Makalah Pengantar Manajemen Mengelola Kinerja Dan Mutu: Dosen Pengampu
Makalah Pengantar Manajemen Mengelola Kinerja Dan Mutu: Dosen Pengampu
Makalah Pengantar Manajemen Mengelola Kinerja Dan Mutu: Dosen Pengampu
Dosen Pengampu :
Dibuat oleh :
Kelompok 12
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya
kami sekelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa tanpa berkat Tuhan dan bimbingan serta partisipasi berbagai pihak kami
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mengelola Kinerja dan Mutu”.
Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi materi maupun cara penulisan karena kami menyadari keterbatasan waktu yang ada.
Namun demikian kami telah berupaya dengan waktu yang ada, sumber informasi dan
pengetahuan yang kami miliki untuk menyelesaikan makalah pengantar manajemen ini.
Untuk itu kami dengan terbuka menerima segala kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca.
Cover. .................................................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
2.4.1 BSC Berfokus pada Empat Perspektif Kinerja yang Berbeda ........................................ 9
Agar menjadi manajer yang baik kita harus dapat mengetahui bagaimana cara untuk
mengelola kinerja dan mutu dari perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan mengontrol
aktivitas perusahaan. Aspek lain yang penting adalah kendali mutu. Manajer harus dapat
memastikan bahwa kinerja dan mutu perusahaan selalu terjaga dengan membuat standar kerja
yang jelas dan dapat diukur, lalu mengukur kinerja yang ada, kemudian membandingkan
kinerja dengan standar kerja yang telah ditentukan, serta yang terakhir melakukan tindakan
korektif apabila diperlukan, selain mengontrol kinerja, ada banyak hal lain yang perlu
dikontrol oleh manajer seperti keuangan dan lain sebagainya. Masih ada banyak cara lain
untuk mengelola kinerja dan mutu yang perlu kita pelajari untuk menjadi seorang manajer
andal.
Kontrol adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di setiap organisasi,
tetapi manajer baru terkadang mengalami kesulitan untuk menentukan sejauh mana ia harus
menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif tanpa menindas
motivasi dan kreativitas mereka.
Kontrol organisasi adalah proses sistematis dalam mengatur aktivitas organisasi agar
tetapkonsisten dengan pengharapan yang telah dibangun dalam rencana, target, dan
standarkinerja. Menurut Douglas S Sherwin, inti dari dilakukannya kontrol adalah tindakan
yang menyesuaikan operasional dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, dan
dasarnya adalah informasi di tangan manajer
Untuk mengontrol organisasi secara efektif mengharuskan adanya informasi tentang
standar kinerja yang sebenarnya, serta tindakan-tindakan yang dilakukan untuk meperbaiki
penyimpangan yang terjadi. Kurangnya kontrol dapat memberikan dampak yang dapat
memmbahayakan bagi kesehatan suatu organisasi, merusak reputasinya dan mengancam masa
depannya.
2.3 MODEL KONTROL UMPAN BALIK
Semua sistem kontrol yang dirancang dengan baik akan melibatkan penggunaan
umpan balik untuk menentukan apakah kinerja memenuhi standar yang telah dibuat.
Manajer harus menentukan perubahan seperti apa, jika ada, yang dibutuhkan. Dalam
pendekatan tradisional atas ke bawah dalam melakukan kontrol, manajer akan melaksanakan
wewenang formalnya untuk membuat perubahan yang penting. Manajer dapat mendorong
pegawai untuk bekerja lebih keras, mendesain ulang proses produksi, atau memecat pegawai.
Balance Scorecard (BSC) adalah sebuah model manajemen kinerja yang digunakan oleh
organisasi untuk mengukur dan memantau kinerja mereka dari berbagai perspektif yang
berbeda. BSC didesain untuk membantu organisasi untuk memahami apakah strategi dan tujuan
mereka telah dicapai dan memastikan bahwa semua aspek organisasi bekerja sama untuk
mencapai tujuan itu.
Dengan menggunakan BSC, organisasi dapat memantau kinerja mereka dari perspektif yang
berbeda dan memastikan bahwa semua aspek organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan
dan strategi yang telah ditetapkan. Hal ini memungkinkan organisasi untuk merespons
perubahan lingkungan dengan lebih cepat dan lebih efektif, serta meningkatkan kinerja mereka
secara keseluruhan.
1. Perspektif Keuangan
Fokus pada kinerja keuangan organisasi, termasuk pendapatan, keuntungan, dan arus
kas.
2. Perspektif Pelanggan
Fokus pada kepuasan pelanggan dan bagaimana organisasi dapat meningkatkan nilai
yang mereka berikan kepada pelanggan.
3. Perspektif Proses Internal
Fokus pada efisiensi dan efektivitas proses bisnis internal organisasi, dan bagaimana
proses-proses ini dapat ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dengan menggunakan BSC, organisasi dapat mengukur dan memantau kinerja mereka
secara holistik dan memastikan bahwa semua aspek organisasi bekerja sama untuk mencapai
tujuan dan strategi yang telah ditetapkan. Hal ini dapat membantu organisasi untuk
meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan dan menjadi lebih responsif terhadap
perubahan lingkungan.
2.5 MANAJEMEN KUALITAS TOTAL
Filosofi TQM berfokus pada kerja tim, peningkatan kepuasan pelanggan, dan
penurunan biaya. Organisasi-organisasi menerapkan TQM dengan cara mendorong manajer
dan pegawai untuk melakukan kolaborasi antar fungsi dan departemen, serta kolaborasi
dengan pelanggan dan pemasok, untuk mengidentifikasi area yang akan diperbaiki, tidak
peduli seberapa kecilnya perbaikan tersebut.
1. Siklus Kualitas
Siklus kualitas (quality circle) adalah sebuah kelompok yang terdiri atas 6 hingga 12
pegawai sukarela yang bertemu secara rutin untuk membahas dan menyelesaikan masalah
yang memengaruhi kualitas kerja mereka.
2. Tolok Ukur
Tolok ukur (benchmarking) adalah proses terus menerus dalam mengukur produksi,
layanan dan praktik dengan dibandingkan pada pesaing-pesaing besar atau perusahaan-
perusahaan yang unggul di industrinya.
3. Six Sigma
Six Sigma adalah pendekatan kendali mutu yang memperhitungkan segala hal dan
menekankan pengejaran yang disiplin dan gigih untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi
serta biaya yang lebih rendah.
4. Pengurangan Siklus Waktu
Siklus waktu (cycle time) merupakan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan
untuk menyelesaikan suatu proses, seperti membuat reservasi penerbangan, memproses
permintaan lewat internet, dan membuka dana pensiun.
Six sigma adalah suatu cara yang berfokus dalam meningkatkan kualitas. Six sigma
memiliki 2 kalimat dan pengertian yang berbeda, dimana kalimat six artinya 6 dan sigma yang
artinya satuan dari suatu standar deviasi yang dikenal dengan simbol σ. Maka six sigma dapat
disimbolkan menjadi 6σ.Adapun yang mengatakan bahwa six sigma adalah suatu cara yang
dilakukan oleh pihak perusahaan dalam mengembangkan kapasitas pada proses pengembangan
bisnisnya.
Jadi apabila semakin tinggi nilai sigma yang Anda miliki dalam bisnis Anda, maka
semakin kecil kemungkinan cacat pada suatu proses produk. Tujuan dilakukan hal ini agar
dapat meningkatkan kinerja dan meminimalisir adanya potensi kesalahan.Seperti yang kita tahu
bahwa dalam sebuah bisnis tentu harus memiliki suatu manajemen operasi dalam menciptakan
suatu yang baru dan merubah inovasi produk menjadi lebih baik lagi.
Seiring perkembangan revolusi industri pada saat ini, tentu banyak setiap perusahaan
dituntut dalam memberikan kualitas yang terbaik terhadap produk ataupun jasa yang
dihasilkan.
Pasti kamu pernah mendengar istilah “konsumen adalah raja”. Hal ini pun berlaku
dalam metodologi ini, dan sifatnya sangat penting. Six Sigma harus berhasil memaksimalkan
manfaat bagi konsumen. Oleh karena itu, bisnis yang berusaha menggunakan metode Six
Sigma harus memahami konsumennya dengan baik dan mengetahui apa yang memuaskan
mereka.
2. Mengukur value stream dan mengidentifikasi masalah
Melakukan pemetaan proses adalah hal yang wajib dilakukan untuk mengetahui potensi
masalah yang mungkin terjadi. Data harus dikumpulkan untuk mengidetifikasi masalah yang
perlu diselesaikan. Untuk implementasi Six Sigma yang efektif, penting untuk menentukan
tujuan yang jelas agar pengumpulan data dapat dilakukan dengan tepat.
Setelah masalah ditemukan, lakukan perubahan proses untuk mengurangi aktivitas atau
proses yang tidak memberikan manfaat bagi produk akhir. Hal ini dilakukan untuk
Agar strategi yang disusun berhasil, libatkanlah para stakeholder agar permasalahan dan
penyelesaiannya dapat diidentifikasi secara maksimal. Six Sigma dapat berdampak besar bagi
perusahaan. Oleh karena itu, semua orang yang terlibat harus benar-benar memahami konsep
dan aplikasinya dalam bisnis untuk mengurangi risiko kegagalan dan melancarkan proses.
Dalam konsep Six Sigma, segala bentuk inefisiensi atau pemborosan harus
disingkirkan. Oleh karena itu, perusahaan harus membangun budaya perusahaan yang fleksibel
dan responsif khususnya dalam melakukan perubahan dalam prosedur agar lebih efektif. Semua
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengelola kinerja dan mutu adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di
setiap organisasi, tetapi terkadang manajer baru mengalami kesulitan untuk menentukan
sejauh mana ia harus menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif.
Oleh karena itu sangatlah penting seorang manajer mengerti dan dapat menerapkan kontrol
yang harus dilakukan di sebuah perusahaan. Manajer dapat melakukan kontrol dengan
menerapkan kartu skor berimbang.
3.2 Saran
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Edisi 9 - Buku 2. Jakarta: Salemba
Empat.
Faustina, Vania. Katherine, Emily. Deva Annabelle. Ferlinda, Grace. Meihendra, Rizky.
2019. Mengelola Kinerja dan Mutu. Retrieved from :
https://www.scribd.com/document/405279542/MAKALAH-PENGAMEN-BAB-13-
MENGELOLA-KINERJA-DAN-MUTU-docx