Belum Fix
Belum Fix
Belum Fix
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pembuatan Margarin dari CPO.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Industri Agro dan
untuk menambah wawasan mahasiswa/i tentang pembuatan margarin dari CPO. Dalam
makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Erwana Dewi, M.Eng selaku dosen mata kuliah Pengembangan Industri Agro
yang telah membimbing serta memberi pengarahan kepada kami demi terselesaikannya
makalah ini.
2. Kedua orang tua, karena atas doa serta dukungan moral, penulis dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini berjalan dengan baik.
3. Teman-teman penulis yang telah memberikan dukungan berupa semangat kepada
penulis agar lebih teliti selama proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan
dan kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Pendahuluan......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan penelitian........................................................................................................4
1.4 Manfaat penelitian.....................................................................................................4
BAB II
Tinjauan Pustaka.................................................................................................5
2.1 CPO..............................................................................................................5
2.2 Olein.............................................................................................................6
2.3 Mentega..........................................................................................................6
BAB III
Pembahasan.......................................................................................................7
3.1 Pembuatan Olein dari CPO.........................................................................7
3.2 Proses Pengolahan Margarin.......................................................................10
3.3 Pemanfaatan Margarin................................................................................13
BAB IV
Kesimpulan......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................16
BAB I
1.3. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu CPO, olein dam margarin
2. Mengetahui pengolahan margarin dari fraksi olein CPO
3. Mengetahui pemanfaatan margarin dalam kehidupan sehari-hari.
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai CPO, Olein, Margarin
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengolahan margarin
3. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pemanfaatan margarin dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Olein
2.3. Margarin
Produk margarin pertama kali diperkenalkan dalam sayembara tahun 1887 di
Perancis yang diadakan oleh Kaisar Napoleon III.Margarin tersebut dibuat oleh Mege
Mouris sebagai salah satu peserta lomba. Merge Mouries mencoba membuat produk
menyerupai mentega dalam hal penampakan, bau, konsisitensi, rasa, dan nilai gizi namun
berasal dari bahan lain yang lebih murah dan mudah didapatkan (Hasenhuettl & Hartel,
1997).
Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi Water in Oil (W/O) yaitu fase
air berada dalam fase minyak atau lemak dan lebih mudah dicerna dalam tubuh dari pada
lemak yang tidak teremulsi seperti minyak goreng (Ketaren,1986). Margarin berbeda
dengan shortening, karena shortening tidak mengandung air, serta tidak memiliki rasa
asin.
Margarin merupakan suatu produk berbentuk emulsi baik padat maupun cair yang
mengandung minyak tidak kurang dari 80% dan 15000 IU vitamin A per ponnya (FDA
dalam Hasenhuett dan Hartel, 1997). Margarin dapat juga diartikan sebagai emulsi yang
terdiri dari fase internal berupa cairan yang diselubungi oleh fase eksternal berupa lemak
yang bersifat plastis. Komponen yang terkandung dalam margarin adalah lemak, garam,
vitamin A, pengawet, pewarna dan emulsifier untuk menstabilkan emulsi yang terbentuk
(Hasenhuettl & Hartel, 1997).
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 1. Diagram alir dan peralatan yang dipergunakan dalam pengolahan olein
dengan bahan baku CPO serta produknya
Proses pengolahan tersebut adalah :
1. Pemurnian
Proses pemurnian minyak sawit ini dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
(a) Degumming
2. Fraksinasi
Fraksinasi adalah proses pemisahan antara fraksi padat yaitu stearin dengan fraksi
cair yaitu olein. Setelah proses degumming suhu diturunkan 60C menjadi 30C selama 3-4
jam sampai terbentuk Kristal. Pada akhir pembentukan Kristal ditambahkan larutan
detergen dan magnesium sulfat sehingga permukaan Kristal yang terbentuk dilapisi oleh
detergen dan memisahkan dengan olein cair. Fraksi cair dipisahkan dengan sentrifugasi
sehingga diperoleh olein serta campuran stearin dan detergen . pemisahan antara stearin dan
detergen dilakukan dengan sentrifugasi.
Menurut pengamatan, titik kritis pada pengolahan minyak goreng ini terdapat pada
pemucatan (bleaching) karena proses ini dapat berpengaruh negative yaitu dapat merusak
antioksidan alami dan komponen sinergisnya seperti tokoferol, karotenoid dan fosfolipida
sehingga dapat menurunkan stabilitas minyak terhadap oksidasi. Proses pemucatan yang
lebih baik adalah dengan pemanasan karena antioksidan, tokoferol, dan karotenoid stabil
terhadap panas.
4. Tahap Emulsifikasi
Proses Emulsifikasi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak dengan cara
penambahan emulsifier fase cair dan fase minyak pada suhu 80C dengan tekanan 1 atm.
Terdapat dua tahap pada proses Emulsifikasi, yaitu :
a. Proses pencampuran emulsifier fase minyak
Emulsifier fase minyak merupakan bahan tambahan yang dapat larut dalam minyak
yang berguna untuk menghindari terpisahnya air dari emulsi air minyak terutama dalam
penyimpanan. Emulsifier ini contohnya Lechitin sedangkan penambahan b- karoten pada
margarine sebagai zat warna serta vitamin A dan D untuk menambah gizi.
b. Proses pencampuran emulsifier fase cair
Emulsifier fase cair merupakan bahan tambahan yang tidak larut dalam minyak.
Bahan tambahan ini dicampurkan ke dalam air yang akan dipakai untuk membuat emulsi
dengan minyak. Emulsifier fase cair ini adalah :
garam untuk memberikan rasa asin TBHQ sebagai bahan anti oksidan yang
mencegah teroksidasinya minyak yang mengakibatkan minyak menjadi rusak dan
berbau tengik
Natrium Benzoat sebagai bahan pengawet (Baileys,1950). Vitamin A dan D akan
bertambah dalam minyak. Selain itu minyak akan berbentuk emulsi dengan air dan
membentuk margarin. Beberapa bahan tambahan seperti garam, anti oksidan dan
Kesimpulan
1. CPO berasal dari pengolahan bagian serabut (mesoskarp) dari kelapa sawit. CPO
dengan teknologi pengolahan lanjut yaitu dengan fraksinasi dapat menghasilkan
fraksi stearin (pada suhu kamar berbentuk padat) dan fraksi olein (pada suhu
kamar berbentuk cair).
2. Dalam bidang pangan penggunaan margarin telah dikenal secara luas terutama
dalam pemanggangan roti (baking) dan pembuatan kue kering (cooking) yang
bertujuan memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pangan
3. Secara umum terdapat 4 tahapan proses pengolahan minyak berasal dari CPO
untuk digunakan sebagai bahan baku proses produksi margarin yaitu :
1. Tahap Netralisasi
2. Tahap Bleaching (pemucatan)
3. Tahap Hidrogenasi
4. Tahap Emulsifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://lordbroken.wordpress.com/2011/09/24/proses-pembuatan-margarin/
https://www.slideshare.net/fajrulM/margarin-dari-minyak-kelapa-sawit