Observasi PPL PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN OBSERVASI PPL 1

SMAN 11 MEDAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas PPL 1


PPG Prajabatan 2022 Kimia 01

OLEH :

Samaria Barasa,S.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat serta
perlindungan-Nya Penulis dapat menyelesaikan laporan observasi ini tepat pada waktunya.
Laporan observasi ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
menyelesaikan laporan observasi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Gulmah Sugiharti,M.Pd selaku dosen
pembimbing lapangan dan juga ibu Ismah Khairani, S.Pd, selaku guru pamong yang sangat
membantu penulis dalam memberikan arahan dam bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan observasi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih memiliki banyak kekurangan
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dari para pembaca sebagai bahan
evaluasi diri pada masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan observasi ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
Tujuan Observasi .................................................................................................. 2
Manfaat Observasi ................................................................................................ 3
Bagi Calon Guru ............................................................................................ 3
Bagi Siswa ...................................................................................................... 3
Bagi Sekolah ................................................................................................... 3
Sasaran Observasi ................................................................................................. 3
BAB II HASIL OBSERVASI.............................................................................................. 4
Hasil Observasi ..................................................................................................... 4
Observasi Karakteristik Peserta Didik ......................................................... 4
Hasil Observasi Modul Ajar ........................................................................ 10
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 12
Hasil Observasi Manajemen Sekolah .......................................................... 14
Hasil Observasi Lingkungan Belajar .......................................................... 21
Analisis Hasil Observasi ..................................................................................... 25
Analisis Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik................................ 25
Analisis Hasil Observasi Modul Ajar .......................................................... 27
Analisis Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ................................. 29
Analisis Hasil Observasi Manajemen Sekolah ............................................ 31
Analisis Hasil Observasi Lingkungan Belajar Sekolah .............................. 34
Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi .......................... 35
BAB III .............................................................................................................................. 36
PENUTUP ......................................................................................................................... 36
Kesimpulan.......................................................................................................... 36
Refleksi ................................................................................................................ 36
Rencana Tindak Lanjut ...................................................................................... 37
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 38

iii
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pendidikan adalah investasi masa depan yang sangat bernilai. Pendidikan bermaksud
membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiannya.
Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada, dibutuhkan orang-orang yang mempunyai keahlian
khusus dalam proses tersebut, yaitu guru. Pemerintah telah berkomitmen bahwa pendidikan
bagi generasi masa depan harus dimulai dan disiapkan dengan sungguh-sungguh. Untuk itu
proses penyemaian generasi masa depan ini harus dibarengi dengan penyiapan guru profesional
melalui suatu sistem pendidikan guru yang bermutu dan akuntabel.

Guru merupakan jabatan profesional yang menuntut agar guru memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Profesi guru tidak bisa dilakukan
oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau dipersiapkan untuk itu. Kompetensi guru tidak
hanya diukur dari kemampuan menguasai materi dan menyampaikannya dengan baik kepada
siswa. Guru mempunyai kompetensi yang lebih dari pada itu. Seperti yang tertera pada
UndangUndang No. 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.

Permendikbud No. 87 Tahun 2013 pasal 1 ayat 1 dapat dimaknai bahwa mahasiswa yang
sudah mendapatkan gelar sarjana harus melengkapi gelar sarjananya dengan sertifikat pendidik
melalui program Pendidikan Profesi Guru. Adapun tujuan program PPG adalah menghasilkan
calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sejalan dengan hal tersebut, keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
sangat ditentukan oleh kualitas Dosen/Instruktur dan Guru Pamong. Seorang Dosen/Instruktur

1
diharapkan menguasai advance material sesuai bidangnya serta mampu mengintegrasikan
HOTS, mampu melatih mahasiswa mengembangkan perangkat pembelajaran dengan
pendekatan TPACK berbasis platform RI 4.0, membimbing mahasiswa melaksanakan PPL,
membimbing mahasiswa untuk melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran berbasis
HOTS, dan membimbing mahasiswa melakukan Continuing Professional Development.
Selanjutnya Guru Pamong diharapkan mampu melakukan observasi pembelajaran dengan baik,
membimbing mahasiswa melaksanakan PPL, membimbing mahasiswa PPG untuk
mengembangkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill), dan memiliki kemampuan
untuk memimpin dan membimbing refleksi bersama mahasiswa PPG. Clinical practice atau
program praktik lapangan yang diintegrasikan dalam perkuliahan merupakan salah satu mata
kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk menghasilkan guru
professional yang mengedepankan penguatan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional.

Kegiatan awal yang dilakukan dalam perkuliahan PPG adalah observasi sekolah
diantaranya karakteristik peserta, proses pembelajaran, manajemen, modul ajar dan lingkungan
sekolah dan kegiatan ekstra kurikuler baik kegiatan akademik maupun non akademik lainnya
yang diterapkan di sekolah mitra. Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki
keterampilan menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang tampak selama
proses observasi yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
Mendeskripsikan dan memaknai segala yang diamati secara faktual dan teliti tanpa harus
dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan. Adapun kegiatan awal PPL ini dilaksanakan di SMA
Negeri 11 Medan Jl. Pertiwi No.93 Medan, Kec. Medan Tembung, Kota Medan Prov. Sumatera
Utara. Kegiatan ini berlangsung selama seminggu dimulai pada hari Senin, 24 Oktober 2022 –
29 Oktober 2022.
Tujuan Observasi

Adapun tujuan dari kegiatan observasi ini adalah:

1. Mengobservasi karakteristik peserta didik SMAN 11 Medan.


2. Mengobservasi modul ajar yang digunakan oleh salah seorang guru kimia SMAN 11
Medan.
3. Mengobservasi pelaksanaan pembelajaran di SMAN 11 Medan.
4. Mengobservasi manajemen sekolah SMAN 11 Medan.
5. Mengobservasi lingkungan belajar SMAN 11 Medan.

2
Manfaat Observasi

Bagi Calon Guru


a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang proses pendidikan di
sekolah
b. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan proses
pembelajaran dan kegiatan administrasi di sekolah
c. Calon guru lebih termotivasi untuk menerapkan model pembelajaran yang lebih
bervariasi sehingga materi pelajaran akan lebih menarik

Bagi Siswa
a. Meningkatkan proses dan hasil belajar siswa
b. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
c. Menambah wawasan, pengetahuan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran
Bagi Sekolah

a. Memperoleh kesempatan untuk ikut andil dalam menyiapkan calon guru/tenaga


kependidikan yang kompeten,
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi dalam merencanakan serta
melaksanakan pengembangan sekolah

Sasaran Observasi

Sasaran dalam kegiatan observasi ini adalah karakteristik peserta didik, Modul Ajar yang
digunakan guru, Manajemen sekolah, lingkungan belajar dan pelaksanaan pembelajaran di
kelas.

3
BAB II

HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi

Observasi Karakteristik Peserta Didik

Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:

● Apakah suasana sekolah Budaya sekolah sangat mendukung pembelajaran dan


mendukung pembelajaran dan interaksi yang optimal dari peserta didik seperti adanya piket
interaksi yang optimal? yang bertugas untuk memantau peserta didik di setiap gerbang
● Secara umum, apakah profil sekolah dengan sistem welcoming, dimana siswa
pelajar Pancasila dihidupkan mengucapkan salam/selamat pagi kepada guru dan hal ini
dalam sekolah? bertujuan membentuk profil pelajar pancasila seperti
berakhlak mulia.

Interpretasi:

Berdasarkan observasi, budaya ini juga dapat diterapkan oleh


semua peserta didik tanpa membeda-bedakan guru.
Contohnya tetap mengucapkan salam kepada semua guru
yang ada, baik guru yang magang seperti PPL.

Budaya kelas Hasil observasi:

● Bagaimana guru dan peserta Kesepakatan yang dilakukan guru dan peserta didik dilakukan
didik melakukan kesepakatan secara bersama pada awal pembelajaran semester, seperti:
kelas? masuk kelas tepat waktu, menghargai guru dan teman,
● Bagaimana guru menekankan menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah,
nilai-nilai profil pelajar mengerjankan tugas individu secara mandiri dan tepat waktu,
Pancasila kepada peserta didik, berpakaian rapi sesuai aturan sekolah, keluar masuk kelas
dengan izin guru, bersedia dan siap untuk ditunjuk dan
menjaga sopan santun terhadap guru.
Guru menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila seperti

4
beriman kepada Tuhan YME dengan memulai berdo’a sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing yang dianut
oleh peserta didik. Mandiri dalam mengerjakan tugas yang
telah disepakati serta kreatif dalam menggunakan teknologi
yang dapat mendukung proses belajar mengajar seperti
penggunaan aplikasi Google Classroom oleh guru

Interpretasi:

Berdasarkan hasil observasi guru dan siswa melakukan


kesepakatan melalui kesepakatan Bersama. Guru
menekankan nilai profil Pancasila dengan melibatkan siswa
didalam proses pembelajaran seperti mandiri dan berakhlak
mulia.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:

● Apakah peserta didik terlibat Peserta didik terlibat aktif selama proses pembelajaran
aktif selama pembelajaran dimana ketika guru memberikan pertanyaan pemantik, peserta
berlangsung? Dalam bentuk apa didik dengan aktif memberikan saran/masukannya dengan
saja keterlibatan peserta didik penuh percaya diri yang selanjutnya dari beberapa masukan
dalam pembelajaran ini? tersebut guru dan murid bersama-sama mengambil satu
● Jika iya, bagaimana guru pengertian yang seragam.
memotivasi peserta didik untuk Cara guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam
terlibat dalam pembelajaran? pembelajaran adalah guru memberikan nilai tambahan kepada
● Jika tidak, mengapa peserta peserta didik yang mampu menjawab/mengerjakan tugas yang
didik tidak termotivasi dalam telah diinstruksikan dengan cepat dan tepat. Sehingga terlihat
pembelajaran? bahwa seluruh peserta didik sangat bermotivasi untuk
● Apakah Anda menangkap menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
antusiasme belajar dari para Antusiasme belajar peserta didik sangat tinggi selama proses
peserta didik? belajar mengajar apalagi ketika guru menunjukkan media
● Apakah peserta didik aktif pembelajaran berupa video dan membagi LKPD yang hasil
merespon pertanyaan guru akhirnya akan dipresentasikan oleh masing-masing peserta
selama pembelajaran didik berdasarkan kelompok yang telah dibagi di dalam kelas.

5
berlangsung? Jelaskan Peserta didik tentu merespon pertanyaan guru dengan aktif
sesuai dengan yang telah disepakati di kelas mengenai
penilaian yang akan diambil oleh guru selama proses belajar.
Sehingga selama pembelajaran berlangsung, banyak dari
peserta didik yang penuh percaya diri terlibat aktif alam
proses pembelajaran dan selalu menjawab petanyaan-
pertanyaan yang diberikan guru.

Interpretasi:

Dengan keterlibatan peserta didik secara aktif di kelas


diharapkan seluruh potensi yang ada di dalam diri anak dapat
tergali dengan baik dan gurupun mampu membimbing peserta
didik menjadi pribadi yang lebih percaya diri, lebih mandiri
serta lebih kreatif.

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:

● Apakah di awal pembelajaran Pada awal pembelajaran guru selalu mengamati dan
guru mengamati atau mengecek mengecek peserta didiknya hanya dengan bertanya kepada
kesiapan peserta didik? Baik ketua kelas. Pengecekan satu persatu peserta didik tidak
secara kondisi maupun secara dilakukan lagi dikarenakan guru sudah mengenal/mengingat
materi yang akan diajarkan nama peserta didik. Dan setelah mengecek kehadira siswa,
● Apa yang dilakukan oleh guru guru kembali bertanya mengenai pembelajaran yang telah
saat mengetahui bahwa berlalu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
kompetensi awal peserta didik berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
beragam? Cara guru ketika mengetahui kompetensi awal peserta didik
● Bagaimana guru mendampingi beragam yaitu dengan cara mengenali personal peserta didik
setiap peserta didik agar di dalam kelas dalam pertemuan awal kemudian membentuk
mencapai tujuan pembelajaran? kelompok berdasarkan kebutuhan setiap peserta didik
sehingga setiap kelompok yang telah dibentuk selalu
mempunyai karakteristik/gaya belajar yang berbeda-beda.
Guru mendampingi setiap peserta didik yaitu dengan
membentuk kelompok, menjelaskan konsep dan memberikan

6
LKPD yang akan diselesaikan bersama-sama yang hasil
akhirnya nanti akan dipresentasikan di depan kelas. Namun,
selama proses belajar tersebut, guru tidak lupa selalu datang
ke setiap kelompok untuk bertanya mengenai hambatan yang
ditemukan dalam pengerjaan LKPD baik secara personal
maupun kelompok.

Interpretasi:

Sesuai dengan kurikulum merdeka, karakteristik anak yang


beragam tentu harus dikenali dengan baik oleh guru yang
nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta
didik. Hal ini tentunya bertujuan untuk melihat bagaimana
kesiapan peserta didik dalam memulai pembelajaran dan
bagimana metode atau langkah yang dapat dilakukan guru
untuk membuat ketercapaian pembelajaran.

Perkembangan emosi Hasil observasi:

● Sejauh mana kelas dan ruang Ruang kelas menjadi ruang ekspresi diri yang sehat karena di
pembelajaran lainnya menjadi dalam ruang kelas sudah difasilitasi sarana prasarana
ruang ekspresi diri yang sehat pendukung proses belajar seperti adanya proyektor untuk
untuk peserta didik? setiap kelas, adanya wifi yang tersedia di lingkungan sekolah
● Bagaimana guru merespons serta adanya ruang laboratorium pendukung praktikum
peserta didik yang belum bisa peserta didik.
mengekspresikan diri dengan Cara guru merespon peserta didik yang belum bisa
tepat? mengekspresikan diri dengan tepat yaitu dengan memberikan
dorongan atau motivasi kepada setiap peserta didik, bahwa
jangan takut untuk mencoba dan latihlah kepercayaan diri.
Dengan memberikan kesan yang menyenangkan kepada
murid seperti menjadi teman atau langsung menanyakan
secara langsung kepada peserta didik apabila ia masih malu
untuk mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.

7
Interpretasi:

Ruang belajar yang nyaman akan memberikan kesan yang


baik kepada peserta didik dalam mengekspresikan diri, hal ini
telah didapatkan di dalam kelas. Tinggal bagaimana peserta
didik memanfaatkan segala fasilitas yang telah disediakan
oleh sekolah dengan baik. Seperti tidak malu untuk bertanya
kepada guru mengenai hal yang belum diketahui, diskusi
dengan teman di dalam kelas dengan menggunakan fasilitas
seperti proyektor dan wifi terkait hal-hal yang kurang
difahami selama proses belajar.

Perkembangan sosial Hasil observasi:

● Secara umum, bagaimana guru Cara guru membangun atmosfer yang mendukung peserta
membangun atmosfer yang didik dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi
mendukung peserta didik untuk adalah dengan tidak membeda-bedakan setiap murid yang ada
mengembangkan kemampuan di dalam kelas. Tidak memberikan perhatian/tindakan yang
bersosialisasi? misalnya peka berlebihan kepada beberapa murid yang dapat menimbulkan
terhadap situasi sekitar, kecumburuan sosial diantara peserta didik. Gurupun
berempati, saling menghargai, berkomunkasi kepada peserta didik mengenai apa saja
serta berinteraksi dan hambatan yang mereka temui di dalam kelas. Jika ditemukan,
berkomunikasi? maka guru dan peserta didik akan bersama-sama
● Bagaimana guru memfasilitasi menyelesaikannya sesuai dengan kesepakatan yang ada.
peserta didik dalam
mengembangkan keterampilan Guru memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan belajar
sosial peserta didik dalam adalah dengan mengenali potensi yang ada di dalam diri anak.
kegiatan belajar (contoh, kerja Jika ada anak yang sangat berpotensi kepada suatu pelajaran
kelompok, mengerjakan proyek khususnya kimia, maka guru akan senantiasa memfasilitasi
bersama)? anak untuk berdiskusi kepada guru baik diluar kelas. Selain
itu, guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
masuk ke kelas-kelas olimpiade yang telah disediakan oleh
sekolah dan guru bertugas untuk membimbing peserta didik

8
tersebut dalam pengembangan potensinya.

Interpretasi:

Guru senantiasa membimbing anak bahkan dalam lingkungan


sosial anak untuk menghindari terjadinya bullying atau
tindakan-tindakan lainnya yang menyebabkan antara peserta
didik terjadi kesenjangan sosial baik di dalam kelas maupun
diluar lingkungan sekolah.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:

● Apa saja yang dilakukan guru Yang dilakukan guru dalam membangun nilai-nilai integritas
dalam membangun nilai-nilai dan spiritual peserta didik yaitu mengawali pembelajaran
integritas dan spiritual peserta dengan berdo’a sesuai dengan agama yang dianut oleh
didik? masing-masing peserta didik. Keberagaman agama yang ada
di dalam kelas tidak menjadikan peserta didik untuk saling
menjatuhkan, bahkan toleransi antar agama di dalam kelas
sangat tinggi. Mereka saling menghargai dan tidak mencela
agama lainnya. Di sekolah ada beberapa kegiatan keagamaan
yang dapat dilakukan oleh peserta didik, seperti pendalaman
Alkitab untuk agama Kristen dan Pengkajian Bakmis untuk
agama Islam.

Interpretasi:

Tentu toleransi yang tinggi antar umat beragama harus saling


ditingkatkan dan dijaga, sesuai dengan profil pelajar Pancasila
yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh masing-
masing peserta didik.

9
Hasil Observasi Modul Ajar

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Tujuan, langkah-langkah,


komponen langkah-langkah pembelajaran, dan dan asesmen pembelajaran
minimum asesmen pembelajaran yang jelas? sudah ada dan jelas.

Esensial dan ● Kejelasan perumusan tujuan Ya, sudah memenuhi


bermakna pembelajaran memenuhi kriteria kriteria
SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, dan Time) (tidak
menimbulkan penafsiran ganda dan
mengandung perilaku hasil belajar)
Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan Ya, sesuai
pembelajaran yang sesuai selaras
dengan CP yang dituju?
● Apakah konsep utama yang akan Ya, jelas
dipelajari, pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap yang akan
dipelajari tertera secara jelas?
● Apakah konten yang dipelajari sudah Ya, sudah bebas dari unsur
bebas dari muatan SARA pornografi, SARA, pornografi,
pornoaksi, dan provokasi. pornoaksi, dan provokasi

● Apakah terdapat pertanyaan bermakna


dan pertanyaan pemantik yang Tidak ada pertanyaan
menyasar konsep inti? pemantik
Kegiatan
● Apakah alur kegiatan disusun secara
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi Ya, sesuai
waktu?
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi Ya, sudah

10
pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan Menyertakan LKPD dan
berbagai kegiatan (termasuk remedial penilaian formatif.
dan pengayaan) yang berpusat pada Tetapi remedial/pengayaan
siswa/ menjadikan siswa peserta aktif? belum dimuat di rpp
Asesmen
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya untuk Ya, ada
mengecek kesiapan siswa?
● Apakah asesmen yang termuat secara
jelas mengukur ketercapaian Tujuan Ya
Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen memberikan Ya, tetapi hanya untuk tes
umpan balik pada proses belajar siswa? formatif

● Apakah kriteria untuk mengukur


ketercapaian Tujuan Pembelajaran Ya, sudah jelas
tertera secara jelas?

Berkesinam- ● Apakah urutan pembelajaran sistematis Ya


bungan dan logis?
● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang
membantu guru dan siswa untuk Tidak ada
merefleksikan kegiatan pembelajaran di
kelas?
● Apakah asesmen yang tertera di modul
ajar/RPP selaras dengan kegiatan Ya, selaras
pembelajaran?

Kontekstual  Apakah modul ajar/RPP memuat Tidak


alternatif kegiatan untuk
diimplementasikan pada lingkungan

11
sekolah yang berbeda?
 Apakah modul ajar/RPP dapat Tidak
mengakomodir siswa dengan kebutuhan
yang berbeda?
 Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan Ya
lokal daerah setempat?

Sederhana  Apakah modul ajar/RPP menggunakan Ya, jelas dan mudah


bahasa yang jelas dan mudah dipahami? dipahami
 Apakah bahasa/istilah yang digunakan Ya, mudah dipahami.
mudah dipahami?

Komponen  Apakah pemilihan sumber/media Ya, sesuai


pendukung pembelajaran sesuai dengan tujuan,
materi, dan karakteristik peserta didik?
 Apakah ada kegiatan remedial atau Ya, ada. Namun tidak
pengayaan? tertulis pada rpp
 Apakah ada daftar pustaka? Ya, ada

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


kelas tersebut, hal apa yang
(tuliskan apa yang terjadi dan
akan Anda lakukan
alasannya) berbeda?

Apakah semua peserta didik Semua peserta didik telah Saya akan melakukan hal
benar-benar telah belajar belajar. Ini dapat dilihat saat yang sama.
tentang topik pembelajaran presentasi kelompok semua
hari ini? Bagaimana proses siswa mengemukakan
mereka belajar? pendapatnya.

Peserta didik mana yang tidak Semua peserta didik dapat Saya akan melakukan hal
dapat mengikut kegiatan mengikuti kegiatan yang sama.
pembelajaran pada hari ini? pembelajaran

12
Mengapa peserta didik Peserta didik telah belajar Saya akan melakukan hal
tersebut tidak dapat belajar dengan baik semua. yang sama.
dengan baik? Menurut Anda
apa penyebabnya dan
bagaimana alternatif
solusinya?

Bagaimana usaha guru model Pada kelas observasi semua Saya akan melakukan hal yang
dalam mendorong peserta siswa aktif untuk belajar. sama dengan memvariasikan
didik yang tidak aktif untuk Sehingga kami bertanya metode yang sesuai dengan
belajar? Apakah usaha kepada guru model langsung karakteristik peserta didik.
tersebut berhasil. terkait pertanyaan ini. Usaha
dari guru model adalah
menggunakan metode-metode
yang beragam agar siswa tidak
bosan, guru model juga
menggunakan pembelajaran
berbasis IT agar siswa
memiliki motivasi kuat dalam
belajar.

Apakah pembelajaran berjalan Semua peserta didik terlibat Saya akan melakukan hal
dengan efektif? (Semua aktif selama pembelajaran. yang sama.
kegiatan yang diberikan Karena belajar berdasarkan
bermakna untuk peserta didik, kelompok dan penilaian 3
semua peserta didik terlibat ranah sekaligus.
aktif dan tidak ada yang idle)

Bagaimana usaha guru Bertanya mengenai kesulitan Saya akan melakukan hal
membantu peserta didik yang siswa tersebut dan yang sama.
mengalami kesulitan dalam memberikan soal yang lebih
mencapai tujuan mudah.
pembelajaran?

Bagaimana usaha guru dalam Memberi soal dengan tingkat Saya akan melakukan hal
memfasilitasi peserta didik kesulitan yang sedikit berbeda yang sama.
yang lebih cepat dari rata-rata dan jumlah yang lebih banyak.
kelas dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

13
Apakah guru melakukan Guru melakukan kegiatan Saya akan melakukan hal
modifikasi dari modul sesuai dengan modul/rpp yang yang sama.
ajar/RPP? Apakah modifikasi telah dibuat.
tersebut merupakan keputusan
guru untuk merespons situasi
kelas dan peserta didik?

Hasil Observasi Manajemen Sekolah

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi:
26/10- ● Apa saja kebutuhan siswa yang 1. kebutuhan siswa yang menjadi prioritas
22 menjadi prioritas sekolah? sekolah adalah fasilitas kegiatan belajar
● Apa yang sudah diupayakan (ruang kelas yang nyaman, buku paket
satuan pendidikan untuk sebagai bahan literasi dan, pembelaj
memenuhi kebutuhan tersebut aran,komputer, LCD, media pembelajaran),
● Bagaimana kebutuhan siswa ini ketersediaan peralatan praktek penunjang
tercermin dalam analisis kegiatan belajar mengajar yang cukup
karakteristik satuan pendidikan? lengkap seperti ruang laboratorium (Lab.
● Bagaimana kebutuhan peserta Komputer, Lab. Bahasa, Lab. Kimia, Fisika,
didik ini tercermin dalam tujuan Biologi), ketersediaan peralatan komunikasi
satuan pendidikan? (majalah dinding, papan pengumuman ,
jaringan internet, pengeras suara), serta
ketersediaan sarana dan prasarana olahraga.
2. Yang sudah diupayakan satuan pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah
dengan beberapa cara alternatif pengadaan
seperti pembelian secara langsung
kebutuhan tersebut menggunakan dana BOS,
pembuatan sendiri seperti membuat alat- alat
peraga oleh guru atau peserta didik,
penerimaan bantuan dari pihak-pihak mitra
satuan Pendidikan.

14
3. Kebutuhan siswa ini suda tercermin dalam
analisis karakteristik satuan Pendidikan
karena sudah berorientasi pada disiplin ilmu,
pengembangan individu, dan mengakses
kebutuhan warga sekolah.
4. Kebutuhan peserta didik ini sudah tercermin
dalam tujuan satuan Pendidikan karena telah
menunjang kebutuhan siswa untuk
melanjutkan Pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi dan telah mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Interpretasi Hasil Observasi:
Pemenuhan kebutuhan siswa melalui pengadaan
sarana dan prasarana yang cukup lengkap telah
membantu sekolah dalam mencapai tujuan satuan
pendidikan.
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi :
● Bagaimana satuan pendidikan 1. Berdasarkan hasil wawancara yang kami
mengelola pembelajarannya? lakukan dengan wakil kepala sekolah bidang
● Bagaimana proses perencanaan kurikulum di SMA Negeri 11 Medan
dan desain kurikulum? didapatkan informasi bahwa Pengelolaan
● Seberapa jauh/rutin sekolah pembelajaran kurikulum yang digunakan di
melakukan monitoring terhadap sekolah yaitu K-13 dan telah diterapkan
pelaksanaan kurikulum? selama sembilan tahun. Penerapan
● Seberapa jauh penggunaan data kurikulum K-13 ini dilakukan sesuai dengan
dalam proses refleksi kurikulum? sintaks K-13 dan acuan kurikulum K-13
yang tertulis dalam Permendikbud No 20-24
tahun 2016. Satuan pendidikan yang
mengelola kurikulum pembelajaran yaitu
pemerintah. (Dinas pendidikan). Ada
beberapa mata pelajaran yang dimodifikasi
contohnya lintas minat dan prakarya.

15
Lintas minat kelas 10 : 2
Lintas minat kelas 11,12 : 1
2. Kurikulum yang digunakan adalah hasil
perencanaan dan design dari manajemen
sekolah, komite pembelajaran, dan ketua
MGMP. Perencanaan disusun dari suatu
pemikiran, dan penyeleksian bagian-bagian,
teknik, dan prosedur yang mengatur suatu
tujuan pembelajaran.
3. Sekolah melakukan monitoring pelaksanaan
kurikulum terbagi atas tiga:
● Supervisi guru dilakukan sekali dalam
enam bulan (satu semester)
● Supervisi pengawas dari dinas Pendidikan
4. Refleksi kurikulum dilakukan berdasarkan
kendala yang ditemukan supervisor di kelas,
kemudian dilakukan musyawarah atau rapat
sebagai evaluasi untuk meningkatkan
pembelajaran, sedangkan manajemen
sekolah melakukan evaluasi setiap bulan
untuk mengevaluasi program dan kinerja
yang sudah dijalankan diawal pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi :
Kurikulum K-13 yang diterapkan di SMAN 11
Medan sudah berjalan sesuai dengan sintaks
Permendikbud No 20-24 tahun 2016 dan rutin
melakukan evaluasi untuk mencapai pembelajaran
sesuai dengan yang diharapkan.
Manajemen Sumber Daya Hasil Observasi :
Manusia 1. Proses penerimaan guru dalam satuan
● Bagaimana proses penerimaan Pendidikan di SMAN 11 Medan berdasarkan
guru dalam satuan pendidikan? kebutuhan guru di sekolah sesuai dengan
bidang studinya. Ada penerimaan guru PNS

16
● Apakah ada kegiatan khusus yang langsung ditempatkan oleh pemerintah
untuk membekali guru yang baru berdasarkan hasil seleksi kepegawaian, dan
mengajar? penerimaan guru honorer berdasarkan seleksi
● Apakah ada kegiatan khusus sekolah yaitu tes kemampuan bidang (konten)
untuk pengembangan profesional dan microteaching untuk mendapatkan guru
guru? yang berkompeten.
2. Kegiatan khusus yang dilakukan untuk
membekali guru yang baru mengajar adalah
dengan bimbingan dan pelatihan seperti
microteaching yang dilakukan dalam tim
MGMP.
3. Kegiatan khusus yang dilakukan untuk
pengembangan profesional guru adalah
mengadakan pelatihan guru, seminar guru
nasional, dan lokakarya.
Interpretasi Hasil Observasi :
Berdasarkan prosedur yang sudah diterapkan di
SMAN 11 Medan didapati guru-guru yang
professional di bidang nya dan mampu membantu
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi :
● Apa saja data yang digunakan 1. Dalam perencanaan sarana dan prasarana,
untuk perencanaan sarana dan sekolah menggunakan aplikasi simbada
prasarana? untuk membeli segala keperluan sekolah
● Apakah penggunaan sarana dan yang baru. Aplikasi ini digunakan untuk
prasarana sudah efektif untuk menampilkan data-data sarana dan prasarana
mendukung proses yang rusak dan perlu diperbaiki maupun yang
pembelajaran? hilang. Untuk aset-aset sarana dan prasarana
● Apakah ada sarana dan prasarana yang diperlukan di SMA Negeri 11 Medan
di sekitar sekolah yang dapat berupa LCD Proyektor dimana yang tersedia
dimanfaatkan untuk mendukung tidak sesuai dengan kebutuhan jumlah
pembelajaran? rombel, selain itu ruang guru juga sedang
dalam proses perbaikan. Pusat bangunan

17
sarana dan prasarana mengenai apa yang
dibutuhkan itulah yang menjadi prioritas.
Sebelum melakukan pengadaan sarana dan
prasarana telah dilakukan rapat yang dihadiri
oleh kepala sekolah, komite sekolah dan guru
untuk mendiskusikan pengadaan sarana dan
prasarana yang perlu ditambahkan atau
diperbaiki untuk menunjang kegiatan
pembelajaran.
2. Penggunaan sarana dan prasarana di SMA
Negeri 11 Medan sudah efektif digunakan
dalam mendukung proses pembelajaran.
Sudah 80 % guru paham menggunakan
teknologi dalam pembelajaran seperti
penggunaan laptop dan proyektor.
Ketersediaan laboratorium kimia, fisika,
biologi, komputer dan bahasa sudah cukup
lengkap, hanya saja untuk aula di sekolah
tersebut tidak ada dan penggunaan Wifi di
setiap ruangan juga belum tersedia. Meskipun
demikian sekolah tetap melakukan
pengadaan pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana seperti pengadaan proyektor , aula
dan penyediaan Wifi di setiap ruangan kelas.
Hal tersebut sangat dibutuhkan untuk
menunjang proses pembelajaran,baik
intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.
3. Banyak sarana dan prasarana yang telah
dimanfaatkan untuk mendukung
pembelajaran, antara lain ada lapangan
sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk
kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler,
tersedianya tempat ibadah seperti Mushollah

18
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
mencakup asfek kognitif, sikap dan
keterampilan.
Interpretasi Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang didapat bahwa
penggunaan sarana dan prasarana di SMA Negeri
11 Medan sudah efektif, meskipun masih ada
sarana dan prasarana yang perlu diadakan, namun
sekolah berusaha memanfaatkan sarana dan
prasarana yang tersedia.
Manajemen anggaran Hasil Observasi :
● Apakah satuan pendidikan Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala
memiliki sistem dalam bidang kurikulum di SMA Negeri 11 Medan
merencanakan, melaksanakan, informasi yang kami dapatkan bahwa sumber
dan memonitor anggaran dan anggaran berasal dari dana BOS dan SPP.
penggunaannya? Pengelolaan dana tersebut digunakan berdasarkan
peraturan PerMen No. 2 Tahun 2022 dalam
merencanakan, melaksanakan dan memonitoring
anggaran. Pelaksanaan pelaporan anggaran
dilakukan secara bertahap baik online maupun
offline dan bersifat terbuka kepada seluruh warga
sekolah, orang tua dan pemerintah dalam
penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
Interpretasi Hasil Observasi
Penggunaan anggaran di SMA Negeri 11 Medan
telah dilaksanakan sesuai dengan sistem PerMen
No. 2 Tahun 2022.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi :
● Apa saja informasi/data yang 1. Informasi atau data yang dikumpulkan dalam
dikumpulkan dalam mendukung mendukung proses pembelajaran:
proses pembelajaran?

19
● Bagaimana informasi dikelola ● Karakteristik peserta didik yaitu
sehingga pembelajaran bisa mengamati gaya belajar, profil siswa,
dilakukan berbasis data? latar belakang dan minat belajar siswa.
● Sejauh mana guru bisa ● Ketersediaan sarana dan prasarana yang
mengakses dan menggunakan mendukung proses pembelajaran
data tersebut untuk mendukung ● Ketersediaan guru-guru yang
proses pembelajaran? berkompeten.
2. Informasi dikelola dengan cara sistem satu
data yang dikelola oleh operator sekolah.
Dimana siswa memberikan data dirinya
kemudian guru membantu mengarahkan
siswa dalam melengkapi data tersebut dan
melaporkan kepada operator sekolah untuk
diinput ke dalam sistem informasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Guru bisa mengakses dan menggunakan data
sesuai kebutuhan pembelajaran dengan cara
menghubungi operator sekolah untuk
menentukan metode dalam proses
pembelajaran dan tindak lanjut dari evaluasi
hasil belajar.
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi :
● Apa saja yang dimiliki satuan SMA Negeri 11 Medan memiliki fasilitas sarana
pendidikan untuk membantu dan prasarana yang memadai, tersedianya tenaga
sistem administrasi? kependidikan dibidang sistem informasi yaitu
operator sekolah yang menangani seluruh data
siswa dan tenaga pendidik dan kependidikan.
SMAN 11 Medan memiliki 6 operator yang dibagi
menjadi 3 tim yang mana setiap 1 tim berisi 2
operator dan menanggung jawabi setiap jenjang
kelas.
Interpretasi Hasil Observasi :

20
Manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 11
Medan sudah cukup baik.

Hasil Observasi Lingkungan Belajar

Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi

24 sd 28 1. Latar belakang sosial- Semua murid di sekolah Hal ini bagus agar
Oktober- ekonomi murid diberikan hak yang sama tidak ada
2022 Murid dengan kondisi sosial- dalam memanfaatkan fasilitas kesenjangan antara
ekonomi yang berbeda pendidikan di sekolah dan di siswa sehingga
memiliki hak yang sama rumah. mendapatkan hak
dalam mengakses dan yang sama dalam
memperoleh layanan pemanfaatan
pendidikan yang berkualitas, fasilitas di sekolah
seperti tingkat pendidikan dan di rumah.
orang tua dan fasilitas belajar
yang tersedia di rumah.

2. Kualitas pembelajaran di Kegiatan pembelajaran di Hal ini dapat


kelas kelas sudah mencakup meningkatkan
Seluruh kegiatan belajar indikator manajemen kelas, kualitas
mengajar di kelas, mencakup dukungan afektif, pembelajaran di
indikator manajemen kelas, pembelajaran interaktif dan kelas secara efektif
dukungan afektif, penyesuaian cara mengajar dan interaktif
pembelajaran interaktif dan dengan tingkat kemampuan dengan
penyesuaian cara mengajar murid. menyesuaikan
dengan tingkat kemampuan proses
murid. pembelajaran pada
tingkat kemampuan
murid.

3. Refleksi dan perbaikan Guru mata pelajaran kimia Peningkatan


pembelajaran oleh guru terus meningkatkan kompetensi seorang
kompetensi diri dengan guru sangat
mengikuti program guru diperlukan agar
Kemampuan pengembangan penggerak, program mampu
guru untuk terus pendidikan S-2, dan ikut serta menciptakan
meningkatkan kompetensi dalam MGMP. suasana
melalui belajar mandiri pembelajaran yang
dengan merefleksi praktik kondusif, kreatif,
pengajaran yang telah
efektif, dan

21
diterapkan dan juga belajar menyenangkan
dari rekan guru. sehingga mampu
meningkatkan
motivasi belajar
siswa secara
optimal.

4. Kepemimpinan Dalam menjalankan visi, Tindakan yang


instruksional misi, program dan kebijakan dilakukan kepala
untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan
pembelajaran, kepala satuan dalam menyusun
Kemampuan kepala satuan pendidikan melakukan dan
pendidikan dalam menyusun beberapa tindakan, seperti: mengkomunikasika
dan mengkomunikasikan visi, n visi, misi,
misi, program, dan kebijakan 1. Menerapkan 3S (Senyum, program dan
yang mendukung guru dalam Sapa, Salam). kebijakan yang
meningkatkan mutu mendukung guru
pembelajaran di satuan 2. Menerapkan kedisiplinan
kepada guru dan siswa. dalam
pendidikan. meningkatkan mutu
3. Melakukan perbaikan dan pembelajaran di
pembangunan sarana dan satuan pendidikan
prasaran di sekolah, seperti sangat bagus. Hal
menyediakan wifi untuk ini dapat
mengakses internet, membuat meningkatkan
taman, kualitas sekolah
tersebut serta dapat
mewujudkan
peserta didik yang
terampil, disiplin,
berbudi pekerti
luhur yang
dilandasi IMTAQ
dan IPTEK yang
baik.

5. Iklim keamanan di satuan Kebijakan yang dilakukan Kegiatan ini dapat


pendidikan oleh pihak sekolah yang mengedukasi anak
terkait dengan prundungan, agar menjauhi
hukuman fisik, kekerasan narkoba sehingga
Satuan pendidikan yang seksual dan narkotika adalah masa depannya
memiliki kebijakan, dengan melakukan sosialisasi baik.
pemahaman, dan program “Bahaya Narkoba” dengan
terkait perundungan, mengundang narasumber dari
hukuman fisik, kekerasan

22
seksual dan narkotika kepolisian terkait dengan
sehingga memberikan bahaya narkoba.
perlindungan dan rasa aman
bagi warga satuan
pendidikan, baik secara fisik
maupun psikologis.

6. Iklim kebinekaan di satuan Lingkungan satuan Kegiatan ini sangat


pendidikan pendidikan yang menghargai bermanfaat bagi
agama maupun sosial budaya peserta didik karena
Llingkungan satuan dan dukungan kesetaraan hak dapat
pendidikan yang menghargai contohnya ketika ada meningkatkan iman
keragaman agama maupun kegiatan maulid nabi dan taqwa kepada
sosial-budaya dan dukungan Muhammad SAW bagi yang Tuhan Yang Maha
kesetaraan hak. muslim, sementara bagi yang Esa serta
Kristen melakukan ibadah menumbuhkan
padang di Sibolangit. sikap toleransi
beragama.

7. Iklim kesetaraan gender Lingkungan satuan Hal ini sangat baik,


pendidikan memberikan karena memberikan
kesempatan yang sama pada ruang dan
Bagaimana lingkungan satuan laki-laki dan perempuan kesempatan kepada
pendidikan berperilaku adil, dalam setiap kegiatan yang siswa laki-laki dan
memberikan kesempatan dilakukan di sekolah, perempuan untuk
yang sama bagi warga satuan contohnya kegiatan Maulid dapat
pendidikan, baik laki-laki Nabi. Siswa laki-laki dan mengembangkan
maupun perempuan dalam perempuan menjadi panitia potensi dari
menjalankan peran pelaksana. Siswa laki-laki masing-masing
publik.seperti dukungan dan perempuan ikut serta peserta didik.
kepala satuan pendidikan dan dalam kegiatan perlombaan
guru atas kesetaraan gender. seperti olimpiade, lompat
tinggi, karate, dan
perlombaan lainnya.

8. Iklim inklusivitas Di sekolah SMA N 11 Hal ini sangat perlu


Medan, tidak ada murid dilakukan agar
dengan disabilitas. Untuk peserta didik
Pengetahuan, penerimaan murid cerdas istimewa, guru memiliki rasa
dan dukungan guru terhadap memberikan dukungan percaya diri,
murid dengan disabilitas dengan mengikutsertakan bertanggung jawab,
serta murid cerdas istimewa siswa dalam perlombaan dan melatih jiwa
dan murid bakat istimewa. olimpiade di kegiatan gebyar kompetisi secara
sekolah. Untuk murid dengan sehat. Sehingga

23
bakat istimewa dalam bidang memberikn wadah
olahraga, keagamaan dan bagi mereka untuk
seni, memberikan mengeksplor
kesesmpatan kepada siswa dirinya.
untuk menampilkan bakatnya
di ruang publik, seperti dalam
acara maulid. Ada yang
tampil sebagai hafiz,
bersholawat, nasyid,
bernyanyi dan ceramah.

9. Dukungan orangtua dan Partisipasi orang tua dalam Partisipasi orang


murid terhadap program kegiatan satuan pendidikan tua sangat
satuan pendidikan yaitu dengan menghadiri diperlukan untuk
kegiatan sekolah, seperti memajukan mutu
pembagian rapot, perpisahan pendidikan di
Partisipasi orangtua dalam sekolah, dan kegiatan lainnya. sekolah, karena
kegiatan satuan pendidikan, yang berperan
dan partisipasi murid dalam Partisipasi murid dalam penting dalam
penyusunan program satuan penyusunan program satuan
meningkatkan mutu
pendidikan. pendidikan adalah ikut serta pendidikan di
dalam penyusunan kegiatan sekolah ini tidak
OSIS, ekstrakulikuler di hanya guru dan
sekolah, pihak sekolah,
melainkan orang
tua sangat berperan
penting dalam
kemajuan
pendidikan.

Kesimpulan:

Lingkungan belajar yang baik sangat berpengaruh kepada kualitas mutu pendidikan di sekolah.
Lingkungan belajar di SMA Negeri 11 Medan sangat baik karena setiap aspek pendidikan, baik dari
segi manajemen sekolah, guru, orang tua, sangat mendukung proses pembelajaran di sekolah. Selain
itu, sarana dan prasarana yang memadai jugu turut menjadikan lingkungan belajar nyaman dan efektif
dan kondusif.

24
Analisis Hasil Observasi

Analisis Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik

Budaya Sekolah

Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku,tradisi,kebiasaan,dan


praktek yang dilakukan oleh seluruh elemen sekolah yang dilaksanakan terus menerus sebagai
dasar bertindak dan berprilaku dalam memahami dan memecahkan berbagai permasalahan
yang dihadapi di Sekolah. Dampak budaya sekolah itu sendiri adalah membentuk citra sekolah,
menjadi norma perilaku dan melandasi etos kerja. Berdasarkan hasil obeservasi di SMA Negeri
11 Medan mengamalkan budaya sekolah yaitu guru memantau atau menyambut peserta didik
di gerbang sekolah dengan sistem welcoming, dimana siswa mengucapkan salam/selamat pagi
kepada guru yang bertujuan untuk membentuk karakter profil pancasila yang berakhlak mulia.

Budaya Kelas

Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali
dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif,yaitu dengan
menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam
pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar
mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan. Sering kali permasalahan dengan murid
berkaitan dengan komunikasi antara murid dengan guru,terutama ketika murid melanggar
suatu aturan dengan alasan tidak mengetahui adanya aturan tersebut. Kesepakatan kelas berisi
beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar
mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi
juga harapan murid terhadap guru.

Kesepakatan yang dilakukan guru dan peserta didik didalam kelas X-6 dilakukan secara
bersama pada awal pembelajaran semester. Hal yang disepakati dalam penilaian/asesmen.
Nilai diperoleh melalui penilain sumatif dengan bobot 40 % dan bobot 60 % diperoleh dari
penilaian formatif selama proses belajar mengajar dalam satu semester. Kemudian kesepakatan
mengenai kedisiplinan kehadiran. Dimana guru dan peserta didik membuat kesepakatan
bersama jika peserta terangan didik tanpa keterangan (A) maka nilai dikurangi sebesar 5 point,
sakit tanpa keterangan dokter (S) maka dikurangi 1 point dan apabila izin (I) untuk keperluan
diluar sekolah maka akan dikurangi 2 point.

Keterlibatan peserta didik


Berdasarkan hasil observasi di kelas X-6 peserta didik terlibat aktif selama proses
pembelajaran berlangsung dimana ketika guu memberikan pertanyaan pemantik peserta didik
antusias memberikan pendapat atau jawaban dari pertanyaan guru dengan penuh percaya diri
yang selanjutnya dari beberapa masukan tersebut guru bersama –sama dengan peserta didik

25
mengambil kesimpulan. Cara guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran
dengan menemui siswa ditempat duduknya kemudian membimbing secara perlahan dan
memberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal. Siswa terlihat antusias
belajar seperti beberapa peserta didik memilih berada dikelas sejenak untuk memperoleh materi
ikatan kimia sebelum mereka keluar kelas untuk berlatih paduan suara.

Identifikasi kesiapan siswa


Berdasarkan hasil observasi pada awal pembelajaran guru selalu mengamati dan mengecek
peserta didiknya. Kemudian Pembelajaran dibuka dengan salam oleh guru, mempersiapkan
media dan bahan ajar, guru memastikan kesiapan kondisi siswa, dengan memberi arahan.
Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan mengkilas balik materi yang sudah dipelajari
sebelumnya yang menjadi kompetensi awal materi yang akan diajarkan kepada siswa. Siswa
memiliki kompetensi awal yang berbeda. Cara guru mengetahui kompetensi siswa yang
beragam ini dengan mengenali personal tiap peserta didik di dalam kelas dalam pertemun awal.
Kemudian membentuk kelompok berdasarkan kebutuhan setiap peserta didik sehingga tiap
kelompok yang telah dibentuk selalu mempunyai karakteristik dan gaya belajar yang berbeda-
beda. Dengan adanya kompetensi awal siswa yang berbeda, guru memberikan penguatan dan
penyatuan persepsi agar pondasi kompetensi awal siswa meningkat. Kesiapan siswa secara
kondisi dan materi sudah baik, hanya saja dalam kesiapan materi hendaknya guru
mempersilahkan siswa untuk membuka sumber belajar lain seperti buku paket.

Perkembangan emosi
Perkembangan emosi mengacu pada reaksi anak terhadap berbagai perasaan yang dialami
setiap hari dan membawa pengaruh besar terhadap cara pandang menyelesaikan masalah,
mengambil keputusan, dan tingkah laku. Kecerdasan emosional memiliki dua unsur penting
yaitu empati dan kontrol diri empati artinya dapat merasakan perasaan orang lain terutama
ketika orang lain dalam keadaan malang, sedangkan kontrol diri adalah kemampuan
mengendalikan emosi diri sehingga seseorang dapat bersikap dan berprilaku yang dapat
diterima oleh orang lain. peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional akan dapat
diterima dalam lingkungan sosialnya, baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun rumah.

Selain itu, peserta didik mampu untuk beradaptasi dan memposisikan dirinya di berbagai
lingkungan karena mereka akan mampu mengatur dan mengontrol emosinya pada kondisi-
kondisi tertentu. Ruang kelas menjadi ruang ekspresi diri yang sehat karena di dalam ruang
kelas sudah difasilitasi saran dan prasarana pendukung proses belajar seperti adanya proyektor
untuk setiap kelas,adanya wifi yang tersedia di lingkungan sekolah serta adanya ruang
laboratorium sebagai pendukung praktikum peserta didik dalam mengekspresikan diri. Namun,
masih ada peserta didik yang belum mampu mengekspresikan dirinya dan cenderung pasif,
cara guru merespon hal tersebut dengan memberikan dorongan atau motivasi kepada setiap
peserta didik, bahwa jangan takut untuk mencoba dan melatih kepercayaan diri peserta didik.
Dengan memberikan kesan yang menyenangkan kepada murid seperti menjadi teman atau
langsung menanyakan kepada peserta didik apabila dia masih mengemukakan pendapatnya di

26
dalam kelas. Berdasarkan observasi, terlihat bahwa ruang kelas X-6 sudah sepenuhnya menjadi
ruang ekspresi diri yang sehat untuk peserta didik melalui kesempatan bebas berpendapat yang
diberikan guru. Guru merespon peserta didik yang belum bisa mengekspresikan dirinya dengan
membimbing dan melibatkannya dalam proses pembelajaran agar peserta didik memiliki rasa
kepercayaan didalam dirinya.

Perkembangan sosial
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan cara guru dalam membangun atmosfer dan
mendukunh peserta didik dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi adalah dengan
tidak membeda-bedakan setiap peserta didik yang ada di dalam kelas. Tidak memberikan
perhatian atau tindakan yang berlebihan kepada beberapa siswa yng dapat menimbulkan
kecemburuan sosial diantara peserta didik. Selain itu guru juga memfasilitasi peserta didik
dalam kegiatan belajar adalah dengan menegnali potensi yang ada di dalam diri anak. Jika ada
siswa yang berpotensi kepada salah satu pelajaran khusus misal kimia, maka guru akan
senantiasa memfasilitasi anak untuk berdiskusi kepada guru baik diluar kelas. Selain itu, guru
juga akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk masuk ke kelas olimpiade yang telah
disediakan oleh sekolah dan guru bertugas untuk membimbing peserta didik tersebut dalam
pengembangan potensinya.

Perkembangan moral/spiritual
Konsep moral ialah peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu
budaya. Konsep moral inilah yang menentukan pola perilaku yang diharapakan dari seluruh
anggota kelompok. Nilai-nilai integritas dan spiritual yang menjadi salah satu bagian dari moral
didalam kelas dibangun melalui dalam mengawali pembelajaran berdoa terlebih dahulu sesuai
dengan agama yang dianut oleh masing-masing peserta diddik. Keberagaman agama yang ada
di dalam kelas tidak menjadikan peserta didik untuk saling menjatuhkan, bahkan toleransi antar
agama di dalam kelas sangat tinggi. Mereka saling menghargai dan tidak mencela agama satu
sama lain. Di sekolah juga ada beberpa kegiatan keagaman yang dapat dilakukan oleh peserta
didik, seperti bakmis untuk agama islam dan pengkajian Alkitab untuk agama Kristen.

Analisis Hasil Observasi Modul Ajar

Perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru pamong menggunakan kurikulum K-13.
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan RPP yang sudah disusun oleh guru pamong
telah mencantumkan indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran dan asesmen yang jelas. Berdasarkan perumusan tujuan pembelajaran sudah
memenuhi kriteria SMART ( Specific, Measurale, Achievable, Relevant, dan Time). RPP
sudah memuat tujuan pembelajaran yang selaras dengan RPP sudah memuat tujuan

27
pembelajaran yang sesuai selaras dengan CP yang dituju, dan sudah terdapat pertanyaan
bermakna dan pertanyaan pemantik untuk medukung materi yang akan disampaikan.
Dilihat berdasarkan Kebersinambungan, Urutan materi pelajaran sudah sistematis dan
logis, dimana materi ikatan kimia sudah disusun oleh guru dengan mengurutkan tujuan
pembelajaran dimulai dari menjelaskan kecenderungan unsur untuk mencapai kestabilan,
menerapkan struktur Lewis dalam ikatan kimia, menggambarkan susunan elektron valensi
atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis) dan
menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia. Hal ini akan membantu siswa memahami topik
pelajaran yang akan diajarkan. Asesmen pada RPP sudah selaras dengan kegiatan
pembelajaran, hal ini terbukti dengan adanya asesmen diagnostic yang dilakukan oleh guru
diawal pembelajaran dan dilanjut asesmen sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi,
performa berupa presentasi dan unjuk kerja, dan tertulis ( tes objektif berupa essay dan pilihan
berganda).
Dilihat berdasarkan Kontekstual, RPP yang disusun oleh Ibu Ismah Khairani,S.Pd
mengenai Ikatan Kimia sudah sesuai dengan Tujuan Pembelajaran, dengan memuat tujuan
yang mengukur kompetensi yang sudah ditentukan di dalam tujuan pembelajaran. RPP memuat
alternatif kegiatan untuk lingkungan sekolah yang berbeda dan menggunakan sumber belajar
yang relevan, media ajar yang mendukung kemampuan tingkat berfikir kritis (HOTS) yang
dikaitkan dengan profil pelajar pancasila yakni berfikir kritis dan kreatif. Kemudian, RPP
mengakomodir siswa dengan kebutuhan yang berbeda melalui media yang digunakan
mencakup video pembelajaran LKPD HOTS-Literasi, sehingga dapat memenuhi siswa dengan
kebutuhan (gaya belajar) yang berbeda seperti audiotori, Visual, Audio-Visual, hingga
kinestetik.
Dilihat berdasarkan Kegiatan dan Assesmen, RPP yang disusun oleh ibu Ismah
Khairani,S.Pd memiliki alur kegiatan yang sistematis, runtut, dan sesuai dengan alokasi waktu
dan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum K13 yang berorientasi pada peserta
didik. Guru pamong juga menyediakan assesmen berupa assesmen diagnostik untuk melihat
kemampuan awal siswa dan juga pengayaan dan remedial untuk mengetahui hasil belajar
siswa.
Dilihat berdasarkan Kesederhanaan, RPP yang disusun oleh ibu Ismah Khairani,S.Pd
sudah menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami dan banyak mengandung kalimat-
kalimat yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Istilah yang digunakan dalam RPP
merupakan istilah yang umum dan sudah sering didengar oleh siswa.

28
Analisis Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran hari
ini? Bagaimana proses mereka belajar?
Iya, Semua peserta didik telah belajar. Ini dapat dilihat saat presentasi kelompok semua
siswa mengemukakan pendapatnya. Saat pembelajaran berlangsung guru memberikan
pertanyaan pemantik meminta peserta didik menjawab “mengapa unsur gas mulia itu stabil?”.
Peserta didik aktif menyampaikan pendapat masing-masing terkait alasan kestabilan unsur gas
mulia dan guru memberi renspon yang baik atas pendapat masing-masing individu serta
memberi penguatan konsep gas mulia dari semua hasil pendapat peserta didik. Peserta didik
benar telah belajar topik hari ini dapat diketahui dari hasil postest yang dilakukan guru diakhir
pembelajaran dan melalui ringkasan singkat yang telah dituliskan oleh masing-masing peserta
didik mengenai pemahamannya setelah belajar ikatan kimia. Para peserta didik dibagi dalam
bentuk kelompok dilengkapi dengan LKPD yang memuat soal-soal yang harus didiskusikan
oleh semua kelompok. Setiap kelompok ada perwakilan untuk menuliskan hasil diskusinya di
papan tulis, kelompok lain menanggapi dan guru memberi penguatan konsep. Pada proses
belajarnya peserta didik aktif berdiskusi dan mencari sumber belajar untuk mencari solusi
pemecahan masalah. Model belajar yang digunakan guru berbasis masalah memfokuskan
peserta didik untuk mengikuti tahapan pembelajaran yang baik dalam memperoleh informasi.

Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut kegiatan pembelajaran pada hari ini?
Semua peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.

Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut Anda apa
penyebabnya dan bagaimana alternatif solusinya?
Semua peserta didik belajar dengan baik.
Bagaimana usaha guru model dalam mendorong peserta didik yang tidak aktif untuk
belajar? Apakah usaha tersebut berhasil?
Pada kelas observasi semua siswa aktif untuk belajar. Sehingga kami bertanya kepada guru
model langsung terkait pertanyaan ini. Usaha dari guru model adalah menggunakan metode-
metode yang beragam agar siswa tidak bosan, guru model juga menggunakan pembelajaran
berbasis IT agar siswa memiliki motivasi kuat dalam belajar.Guru meminta siswa menuliskan
hasil diskusi kelompoknya di papan tulis. Dengan demikian, peserta didik semakin paham dan
mengerti pengerjaan soal yang terdapat di LKPD. Mendorong peserta didik untuk aktif

29
dilakukan guru dengan memulai pelajaran menjelaskan pada siswa apa yang akan dipelajari
pada saat itu dan apa manfaatnya bagi siswa kalau memahami dan mengerti tema/hal yang akan
dipelajari. Dengan menyampaikan hal hal seperti ini, guru bukan saja telah mencoba manarik
perhatian siswa agar fokus pada pelajaran, tapi sudah mulai mengajak peserta didik untuk
menggunakan pikiran.
Apakah pembelajaran berjalan dengan efektif? (Semua kegiatan yang diberikan
bermakna untuk peserta didik, semua peserta didik terlibat aktif dan tidak ada yang idle)
Semua peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran. Karena belajar berdasarkan
kelompok dan penilaian 3 ranah sekaligus. Guru berusaha mengajak peserta didik untuk berani
mengutarakan pendapat yang mereka punya lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
guru dan selalu memberikan penguatan materi terkait hasil pendapat yang disampaikan peserta
didik serta memberi kesempatan kepada peserta didik suntuk bertanya tentang seuatu yang
belum jelas, atau memberi mereka waktu untuk mengungkapkan ide atau pandangan mereka
yang belum terungkap. Akhiri pelajaran dengan meminta mereka membuat resume atas apa
yang mereka pahami dan mereka bicarakan selama pelajaran dalam bentuk tertulis.
Bagaimana usaha guru membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
mencapai tujuan pembelajaran?
Membimbing peserta didik dengan mengunjungi setiap kelompok untuk memberikan
pemahaman terkait soal yang sedang dibahas. Guru juga memutar video yang menggambarkan
struktur lewis. Guru juga menuliskan konsep materi di papan tulis dan menjelaskannya agar
peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang sama. Guru dikelas telah membina suasana
dan situasi yang baik dalam pembelajaran, guru juga menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam pembelajaran. Guru menciptakan inovasi-inovasi atau menggunakan media hal ini agar
peserta didik akan lebih paham tentang konsep apa yang diajarkan, dan pembelajaran lebih
menyenangkan dan cenderung tidak monoton . Kesulitan belajar yang dialami peserta didik
disebabkan karena adanya kelemahan individual, seperti IQ yang rendah, rasa kurang aman,
kurang penghargaan, kenakalan, dan lain sebagainya. Maka persoalan belajar yang dialami
peserta didik tersebut mungkin berakibat pada kurang terserapnya daya tangkap belajar
terhadap pelajaran tertentu, sehingga pada akhirnya tidak akan tercapai tujuan pembelajaran.
Salah satu cara yang efektif yang mungkin dapat diberikan kepada peserta didik tersebut
adalah dengan memberikan latihan-latihan dan tugas-tugas tertentu. Misalnya dengan
memberikan pekerjaan rumah, atau memberikan tugas berupa hafalan-hafalan dengan
menekankan ada upaya belajar tuntas, sampai peserta didik tersebut menguasai betul apa yang
telah diberikan oleh guru kepadanya.

30
Bagaimana usaha guru dalam memfasilitasi peserta didik yang lebih cepat dari rata-
rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran?
Guru memberikan reward terhadap peserta didik. Guru membimbing peserta didik ke
permasalahan dengan tingkat kognitif yang berbeda dari sebelumnya. Dalam hal ini, guru
mampu terbuka terhadap peserta didik, menerima pendapatnya dan mengarahkan peserta
didik berpikir HOTS. Guru memberikan siswa kesempatan untuk memahami sendiri
dengan tingkat level mereka. Meminta peserta didik untuk mencari tau atau menjelajah
mata pelajaran yang akan di ajarkan. Membimbing mereka dengan menggunakan
keterampilan dan pengetahuan kita sebagai guru. Hal itu adalah bagian dari Common Core
yaitu dorongan. membantu mereka menggunakan metode pembelajaran terbaik. Tidak
membiarkan mereka pergi terlalu jauh dalam jalan buntu dalam mengelolah informasi.
Apakah guru melakukan modifikasi dari modul ajar/RPP? Apakah modifikasi tersebut
merupakan keputusan guru untuk merespons situasi kelas dan peserta didik?
Iya, guru memodifikasi modul ajar untuk merespon situasi peserta didik di kelas. Guru
memiliki jurnal harian berisi catatan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang telah
berlangsung hal-hal apa saja yang sudah tercapai dan belum tercapai. Dari jurnal tersebut, guru
akan memperbaiki hal yang belum dicapai oleh peserta didik dengan melakukan modifikasi
modul ajar sesuai kebutuhan peserta didik yang memenuhi kriteria modul ajar yang esensial,
menarik, bermakna, menantang, relevan dan kontekstual, serta berkesinambungan.
Terdapat tiga komponen dalam modul ajar yaitu komponen informasi umum, komponen
inti, dan lampiran. Pada informasi umum meliputi identitas sekolah, kompetensi awal, profil
pelajar pancasila, target siswa, saran prasarana, dan model pembelajaran. Sementara pada
komponen inti meliputi tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik,
kegiatan pembelajaran, asesmen, dan remedial serta pengayaan. Pada tahapan terakhir adalah
lampiran yang berisikan lembar kerja siswa.
Analisis Hasil Observasi Manajemen Sekolah

Berdasarkan manajemen sekolah terhadap siswa, hal yang dibutuhkan siswa yang
menjadi prioritas sekolah adalah fasilitas kegiatan belajar, ketersediaan peralatan praktek
penunjang kegiatan belajar mengajar, ketersediaan peralatan komunikasi, serta ketersediaan
sarana dan prasarana olahraga. Adapun yang sudah diupayakan satuan pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan beberapa cara alternatif pengadaan seperti
pembelian secara langsung kebutuhan tersebut menggunakan dana BOS, pembuatan sendiri
seperti membuat alat- alat peraga oleh guru atau peserta didik, penerimaan bantuan dari pihak-

31
pihak mitra satuan Pendidikan. Dimana kebutuhan siswa ini sudah tercermin dalam analisis
karakteristik satuan Pendidikan karena sudah berorientasi pada disiplin ilmu, pengembangan
individu, dan mengakses kebutuhan warga sekolah dan hal tersebut sudah sesuai dengan tujuan
satuan Pendidikan karena telah menunjang kebutuhan siswa untuk melanjutkan Pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan telah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Berdasarkan manajemen sekolah terhadap kurikulum, satuan Pendidikan sekolah
menggunakan K13 dan telah diterapkan selama sembilan tahun. Penerapan kurikulum K-13 ini
dilakukan sesuai dengan sintaks K-13 dan acuan kurikulum K-13 yang tertulis dalam
Permendikbud No 20-24 tahun 2016. Satuan pendidikan yang mengelola kurikulum
pembelajaran yaitu pemerintah (dinas Pendidikan). Ada beberapa mata pelajaran yang
dimodifikasi contohnya lintas minat dan prakarya.
 Lintas minat kelas 10 : 2
 Lintas minat kelas 11,12 : 1
Kurikulum yang digunakan adalah hasil perencanaan dan design dari manajemen sekolah,
komite pembelajaran, dan ketua MGMP. Perencanaan disusun dari suatu pemikiran, dan
penyeleksian bagian-bagian, teknik, dan prosedur yang mengatur suatu tujuan pembelajaran.
Sekolah melakukan monitoring pelaksanaan kurikulum terbagi atas dua, yaitu:
 Supervisi guru dilakukan sekali dalam enam bulan (satu semester)
 Supervisi pengawas dari dinas Pendidikan
Refleksi kurikulum dilakukan berdasarkan kendala yang ditemukan supervisor di kelas,
kemudian dilakukan musyawarah atau rapat sebagai evaluasi untuk meningkatkan
pembelajaran, sedangkan manajemen sekolah melakukan evaluasi setiap bulan untuk
mengevaluasi program dan kinerja yang sudah dijalankan diawal pembelajaran.
Berdasarkan manajemen sekolah terhadap sumber daya manusia, proses penerimaan guru
dalam satuan pendidikan di SMA Negeri 11 Medan berdasarkan kebutuhan guru di sekolah
sesuai dengan bidang studinya. Ada penerimaan guru PNS yang langsung ditempatkan oleh
pemerintah berdasarkan hasil seleksi kepegawaian, dan penerimaan guru honorer berdasarkan
seleksi sekolah yaitu tes kemampuan bidang (konten) dan microteaching untuk mendapatkan
guru yang berkompeten. Kegiatan khusus yang dilakukan untuk membekali guru yang baru
mengajar adalah dengan bimbingan dan pelatihan seperti microteaching yang dilakukan dalam
tim MGMP. Upaya sekolah dalam melakukan kegiatan khusus untuk pengembangan
profesional guru adalah mengadakan pelatihan guru, seminar guru nasional, dan lokakarya.

32
Sehingga berdasarkan hal tersebut manajemen sekolah terhadap sumber daya manusia telah
berjalan dengan baik.
Berdasarkan manajemen sekolah terhadap sarana dan prasarana, sekolah menggunakan
aplikasi simbada untuk membeli segala keperluan sekolah yang baru. Aplikasi ini digunakan
untuk menampilkan data-data sarana dan prasarana yang rusak dan perlu diperbaiki maupun
yang hilang. Untuk aset-aset sarana dan prasarana yang diperlukan di SMA Negeri 11 Medan
berupa LCD Proyektor dimana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan jumlah rombel,
selain itu ruang guru juga sedang dalam proses perbaikan. Pusat bangunan sarana dan prasarana
mengenai apa yang dibutuhkan itulah yang menjadi prioritas. Sebelum melakukan pengadaan
sarana dan prasarana telah dilakukan rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, komite sekolah
dan guru untuk mendiskusikan pengadaan sarana dan prasarana yang perlu ditambahkan atau
diperbaiki untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Penggunaan sarana dan prasarana di SMA
Negeri 11 Medan sudah efektif digunakan dalam mendukung proses pembelajaran. Sudah 80%
guru paham menggunakan teknologi dalam pembelajaran seperti penggunaan laptop dan
proyektor. Ketersediaan laboratorium kimia, fisika, biologi, komputer dan bahasa sudah cukup
lengkap, hanya saja untuk aula di sekolah tersebut tidak ada dan penggunaan Wifi di setiap
ruangan juga belum tersedia. Meskipun demikian sekolah tetap melakukan pengadaan
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana seperti pengadaan proyektor, aula dan penyediaan
Wifi di setiap ruangan kelas. Hal tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang proses
pembelajaran, baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler. Banyak sarana dan prasarana yang
telah dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran, antara lain ada lapangan sekolah yang
bisa dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler, tersedianya tempat ibadah
seperti Mushollah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang mencakup asfek kognitif, sikap dan
keterampilan.
Berdasarkan manajemen sekolah terhadap anggaran, satuan pendidikan SMA Negeri 11
Medan memiliki sumber anggaran berasal dari dana BOS dan SPP. Pengelolaan dana tersebut
digunakan berdasarkan peraturan PerMen No. 2 Tahun 2022 dalam merencanakan,
melaksanakan dan memonitoring anggaran. Pelaksanaan pelaporan anggaran dilakukan secara
bertahap baik online maupun offline dan bersifat terbuka kepada seluruh warga sekolah, orang
tua dan pemerintah dalam penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Berdasarkan manajemen sekolah terhadap sistem informasi, informasi atau data yang
dikumpulkan dalam mendukung proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
● Karakteristik peserta didik yaitu mengamati gaya belajar, profil siswa, latar belakang
dan minat belajar siswa.

33
● Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran
● Ketersediaan guru-guru yang berkompeten.
Informasi dikelola dengan cara sistem satu data yang dikelola oleh operator sekolah.
Dimana siswa memberikan data dirinya kemudian guru membantu mengarahkan siswa dalam
melengkapi data tersebut dan melaporkan kepada operator sekolah untuk diinput ke dalam
sistem informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Guru bisa mengakses dan
menggunakan data sesuai kebutuhan pembelajaran dengan cara menghubungi operator sekolah
untuk menentukan metode dalam proses pembelajaran dan tindak lanjut dari evaluasi hasil
belajar.
Berdasarkan manajemen terhadap bidang administrasi, SMA Negeri 11 Medan memiliki
fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, tersedianya tenaga kependidikan dibidang sistem
informasi yaitu operator sekolah yang menangani seluruh data siswa dan tenaga pendidik dan
kependidikan. SMAN 11 Medan memiliki 6 operator yang dibagi menjadi 3 tim yang mana
setiap 1 tim berisi 2 operator dan menanggung jawabi setiap jenjang kelas.
Analisis Hasil Observasi Lingkungan Belajar Sekolah

Terkait latar belakang sosial ekonomi berdasarkan observasi yang telah dilakukan bahwa
semua murid di sekolah diberikan hak yang sama dalam memanfaatkan fasilitas pendidikan di
sekolah dan di rumah. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan kepada
siswa, setiap siswa adalah sama. Siswa yang haus akan ilmu maka wajib bagi sekolah untuk
memberi fasiltas tanpa pandang bulu.
Kegiatan pembelajaran di kelas sudah mencakup indikator manajemen kelas, dukungan
afektif, pembelajaran interaktif dan penyesuaian cara mengajar dengan tingkat kemampuan
murid. Dalam menjalankan visi, misi, program dan kebijakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran, kepala satuan pendidikan melakukan beberapa tindakan, seperti, menerapkan 3S
(Senyum, Sapa, Salam), menerapkan kedisiplinan kepada guru dan siswa, melakukan
perbaikan dan pembangunan sarana dan prasaran di sekolah, seperti menyediakan wifi untuk
mengakses internet, membuat taman.
Berdasarkan hasil observasi, disekolah juga dilakukan sosialisasi terkait dengan
prundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika adalah dengan melakukan
sosialisasi “Bahaya Narkoba” dengan mengundang narasumber dari kepolisian terkait dengan
bahaya narkoba. Lingkungan satuan pendidikan juga memberikan kesempatan yang sama pada
laki-laki dan perempuan dalam setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah, contohnya kegiatan
Maulid Nabi. Siswa laki-laki dan perempuan menjadi panitia pelaksana. Siswa laki-laki dan

34
perempuan ikut serta dalam kegiatan perlombaan seperti olimpiade, lompat tinggi, karate, dan
perlombaan lainnya.
Di sekolah SMA N 11 Medan, tidak ada murid dengan disabilitas. Untuk murid cerdas
istimewa, guru memberikan dukungan dengan mengikutsertakan siswa dalam perlombaan
olimpiade di kegiatan gebyar sekolah. Untuk murid dengan bakat istimewa dalam bidang
olahraga, keagamaan dan seni, memberikan kesesmpatan kepada siswa untuk menampilkan
bakatnya di ruang publik, seperti dalam acara maulid. Ada yang tampil sebagai hafiz,
bersholawat, nasyid, bernyanyi dan ceramah.
Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi

Penghambat Observasi Pendukung Observasi

1. Kurangnya komunikasi untuk 1. Adanya dukungan yang baik dengan


menyesuaikan jadwal antara sekolah dan guru pamong, dosen pembimbing, dan
masa PPL, seperti sekolah sedang seluruh komponen yang membantu
mengadakan kegiatan mulai dari melaksanakan observasi.
pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS,
acara keagamaan, sampai Gebyar
Kreativitas yang dilaksanakan di
SMAN 11 Medan sehingga observasi
tidak dapat dilakukan secara maksimal.
2. Kami melakukan observasi secara tidak 2. Adanya komunikasi baik dengan guru
langsung, hanya berdasarkan info dari BK dan wakasek kesiswaan sehingga
guru BK dan wakasek kesiswaan dapat diperoleh info tentang karakteristik
sehingga kami tidak bisa mengenal peserta didik serta lingkungan sekolah
langsung peserta didik. secara umum.

35
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi di sekolah SMA N 11 Medan bahwa kurikulum yang


digunakan masih Kurikulum K-13 di seluruh kelas yaitu kelas X, XI dan XII. SMA Negeri 11
Medan mengamalkan budaya sekolah yaitu guru memantau atau menyambut peserta didik di
gerbang sekolah dengan sistem welcoming, dimana siswa mengucapkan salam/selamat pagi
kepada guru yang bertujuan untuk membentuk karakter profil pancasila yang berakhlak mulia.
Kemudian kesepakatan mengenai kedisiplinan kehadiran. Dimana guru dan peserta didik
membuat kesepakatan bersama jika peserta terangan didik tanpa keterangan (A) maka nilai
dikurangi sebesar 5 point, sakit tanpa keterangan dokter (S) maka dikurangi 1 point dan apabila
izin (I) untuk keperluan diluar sekolah maka akan dikurangi 2 point. Selanjutnya terkait RPP.
RPP yang sudah disusun oleh guru pamong telah mencantumkan indikator pembelajaran,
tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan asesmen yang jelas. Berdasarkan
perumusan tujuan pembelajaran sudah memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurale,
Achievable, Relevant, dan Time). RPP sudah memuat tujuan pembelajaran yang selaras dengan
RPP sudah memuat tujuan pembelajaran yang selaras dengan CP yang dituju, dan sudah
terdapat pertanyaan bermakna dan pertanyaan pemantik untuk medukung materi yang akan
disampaikan.
Di sekolah SMA N 11 Medan, tidak ada murid dengan disabilitas. Untuk murid cerdas
istimewa, guru memberikan dukungan dengan mengikutsertakan siswa dalam perlombaan
olimpiade di kegiatan gebyar sekolah. Untuk murid dengan bakat istimewa dalam bidang
olahraga, keagamaan dan seni, memberikan kesesmpatan kepada siswa untuk menampilkan
bakatnya di ruang publik, seperti dalam acara maulid. Ada yang tampil sebagai hafiz,
bersholawat, nasyid, bernyanyi dan ceramah.
Refleksi

Selama pelaksanaan observasi PPL di SMA Negeri 11 Medan, mahasiswa merasakan


bagaimana keadaan terjun kedalam dunia pendidikan langsung. Dimana kita dituntut untuk
mempersiapkan diri dengan membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran yang terencana
hingga hasil akhir akan dievaluasi. Berbagai pengalaman seperti kerjasama, tanggung jawab,
berorganisasi, kedisiplinan dan sebagainya, banyak ditemukan selama PPL di sini. Bimbingan,
arahan serta masukan dari guru pamong, dosen pembimbing, ataupun seluruh warga sekolah

36
menjadikan sebuah pelajaran berharga yang tidak ternilai harganya. Kegiatan PPL ini sangat
membantu mahasiswa ketika nanti terjun dalam dunia kerja.
Guru merupakan individu yang mampu mengatasi tindakan mendidik dalam mencapai
pendidikan, guru harus mampu memiliki sikap positif terhadap profesi kependidikan, guru juga
harus professional dalam hal memunculkan ide-ide untuk dapat mengembangkan kepribadian
peserta didik. Di sisi lain seorang guru juga dapat memiliki kebanggaan melihat anak didiknya
yang berhasil dalam meujudkan visi pendidikan yaitu membawa perubahan bagi peserta didik.
Jika anak didik gagal, maka guru bersedih, namun bila siswa berhasil, hati guru ini bahagia.
Guru harus mengenal peserta didiknya dengan baik, tanggap terhadap keadaan dan tindakan
peserta didik, tidak bertindak otoriter, tidak mengancam, jangan menakut-nakuti, dan jangan
pernah membentak anak didik, dan juga guru harus mampu memberikan bimbingan kepada
peserta didik, guru juga harus memiliki hubungan dengan orang dewasa dan guru lain di
sekitarnya.
Dalam menjalani PPL banyak memiliki kekurangan dan berbagai kesulitan yang harus
dihadapi, baik yang berkenaan dengan menghadapi peserta didik ataupun yang lainnya. Saran
yang dapat kami berikan bagi peningkatan sekolah ini, antara lain adalah: Pertama, Sistem
pembelajaran hendaknya lebih ditingkatkan, misalnya menggunakan infokus pada setiap kelas
agar memudahkan pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran.Kedua, Perlunya
penyediaan laboratorium yang lengkap dalam membantu siswa-siswi memahami mata
pelajaran tertentu lewat pemanfaatan lab yang baik dan benar.
Secara keseluruhan kegiatan observasi sudah berlangsung dengan baik. Namun ada
beberapa hal yang kami belum ketahui lebih rinci. Misalnya mengenai karakteristik setiap
peserta didik secara spesifik dan menyeluruh. Kami juga belum bisa mengingat semua
karakteristik peserta didik yang kami observasi. Kegiatan ini sangat baik karena menambah
pengetahui kami sebagai calon guru mengenai budaya kelas, budaya sekolah, karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
Rencana Tindak Lanjut

Pihak sekolah tidak melakukan tes kemampuan awal kepada peserta didik untuk pemetaan
kelas agar tiap kelas tingkat kognitif merata. Jika memungkinkan kami akan merancang
instrumen tes kemampuan awal lalu membagikannya kepada sasaran PPL 1. Hal ini bertujuan
agar kami bisa mengenali karakteristik setiap peserta didik secara spesifik dan menyeluruh.

37
LAMPIRAN

38
39
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL

Minggu ke: 1

Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting


hari ini:

Senin, 1. Orientasi PPL PPG Prajabatan di


Perpustakaan SMA Negeri 11 Medan
24/10/’22

Orientasi ini dipimpin langsung oleh Kepala 1. Bagaimana jadwal antara


SMA Negeri 11 Medan, Ibu E Hj. Widiya PPL dengan jadwal
Ningsih, S.Pd., M.Si. sekaligus penerimaan pembelajaran di sekolah
oleh pihak sekolah kepada mahasiswa sinkron ?
UNIMED yang akan PPL di sekolah mitra.

Setelah penerimaan mahasiswa, pimpinan 2. Apakah sekolah tempat


sekolah menyerahkan kembali kepada guru- PPL PPG Prajabatan sudah
guru pamong yang telah ditunjuk oleh sekolah menggunakan kurikulum
untuk kedepannya membimbing mahasiswa merdeka?
selama melaksanakan PPL PPG dalam 1
semester.

Pemberian arahan oleh guru pamong kepada


mahasiswa, yang dalam hal ini jurusan kimia
yang terdiri atas 5 mahasiswa didampingi oleh
guru pamong Ibu Ismah Khairani, S.Pd

Selasa, 1. Observasi karakteristik peserta didik

25/10/’22
Guru pamong beserta mahasiswa diberikan 1. Bagimana cara guru
kesempatan untuk terlibat langsung di kelas mengenali setiap
dalam mengobservasi peserta didik dalam

40
proses pembelajaran. Guru pamongpun karakteristik peserta didik
mengarahkan dan kembali menjelaskan kepada yang beragam ?
mahasiswa terkait hal-hal yang ditanyakan
mengenai peserta didik.

2. Observasi pelaksanaan pembelajaran

Mahasiswa melihat secara langsung bagaimana 2. Bagaimana cara


proses pembelajaran yang dilaksanakan di membangun kondisi
dalam kelas, dalam hal ini pembelajaran Kimia belajar yang
dalam topik Ikatan Kimia. Terlihat peserta menyenangkan di dalam
didik aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas dengan tetap
dalam kelas, seperti menjawab pertanyaan yang memperhatikan
diberikan guru, bertanya mengenai hal yang ketercapaian tujuan
kurang difahami dalam pengerjaan LKPD, pembelajaran ?
mempresentasikan hasil yang diperoleh di
dalam kelas serta memanfaatkan fasilitas
sekolah yang ada.

Rabu, 1. Observasi modul ajar/RPP

26/10/’22
Bersama-sama dengan guru pamong 1. Apakah RPP yang
mendiskusikan mengenai RPP yang digunakan digunakan telah sesuai
oleh pihak sekolah. RPP yang digunakan dengan yang terjadi di
adalah RPP K-13 Revisi. Namun, guru pamong dalam kelas ?
menjelaskan bahwa pelaksanaan kurikulum
merdeka akan dilaksanakan untuk semester
genap. Nilai-nilai yang ada di dalam kurikulum
merdeka ada yang diterapkan di dalam kelas,
seperti guru memberikan kebebasan belajar
peserta didik sesuai dengan kebutuhan belajar.

41
Dalam hal ini memanfaatkan media
pembelajaran berbasis IT

2. Asesmen

Penilaian yang dilakukan oleh guru sudah 2. Apakah asesmen/penilaian


berdasarkan kurikulum merdeka, yaitu yang dilakukan efektif
penilaian sumatif seperti UTS, Ulangan Harian untuk mengukur
dan UAS. Serta penilaian formatif yag ketercapaian siswa dalam
diperoleh selama proses belajar seperti belajar ?
keterlibatan peserta didik dalam memberikan
pendapat, kehadiran siswa, sikap siswa, tugas-
tugas harian, kuis yang diberikan dsb.

Kamis, 1. Observasi Manajemen Sekolah

27/10/’22
Dalam hal pengembangan mutu guru, guru 1.Apakah manajemen
diberikan kesempatan untuk mengikuti sekolah pada saat ini sudah
pelatihan-pelatihan yang sering di adakan optimal?
sekolah dengan bekerja sama dengan berbagai 2.Apa saja hal-hal perlu
pihak terkait. diperhatikan oleh
manajemen sekolah agar
menciptakan pembelajaran
yang berpihak kepada
peserta didik?

2. Observasi Lingkungan Belajar

Berdiskusi dengan guru pamong mengenai 1. Apakah orangtua peserta


lingkungan belajar yang sangat mendukung didik juga terlibat dalam
proses belajar anak. Ketersediaan sarana

42
prasarana pendukung baik akademik dan non hal penyusunan program
akademik. Adanya laboratorium, masjid, kelas sekolah ?
olimpiade, kelas ekstrakulikuler kepada peserta
didik seperti futsal, basket, karate, PMR. Hal
tersebut sangat mendukung lingkungan belajar
anak dalam hal pengembangan diri dan potensi
yang dimili.

Jumat, 1. Piket

28/10/’22
Pelaksanaan piket mahasiwa kimia pada jum’at 1. Bagaimana sikap siswa
yang bertugas welcoming yaitu kegiatan yang terhadap kegiatan ini setiap
dilakukan dalam mengecek peserta didik di harinya?
masing-masing gerbang sekolah seperti
mengecek kerapian, salam dan sapa serta
keterlambatan peserta didik.

43
44

Anda mungkin juga menyukai