Modul Pelatihan: Aspen Hysys V 8.8
Modul Pelatihan: Aspen Hysys V 8.8
Modul Pelatihan: Aspen Hysys V 8.8
Oleh :
Ir.Muyassaroh,MT
Laboratorium Komputasi
Teknik Kimia FTI
Institut Teknologi Nasional Malang
2022
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
HYSYS
PENDAHULUAN
Hysys adalah software yang sangat bermanfaat untuk proses simulasi dalam industri-
industri kimia misalnya industri gas dan oil refineries. Hysys juga merupakan alat untuk
meng-estimasi property phisik, kesetimbangan fase cair-gas, neraca material dan neraca
panas, dan simulasi untuk berbagai equipment teknik kimia. Dengan menggunakan Hysys kita
dapat men-design sebuah perancangan pabrik baik secara steady state maupun secara un-
steady state atau Dynamic). Hysys melakukan perhitungan dan memberikan hasil
perhitungan setiap waktu. Setiap melakukan perubahan data, Hysys akan meresponse
dan menghitung ulang secara otomatis. Sehingga dengan mudah dapat diketahui kesalahan
yang terjadi selama proses simulasi.
Jika melakukan perubahan data dan perhitungan ulang tidak diinginkan untuk
dilakukan dalam keseluruhan flowsheet, maka tersedia environments. Dalam environments
ini perhitungan untuk environments yang lainnya tidak dilakukan.
Setiap case mempunyai 2 (dua) atau lebih environments, salah satunya adalah simulation
environment yang erisi semua item yang dapat kita lihat seperti: streams, unit operations
seperti reactors, separators, columns, mixers, dll., dan beberapa utilities.
Pada bagian atas environmental hierarchy terdapat Case environment dan Main Flowsheet.
Environment lainnya dimana case akan dimulai adalah basis environment, dalam basis ini
didefinisikan: package termodinamika (Peng Robinson, Redlich & Kwong, SRK, dll),
komponen yang digunakan, dan reaksi yang terjadi. Khusus untuk aplikasi petrokimia,
tersedia oil environment.
1. Starting:
a. Pada saat Hysys dibuka dengan klik icon HYSYS, maka di screen akan terlihat di
jendela suatu tampilan: File, home, view, customize, resources.
1
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
b. Untuk memulai pekerjaan baru tekan: File/New/Case, atau:<ctrl> <N>, atau tekan
New Case maka akan terdisplay seperti berikut:
f. Sebelum melanjutkan pekerjaan, simpan file simulasi di lokasi yang tepat dengan
klik: File/Save As
Tahap pertama dalam proses simulasi adalah melakukan setting komponen-komponen kimia
yang digunakan dalam simulasi. Caranya adalah Component lists, klik Add, dan inputkan
komponen-komponen yang digunakan dengan cara: ketik nama komponen pada search for
, double klik pada komponen yang dimaksud atau dengan klik komponen lalu Add.
2
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
Dalam Propertias pilih Fluid Pkgs, klik Add, kemudian pilih Package yang dikehendaki,
maka pilihan tersebut akan terekam dalam kolom bawah dan klo sudah sesuai akan
ditandai dengan “OK” dan berwarna hijau.
Fluid Packages adalah model perhitungan termodinamika yang digunakan. Ini tergantung
dari sifat fisik dan kimia dari komponen yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
Pengetahuan dasar tentang termodinamika fluida diperlukan dalam menentukan package
ini.
Tabel berikut memberikan acuan dalam pemilihan packages termodinamika.
LLE VLLE
Chemicals NRTL, UNIQUAC, PSRK UNIFAC Data, parameters
Electrolytes Electrolyte NRTL, Zemaitis Pitzer Data, parameters, databank,
model polyelectrolytes
Polymer Polymer NRTL, PC-SAFT Sanchez- Data, parameters,
Lacombe EoS, databanks,models for polar
UNIFAC-FV polymer and block copolymer
Untuk aplikasi oil-refinery, gas, dan petrokimia direkomendasikan menggunakan PR
(Peng Robinson) EOS. Untuk detailnya silahkan baca Aspen HYSYS Simulation Basis
Manual !!!
3
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
4
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
Berikut adalah flowchart yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih
model termodinamika:
Klasifikasikan komponen dalam proses, apakah:
gas, non-polar, assosiasi, solvating, elektrolit
No
Apakah ada gas Apakah semua titik Coba NRTL, UNIQUAC, PH,
(misal NH3, CO2 ?) No didih diketahui ? Yes Wilson, atau Van Laar.
atau P>10 bar ?
No
Coba UNIFAC
Yes
Apakah ada polymer ? Coba SAFT, ESD
Yes
No
P < 10 bar ? Yes Coba Hukum Henry
No Wong-Sandler
5
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
Jika palette tertutup dapat dibuka kembali dengan klik icon Flowsheet/Modify, Models and
streams(palette) dibawah PFD- (Case Main)
6
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
STATE EQUATION
Penyelesaian dengan State Equation adalah penting digunakan untuk mendefinisikan
volume spesifik dari campuran gas pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam perencanaan
plant kimia, aplikasi state equation sangat diperlukan. Dengan mengetahui volume
spesifik kita dapat menentukan ukuran dan cost dari plant yang direncanakan.
Peng Robinson dan SRK merupakan state equations yang digunakan untuk range kondisi
operasi yang luas dan untuk variasi-variasi sistem yang luas. PR dan SRK banyak
membicarakan parameter interaksi biner hydrocarbon-hudrocarbon ataupun hydrocarbon-
nonhydrocarbon.
Formula Matematis dari State Equations:
Persamaan Gas Ideal (P rendah) sudah umum dikenal sbb:
PV = nRT atau : PV = RT , dimana V = V / n
Untuk proses dengan tekanan tinggi maka persamaan Gas Ideal diatas adalah tidak valid,
sehingga perlu persamaan keadaan (State Equations) lain yang dikembangkan untuk
proses kimia dengan tekanan tinggi. Pertama kali dikemukakan oleh Van Der Waals (lihat
Van Ness untuk konstanta a dan b) sbb:
RT a
P= −
V −b V
Redlich Kwong (RK) mengembangkan persamaan VDW, yang kemudian dimodifikasi
oleh SRK. Pengembangan dari VDW yang lainnya dilakukan oleh PR (Peng Robinson).
Pers. RT ɑ 𝑅T ɑ
P= − P= −
V−b V (V + b) + b (V − b)
V −b V (V + b)
Z3 – (1 - B)Z2 + (A - 2B - 3B2)Z – (AB – B2 – B3) = 0
Z3 – Z2 + (A-B-B2) Z - AB = 0
N N
b
∑ xi.bi ∑ xi.bi
i i =1 𝑖i = 1
bi RTci
RTci 0.077796
0.08664
Pci 𝑃ci
N. N 𝑁N
a
∑ ∑ xi.xj𝑗 (𝑎𝑖 𝑎𝑗 ) 0.5 (1 − 𝑘𝑖𝑗 ) ∑ ∑ xi.ji (𝑎𝑖 𝑎𝑗 )0.5 (1 − 𝑘𝑖𝑗 )
i =1 j𝑗 =1 i𝑖 =1 j=1
ai (RTci ) 2 (RTci ) 2
0.42748 0.457235
Pci 𝑃ci
α0.5 1 + mi (1-Tri0.5) 1 + mi (1-Tri0.5)
mi 0.48 +1.57𝜔 i𝑖- 0.176𝜔 𝑖2 0.37464 +1.54226 𝜔 i𝑖 - 0.26992𝜔 𝑖2
A ɑP 𝑎P
(RT)2 (RT)2
B bP 𝑏P
RT RT
7
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
PROBLEMS
1. Aliran yang terdiri dari 0.2 mol fraksi Acetone, 0.05 mol fraksi Ethanol, dan 0.75
mol fraksi 1-butanol dengan laju alir 100 kg/jam, suhu 100 C, dan tekanan 1
atm. FP (Fluid Package) : UNIQUAC. Berapakah volume molar aliran tersebut ?
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Add. Pilih Full
Name atau Formula, inputkan acetone, ethanol dan 1-butanol.
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik UNIQUAC, klo sudah OK,
• klik Simulation, Pilih Material Stream (panah biru) dari Palette, pindah ke PFD
8
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
9
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Hasil yang didapat: Stream berupa campuran vap-liq dengan fraksi 32.535%
uap. Dari Workbook ternyata tidak muncul hasil volume molar seperti yang
ditanyakan. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan cara:Klik kanan di
panah, kemudian pilih show table, akan muncul table dengan 3 variabel utama
yaitu suhu, tekanan dan molar flor. Untuk mengetahui Molar Volume maka
double klik di table, Add Variable, pilih Molar Volume OK, maka akn
terdisplay tabel dengan hasil molar volume.Maka akan terbaca dalam workbook
Molar Volume 10.03 m3/kgmole.
10
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
11
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
12
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
2. HEATER
Berapa beban yang diperlukan untuk memanaskan suatu aliran (1250 kg/s)
yang terdiri equal molar methane dan ethane ( 50 % methane dan 50 % ethane )
dari 20oC dan 100 bar menjadi 200oC pada tekanan konstan?
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih
Full Name atau Formula, inputkan ( methane, ethane).
Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK, klik Simulation
2. Membuat Flowsheet
a. Letakan unit operasi ke layar PFD dengan memilih unit operasi yang sesuai di
palette case (main), jika tertutup bisa kita buka dengan klik simulation, klik models
and streams, maka akan tampil Pallette.
b. Dalam contoh ini hanya heater yang diperlukan. Pilih symbol heater, klik dan
letakkan pada tempat yang sesuai. Nama aslinya E-100, dan bisa diubah.
c. Klik dua kali pada heater ( Q-100 ) pada inlet bias diketik feed, pada outlet output
dan pada energy diketik duty (atau nama yg lain) maka akan terlihat bahwa aliran
sudah terkoneksi
13
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
e. Pada workbook ini kita bisa mengubah nama aliran, isian atas (warnabiru,
berarti bisa diubah)
4. Menjalankan simulasi.
Untuk menjalankan program klik icon warna hijau (Solver Active) diatas flowsheet.
Dalam contoh ini tidak perlu dilakukan karena sudah otomatis, jika semua
spesifikasi benar dan icon hijau sudah on. Jika simulasi telah dijalankan maka
Unknown duty (worksheet) dengan dasar kuning menjadi OK dengan dasar hijau.
Dan unit pada flow chart berubah dari biru ke hitam.
5. Interpretasi hasil
Hasil simulasi bisa dilihat dengan klik icon workbook. Contoh, lihat aliran-aliran
dengan double klik untuk meyakinkan bahwa kondisi dan flow rate benar.
Kemudian lihat aliran panas untuk mengetahui panas yang diperlukan, yaitu
2.487x109 kJ/h. semua infomasi ini bisa dilihat dengan double klik heater (tab
worksheet), karena hanya satu unit operasi dan semua aliran terkoneksi dengan unit
ini.
• Apakah hasil ini dapat dipertangungjawabkan? Perbandingan apa yang
diperlukan sehingga kita yakin bahwa hasil ini bisa dipertanggungjawabkan?
14
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Coba simulasi lagi dengan mengubah paket termodinamiknya menjadi soave-
redlich-kwong (SRK). Dengan cara klik properties, fluid packages, Add,
setelah terlihat Basis2, pilih SRK,klik simulation, klik feed dua kali, pilih basis
2, maka pada heat flow akan berubah menjadi 2.51x109 kJ/h, dan coba lagi
dengan Lee-Kessler-Plocker. Apakah dutynya sebesar Q = 2.557x109 kJ/h?
Mengapa nilai duty berbeda?
• Sebagai contoh mengapa ada perbedaan hasil perhitungan, karena pendekatan
rumus tiap paket termodinamik berbeda (lihat Tabel hal. 7). Oleh karena itu
pemilihan paket termodinamik hendaknya sesuai dengan komponen yang terlibat
dalam simulasi. Seperti untuk komponen yang polar lebih baik dengan
UNIQUAC- virial equation.
Catatan:
• Property tiap aliran bisa dilihat dengan doble klik pada aliran. Untuk menampilkan
nama, tekanan, temperature, dan flowrate tiap aliran dengan cara Shift N, Shift T, Shift
P dan shift F.
• Untuk menampilkan property tiap aliran dalam bentuk table dengan cara klik kanan
show table.
• Coba dengan mengubah komposisi, kondisi operasi.
• Untuk mengeprint dengan klik kanan pilih print PFD.
15
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property Package
Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK, Klik Fluid Packed, Add SRK
klo sudah OK, klik Fluid Packed, Add LKP klo sudah OK. Ini artinya pada basis 1,
FP = Pengrobinson, pada Basis 2, FP = SRK, pada Basis 3, FP = NRTL, Simulation.
2. Membuat Flowsheet
a. Letakan unit operasi ke layar PFD dengan memilih unit operasi yang sesuai di
palette case (main), jika tertutup bisa kita buka dengan klik simulation, klik models
and streams, maka akan tampil Pallette.
b. Dalam contoh ini hanya heater yang diperlukan. Pilih symbol heater, klik dan
letakkan pada tempat yang sesuai. Nama aslinya E-100, dan bisa diubah.
c. Klik dua kali pada heater ( Q-100 ) pada inlet bias diketik feed in , pada outlet feed
out dan pada energy Q, pada kolom nama diketik HEATER maka akan terlihat
bahwa aliran sudah terkoneksi
16
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
.
d. Pada gambar klik 2x, Design Parameters isikan Delta P = 0
e. Pada workbook bisa kita isikan untuk feed in suhu 30 C, tekanan 1 atm, molar
flow 100 kgmol/jam, komposisi 0.2 methane, 0.8 ethane, terakhir feed out 90 C
dan tekanan 1 atmosfer atau tekanan dibiarkan tidak terisi diganti dengan
parameter isikan delta P = 0, sehingga bisa terdisplay sebagai berikut :
f. Atau dengan cara klik feed in, isikan suhu, tekanan, molar flow dan
komposisi sesudah OK, klik dua kali pada heater, parameter isikan delta P =
0, baru diisi feed out untuk suhunya, maka pada flowsheet heater akan
berwarna hijau dan akan diperoleh hasil duty energy Heater dari Basis-1
adalah = 3.193e005 kJ/h. Untuk melihat heat duty heater dengan Basis-
2 : double klik di heater, Design, Connections, rubah ke Basis-2, kemudian
17
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
lihat dutynya di Parameters = 319340 kJ/h.
Untuk melihat heat duty heater dengan Basis-3 : double klik di heater,
Design, Connections, rubah ke Basis-3, kemudian lihat dutynya di Parameters =
319600 kJ/h. Ada perbedaan hasil duty dari SRK dg LKP pada Package, sedangkan
PR sama dg SRK
Perbedaan hasil antara Fluid Package disebabkan karena pendekatan rumus tiap paket
termodinamik berbeda. Oleh karena itu pemilihan paket termodinamik hendaknya
sesuai dengan komponen yang terlibat dalam simulasi. Seperti untuk komponen yang
polar lebih baik dengan UNIQUAC-virial equation.
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih
Full Name atau Formula, inputkan ( n-Butane, n-Pentane).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property Package
Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK, Klik Fluid Packed, Add SRK
klo sudah OK, klik Fluid Packed, Add LKP klo sudah OK. Ini artinya pada basis 1,
FP = Pengrobinson, pada Basis 2, FP = SRK, pada Basis 3, FP = LKP, Simulation.
• Definisikan nama aliran inlet : Feed, Feed Hot, Feed Cold, Energy : Q pada Heater,
Q1 pada cooler dan rubah nama menjadi HEATER dan COOLER.
• Inputkan variable dan komposisi yang diketahui pada tiap aliran.
• Pada Design Parameters isikan Delta P = 0 pada Heater dan Cooler.
• Maka akan diperoleh hasil duty energy Heater dari Basis-1 adalah = 14650
kJ/h, dan duty energy Cooler dari Basis-1 adalah : 38440 kJ/h.
• Untuk basis-2 : duty Heater adalah : 14660 kJ/h, duty Cooler adalah: 38920 kJ/h
• Untuk basis-3 : duty Heater adalah : 14740 kJ/h, duty Cooler adalah: 34570 kJ/h
• Terlihat perbedaan antara Fluid Package 1, 2, dan 3, hal ini karena masing-masing
Fluid Package mempunyai pendekatan Termodinamika yang berbeda.
Catatan : Jika Palette tertutup, maka klik flowsheet/modify, klik Models and streams.
Untuk melihat duty heater pada basis 1,2,3, caranya : klik 2x pada heater, connections,
pada fluid pkgs basis 1, diganti basis 2, ganti basis 3, akan terlihat nilai duty heater yg
berbeda-beda.
5. POMPA
Pompa digunakan untuk memindahkan liquid, tekanan liquida akan naik.
Water dengan suhu 120 C dan tekanan 3 bar dipompa dengan efisiensi pompa
10 %. Flow rate water 100 kgmol/h. Tekanan keluar pompa 84 bar. Tentukan
suhu keluar pompa dengan FP: PR !
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih
19
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
Full Name atau Formula, inputkan ( Water).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property Package
Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK,
• Simulation : pilih Pompa dari Palette, pindah ke PFD.
• Double klik pompa dan isikan stream masuk dengan Feed, stream keluar dengan
Outlet dan rubah code P-100 dengan Pompa. Parameter, isikan efisiensi pompa
10 %. Close
• Definisikan variabel yang diketahui pada input dan output dengan workbook.
Aliran Feed Outlet
Suhu 120 C
Tekanan 3 bar 84 bar
Molar Flow 100 kgmol/h
Komposisi 100% H2O
20
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Catatan: semakin tinggi efisiensi pompa, kenaikan suhu keluar semakin kecil.
6. C O M P R E S S O R
Kompresor digunakan untuk mengalirkan dan menaikkan aliran campuran gas
alam: (C1, C2, C3, i-C4, n-C4, i-C5, n-C5, n-C6, C7 dengan fraksi mol berturut-
turut: 0.33; 0.143; 0.101; 0.098; 0.08; 0.069; 0.059; 0.078; 0.042) pada suhu 100
C, tekanan 1 bar masuk ke kompresor yang mempunyai efisiensi 30%. Flow rate
gas alam 100 kgmol/h. Tekanan gas alam keluar kompresor 5 bar. Dengan FP:
PR, berapa suhu keluar ?
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name
atau Formula, inputkan semua komponen.
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK,
• Simulation, pilih Kompressor dari palette, pindah ke PFD.
• Double klik kompresor dan isikan stream masuk dengan Feed, stream keluar
dengan Outlet dan rubah code K-100 dengan Kompresor. Parameter, isikan
adiabatic efisiensi compressor 30 %. Close.
• Definisikan variabel yang diketahui pada input dan output dengan workbook.
21
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
22
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
7. EXPANDER
Expander digunakan untuk menurunkan tekanan aliran campuran gas alam:
0.5 fr. Mol methane, 0.3 fr. Mol Ethane, dan 0.2 fr. Mol propane dari 25 C dan
20 bar menjadi 5 bar. Efisiensi expander 30 %. Jika rate feed 100 kgmol/h,
tentukan suhu gas keluar expander, FP : PR.
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name
atau Formula, inputkan semua komponen ( Methane, Ethane, Propane).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih Expander dari palette, pindah ke PFD.
• Double klik expander dan isikan stream masuk dengan Feed, stream keluar
dengan Outlet dan rubah code K-100 dengan Expander. Parameter, isikan
efisiensi expander 30 %. Close.
• Definisikan variabel yang diketahui pada input dan output dengan workbook.
Aliran Feed Outlet
Suhu 25 C
Tekanan 20 bar 5 bar
Molar Flow 100 kgmol/h
Komposisi Seperti diketahui
• Double klik expander, terdapat warning : requires an energy stream, berarti kurang
informasi. Maka definisikan Q sebagai energy stream. OK (hijau).
• Diperoleh hasil suhu keluar = -6.190 C
• Catatan : semakin tinggi efisiensi semakin kecil kenaikan suhu
• Jika suhu keluar -30 C, berapakah efisiensi expander ?
• Semakin tinggi efisiensi expander, semakin rendah suhu keluar expander
23
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name
atau Formula, inputkan komponen ( H2O).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih HE dari palette, pindah ke PFD
• Double klik HE dan isikan Tube Side Inlet dengan Pemanas In, Tube Side
Outlet dengan Pemanas Out, Shell Side Inlet dengan Cold, Shell Side
Outlet dengan Warm dan rubah code E-100 dengan HE.
• Design/parameter, isikan Delta P Tube Side dan Shell Side keduanya = 0
24
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2022
• Jika ingin menampilkan mass flow pada table, maka klik kanan pada
cold, show table, sesudah tampil table, maka klik dua kali pada table,
add variable, pilih mass flow, OK.
• Jika rate cold stream 100 kg/h, berapakah rate pemanas?
• Caranya, pada pemanas out suhunya dihapus, kemudian pada cold stream
diisi 100 kg/jam, maka pada pemanas out mass flow akan berubah menjadi
100 kg/jam.
25
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 25
09. S E P A R A T O R
Feed masuk dalam separator terdiri dari campuran: methanol, hydrogen, dan
carbon monoxide, dengan fraksi mol: 0.25; 0.4; dan 0.35 berturut-turut. Kondisi
umpan dalam suhu 5 C, tekanan 1 atm dan rate 100 kmol/jam. Berapakah rate, suhu
dan tekanan hasil vapour dan hasil bottom ?
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen methanol, hydrogen,carbon monoksida.
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih Separator dari palette, pindah ke PFD,maka akan terlihat gambar
separator merah (berarti belum lengkap) dengan kode V-100.Double klik separator
maka akan muncul komentar error dibawah yang dinyatakan dengan tulisan merah:
perlu aliran feed, produk atas, produk bawah.Nama V-100 dapat dirubah dengan cara
double klik di gambar alat, Design Connection, dan ganti V-100 dengan Separator.
• Kemudian definisikan nama semua aliran: Inlets dengan nama Feed; Vapour Outlet
dengan nama Vapor; Liquid Outlet dengan nama Liquid. Untuk Energy boleh diisi
boleh tidak (opsional). Maka akan tergambar aliran masuk dan keluar alat dengan garis
biru muda, dan warna alat menjadi putih bergaris kuning.
25
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 26
26
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 27
10. COMPRESSOR, COOLER & SEPARATOR
Dipelajari flowrate aliran liquid & vapour dalam separator. Dalam keadaan steady
state separator memisahkan fase liquid & fase vapour. Liquid dan vapour dalam
kolom akan mencapai kondisi equilibrium sebelum mereka dipisahkan.
Sebuah stream mengandung 15% ethane, 20% propane, 60% i-butane, dan 5% n-
butane, pada suhu 50 F, tekanan atmosferik dan rate stream 100 lbmole/h. Tekanan
stream dinaikkan menjadi 50 psia, kemudian didinginkan menjadi 32 F. Hasil
vapour dan liquid dipisahkan menjadi dua aliran produk. Berapakah flowrate dan
komposisi hasil tersebut?
FP: PR
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen ( Ethane, propane, i-butane, n-butane).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, pilih Kompresor, Cooler, Separator dari palette, pindah ke PFD
• Buat aliran stream in dan out pada masing-masing alat.
27
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 28
28
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 29
Akan dikembangkan model reaksi oksidasi parsial dari metana menjadi hydrogen. Reaksi
partial tersebut merupakan reaksi antara metana dengan udara menghasilkan carbon oxides
dan hydrogen. Disini akan dipelajari konversi reaksi dan setting reaksi dengan HYSYS.
Reaksi ini tidak memerlukan pengetahuan tentang termodinamika, kita hanya memasukkan
stoichiometry dan konversi dari basis reaktan dimana konversi tersebut tidak boleh
lebih dari 100%. Sama seperti reaksi tunggal, reaksi simultan konversi reaksi total juga
tidak boleh lebih dari 100%. Reaksi konversi secara umum menggunakan CONVERSION
REACTORS, tidak dapat menggunakan PLUG FLOW REACTOR atau CSTRs.
Tujuan dari mempelajari Reaksi Konversi dalam Reaktor adalah:
- Mensimulasikan Reaktor Konversi dan reaksi-reaksi didalam HYSYS
- Menambah dan men-set reaksi
- Meng-attach set reaksi kedalam fluid package
Problem:
Produksi Hydrogen dari fuel (Hydrocarbon) dapat dilakukan secara reaksi oksidasi
partial sebagai berikut:
CH4 + 0.5 O2 CO + 2H2 (konversi 40% terhadap CH4 )
CH4 + O2 CO2 + 2H2 (konversi 60% terhadap CH4 )
Kembangkan sebuah model yang menggambarkan oksidasi partial dari methane
menjadi hydrogen ! Metana masuk reaktor dengan rate 100 kmol/jam pada 25 C, 2
bar, dan udara masuk reaktor dengan rate 260 kmol/j, pada 25 C, tekanan 2 bar.
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (CH4, O2, N2, H2, CO, CO2 ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson klo sudah OK.
• Simulation, klik Columns, pilih Conversion Reactor dari palette, pindah ke PFD
• Buat aliran stream pada reactor, untuk bahan masuk dg nama CH4 dan O2, sedangkan
keluaran produk atas dan produk bawah.
• Double klik pada CH4, isikan suhu 25 C, tekanan 2 bar, molar flow 100 kmol/jam
dan komposisi 100 % CH4.akan berwarna biru.(OK)
• Double klik pada O2, isikan suhu 25 C, tekanan 2 bar, molar flow 260 kmol/jam dan
komposisi 79 % N2, 21 % O2.akan berwarna biru (OK)
• Properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close, klik Rxn-1, isikan dalam
component : Methane, oxygen, CO,Hidrogen (sesuai dg reaksi 1), kemudian inputkan
komponen dan stoichiometry nya dalam Rxn-1: Methane (-1), Oxygen (-0.5), CO (1),
dan Hydrogen (2), Dan isikan konversi rekasi 40 di C0, pada reaction, pilih reaksi 1,
ready (warna hijau), Close
29
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 30
• Klik Add to FP, klik Add set to fluid package, maka akan berwarna hijau (ready)
• Simulations, double klik pada reactor, reactions, pada reactions set isikan set-1, maka
reactor akan berwarna hijau (OK), Close.
• Klik properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close, Rxn-2, isikan dalam
component : Methane, oxygen, CO2,Hidrogen (sesuai dg reaksi 1), kemudian inputkan
komponen dan stoichiometry nya dalam Rxn-2: Methane (-1), Oxygen (-1), CO2 (1),
dan Hydrogen (2), Dan isikan konversi rekasi 60 di C0, ready (warna hijau), pilih reaksi
2, Close.
• Klik Add to FP, klik Add set to fluid package, maka akan berwarna hijau (ready)
• Simulations, double klik pada reactor, reactions, pada reactions set isikan set-1, maka
reactor akan berwarna hijau (OK), Close.
30
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
31
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (n-heptane, Toluene, Hydrogen ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih Heater, klik Columns, pilih Conversion Reactor, Cooler,
Separator dari palette, pindah ke PFD
• Beri nama aliran stream pada Heater, reactor, cooler dan separator.
• Double klik pada aliran masuk heater, inputkan suhu 65 F, tekanan 1 atm, molar flow
100 lbmol/jam, dan komposisi n-heptane 100 % (1),maka .akan berwarna biru
tua.(OK)
• Pada aliran keluar heater inputkan suhu 800 F, tekanan 1 atm, maka akan berwarna
hijau (OK).
• Properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close,.
• Double Klik Rxn-1, isikan dalam component : n-heptane, Toluene, Hydrogen (sesuai dg
reaksi 1), kemudian inputkan stoichiometry nya dalam Rxn-1: n-heptane (-1), Toluene
(1), Hydrogen (4) Dan isikan konversi rekasi 15 di Co, maka akan berwarna hijau (OK),
close.
• Klik Add to FP, klik Add set to fluid package, maka akan berwarna hijau (ready)
• Simulations, double klik pada reactor, reactions, pada reactions set isikan set-1, maka
reactor akan berwarna hijau (OK), Close.
• Inputkan pada aliran keluar cooler, suhu 65 F, tekanan 1 atm, maka semua aliran akan
berwarna biru tua, berarti sudah OK.
32
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
• Simulation, klik flowsheet/modify, klik models and streams, maka palette akan muncul
kembali, pilih Heat Exchanger.
• Double Klik Heater delete umpan, Meletakan umpan pada tube side inlet HE dan ketik
pre-heat pada aliran keluar ( tube side outlet) HE.
• Ketik produk atas 1 pada shell side inlet HE dan produk atas 2 pada shell side outlet HE.
• Klik cooler, delete Produk atas, klik Reaktor, masukan produk atas 1 pada aliran keluar
reactor bagian atas.
• Inputkan produk atas 2 pada aliran masuk cooler.
33
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
Catatan :
o
Perhatikan jika batas atas suhu pre-heat 700 F maka pada state tertentu akan didapat UA
o
negatif (pada 640 F). dan HE berwarna kuning (tidak realistis).
34
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
Jawab
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen ((ethylene (atau ethene), hydrogen_chloride,
ethyl_chloride, and nitrogen).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih Mixer, klik Columns, pilih Conversion Reactor, Splitter, Tee,
Recycle dari palette, pindah ke PFD
• Beri nama pada aliran stream Mixer, reactor, cooler, splitter, Tee dan Recycle.
• Double klik umpan (aliran masuk mixer), inputkan suhu 25 C, tekanan 1 atm, molar
flow 100 kmol/jam, dan komposisi C2 H4 0.48, HCl 0.5, N2 0.02,maka .akan berwarna
biru tua.(OK)
• Properties, Reactions, Add, Add reaction, Add reaction, close,.
• Double Klik Rxn-1, isikan dalam component : ethylene, hydrogen chloride, ethyl
chloride (sesuai dg reaksi 1), kemudian inputkan stoichiometry nya dalam Rxn-1:
ethylene (-1), hydrogen chloride (-1), ethyl chloride (1), dan isikan konversi reaksi 90 di
Co,
• Pada produk atas, isikan suhu 25 C,maka akan berwarna hijau (OK), close.
• Double klik pada splitter, klik splits isikan ethylene =1, HCl =1, N2 =1, ClC2 =0 (pada
produk atas splitter atau overh), maka akan berwarna hijau (OK).
• Inputkan pada produk atas splitter tekanan 1 atm. Dan produk bawah suhu 25 C,
tekanan 1 atm.
• Isikan purge (W) dg molar flow = 10 kmol/jam ), maka akan berwarna hijau
(OK), close.
• Recycle 2 jangan disambung dulu, W yang awalnya = 10, diganti w=0, sesudah
berwarna biru, baru recycle 2 disambung dan W diganti = 10
35
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 2021
36
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
15. DISTILASI
Methanol-water pada 30 C dan 1 atm dengan rate 1000 kmol/j didistilasi sehingga hasil
atas mengandung 90% mol methanol dan hasil bawah mengandung 10% mol methanol.
Feed masuk terdiri dari 0.5 fr.mol methanol dan 0.5 fr.mol water.
Jika P condenser dan P reboiler keduanya adalah 1 atm, Berapakan jumlah plate teoritis,
feed masuk pada plate ke berapa dan berapakah R minimum ? FP: Peng Robinson
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (Methanol, Water ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih klik Columns, pilih Short Cut distillation dari palette, pindah ke
PFD
• Beri nama pada aliran stream Short Cut distillation
• Double klik pada feed masuk, masukan suhu 30 C, tekanan 1 atm,Molar flow
1000 kmol/jam dan komposisi 0.5 mol fraksi untuk methanol, enter, 0.5 water,
jika sudah bernilai 1 baru OK.
• Double klik pada short cut, parameter, mengisi LK in the bottoms : Methanol
0,1 dan HK in distillate ; Water 0,1, caranya :
D M : 0,9 LK
W : 0,1 HK
LK: M
HK: W
B W : 0,9 HK
M : 0,1 LK
• Diisi Tekanan condenser = 1 atm dan Tekanan reboiler = 1 atm, sehingga tampil
Rmin,kemudian external Reflux = 1,5. Rmin.
• Double klik pada short cut, performance, maka bisa dilihat jumlah tray ( actual number of
trays ), feed masuk pada tray berapa (Optimal feed stage ).
• Di short cut produk atas bias dilihat nilai rate liq.
• Jika palette tertutup, caranya adalah flowsheet/Modify, klik Models and streams palette.
• Klik columns, pilih distillation column, dari palette, pindah ke PFD
• Beri nama pada aliran streams Distillation column, nama tidak boleh sama
dg yg ada di short cut distillation, Pilih condenser total
• Double klik pada feed distillation column, define from stream…(pilih feed pada short cut
distillation),OK (akan berwarna hijau ).
• Double klik pada distillation column, Next, Next, P.cond.= P.reb = 1 atm., Next, Next.
• Isikan external reflux.
• Cek di monitor, jika degrees of freedom sama dg 0, maka reset, run maka akan
convergen.
37
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
16. KOLOM DISTILASI
Dalam kasus ini kita akan memisahkan ethanol dan isopropanol dalam sebuah kolom distilasi
24 stage.
• Start hysys
• Klik File new case
• Pada Simulation Basis Manager klik Component lists, Klik Add. Pilih Full Name atau
Formula, inputkan komponen (ethanol dan isopropanol/ 2-propanol ).
• Pada Simulation Basis Manager klik Fluid Pkgs ,klik Add. Dalam Property
Package Selection pilih/klik Peng-Robinson SV, maka pada property Pkg akan
berwarna hijau (OK).
• Simulation, pilih Distillation column dari palette, pindah ke PFD
• Double Klik pada kolom distilasi, Beri nama pada aliran masuk dan keluar, Masukan
jumlah stage 24. Pilih Total Condensor. Stage numbering klik pada TOP DOWN.
Misal,umpan masuk pada stage ke 10. kemudian klik next, next.
• Proses berlangsung pada tekanan atmosfer dan tidak ada pressure drop, maka
masukan 1 atm baik di kondensor maupun di reboiler. Klik next, next.
• Close distilasi
• Dalam window ini kita bisa memasukan nilai reflux ratio atau flow rate produk atas (salah
satu jika keduanya akan over spesifikasi). Klik done. Maka HYSYS mulai perhitungan.
Akan muncul perhitungan unconverged. Kita lanjutkan dengan mengisi aliran umpan dan
kondisi operasi yang lain.
• Dobel klik umpan & masukan kondisi operasi umpan 25oC 1 atm sebesar 163 lb/h. klik
composition masukan 0.5 dan 0.5 untuk ethanol dan isopropanol.
38
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
• Run simulasi: Dobel klik kolom distilasi, masih terlihat unconverged. Klik monitor
(Design), dari sini terlihat bahwa degree of freedom bernilai –1. hal ini berarti bahwa
over spesifik (kelebihan nilai yang dimasukan), mestinya degree of freedom bernilai nol.
Telah kita tetapkan bahwa independent variablenya adalah reflux ratio, oleh karena itu
distillate flow rate kita non-aktif-kan. Maka hasil perhitungan converged. Hasil bisa dilihat
pada workbook atau worksheet.
Ada 2 kasus untuk mengilustrasikan bagaimana HYSYS bisa digunakan untuk mengevaluasi
kondisi operasi yang berbeda .
Kasus 1:
Misalkan kita ingin tahu berapa jumlah steam (beban reboiler dalam BTU/hr) yang akan
digunakan sehingga konsentraasi ethanol di produk atas 55%, Reflux ratio = 3. jika
kondisi yang lain tetap. Berikut adalah prosedure penegerjaannya :
1. Klick SPECS ( doble klik kolom, design/specs)
2. Klik add Pada column specifications. Kita pilih variable yang akan dispesifikasi yaitu
konsentrasi ethanol, pilih column component fraction. Klik component ratio kemudian klik
view. Maka akan muncul window Comp Ratio Spec. Karena kita ingin produk atas
0.55% mass fraksi ethanol, maka kita pilih stage condensor, flow basis mass fraction.
Kemudian masukan nilai 0.55. Component kita masukan ethanol. Nama bisa kita ubah
(missal mass fraksi ethanol top), Reflux ratio =3
3. Doble klik kolom, design /monitor. Maka akan nampak bahwa degree of freedom sama
dengan 1. Hal ini disebut under spesification, karena kita belum meng-aktif-kan mass fraksi
ethanol top. Begitu kita aktifkan maka HYSYS mulai menghitung dan beban reboiler yang
diperlukan: 174.000 BTU/hr.
39
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 42
Kasus 2:
Dalam kasus ke 2, misalnya kita ingin mengetahui reflux ratio untuk menghasilkan
konsentrasi ethanol 80% dengan beban reboiler 300.000 Btu/hr dengan spesifikasi umpan
yang sama.
Prosedure adalah sebagai berikut:
1. Klik design/monitor. Hapus nilai di kotak reflux ratio.
2. Ubah nilai Qr menjadi 320,000 BTU/hr.
3. Kembali ke monitor, ubah mass fraksi ethanol top menjadi 0.8.
4. Deaktifkan reflux ratio, akan didapat reflux ration 36,7.
Catatan
• Property tiap aliran bisa dilihat dengan doble klik pada aliran. Untuk menampilkan
nama , tekanan, temperature, dan flowrate tiap aliran dengan cara Shift N, Shift T,
Shift P dan shift F.
• Untuk menampilkan property tiap aliran dalam bentuk table dengan cara klik kanan
show table.
• Coba dengan mengubah komposisi, kondisi operasi.
• Untuk mengeprint dengan klik kanan pilih print PFD.
42
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 41
rendah) atau steam-fired reboiler sebagai sumber panas. Maksudnya adalah untuk
menarik H2S dan NH3 dalam stripper ke overhead sebanyak mungkin. Ukuran sour water
stripper sangat penting karena kapasitasnya harus sama dengan atau melebihi rate
produksi normal sour water dari banyak sumber dalam kilang.
Aliran umpan sour water melalui umpan/keluaran exchanger dimana ia mengambil panas
dari aliran bottom kolom (Stripper Bottom). Aliran baru ini (Stripper Feed) masuk pada tray
3 kolom distilasi 8 tray dengan reboiler dan total reflux condenser. Ditetapkan
spesifikasi kualitas pada bottom kolom mengandung amoniak 10 ppm wt. Suhu stripper
feed = 200 F, P Shell & Tube = 10 psi
• Full Reflux
• Reflux ratio = 10
• Fluid Package: Peng Robinson
• Komponen: H2S, NH3 dan H20
41
MUYAS–- HYSYS tf.8.8- 41
27. MIXER
100 kmol/j cyclohexane pada 50 C, 1 atm dicampur dengan 200 kmol/j cyclopentane
pada 75 C, 2 atm. Berapa suhu campuran keluar mixer dan fraksi mol komponen, jika FP
nya PR.
Keenam aliran tersebut masuk mixer, berapa suhu, tekanan, densitas, flow rate, dan
komposisi keluar mixer.
Jika sesudah keluar mixer campuran masuk Tee dengan flow ratio 0.2, 0.6, 0.1, dan 0.1,
berapakah flow rate ke empat aliran yang keluar Tee tersebut ? FP: Antoine
32. SEPARATOR
100 kmol/j campuran pada 5 C dan tekanan 2 atm mengandung 0.25 fr.mol HCl, 0.2
C2H4, 0.05 N2, dan 0.5 ethyl chloride (C2H5Cl) dimasukkan dalam separator sehingga
43
MUYAS–- HYSYS tf.8.8-
terpisah produk atas dan bawah nya. Berapa suhu, tekanan dan fraksi mol produk atas?
FP: PR
33. REAKTOR
100 kmol/j methane pada 40 C & 1 atm bereaksi dengan 400 kmol/j oksigen pada 35 C
& 2 atm dalam sebuah reaktor dengan reaksi sbb:
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
Jika konversi reaksi 75% terhadap methane, dengan FP: SRK, design reaktor tersebut!
40
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
☺
50