Bab V
Bab V
Bab V
PENURUNAN PONDASI
5.1 Pendahuluan
Bangunan-bangunan yang didirikan diatas tanah dapat turun. Beberapa penurunan
sering tidak dapat dihindari dan tergantung pada beberapa keadaan, maka beberapa penurunan
dapat di toleransi. Contohnya, penurunan merata yang sedikit dari sebuah bangunan yang
terjadi diseluruh daerah lantai dapat di toleransi, sedangkan penurunan yang tidak merata dari
bangunan yang sarna mungkin tidak dapat ditoleransi. Atau penurunan pada sebuah garasi
atau guaang dari sebuah bangunan mungkin masih dapat ditoleransi, sedangkan penurunan
yang sarna (terutama penurunan yang berbeda-beda) dari sebuah bangunan apartemen yang
mewah tidak akan dapat ditoleransi karena merusak langit-langit dan sebagainya.
Dalam setiap kejadian atau kedaan, pengetahuan tentang sebab-sebab penurunan dan sarana
perhitungan (atau yang penting bagi para tehnisi tanah dan para ahli geolog)i.
Meskipun ada beberapa sebab-sebab yang memungkinkan terjadinya penurunan
misalnya gaya-gaya dinamik, perubahan-perubahan dalam permukaan air tanah, berdekatan
dengan penggalian dan sebagainya), tapi mungkin sebab yang terutama ialah deformasi (gerak
plastis konstruksi) desak dari tanah dibawah bangunan tersebut. Deformasi desak semacam itu
biasanya merupakan akibat dari pengurangan dalam volume rongga-rongga dibawah
bangunan tersebut.
Pengurangan dalam volume rongga ini diikuti dengan penyesuaian kembali dari
hutiran-butiran tanah dari sebuah desakan dari bahan-bahan dalam rongga-rongga tersebut,
jika tanahnya kering, pada tanah jenuh air, rongga-rongga itu diisi dengan air yang tidak dapat
didesak. Air tersebut harus diekstrasi dari massa tanah sebelum butiran-butiran.tanah tersebut
dapat menyusun kembali dengan sendirinya. Dalam tanah-tanah yang mempunyai daya
tembus tinggi (misalnya, tanah-tanah yang kasar), proses penyesuaian ini membutuhkan
93
waktu interval yang singkat. Tapi pada tanah-tanah yang mempunyai daya tembus yang
rendah (misalnya, tanah-tanah yang halus) proses penyesuian membutuhkan waktu interval
yang lama. Akibatnya ialah regangan ini terjadi sangat lambat, jadi penurunan dapat terjadi
dengan lambat dan terus-menerus dalam periode waktu yang lama. Dalam hal yang terakhir
ini (tanah yang halus) yang lebih mendapat perhatian karena adanya ketidak tentuan dalam
waktu jangka panjang.
94
Gambar 5.l : Skema sejarah waktu penurunan dari tempat tertentu pada sebuah pondasi
__________ : tanah kohesif
‘- - - - - - - - - : butir-butir tanah bersih (clean granular soil)
Hubungan waktu penurunan yang diperlihatkan pada gambar 5.1 dapa digunakan pada
semua tanah-tanah, jika disadari bahwa skala waktu dan jarak ketiga komponen yang relatif
itu mungkin berbeda-beda sesuai dengan susunan yang utama dari jenis-jenis tanah yang
berbeda-beda. Sebagai contoh, air mengalir dengan cepat melalui sebagian besar dari butir-
butir tanah bersih yang mengeluarkan air dari pori-porinya biasanya untuk tujuan-tujuan
praktis, secara mendadak/segera. Maka fondasi-fondasi dan bangunan-bangunan pada butir-
butir tanah bersih hampir kebanyakan segera turun ketika dibebani (lihat gambar 5.1 pada
garis titik-titik).
95
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.3, p max menunjukkan penurunan maksimum dan p
min menunjukkan penurunan minimum. Perbedaan penurunan p antara kedua titik ialah
penurunan terbesar dikurangi yang terkecil. Perbedaan penurunan juga dikarakteristikkan
dengan sudut putaran (distorsi angular) 6/1, dimana perbedaan penurunan antara dua titik
dibagi dengan jarak horisontal antara kedua titik tersebut.
Jumlah penurunan dari sebuah bangunan dapat ditoleransi yaitu penurunan yang
diijinkan atau penurunan yang diperbolehkan tergantung pada beberapa faktor termasuk jenis,
ukuran, lokasi dan kegunaan bangunan tersebut, dan polanya, banyaknya dan sumber
penurunan tersebut.
Tabel 5.1 memberikan sebuah indikasi dari penurunan yang diijinkan. Tampaknya bahwa
seorang insinyur yang merencanakan sebuah fondasi, penurunan yang diijinkan seharusnya
sudah ditentukan untuk bangunan tsrsebut oleh seorang insinyur yang merencanakan
bangunan tersebut. Tapi, hal semacam ini jarang terjadi dan seorang insinyur fondasi sering
harus mencar jalan tengahnya yaitu antara insinyur bangunan yang menginginkan agar tidak
terjadi penurunan dan klien yang menginginkan sebuah fondasi yang ekonomisj murah. Jadi
seorang insinyur fondasi harus mengetahui dan mengerti penurunan-penurunan yang
diijinkan.
96
Tabel 5.1 : Penurunan yang diijinkan.
Catatan : L
Jarak antara kolom-kolom yang berdekatan yang jumlah penurunannya tidak sarna,
atau antara setiap 2 titik penurunannya tidak sarna.
Angka-angka yang lebih tinggi adalah untuk penurunan yang teratur dan bangunan-
bangunan yang lebih bertoleransi.
Angka-angka lebih kecil adalah untuk penurunan yang tidak teratur dan bangunan-
bangunan yang kritis.
Penurunan total
Jika penurunan total dari sebuah bangunan melebihi 150 sampai 300 mm akan
berbahaya terhadap pipa-pipa (untuk gas, air atau saluran pembuangan air) yang
berhubungan dengan bangunan itu.
97
Tapi hubungan-hubungan itu dapat direncanakan untuk penurunan bangunan.
Tapi pada situasi-situasi dimana penurunan total yang besar dapat menyebabkan
problem-peroblem yang serius, misalnya sebuah tangki pada tanah lempung yang
lunak didekat sebuah tepi laut dapat turun sampai dibawah permukaan air.
Dlketahui :
Sebuah gedung bertingkat satu dan berbeton tulang dengan dinding penyekat bata.
Ditanyakan :
penurunan total yang diijinkan yang menyakinkan bahwa tidak akan ada keretakan pada
dinding bata
Penyelesaian :
Dari gambar 5.3 maksimum
99
5.1.4 Nilai-nilai dasar untuk perhitungan penurunan
Modulus elastisitas E (juga lihat mekanika tanah bab 1.2). Penentuan sebuah nilai yang nyata
untuk E adalah paling penting, titik kritis dalam perhitungan penurunan-penurunan oleh
beberapa metoda akan diterangkan nanti. Sebuah nilai semacam itu paling baik diambil
(didapat dari test-test langsung ditempat atau test-test laboraturium (terutama untuk tanah-
tanah yang kohesif). Dalam hal-hal semacam ini kebanyakan nilai E diberikan / disediakan
oleh seorang ahli geologi. Harus ditekankan bahwa E adalah nilai yang tidak selalu tetap
untuk suatu jenis tanah tertentu, tapi E meningkat bersama-sama dengan meningkatnya
tegangan vert ikal
yang sebenarnya. Hal ini berarti bahwa kita harus menetapkan kedalaman rata-rata dan
pembebanan awal yang mungkin ada. Tabel 5.2 "Nilai-nilai penuntun" untuk modulus E
untuk tegangan vertikal antara 100 kN/m2 dan 300 kN/m2
Didasarkan pada teori elastisitas, koefisien Poisson merupakan perbandingan dari regangan
pada suatu material dalam suatu arah normal (dengan suatu tegangan yang bekerja terhadap
regangan yang paralel dengan tegangan yang bekerja tadi).
100
Koefisien desakan, mv
Didasarkan pada teori elastisitas, koefisien desakan ditentukan sebagai berikut :
Dimana :
Q = tekanan merata (kN/m2)
B = lebar pondasi (m)
E = modulus elastis tanah (kN/m2)
u = perbandingan tanah dari Poisson (tanpa ukuran)
Ip = faktor pengaruh yang tergantung pada ukuran fondasi yaitu panjang L
dan lebar, B (tanpa ukuran)
pi = penurunan langsung (m).
Nilai untuk Ip yang dianjurkan oleh Skempton diberikan pada tabel 5.3
101
Rumus diatas, didasarkan pada teori elastisitas, berlaku pada sebuah telapak yang didukung
pada suatu tanah yang semi infinite, yaitu dalam istilahnya yang praktis suatu lapisan tanah
yang tebalnya tidak kurang dari 2 B (yang ideal ialah tidak kurang dari 4 B). Apabila lapisan
konsolidasi bersifat suatu ketebalan finite H, penurunan yang langsung mungkin dapat
dihitung dengan rumus dari Janbu dan rekan·
5
Apabila deposit tanah dibawah suatu fondasi terdiri dari suatu rangkaian lapisan-lapisan
penurunan rata-rata fondasi tersebut dapat diperoleh dari prinsip superposisi, seperti yang
ditunjukkan pad a contoh berikut ini :
Gambar 5.4 : Koefisien-koefisien α1 dan αo untuk rumus dari janbu dan rekan
102
Contoh 5.3
Diketahui :
- Sebuah lapisan lempung dengan tebal 7m mempunyai nilai E = 25 MN/m2. Lempung yang
terendah ini berada diatas bantalan batu yang dapat dianggap sesuatu yang tidak dapat
didesak.
- Suatu plat fondasi bujursangkar yang berukuran 5m x 5m akan dibangun pada kedalaman
2m dibawah permukaan dan akan mengadakan desakan dukung merata sebesar 85 kN/m2 .
Tentu saja ini bukan merupakan penurunan total dari fondasi karena akan ada beberapa
desakan dalam lempung yang lebih rendah.
Apabila lempung yang lebih rendah telah diperluas dari permukaan tanah untuk kedalaman
11m penuh maka :
103
z = 2,00 m
L = B = 5,00 m
H = (11,00 - 2,00) = 9,00 m
-----> z/B = 2/5 = 0,4 , L/B = 5/5 = 1,00 , H/B = 9/5 = 1,8
Dari gambar 3.4 : ,α1 = 0,5 m, αo = 0,88
oleh sebab itu p i akan menjadi :
0,88 . 0,45 . 85 . 5
Pi = ------------------------- = 4,2 mm
40.000
--) p i karena desakan dari 1empung yang lebih rendah.
= 4,7 mm - 4,2 mm = 0,5 mm
maka : jumlah penurunan langsung rata-rata dari· fondasi
= 6,7 mm + 0,5 mm = 7,2 mm
Contoh 5.3
Diketahui :
Sebuah bangunan yang akan didukung pada sebuah fondasi lajur yang ukurannya 2,15 m x
5,40 m. Beban diatas jalur akan disalurkan secara merata, besarnya 360 kN/m2 Ja1ur berada
pada sebuah 1empung jenuh yang da1am (E 18 M N/m2, u 0,5).
Ditanyakan :
penurunan rata-rata langsung dari lajur tersebut.
104
Penyelesaian :
karena persyaratan-persyaratan yang penting untuk penentuan pi dengan metoda Skempton
dipenuhi, maka kita hasilkan q = 360 kN/m2, B =2,15m; u = 0,5; E = 18000 kN/m2, dengan
LIB = 5,4 /2,15 = 2,5 kita cari di tabel 3.3
I P to 1, 0
5 105
Tabel 5.4 nilai untuk persamaan (5.5)
Dalam hal suatu lapisan lempung yang dalam hanya tebal dari dalam 4B yang bagian atas saja
perlu dianalisa. Prosedur ini untuk membagi tebalnya 4B itu kedalam sejumlah irisan-irisan
horizontal yang tepat dan menetapkan perubahan-perubahan pada tekanan vertikal dalam
setiap irisan itu. Konsolidasi total diambil sebagai penyajian terakhir dari penurunan masing-
masing dari setiap irisan itu.
106
Contoh 5.4
107
Ditanyakan: - Penurunan konsolidasi
Penyelesaian :
persarnaan (5.4)
45
5 5
108
5.2.3 Penurunan Desakan Sekunder
Dalam banyak hal dari pandangan praktis, desakan sekunder merupakan efek yang sangat
kecil dibandingkan dengan besarnya konsolidasi primer. Hanya didalam beberapa kasus
ditempat yang terdapat lempunglempung yang sangat lunak, terutama pada lempung-lempung
yang mengandung beberapa bahan organik atau ditempat yang berkompressible strata dalam
ditentukan pada perbandingan kenaikan tekanan yang kecil oleh beban fondasi yang
dibebankan, desakan sekunder dapat menambah komponen penurunan yang utama. Dalam
situasi yang telah diterangkan diatas, dimana suatu perhitungan dari penurunan desakan
sekunder ps diperlukan, perhitungan akan berdasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :
Selama terjadinya desakan sekunder perhitungan perubahan volume tidak dapat diawasi oleh
perhitungan yang mempergunakan ukuran air pori-pori yang dapat keluar dari tanah oleh
sebab itu perhitungan tidak boleh tergantung pada tebalnya lapisan yang ditetapkan itu.
Akibatnya perhitungan lapangan mungkin dihitung langsung dari test laboratorium. Sudah
diselidiki dalam beberapa laboratorium dan pengukuranpengukuran lapangan bahwa
hubungan antara besarnya desakan sekunder dan waktu hampir merupakan garis lurus pada
sebuah penggambaran semilogaritmis dari catatan lapangan setelah desakan primer telah
selesai, sesuai dengan yang diperlihatkan dalam gambar 5.5, jadi perubahan perbandingan
rongga boid ratio kira-kira dapat diungkapkan dengan cara berikut ini :
Dimana Cα merupakan lereng dari garis lurus semilogaritmis dari catatan lapangan, dan
koefisien dari desakan sekunder. t2 merupakan waktu desakan sekunder yang diinginkan, dan
t1 merupakan waktu pada lengkungan desakan sekunder yang diramalkan yang sesuai dengan
titik konsolidasi primer 100% (lihat gambar 5.5)
Dalam menggunakan teori elastisitas sebagai petunjuk, nilai maksimum dari faktor pengaruh
regangan ialah 0,6.
Dengan dasar ini dan berdasarkan pada perkiraan yang disebutkan diatas, I1 dapat ditentukan
dari gambar 5.6.
110
Gambar 4.6 : Variasi dari Iz dengan z
Untuk menggabungkan efek dari pembebasan terhadap regangan yang sesuai dengan
penamaan yang sederhana untuk tujuan-tujuan perencanaan, metoda ini memperkirakan
bahwa 2B - 0,6 distribution dari faktor yang mempengaruhi regangan tidak berubah, tapi
angka maksimumnya dibatasi.
Faktor linier yang dianjurkan ialah : C1
Faktor koreksi yang kedua c2 dimasukkan dalam hitungan (sebagian) untuk peningkatan
waktu yang tergantung pada penurunan yang kemungkinan besar terjadi meskipun bagi
fondasi-fondasi pada tanah-tanah yang tidak kohesif. Faktor koreksi yang diusulkan ialah :
C2 = 1 + 0,2 log 10 ( t / 0,1 ) ...........................................(5.9)
dimana waktu E diungkapkan dalam tahun.
111
Catatan :
Pengaruh bentuk fondasi pada penyebaran regangan tidak dimasukkan dalam analisa karena
bentuk fondasi berubah dari hampir axisymmetrik sampai ke suatu kondisi regangan yang
hampir datar. Sudut tahanan geser meningkat sejalan dengan tegangan yang pada sebuah
kedalaman regangan yang diketahui juga meningkat. Kedua efek ini cenderung untuk saling
meniadakan'memberikan suatu
penyebaran regangan yang "mungkin" tidak sangat berbeda dalam jangkauan perbandingan
panjang ke lebar yang luas.
Modulus - E
Daya dukung konus (dari alat sondir)
Untuk mendukung metode ini penting sekali mengkalkulasikan kekakuan dalam hal
persamaanmodulus young pada kedalama bervariasi. Dianjurkan hal ini daat dikerjakan
dengan menggunakan daya dukung konus (dari alat sondir).
Tabel 5.5
Hubungan antara daya dukung konus dengan tahan penetrasi standard
(dari Schmermann, 1970)
__________________________________________________________________
Jenis tanah qc/N
Contoh 5.5
Diketahui :
Pilar jembatan yang diperlihatkan secara sistimatis dalam gambar 5.7 akan dibangun pada
permukaan air tanah, dalam suatu strahem lumpur / tanah yang kepadatannya sedang dan
yang cukup dalam. Profil daya dukung konus disediakan dalam gambar 5.8.
Ditanyakan:
Tentukan penurunan setelah 1/2 dan 5 tahun.
113
5
114
5
115
5.4. Pondasi yang diganti
Jika penurunan dari suatu fondasi dangkal diramalkan terlalu berbahaya untuk dapat diterima,
hal ini dapat dikurangi dengan meletakkan fondasi pada kedalaman yang lebih dalam. Apabila
didalarn fondasi sedemikian rupa sehingga benar dari tanah yang digali sarna dengan beban
struktur yang diusulkan kemudian pada perrnukaan fondasi-tegangan vertikal pada tanah akan
rnenghasilkan beban yang sarna sebelumnya dan sesudahnya konstruksi itu. Pondasi
sernacam itu dikatakan diganti sepenuhnya, secara teroritis, fondasi ini tidak-akan
rnengalarnipenurunan. Tapi jarang sekali kita perlu merencanakan fondasi-fondasi
yangdiganti sepenuhnya karena kebanyakan bangunan-bangunan/ gedung gedung dapat
rnenerima penurunan-penurunan. Suatu penggalian mengikut sertakan pernbebasan tegangan
yang dapat menyebabkan pernbengkakan pada tanah yang tertinggal. Efek-efek
pembengkakan dapat diabaikan pada pasi rpasir tapi dapat 81juga mempunyai arti yang besar
pada b.eberapa jenis lempung . Luasnya/ besarnya pembengkakan sangat tergantung pada
adanya kelembaban dan lamanya waktu tanah fondasi itu didiamkan tanpa beban. Oleh sebab
itu penting, bagi fondasi-fondasi yang terapung pada lempung, diusahakan mengalami efek--
efek penurunan karena tanah akan didesak kembali ketika dibebani. Ada batasan-batasan
kesamaan fisik dimana suatu fondasi dapat diletakkan. Meskipun sisi-sisi dari suatu galian
dapat berhasil ditunjang, berat dari material yang berdekatan dengan fondasi itu akhirnya akan
menyebabkan kelongsoran karena geser dalam tanah. Batas, atau kedalaman yang kritis dari
galian (zo) lempung-lempung dapat dihitung dari rumus :
Contoh 5.6
Diketahui :
Suatu bangunan dalam rencana 50 cm2 dan akan dibangundalam suatu tempat lempung Iunak
yang mempunyai satu tegangan geser sebesar 18 kN/m2 dan berat jenis jenuh sebesar 18
kN/m3.
Permukaan air tanah berada di permukaan lempung yang dilapisi dengan lapisan pasir setebal
1m yang memiliki berat unit 16 kN/m3. Untuk menjaga efek penurunannya agar masih dalam
116
batas yang diperbolehkan, sangat penting untuk menentukan bahwa peningkatan berat bersih
dalam tekanan fondasi tidak akan melebihi 50 kN/m2.
Ditanyakan :
- Tentukan dalamnya fondasi yang diperlukan jika jumlah beban yang dipergunakan
menjadi 300 MN.
- periksalah faktor keamanan terhadap naiknya dasar galian.
Penyelesaian :
300 . 1000
Tekanan fondasi = --------------------- = 120 kN/m2
50 . 50
Jika Z lumpur adalah suatu kedalaman yang dibutuhkan dari fondsi dibawah permukaan
bantalan lempung :
1 x 16 + Z lumpur x 18 = 70
Z lumpur = 3,00 m
Catatan :
Nilai F yang dianggap memuaskan akan tergantung pada situasi lapangan, misalnya standar
dari kecakapan kerja dan waktu untuk menyelesaikan bangunan.
Untuk problem-problem yang paling praktis F tidak boleh kurang dari 1,2.
117