Laporan Tahunan Hiv 2022
Laporan Tahunan Hiv 2022
Laporan Tahunan Hiv 2022
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Taman Sari
No. Nilai Estimasi
2020 2021 2022
1. LSL 1175 1031 866
2. WPS 1654 1110 1158
3. Trans Gender (Waria) - 12 -
4. Penasun - - 4
5. Ibu Hamil 2046 1130 1329
6. Pasien TB 281 471 247
7. IMS 1464 1391 2252
Jumlah
6620 5145 5856
Sumber : Estimasi Sudinkes Jakbar (Berdasarkan hasil pemetaan 2018)
2.2 INDIKATOR
Tabel 2. Indikator Kinerja Penatalaksanaan Penyakit HIV/AIDS
TARGET
No INDIKATOR KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022
1. Persentase Orang dengan Risiko HIV yang 100 100 100 100 100
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
TARGET
No INDIKATOR MUTU
2018 2019 2020 2021 2022
TARGET
No INDIKATOR MUTU
2018 2019 2020 2021 2022
2.3.1 Advokasi
Advokasi dilakukan dengan pihak yang berhubungan dalam setiap kegiatan program Hiv/AIDS.
Memastikan adanya kebijakan yang mendukung penanggulangan HIV/AIDS yang sesuai
dengan prinsip-prinsip HAM dan memperhatikan kebutuhan laki-laki, perempuan, waria
(responsif gender); memastikan mereka memiliki akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dari
kebijakan yang dibuat.
Adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial, baik fisik maupun non fisik, yang
mendorong individu, keluarga dan kelompok untuk mau melakukan Penatalaksanaan HIV/AIDS .
Kegiatan meliputi:
d. Pertemuan Lintor
Pertemuan lintas sektor memberiksan upaya penanggulangan HIV/AIDS dilaksanakan yang
dilakukan secara bersama oleh masyarakat dan pemerintah dengan harapan setiap upaya
penanggulangan harus mencerminkan nilai-nilai agama dan budaya yang ada di Indonesia dengan
melibatkan lintas sektor yang ada.
Setiap kegiatan diarahkan untuk mempertahankan dan memperkukuh ketahanan dan kesejahteraan
keluarga, serta sistem dukungan sosial yang mengakar dalam masyarakat. Dalam peretmuan lintas
sector tahun 2020, kegiatan tidak hanya terkait system dukungan social, namun membahas evaluasi
kegiatan program HIV yang sebelumya sudah dilakukan Selma kurun waktu 2020 di Wilayah
Kecamatan Tamansari, Pertemuan Lintar sektor yang dilakukan terbatas melalui daring, bersama
tim pengelola HIV/AIDS Sudinkes Jakarta Barat, dimana hasilnya kami laporkan ke tim managemen
puskesmas untuk disampaikan pada saat pertemuan Minlok Lintor PKC Tamansari.
e. Kampanye ABAT
Kampanye ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) secara teknis bekerjasama dengan Promkes, dengan
sasaran siswa di tingkat sekolah atau kalangan muda di masyarakat, Pencegahan HIV/AIDS melalui
ABAT diarahkan pada upaya pendidikan dan penyuluhan untuk memantapkan perilaku yang baik
dan mengubah perilaku yang berisiko tinggi. Karena Setiap orang berhak untuk mendapat informasi
yang benar untuk melindungi diri dan orang lain terhadap infeksi HIV. Bentuk ABAT di tahun 2022,
masa pandemic covid ini disampaikan melalui melalui penyampaian langsung bersama tim
Kesehatan Remaja, promkes, LSM HIV dan Perusahaan Gas Negara saat Hari HIV Sedunia tahun
2022 di Kantor Lurah Keagungan dengan sasaran remaja, Bersama perusahaan Pegasol secara
langsung di lakukan di SMKN 35 Jakarta Bersama tim Puskesmas Kelurahan Kerukut
dengansasaran siswa sekolah serta secara daring peremuan zoom dengan sasaran tenaga kerja
Perusahaan Pegasol.
f. Hari HIV AIDS Sedunia dan Skrining Terintegrasi Bersama Program Terkait (SI IMUT)
HARI AIDS SEDUNIA (HAS) diperingati setiap tanggal 1 Desember, yang merupakan hasil dari
Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia pada tahun 1988, ketika mendiskusikan program
penanggulangan HIV AIDS. Tujuan ditetapkannya adalah untuk mengingatkan pentingnya peran
dan komitmen negara-negara di dunia dalam upaya penanggulangan HIV AIDS. Kegiatan dilakukan
Bersama dengan Program lain yang terkait, dalam bentuk sosialiasasi, diskusi dan pemeriksaan
Kesehatan. Kegiatan Hari HIV sedunia ini juga seringkali didukung dengan NGO (Non Government
Organisation) serta CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan yang ada di sekitar
Puskesmas Kecamatan Taman Sari seperti PGN dan Pegasol.
2.3.3 Kerjasama Lintas Sektor (Lembaga Swadaya Masyarakat dan Warga Peduli HIV/AIDS)
Pelibatan aktif masyarakat sipil, termasuk orang yang terinfeksi dan terdampak HIV,
orang muda termasuk orang muda populasi kunci dan organisasi berbasis komunitas, yang lebih
strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, monitoring dan evaluasi program, sejak
tahun 2021 LSM Gema tidak lagi bekerjasama di wilayah DKI Jakarta, tetapi di wilayah Tangerang,
sehigga satu LSM berkurang yang bekerjasama dengan PKC Tamansari, Kembali bekerjasama di
Bulan Septemmbet tahun 2022, Untuk LSM Pendamping tidak lagi dibantu oleh Kotex tetapi oleh
teman – teman LSM dari JIP (Jaringan Indonesia Positif). Dalam Masa Pandemi Covid 19 ini,
banyak kegiatan tatap muka langsung yang tertunda dan tidak dapat dilakukan, terkait kebijakan
pemerintah yang dikeluarkan sejak awal tahun 2021 untuk tidak melakukan pertemenuan langsung
dan didukung dengan dikeluarkannya PPKM darurat di Jawa dan Bali sejak 3 juli 2021. Pertemuan
langsung dan Mobile VCT baru dapat dilakukan 4 Oktober 2021 sesuai dengan kebijakan PPKM
Level 2 di Jawa-Bali, terus berlanjut sampai dengan tahun 2022, dimana kegiatan ini terus membaik
dan memberikan peningkatan skrining HIV, Berikut adalah kegiatan yang dilakukan LSM dan WPA
di wilayah Kecamatan Tamansari:
Tabel 5. Tabel Kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat dan Warga Peduli HIV/AIDS
Periode Januari – Desember 2022
N Layanan Kegiatan Frekuensi Kegiatan Pem Lokasi
o Pendampin Mobile Statis TW TW TW 3 TW 4 eriks
gan VCT VCT 1 2 aan
√ - √
1 Yayasan 4 2 4 4 240 Statis
Kusuma Puskesmas
Buana Kecamatan
Tamansari
√ √ √
2 Yayasan 2 1 4 3 920 Kantor YPJ
Pesona
Jakarta
√ √ √
3 YPHB 1 2 3 3 2120 Club malam,
spa&massage,
karaoke.
√ - -
5 JIP - - - - Khusus
Melakukan
Pendampingan
ODHA
√ - -
6 Kharisma - - - - Kantor Camat,
Kelurahan
Mabes, Glodok,
Tangki, Tamsar
- - -
7 Warga - - - - 0 Tidak ada
Peduli Kegiatan Moble
HIV/AIDS VCT Selama
Covid 19
- - -
8 Klinik - - - - 0 Tidak ada
Catra Kegiatan Moble
medika VCT Selama
Covid 19
Jumlah 5 1 8 31 3280
BAB III
CAPAIAN, MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
Gambar 1.a Jumlah pemeriksaan HIV melalui Konseling Tes HIV (Januari s/d Desember 2022)
KONSELING TES HIV BERDASARKAN KEL RESIKO TAHUN
2022
PENASUN
0% WPS
IMS 20%
38%
LSL
14%
WARIA
TB 0%
4% BUMIL
24%
Gambar 1.a Jumlah pemeriksaan HIV melalui Konseling Tes HIV berdasarkan Kelompok Resiko (Januari s/d
Desember 2022)
Gambar 1.b Hasil Pemeriksaan HIV Reaktif dari hasil Konseling Tes HIV (Januari s/d Desember 2022)
LSL
14%
WARIA
TB 0%
4% BUMIL
24%
Gambar 2.b Hasil Pemeriksaan HIV Reaktif dari hasil Konseling Tes HIV Berdasarkan Kelompok Resiko (Januari s/d
Desember 2022)
Berdasarkan tabel 6 maka diperoleh analisa capaian program HIV/AIDS Puskesmas Kecamatan Tamansari
sudah mencapai target. Target tahunan (Indikator Kinerja warna abu) yaitu 100 % dan capaian yang
diperoleh yaitu 102.39%, Target tahunan (Indikator Mutu warna hijau) yaitu 100 % untuk Persentase
Penderita HIV yang Diobati Sesuai Standar dengan capaian yang diperoleh yaitu 100% ,dan 100 %
Persentase ODHA yang discreening TB hingga dengan capaian 100% hingga Desember 202.
3.2 MASALAH
Tabel 8. Analisa Capaian Penatalaksaan Penyakit HIV/AIDS Berdasarkan Capaian Indikator Kinerja dan
Mutu (Januari – Desember 2022)
No Indikator Kinerja & Mutu Analisa
1. Persentase Orang dengan Risiko HIV Capaian diperoleh dari seluruh kunjungan pasien
yang Mendapatkan Pelayanan yang datang ke puskesmas (orang dengan
Kesehatan Sesuai Standar. susp.TBC, pasien TBC positif, pasien IMS, BUMIL,
VCT (Voluntery Counselling Test/ CATEN) maupun ke mobile VCT (POPKUN; WPS,
Konsultasi Tes atas Keinginan LSL, Waria dan Penasun) PKC Tamansari
Sendiri) dan PITC (Provider Initiated Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian;
Testing and Counselling/ Konsultasi 1. Dukungan Lintas Program (TBC, KIA/KB, Program
dan Tes atas Inisiasi Petugas) kesehatan Anak dan KPLDH)
2. Dukungan Lintas Sektor (Kecamaan/Kelurahan,
Dinas Pariwisata, LSM, Sudin Kes Jakbar)
3. Layanan Mobile VCT di luar jam kerja
4. Tetap bekerja sama dengan LSM yang tidak
masuk ke dalam aplikasi dokling
5.Menginput hasil pemeriksaaan HIV dari klinik
Swasta yang melakukan VCT.
2. Persentase Penderita HIV yang Capaian diperoleh dari seluruh ODHA yang
Diobati Sesuai Standar terdiagnosa di PDP Puskesmas Kecamatan Taman
sari maupun rujukan masuk dari layanan di luar PDP
Puskesmas Kecamatan Tamansari.
Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian:
1. Dukungan Lintas Program (Jika Pasien ODHA juga
merupakan pasien Program/Poli Lain).
2. Layanan PDP yang sudah komperhensip
3. Dukungan KDS
3. Persentase ODHA yang discreening Capaian diperoleh dari seluruh ODHA yang datang
TB ke layanan PDP, dengan mengajukan 4 pertanyaan
(apakah ada batuk, keringat malam, penurunan BB,
demam lama) dan satu pemeriksaan fisik teraba
KGB atau tanda TB diluar paru
Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian:
1. Layanan PDP yang sudah komperhensip
2. Dukungan KDS
Tabel 9. Analisa Capaian Penatalaksaan Penyakit HIV/AIDS Berdasarkan Capaian Fast Track
(Januari – Desember 2022)
No Indikator fast track Analisa
1. 95% Persentase Orang dengan Capaian diperoleh dari seluruh kunjungan pasien
Risiko HIV yang Mendapatkan yang datang ke puskesmas (orang dengan
Pelayanan Kesehatan Sesuai
susp.TBC, pasien TBC positif, pasien IMS, BUMIL,
Standar. CATEN) maupun ke mobile VCT (POPKUN; WPS,
VCT (Voluntery Counselling Test/ LSL, Waria dan Penasun) PKC Tamansari
Konsultasi Tes atas Keinginan Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian;
Sendiri) dan PITC (Provider Initiated
1. Dukungan Lintas Program (TBC, KIA/KB, Program
Testing and Counselling/ Konsultasikesehatan Anak dan KPLDH)
dan Tes atas Inisiasi Petugas) 2. Dukungan Lintas Sektor (Kecamaan/Kelurahan,
Dinas Pariwisata, LSM, Sudin Kes Jakbar)
3. Layanan Mobile VCT di luar jam kerja
4. Tetap bekerja sama dengan LSM yang tidak
masuk ke dalam aplikasi dokling
5.Menginput hasil pemeriksaaan HIV dari klinik
Swasta yang melakukan VCT.
2. 95% Persentase Orang dengan Capaian 100% diperoleh dari seluruh data Pasien
status HIV positif dan mendapatkan ODHA yang mengakses ARV sampai dengan
ARV (s/d November 2019) November 2019 yaitu 174 orang. Seluruhnya
menerima ARV, hal ini didikung dengan adanya :
1. Penguatan Konseling Kepatuhan ARV pada
pasein ODHA.
2. Peran dan dukungan tenaga kesehatan melalui
pesan pengingat di Whatsapp.
3. Dukungan PMO dari masing – masing ODHA
4. Dukungan LSM Pendamping yang dapat
menjangkau serta mengingatkan ODHA
3. 95% Presentasi Orang dengan Capaian diperoleh dari ODHA yang Eligble (sudah
Status HIV positif mengetahui memenuhi syarat pemeriksaan 1 tahun mendapatkan
mempertahankan VL tersuprsesi. terapi ARV) untuk Tes VL, Hanya pada Triwulan 2
dan 3
hal ini didikung dengan adanya,:
1. Kerjasama dilakukan bersama dengan RS
dharmais, LSM dan Tim Lingkages.
2. Pengambilan sampel terjadwal 2 kali seminggu
dan diantar jemput oleh tim kurir Lingkages.
3. Daftar peserta ODHA yang akan di cek VL
sudah terdata diawal bulan, dan nama yang
terdaftar segera di infokan dan di lakukan
pengambilan darah pada saat ODHA
mengambil ARV.
4. Data yang bagi ODHA yanga akan melakukan
pemeriksaan dikirim langsung melalui sitem
SITRUST dan terkoneksi dengan pelaporan
SIHA serta RS. Dharmais
Hal yang mmasi menjadi masalah :
1. Alat & Reagen Terbatas untuk Puskesmas
yang ditunjuk
2. Masih ada Nomor telepon atau kontak ODHA
yang belum di perbaharui setiap kali ODHA
mengambil ARV.
3. Beberapa ODHA harus melakukan pemriksaan
VL bersamaan dengan CD4
4. Pandemi Covid 19 membuat sasaran sult
untuk akses ke layanan
Total capaian dalam setahun sesuai dengan target, namun dalam proses program perbulan, memiliki
beberapa kendala diantaranya sebagai berikut:
Pihak Yang
Positive Impact Negative Impact
Berkepentingan
Pasien Semua ODHA yang yang eligble tes VL Adaptasi terhadap hasil pemeriksaan
mengetahui nilai VL ( Jumlah Virus), dengan yang didapatkan setelah dilakukan
mengetahui berapa besar jumlah virus, ODHA pemeriksaan VL.
akan mengetahui evaluasi keberhasilan terapi Komitmen untuk bersedia
ARV. memeriksakan VL ( Jumlah Virus)
Bagi ODHA dengan jumlah virus yang sudah ulang jika diperlukan, terkait evaluasi
tersupresi, ODHA dapat memepertahankan pengobatan atau gagal pengobatan
mekanisme terapi ARV yang selama ini
dilakukan.
Bagi ODHA dengan jumlah virus yang belum
tersupresi, akan di koreksi, dinilai mengenai
kepatuhan minum obat, dan dipantau ulang
jumlah virus dalam dua kali pemeriksaan
jumlah virus dengan jarak 6 bulan. Masih
belum terkoreksi pasien akan dirujuk.
Gambar 7. Diagram Fish bone (Sebab Akibat) Baru 51,16% ODHA Eligble VL yang diperiksa VL)
URAIAN A B C D E F G Jumlah %
Alat & Reagen Terbatas untuk
A 1 1 1 1 1 1 6 4,58
Puskesmas yang ditunjuk
Pengambilan dan pengiriman 30 Berkoordinasi dengan tim Peretemuan Monitoring 90% ODHA dapat
sampel VL bersamaan dengan analis PKC Tamansari, dan Evaluasi Jejaring mengetahui jumlah VL
kurir sample, LSM dan (Jumlah Virus)
sampel CD4
petuga PDP lainnya, bahwa dan memperthnkan
pengambnilan darah akan Jumlah Virus Tiidak
dilakukan setiap hari, tidak tedeteksi. (Fast Track)
harus bersamaan dengan
CD4.
ODHA yg eligible VL akan
diambil saat kedatangan
pengambilan ARV
ODHA Kurang pengetahuan 27 Pemberian Materi Pertemuan KDS 90% ODHA dapat
mengenai VL ke pada mengetahui jumlah VL
ODHA (Jumlah Virus)
dan memperthnkan
Jumlah Virus Tiidak
tedeteksi. (Fast Track)
Petugas tidak memiliki no telp 24 Berkoordinasi dengan Pertemuan KDS 90% ODHA dapat
update ODHA seluruh tim PDP, LSM dan mengetahui jumlah VL
KDS mengenai jadwal (Jumlah Virus)
pengambilan sampel, dan memperthnkan
perbaharuan no kontak Jumlah Virus Tiidak
yang dapat dihubungi. tedeteksi. (Fast Track)
PENUTUP
Mengetahui,