Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Yana
Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Yana
Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Yana
PANGAN
Oleh:
MULIYANA
NIM. D1E120026
Laporan
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian praktikum Mata Kuliah Teknologi Budidaya Tanaman Pangan
Oleh:
MULIYANA
NIM. D1E120026
Nama : Muliyana
NIM : D1E120026
Menyetujui,
Mengetahui,
Tanggal Disetujui :
HALAMAN PERSETUJUAN ASISTEN
Nama : Muliyana
NIM : D1E120026
Telah diperiksa dan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran asisten praktikum
Mata Kuliah Teknologi Budidaya Tanaman Pangan.
Asisten Praktikum:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat
Tanaman Pangan. Dalam menyelesaikan laporan lengkap ini, penulis tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk, arahan dan
Pangan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Ir. H. R. Marsuki Iswandi, M.Si. selaku
2. Prof. Dr. Halim, S.P., M.P. koordinator mata kuliah Teknologi Budidaya
Tanaman Pangan.
4. Semua teman yang selalu membantu, tak lupa kepada kedua orang tua yang
Budidaya Tanaman Pangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, karena
petunjuk, dan saran yang sangat positif kepada penulis sejak pelaksanaan
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis
ABSTRAK
Keywords: Corn
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul..............................................................................
Halaman Judul..................................................................................
Halaman Pengesahan.......................................................................
Halaman Persetujuan ......................................................................
Ucapan Terima Kasih......................................................................
Riwayat Hidup..................................................................................
Abstrak..............................................................................................
Abstract..............................................................................................
Daftar Isi............................................................................................
Daftar Lampiran...............................................................................
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.......................................................................
I.2. Rumusan Masalah..................................................................
I.3. Tujuan dan Kegunaan............................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumentasi……………………………………………………….
I.PENDAHULUAN
oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis
protein dan juga merupakan bahan baku utama industry pakan ternak serta
faktor antra lain faktor jarak tanam yang juga turut menentukan produksi.
sapi. Kebutuhan jagung dalam negeri untuk pakan sudah mencapai 4,9 juta ton
pada tahun 2005 dan menjadi 6,6 juta ton pada tahun 2009 (Direktorat Jenderal
produksi jagung untuk tahun 2011 ini diprediksi kurang lebih 686.344 ton. (BPS,
2011) Menurut Suprapto (1997), dalam 100 g bahan jagung mengandung 2,4 g
didasarkan pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan
dasar/bahan olahan untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol, asam organic,
makanan kecil dan industri pakan ternak. Pakan ternak untuk unggas
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa
dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya
gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis
fitoglikogen dan sukrosa, untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga
dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat
diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik.
Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik
bergantung pada potensi lahan dan teknologi produksi yang diterapkan (Subandi
dkk., 2006). Salah satu faktor yang menyebabkan besarnya senjang hasil jagung
diseminasi dan adopsi teknologi. Berbagai masalah dan tantangan perlu diatasi
harus memenuhi sejumlah persyaratan. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam hal
jagung. Selama periode tahun 2005 - 2009 pertumbuhan produksi tanaman jagung
Pada tahun 2005 produksi jagung sebanyak 18.795 ton biji pipilan kering,
meningkat menjadi 26.263 ton biji pipilan kering pada tahun 2009, terjadi
peningkatan produksi padi sebesar 7.468 ton biji pipilan kering, atau terjadi
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam laporan ini yaitu
1.3.Tujuan
berumpun dengan batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m. Tanaman jagung
Graminae, Famili: Graminaceae, Genus: Zea, dan Spesies: Zea mays L. (Paeru
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Order : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Zea
adalah jagung manis atau sering disebut sweet corn. Jagung manis hampir sama
dengan jagung biasa, perbedaannya yang mencolok adalah mengandung zat gula
yang lebih tinggi (5–6%) dibanding dengan jagung biasa sekitar (2–3%) dan umur
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki famili Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Budiman, 2012).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu
tanaman sehingga disebut bunga berumah satu. Bunga jantan diujung tanaman
sedangkan bunga betina berada di ketiak daun. Bunga betina berbentuk gada
berwarna putih panjang dan biasa disebut rambut jagung. Bunga betina menerima
subtropik atau tropis yang basah dan di daerah yang terletak antara 0°-500° LU
hingga 0°-400° LS. Tanaman jagung juga menghendaki penyinaran matahari yang
penuh. Suhu optimum yang dikehendaki adalah 21°-340° C. Curah hujan yang
ideal untuk tanaman jagung adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.
biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah (TimKarya Tani
Mandiri, 2010).
Sedangkan daerah yang optimum untuk pertumbuhan jagung adalah antara 0-600
mdpl . Jagung manis siap dipanen pada umur 7-8 minggu. Hasil tanaman jagung
manis ditentukan oleh bobot segar tongkol pertanaman, semakin tinggi bobot
tongkol pertanaman maka akan didapat hasil yang semakin tinggi. Hasil pada
tanaman jagung manis ini selain ditentukan oleh bobot segar tongkol juga
ditentukan oleh kualitasnya yaitu ukuran tongkol dan kandungan gulanya. Ukuran
tongkol yang disukai konsumen adalah tongkol yang beratnya 200-250 gram atau
a. Biji
Biji jagung tunggal berbentuk pipih dengan permukaan atas yang cembung
atau cekung dan dasar runcing. Bijinya terdiri atas tiga bagian, yaitu pericarp,
endosperma, dan embrio. Pericarp atau kulit merupakan bagian paling luar
sebagai lapisan pembungkus. Endosperma merupakan bagian atau lapisan kedua
b. Daun
sudut, dan warna pigmentasi daun. Lebar helai daun dikategorikan mulai dari
sangat sempit (< 5 cm), sempit (5,1-7 cm), sedang (7,1-9 cm), lebar (9,1-11 cm),
c. Batang
Batang jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk cabangnya silinder dan
terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung varietas
dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60-250 cm (Paeru dan Dewi, 2017).
d. Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar
seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar
yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang
semula berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga
adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah.
e. Bunga
Bunga jagung juga termasuk bunga tidak lengkap karena tidak memiliki
petal dan sepal. Alat kelamin jantan dan betinanya juga berada pada bunga yang
berbeda sehingga disebut bunga tidak sempurna. Bunga jantan terdapat di ujung
batang. Adapun bunga betina terdapat di bagian daun ke-6 atau ke-8 dari bunga
f. Rambut jagung
Rambut jagung adalah kepala putik dan tangkai kepala putik buah Zea
mays L., berupa benang-benang ramping, lemas, agak mengkilat, dengan panjang
10-25 cm dan diameter lebih kurang 0,4 mm. Rambut jagung (silk) adalah
pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung
tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung
kelobot. Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan kelobot.
g. Tongkol
muncul dari buku ruas berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi tongkol.
Pada tongkol terdapat biji jagung yang tersusun rapi. Dalam satu tongkol terdapat
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri
lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan
pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya,
1. Iklim
0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini
memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada
fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.
Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34O C, akan tetapi bagi
Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar
30O C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik
daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan
pengeringan hasil.
2. Tanah
dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.Jenis tanah
yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi),
(grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan
pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat
dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik
4. Jarak tanam
tanaman/lubang (Yasin 2013). Menurut Paeru (2017), setelah tanah yang di beri
pupuk dasar siap di tanami, langkah langkah selanjutnya adalah membuat jarak
tanam. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panen. Semakin lama umur
panennya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlikan tempat yang libih luas.
Oleh karena itu, jarak tanam nya lebih lebar atau jarak antar tanaman lebih
renggang. Jarak tanam jagung berumur panjang dengan waktu panen sekitar 110
Pertanian Universitas Halu Oleo. Dari September sampai Desember 2022 sampai
selesai.
bahan berupa parang, cangkul dan sabit yang akan digunakan untuk memotong
kayu atau pun rumput. Sebelum melakukan pembersihan langkah pertama yang
cangkul.
memperoleh hasil yang lebih maksimal. Apabila lahan sudah bersih selanjutnya
pembuatan bedengan untuk pembagian lahan tiap orang dengan luas bedengan 2
m × 2 m lalu diberi patok kayu sebagai pembatasnya sesuai jarak yang telah
ditentukan. Membuat garis lurus menggunakan tali rafia agar bedengan dan
drainase yang dibuat lebih rapi dengan ukuran 30 cm agar air tidak tergenang
menggunakan cangkul.
3.3.3. Pemupukan
Pupuk yang digunakan pada pemupukan ini yaitu pupuk kandang ayam.
3.3.4. Penanaman
tanam berisi 1 benih jagung, kemudian menutup kembali lubang tanam yang telah
3.3.5. Pemeliharaan
pada pagi dan sore hari dengan air menggunakan gembor, agar tanaman tidak
kangkung dan gulma dalam hal pemanfaatan air, unsur hara dan ruang tumbuh.
3.3.6. Pemanenan
bulan. Proses panen dilakukan dengan cara memotong batang dan mengambil
buahnya.
IV. PEMBAHASAN
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga
luas oleh masyarakat Indonesia karena tanaman jenis zea ini bisa dijadikan bahan
makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu
bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti
daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung tumbuh didataran rendah
sampai tinggi hingga 1200 meter dpl, memerlukan media tanah lempung, lempung
berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan
sinar matahari minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah
banyak dan dapat diterima pasar. Jagung hibrida merupakan jenis jagung
keturunan langsung (F1) hasil dari persilangan 2 galur atau lebih yang sifat-sifat
masing-masing varietasnya.
menjadi salah satu factor keberhasilan menanam jagung. Untuk lebih jelasnya
berikut uraian teknik budidaya tanaman jagung yang baik dan benar agar
Pilihlah benih jagung hibrida yang telah bersertifikat. Pada setiap provinsi
di Indonesia telah tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih jagung
telah diberi perlakuan seed treatment, yaitu dengan melapisi fungisida pada benih
yang berfungsi agar tanaman terlindung dari berbagai serangan penyakit dan
lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh
1. Iklim
hingga 0-400 LS. Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus
langsung, minimal 8 jam per hari. Tanaman jagung tidak ternaungi, agar
pertumbuhan tidak terhambat atau merusak biji bahkan tidak membentuk buah.
2. Media Tanah
tekstur tanah gembur). Mengandung cukup kandungan unsur hara. pH tanah 5,5-
7,5 (apabila pH tanah asam atau < 5,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur
pertanian). Jenis tanah yang dapat ditoleran ditanami jagung adalah andosol,
dpl (diatas permukaan laut). waktu dan cara menanam jagung yang benar pada
kondisi musim yang normal, waktu yang tepat saat menanam jagung adalah
dibulan Mei-Juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah berkurang
bahkan telah selesai, sehingga pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk
dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Hal ini bertujuan untuk
mempercepat proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan
sisa-sisa bahan organik (jerami, daun-daunan) agar tanah menjadi gembur dan
subur. Bakteri (mikroba) yang terkandung dalam Black Bos mampu menghasilkan
enzim dan antibiotik yang berfungsi untuk menekan perkembangan penyakit tular
Setelah itu lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan
cara dibajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk membalik
dan membuat struktur tanah agar menjadi gembur, menambah oksigen dalam
bedengan/guludhan agar benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga
benih akan tumbuh cepat dan maksimal. Lebar bedengan adalah 100 cm dan jarak
antar bedengan adalah 50 cm. Sedangkan jarak didalam barisnya adalah 20-25 cm,
sehingga jarak tanam jagung, baik menggunakan bedengan ataupun yang tidak
Setelah itu buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm
kemudian masukkan benih jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, semprot
dengan POC GDM pada bekas lubang tanam. Ini berfungsi untuk mempercepat
organik cair GDM spesialis tanaman pangan sayur setiap 10 hari sekali dengan
dosis 2 gelas air mineral pada tanaman dan daerah perakaran untuk
saat tanaman jagung berumur 10, 21 dan 50 HST dengan memberikan 400 Kg
yaitu:Penjarangan dan Penyulaman yang dilakukan pada saat tanam ada dua atau
lebih benih jagung yang tertanam, sehingga tumbuh dua atau lebih tanaman
jagung dilakukan apabila ada tanaman yang mati dengan mengantikan tanaman
baru.
100-110 HST pada dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.
Tekstur keras pada biji jagung dengan ditandai apabila ditekan kuku tidak
hancur/keras.
Terdapat titik hitam (black layer) pada bagian ujung biji jagung.
atau diatas terpal. Kerusakan pada jagung masih bisa saja terjadi saat proses
pengeringan, terutama saat panen jagung dilakukan pada musim hujan. Jagung
yang dalam keadaan basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan.
Serangan jamur atau cendawan bisa merusak hasil panen jagung hingga lebih dari
50%.
1. Hama
pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang berumur sekitar 1 bulan diserang
ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah besar menjadi rusak.Pencegahan
dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat seperti folidol
akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya
tanaman jagung akan mati.Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara
yang masih muda, batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama
Agrotis sp. Menyerang pada malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis
yaitu:Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di
sesuai anjuran.
2. Penyakit
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu berupa adanya bercak
kecil berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak tersebut
kemudian menjadi besar dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan,
bila parah maka daun seperti terbakar. Penyebab penyakit ini adalah Helminthos
porrirum turcicum.
b. Hawar daun maydis
Gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang hawar ini berupa
bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun. Bila parah penyakit ini akan
menyerang hingga bagian jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun
tersebut mati.
Tanaman jagung yang terserang penyakit hawar ini akan timbul gejala
pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55°C
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
berumpun dengan batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m. Tanaman jagung
5.2. Saran
yang lebih tepat, jenis dan jumlah pemakaian pupuk, sebaiknya petani
yang lebih intensif terutama penyiangan. Karena teknik pembudidayaan yang baik
akan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas jagung yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Taufik, M., Maintang, M.B. Nappu. (2015). Kelayakan Usaha Tani Jagung di
Sulawesi Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian 18 (1) : 67-80.
Yasin, H.M.N., Nor’aini, A.R., Hasfalina, C.M., Yusoff, M.Z.M., Hassan, M.A.,
2011. Microbial characterization of hydrogen-producing bacteria in
fermented food waste at different pH values. Int. J. Hydrogen. Energy. 36,
9571e9580.
Husen, E., R. Saraswati dan R.D. Hastuti. 2008. Rizobakteri Pemacu Tumbuh
Tanaman. www.nuance.com
M. c. Millan, S. 2007. Promoting Growth with PGPR. Soil Foodweb. Canada Ltd.
Soil Biology Laboratory and Learning Centre
Umiyasih, U. dan Y.N. Anggraeny. 2005. Evaluasi limbah dari beberapa varietas
jagung siap rilis sebagai pakan sapi potong. Pros. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 12 – 13 September 2005.
Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 125 – 130.
Sariubang, M., L.M. Gufroni dan Sahardi. 2006. Pengkajian sistem integrasi
tanaman jagung sapi potong di lahan kering, Sulawesi Selatan. Pros.
Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi Jagung –
Sapi. Pontianak, 9 – 10 Agustus 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm.
209 – 213.
LAMPIRAN
2. Pemupukan 4. Pembibitan
5. Penanaman 6. Pemeliharaan
7. Pemanenan