PLC - P3G5 - Pertemuan 5 - Progres Laporan
PLC - P3G5 - Pertemuan 5 - Progres Laporan
PLC - P3G5 - Pertemuan 5 - Progres Laporan
KOTA SUKAWATI
Design of Wastewater Distribution System in Sukawati City
Camelia Yuliani Putri1, Firmansya Roi Situmorang2, Muhammad Nalendra Bimantara3, Putri
Nadia Teja4
Kamis – Kelompok 5
1,2,3,4)
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Kamper, Kampus IPB
Dramaga, Bogor. 16680.
Email: cameliacamelia@apps,ipb.ac.id
TINJAUAN PUSTAKA
1. Air Limbah
Air yang telah mengalami penurunan kualitas secara signifikan akibat adanya
pengaruh campur tangan manusia dikenal dengan air limbah. Air limbah perkotaan
biasanya dialirkan di saluran air kombinasi atau saluran sanitasi, dan diolah di
fasilitas pengolahan air limbah atau septic tank. Pengolahan air limbah diperlukan
sebelum air limbah dilepas ke pembuangan akhir agar tidak terjadi pencemaran
lingkungan yang tidak diharapkan. Dalam Pelaksanaan Pengolahan air limbah yang
efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik, agar tidak mengakibatkan
pencemaran air permukaan, tidak menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup di air
dan tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum (Khaliq
2015). Air limbah yang telah diolah dilepaskan ke badan air penerima melalui saluran
pengeluaran. Air limbah, terutama limbah perkotaan, dapat bercampur dengan
berbagai kotoran seperti feses maupun urin. Peningkatan jumlah air limbah, air
limbah rumah tangga (domestic sewage) dan air limbah industri (non domestic
sewage), merupakan salah salah produk hasil yang dapat memberikan efek negatif
bagi stabilitas daya dukung lingkungan (Arsyad 2015). Kurangnya perhatian terhadap
pencemaran akibat air limbah merupakan masalah yang sangat ironis, terutama di
negara berkembang.
3. Proyeksi Penduduk
Penduduk merupakan objek sekaligus subjek dalam pembangunan nasional.
Kebijakan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut dalam kepadatan
penduduk, arus migrasi, kelahiran, kematian tetapi juga kebijakan yang dituangkan
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik daerah perkotaan maupun
pedesaan dimana aspek kependudukan perlu dipertimbangkan sebagai tolok ukur
pembangunan masyarakat. Masalah kependudukan menjadi salah satu topik yang
luas. Hal itu adalah salah satu petunjuk semakin timbulnya kesadaran masyarakat
dunia bahwa krisis kependudukan telah berkembang mencapai situasi yang semakin
parah sehingga menjadi salah satu tantangan dan ancaman bagi kehidupan secara
keseluruhan. Banyak sedikitnya penduduk yang mendiami suatu daerah pada waktu
tertentu akan mempengaruhi pemerintah dalam merencanakan kebijakan program
pembangunan pemerintah daerah (Bancin dan Ahyaningsih 2016). Pertumbuhan
penduduk merupakan faktor yang paling penting dalam perencanaan kebutuhan air
bersih, dimana proyeksi jumlah penduduk digunakan sebagai dasar untuk menghitung
pelayanan air minum yang diterima oleh masyarakat. Perkiraan jumlah penduduk di
suatu daerah pada masa yang akan datang dapat ditentukan dengan metode
Geometrik, Aritmatik, dan Eksponensial (Lufira et al. 2012).
Proyeksi penduduk dapat dijelaskan sebagai perkiraan banyaknya penduduk di
suatu daerah berdasarkan sensus (Rahmi 2007). Perkiraan penduduk yang dilakukan
tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus, tetapi puluhan tahun sesudah sensus.
Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah
perhitungan kalkulasi menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas, dan migrasi dimasa
yang akan datang. Jadi proyeksi jumlah penduduk menggunakan beberapa asumsi
sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas, dan
migrasi dimasa yang akan datang, dengan proyeksi penduduk kita akan dapat
memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Badan Pusat Statistik
(BPS) sudah beberapa kali membuat proyeksi penduduk berdasarkan data hasil
sensus (SP) 1997, 1980, 1990, 2000, dann survei penduduk antar sensus (SUSPAS)
1985.
Proyeksi penduduk dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode aritmetika,
geometrik, bunga berbunga, dan eksponensial. Proyeksi penduduk dengan metode
aritmetika mengasumsikan bahwa jumlah penduduk pada masa yang akan datang
akan bertambah dengan jumlah yang sama setiap tahun. Hasil proyeksi akan
berbentuk suatu garis lurus. Kemudian, proyeksi penduduk dengan metode geometri
menggunakan asumsi bahwa jumlah penduduk akan bertambah secara geometri
dengan menggunakan dasar perhitungan majemuk. Laju pertumbuhan penduduk (rate
of growth) dianggap sama untuk setiap tahun. Selanjutnya, proyeksi dengan metode
bunga berbunga mendeskripsikan persentase pertumbuhan atau pengurangan laju
pertumbuhan penduduk yang seragam. Di sisi lain, metode eksponensial
menggambarkan pertambahan penduduk yang terjadi secara sedikit-sedikit sepanjang
tahun, berbeda dengan metode geometri yang mengasumsikan bahwa pertambahan
penduduk hanya terjadi pada satu saat selama kurun waktu tertentu (Adioetomo dan
Samosir 2010). Pemilihan metode proyeksi terbaik dan paling tepat dilakukan dengan
perhitungan standar deviasi. Penentuan standar deviasi bertujuan untuk menganalisis
dan memberikan gambaran terkait data kependudukan di masa yang akan datang.
Besar kecilnya nilai standar deviasi tersebut menjurus pada besar dan kecilnya
kesalahan perhitungan yang terjadi dalam pengolahan data. Oleh karena itu,
pemilihan metode dilakukan dengan memilih metode yang menghasilkan data standar
deviasi paling kecil (Hartati et al. 2020).
8. Manhole
Manhole adalah salah satu bangungan pelengkap dalam penyaluran air limbah
yang berfungsi sebagai tempat pemeriksaan, perbaikan, dan pembersihan dari kotoran
yang mengendap dan benda yang masuk lalu tersangkut selama pengaliran. Manhole
ditempatkan pada setiap perbubahan arah aliran, baik vertikal maupun horizontal serta
setiap pertemuan atau percabangan saluran. Selain manhole, terdapat drop manhole
untuk mencegah pipa keluar dari tanah karena perbedaan elevasi yang lebih tinggi
daripada slope yang direncanakan dan membantu orang masuk dan memeriksa saluran
tersebut (Rakhmananda et al. 2016). Manhole dapat mempertemukan beberapa cabang
saluran, baik dengan ketinggian sama maupun berbeda (Arsyad 2016).
9. Perlengkapan Sistem Perpipaan
Jaringan perpipaan air limbah selalu dilengkapi elemen pelengkap untuk
memudahkan pemeliharaan serta meningkatkan kinerja sistem pengaliran yang ada.
Oleh karena itu, penambahan bangunan pelengkap pada sistem pengolahan limbah
cair juga dapat mengurangi biaya operasional dan memperpanjang umur sistem
pengolahan limbah cair (Yanti 2019). Berikut elemen pelengkap yang lazim digunakan
pada sistem pengolahanlimbah cair, yaitu manhole, drop manhole, junction
atatransition, belokan (bend), terminal clean out, ventilasi, bangunan penggelontor
dan pompa.
Manhole merupakan salah satu bangunan pelengkap dalam penyaluran air limbah.
Manhole berfungsi sebagai tempat pemeriksaan, perbaikan dan pembersihan dari
kotoran yang mengendap dan benda yang masuk lalu tersangkut selama pengaliran.
Selain itu, manhole juga dapat mempertemukan beberapa cabang saluran. Selain
manhole, bangunan pelengkap pada Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL
lainnya adalah drop manhole. Manhole ini memiliki bentuk yang berbeda dari
manhole standar karena memiliki sebuah pipa vertikal yang menurun ke dalam pipa
drainase atau saluran air limbah. Drop manhole ini berguna untuk mempermudah
akses ke bagian bawah saluran untuk pemeliharaan dan pemeriksaan. Drop manhole
biasanya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, seperti beton, fiberglass, atau
bahan logam, dan dilengkapi dengan tutup yang dapat diambil dan dipasang kembali
untuk mempermudah akses.
Selanjutnya, terdapat junction dan transition. Junction merupakan bangunan
pelengkap yang berfungsi untuk menyambungkan satu atau lebih saluran pada satu
titik temu dengan saluran induk.Junction ini dilengkapi dengan manhole agar
memudahkan pemeliharaan, karena penyumbatan akibat akumulasi lumpur sering
terjadi. Sedangkan transition adalah bangunan pelengkap yang berfungsi untuk
menyambung saluran bila terjadi perubahan diameter dan kemiringan.Transition juga
dilengkapi dengan manhole (Sucipto 2013). Kemudian, terdapat terminal clean out.
Terminal clean out ini merupakan salah satu elemen pelengkap yang berfungsi sebagai
pengganti manhole yang letaknya berada pada ujung saluran terutama pipa lateral
yang pendek dengan jarak dari manhole <50 m (Pratiwi dan Purwanti 2015). Elemen
pendukung selanjutnya adalah ventilasi. Ventilasi udara dalam saluran air limbah
ditempatkan pada tutup manhole. Dengan adanya ventilasi, maka gas yang timbul dari
proses dekomposisi anaerobik limbah organik dapat dicegah (Puger 2018).
10. Penggelontoran
Penggelontoran merujuk pada tindakan membuang atau melemparkan sesuatu
dengan jumlah yang banyak atau dalam jumlah besar. Penggelontoran merupakan
penambahan air dengan debit dan kecepatan tertentu ke dalam saluran.
Penggelontoran bertujuan untuk membuat aliran dalam pipa berjalan lancar sehingga
sedimen dan kepekatan air limbah dapat dikurangi atau dihilangkan. Penggelontoran
digunakan sebagai antisipasi air limpasan yang masuk ke saluran drainase. Sistem
penggelontoran ini membutuhkan pipa hingga ke lokasi pembuangan (Kurniawan dan
Dewi 2015). Sumber air penggelontoran berasal dari air tanah, air hujan, air minum,
air sungai, danau, dan sejenisnya. Penggelontoran dilakukan jika nilai ketinggian air
minimum (d min) kurang dari 100 mm dan kecepatan minimum (v min) kurang dari
0,6 m/detik. Sistem penggelontoran membutuhkan pipa hingga ke lokasi pembuangan.
METODOLOGI
2.1 Kriteria Perencanaan
Praktikum Teknik Pengelolaan Limbah Cair pada pertemuan minggu ke-2 ini
berfokus pada persiapan data sekunder dan perencanaan perletakan IPAL serta
penentuan jalur pipa berikut node atau manhole dalam sistem penyaluran air limbah.
Praktiikum dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Februari 2023 pukul 13.00-16.00 WIB
secara luring di ruang kelas RK B 102/103, Departemen Teknik Sipil dan
Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Praktikum
diawali dengan pemaparan yang disampaikan oleh dosen mengenai luaran hasil yang
akan diperoleh pada praktikum di minggu ini. Kemudian, dilanjutkan dengan
pelaksanaan praktikum yang dipandu oleh asisten praktikum. Kegiatan praktikum
pada pertemuan ke-2 diisi dengan dilakukannya rekapitulasi data sekunder yang
bersumber dari data perhitungan yang telah dilakukan pada mata kuliah Teknik
Pengolahan dan Suplai Air. Dimana, data sekunder yang dibutuhkan meliputi luas
area blok pelayanan, data jumlah penduduk pada tahun 20113-2022, hasil data
proyeksi pada tahun perencanaan yakni tahun 2022, 2037, dan 2052, data total
kebutuhan air bersih baik domestik maupun non-domestik pada tahun perencanaan,
serta dilanjutkan dengan penentuan lokasi IPAL, penentuan jalur perpipaan dengan
sistem branching, penentuan node dengan jarak antar node berada dalam rentang
150-200 m, serta penentuan arah aliran.
Pengolahan data pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
perangkat lunak Microsoft Excel dan AutoCAD. Alur pelaksanaan praktikum ini
dapar digambarkan secara singkat dengan menggunakan skema diagram alir pada
gambar 1.
Mulai
Perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kota Sukawati dari tahun 2022 dan tahun perencanaan
yakni 2037 dan 2052 dengan metode aritmatika, metode geometrik, metode bunga berbunga, dan
metode eksponensial
Node jalur pipa dibuat dengan jarak antar node dalam rentang 150-200 m
Selesai
Persamaan yang digunakan untuk melakukan penentuan total kebutuhan air dapat
dilakukan dengan persamaan (2).
Total Kebutuha Air=( Qdoom +Qnon−dom ) + [ %KH × ( Qdom +Qnon−dom ) ] ..(2)
Keterangan:
Jt = Satuan non domestik tahun perencana
Ji = Satuan non doomestik tahun saat inii
Pt = Jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Pi = Jumlah penduduk pada saat ini
Qdom = Debit kebutuhan domestik
Qnon-dom = Debit kebutuhan non domestik
Nomor node, panjang segmen, kode blok pelayanan, luas blok pelayanan, jenis
peruntukan, debit air bersih, dan debit air bersih jam puncak diambil dari data
praktikum mata kuliah TPSA
Debit air limbah domestik (Qd) dihitung dan dipilih 80% dari debit air bersih (Qab)
Debit minimum, debit harian maksimum, debit infiltrasi permukaan, debit infiltrasi
saluran, dan debit puncak dihitung berturut-turut
Selesai
Mulai
Data debit minimum (Qmin) dan debit full akhir (Qfull) dimasukkan dalam
tabel perhitungan
Diameter pipa desain (D) dan dmin dihitung berdasarkan hasil perhitungan
dmin/Dfull
Selesai
Gambar 5 Diagram alir penentuan debit dan kecepatan minimum awal (lanjutan)
Mulai
Data jalur pipa, diameter desain dan dmin dimasukkan dalam tabel perhitungan
Nilai Amin dan Afull dihitung berdasarkan rasio Amin/Afull dan persamaan
A
Gambar 6 Diagram alir penentuan volume dan debit penggelontoran
Selesai
Mulai
Elevasi dasar pipa (EDS), elevasi muka air (EMA), dan kedalaman galian (KG)
dihitung
Selesai
Debit penggelontoran
Q g=V w ( A g− A min )………………………………………………………………(4)
Volume penggelontoran
L
V g=Qg ×( )……………………………………………………………………...(5)
Vw
Selesai
Mulai
Nilai intensitas curah hujan observasi pada periode ulang 2, 5, dan 10 tahun
dihitung
Metode dengan nilai standar deviasi terkecil dipilih pada periode ulang
hujan 2, 5 dan 10 tahun dan dimasukkan pada kurva Intencity Duration
of Frequency (IDF)
Mulai
(
R24 = R1 −
)( )
s . yn
sn
+
s.YT
sn
………………………………………………………(12)
Keterangan:
R24 = curah hujan (mm/hari)
R1 = rata-rata curah hujan (mm/hari)
s = standar deviasi
sn = reduksi standar deviasi berdasarkan jumlah sampel n (Tabel II.1)
yn = reduksi mean berdasarkan jumlah sampel n (Tabel I1.2)
YT = reduksi variate berdasarkan periode ulang hujan/PUH (Tabel I1.3)
Tr−1
= - ln [- In ( )]
Tr
Tr = periode ulang hujan (tahun)
Berdasarkan Tabel 1 yaitu hasil proyeksi penduduk Kota Sukawati dapat diketahui
data jumlah penduduk 15 tahun ke depan dan 30 tahun ke depan dengan
menggunakan 4 metode yaitu aritmatika, geometrik, bunga berbunga, dan
eksponensial. Apabila diamati, jumlah penduduk tahun ke 2037 dan 2052 dengan
menggunakan metode geometrik dan eksponensial diperoleh hasil yang sama yaitu
sebesar 149155 untuk tahun 2037 dan 312233 untuk tahun 2052. Kemudian, hasil
perhitungan keempat metode yang telah diperoleh tersebut dilakukan perbandingan
untuk menentukan metode apa yang paling tepat.
Dalam Tabel 2 yaitu perbandingan standar deviasi dengan metode proyeksi. Secara
statistika dinyatakan bahwa ukuran sampel yang semakin besar diharapkan akan
memberikan hasil yang semakin baik. Dengan sampel yang besar, rerata dan standar
deviasi yang diperoleh mempunyai probabilitas yang tinggi untuk menyerupai rerata
dan standar deviasi populasi. Hal ini karena jumlah sampel ada kaitannya dengan
pengujian hipotesis statistika. Meskipun sampel yang besar akan semakin baik,
sampel yang kecil bila dipilih secara acak dapat mencerminkan pula populasi dengan
akurat (Hajar 1996). Maka dari itu, dipilih nilai deviasi standar terkecil untuk
menentukan jenis proyeksi yang paling akurat. Standar deviasi terkecil dari keempat
metode tersebut diperoleh pada metode Geometrik. Maka dari itu kedua metode
tersebut menjadi metode yang lebih diutamakan untuk digunakan untuk menentukan
proyeksi penduduk Kota Sukawati. Setelah menentukan metode yang digunakan
dilanjutkan dengan menentukan kebutuhan air domestik dan non domestik Kota
Sukawati.
Perencanaan Jaringan Perpipaan Pengelolaan Air Limbah ( Sistem penyaluran air
limbah adalah suatu rangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau
membuang air limbah dari suatu kawasan/lahan baik itu dari rumah tangga maupun
kawasan industri. Sistem penyaluran biasanya menggunakan sistem saluran tertutup
dengan menggunakan pipa yang berfungsi menyalurkan air limbah tersebut ke bak
interceptor yang nantinya di salurkan ke saluran utama atau saluran drainase. Sistem
penyaluran air limbah ini pada prinsipnya terdiri dari dua macam yaitu, sistem
penyaluran terpisah dan sistem penyaluran campuran, dengan sistem penyaluran
terpisah adalah sistem yang memisahkan aliran air buangan dengan limpasan air
hujan, sedangkan sistem penyaluran tercampur menggabungkan aliran buangan dan
limpasan air hujan (Reinita 2012).
Perancangan jalur pipa air limbah harus memperhatikan jumlah dari air limbah yang
dihasilkan. Banyaknya air limbah dapat diestimasikan sebesar 80% dari air bersih yang
digunakan. Pada Tabel 3 dapat dilihat kebutuhan air bersih domestik dan non-domestik.
Proyeksi penduduk tahun 2037 dan 2052 pada table 3. Proyeksi penduduk yang digunakan
yaitu, untuk tahun 2052 agar perancangan jalur pipa dapat melayani 20 tahun mendatang.
Data kebutuhan air bersih domestic dan non-domestik tersaji pada tabel berikut.
Tabel 3 Data sekunder kebutuhan air bersih domestik dan non domestik kota sukawati
Data 2037 2052
Jumlah penduduk 149155 312233
Kebutuhan air bersih domestik (L/detik) 111,87 468,35
Kebutuhan air bersih non-domestik (L/detik) 1007 2108
Penelitian ini terkait pengaliran limbah cair Kota Sukawati hingga ke IPAL
dengan direncanakan adanya 54 node. Node tersebut diambil dengan jarak antara 150
– 200 meter. Panjang segmen realisasi yaitu antara 63,25 m hingga 195,5 m
berdasarkan perhitungan dengan skala peta Node tersebut bukan manhole, tetapi
merupakan titik pemisahan pipa menjadi beberapa segmen. Node tersebut memiliki
fungsinya masing-masing sesuai dengan daerah pelayanan. Node-node tersebut akan
mengalirkan air limbah ke IPAL. IPAL terletak pada elevasi lebih rendah dari
perpipaan dan node sistem pengaliran air limbah. Peta Kota Sukawati dengan node
yang telah direncanakan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Node dan arah aliran IPAL pada peta Kota Sukawati
2021 118,0
2022 121
R1 128,3
Analisis curah hujan rencana dilakukan dengan metode Gumbel. Pada hasil
perhitungan, didapatkan standar deviasi (s) sebesar 19,59 lalu untuk reduksi standar
deviasi (sn) untuk jumlah data N sebanyak 21 yaitu 1,0754 dan reduksi mean (yn)
untuk jumlah n sebanyak 21 yaitu 0,5268 Kemudian dihitung curah hujan rencana
untuk periode ulang 2, 5, 10, 20, 50 tahun dengan menggunakan reduksi variate (Yt)
seperti pada Lampiran Tabel (..).
Selanjutnya diperlukan analisis intensitas hujan untuk durasi hujan yang berbeda-
beda. Intensitas hujan yang dihitung menggunakan data curah hujan jangka pendek,
yaitu berkisar antara 1-59 menit. Lalu, hubungan antara laju rata-rata hujan dan waktu
disajikan dalam Intencity Duration Frequency Curve (IDF) untuk variasi Periode
Ulang Hujan (PUH) 2, 5, 10 tahun. Intensitas curah hujan observasi terlebih dahulu
dilakukan perhitungan dimana hasil perhitungan intensitas curah hujan observasi
(Iobs) PUH 2, 5, 10 tahun dapat dilihat pada Tabel (..) dan secara lengkap dapat
dilihat pada Lampiran Tabel (..) hingga Tabel (..).
300 PUH 2
150
100
50
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu (menit)
Tabel 3 Kebutuhan air domestik Kota Sukawati pada tahun perencanaan 2037
Luas Penduduk
Lokas %pelayana Q domestik
No Wilayah terlayani
i n (L/detik)
(Ha) (jiwa)
1 A1 6 1120 0,75 0,93
2 A2 4 766 0,51 0,64
3 A3 17 3241 2,17 2,70
4 A4 4 707 0,47 0,59
5 A5 4 805 0,54 0,67
6 A6 25 4833 3,24 4,03
7 A7 21 4165 2,79 3,47
8 A8 27 5265 3,53 4,39
9 A9 36 7033 4,72 5,86
10 A10 36 7111 4,77 5,93
11 A11 18 3438 2,30 2,86
12 A12 19 3791 2,54 3,16
13 B1 13 2623 1,76 2,19
14 B3 7 1363 0,91 1,14
15 B4 20 4090 2,74 3,41
16 B5 6 1157 0,78 0,96
17 B6 15 3139 2,10 2,62
18 B7 8 1590 1,07 1,33
19 C1 24 6739 4,52 5,62
20 C2 14 3966 2,66 3,31
21 C3 6 1775 1,19 1,48
22 C4 5 1442 0,97 1,20
23 C6 9 2441 1,64 2,03
24 C7 9 2357 1,58 1,96
25 D1 30 10518 7,05 8,76
26 D2 19 6802 4,56 5,67
27 D3 7 2419 1,62 2,02
28 D4 11 3821 2,56 3,18
29 D5 7 2279 1,53 1,90
30 D6 9 3155 2,12 2,63
31 E1 3 703 0,47 0,59
32 E2 2 494 0,33 0,41
33 E3 1 364 0,24 0,30
34 E4 8 2134 1,43 1,78
35 E5 4 937 0,63 0,78
36 E6 2 547 0,37 0,46
37 E7 5 1327 0,89 1,11
38 E8 2 521 0,35 0,43
39 E9 4 937 0,63 0,78
40 E11 1 234 0,16 0,20
41 E12 2 468 0,31 0,39
42 E14 11 2811 1,88 2,34
43 E15 27 6897 4,62 5,75
44 E16 2 494 0,33 0,41
45 E17 11 2759 1,85 2,30
46 E18 1 208 0,14 0,17
47 E19 1 364 0,24 0,30
48 E20 1 156 0,10 0,13
49 E21 1 364 0,24 0,30
50 F1 3 777 0,52 0,65
51 F2 4 1002 0,67 0,84
52 F3 6 1378 0,92 1,15
53 F4 9 2205 1,48 1,84
54 F5 1 351 0,24 0,29
55 F6 2 426 0,29 0,35
56 F7 1 301 0,20 0,25
57 F8 5 1128 0,76 0,94
Total 134240 90,00 111,87
Tabel 3 Kebutuhan air domestik Kota Sukawati pada tahun perencanaan 2052
Luas Penduduk Q
No Lokasi Wilayah terlayani %pelayanan domestik
(Ha) (jiwa) (L/detik)
1 A1 6 2344 0,75 1,95
2 A2 4 1604 0,51 1,34
3 A3 17 6785 2,17 5,65
4 A4 4 1480 0,47 1,23
5 A5 4 1686 0,54 1,41
6 A6 25 10116 3,24 8,43
7 A7 21 8718 2,79 7,26
8 A8 27 11021 3,53 9,18
9 A9 36 14722 4,72 12,27
10 A10 36 14886 4,77 12,41
11 A11 18 7196 2,30 6,00
12 A12 19 7937 2,54 6,61
13 B1 13 5491 1,76 4,58
14 B3 7 2854 0,91 2,38
15 B4 20 8561 2,74 7,13
16 B5 6 2421 0,78 2,02
17 B6 15 6572 2,10 5,48
18 B7 8 3329 1,07 2,77
19 C1 24 14108 4,52 11,76
20 C2 14 8302 2,66 6,92
21 C3 6 3716 1,19 3,10
22 C4 5 3019 0,97 2,52
23 C6 9 5109 1,64 4,26
24 C7 9 4935 1,58 4,11
25 D1 30 22017 7,05 18,35
26 D2 19 14238 4,56 11,86
27 D3 7 5064 1,62 4,22
28 D4 11 8000 2,56 6,67
29 D5 7 4770 1,53 3,98
30 D6 9 6605 2,12 5,50
31 E1 3 1471 0,47 1,23
32 E2 2 1035 0,33 0,86
33 E3 1 763 0,24 0,64
34 E4 8 4467 1,43 3,72
35 E5 4 1961 0,63 1,63
36 E6 2 1144 0,37 0,95
37 E7 5 2779 0,89 2,32
38 E8 2 1090 0,35 0,91
39 E9 4 1961 0,63 1,63
40 E11 1 490 0,16 0,41
41 E12 2 981 0,31 0,82
42 E14 11 5884 1,88 4,90
43 E15 27 14437 4,62 12,03
44 E16 2 1035 0,33 0,86
45 E17 11 5775 1,85 4,81
46 E18 1 436 0,14 0,36
47 E19 1 763 0,24 0,64
48 E20 1 327 0,10 0,27
49 E21 1 763 0,24 0,64
50 F1 3 1626 0,52 1,36
51 F2 4 2098 0,67 1,75
52 F3 6 2885 0,92 2,40
53 F4 9 4616 1,48 3,85
54 F5 1 734 0,24 0,61
55 F6 2 892 0,29 0,74
56 F7 1 629 0,20 0,52
57 F8 5 2360 0,76 1,97
Total 281009 90,00 234,17
Tabel 4 Debit rencana limbah
Debit
Debit air
air limba PE
PE
limba h kumul Qmin Qmd
Debit (jiw
Nom Pendu h kumul atif (L/detik) (L/detik) Qp
air a)
Jal or duk (L/det atif (jiwa) peak
bersih
ur seg Jalur Panjang Blok terlaya Debit bersih ik) (L/det (L/det
(L/det
men pipa segmen pelayanan ni (L/detik) ik) Qinf (L/detik) ik)
ik)
Lu Debit
Akt as Jenis jam
D K ual Ko (h Peruntu Kehilan punc
ari e (m) de a) kan gan air ak Qs Qlr
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
S2 1,56 10,90 0,05 1,89003
1 1 2 185 2 0,3 Sekolah 0,62 0,156 0 1,248 5 6 0223
T4 Pertoko 0,01 0,00
0
5 1,0 an 0,01 0,001 3 0,010 0
78,6489 2,18100 0,3
T1 Pertoko 0,02 0,00 0,489 81,20
0 3599 0622 7
7 2,2 an 0,01 0,003 8 0,022 1
Blok
12,0
E1 10, pelayan 0,43 0
31
7 6 an 5775 4,81 1,203 9,625 1
1 Blok
12,2 10,2930
E1 10, pelayan 44,77 0,43
58 6986
2 2 3 200 4 8 an 5884 4,90 1,226 9,806 4 9 243,450 8,95473 252,8
2,007 0,4
Blok 2917 213 1
30,0
E1 26, pelayan 24,06 1,07 0
78
5 5 an 14437 12,03 3,008 2 8
T4 Pertoko 0,03 46,29 0,00 10,7153
3 3 4 200 3 2,4 an 0,01 0,003 0 0,024 9 1 5926 250,064 9,25985 259,7
2,075 0,4
S2 1,87 0,06 1936 343 2
0
3 0,6 Sekolah 0,75 0,188 7 1,501 7
2 T1 Pertoko 0,06 258,9 0,00 84,5481
4 4 5 200 2 4,7 an 0,02 0,006 0 0,048 14 2 6848
RS 6,59 0,23 11,60 991,097 51,7827 1043,
0,4
R3 0,7 Bersalin 2,64 0,659 3 5,275 6 4 7461 7682 28
FT 126,8 316, 253,5 11,3
2 3,0 Stasiun 0 31,699 989 92 65
Perkant 0,30 346,1 0,01 15,51 119,787 1250,22 69,2270 0,3 1319,
5 5 6 178 K1 0,5 oran 0,12 0,030 4 0,243 35 1 3 8569 7025 5044 56 81
T4 Pertoko 0,03 0,00
7 1,3 an 0,02 0,004 9 0,031 1
Perkant 0,14 0,00
K2 0,2 oran 0,06 0,015 6 0,117 5
R2 9,4 Rumah 43,41 10,854 108, 86,83 3,89
sakit 537 0 1
ID 0,00 0,00
15 1,4 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
Perkant 0,45 358,5 0,01 124,943
6 6 7 192 K9 0,8 oran 0,18 0,046 6 0,365 06 6 3156
T1 Pertoko 0,01 0,00
16,06 1285,84 71,7011 0,3 1357,
1 1,1 an 0,01 0,001 4 0,011 1
7 6232 3339 84 93
Blok
14,9
A1 17, pelayan 11,99 0,53
93
1 5 an 7196 6,00 1,499 4 8
Pertoko 0,02 20,43 0,00 4,01548
7 7 8 200 T1 2,3 an 0,01 0,003 9 0,023 4 1 9542
Blok
21,0 129,978 4,08677 134,4
24, pelayan 16,86 0,75 0,916 0,4
75 8485 3619 7
A6 6 an 10116 8,43 2,108 0 6
FT Termina 4,43 0,15
1 8,6 l 1,78 0,444 8 3,550 9
ID 0,00 21,77 0,00 4,33332
8 8 9 173 1 3,1 Industri 0,00 0,000 0 0,000 3 0 5667 136,750 4,35461 0,3 141,4
3 0,976
K1 Kantor 1,67 0,06 1795 3417 46 5
1 3,1 Pemda 0,67 0,167 4 1,339 0
1 Pertoko 0,01 639,7 0,00 250,330
9 9 0 157 T5 1,5 an 0,01 0,002 9 0,015 29 1 0246
296,7 741, 593,4 26,5
28,67 2043,56 127,945 0,3 2171,
I5 0,3 Masjid 0 74,176 755 04 94
0 7468 7753 14 83
Blok
30,6
35, pelayan 24,53 1,10
71
A9 8 an 14722 12,27 3,067 6 0
Blok
22,9 21,2914
1 26, pelayan 18,36 82,04 0,82
60 6524
10 10 1 189 A8 8 an 11021 9,18 2,296 8 9 3
395,230 16,4097 0,3 412,0
4 79,3 63,49 2,84 3,677
7431 9379 78 2
R1 8,8 RSUD 31,75 7,937 74 9 6
17, Pertoko 0,22 0,00
T2 9 an 0,09 0,023 7 0,182 8
Blok
3,34 18,8669
1 pelayan 156,2 0,12
1 8662
11 11 2 154 A2 3,9 an 1604 1,34 0,334 2,673 35 0
364,626 14,8371 0,3 379,7
5 52, Univers 71,0 56,80 2,54 3,325
9069 5442 08 7
U1 7 itas 28,40 7,101 06 4 6
11, Univers 18,3 14,70 0,65
U2 5 itas 7,35 1,839 85 8 9
6 1 0,00 0,00 0,3
0 0 0,32
12 13 2 158 - 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 0 16
Blok 0,126 26,5813 0,56203 0,3 27,44
3,51 0,37136
1 pelayan 0,12 8526 2898
3 0653
13 14 3 150 A5 4,1 an 1686 1,41 0,351 2,810 2,810 6
ID 1,6 Industri 0,00 0,000 0,00 0,000 0,00
2 0 0
1 0,00 0,00 0,37136 26,5813 0,56203
0,3 27,44
14 15 4 150 - 0,000 0 0,000 2,810 0 0,126 0653 8526 2898
1 0,00 0,00 0,37136 26,5813 0,56203
0,3 27,44
15 16 5 150 - 0,000 0 0,000 2,810 0 0,126 0653 8526 2898
1 ID 0,00 0,00 1,21894
16 17 6 196 5 1,2 Industri 0,00 0,000 0 0,000 7,566 0 7033
ID 0,00 0,00
58,7088 1,51327 0,3
6 1,7 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0 0,339 60,61
5027 9658 92
Blok
5,94
pelayan 0,21
5
B3 6,6 an 2854 2,38 0,595 4,756 3
1 T1 Pertoko 0,00 21,83 0,00 4,34880
17 18 7 166 0 0,3 an 0,00 0,000 4 0,003 8 0 1223
Blok
17,8 137,075 4,36756 0,3 141,7
19, pelayan 14,26 0,63 0,979
35 5689 9216 32 8
B4 8 an 8561 7,13 1,784 8 9
ID 0,00 0,00
7 4,8 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
Blok
5,04 5,33018
1 pelayan 25,87 0,18
4 0474 156,991 5,17467 0,3 162,4
18 19 8 152 B5 5,6 an 2421 2,02 0,504 4,035 3 1 1,160
0744 9149 04 7
ID 0,00 0,00
8 1,9 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
Blok
13,6 248,476
1 15, pelayan 10,95 635,7 0,49
92 645
19 20 9 155 B6 2 an 6572 5,48 1,369 3 79 1
Blok 28,49 2033,46 127,155 0,3 2160,
6,93
pelayan 0,24 3 8279 8887 1 93
6
B7 7,7 an 3329 2,77 0,694 5,549 9
296,7 741, 593,4 26,5
I4 0,5 Masjid 0 74,176 755 04 94
Blok
45,8 14,6862
2 30, pelayan 36,69 60,20 1,64
69 354
20 21 0 200 D1 0 an 22017 18,35 4,587 6 9 5 308,546 12,0417 320,9
7 2,698 0,4
Blok 5366 767 9
29,3
24, pelayan 23,51 1,05
92
C1 3 an 14108 11,76 2,939 3 4
8 Blok 1,051 145,120 4,69029 0,3 150,1
10,5 4,73719
2 pelayan 23,45 0,37 2547 0744 66 8
50 7805
21 22 1 183 D3 6,9 an 5064 4,22 1,055 8,440 1 8
Blok
10,2
pelayan 0,36
81
C7 8,5 an 4935 4,11 1,028 8,225 9
ID 0,00 0,00
16 2,0 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
C4 5,2 Blok 3019 2,52 0,629 6,29 5,032 0,22
pelayan
0
an 6
Perkant 0,73 0,02
K4 1,3 oran 0,29 0,074 5 0,588 6
Perkant 0,72 0,02
K8 1,3 oran 0,29 0,073 9 0,583 6
Perkant 0,72 0,02
K7 1,3 oran 0,29 0,073 9 0,583 6
2 T5 Pertoko 0,02 39,96 0,00 8,98198
22 23 2 189 0 1,7 an 0,01 0,002 2 0,017 8 1 8345
T5 Pertoko 0,00 0,00
2 0,7 an 0,00 0,001 9 0,007 0
Blok
9,93
pelayan 0,35 222,311 7,99359 0,3 230,6
8 1,791
D5 6,5 an 4770 3,98 0,994 7,951 6 5417 6791 78 8
Blok
10,6
pelayan 0,38
44
C6 8,8 an 5109 4,26 1,064 8,515 2
T1 Pertoko 0,03 0,00
5 2,6 an 0,01 0,003 3 0,026 1
2 T5 Pertoko 0,03 40,04 0,00 9,00336
23 24 3 150 1 2,4 an 0,01 0,003 0 0,024 7 1 228
ID 0,00 0,00 222,664 8,00944 230,9
1,795 0,3
10 1,6 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0 0835 5246 7
T1 Pertoko 0,06 0,00
4 5,4 an 0,03 0,007 8 0,055 2
2 T4 Pertoko 0,01 46,54 0,00 10,7845
24 25 4 150 0 1,1 an 0,01 0,001 4 0,011 8 1 403
T3 Pertoko 0,00 0,00
8 an 0,000 0 0,000 0
S1 1,75 0,06
9 0,4 Sekolah 0,70 0,175 0 1,400 3
T3 Pertoko 0,00 0,00
9 2,7 an 0,00 0,001 5 0,004 0 251,139 9,30964 260,7
2,086 0,3
Blok 3566 6629 5
4,37
pelayan 0,15
1
F2 4,0 an 2098 1,75 0,437 3,497 7
Perkant 0,45 0,01
K9 0,8 oran 0,18 0,046 6 0,365 6
Blok
1,53
pelayan 0,05
0
F5 1,4 an 734 0,61 0,153 1,224 5
Blok 2,466 287,136 11,0065 0,4 298,5
1,31 13,1844
2 pelayan 55,03 0,04 9046 4448 4
1 7961
25 26 5 200 F7 1,2 an 629 0,52 0,131 1,049 3 7
T4 1,3 Pertoko 0,01 0,002 0,01 0,013 0,00
1 an 6 1
T2 Pertoko 0,00 0,00
5 an 0,000 0 0,000 0
T2 Pertoko 0,01 0,00
4 1,3 an 0,01 0,002 6 0,013 1
ID 0,00 0,00
12 0,4 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
S1 1,95 0,07
7 0,7 Sekolah 0,78 0,195 3 1,562 0
Blok
2,38
pelayan 0,08
4
E6 2,1 an 1144 0,95 0,238 1,907 5
Blok
4,91
pelayan 0,17
7
F8 4,5 an 2360 1,97 0,492 3,934 6
T2 Pertoko 0,00 0,00
3 0,6 an 0,00 0,001 8 0,006 0
Blok
4,08 15,9267
2 pelayan 64,41 0,14
6 7671
26 27 6 150 E9 3,6 an 1961 1,63 0,409 3,269 8 6
T3 Pertoko 0,00 0,00
325,685 12,8836 338,8
5 an 0,000 0 0,000 0 2,887 0,3
8922 3487 7
T1 Pertoko 7,64 0,27
8 6,7 an 3,06 0,765 6 6,117 4
T3 Pertoko 0,00 0,00
4 an 0,000 0 0,000 0
Blok
5,78 19,0584
2 pelayan 74,81 0,20
9 5777
27 28 7 150 E7 5,1 an 2779 2,32 0,579 4,631 3 8
T1 Pertoko 0,06 0,00
9 5,2 an 0,03 0,007 6 0,053 2
T2 Pertoko 0,02 0,00
0 2,2 an 0,01 0,003 8 0,022 1
T2 Pertoko 0,02 0,00
367,089 14,9625 382,3
1 2,1 an 0,01 0,003 8 0,022 1 3,353 0,3
6911 2746 5
Poliklin 3,17 0,11
R5 0,4 ik 1,27 0,317 0 2,536 4
S2 1,87 0,06
1 0,5 Sekolah 0,75 0,188 7 1,501 7
T2 Pertoko 0,00 0,00
2 0,6 an 0,00 0,001 8 0,006 0
2,02 0,07
R6 0,2 Sekolah 0,81 0,203 9 1,623 3
Blok 6,620 632,602 29,5429 0,3 662,4
2,15 43,1147
2 E1 pelayan 147,7 0,07 9448 4163 08 5
7 9101
28 29 8 154 6 1,9 an 1035 0,86 0,216 1,725 15 7
E1 0,8 Blok 436 0,36 0,091 0,90 0,726 0,03
8 pelayan 8 3
an
Blok
1,58
E2 pelayan 0,05
9
1 1,4 an 763 0,64 0,159 1,271 7
Perkant 0,62 0,02
K5 1,1 oran 0,25 0,062 1 0,497 2
Blok
2,27
pelayan 0,08
0
E8 2,0 an 1090 0,91 0,227 1,816 1
T2 Pertoko 0,01 0,00
7 1,4 an 0,01 0,002 8 0,014 1
S2 1,90 0,06
0 0,5 Sekolah 0,76 0,190 2 1,522 8
T3 Pertoko 0,02 0,00
2 1,7 an 0,01 0,002 2 0,017 1
K1 Perkant 0,14 0,00
0 0,2 oran 0,06 0,015 6 0,117 5
3,24 0,11
S1 Sekolah 1,30 0,324 0 2,592 6
S1 1,75 0,06
9 0,4 Sekolah 0,70 0,175 0 1,400 3
Blok
2,15
pelayan 0,07
7
E2 1,9 an 1035 0,86 0,216 1,725 7
T4 Pertoko 0,03 0,00
9 2,7 an 0,01 0,003 4 0,027 1
T2 Pertoko 0,01 0,00
9 0,9 an 0,00 0,001 1 0,009 0
FT 63,3 50,71 2,27
3 9,0 Stasiun 25,36 6,340 98 8 3
Blok
9,30
pelayan 0,33
7
E4 8,2 an 4467 3,72 0,931 7,446 4
Blok
1,58
pelayan 0,05
9
E3 1,4 an 763 0,64 0,159 1,271 7
T2 Pertoko 0,01 0,00
8 0,8 an 0,00 0,001 0 0,008 0
9 0,00 0,00
0 0 0,3 0,30
29 30 7 150 - 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 0
3 0,00 0,00
0 0 0,4 0,40
30 31 0 200 - 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 0
Blok 1,393 181,795 6,21612 0,4 188,4
16,5 6,64210
3 A1 19, pelayan 13,22 31,08 0,59 9505 8464 1
35 5646
31 32 1 200 2 3 an 7937 6,61 1,653 8 1 3
R4 2,3 RSUD 8,93 2,232 22,3 17,85 0,80
16 3 0
ID 0,00 0,00
19 0,5 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
1 Pertoko 0,00 31,10 0,00 6,64834
32 33 0 193 T4 0,6 an 0,00 0,001 8 0,006 5 0 9273 181,909 6,22099 0,3 188,5
1,394
Pertoko 0,02 0,00 859 7421 86 2
T3 1,8 an 0,01 0,002 3 0,018 1
Blok
18,1 3,49744
3 21, pelayan 14,53 18,21 0,65
62 2385 118,544 3,64242 0,3 122,5
33 34 3 195 A7 2 an 8718 7,26 1,816 0 2 1 0,816
315 5179 9 8
4,60 0,16
10
S3 4,5 Sekolah 1,84 0,460 3 3,682 5
Blok
14,1 174,459 5,90416 0,3 180,6
3 16, pelayan 11,30 29,52 0,50 6,24413
36 7001 6918 24 9
34 35 4 162 A3 5 an 6785 5,65 1,414 9 1 7 1,323 313
1 0,00 0,00
0 0 0,3 0,30
35 36 1 150 - 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 0
11 Blok
4,88 34,5967 0,78132
3 pelayan 0,17 0,55141 0,3 35,68
3 5447 8964
36 37 6 150 A1 5,7 an 2344 1,95 0,488 3,907 3,907 5 0,175 9996
1 ID 0,00 0,00 3,33348 0,01148 3,49956
0,3 0,31
37 38 4 150 18 2,3 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 E-06 0988 E-05
Blok
11,4 2,36452
3 12, pelayan 13,14 0,41
40 7953
38 39 8 154 B1 7 an 5491 4,58 1,144 9,152 3 0
Blok
3,08
pelayan 0,11 91,3152 2,62856 0,3
4 0,589 94,25
A4 3,6 an 1480 1,23 0,308 2,467 1 5174 5938 08
Pertoko 0,02 0,00
T8 2,2 an 0,01 0,003 8 0,022 1
1,87 0,06
S4 0,6 Sekolah 0,75 0,188 7 1,501 7
12 Blok
31,0 9,06771
3 A1 36, pelayan 24,81 40,28 1,11
13 7861
39 40 9 193 0 2 an 14886 12,41 3,101 1 6 2
2,85 0,10
S5 1,6 Sekolah 1,14 0,285 3 2,282 2
ID 0,00 0,00
223,723 8,05712 0,3 232,1
3 1,0 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0 1,805
8846 6166 86 7
ID 0,00 0,00
17 1,0 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
Pertoko 0,02 0,00
T8 2,2 an 0,01 0,003 8 0,022 1
Pertoko 0,03 0,00
T7 2,7 an 0,01 0,003 4 0,027 1
13 2 0,00 0,00 0,1
0 0 0,15
40 41 0 77 - 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 0 54
41 42 4 186 ID 2,1 Industri 0,00 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 2,98874 0,01067 3,19525 0,3 0,38
1 9 0 0 E-06 5111 E-05 72
4 ID 0,00 0,00 6,47585 0,01787 6,0862E-
0,3 0,32
42 43 2 150 4 1,9 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 E-06 4956 05
4 0,00 0,00 6,47585 0,01787 6,0862E- 0,1
0,17
43 44 3 78 0,000 0 0,000 0,000 0 0,000 E-06 4956 05 56
4 T4 Pertoko 0,04 19,09 0,00 3,70277
44 45 4 178 6 2,7 an 0,02 0,005 6 0,037 9 2 6144
3,24 0,11
S6 2,6 Sekolah 1,30 0,325 6 2,597 6
Blok
17,2
14, pelayan 13,83 0,62
96
C2 3 an 8302 6,92 1,730 7 0
123,139 3,81977 0,3 127,3
ID 0,00 0,00 0,856
8604 7323 56 2
11 0,4 Industri 0,00 0,000 0 0,000 0
T1 Pertoko 0,01 0,00
6 1,0 an 0,01 0,001 3 0,010 0
3,24 0,11
S7 2,5 Sekolah 1,30 0,324 0 2,592 6
T1 Pertoko 0,03 0,00
5 2,6 an 0,01 0,003 3 0,026 1
14 T1 Pertoko 0,02 599,6 0,00 231,615
45 46 4 150 3 2,1 an 0,01 0,003 7 0,021 18 1 4814
Blok
7,74 26,87 1940,40 119,923 2060,
pelayan 0,27 0,3
1 3 3617 6447 63
C3 6,4 an 3716 3,10 0,774 6,193 8
296,7 741, 593,4 26,5
I5 0,3 Masjid 0 74,176 755 04 94
4 T4 Pertoko 0,02 610,6 0,00 236,722
46 47 6 200 8 2,1 an 0,01 0,003 7 0,021 15 1 1156
K1 Perkant 0,41 0,01
2 0,7 oran 0,16 0,041 2 0,330 5
T4 Pertoko 0,00 0,00
2 0,5 an 0,00 0,001 6 0,005 0
S1 1,87 0,06
27,36 1968,82 122,123 2091,
5 0,6 Sekolah 0,75 0,188 7 1,501 7 0,4
6 1038 0175 34
Blok
6,01
pelayan 0,21
0
F3 5,5 an 2885 2,40 0,601 4,808 5
3,46 0,12
S9 2,7 Sekolah 1,38 0,346 2 2,769 4
S1 1,95 0,07
6 0,7 Sekolah 0,78 0,195 3 1,562 0
Blok 28,53 2036,03 127,356 0,3 2163,
3,38 248,947
4 pelayan 636,7 0,12 9 8434 8151 64 76
8 8783
47 48 7 182 F1 3,1 an 1626 1,36 0,339 2,710 84 1
S1 0,5 Sekolah 0,73 0,181 1,81 1,451 0,06
4 3 5
T2 Pertoko 0,02 0,00
6 2,1 an 0,01 0,003 7 0,021 1
S1 1,87 0,06
1 0,6 Sekolah 0,75 0,188 7 1,501 7
S1 2,57 0,09
2 1,4 Sekolah 1,03 0,257 4 2,059 2
S1 2,06 0,07
3 0,8 Sekolah 0,83 0,207 7 1,653 4
Blok
9,61
pelayan 0,34
6
F4 8,8 an 2885 3,85 0,962 7,693 5
Blok
2,04
E1 pelayan 0,07
3
2 1,8 an 981 0,82 0,204 1,634 3
Blok
9,30
pelayan 0,33
7
E4 8,2 an 4467 3,72 0,931 7,446 4
Blok
0,68 550,715
4 E2 pelayan 1234, 0,02
1 3415
48 49 8 160 0 0,6 an 327 0,27 0,068 0,545 074 4
T3 Pertoko 0,03 0,00
0 2,4 an 0,01 0,003 0 0,024 1
296,7 741, 593,4 26,5
I3 0,4 Masjid 0 74,176 755 04 94
T3 Pertoko 0,01 0,00
1 1,3 an 0,01 0,002 6 0,013 1
55,30 3456,72 246,814 0,3 3703,
Blok
0,00 7 7428 7695 2 86
E1 pelayan 0,00
0
0 an 0,000 0,000 0
0,00 0,00
S8 4,2 Sekolah 0,000 0 0,000 0
T4 Pertoko 0,04 0,00
4 3,4 an 0,02 0,004 3 0,034 2
Blok
4,08
pelayan 0,14
6
E5 3,6 an 1961 1,63 0,409 3,269 6
2 0,00 1234, 0,00 55,30 550,715 3456,72 246,814 0,1 3703,
49 50 1 92 - 0,000 0 0,000 074 0 7 3415 7428 7695 84 73
15 Blok
29,6 146,496 4,74596 0,3 151,5
5 19, pelayan 23,73 23,73 1,06 4,80475
62 6821 4232 46 9
50 51 0 173 D2 4 an 14238 11,86 2,966 0 0 3 1,063 3973
Blok 2,154 257,691 9,61424 0,3 267,7
13,7 11,2093
5 pelayan 11,00 48,07 0,49 7086 7129 92 0
61 425
51 51 2 196 D6 9,0 an 6605 5,50 1,376 9 1 3
D4 10, Blok 8000 6,67 1,667 16,6 13,33 0,59
9 pelayan 66 3 8
an
5 Musholl 304,3 760, 608,6 658,5 27,2 259,185
52 53 2 195 I1 0,1 a 1 76,077 775 20 32 76 0789
T3 Pertoko 1,14 0,04
7 1,0 an 0,46 0,114 1 0,913 1
T5 Pertoko 0,01 0,00
29,51 2091,47 131,706 0,3 2223,
3 1,5 an 0,01 0,002 9 0,015 1
3 9841 3847 9 58
Blok
0,00
pelayan 0,00
0
D7 an 0,000 0,000 0
T3 Pertoko 1,14 0,04
6 1,0 an 0,46 0,114 1 0,913 1
22,31
3
PUH 2 tahun 302,960 185,813 144,070 122,887 109,334 99,652 92,265 90,796 81,533 77,455 73,955 70,908 68,734
PUH 5 tahun 309,408 207,627 166,569 144,624 130,167 119,631 111,474 104,896 99,435 94,800 90,796 87,290 84,777
PUH 10 tahun 310,187 210,676 169,847 147,859 133,310 122,675 114,423 107,757 102,214 97,504 93,432 89,862 87,301
PUH 20 tahun 309,347 207,599 166,551 144,611 130,156 119,622 111,466 104,889 99,429 94,794 90,791 87,285 84,772