Laporan Kasus Plasenta Previa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

PLASENTA PREVIA

DOSEN PENGAMPU:

Ns. Dwi Elka Fitri, S.Kep, MKM

DISUSUN OLEH:
Vina Oktavia
2203040

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKes PEKANBARU MEDICAL CENTER

TAHUN 2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN PLASENTA PREVIA

1. Pengkajian
A. Identitas
1. Pasien
Nama Pasien : Ny. “A”
Umur Pasien : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Bangau 1
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 15 November 2022
Diagnosa medis : Plasenta previa totalis primigravida 32
minggu dengan ISK
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. “R"
Alamat : Jl. Bangau 1
Hubungan dengan pasien : Suami

B. Riwayat Kesehatan
1. Alasan masuk RS
Pasien adalah rujukan dari RS Zainab dengan diagnosa medis plasenta
previa totalis. Pasien pernah rawat inap di RS Zainab dari tanggal 7-11
November 2022 dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir. Pasien
telah diberikan terapi dexamethasone 2x8mg dalam 2 hari. Pasien
kemudian dirujuk ke RS RSUD Arifin Achmad. Pasien merasa hamil
8 bulan, mengeluhkan perdarahan dari jalan lahir ±100 cc. Perdarahan
sudah sejak 1 bulan sebelum masuk RS. Pasien pernah memeriksakan
diri ke dokter spesialis obsgyn dengan diagnosa plasenta previa totalis.
2. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, nyeri bertambah saat
bayi dalam kandungan bergerak aktif, nyeri seperti tertekan, skala
nyeri 3 dari 0-10, nyeri terasa hilang timbul.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Selain nyeri, pasien mengeluh mual, demam hingga menggigil,
sempat muntah 1x pada tanggal 16 November 2022 dan perdarahan
pada jalan lahir, berwarna merah segar.
4. Riwayat kehamilan
a. Primigravida G1P0A0
1) HPMT : 30 Maret 2022
2) HPL : 7 Januari 2023
3) Usia Kehamilan : 32 minggu
b. Keluhan yang muncul selama kehamilan ini
1) Trimester I : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
2) Trimester II : Pasien mengatakan pada usia kandungan 6
bulan merasakan nyeri perut, mual, muntah, pusing, lemas dan
terjadi perdarahan pada jalan lahir.
3) Trimester III : Pasien mengatakan terjadi perdarahan,
merasa demam hingga menggigil, mual, muntah dan lemas.
c. Riwayat imunisasi
Pasien mengatakan mendapatkan imunisasi TT calon pengantin
sudah sekitar 1 tahun yang lalu

C. Riwayat Kesehatan Dahulu


1. Riwayat penyakit
Pasien menyatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung maupun alergi. Pada
usia kehamilan 6 bulan pasien memeriksakan diri ke RS Sakinah
sebanyak 3 kali karena perdarahan pada jalan lahir.
2. Riwayat reproduksi
a. Menstruasi
Menarche 12 tahun, siklus menstruasi 28 hari, lamanya 3-6 hari,
tidak dismenhore, sifat darah khas darah menstruasi, tidak ada
keputihan.
b. Menikah
Pasien mengatakan sudah menikah satu kali yaitu sudah selama 1
tahun yang lalu.
c. Kehamilan yang dulu
Pasien menyatakan ini adalah anak pertama, belum pernah
keguguran.
d. Keluarga Berencana
Pasien mengatakan belum menggunakan program keluarga
berencana, namun pasien ingin menggunakan KB suntik.
3. Riwayat kesehatan keluarga
a. Genogram

Pasien

Keterangan :

: laki-laki :garis keturunan

: perempuan :tinggal serumah.

: garis perkawinan
b. Penyakit keluarga
Pasien menyatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung maupun
alergi.
D. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 2-3 kali sehari sebanyak 1 porsi tiap kali
makan, pasien mengatakan lebih banyak makan cemilan.
Sedangkan pola minum pasien yaitu pasien minum air putih
sebanyak 3000 cc tiap hari. Pasien menyatakan tidak mempunyai
alergi terhadap makanan tertentu.
b. Selama sakit
Pasien menyatakan makan 3x sehari hanya beberapa sendok tiap
kali makan. Pola minum pasien, pasien lebih banyak minum air
putih yaitu 3100 cc, dan susu ibu hamil sebanyak 2 gelas setiap
hari. Pasien menyatakan nafsu makan menurun karena setiap kali
makan pasien merasakan mual. Pasien mengatakan merasakan
mual apabila mencium bau makanan yang menyengat.
2. Eliminasi
a. Buang air kecil
1) Sebelum sakit
Pasien menyatakan BAK sebanyak 4 kali sehari dengan jumlah
yang banyak setiap berkemih ±250 cc. Tidak ada keluhan saat
berkemih.
2) Selama sakit
Pasien terpasang kateter dengan jumlah urin 600cc warna
kuning jernih.
b. Buang air besar
1) Sebelum sakit
Pasien menyatakan BAB rutin 1x sehari dengan konsistensi
lunak.
2) Selama sakit
Pasien menyatakan belum BAB selama 3 hari semenjak
dirawat di RSS.

3. Aktivitas dan Latihan


a. Sebelum sakit
Pasien menyatakan sebelum sakit dalam melakukan kegiatan
sehari-hari meliputi mandi, makan, BAB/BAK, dan berpakaian
pasien melakukannya secara mandiri dan tidak menggunakan alat
bantu.
b. Selama sakit
Pasien menyatakan kegiatannya sehari-hari di RSS hanya berbaring
saja, pasien tidak dianjurkan untuk turun dari tempat tidur.

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Ambulasi/ROM √
Ket: 0:mandiri, 1:alat bantu, 2:dibantu orang lain, 3:dibantu orang
lain dan alat, 4:tergantung total
4. Istirahat dan Tidur
a. Sebelum sakit
Pasien menyatakan sedikit sulit tidur, dalam sehari pasien tidur
selama ±4-5 jam. Pasien tidak pernah tidur siang.
b. Selama sakit
Pasien menyatakan makin sulit untuk tidur, sering terbangun, tidur
mulai pukul 19.00 WIB, 1 jam tidur kemudian bangun, begitu
seterusnya. Pasien menyatakan sulit tidur karena nyeri dan demam
yang dirasakan tidak nyaman bagi pasien.
5. Persepsi dan Kognitif
a. Status mental : baik
b. Sensasi : tidak ada gangguan pengecapan
c. Pendengaran : tidak ada gangguan pendengaran.
d. Berbicara : tidak ada gangguan berbicara.
e. Penciuman : pasien dapat membedakan bau-bauan.
f. Perabaan : pasien dapat membedakan dingin, panas, kasar
g. Kejang : pasien menyatakan tidak ada riwayat kejang
h. Nyeri : pasien menyatakan nyeri pada perut bagian bawah,
nyeri bertambah saat bayi dalam kandungan
bergerak aktif, nyeri seperti tertekan, skala nyeri 3
dari 0-10, nyeri terasa hilang timbul.
i. Kognitif : Pasien menyatakan mengerti mengenai plasenta
previa, yaitu plasenta yang turun hingga menutupi
jalan lahir.
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 123/85 mmHg
b. Nadi : 93 x/menit
c. Temperatur : 36,7oC
d. Respirasi : 20 x/menit
e. DJJ : 127 x/menit
2. Status Gizi
a. Berat badan sebelum hamil : 45 kg
b. Berat badan terakhir : 55 kg
c. Tinggi badan : 161 cm
d. IMT : 55/(1,61)2= 21,21 kg/m2 (Normal)
3. Kulit, rambut, dan kuku
a. Kulit : kulit lembab tidak kering.
b. Kuku dan rambut : kuku pendek dan bersih, rambut hitam.
4. Kepala dan leher
a. Wajah : tidak oedem, tidak pucat, pasien terlihat meringis
kesakitan, pasien terlihat melindungi area nyeri
b. Mata : sklera putih, konjungtiva tidak anemis, terdapat
lingkaran hitam di sekitar mata, terlihat sayu.
c. Telinga : simetris, tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada peningkatan JVP.
5. Mulut, dan hidung
a. Mulut : Membran mukosa lembab, bibir tidak kering.
b. Hidung : Tidak ada lesi, tidak ada cairan keluar dari hidung.
6. Thoraks
a. Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi : suara sonor.
d. Auskultasi : terdengar suara vesikuler, tidak ada suara
tambahan.
7. Payudara
Payudara simetris. Areola terlihat hiperpigmentasi. Puting menonjol.
8. Jantung
a. Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat.
b. Palpasi : iktus cordis teraba.
c. Perkusi : suara redup.
d. Auskultasi : suara jantung S1 dan S2 reguler.
9. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membuncit, tidak terdapat striae gravidarum
terlihat linea alba.
Palpasi : Teraba gerakan janin aktif. Janin tunggal, memanjang,
presentasi kepala 5/5 bagian, TFU 22cm, teraba HIS 1x
selama 15 detik dalam 10 menit dengan kekuatan sedang
Auskultasi : Terdengar bising usus 6 kali/menit, terdengar DJJ 127
x/menit
10. Ekstremitas
Ekstremitas lengkap, tidak terlihat oedem maupun lesi. Akral teraba
hangat. CRT <2 detik.
11. Genetalia
Terpasang kateter sejak tanggal 15 November 2022. Pasien
menggunakan pembalut, terlihat darah berwarna merah segar di
pembalut.

F. Terapi (Kamis, 17 November 2023)


1. Asam Traneksamat 2x1 gram
2. Injeksi dexaametason 2x6 gram
3. Injeksi cefotaxim 500 mg/12 jam per IV
4. Paracetamol tablet 500 mg per oral jika perlu
5. VIP Albumin 500 mg/24 jam per oral
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil pemeriksaan urin dan darah tanggal 16 November 2022

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

BUN 7 mg/dL 7-20

Creatinin 0,50 mg/dL Lk: 0,9 – 1,3 Pr: 0,6 – 1,1

Natrium 137 mmol/L 136-145

Kalium 4,2 mmol/L 3,5-5,1

Klorida 102 mmol/L 98-107

HBsAg Non Non reaktif


reaktif

Leukosit 23,67 103/μL 4,5-11

Eritrosit 3,55 106/μL 4,5-5,2

Hemoglobin 10,6 g/dL M : 14-18 F : 12-16


Hematokrit 31,3 % Lk: 40 – 50 Pr: 37 - 43

MCV 88,2 fL 79-99

MCH 30 Pg 27-31

MCHC 34 g/dL 33-37

CHCM 35,7 g/dL 33-37

CH 31,3 Pg

RDW 14,4 % 11,5-15,5

HDW 2,6 % 2,2-3,2

Trombosit 224 x103/μL 150-450

MPV 7,3 fL 7,2-11,1

NEUT# 21,1 103/μL 1,8-8

LYMPH# 1,03 103/μL 0,9-5,2

MONO# 1,25 103/μL 0,16-1

EO# 0,07 103/μL 0,045-0,44

BASO# 0,01 103/μL 0-0,2

LUC # 0,21 103/μL 0-0,1

NEUT% 89,1 % 50-70

LYMPH% 4,4 % 25-40

MONO% 5,3 % 2-8

EO% 0,3 % 2-4

BASO% 0.0 % 0-1

LUC% 0,21 % 0-0,1


PPT 13,6 detik 12,3-15,3

INR 0,98 0,9-1,1

Control PPT 13,9

APTT 27,3 detik 27,9-37

Control APTT 32,2

KIMIAWI

Glukosa 0

Protein 10 (+) mg/dL

Bilirubin 0 mg/dL

Urobilirubin Normal mg/dL

pH 6.5

Berat jenis 1.010

Blood/darah 0.2(2+) mg/dL

Keton 0.0 mg/dL

Nitrit 1+ mg/dL

Leukosit esterase 500.0 LEU/U

Warna Tidak
berwarna

Lekosit pucat ++

Glitter cell 0

Lekosit gelap +++

Eritrosit ++

Epitel tubuli 0
Epitel vesica 3-4
urinaria

Vagina 0

Uretra 0

Silinder hialin 0

Granuler 0

Epitel 0

Eritrosit 0

Leukosit 0

Kristal ca oksalat 0

Kristal triple fosfat 0

Bakteri ++
2. Analisis Data
No DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS : Pasien menyatakan Agen cedera Nyeri akut
- Nyeri biologis
P : Saat bayi dalam kandungan bergerak aktif
Q : Seperti tertekan
R : Perut bagian bawah
S : 3 dari 0-10
T : Hilang timbul
- Sulit tidur karena nyeri yang dirasakan tidak nyaman bagi
pasien
DO :
- Pasien terlihat meringis kesakitan saat nyeri
- Pasien terlihat sayu, terlihat lingkaran hitam di sekitar
mata
- Pasien terlihat melindungi area nyeri
- Tanda-tanda vital :
TD : 123/85 mmHg
N : 93 x/menit
R : 20 x/menit
2. DS : Pasien menyatakan Kehamilan Mual
- Nafsu makan menurun
- Makan 3x sehari hanya beberapa sendok tiap kali makan
karena mual
- Muntah 1x pada tanggal 16 November 2022
- Merasakan mual apabila mencium bau makanan yang
menyengat
DO :
- Pasien terlihat lemas
3. DS : Pasien mengatakan Ketidakadeku Risiko
- Demam hingga menggigil atan penyebaran
- Perdarahan pada jalan lahir berwarna merah segar pertahanan infeksi
DO : sekunder
- Hasil pemeriksaan darah :
Leukosit 23,67 103/μL
Hemoglobin 10,6 g/dL
- Temperatur : 38,5oC
- Terpasang kateter tinggal sejak tanggal 10 November
2022
- Hasil pemeriksaan USG : plasenta berada di corpus depan
menutupi jalan lahir grade II
4. DS : Pasien mengatakan perdarahan pada jalan lahir, Ketidakadeku Risiko tinggi
berwarna merah segar atan perfusi cedera (janin)
DO : plasenta
- Hasil pemeriksaan darah :
Leukosit 23,67 103/μL
Hemoglobin 10,6 g/dL
APTT 27,3 detik
Hematokrit 31,3%
Eritrosit 3,55 106/μL
- Hasil pemeriksaan USG : plasenta berada di corpus depan
menutupi jalan lahir grade II
- Pasien menggunakan pembalut, terlihat darah berwarna
merah segar di pembalut
- Tanda-tanda vital :
TD : 123/85 mmHg
N : 93 x/menit
R : 20 x/menit
- DJJ 127 x/menit
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN BESERTA PRIORITAS
A. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan:
DS : Pasien menyatakan
- Nyeri
P : Saat bayi dalam kandungan bergerak aktif
Q : Seperti tertekan
R : Perut bagian bawah
S : 3 dari 0-10
T : Hilang timbul
- Sulit tidur karena nyeri yang dirasakan tidak nyaman bagi pasien
DO :
- Pasien terlihat meringis kesakitan saat nyeri
- Pasien terlihat sayu, terlihat lingkaran hitam di sekitar mata
- Pasien terlihat melindungi area nyeri
- Tanda-tanda vital :
TD : 123/85 mmHg
N : 93 x/menit
R : 20 x/menit
B. Mual berhubungan dengan kehamilan ditandai dengan:
DS : Pasien menyatakan
- Nafsu makan menurun
- Makan 3x sehari hanya beberapa sendok tiap kali makan karena
mual
- Muntah 1x pada tanggal 16 November 2022
- Merasakan mual apabila mencium bau makanan yang menyengat
DO :
- Pasien terlihat lemas
C. Risiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan sekunder ditandai dengan:
DS : Pasien mengatakan
- Demam hingga menggigil
- Perdarahan pada jalan lahir berwarna merah segar
DO :
- Hasil pemeriksaan darah :
Leukosit 23,67 103/μL
Hemoglobin 10,6 g/dL
Temperatur : 38,5oC
- Terpasang kateter tinggal sejak tanggal 10 November 2022
- Hasil pemeriksaan USG : plasenta berada di corpus depan
menutupi jalan lahir grade II
D. Risiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan ketidakadekuatan
perfusi plasenta ditandai dengan:
DS : Pasien mengatakan perdarahan pada jalan lahir, berwarna merah
segar
DO :
- Hasil pemeriksaan darah :
Leukosit 23,67 103/μL
Hemoglobin 10,6 g/dL
APTT 27,3 detik
Hematokrit 31,3%
Eritrosit 3,55 106/μL
- Hasil pemeriksaan USG : plasenta berada di corpus depan
menutupi jalan lahir grade II
- Pasien menggunakan pembalut, terlihat darah berwarna merah
segar di pembalut
- Tanda-tanda vital :
TD : 123/85 mmHg
N : 93 x/menit
R : 22 x/menit
- DJJ 127 x/menit
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO. RENCANA KEPERAWATAN


DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. 17 November 2022 17 November 2022 17 November 2022
12.00 WIB 12.00 WIB 12.00 WIB
Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji ulang lokasi, 1. Mengidentifikasi kondisi
keperawatan selama 3x24 karakteristik, durasi, dan dasar intervensi
jam diharapkan pasien tidak frekuensi dan skala nyeri. selanjutnya
merasakan nyeri dengan 2. Monitor tanda-tanda vital 2. Mengidentifikasi kondisi
kriteria hasil : (TD, N, RR) dan dasar intervensi
1. Skala nyeri berkurang dari 3. Atur posisi senyaman selanjutnya
3 menjadi 1 dalam skala mungkin 3. Posisi yang nyaman dapat
0-10 4. Ajarkan teknik menurunkan rasa nyeri.
2. Pasien mengatakan nyeri manajemen nyeri 4. Nafas dalam
berkurang. nonfarmakologi : nafas meningkatkan suplai
3. Ekpresi wajah tampak dalam oksigen dan merilekskan
rileks. 5. Jelaskan penyebab nyeri ketegangan otot
4. Pasien dapat melakukan yang dialami pasien 5. Memberikan informasi
nafas dalam secara 6. Kelola pemberian kepada pasien tentang
mandiri parasetamol 500 mg per nyeri yang dialaminya,
oral jika perlu mengurangi ansietas
6. Analgetik memblok pusat
rasa nyeri

2. Senin, 17 November 2022 Senin, 17 November 2022 Senin, 17 November 2022


12.00 WIB 12.00 WIB 12.00 WIB
Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji penyebab mual pasien 1. Menentukan intervensi
keperawatan selama 2x24 2. Observasi mual dan muntah selanjutnya
jam diharapkan pasien tidak 2. Mengetahui kondisi pasien
mual dengan kriteria hasil : 3. Ciptakan suasana yang dan dasar intervensi
1. Pasien tidak muntah nyaman dan bersih selanjutnya
2. Nutrisi pasien terpenuhi 3. Suasana yang bersih dan
4. Beri makanan dalam porsi nyaman membebaskan
kecil tapi sering pasien dari bau-bau yang
5. Berikan pilihan makanan menyebabkan mual.
yang disukai pasien dan 4. Memberi kesempatan
makanan yang tidak berbau lambung untuk mencerna
menyengat, modifikasi diet makanan, mencegah refluks
6. Anjurkan pasien untuk 5. Untuk meningkatkan nafsu
menjaga kebersihan mulut makan pasien dan
7. Anjurkan kepada pasien mencegah timbulnya mual
untuk memakan makanan
yang lunak 6. Kebersihan mulut dapat
mengurangi mual,
8. Kelola pemberian suplemen meningkatkan kenyamanan
dan vitamin : sulfas ferosus 7. Membantu mengurangi
600 mg/24 jam , albumin keletihan pasien
500 mg/24 jam per oral mengunyah makanan dan
9. Kolaborasi dengan dokter meningkatkan asupan
pemberian obat antiemetik nutrisi pasien
8. Memenuhi kebutuhan
asupan nutrisi pada masa
kehamilan
9. Antiemetik mencegah
refluks lambung

3. Senin, 17 November 2022 Senin, 17 November 2022 Senin, 17 November 2022


12.00 WIB 12.00 WIB 12.00 WIB
Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi suhu aksila dan 1. Mengetahui kondisi pasien
keperawatan selama 3x24 tanda gejala infeksi dan dasar intervensi
jam diharapkan pasien tidak 2. Lakukan vulva hygiene selanjutnya
mengalami infeksi dengan 2. Mengurangi risiko infeksi
kriteria hasil : 3. Cuci tangan sebelum dan dan meningkatkan rasa
1. Suhu rentang 36,5-37,5oC sesudah kontak, batasi nyaman
2. Tidak terlihat tanda gejala pengunjung 3. Mencegah kontaminasi
infeksi (tumor, rubor, 4. Anjurkan pasien banyak silang dan risiko infeksi
kalor dolor, fungsio laesa) minum : 2 liter per hari nosokomial
5. Ajarkan keluarga dan pasien 4. Mengurangi iritasi pada
mengenai tanda dan gejala mukosa kandung kemih
infeksi dan cara 5. Keikutsertaan keluarga
mencegahnya dalam memonitor infeksi
6. Kelola pemberian antibiotik dan mencegahnya
injeksi cefotaxim 500 mg/12
jam per IV 6. Antibiotik membunuh
mikroorganisme penyebab
infeksi

4. Senin, 17 November 2022 Senin, 17 November 2022 Senin, 17 November 2022


12.00 WIB 12.00 WIB 12.00 WIB
Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor perdarahan 1. Mengetahui kondisi pasien
keperawatan selama 3x24 pervaginam dan dasar intervensi
jam diharapkan janin tidak selanjutnya
mengalami cedera dengan 2. Kaji jumlah darah yang 2. Hemoragi berlebihan dan
kriteria hasil : hilang. Pantau tanda dan menetap dapat mengancam
1.Perdarahan minimal gejala syok hipovolemi hidup pasien atau
2.DJJ rentang 120-160 3. Monitor bunyi jantung janin mengakibatkan infeksi
x/menit 4. Istirahatkan pasien, pascapartum, anemia
anjurkan bedrest pascapartum, KID, gagal
5. Anjurkan pasien agar ginjal, atau nekrosis
miring ke kiri hipofisis yang disebabkan
6. Anjurkan pasien untuk oleh hipoksia jaringan.
membatasi pergerakan 3. Denyut jantung lebih >160
7. Kelola pemberian tokolitik serta <100 dapat
Nifedipin 10 mg/8 jam per menunjukkan gawat janin
oral kemungkinan terjadi
8. Kolaborasi dengan dokter gangguan perfusi pada
tentang pemberian oksigen plasenta
4. Melalui istirahat
kemungkinan terjadinya
pelepasan plasenta dapat
dicegah
5. Posisi miring kiri
menurunkan oklusi vena
cava inferior oleh uterus
dan meningkatkan aliran
balik vena ke jantung
6. Pergerakan yang banyak
dapat mempermudah
pelepasan plasenta sehingga
dapat terjadi perdarahan
7. Tokolitik menekan
kontraksi uterus
mengurangi perdarahan
8. Dengan pemberian O2 dapat
meningkatkan konsumsi O2
sehingga konsumsi pada
janin meningkat
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DX. 1
TANGGAL,
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
17 November 1. Mengkaji ulang lokasi, S : Pasien megatakan nyeri masih
2022, 10.00 karakteristik, durasi, frekuensi terasa, pasien mengatakan merasa lebih
WIB dan skala nyeri.. nyaman ketika posisi berbaring, pasien
2. Mengatur posisi senyaman mengatakan sudah menerapkan nafas
mungkin. dalam ketika nyeri, pasien mengatakan
3. Mengajarkan teknik manajemen penyebab nyeri adalah gerakan janin
nyeri nonfarmakologi : nafas O: Wajah pasien terlihat tegang karena
dalam menahan nyeri, pasien terlihat sudah
4. Menjelaskan penyebab nyeri yang bisa nafas dalam dengan benar, posisi
dialami pasien pasien supinasi, teraba janin aktif di
abdomen
A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Monitor TTV
19 November 1. Mengkaji ulang lokasi, S : Pasien mengatakan nyeri perut
2022, 18.00 karakteristik, durasi, frekuensi berkurang, skala 1 (1-10)
WIB dan skala nyeri. O : TD : 123/85 mmHg, nadi 93
2. Memonitor tanda-tanda vital (TD, x/menit, respirasi 20 x/menit, terlihat
N, RR) nafas dalam secara mandiri, pasien
3. Mengatur posisi senyaman terlihat rileks, pasien posisi supinasi
mungkin A : Masalah nyeri aku teratasi
P : Monitor TTV

DX. 2
TANGGAL,
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
18 November 1. Mengkaji penyebab mual S : Pasien mengatakan merasakan mual
2022, 10.00 pasien apabila mencium bau yang menyengat
WIB 2. Mengobservasi mual dan seperti ikan, pasien mengatakan mal
muntah berkurang dan tidak muntah, akan
3. Menganjurkan makan dalam makan makanan yang lunak dalam porsi
porsi kecil tapi sering kecil tapi sering, mengatakan makan
4. Menganjurkan kepada pasien diet RS habis ½ porsi
untuk memakan makanan yang O : Terlihat sedang makan camilan
lunak A : Masalah mual teratasi
P : Observasi mual dan muntah
19 November 1. Mengkaji mual dan muntah S : Pasien mengatakan masih sedikit
2022, 08.30 2. Menganjurkan pasien makan mual, tidak muntah, dan menyatakan
WIB sedikit-sedikit tapi sering mengerti untuk makan makanan yang
3. Menganjurkan pasien disukai sedikit-sedikit tapi sering
memakan makanan yang O : obat dan dosis : sulfas ferosus 600
disukai mg, albumin 500 mg, rute: oral, pada
4. Mengelola pemberian Ny. S, pukul 08.30 WIB
suplemen dan vitamin : sulfas A : Mual teratasi sebagian
ferosus 600 mg/oral , albumin P : Monitor mual dan muntah
500 mg/oral

DX. 3
TANGGAL,
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
17 November 1. Mengobservasi suhu aksila dan S : Keluarga pasien mengatakan suhu
2022, 11.00 tanda gejala infeksi tubuh pasien panas
WIB 2. Mencuci tangan sebelum dan O : Suhu 38,5oC
sesudah kontak, batasi A : Masalah risiko infeksi teratasi
pengunjung P : Kelola pemberian parasetamol tablet
500mg per oral
18 November 1. Mengobservasi suhu aksila dan S : Pasien mengatakan sudah tidak
2022, 08.00 tanda gejala infeksi demam lagi
WIB 2. Mencuci tangan sebelum dan O : Suhu 36,6oC, pasien terpasang infus
sesudah kontak, batasi RL di tangan kanan sejak tanggal 17
pengunjung November 2022 kondisi bersih tidak
3. Memberikan injeksi cefotaxim 1 terlihat tanda flebitis dan infeksi,
gram per IV cefotaxim 1 gram masuk per IV
A : Masalah risiko infeksi teratasi
P : Kelola pemberian cefotaxim 1
gram/12 jam per IV
19 November 1. Mengobservasi suhu aksila dan S : Pasien mengatakan masih flek-flek,
2022, 09.00 tanda gejala infeksi pasien mengatakan sudah banyak
WIB 2. Mencuci tangan sebelum dan minum sehari kurang lebih 2 botol aqua,
sesudah kontak, batasi keluarga dan pasien mengatakan sudah
pengunjung paham mengenai tanda dan gejala
3. Menganjurkan pasien banyak infeksi.
minum : 2 liter per hari O : S : 37oC, TD : 110/70 mmHg, N : 78
4. Memberiahu keluarga dan x/menit, RR : 22 x/menit, injeksi
pasien mengenai tanda dan cefotaxim sudah masuk melalui IV
gejala infeksi dan cara A : Risiko infeksi teratasi
mencegahnya P : Kelola pemberian cefotaxim
5. Mengelola pemberian antibiotik 1gram/12jam per IV
inj cefotaxim 1gr/12 jam
19 November 1. Mengobservasi suhu aksila dan S:-
2022, 20.00 tanda gejala infeksi O : Suhu 36,2oC, pasien terpasang infus
WIB 2. Mencuci tangan sebelum dan RL di tangan kanan sejak tanggal 17
sesudah kontak, batasi November 2014 kondisi bersih tidak
pengunjung terlihat tanda flebitis dan infeksi,
3. Memberikan injeksi cefotaxim 1 cefotaxim 1 gram masuk per IV
gram per IV A : Masalah risiko infeksi teratasi
P : Kelola pemberian cefotaxim 1
gram/12 jam per IV
DX. 4
TANGGAL,
IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
17 November 1. Memonitor perdarahan S : Pasien mengatakan masih keluar
2022, 14.30 pervaginam darah dari jalan lahir, darah berwarna
WIB 2. Mengkaji jumlah darah yang merah segar, pasien mengatakan akan
hilang. Memantau tanda dan sering miring ke kiri dan membatasi
gejala syok hipovolemi pergerakan
3. Memonitor bunyi jantung janin O : DJJ : 127 x/menit, pasien bedrest
4. Menganjurkan pasien istirahat A : Masalah risiko tinggi cedera (janin)
dan bedrest teratasi
5. Menganjurkan pasien agar miring P : Monitor perdarahan pervaginam
ke kiri
6. Menganjurkan pasien untuk
membatasi pergerakan
19 November 1. Memonitor perdarahan S : Pasien mengatakan perdarahan
2022, 20.15 pervaginam berkurang, tinggal flek, pasien
WIB 2. Mengkaji jumlah darah yang mengatakan akan sering miring ke kiri
hilang. Memantau tanda dan dan membatasi pergerakan
gejala syok hipovolemi O : DJJ : 127 x/menit, pasien bedrest
3. Memonitor bunyi jantung janin A : Masalah risiko tinggi cedera (janin)
4. Menganjurkan pasien istirahat teratasi
dan bedrest P : Monitor perdarahan pervaginam
5. Menganjurkan pasien agar miring
ke kiri
6. Menganjurkan pasien untuk
membatasi pergerakan
DAFTAR RUJUKAN

Chalik, TMA. 2009. Perdarahan Pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan dalam
Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo Edisi Keempat. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Herdman, T . Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi


2012-2014. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2005. Ilmu Kandungan Dan Penyakit


Kandungan .Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam, 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Scearce J and Uzelac PS. 2007. Third-trimester vaginal bleeding. In: AH
DeCherney et al. (eds). Current Diagnosis and Treatment Obstetrics and
Gynecology.10th ed. New York: McGraw-Hill

Varney,Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai