Bab 1-3 Pengukuran Fiks
Bab 1-3 Pengukuran Fiks
Bab 1-3 Pengukuran Fiks
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Pengukuran
Pengukuran adalah suatu upaya atau kegiatan yang sangat penting untuk
mengetahui data secara pasti. Dalam fisika dan kehidupan sehari-hari, pengukuran
memiliki peranan yang sangat penting. Pengukuran adalah kunci berkembangnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teori apa pun yang dikembangkan
dalam fisika maupun bidang ilmu lain harus dapat dibuktikan dengan pengukuran.
Jika teori tidak sesuai dengan hasil pengukuran maka teori tersebut dapat ditolak
(Mikrajuddin, 2016:16).
Gambar 2.1 Contoh pengukuran pada kehidupan sehari-hari (Sumber: Mikrajuddin, 2016)
3
4
Tabel 1.1 Tujuh besaran pokok dalam fisika (Sumber: Mikrajuddin, 2016)
besaran tidak baku tidak dapat digunakan untuk komunikasi antar peneliti, tidak
dapat digunakan dalam penelitian ilmiah, dan tidak dapat digunakan dalam
pembangunan industri (Mikrajuddin, 2016:5-6).
Untuk menyeragamkan penggunaan satuan di seluruh dunia, pada
Konferensi Umum Berat dan Pengukuran ke-14 tahun 1971 ditetapkan satuan
internasional untuk tujuh besaran pokok. Satuan tersebut selanjutnya dinamakan
satuan SI (Le Systeme Internationale). Satuan SI untuk tujuh besaran pokok
tampak pada Tabel 1.2. Cabang fisika yang paling awal berkembang adalah
mekanika. Di dalam mekanika, besaran fisika yang digunakan hanayalah panjang,
massa, dan waktu. Satuan SI untuk ketiga besaran terebut adalah meter, kilogram,
dan sekon. Kelompok tiga satuan ini diberi nama khusus yaiu satuan MKS (m =
meter, kg = kilogram, dan s = second).
Satuan lain yang digunanakan untuk tiga besaran dalam mekanika adalah
centimeter untuk panjang, gram untuk massa, dan second untuk waktu. Ketiga
satuan tersebut juga diberi naka khusus yaitu satuan CGS (cm = centimeter, g =
gram, dan s = second). Kaitan antara satuan MKS dan CGS sangat mudah, yaitu 1
meter = 100 centimeter dan 1 kilogram = 1 000 gram (Mikrajuddin,2016:6-7).
Alat ukur adalah alat untuk menentukan nilai suatu besaran. Baik itu
besaran nilai atau kondisi dari suatu komponen yang akan diukur. Alat ukur
sendiri digunakan untuk menunjukkan nilai presisi suatu objek atau komponen
diukur untuk mendapatkan nilai kuantitas benda tersebut. Fungsi alat ukur sendiri
sangat serbaguna tergantung dari jenis alatnya. Namun, umumnya alat ukur
memiliki fungsi mengukur sesuatu seperti benda, berat, jarak, ketegangan, suara
dll. Dengan penggunaan alat pengukur yang berbeda ini membuat pekerjaan lebih
fleksibel, efektif dan juga cepat, akurat dan tepat (Faradiba, 2020:34).
Contoh beberapa alat ukur untuk menentukan besaran pokok, yaitu
penggaris, meteran gulung, jangka sorong, neraca atau timbangan, stopwatch, dan
masih banyak lagi.
2.5 Ketidakpastian
Secara konsep pengukuran, baik karena keterbatasan alat ukur maupun
karena kondisi lingkungan, maka dipercaya bahwa setiap pengukuran akan selalu
menghasilkan hasil ukur yang tidak sebenarnya. Simpangan atau selisih antara
hasil ukur dan hasil yang sebenarnya disebut sebagai ralat (error). Perlu dicermati
di sini bahwa pengertian ralat bukan berarti kita salah mengukur, tapi lebih
menggambarkan deviasi hasil baca alat ukur terhadap nilai “benar” besaran fisis
yang diukur, sebagai akibat bahwa kita tidak mengetahui nilai benar dari apa yang
ingin kita ukur (Faradiba, 2020:56).
Sudah disepakati bahwa pada setiap pengukuran pasti akan menghasilkan
sebuah ketidakpastian. Ketidakpastian ini menyatakan nilai simpangan hasil ukur
dari nilai benar yang seharusnya. Apabila sebuah variabel fisis dinyatakan dengan
x dan ketidakpastian pengukuran dengan ∆x, maka hasil sebuah pengukuran
variabel harus dituliskan dengan cara:
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM
b. Mistar
Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar
untuk menggambar garis lurus.
c. Roll Meter
Alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang mulai 5 – 50 meter.
Roll Meter lebih dengan dengan sebutan Meteran atau dikenal dengan pita ukur.
Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan
yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet atau inch.
8
9
d. Meteran Jahit
Meteran jahit merupakan modal dasar penjahit, karena digunakan untuk
mengukur ukuran bagian tubuh pelanggan, maupun digunakan untuk mengukur
kain yang akan dipotong. Ukuran yang digunakan di meteran jahit bisanya yaitu
centimeter (cm) dan inchi (Inc). Panjangnya sekitar 1,5 meter.
e. Timbangan Digital
Timbangan digital adalah alat elektronik yang difungsikan untuk
menimbang muatan timbangan digital hadir dalam berbagai ukuran dan warna
serta berasal dari bermacam-macam material. Timbangan Digital mudah untuk
dibaca karena memiliki layar LED, lampu pada layar dan besarnya angka pada
layar LED tersebut.
10
f. Gelas ukur
Gelas ukur adalah sebuah benda yang merupakan suatu alat gelas
berbentuk tabung atau silinder yang memiliki skala pengukuran dan berfungsi
untuk mengukur volume suatu zat cair. Sesuai namanya bahwa fungsi utama
gelas ukur adalah untuk mengukur.
3.1.2 Bahan
a. Balok
Balok box adalah wadah yang digunakan untuk penyimpanan atau
pengangkutan isinya. Sebagian besar kotak memiliki sisi datar, sejajar, persegi
panjang. Kotak bisa sangat kecil atau sangat besar, dan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan mulai dari fungsional hingga dekoratif.
11
b. Kawat
Kawat adalah benda yang terbuat dari logam yang panjang dan lentur.
Kawat merupakan benda penghantar listrik. Kawat mempunyai banyak bentuk
dan ukuran. Kawat yang digunakan untuk menghantar listrik biasa dibungkus
dengan kulit yang terbuat dari karet yang biasa disebut kabel.
c. Pelat Besi
Sheet metal atau logam lembaran atau plat lembaran adalah proses
fabrikasi atau pembuatan lembaran metal untuk berbagai keperluan dan kegunaan.
12
d. Silinder
Silinder adalah barang yang berbentuk bulat torak (dalam mesin, roda arloji)
e. Air
Air adalah unsur yang memiliki peran paling penting dalam kehidupan
setiap makhluk yang hidup di muka bumi ini. Pernyataan tersebut adalah salah
satu pengertian air secara umum. Secara ilmiah, air bisa diartikan sebagai sebuah
senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H₂ (hidrogen) yang
berikatan dengan unsur O₂ (oksigen) yang kemudian menghasilkan senyawa air
(H₂O).
13