Modul Pelatihan: Aspen Hysys V 8.8

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 47

MODUL PELATIHAN

ASPEN HYSYS V 8.8

Oleh :
Ir.Muyassaroh,MT

Laboratorium Komputasi
Teknik Kimia FTI
Institut Teknologi Nasional Malang
2022
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

HYSYS
PENDAHULUAN

Hysys adalah software yang sangat bermanfaat untuk proses simulasi dalam industri-
industri kimia misalnya industri gas dan oil refineries. Hysys juga merupakan alat untuk
meng-estimasi property phisik, kesetimbangan fase cair-gas, neraca material dan neraca
panas, dan simulasi untuk berbagai equipment teknik kimia. Dengan menggunakan Hysys kita
dapat men-design sebuah perancangan pabrik baik secara steady state maupun secara un-
steady state atau Dynamic). Hysys melakukan perhitungan dan memberikan hasil
perhitungan setiap waktu. Setiap melakukan perubahan data, Hysys akan meresponse
dan menghitung ulang secara otomatis. Sehingga dengan mudah dapat diketahui kesalahan
yang terjadi selama proses simulasi.
Jika melakukan perubahan data dan perhitungan ulang tidak diinginkan untuk
dilakukan dalam keseluruhan flowsheet, maka tersedia environments. Dalam environments
ini perhitungan untuk environments yang lainnya tidak dilakukan.
Setiap case mempunyai 2 (dua) atau lebih environments, salah satunya adalah simulation
environment yang erisi semua item yang dapat kita lihat seperti: streams, unit operations
seperti reactors, separators, columns, mixers, dll., dan beberapa utilities.
Pada bagian atas environmental hierarchy terdapat Case environment dan Main Flowsheet.
Environment lainnya dimana case akan dimulai adalah basis environment, dalam basis ini
didefinisikan: package termodinamika (Peng Robinson, Redlich & Kwong, SRK, dll),
komponen yang digunakan, dan reaksi yang terjadi. Khusus untuk aplikasi petrokimia,
tersedia oil environment.

TAHAP SIMULASI HYSYS


Tahapan-tahapan dalam bekerja dengan Hysys adalah sebagai berikut:
1. Starting
2. Memilih komponen (Selection of components)
3. Memilih paket sifat termodinamika (Selection of a thermodynamic properties package)
4. Membuat flowsheet dalam PFD (Process Flow Diagram)
5. Menspesifikasi komposisi dan kondisinya aliran.
6. Menjalankan program (Running the simulation program)
7. Menganalisa hasil (Interpretation of the results)

1. Starting:
a. Pada saat Hysys dibuka dengan klik icon HYSYS, maka di screen akan terlihat di
jendela suatu tampilan: File, home, view, customize, resources.

1
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

b. Untuk memulai pekerjaan baru tekan: File/New/Case, atau:<ctrl> <N>, atau tekan
New Case maka akan terdisplay seperti berikut:

f. Sebelum melanjutkan pekerjaan, simpan file simulasi di lokasi yang tepat dengan
klik: File/Save As

2. Memilih komponen (Component selection):

Tahap pertama dalam proses simulasi adalah melakukan setting komponen-komponen kimia
yang digunakan dalam simulasi. Caranya adalah Component lists, klik Add, dan inputkan
komponen-komponen yang digunakan dengan cara: ketik nama komponen pada search for
, double klik pada komponen yang dimaksud atau dengan klik komponen lalu Add.

2
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

3. Memilih paket sifat termodinamika (Selection of a thermodynamic properties


package)

Dalam Propertias pilih Fluid Pkgs, klik Add, kemudian pilih Package yang dikehendaki,
maka pilihan tersebut akan terekam dalam kolom bawah dan klo sudah sesuai akan
ditandai dengan “OK” dan berwarna hijau.
Fluid Packages adalah model perhitungan termodinamika yang digunakan. Ini tergantung
dari sifat fisik dan kimia dari komponen yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
Pengetahuan dasar tentang termodinamika fluida diperlukan dalam menentukan package
ini.
Tabel berikut memberikan acuan dalam pemilihan packages termodinamika.

Chemical Primary choice Secondary choice Problem area


Systems
Air Separation Peng-Robinson (PR) Corresponding
Soave Redlich-Kwong (SRK) States
Gas Processing PR, SRK BWRS
Gas Treating Kent-Eisenberg Data, parameters, models for
Electrolyte NRTL mixed amine
Petrolium BK10, Chao-Seader, Grayson Heavy crude
Refining –Streed, PR, SRK, Lee- characterization
Kessler-Plocker
Petrochemicals- PR, SRK, PSRK NRTL, Data, parameters
VLE UNIQUAC,
UNIFAC
Petrochemicals- NRTL, UNIQUAC Data, parameters, models for

LLE VLLE
Chemicals NRTL, UNIQUAC, PSRK UNIFAC Data, parameters
Electrolytes Electrolyte NRTL, Zemaitis Pitzer Data, parameters, databank,
model polyelectrolytes
Polymer Polymer NRTL, PC-SAFT Sanchez- Data, parameters,
Lacombe EoS, databanks,models for polar
UNIFAC-FV polymer and block copolymer
Untuk aplikasi oil-refinery, gas, dan petrokimia direkomendasikan menggunakan PR
(Peng Robinson) EOS. Untuk detailnya silahkan baca Aspen HYSYS Simulation Basis
Manual !!!

3
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

4
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

Berikut adalah flowchart yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih
model termodinamika:
Klasifikasikan komponen dalam proses, apakah:
gas, non-polar, assosiasi, solvating, elektrolit

Semua gas, atau


non-polar ? Yes Coba PR, SRK, API

Coba NRTL, Pitzer, atau


No?
Elektrolit Bromley
Yes

No
Apakah ada gas Apakah semua titik Coba NRTL, UNIQUAC, PH,
(misal NH3, CO2 ?) No didih diketahui ? Yes Wilson, atau Van Laar.
atau P>10 bar ?

No
Coba UNIFAC
Yes
Apakah ada polymer ? Coba SAFT, ESD
Yes
No
P < 10 bar ? Yes Coba Hukum Henry

No Wong-Sandler

4. Membuat flowsheet dalam PFD (Process Flow Diagram)


Dalam memulai proses simulasi maka pertama yang dilakukan adalah membuka PFD
(Process Flow Diagram) dengan cara: klik Simulation Maka akan terlihat tampilan
PFD – (Case Main) yang siap untuk diisikan equipment dari Models and streams
(palette) yaitu Separator, tangki, Reaktor, distilasi,HE, pompa, cooler, heater, rector,
dll).

5
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

Jika palette tertutup dapat dibuka kembali dengan klik icon Flowsheet/Modify, Models and
streams(palette) dibawah PFD- (Case Main)

5. Menspesifikasikan komposisi dan kondisi aliran


Untuk menambahkan informasi data aliran, maka double klik di aliran sehingga
muncul window dengan beberapa parameter yang harus diisikan, Yaitu:
- Worksheet: (Conditions, properties, Composition, dst…)
* Conditions: (Stream Name, Vapour / Phase Fraction, Temperature, dst….)
* Properties : ( Stream Name, Molecular Weight, Molar Density, dst ….)
* Composition: (Fraksi dari komponen)
- Attachment
- Dynamic
Dalam Worksheet/Conditions, ada tulisan merah “Basis-1”, ini dapat disorot dan
digantikan dengan basis-2, basis-3, dst, jika basis lebih dari satu.
Dalam Worksheet/Composition, akan ada warning bertulis kuning “Unknown
Composition”, artinya adalah kita harus mendefinisikan komposisi dari komponen
yang diketahui. Dalam Worksheet/Composition, ada pilihan basis fraksi, ini dapat
dirubah sesuai dengan fraksi yang dipakai (fraksi mol, fraksi massa, dll…)
Tulisan warning kuning akan terus ada jika kita diminta untuk melengkapi property
yang harus diisikan, seperti: tekanan, suhu, flow rate, komposisi).

6. Menjalankan program (Running the simulation program)


Jika semua properti sudah terdefinisikan dengan betul, maka tulisan kuning akan
berubah menjadi hijau ”OK”. Artinya data property yang diinputkan sudah
cukup/memenuhi dan HYSYS melakukan perhitungan untuk sisa property, aliran
material berubah menjadi biru tua (done).
Selama HYSYS melakukan perhitungan, icon Solver harus dalam posisi aktif.

7. Menganalisa hasil (Interpretation of the results)


Analisa hasil dapat dilakukan untuk berbagai hubungan antar property misalnya
volume spesifik terhadap perubahan suhu atau tekanan, dll.

6
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

STATE EQUATION
Penyelesaian dengan State Equation adalah penting digunakan untuk mendefinisikan
volume spesifik dari campuran gas pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam perencanaan
plant kimia, aplikasi state equation sangat diperlukan. Dengan mengetahui volume
spesifik kita dapat menentukan ukuran dan cost dari plant yang direncanakan.
Peng Robinson dan SRK merupakan state equations yang digunakan untuk range kondisi
operasi yang luas dan untuk variasi-variasi sistem yang luas. PR dan SRK banyak
membicarakan parameter interaksi biner hydrocarbon-hudrocarbon ataupun hydrocarbon-
nonhydrocarbon.
Formula Matematis dari State Equations:
Persamaan Gas Ideal (P rendah) sudah umum dikenal sbb:
PV = nRT atau : PV = RT , dimana V = V / n

Untuk proses dengan tekanan tinggi maka persamaan Gas Ideal diatas adalah tidak valid,
sehingga perlu persamaan keadaan (State Equations) lain yang dikembangkan untuk
proses kimia dengan tekanan tinggi. Pertama kali dikemukakan oleh Van Der Waals (lihat
Van Ness untuk konstanta a dan b) sbb:
RT a
P= −
V −b V
Redlich Kwong (RK) mengembangkan persamaan VDW, yang kemudian dimodifikasi
oleh SRK. Pengembangan dari VDW yang lainnya dilakukan oleh PR (Peng Robinson).

Tabel berikut menunjukkan perbedaan antara PR dengan SRK:


Soave Redlich-Kwong (SRK) Peng Robinson (PR)

Pers. RT ɑ 𝑅T ɑ
P= − P= −
V−b V (V + b) + b (V − b)
V −b V (V + b)
Z3 – (1 - B)Z2 + (A - 2B - 3B2)Z – (AB – B2 – B3) = 0
Z3 – Z2 + (A-B-B2) Z - AB = 0
N N
b
∑ xi.bi ∑ xi.bi
i i =1 𝑖i = 1

bi RTci
RTci 0.077796
0.08664
Pci 𝑃ci
N. N 𝑁N
a
∑ ∑ xi.xj𝑗 (𝑎𝑖 𝑎𝑗 ) 0.5 (1 − 𝑘𝑖𝑗 ) ∑ ∑ xi.ji (𝑎𝑖 𝑎𝑗 )0.5 (1 − 𝑘𝑖𝑗 )
i =1 j𝑗 =1 i𝑖 =1 j=1

ai (RTci ) 2 (RTci ) 2
0.42748 0.457235
Pci 𝑃ci
α0.5 1 + mi (1-Tri0.5) 1 + mi (1-Tri0.5)
mi 0.48 +1.57𝜔 i𝑖- 0.176𝜔 𝑖2 0.37464 +1.54226 𝜔 i𝑖 - 0.26992𝜔 𝑖2
A ɑP 𝑎P
(RT)2 (RT)2

B bP 𝑏P
RT RT

7
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

PROBLEMS
1. Aliran yang terdiri dari 0.2 mol fraksi Acetone, 0.05 mol fraksi Ethanol, dan 0.75
mol fraksi 1-butanol dengan laju alir 100 kg/jam, suhu 100 C, dan tekanan 1
atm. FP (Fluid Package) : UNIQUAC. Berapakah volume molar aliran tersebut ?

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Add. Pilih Full
Name atau Formula, inputkan acetone, ethanol dan 1-butanol.
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik UNIQUAC, klo sudah OK,
• klik Simulation, Pilih Material Stream (panah biru) dari Palette, pindah ke PFD

• Double klik di panah dan definisikan: suhu, tekanan, laju alir


• Masukan suhu 100 C, tekanan 1 atm, laju alir (mass flow) 100 kg/jam
• Klik tombol composition(yg ada di worksheet), pada composition basis dilihat dan dipilih
mole fractions, isikan 0.2 mol fraksi Acetone, 0.05 mol fraksi Ethanol, dan 0.75 mol fraksi 1-
buthanol, jika total sudah berjumlah 1 artinya sudah 100 persen, maka OK
• maka warna aliran berubah dari biru muda ke biru tua (OK)
• Sorot di panah, akan terbaca: suhu, tekanan, dan molar flow.
• Klik kanan di panah, show table, akan terdisplay tabel suhu, tekanan dan molar flow
• Tambahkan variabel-variabel lainnya dengan double klik di tabel.

8
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

9
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

• Hasil yang didapat: Stream berupa campuran vap-liq dengan fraksi 32.535%
uap. Dari Workbook ternyata tidak muncul hasil volume molar seperti yang
ditanyakan. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan cara:Klik kanan di
panah, kemudian pilih show table, akan muncul table dengan 3 variabel utama
yaitu suhu, tekanan dan molar flor. Untuk mengetahui Molar Volume maka
double klik di table, Add Variable, pilih Molar Volume OK, maka akn
terdisplay tabel dengan hasil molar volume.Maka akan terbaca dalam workbook
Molar Volume 10.03 m3/kgmole.

10
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

• Analisa properti dengan menggunakan Case Study:


Analisa perilaku Volume Spesifik atau Molar Volume terhadap perubahan Suhu
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pilih home,case studies, Add, Add, dalam kolom Object pilih 1 dan dalam kolom
Variable pilih Molar Volume OK.
Ulangi lagi, Add, dalam kolom Object pilih 1 dan kolom Variable pilih
Temperature OK.
Maka akan terdisplay DataBook sbb:

• Selanjutnya dalam kolom inputkan Low Bound = 50 C, High Bound = 150 C


dan Step Size = 10 C.maka dalam Number of state akan tertulis angka 11, berarti
ada 11 titik dlm diagram , ketika analisa selesai klik RUN,Plot untuk
mendisplaykan hasil analisa.Maka akan dihasilkan diagram Temperature (C)
versus Molar Volume (m3/kgmol) yang dapat ditampilkan dalam tabel seperti
berikut.

11
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

12
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

2. HEATER
Berapa beban yang diperlukan untuk memanaskan suatu aliran (1250 kg/s)
yang terdiri equal molar methane dan ethane ( 50 % methane dan 50 % ethane )
dari 20oC dan 100 bar menjadi 200oC pada tekanan konstan?

1. Pemilihan komponen (Selection of Components) dan Paket termodinamik

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih
Full Name atau Formula, inputkan ( methane, ethane).
Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK, klik Simulation

2. Membuat Flowsheet
a. Letakan unit operasi ke layar PFD dengan memilih unit operasi yang sesuai di
palette case (main), jika tertutup bisa kita buka dengan klik simulation, klik models
and streams, maka akan tampil Pallette.
b. Dalam contoh ini hanya heater yang diperlukan. Pilih symbol heater, klik dan
letakkan pada tempat yang sesuai. Nama aslinya E-100, dan bisa diubah.
c. Klik dua kali pada heater ( Q-100 ) pada inlet bias diketik feed, pada outlet output
dan pada energy diketik duty (atau nama yg lain) maka akan terlihat bahwa aliran
sudah terkoneksi

13
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

3. Spesifikasi aliran, unit operasi dan kondisi operasi


a. Spesifikasi unit operasi dengan double klik pada feed, kemudian definisikan
flow rate dan kondisi operasi aliran. Isi suhu feed 20oC, tekanan feed
100 bar (harus pilih unitnya, karena unit asalnya kPa), dan isi 1250 kg/s untuk
flow rate feed. Klik Composition, isi 0.5 methane dan 0.5 ethane ( equal molar :
molar methane = molar ethane), dengan basis unit mole fraction.
b. Memasukan kondisi operasi tiap aliran, bisa dilakukan dengan cara klik workbook,
kemudian diisikan suhu, tekanan dan flowrate sesuai dg soal, kemudian disikan
komposisinya.
c. Pada aliran keluar isikan suhu keluar 200 C, tekanan 1 bar
d. Jika ingin mengganti satuan, misal tekanan dari satuan atmosfer diubah ke bar,
maka caranya dg simulations, home, unit sets, copy, pada unit cari pressure yg
awalnya atmosfer diganti bar, OK.

e. Pada workbook ini kita bisa mengubah nama aliran, isian atas (warnabiru,
berarti bisa diubah)

4. Menjalankan simulasi.
Untuk menjalankan program klik icon warna hijau (Solver Active) diatas flowsheet.
Dalam contoh ini tidak perlu dilakukan karena sudah otomatis, jika semua
spesifikasi benar dan icon hijau sudah on. Jika simulasi telah dijalankan maka
Unknown duty (worksheet) dengan dasar kuning menjadi OK dengan dasar hijau.
Dan unit pada flow chart berubah dari biru ke hitam.

5. Interpretasi hasil
Hasil simulasi bisa dilihat dengan klik icon workbook. Contoh, lihat aliran-aliran
dengan double klik untuk meyakinkan bahwa kondisi dan flow rate benar.
Kemudian lihat aliran panas untuk mengetahui panas yang diperlukan, yaitu
2.487x109 kJ/h. semua infomasi ini bisa dilihat dengan double klik heater (tab
worksheet), karena hanya satu unit operasi dan semua aliran terkoneksi dengan unit
ini.
• Apakah hasil ini dapat dipertangungjawabkan? Perbandingan apa yang
diperlukan sehingga kita yakin bahwa hasil ini bisa dipertanggungjawabkan?

14
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Coba simulasi lagi dengan mengubah paket termodinamiknya menjadi soave-
redlich-kwong (SRK). Dengan cara klik properties, fluid packages, Add,
setelah terlihat Basis2, pilih SRK,klik simulation, klik feed dua kali, pilih basis
2, maka pada heat flow akan berubah menjadi 2.51x109 kJ/h, dan coba lagi
dengan Lee-Kessler-Plocker. Apakah dutynya sebesar Q = 2.557x109 kJ/h?
Mengapa nilai duty berbeda?
• Sebagai contoh mengapa ada perbedaan hasil perhitungan, karena pendekatan
rumus tiap paket termodinamik berbeda (lihat Tabel hal. 7). Oleh karena itu
pemilihan paket termodinamik hendaknya sesuai dengan komponen yang terlibat
dalam simulasi. Seperti untuk komponen yang polar lebih baik dengan
UNIQUAC- virial equation.
Catatan:
• Property tiap aliran bisa dilihat dengan doble klik pada aliran. Untuk menampilkan
nama, tekanan, temperature, dan flowrate tiap aliran dengan cara Shift N, Shift T, Shift
P dan shift F.
• Untuk menampilkan property tiap aliran dalam bentuk table dengan cara klik kanan
show table.
• Coba dengan mengubah komposisi, kondisi operasi.
• Untuk mengeprint dengan klik kanan pilih print PFD.

3. HEATER, MENCARI ENERGY/DUTY.


Campuran terdiri dari: 0.2 fr.mol Methane dan 0.8 fr.mol Ethane. Rate
campuran adalah 100 kgmol/j, dengan suhu 30 C dan tekanan 1 atm. Campuran
tersebut dipanaskan dalam heater sehingga suhunya naik menjadi 90 C. (P = 0).
Berapakah energi/duty heater jika dikerjakan dengan FP:
a. Peng Robinson (PR)
b. SRK
c. NRTL

1. Pemilihan komponen (Selection of Components) dan Paket termodinamik


• Start hysys
• Klik File  new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih
Full Name atau Formula, inputkan ( methane, ethane).

15
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property Package
Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK, Klik Fluid Packed, Add SRK
klo sudah OK, klik Fluid Packed, Add LKP klo sudah OK. Ini artinya pada basis 1,
FP = Pengrobinson, pada Basis 2, FP = SRK, pada Basis 3, FP = NRTL, Simulation.

2. Membuat Flowsheet
a. Letakan unit operasi ke layar PFD dengan memilih unit operasi yang sesuai di
palette case (main), jika tertutup bisa kita buka dengan klik simulation, klik models
and streams, maka akan tampil Pallette.
b. Dalam contoh ini hanya heater yang diperlukan. Pilih symbol heater, klik dan
letakkan pada tempat yang sesuai. Nama aslinya E-100, dan bisa diubah.
c. Klik dua kali pada heater ( Q-100 ) pada inlet bias diketik feed in , pada outlet feed
out dan pada energy Q, pada kolom nama diketik HEATER maka akan terlihat
bahwa aliran sudah terkoneksi

16
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

.
d. Pada gambar klik 2x, Design Parameters isikan Delta P = 0

e. Pada workbook bisa kita isikan untuk feed in suhu 30 C, tekanan 1 atm, molar
flow 100 kgmol/jam, komposisi 0.2 methane, 0.8 ethane, terakhir feed out 90 C
dan tekanan 1 atmosfer atau tekanan dibiarkan tidak terisi diganti dengan
parameter isikan delta P = 0, sehingga bisa terdisplay sebagai berikut :
f. Atau dengan cara klik feed in, isikan suhu, tekanan, molar flow dan
komposisi sesudah OK, klik dua kali pada heater, parameter isikan delta P =
0, baru diisi feed out untuk suhunya, maka pada flowsheet heater akan
berwarna hijau dan akan diperoleh hasil duty energy Heater dari Basis-1
adalah = 3.193e005 kJ/h. Untuk melihat heat duty heater dengan Basis-
2 : double klik di heater, Design, Connections, rubah ke Basis-2, kemudian

17
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
lihat dutynya di Parameters = 319340 kJ/h.

Untuk melihat heat duty heater dengan Basis-3 : double klik di heater,
Design, Connections, rubah ke Basis-3, kemudian lihat dutynya di Parameters =
319600 kJ/h. Ada perbedaan hasil duty dari SRK dg LKP pada Package, sedangkan
PR sama dg SRK

Fluid Package Peng Robinson (PR) SRK LKP


Heater Duty, kJ/h 319.300 319.300 319.600

Perbedaan hasil antara Fluid Package disebabkan karena pendekatan rumus tiap paket
termodinamik berbeda. Oleh karena itu pemilihan paket termodinamik hendaknya
sesuai dengan komponen yang terlibat dalam simulasi. Seperti untuk komponen yang
polar lebih baik dengan UNIQUAC-virial equation.

4. HEATER & COOLER DENGAN 3 FP


0.4 fr.mass n-Butane dan 0.6 fr.mass n-Pentane dengan flow rate 100 kg/j, suhu
45 C, tekanan 1 atm dipanaskan dalam heater sampai suhu 120 C.
Kemudian keluar heater didinginkan dalam cooler sehingga suhu keluar
menjadi 20 C. Berapa duty heater dan cooler, jika basis yang dipakai
adalah: PR, SRK, dan LKP ?
18
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

• Start hysys
• Klik File  new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih
Full Name atau Formula, inputkan ( n-Butane, n-Pentane).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property Package
Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK, Klik Fluid Packed, Add SRK
klo sudah OK, klik Fluid Packed, Add LKP klo sudah OK. Ini artinya pada basis 1,
FP = Pengrobinson, pada Basis 2, FP = SRK, pada Basis 3, FP = LKP, Simulation.
• Definisikan nama aliran inlet : Feed, Feed Hot, Feed Cold, Energy : Q pada Heater,
Q1 pada cooler dan rubah nama menjadi HEATER dan COOLER.
• Inputkan variable dan komposisi yang diketahui pada tiap aliran.
• Pada Design Parameters isikan Delta P = 0 pada Heater dan Cooler.
• Maka akan diperoleh hasil duty energy Heater dari Basis-1 adalah = 14650
kJ/h, dan duty energy Cooler dari Basis-1 adalah : 38440 kJ/h.
• Untuk basis-2 : duty Heater adalah : 14660 kJ/h, duty Cooler adalah: 38920 kJ/h
• Untuk basis-3 : duty Heater adalah : 14740 kJ/h, duty Cooler adalah: 34570 kJ/h
• Terlihat perbedaan antara Fluid Package 1, 2, dan 3, hal ini karena masing-masing
Fluid Package mempunyai pendekatan Termodinamika yang berbeda.

Catatan : Jika Palette tertutup, maka klik flowsheet/modify, klik Models and streams.
Untuk melihat duty heater pada basis 1,2,3, caranya : klik 2x pada heater, connections,
pada fluid pkgs basis 1, diganti basis 2, ganti basis 3, akan terlihat nilai duty heater yg
berbeda-beda.

5. POMPA
Pompa digunakan untuk memindahkan liquid, tekanan liquida akan naik.
Water dengan suhu 120 C dan tekanan 3 bar dipompa dengan efisiensi pompa
10 %. Flow rate water 100 kgmol/h. Tekanan keluar pompa 84 bar. Tentukan
suhu keluar pompa dengan FP: PR !

• Start hysys
• Klik File  new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih

19
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
Full Name atau Formula, inputkan ( Water).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property Package
Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK,
• Simulation : pilih Pompa dari Palette, pindah ke PFD.
• Double klik pompa dan isikan stream masuk dengan Feed, stream keluar dengan
Outlet dan rubah code P-100 dengan Pompa. Parameter, isikan efisiensi pompa
10 %. Close

• Definisikan variabel yang diketahui pada input dan output dengan workbook.
Aliran Feed Outlet
Suhu 120 C
Tekanan 3 bar 84 bar
Molar Flow 100 kgmol/h
Komposisi 100% H2O

• Double klik pompa, terdapat warning : requires an energy stream, berartikurang


informasi. Maka definisikan Q sebagai energy stream. OK (hijau).

Didapat hasil suhu water keluar = 138.1 C


• Jika suhu keluar 200 C, berapakah efisiensi pompa ?
• Klik Pompa dua kali, parameter, adiabatic eff. Pompa yg awalnya 10 %, di hapus,
kemudian keluar pompa diisi suhu 200 C, maka effisiensi pompa akan berubah
menjadi 2,33 %.

20
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Catatan: semakin tinggi efisiensi pompa, kenaikan suhu keluar semakin kecil.

6. C O M P R E S S O R
Kompresor digunakan untuk mengalirkan dan menaikkan aliran campuran gas
alam: (C1, C2, C3, i-C4, n-C4, i-C5, n-C5, n-C6, C7 dengan fraksi mol berturut-
turut: 0.33; 0.143; 0.101; 0.098; 0.08; 0.069; 0.059; 0.078; 0.042) pada suhu 100
C, tekanan 1 bar masuk ke kompresor yang mempunyai efisiensi 30%. Flow rate
gas alam 100 kgmol/h. Tekanan gas alam keluar kompresor 5 bar. Dengan FP:
PR, berapa suhu keluar ?

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name
atau Formula, inputkan semua komponen.
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK,
• Simulation, pilih Kompressor dari palette, pindah ke PFD.
• Double klik kompresor dan isikan stream masuk dengan Feed, stream keluar
dengan Outlet dan rubah code K-100 dengan Kompresor. Parameter, isikan
adiabatic efisiensi compressor 30 %. Close.
• Definisikan variabel yang diketahui pada input dan output dengan workbook.

Aliran Feed Outlet


Suhu 100 C
Tekanan 1 bar 5 bar
Molar Flow 100 kgmol/h
Komposisi Seperti diketahui
• Double klik Kompresor, terdapat warning : requires an energy stream, berarti
kurang informasi. Maka definisikan Q sebagai energy stream.  OK (hijau).
• Diperoleh hasil suhu keluar = 265.3 C

21
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

• Catatan : semakin tinggi efisiensi semakin kecil kenaikan suhu


• Jika suhu keluar 400 C, berapakah efisiensi kompresor ?
• Caranya :

22
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

7. EXPANDER
Expander digunakan untuk menurunkan tekanan aliran campuran gas alam:
0.5 fr. Mol methane, 0.3 fr. Mol Ethane, dan 0.2 fr. Mol propane dari 25 C dan
20 bar menjadi 5 bar. Efisiensi expander 30 %. Jika rate feed 100 kgmol/h,
tentukan suhu gas keluar expander, FP : PR.

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name
atau Formula, inputkan semua komponen ( Methane, Ethane, Propane).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih Expander dari palette, pindah ke PFD.
• Double klik expander dan isikan stream masuk dengan Feed, stream keluar
dengan Outlet dan rubah code K-100 dengan Expander. Parameter, isikan
efisiensi expander 30 %. Close.

• Definisikan variabel yang diketahui pada input dan output dengan workbook.
Aliran Feed Outlet
Suhu 25 C
Tekanan 20 bar 5 bar
Molar Flow 100 kgmol/h
Komposisi Seperti diketahui

• Double klik expander, terdapat warning : requires an energy stream, berarti kurang
informasi. Maka definisikan Q sebagai energy stream. OK (hijau).
• Diperoleh hasil suhu keluar = -6.190 C
• Catatan : semakin tinggi efisiensi semakin kecil kenaikan suhu
• Jika suhu keluar -30 C, berapakah efisiensi expander ?
• Semakin tinggi efisiensi expander, semakin rendah suhu keluar expander

23
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

8. HEAT EXCHANGER (HE)


HE terdiri dari dua stream energi dan dua stream material. HE yang akan
dibahas adalah shell & tube. HE dapat menyelesaikan permasalahan suhu,
tekanan, heat flow termasuk heat loss, aliran materisl dan UA.
Hot water pada 250 C tekanan 1000 psig digunakan untuk memanaskan aliran
cold water didalam shell & tube. Kondisi masuk cold stream: suhu 25 C,
tekanan 130 psig. Kondisi keluar cold stream 150 C dan hot stream 190 C. jika
rate hot stream 100 kg/h, tentukan rate cold stream ! FP: PR

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name
atau Formula, inputkan komponen ( H2O).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih HE dari palette, pindah ke PFD
• Double klik HE dan isikan Tube Side Inlet dengan Pemanas In, Tube Side
Outlet dengan Pemanas Out, Shell Side Inlet dengan Cold, Shell Side
Outlet dengan Warm dan rubah code E-100 dengan HE.
• Design/parameter, isikan Delta P Tube Side dan Shell Side keduanya = 0

• Definisikan variabel yang diketahui pada workbook.


Aliran Pemanas In Pemanas Out Cold Warm
Suhu 250 C 190 C 25 C 150 C
Tekanan 1000 psig 130 psig
Mass Flow 100 kg/h
Komposisi 100% H2O 100% H2O
• Diperoleh hasil rate cold stream 55.21 kg/h
• Jika rate cold stream 100 kg/h, berapakah rate pemanas?

24
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022

• Jika ingin menampilkan mass flow pada table, maka klik kanan pada
cold, show table, sesudah tampil table, maka klik dua kali pada table,
add variable, pilih mass flow, OK.
• Jika rate cold stream 100 kg/h, berapakah rate pemanas?
• Caranya, pada pemanas out suhunya dihapus, kemudian pada cold stream
diisi 100 kg/jam, maka pada pemanas out mass flow akan berubah menjadi
100 kg/jam.

25
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 25

09. S E P A R A T O R
Feed masuk dalam separator terdiri dari campuran: methanol, hydrogen, dan
carbon monoxide, dengan fraksi mol: 0.25; 0.4; dan 0.35 berturut-turut. Kondisi
umpan dalam suhu 5 C, tekanan 1 atm dan rate 100 kmol/jam. Berapakah rate, suhu
dan tekanan hasil vapour dan hasil bottom ?

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen methanol, hydrogen,carbon monoksida.
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih Separator dari palette, pindah ke PFD,maka akan terlihat gambar
separator merah (berarti belum lengkap) dengan kode V-100.Double klik separator
maka akan muncul komentar error dibawah yang dinyatakan dengan tulisan merah:
perlu aliran feed, produk atas, produk bawah.Nama V-100 dapat dirubah dengan cara
double klik di gambar alat, Design Connection, dan ganti V-100 dengan Separator.
• Kemudian definisikan nama semua aliran: Inlets dengan nama Feed; Vapour Outlet
dengan nama Vapor; Liquid Outlet dengan nama Liquid. Untuk Energy boleh diisi
boleh tidak (opsional). Maka akan tergambar aliran masuk dan keluar alat dengan garis
biru muda, dan warna alat menjadi putih bergaris kuning.

• Spesifikasi komposisi dan kondisi aliran. Dalam pendefinisian spesifikasi stream,


dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: doulbe klik di masing-masing stream,
misalnya Feed atau lainnya, atau klik workbook untuk semua aliran.

25
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 26

• Selanjutnya definisikan komposisi dari feed


• Dalam separator, suhu keluaran biasanya sama dengan suhu feed, maka masukkan salah
satu suhu dari keluaran = 5 C.Presure drop sudah terdefinisi dengan sendirinya = 0, bisa
dilihat di: double klik separator, design, parameters, kedua ΔP inlet dan vapour outlet = 0.
• Running. Untuk menjalankan program klik icon warna hijau (Solver Active) diatas
flowsheet. Dalam contoh ini tidak perlu dilakukan karena sudah otomatis, jika semua
spesifikasi benar dan icon hijau sudah on. Jika simulasi telah dijalankan maka Unknown
duty (worksheet) dengan dasar kuning menjadi OK dengan dasar hijau. Dan unit pada
flow chart berubah dari biru muda ke biru tua, dan aliran energi dari merah terang ke merah
tua. Menganalisa hasil (interpretation of the results).
• Dari hasil Material Streams, warna hitam adalah hasil perhitungan Hysys. Dari feed
terhitung fraksi uap feed (0.7834), mass flow, liquid volume flow, dan heat flow. Produk
atas dan bawah terhitung: fraksi, tekanan, molar flow, mass flow, liquid volume flow, dan
heat flow.
• Dari hasil PFD dapat ditampilkan variabel dari masing-masing stream dengan cara klik
kanan, show table. Jika ingin ditambahkan variable-variabel lainnya, double klik di table
dan Add Variable, pilih variable yang diinginkan.

26
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 27
10. COMPRESSOR, COOLER & SEPARATOR
Dipelajari flowrate aliran liquid & vapour dalam separator. Dalam keadaan steady
state separator memisahkan fase liquid & fase vapour. Liquid dan vapour dalam
kolom akan mencapai kondisi equilibrium sebelum mereka dipisahkan.
Sebuah stream mengandung 15% ethane, 20% propane, 60% i-butane, dan 5% n-
butane, pada suhu 50 F, tekanan atmosferik dan rate stream 100 lbmole/h. Tekanan
stream dinaikkan menjadi 50 psia, kemudian didinginkan menjadi 32 F. Hasil
vapour dan liquid dipisahkan menjadi dua aliran produk. Berapakah flowrate dan
komposisi hasil tersebut?
FP: PR

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen ( Ethane, propane, i-butane, n-butane).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih Kompresor, Cooler, Separator dari palette, pindah ke PFD
• Buat aliran stream in dan out pada masing-masing alat.

Masukkan data yang diketahui

27
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 28

• Delta P dari cooler = 0


• Hasil dapat dilihat dari table diatas
• Jika suhu cold stream 10 F, berapa flowrate dan komposisi aliran keluar
separator ?
• Angka yang berwarna biru dapat dirubah sesuai dengan yang diinginkan atau
sesuai dengan kondisi operasi. Maka hysys akan menghitung kembali sesuai
dengan perubahan dan menghasilkan angka-angka yang berwarna hitam. Contoh
jika flow rate dirubah menjadi 200 lbmol/jam, amati perubahan yang terjadi tiap
aliran. Maka akan terjadi perubahan pada mass flow dan heat flow, liquid volum
flow.

28
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 29

11. REAKSI KONVERSI DALAM REAKTOR

Akan dikembangkan model reaksi oksidasi parsial dari metana menjadi hydrogen. Reaksi
partial tersebut merupakan reaksi antara metana dengan udara menghasilkan carbon oxides
dan hydrogen. Disini akan dipelajari konversi reaksi dan setting reaksi dengan HYSYS.
Reaksi ini tidak memerlukan pengetahuan tentang termodinamika, kita hanya memasukkan
stoichiometry dan konversi dari basis reaktan dimana konversi tersebut tidak boleh
lebih dari 100%. Sama seperti reaksi tunggal, reaksi simultan konversi reaksi total juga
tidak boleh lebih dari 100%. Reaksi konversi secara umum menggunakan CONVERSION
REACTORS, tidak dapat menggunakan PLUG FLOW REACTOR atau CSTRs.
Tujuan dari mempelajari Reaksi Konversi dalam Reaktor adalah:
- Mensimulasikan Reaktor Konversi dan reaksi-reaksi didalam HYSYS
- Menambah dan men-set reaksi
- Meng-attach set reaksi kedalam fluid package
Problem:
Produksi Hydrogen dari fuel (Hydrocarbon) dapat dilakukan secara reaksi oksidasi
partial sebagai berikut:
CH4 + 0.5 O2 CO + 2H2 (konversi 40% terhadap CH4 )
CH4 + O2 CO2 + 2H2 (konversi 60% terhadap CH4 )
Kembangkan sebuah model yang menggambarkan oksidasi partial dari methane
menjadi hydrogen ! Metana masuk reaktor dengan rate 100 kmol/jam pada 25 C, 2
bar, dan udara masuk reaktor dengan rate 260 kmol/j, pada 25 C, tekanan 2 bar.

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (CH4, O2, N2, H2, CO, CO2 ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, klik Columns, pilih Conversion Reactor dari palette, pindah ke PFD
• Buat aliran stream pada reactor, untuk bahan masuk dg nama CH4 dan O2, sedangkan
keluaran produk atas dan produk bawah.
• Double klik pada CH4, isikan suhu 25 C, tekanan 2 bar, molar flow 100 kmol/jam
dan komposisi 100 % CH4.akan berwarna biru.(OK)
• Double klik pada O2, isikan suhu 25 C, tekanan 2 bar, molar flow 260 kmol/jam dan
komposisi 79 % N2, 21 % O2.akan berwarna biru (OK)
• Properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close, klik Rxn-1, isikan dalam
component : Methane, oxygen, CO,Hidrogen (sesuai dg reaksi 1), kemudian inputkan
komponen dan stoichiometry nya dalam Rxn-1: Methane (-1), Oxygen (-0.5), CO (1),
dan Hydrogen (2), Dan isikan konversi rekasi 40 di C0, pada reaction, pilih reaksi 1,
ready (warna hijau), Close

29
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 30

• Klik Add to FP, klik Add set to fluid package, maka akan berwarna hijau (ready)
• Simulations, double klik pada reactor, reactions, pada reactions set isikan set-1, maka
reactor akan berwarna hijau (OK), Close.
• Klik properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close, Rxn-2, isikan dalam
component : Methane, oxygen, CO2,Hidrogen (sesuai dg reaksi 1), kemudian inputkan
komponen dan stoichiometry nya dalam Rxn-2: Methane (-1), Oxygen (-1), CO2 (1),
dan Hydrogen (2), Dan isikan konversi rekasi 60 di C0, ready (warna hijau), pilih reaksi
2, Close.

• Klik Add to FP, klik Add set to fluid package, maka akan berwarna hijau (ready)
• Simulations, double klik pada reactor, reactions, pada reactions set isikan set-1, maka
reactor akan berwarna hijau (OK), Close.

30
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-

31
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-

12. PROSES YANG MELIBATKAN REAKSI DAN SEPARASI

Toluene diproduksi dari n-heptane dengan dehydrogenasi menggunakan katalis


Cr2O3 dengan reaksi sbb: CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH3 C6H5CH3 + 4H2
Produksi toluene dimulai dengan memanaskan n-heptane dari 65 ke 800°F dengan
sebuah heater. Kemudian dimasukan ke rekator katalis yang beroperasi isothermal dan
mengkorversi 15 mol% nheptane menjadi toluene. Keluar reactor didinginkan ke 65°F
dan masuk separator (flash). Asumsi bahwa semua unit beoperasi pada tekanan atmosfer,
tentukan flow rate tiap komponen pada tiap aliran, jika n-heptane masuk 100 lbmole/hr

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (n-heptane, Toluene, Hydrogen ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih Heater, klik Columns, pilih Conversion Reactor, Cooler,
Separator dari palette, pindah ke PFD
• Beri nama aliran stream pada Heater, reactor, cooler dan separator.
• Double klik pada aliran masuk heater, inputkan suhu 65 F, tekanan 1 atm, molar flow
100 lbmol/jam, dan komposisi n-heptane 100 % (1),maka .akan berwarna biru
tua.(OK)
• Pada aliran keluar heater inputkan suhu 800 F, tekanan 1 atm, maka akan berwarna
hijau (OK).
• Properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close,.
• Double Klik Rxn-1, isikan dalam component : n-heptane, Toluene, Hydrogen (sesuai dg
reaksi 1), kemudian inputkan stoichiometry nya dalam Rxn-1: n-heptane (-1), Toluene
(1), Hydrogen (4) Dan isikan konversi rekasi 15 di Co, maka akan berwarna hijau (OK),
close.
• Klik Add to FP, klik Add set to fluid package, maka akan berwarna hijau (ready)
• Simulations, double klik pada reactor, reactions, pada reactions set isikan set-1, maka
reactor akan berwarna hijau (OK), Close.
• Inputkan pada aliran keluar cooler, suhu 65 F, tekanan 1 atm, maka semua aliran akan
berwarna biru tua, berarti sudah OK.

32
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-

13. MEMODIFIKASI PROSES DENGAN HEAT EXCHANGER


Dari contoh 15 diatas menunjukkan bahwa beban energi di cooler dan
heater adalah sebanding. Diharapkan beban utility diperkecil dengan
mentransfer panas produk reactor ke preheater. Memodifikasi proses ini perlu
penambahan HE, yang bisa dilakukan di PFD dengan cara:

• Simulation, klik flowsheet/modify, klik models and streams, maka palette akan muncul
kembali, pilih Heat Exchanger.
• Double Klik Heater delete umpan, Meletakan umpan pada tube side inlet HE dan ketik
pre-heat pada aliran keluar ( tube side outlet) HE.
• Ketik produk atas 1 pada shell side inlet HE dan produk atas 2 pada shell side outlet HE.
• Klik cooler, delete Produk atas, klik Reaktor, masukan produk atas 1 pada aliran keluar
reactor bagian atas.
• Inputkan produk atas 2 pada aliran masuk cooler.
33
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-

• Pada pre-heat inputkan suhu 600 F, tekanan 1 atm.


• Masuka energy pada reactor (Q3), maka semua berwarna kuning
• Pada produk atas 1,inputkan suhu 800 F.
• Double klik pada HE, masukan nilai delta P =0, Pada HE. Pilih simple Weighted
Exchanger sebagai model.
• Jika masi ada yg berwarna kuning, maka pada produk dingin delete tekanan, kemudian
ketik 1 atm dan enter, maka aliran akan berwarna biru tua, berarti OK.

Catatan :
o
Perhatikan jika batas atas suhu pre-heat 700 F maka pada state tertentu akan didapat UA
o
negatif (pada 640 F). dan HE berwarna kuning (tidak realistis).

34
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-

14. PROSES YANG MELIBATKAN RECYCLE


copper chloride dengan reaksi sbb:
C2H4 + HCl C2H5Cl
Umpan terdiri dari 50 mol% HCl, 48 mol% C2H4, and 2 mol% N2 sebesar 100
kmol/hr, pada 25C, dan 1 atm. Karena konversi reaksi hanya 90 mol%, produk ethyl
chloride dipisahkan dari reaktan yang tidak bereaksi, dan kemudian direcycle. Unit
pemisahnya yaitu kolom distilasi, yang diasumsi terpisah sempurna. Proses
beroperasi pada tekanan atmosfer dan pressure drop diabaikan. Untuk menjaga
akumulasi inerts dalam sistem, 10 kmol/hr diambil sebagai purge, W. Tunjukkan
pengaruh flowrate purge W terhadap recycle R dan komposisi umpan reaktor.

Jawab

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen ((ethylene (atau ethene), hydrogen_chloride,
ethyl_chloride, and nitrogen).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih Mixer, klik Columns, pilih Conversion Reactor, Splitter, Tee,
Recycle dari palette, pindah ke PFD
• Beri nama pada aliran stream Mixer, reactor, cooler, splitter, Tee dan Recycle.
• Double klik umpan (aliran masuk mixer), inputkan suhu 25 C, tekanan 1 atm, molar
flow 100 kmol/jam, dan komposisi C2 H4 0.48, HCl 0.5, N2 0.02,maka .akan berwarna
biru tua.(OK)
• Properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close,.
• Double Klik Rxn-1, isikan dalam component : ethylene, hydrogen chloride, ethyl
chloride (sesuai dg reaksi 1), kemudian inputkan stoichiometry nya dalam Rxn-1:
ethylene (-1), hydrogen chloride (-1), ethyl chloride (1), dan isikan konversi reaksi 90 di
Co,
• Pada produk atas, isikan suhu 25 C,maka akan berwarna hijau (OK), close.
• Double klik pada splitter, klik splits isikan ethylene =1, HCl =1, N2 =1, ClC2 =0 (pada
produk atas splitter atau overh), maka akan berwarna hijau (OK).
• Inputkan pada produk atas splitter tekanan 1 atm. Dan produk bawah suhu 25 C,
tekanan 1 atm.
• Isikan purge (W) dg molar flow = 10 kmol/jam ), maka akan berwarna hijau
(OK), close.
• Recycle 2 jangan disambung dulu, W yang awalnya = 10, diganti w=0, sesudah
berwarna biru, baru recycle 2 disambung dan W diganti = 10

35
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2021

36
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
15. DISTILASI
Methanol-water pada 30 C dan 1 atm dengan rate 1000 kmol/j didistilasi sehingga hasil
atas mengandung 90% mol methanol dan hasil bawah mengandung 10% mol methanol.
Feed masuk terdiri dari 0.5 fr.mol methanol dan 0.5 fr.mol water.
Jika P condenser dan P reboiler keduanya adalah 1 atm, Berapakan jumlah plate teoritis,
feed masuk pada plate ke berapa dan berapakah R minimum ? FP: Peng Robinson

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (Methanol, Water ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih klik Columns, pilih Short Cut distillation dari palette, pindah ke
PFD
• Beri nama pada aliran stream Short Cut distillation
• Double klik pada feed masuk, masukan suhu 30 C, tekanan 1 atm,Molar flow
1000 kmol/jam dan komposisi 0.5 mol fraksi untuk methanol, enter, 0.5 water,
jika sudah bernilai 1 baru OK.
• Double klik pada short cut, parameter, mengisi LK in the bottoms : Methanol
0,1 dan HK in distillate ; Water 0,1, caranya :
D M : 0,9 LK
W : 0,1 HK

LK: M
HK: W

B W : 0,9 HK
M : 0,1 LK

• Diisi Tekanan condenser = 1 atm dan Tekanan reboiler = 1 atm, sehingga tampil
Rmin,kemudian external Reflux = 1,5. Rmin.
• Double klik pada short cut, performance, maka bisa dilihat jumlah tray ( actual number of
trays ), feed masuk pada tray berapa (Optimal feed stage ).
• Di short cut produk atas bias dilihat nilai rate liq.
• Jika palette tertutup, caranya adalah flowsheet/Modify, klik Models and streams palette.
• Klik columns, pilih distillation column, dari palette, pindah ke PFD
• Beri nama pada aliran streams Distillation column, nama tidak boleh sama
dg yg ada di short cut distillation, Pilih condenser total
• Double klik pada feed distillation column, define from stream…(pilih feed pada short cut
distillation),OK (akan berwarna hijau ).
• Double klik pada distillation column, Next, Next, P.cond.= P.reb = 1 atm., Next, Next.
• Isikan external reflux.
• Cek di monitor, jika degrees of freedom sama dg 0, maka reset, run maka akan
convergen.

37
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
16. KOLOM DISTILASI

Dalam kasus ini kita akan memisahkan ethanol dan isopropanol dalam sebuah kolom distilasi
24 stage.

• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (ethanol dan isopropanol/ 2-propanol ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson SV, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih Distillation column dari palette, pindah ke PFD
• Double Klik pada kolom distilasi, Beri nama pada aliran masuk dan keluar, Masukan
jumlah stage 24. Pilih Total Condensor. Stage numbering klik pada TOP DOWN.
Misal,umpan masuk pada stage ke 10. kemudian klik next, next.

• Proses berlangsung pada tekanan atmosfer dan tidak ada pressure drop, maka
masukan 1 atm baik di kondensor maupun di reboiler. Klik next, next.
• Close distilasi
• Dalam window ini kita bisa memasukan nilai reflux ratio atau flow rate produk atas (salah
satu jika keduanya akan over spesifikasi). Klik done. Maka HYSYS mulai perhitungan.
Akan muncul perhitungan unconverged. Kita lanjutkan dengan mengisi aliran umpan dan
kondisi operasi yang lain.
• Dobel klik umpan & masukan kondisi operasi umpan 25oC 1 atm sebesar 163 lb/h. klik
composition masukan 0.5 dan 0.5 untuk ethanol dan isopropanol.

38
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
• Run simulasi: Dobel klik kolom distilasi, masih terlihat unconverged. Klik monitor
(Design), dari sini terlihat bahwa degree of freedom bernilai –1. hal ini berarti bahwa
over spesifik (kelebihan nilai yang dimasukan), mestinya degree of freedom bernilai nol.
Telah kita tetapkan bahwa independent variablenya adalah reflux ratio, oleh karena itu
distillate flow rate kita non-aktif-kan. Maka hasil perhitungan converged. Hasil bisa dilihat
pada workbook atau worksheet.

Ada 2 kasus untuk mengilustrasikan bagaimana HYSYS bisa digunakan untuk mengevaluasi
kondisi operasi yang berbeda .

Kasus 1:
Misalkan kita ingin tahu berapa jumlah steam (beban reboiler dalam BTU/hr) yang akan
digunakan sehingga konsentraasi ethanol di produk atas 55%, Reflux ratio = 3. jika
kondisi yang lain tetap. Berikut adalah prosedure penegerjaannya :
1. Klick SPECS ( doble klik kolom, design/specs)
2. Klik add Pada column specifications. Kita pilih variable yang akan dispesifikasi yaitu
konsentrasi ethanol, pilih column component fraction. Klik component ratio kemudian klik
view. Maka akan muncul window Comp Ratio Spec. Karena kita ingin produk atas
0.55% mass fraksi ethanol, maka kita pilih stage condensor, flow basis mass fraction.
Kemudian masukan nilai 0.55. Component kita masukan ethanol. Nama bisa kita ubah
(missal mass fraksi ethanol top), Reflux ratio =3

3. Doble klik kolom, design /monitor. Maka akan nampak bahwa degree of freedom sama
dengan 1. Hal ini disebut under spesification, karena kita belum meng-aktif-kan mass fraksi
ethanol top. Begitu kita aktifkan maka HYSYS mulai menghitung dan beban reboiler yang
diperlukan: 174.000 BTU/hr.

39
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 42
Kasus 2:
Dalam kasus ke 2, misalnya kita ingin mengetahui reflux ratio untuk menghasilkan
konsentrasi ethanol 80% dengan beban reboiler 300.000 Btu/hr dengan spesifikasi umpan
yang sama.
Prosedure adalah sebagai berikut:
1. Klik design/monitor. Hapus nilai di kotak reflux ratio.
2. Ubah nilai Qr menjadi 320,000 BTU/hr.
3. Kembali ke monitor, ubah mass fraksi ethanol top menjadi 0.8.
4. Deaktifkan reflux ratio, akan didapat reflux ration 36,7.

Catatan
• Property tiap aliran bisa dilihat dengan doble klik pada aliran. Untuk menampilkan
nama , tekanan, temperature, dan flowrate tiap aliran dengan cara Shift N, Shift T,
Shift P dan shift F.
• Untuk menampilkan property tiap aliran dalam bentuk table dengan cara klik kanan
show table.
• Coba dengan mengubah komposisi, kondisi operasi.
• Untuk mengeprint dengan klik kanan pilih print PFD.

17. DISTILASI ALKANA (4 KOMPONEN)


Umpan cair 100 mol/j pada titik didihnya 70 C masuk kolom distilasi pada 405.3 kPa.
Komposisi umpan dalam fraksi mol yaitu: 0.4 n-butane, 0.25 n-pentane, 0.2 n-hexane,
0.15 n-heptane.
90 % n-pentane diambil dalam distilat dan 90 % n-hexane diambil dalam bottom. FP: PR.
Tekanan condensor dan reboiler keduanya = 405.3 kPa.
a. Berapa Nm dengan pers. Fenske
b. Berapa Rm dengan Underwood
c. Jika R = 1,5 x R min, berapa N teortis & NF ?
18. SOUR WATER
Konfigurasi sour water stripper yang ditunjukkan dibawah merupakan unit yang biasa
dijumpai dalam kilang minyak. Unit ini memproses sour water yang berasal dari berbagai
sumber termasuk unit hydrotreater, reformer, hydrocracker dan crude. Sour water stripper
bisa menggunakan aplikasi langsung stripping steam (biasanya kualitas rendah, tekanan

42
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 41

rendah) atau steam-fired reboiler sebagai sumber panas. Maksudnya adalah untuk
menarik H2S dan NH3 dalam stripper ke overhead sebanyak mungkin. Ukuran sour water
stripper sangat penting karena kapasitasnya harus sama dengan atau melebihi rate
produksi normal sour water dari banyak sumber dalam kilang.

Aliran umpan sour water melalui umpan/keluaran exchanger dimana ia mengambil panas
dari aliran bottom kolom (Stripper Bottom). Aliran baru ini (Stripper Feed) masuk pada tray
3 kolom distilasi 8 tray dengan reboiler dan total reflux condenser. Ditetapkan
spesifikasi kualitas pada bottom kolom mengandung amoniak 10 ppm wt. Suhu stripper
feed = 200 F, P Shell & Tube = 10 psi
• Full Reflux
• Reflux ratio = 10
• Fluid Package: Peng Robinson
• Komponen: H2S, NH3 dan H20

Kondisi aliran umpan


Temperature 100F
Pressure 400 psia
Std Ideal Liq 50.000
Vol Flow barrel/day
Fraksi massa komponen
H2S 0,0070
NH3 0,0050
H2O 0,9880
Stripper
Condenser 28,7 psia
Reboiler 32,7 psia

19. SEQUENCE DISTILLATION


1000 kgmol/j larutan terdiri dari: 0.3 fr.mol acetone, 0.3 fr. mol ethanol, dan 0.4 fr.mol 1-
butanol pada suhu 40 C tekanan 1 atm masuk kolom distilasi I sehingga menghasilkan
hasil atas dengan HKD = 0.01 dan hasil bawah dengan LKB = 0.001. FP : UNIQUAC, P
cond = 1 atm, P reb = 1 atm.
Hasil bawah dari kolom I masuk sebagai umpan kolom II dan menghasilkan hasil atas
dengan HKD 0.01 sedang hasil bawah mengandung LKB 0.001. Berapa jumlah N dan
NF ?

41
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 41

Sebagai latian soal, dikerjakan di rumah


20. MEMBUAT DIAGRAM SUHU VS HEAT FLOW
100 kmol/sec H2O mempunyai suhu 25 C dan tekanan 1 atm dimasukkan dalam heater
sehingga suhunya menjadi 200 C. Jika P nya = 0, dan basis FP yang digunakan adalah
Uniquac, buatlah diagram suhu vs heat flow !

21. MEMBUAT DIAGRAM PENDINGINAN COOLER DAN VALVE


Campuran 100.000 lb/jam VynilChloride, 58.300 lb/jam HCl, dan 106.500 lb/jam 1-2
Dichloroethane pada suhu 500 C dan tekanan 26 atm dimasukkan dalam cooler. Campuran
tersebut keluar cooler pada DEW POINT nya dengan tekanan 26 atm. Keluar cooler,
campuran masuk ke Valve sampai tekanan keluar valve turun menjadi 12 atm. Keluar dari
valve akhirnya campuran dimasukkan ke cooler lagi sehingga suhu turun menjadi 6 C dan
tekanan 12 atm.
Buat kurva pendinginan dan berapa duty cooler 1 dan cooler 2 ?.
FP: SRK

22. HE SHELL & TUBE


100 kmol/jam Etanol dengan suhu 70 C dan tekanan 1 atm dimasukkan dalam HE
sehingga suhu etanol keluar ádalah 60 C. Sebagai media pendingin adalah water dengan rate
100 kmol/jam, suhu 30 C dan tekanan 1 atm. Jika feed masuk mengandung 95% Etanol dan
5% Water, dan P di shell dan tube keduanya ádalah 2 psi, berapakan suhu water keluar ¿
Kerjakan dengan FP: Uniquac!

23. PERTIMBANGKAN JIKA SUHU ETANOL KELUAR ÁDALAH PADA SUHU


YANG BERBEDA

24. HE SHELL & TUBE ALKANA


100 kmol/jam campuran 0.5 fr.mol n-Butane dan 0.5 fr.mol n-Pentane mempunyai suhu
80 C dan tekanan 1 atm diturunkan suhunya dalam HE sampai suhu 50 C. Sebagai media
pendingin adalah water pada 30 C dan tekanan 1 atm. Jika P shell dan tube keduanya 5 psi,
dan FP nya PR, berapakah suhu water keluar? Rate water adalah 100 kmol/j

25. HE SHELL & TUBE ALKANA + COOLER


Selesaikan soal no. 8 jika ada penambahan cooler sesudah HE.

26. HE SHELL & TUBE ALKANA


Selesaikan soal no. 24 jika susunan series shell & tube diganti.

27. MIXER
100 kmol/j cyclohexane pada 50 C, 1 atm dicampur dengan 200 kmol/j cyclopentane
pada 75 C, 2 atm. Berapa suhu campuran keluar mixer dan fraksi mol komponen, jika FP
nya PR.

28. MIXER & TEE


Jika campuran yang keluar mixer pada soal 9a) dimasukkan dalam Tee sehingga keluar
tee menjadi 3 keluaran yang masing-masing mempunyai flow ratio 0.2, 0.3, dan 0.5,
berapakah rate mole keluaran ?

29. MIXER & TEE

Aliran Komponen Fr.mol Flow rate, kmol/j Suhu, C Tekanan, atm


1 Ethanol 0.5 500 25 1
Water 0.5
42
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 41
2 Acetaldehyde 20 35 1.2
3 1-propanol 50 50 1.2
4 1-butanol 30 50 1.3
5 1-pentanol 50 35 2
6 Isoamyl alcohol 20 45 2

Keenam aliran tersebut masuk mixer, berapa suhu, tekanan, densitas, flow rate, dan
komposisi keluar mixer.
Jika sesudah keluar mixer campuran masuk Tee dengan flow ratio 0.2, 0.6, 0.1, dan 0.1,
berapakah flow rate ke empat aliran yang keluar Tee tersebut ? FP: Antoine

30. PUMP, HEATER, COMPRESSOR & EXPANDER


100 kgmol/j campuran 0.3 fr.mol glycerol, 0.3 fr.mol monochloroethane dan 0.4 fr.mol
ethylacetic ester dipompa dari tekanan 1 atm menjadi 2 atm dengan efisiensi pompa 75%.
Suhu umpan masuk pompa 25 C. Keluar pompa campuran masuk heater sehingga suhu naik
menjadi 280 C, selanjutnya di kompresi dalam kompresor dan tekanannya menjadi
5 atm. Jika keluar kompresor kembali tekanannya diturunkan menjadi 1.5 atm dalam
expander, berapakan suhu keluar kompresor dan suhu keluar expander? FP: Antoine.

31. COMPRESSOR, EXPANDER, COOLER, PUMP.


Umpan dengan suhu 500 C, tekanan 5 atm, flow rate 1000 kmol/j terdiri dari: 0.001
fr.mol methane, 0.005 ethane, 0.01 propane, 0.05 n-butane, 0.1 n-pentane, 0.12 n-hexane,
0.15 n-heptane, 0.16 n-octane, 0.2 n-nonane dan 0.204 n-decane masuk kompresor
sampai tekanan menjadi 10 atm. Keluar kompresor masuk expander dan tekanan menjadi
1 atm, kemudian masuk cooler sehingga suhu keluar cooler manjadi 44 C dan akhirnya
dipompa dengan efisiensi pompa 80%.
Berapa duty disemua alat? Berapa suhu keluar kompresor, expander, pompa ?
FP: PR

32. SEPARATOR
100 kmol/j campuran pada 5 C dan tekanan 2 atm mengandung 0.25 fr.mol HCl, 0.2
C2H4, 0.05 N2, dan 0.5 ethyl chloride (C2H5Cl) dimasukkan dalam separator sehingga

43
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-

terpisah produk atas dan bawah nya. Berapa suhu, tekanan dan fraksi mol produk atas?
FP: PR

33. REAKTOR
100 kmol/j methane pada 40 C & 1 atm bereaksi dengan 400 kmol/j oksigen pada 35 C
& 2 atm dalam sebuah reaktor dengan reaksi sbb:
CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O
Jika konversi reaksi 75% terhadap methane, dengan FP: SRK, design reaktor tersebut!

34. DISTILASI DARI GK. EXP. 11-4-1, HAL. 656.


Campuran benzene-toluene dengan rate 100 kmol/j mengandung 45% mol benzene dan
55% mol toluene, mempunyai suhu 327.6 K didistilasi pada tekanan 101.3 kPa.
Distilat mengandung 95% mol benzene dan 5% mol toluene, sedang hasil bawah
mengandung 10% mol benzene dan 90 % mol toluene. Tekanan condensor dan reboiler
keduanya 1 atm.
Feed masuk dalam keadaan liquid jenuh, berapa N teoritis, N feed masuk, dan R
minimum ? FP: SRK

35. DISTILASI ALKANA (8 KOMPONEN)


Umpan yg terdiri dari fraksi mol: 1.37% i-butane, 51.12% n-butane, 4.12% i-pentane,
1.71% n-pentane, 2.62% n-hexane, 4.46 % n-heptane, 31.06 n-octane, dan 3.54 n-nonane,
dialirkan ke kolom distilasi yang beroperasi pada 80 psia dan suhu 180 F. Feed masuk
kolom dengan rate 100 lbmol/j. Dikehendaki 98.7% n-butane keluar sebagai hasil distilat
dan 63.9% i-pentane keluar sebagai bottom. Jika FP: PR, dan tekanan condenser dan
reboiler keduanya = 80 psia, maka:
• Berapa Nm dengan pers. Fenske
• Berapa Rm dengan Underwood
• Jika R = 1,5 x R min, berapa N teortis & NF ?

40
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

50

Anda mungkin juga menyukai