Nilai Karakter Lingkungan PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Oktober 2017

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/
Volume 3, Nomor 2, hlm 123 - 134 kembara/article/view/5161
PISSN 2442-7632 EISSN 2442-9287

NILAI KARAKTER CINTA LINGKUNGAN


MELALUI KARAKTERISASI TOKOH PADA NOVEL DARI RAHIM OMBAK
KARYA TISON SAHABUDDIN BUNGIN

Arif Setiawan dan Hidayah Budi Qur’ani


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Malang
Jalan Raya Tlogomas No. 246 Malang, Indonesia
[email protected]
[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai karakter cinta lingkugan melalui kara-
kterisasi tokoh pada novel Dari Rahim Ombak karya Tison Sahabuddin Bungin. Hal ini dikarena-
kan novel Dari Rahim Ombak karya Tison Sahabuddin Bungin merupakan novel yang secara jelas
menceritakan tentang perjuangan seorang anak pulau untuk mempertahankan ekosistem lingkungan.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Dari Rahim Ombak karya Tison Sahabuddin Bungin
yang diterbitkan oleh Erzatama Karya Abadi pada tahun 2015 dengan jumlah 374 halaman. Data
dalam penelitian ini mecakup satuan cerita yang terwujud dalam dialog, monolog, paragraf, sekuen
cerita, bagian kalimat, maupun narasi tokoh yang menunjukan sikap peduli lingkungan. Teknik pen-
gumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan teknik studi dokumentasi. Proses analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rancangan analisis data yang dipaparkan oleh
Miles dan Huberman melalui langkah-langkah (1) penyeleksian data, (2) pemaparan data, dan (3)
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karakterisasi tokoh digambarkan
oleh pengarang melalui metode langsung sangat gamblang menjelaskan bahwa Katir, Anjul, dan
Dampa merupakan tokoh utama yang digambarkan melalui tuturan pengarang sebagai tokoh yang be-
rada di garis depan untuk menentang perusakan lingkungan, sehingga ketiga tokoh tersebut menjadi
musuh para nelayan pengebom. (2) Karakterisasi tokoh digambarkan oleh pengarang melalui metode
tidak langsung menjelaskan bahwa sikap, pendirian, dan komitmen yang tinggi dari Katir, Anjul dan
Dampa dapat diketahui melalui dilaog serta tindakan dari para tokoh yang menolak pengeboman dan
penghancuran karang sebagai bagian dari ekosistem di laut.

Kata kunci: nilai karakter, cinta lingkungan, karakterisasi tokoh

Abstract: This study aims to describe the character of loving the environment through the character-
ization found in Dari Rahim Ombak by Tison Sahabuddin Bungin. This novel tells about the struggle
of an island boy to defend the environment. The research method used in this research was descriptive
qualitative. The data source is Dari Rahim Ombak written by Tison Sahabuddin Bungin and pub-
lished by Erzatama Karya Abadi in 2015 with a total of 374 pages. The data in this study included a
set of stories embodied in dialogues, monologues, paragraphs, sequences of stories, sentences, and
narrative figures showing environmental attitudes. The technique employed in the study was docu-
ment study. The data analysis used Miles and Huberman’s method through (1) data selection, (2) data
exposure, and (3) decision making. The results show that (1) the characterization of the characters

149
150

described by the author through the direct method is very clear explaining that Katir, Anjul, and
Dampa are the main figures described by the author’s speech as a figure who is at the forefront to
oppose the destruction of the environment, the enemy of the bomber’s fishermen. (2) Characterization
of figures depicted by authors through indirect methods explains that the attitudes, stances and high
commitment of Katir, Anjul and Dampa can be known through dilaog as well as actions of figures who
reject the bombing and destruction of corals as part of the marine ecosystem.
Keywords: character value, loving the environment, characterization

PENDAHULUAN orang yang berkarakter. Karakter sangat dekat


dan erat dengan sikap dan cara bertindak
Sastra merupakan suatu pengalaman yang dilakukan oleh indovidu (Ismawati,
kemanusiaan yang dapat dipelajari dan 2011: 236). Dengan tindakaan yang tepat dan
memberikan pelajaran sebagai sebuah renungan benar maka dapat dikatakan individu memiliki
pada pembacanya. Sebagai bahan renungan sastra karakter dan sikap yang tepat dalam menghadapi
dapat menjadi sebuah media yang sangat efektif permasalaahan atau situasi yang membutuhkan
dan efisien dalam segala aktivitas kehidupan tindakan (Kamalia, 2013: 56).
manusia. Selain itu, sastra juga memiliki beberapa Berbicara mengenai berpikir kritis dan
fungsi yang dapat dijadikan dasar dalam melihat karakter memang tidak dapat terlepas dari nilai
segi efisien dan juga efektivitas bagi pembacanya. karakter yang telah digagas untuk kembali
Fungsi sastra tersebut tertuang dalam beberapa diajarkan pada genaris muda. Salah satu nilai
hal yaitu mampu melatih keterampilan berbahasa, karakter yang mendapatkan porsi lebih untuk
mampu menambah pengetahuan dan pengalaman ditekankan kembali agar kelak genarsi muda
hidup manusia, mengembangkan kepribadian lebih mantap dan memiliki kulaitas dalam hidup
pembaca, pembentukan watak, dan mampu adalah nilai karaakter religius. Nilai karakter
meberikan kenyamanan bagi pembacanya religius mencerminkan keberimanan terhadap
(Nurgiyantoro, 2001: 65). Hal ini didasarkan pada Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam
kandungan yang tersirat maupun yang tersurat di perilaku melaksanakan ajaran agama dan
dalam sastra yang terwujud melalui sebuah karya kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
sastra (Saryono, 2015: 43). agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
Karya sastra merupakan representasi dari pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,
realitas kehidupan masyarakat yang terekam hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama
melalui deretan cerita yang ditulis oleh pengarang. lain (Samani, 2012: 87). Nilai karakter religius
Dengan fungsi yang dimiliki oleh sastra, maka ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
karya sastra dapat diketengahkan menjadi hubungan individu dengan Tuhan, individu
sebuah bahan ajar di sekolah (Ismawati, 2011: dengan sesama, dan individu dengan alam
235). Pemilihan karya sastra sebagai salah satu semesta (lingkungan). Nilai karakter religius
bahan ajar tidak terlepas realitas kehidupan yang ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan
terdapat dalam karya sastra. Pendidikan pada menjaga keutuhan ciptaan. Subnilai religius
dasarnya memiliki keterkaitan yang sangat erat antara lain cinta damai, toleransi, menghargai
dengan realitas kehidupan, karena pendidikan perbedaan agama dan kepercayaan, teguh
mengajarkan pada peserta didik untuk mampu pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk
berpikir kritis serta mampu menentukan alasan agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan,
yang tepat dalam segala aktivitas (Setyorini, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan
2015: 78). Esensi pendidikan sesungguhnya kehendak, mencintai lingkungan, melindungi
adalah mengarahkan peserta didik untuk menjadi yang kecil dan tersisih (Andayani, 2015: 43).

KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm 149 - 160
151

Salah satu nilai karakter yang termasuk tokoh utama maupun pembantu. Dalam sebuah
dalam subnilai religius yang dewasa ini sedang karya sastra baik tokoh utama maupun tokoh
gencar untuk disuarakan adalah nilai cinta pembantu memiliki karakter atau watak yang
lingkungan. Hal ini disebabkan karena semakin digambarkan oleh pengarang. Penggambaran
hari semakin banyak ditemukan minimnya tokoh utama atau pembantu dilakukan oleh
kesadaran terhadap lingkungan hidup. Kondisi pengarang untuk memberikan nilai yang lebih
demikian juga didukung dengan realitas yang pada tokoh yang dibuatnya. Selain itu, juga
semakin membuat mengeryitkan dahi, banyak digunakan untuk memberikan penjelasna
orang yang dengan mudahnya dijumpai dalam mengenai karakter tokoh yang ada di dalam
kehiduapn sehari-hari. Masih sering dan novel tersebut. Melalui karakterisasi yang tetap
banyak dijumpai orang yang acuh terhadap dikontrol oleh pengarang, tokoh digambarkan
keberlangsungan dan kesinambungan alam, menjadi sosok yang diinginkan oleh pengarang
contoh yang sederhana adalah masih seringnya dalam mengirimkan pesan (Mauludiyah, 2013:
membuang sampah secara sembarang. Tentunya 45).
kondisi yang demikian tidak dapat dibiarkan Menurut definisi, karakter atau dalam
begitu saja tanpa ada sebuah upaya untuk bahasa Inggris, character berarti watak, peran,
mengentaskannya. Dalam lingkup yang lebih huruf (Echols dan Shadily, 1982: 107 dalam
luas kondisi yang demikian juga terdapat Minderop, 2010: 2). Karakter (character) bisa
dalam novel Dari Rahim Ombak karya Tison berarti orang, masyarakat, ras, sikap mental
Sahabuddin Bungin yang menggambarkan dan moral, kualitas nalar, orang terkenal,
perjuangan seorang anak yatim piatu dalam tokoh dalam karya sastra, reputasi dan tanda
mempertahankan keutuhan lingkungan. Novel atau huruf (Hornby dalam Minderop, 2010:
Dari Rahim Ombak secara jelas megisahkan 2). Karakterisasi atau dalam bahasa Inggris
mengenai perjuangan Katir, Anjul, dan Dampa/ characterization berarti pemeranan, pelukisan
Jumrini dalam mempertahankan kelestarian watak. Metode karakterisasi dalam telaah karya
alam dan konservasi rumpu laut dari tangan usil sastra adalah metode melukiskan watak para
para nelayan pengebom ikan. Dalam perjuangan tokoh yang terdapat dalam suatu karya fiksi.
yang dilakukannya tidak sedikit Katir, Anjul, Cara menentukan karakter (tokoh) - dalam hal
dan Dampa/Jumrini mempertaruhkan nyawanya ini tokoh imajinatif - dan menentukan watak
demi untuk mempertahankan keindahan alam tokoh atau watak karakter yang sangat berbeda
dan konservasi rumput launtnya. Dari rentetan (Minderop, 2010: 2).
perjuangan yang dilakukan oleh Katir, Anjul, dan Metode karakterisasi tidak terbatas pada
Dampa/Jumrini dapat diambil sebuah pelajaran metode langsung (showing) semata. Metode lain
yang sangat berharga, yaitu cinta lingkungan. yang dapat digunakan adalah telaah karakterisasi
Tentunya alam semesta yang harus tetap dijaga melalui sudut pandang (point of view), melalui
kelestariannya, sehingga keseimbangan dalam telaah arus kesadaran (stream of consciouness),
kehidupan dapat terus terjaga dengan baik. bahkan melalui telaah gaya bahasa (figurative
Semua tindakan yang telah dilakukan oleh language). Pada umumnya telaah karakter tokoh
Katir, Anjul, dan Dampa/Jumrini merupakan dalam suatu karya sastra bertujuan akhir untuk
sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh memahami tema karya tersebut. Karakterisasi
pengarang kepada pembaca melalui tokoh utama dapat pula dilakukan melalui telaah motivasi
maupun pembantu. Penggambaran tersebut yang terdapat dalam teori sastra (Minderop,
dilakukan dengan baik oleh pengarang melalui 2010: 3).
unsur intrinsik yang terdapat dalam karya sastra. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk
Adapun salah satu unsur intrinsik tersebut adalah menetukan karakterisasi tokoh utama dalam novel

Arif Setiawan dan Hidayah Budi Qur’ani, Nilai Karakter Cinta Lingkungan Melalui Karakterisasi Tokoh Pada
Novel Dari Rahim Ombak Karya Tison Sahabuddin Bungin
152

Dari Rahim Ombak karya Tison Sahaabuddin HASIL DAN PEMBAHASAN


Bungin. Ketiga tokoh yang ditampilkan
dalan oleh pengarang merupakan tokoh yang Metode Langsung (Telling)
mencerminkan nilai pendidikan karakter cinta
Metode telling mengandalkan pemaparan
lingkungan. Karakter-karakter tokoh yang
watak tokoh pada eksposisi dan komentar
mencintai lingkungan dapat digambarkan melalui
langsung dari pengarang (Pickering dan Hooeper
analisis karakterisasi secara langsung dan tidak
dalam Minderop, 2010: 8). Biasanya metode
langsung sesuai dengan teori Albertine Minderop.
ini digunakan oleh para penulis fiksi zaman
METODE dahulu-bukan fiksi modern. Melalui metode ini
keikutsertaan atau turut campurnya pengarang
Metode penelitian yang dipakai dalam dalam menyajikan perwatakan tokoh sangat
penelitian ini adalah metode penelitian terasa, sehingga para pembaca memahami dan
deskriptif kualitatif. Sesuai dengan tujuan dan menghayati perwatakan tokoh berdasarkan
permasalahan yang dipaparkan, maka metode paparan pengarang. Lebih lanjut Minderop
yang digunakan dalam penelitian adalah metode (2010: 8) menjelaskan bahwa pemaparan dalam
deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk metode langsung dilakukan secara langsung
mendeskripsikan dan mengintepretasi data- oleh pengarang. Metode langsung mencakup
data tertulis dalam novel Dari Rahim Ombak karakterisasi melalui penggunaan nama tokoh,
karya Tison Sahabuddin Bungin. Sumber data melalui penampilan tokoh, dan karakterisasi
dalam penelitian ini adalah novel Dari Rahim melalui tuturan pengarang. Dalam menganalisis
Ombak karya Tison Sahabuddin Bungin yang karakterisasi tokoh pada novel Dari Rahim
diterbitkan oleh Erzatama Karya Abadi pada Ombak tersebut menggunakan karakterisasi
tahun 2015 dengan jumlah 374 halaman. Data langsung melalui tuturan pengarang. Hal ini
dalam penelitian ini mecakup satuan cerita yang didasarkan pada dominannya tuturan pengarang
terwujud dalam dialog, monolog, paragraf, dibandingkan dengan tuturan langsung yang
sekuen cerita, bagian kalimat, maupun narasi lainnya.
tokoh yang menunjukan sikap peduli lingkungan.   
Teknik pengumpulan data yang dilakukan Karakterisasi Langsung melalui Tuturan
adalah menggunakan teknik studi dokumentasi. Pengarang
Teknik ini dilakukan berdasarkan tujuan
penelitian, yakni memberikan gambaran Karakterisasi langsung melalui tuturan
karakter tokoh yang mencintai lingkungan. pengarang memberikan tempat yang luas dan
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik bebas kepada pengarang atau narator dalam
studi dokumentasi atau studi kepustakaan dengan menentukan kisahannya. Pengarang berkomentar
disertai pemahaman arti secara mendalam tentang watak dan kepribadian para tokoh hingga
(sinverstehen) dan pemerian mendalam (thick menembus ke dalam pikiran, perasaan, dan gejolak
description) (Moleong, 2011: 67). Langkah- batin sang tokoh. Dengan demikian, pengarang
langkah yang dilakukan dalam proses analisis terus-menerus mengawasi karakterisasi tokoh.
data adalah sesuai dengan rancangan analisis Pengarang tidak sekedar menggiring perhatian
data yang dipaparkan oleh Miles dan Huberman pembaca terhadap komentarnya tentang watak
(Moleong, 2011: 68). Model analisis data yang tokoh, tetapi juga mencoba membentuk persepsi
digunakan adalah flow model of analysis yang pembaca tentang tokoh yang dikisahkannya
prosesnya dilakukan dengan langkah-langkah (1) (Minderop, 2010: 15-16), seperti kutipan berikut
penyeleksian data, (2) pemaparan data, dan (3) ini.
penarikan kesimpulan.

KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm 149 - 160
153

Katir telah diungkapkan oleh (Minderop, 2010: 15-


Komitemen Katir untuk terus 16) bahwa pengarang tidak sekedar menggiring
mempertahankan kelestariaan alam tidak perhatian pembaca terhadap komentarnya
perlu dipertanyakan lagi, sebisa mungkin tentang watak tokoh, tetapi juga mencoba
dia mempertahankan keberlangsungan alam membentuk persepsi pembaca tentang tokoh yang
walaupun harus nyawa yang dikorbankan. Hal dikisahkannya. Bentuk penggambaran pengarang
ini dapat dilihat dari penggambaran tokoh melalui terhadap tokoh bukan hanya yerbatas pada satu
tuturan pengarang berikut ini. tokoh saja, sehingga memiliki kesan yang begitu
kaku. Pengarang juga mampu menggambarkan
Semakin hari Katir menjadi buah bibir di dua tokoh secara bersamaan, sehingga mampu
kalangan pengebom, dia terus merangkai media membuat jalannya cerita menjadi lebih menarik.
tanam karang. Sudah hampir seluas empat hektar Penggambaran melalui tuturan pengarang yang
terumbu karang yang hancur telah direhabilitasi. membicarakan dua tokoh dalam sekaligus juga
Belum lagi habitat karang buatan yang terbuat tampak dalam kutipan di bawah ini.
dari beton cor yang butuh biaya besar ia tetap
laksanakan (KLTP1, Kat, DRO:52). Katir menurunkan ransel yang membalut bahu
lalu bergegas keluar. Ia bilang pada Anjul bahwa
Tokoh Katir yang medeklarasikan dirinya ia mau mandi. Badannya masih bau kapak
untuk mencurahkan hidupnya kepada karang jadi harus mandi. Anjul sebenarnya menaruh
meskipun banyak pengebom yang berusaha curiga Katir akan melakukan sesuatu. Namun
mencelakai hidupnya. Seberapa besar bahaya diacuhkan sebab setahunya berisiko atau tidak
yang dihadapinya pun tidak pernah dihiraukannya. ia bersama Katir akan giat menanam karang,
Dengan sekuat tenaga tetap dia pertahankan menyadarkan pengebom dan pemotas. Apapun
kelestarian linkungan dari tangan-tangan jahil konsekwensinya tanpa dibicarakan sudah siap
yang ingin menghancurkannya. Perilaku Katir dihadapi (KLTP6, Kat, DRO:157).
yang demikian menjadikannya buah bibir di
kalangan para pengebom dan terus mendapatkan Setibatanya di rumah, Katir langsung
soroton tajam. Hal itu tidak menyurutkan niatan mandi untuk menghilangkan bau kapak yang
Katir untuk tetap berjuangn melestarikan karang masih menempel pada tubuhnya. Namun, apa
lingkungan dan karang. Perwujudan sikap yang sebenarnya akan dilakukan oleh Kator tidak
tersebut dilaksanakan melalui komitmen yang sepenuhnya sesuai dengan yang dikatakannya.
tinggi dalam menjaga setiap jengkal lingkungan Bisa jadi apa yang dilakukan oleh katir justru
agar tetap lestari dan terwata dengan baik. sebaliknya untuk melakukan perlawan terhadap
Usaha-usaha dan kerja keras Katir tersebut para pengebom. Kebiasaan aneh yang selalu
tergambar melalui tuturan pengarang. Pengarang menjadi tigakh laku Katir tidek membuat
dalam hal ini memberikan gambaran kepada Anjul menruh curiga, karena bagi mereka
pembaca melalui narasi maupun deskripsi yang berdua komitmen untuk terus mempertahankan
menjelaskan bahwa Katir mempunyai karakter kelangsung alam sudah menjadi sumpah mati.
mencintai lingkungan. Pengarang dengan detail Meraka berdua juga tidak pernah takut dengan
menjelaskan karakter tokoh melalui tuturan konsekuensi apapun atas apa yang telah mereka
pengarang, sehingga tergambar dengan jelas lakukan untuk mempertahankan kelangsungan
bagaimana karakter tokoh dalam novel Dari alam, meski nyawa taruhannya.
Rahim Ombak. Hal ini senada dengan apa yang

Arif Setiawan dan Hidayah Budi Qur’ani, Nilai Karakter Cinta Lingkungan Melalui Karakterisasi Tokoh Pada
Novel Dari Rahim Ombak Karya Tison Sahabuddin Bungin
154

Anjul karang Anjul terkena bom dari nelayan pengebom,


saat itu juga tidak ada orang yang berani untuk
Salah satu tokoh yang juga berjuang untuk menolongnya. Kondisi tersebut merupakan salah
mempertahankan kelestarain hidup lingkungan satu konsekuansi yang sebelumnya juga telah
adalah Anjul. Anjul adalah adik Katir yang dipikirkannya matang-matang, serta tidak melalui
memang telah menjadi buah bibir di kalangan pengambilan keputusan yang sesat saja. Hal ini
pengebom. Darah pejuan yang telah mengalir di menyiratkan komitmen kuat Anjul untuk terus
dalam dirinya merupakan bentukan yang telah mempertahankan keberlangsungan karang dan
ditanamkan oleh orang tuanya dan sang kakak. para nelayan. Kondisi tersebtu senada dengan
Sebisa mungkin alam harus dipertahankan dari yang disaampaikan oleh Minderop (2010: 8)
tangan-angan usil yang tidak bertanggung jawab. bahwa pemaparan dalam metode langsung
Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini. dilakukan secara langsung oleh pengarang.
Anjul memilih jalan hidup untuk menyelamatkan Metode langsung mencakup karakterisasi
lingkungan. Menyelamatkan karang karena ia melalui penggunaan nama tokoh, melalui
merasa nelayan akan sengsara puluhan tahun penampilan tokoh, dan karakterisasi melalui
akan datang jika karang terus dirusak. Sementara tuturan pengarang. Bentuk komitemn lain
di pulau kami pengerusakan karang terjadi dari Anjul untuk tetap teguh menanam karang
tiap hari. Nah, saat menanam karang, ia dibom ditunjukkan melalui ide-ide gila dan inovasi
nelayan pengebom. Tidak ada yang sanggunp yang tiada henti. Hal ini dilakukan semata-mata
menolongnya karena siapapun yang menentang untuk tetap melihat lingkungan lesatri dan dapat
pengebom maka akan dikucilakan (KLTP3, Anj, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan
DRO:222). nanti, kutipan sikap dan ide Anjul tersebut dapat
dilihat berikut ini.
Sebagai salah satu anak yang lahir di
tengah keluarga yang memiliki prinsip untuk Adapun anjul masih bersemangat hingga larut
tetap teguh dalam mempertahankan kelestarian malam merangkai berbagai botol sampah. Mulai
alam. Anjul lebih memilih sikap yang berbeda dari botol berbahan kaleng, plastik, kaca hingga
dengan kebanyak masyarakat di sekitarnya besi. Selama pelayaran Katir, Anjul banyak
untuk menyelamatkan kelestarian alam. Jalan mencoba hal-hal gila. Berbagai inovasi dicoba
hidup yang telah dipilihnya pastinya memiliki untuk menumbuhkan karang (KLTP 8, Anj,
sebuah konsekuinsi besar yang harus dibayar. DRO:166).
Akan tetapi, konsekuansi tersebut tidak pernah Semangat yang dulu pernah diajarkan
dia pikirkandampaknya, yang terus tersirat dalam dan ditanamkan oleh orang tuanya masih
pikirannya adalah kehidupan nelayan di pulaunya tetap dia pegang tehug. Semangat untuk tetap
di masa yang akan dating. Di memikirkan menjaga kelesatrian aalam yang sampai sekarang
apabila karang terus menerus di rusak dengan membuatnya tetap bertahan dalam kondisi yang
cara dibom, maka ked pan tidak akaan ada lagi tidak mudah. Sebisa mungkin akan dilakukan
nelayan yang dapaat melaut dan mengakap ikan. segala cara untuk terus melawan para pengebom,
Hal ini dikarenakan karang dan habitat ikan akan walaupun cara yang dialkukan terkadang
mengalami kematian, ketika keduanya telah sedikit nyeleneh dan terkesan aneh. Cara yang
menglamai kematian maka para nelayan dapat dipilih oleh Anjul adalah merangkai bingkai
dipastikan tidak akan lagi mendapatkan ikan untuk menanman karang dengan media botol
dengan jumlah yang banyak. Untuk mencegah yang berasal dari kaleng, kaca, plastik hingga
pengerusakan karang secara terus menerus, Anjul besi. Bahkan terkadang muncul inovasi di luar
mencoba menaman karang. Namun saat menanam nalar yang membuatnya semakin bersemangat.

KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm 149 - 160
155

Terlepas dari semua kegilaan dan inovasi yang bertanggung jawab. Untuk menciptakan dunia
dilakukannya, semua itu haanya demi satu tujuan kemaritiman yang maju dan dinamis dibutuhkan
yaitu menjaga kelestarian alam. kondisi lingkungan yang baik. Namun, realitas
kondisi ini yang tidak didapati oleh Dampa,
Dampa sehingga mengharuskan untuk melakukan
Sosok ketiga yang menjadi bagian dari hal yang lebih keras lagi untuk mewujudkan
pemaparan pengarang melalui karakterisasi mimpinya. Komiteman tersebut secara nyata
tokoh adalah Dampa. Dampa adalah anak ketiga ditunjukkan melalui usaha untuk menjaga
dari keluarga Wa Makruhun atau adik kedua kelestarian lingkungan di tempatnya tinggal.
dari Katir. Tentunya tidak jauh berbeda dengan Dapat dilihat bahwa ketiga tokoh dalam
kedua kakaknya yang memiliki darah pejuang
novel Dari Rahim Ombak tersebut mempunyai
lingkungan yang sangat luar biasa, nampaknya
komitmen tinggi untuk melestarikan lingkungan
darah tersebut juga dimiliki oleh Dampa. Dengan
di sekitar tempat tinggal mereka. Karakter
bekal pendidikan yang telah diperolehnya,
Dampa ingin menjadikan dirinya sebagai salah tokoh dapat dilihat dari usaha mereka dalam
seorang pemuda yang menjadi penggerak dan mempertahankan kelestarian lingkungan.
mengambil peran dalam dunia kemaritiman. Hal Seperti tokoh Katir yang tidak menghiraukan
ini dapat dilihat dalam kutipan berikut. cibiran orang ketia ia membuat media karang
dan merehabilitasi terumbu karang yang rusak
Bukan Jurmini namanya jika jauh dari akibat pengeboman. Anjul dengan inovasinya
mahakarya. Baginya jika bisa dilakukan mencoba merangkai botol sampah untuk media
dengan spektakuler kenapa tidak. Menurutnya menanam karang. Serta Dampa yang tidak mau
Indonesia kini, alergi dengan maha karya. Itulah ketinggalan dalam melestarikan lingkungan
sebabnya kemajuan bangsa dalam dunia maritim melalui ide untuk memajukan dunia kemaritiman
berjalan lamban dan bahkan stagnan. Jurmini di Indonesia melalui gambar terumbu karang
bilang jangan takut untuk bermimpi, anak muda yang akan dibudidayaakan. Usaha tokoh-tokoh
harus mengambil peran. Masa muda adalah tersebut tergambar melalui tuturan pengarang.
kesempatan terbesar dalam hidup manusia untuk Pengarang dalam hal ini memberikan gambaran
mengabdi pada bangsa dan negara dalam hal ini kepada pembaca melalui narasi maupun deskripsi
dunia kemaritiman (KLTP2, Dam, DRO:331). yang menjelaskan bahwa tokoh utama tersebut
mempunyai karakter mencintai lingkungan.
Berbekal pendidikan yang dimilikinya, Pengarang dengan detail menjelaskan karakter
keinginan Dampa untuk terus menjadi pioneer pengarang melalui tuturan pengarang, sehingga
dalam menjaga kelestarian hidup lingkunagn tergambar dengan jelas bagaimana karakter tokoh
di sekitarnya tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dalam ketiga novel tersebut (Minderop, 2010: 8).
berangkat dari kondisi Indonesia dewasa ini yang
dianggapnya masih erlalu minim mahakarya Metode Tidak Langsung (showing)
dengan berkah luasnya samudra yang telah
Metode showing (tidak langsung)
diberikan oleh Tuhan. Dampa ingin menciptakan
memperlihatkan pengarang menempatkan diri
mahakarya dengan semua berkah yang telah
di luar kisahan dengan memberikan kesempatan
dititipkan oleh Tuhan kepadanya dan masyarakt
kepada para tokoh untuk menampilkan perwatakan
sekitarnya. Dampa ingin menciptakan dunia
mereka melalui dialog dan action (Pickering dan
kamaririman di Indonesia menjadi lebih maju dan
Hoeper, 1981: 27 dalam Minderop, 2013: 6).
bergerak dinamis, tentunya keingingan tersebut
Namun demikian, bukan tidak mungkin, bahkan
tidak hanya dicapai dengan kondisi lingkungan
banyak pengarang masa kini (era modern) yang
yang carut marut akibat ulah tangan tidak

Arif Setiawan dan Hidayah Budi Qur’ani, Nilai Karakter Cinta Lingkungan Melalui Karakterisasi Tokoh Pada
Novel Dari Rahim Ombak Karya Tison Sahabuddin Bungin
156

memadukan kedua metode ini dalam satu karya pertama dilakukan untuk mengidentifikasi
sastra. Jadi, tidak mutlak bahwa pengarang apa yang dikatakan penutur adalah dengan
“harus” menggunakan atau memilih salah satu memperhatikan substansi dari dialog. Apakah
metode. dialog tersebut sesuatu yang terlalu penting,
Metode tidak langsung mengabaikan sehingga dapat mengembangkan peristiwa-
kehadiran pengarang, sehingga para tokoh dalam peristiwa dalam suatu alur atau sebaliknya.
karya sastra dapat menampilkan diri secara Bila si penutur selalu berbicara tentang dirinya
langsung melalui tingkah laku mereka. Oleh sendiri timbul kesan ia seorang yang berpusat
karena itu, dengan adanya metode tidak langsung dan terkesan membosankan. Jika penutur selalu
pembaca dapat menganalisa sendiri karakter membicarakan tokoh lain ia terkesan tokoh yang
yang ada di dalam karya sastra. Ada beberapa senang bergosip dan suka mencampuri urusan
macam metode showing diantaranya karakterisasi orang lain.
melalui dialog, lokasi dan situasi percakapan, Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa
jati diri tokoh yang dituju oleh penutur, kualitas untuk mengidentifikasi karakterisasi tokoh
mental para tokoh, nada suara, tekanan, dialek, melalui tuturan tidak hanya sebatas tokoh utama
dan kosa kata, dan karakterisasi melalu tindakan saja yang berbicara. Akan tetapi, adanya interaksi
para tokoh. antara tokoh utama dengan tokoh lain dapat
Dalam menganalisis keempat novel pada memberikan gambaran bagaimana karakter tokoh
penelitian ini tidak semua metode tidak langsung utama dan tujuan dari tokoh utama diciptakan
ditemukan. Hal itu disebabkan karena tidak oleh pengarang.
semua pengarang menampilkan metode showing Dalam novel Dari Rahim Ombak, banyak
pada karya sastra yang dihasilkan. Pada keempat sekali interaksi yang dilakukan oleh tokoh
novel ini metode showing antara lain dialog, utama dengan tokoh lain. Interaksi tersebut
lokasi dan situasi, percakapan antar tokoh, dan dapat menggambarkan bagaimana tokoh utama
tindakan para tokoh. sangat tertarik untuk melestarikan lingkungan
di tempat tinggalnya. Para tokoh utama sangat
Karakterisasi Melalui Dialog haus informasi ataupun mempunyai kecurigaan
akan kecurangan-kecurangan yang dilakukan
Karakterisasi melalui dialog terbagi atas: oleh oknum-oknum yang merusak lingkungan
apa yang dikatakan penutur, jatidiri penutur, demi kepuasan pribadi. Kondisi yang demikian
lokasi dan situasi percakapan, jatidiri tokoh yang tergambar jelas melalui paparan data berikut ini.
dituju oleh penutur, kualitas mental para tokoh,
nada suara, penekanan, dialek, dan kosakata para Sekedar kabar. Aku sudah lulus sekolah. Kini
tokoh. sudah semakin leluasa waktu menanam karang.
Dalam novel Drai Rahim Ombak hal Yakinkan aku kembali untuk tetap berjuang
yang paling dominan yang tergambarkan dalam sebagaimana pesan-pesan surat tujuh bulan lalu.
karakterisasi melalui dialog adalah apa yang Setiba kakak di sini kelak, aku akan semakin
dikatakan penutur. Hal itu terlihat kalau tokoh bersemangat. Selama ini ditemani sepucuk surat
utama dapat diidentifikasi karakternya melalui yang kakak tuliskan (KMD5, TU, DRO:101).
percakapan antara tokoh utama dengan tokoh
Sekembalinya dari perantauan untuk
lain. Dengan kata lain, karakter tokoh utama
menuntut ilmu, Dampa merasa komitmen yang
yang mencintai lingkungan dapat tergambarkan
selama ini ia bangun dengan kaakanya semakin
melalui dialog antar tokoh.
hari semakin tinggi. Ide-ide gilanya untuk
Menurut Minderop, (2013: 23) hal yang
tetap berjuang dalam menanam karang sebagai

KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm 149 - 160
157

salah satu upaya untuk menjaga kelestarian menuntut langkah nyata untuk menyadarkan
alam semakin membumbung tinggi. Dia ingin para pengebom. Para pengebom sudah sekina
tetap berjuangan seperti dahulu saat dirinya lama melakukan aksinya tana pernah sedikitpun
mengirimkabar melalui surat yang terakhir kali mendapatkan teguran dai pihak yang berwajib.
dia lakukan tujuh bulan yang lalu. Tekad dan Seolah dalam pelaksanannyannya pihak berwajib
komitemen tingginya untuk membuktikan kepada sudah berubah fungsi dengan menggadaikan diri
sang kakaka mengenai apa yang selama ini demi rupiah dan melindungi para pengebom.
telah dibicarakanya. Dialog yang dilakukanhya Realitas inilah yang dijadikan sebagai dasar oleh
dengan sakang kaka membuatnya untuk terus Katr dan Anjul tetap berjuang dalam memutus
memperjuangkan semangat yang selamaa ini telah mata rantai peredaran bahan peledak dan
menjadi tujuan dan impiannya. Kondisi tersebut potassium guna amenyadarkan para pengebom.
merupakan salah satu bagian dari pengarang Berjuang dan tarsus berjuang walapun dalam
untuk memaparkan tokoh melalui metode tidak perjuangan tersebut tidak ada campur tangan
langsung (showing) yang memperlihatkan pemerintah yang semsetinya menjadi pihak
pengarang menempatkan diri di luar kisahan yang dirugikan, tetapi tidak pernah menyurutkan
dengan memberikan kesempatan kepada para smeangat Katir dan juga Anjul. Baginya ada
tokoh untuk menampilkan perwatakan mereka maupun tidak ada pemerontah tetap sama saja,
melalui dialog dan action (Pickering dan Hoeper, semua aparatur Negara sudah menjadi kubu
1981: 27 dalam Minderop, 2010: 6). Dialog yang memusuhi meraka yang menccoba menjaga
panjang mengenai apa yang akan dilakukan kelestarian alam.
juga sedang dilakukan oleh Katir dan juga
Anjul. Mereka berdua sedang mencoba untuk Karakterisasi Melalui Tindakan Para Tokoh
mengibaratkan kondisi yang sekarang dihadapi
seolah seperti berjalan di tengah bara api tanpa Selain melalui tuturan, watak tokoh
mengenakan alas apapaun. Perumpamaan dapat diamati melalui tingkah laku. Tokoh dan
tersebut hadir karena kondisi dan peran nyata tingkah laku bagaikan dua sisi pada mata uang
pemerintah sebagai aparatur penegak hukum logam. Menurut Henry James, sebagaimana
tidak lagi dapat diminta bantuannya. dikutip oleh Pickering dan Hooper, menyatakan
bahwa perbuatan dan tingkah laku secara
Saat ini kita memasuki adu pikir dan beban logis merupakan pengembangan psikologi
syaraf yang hebat. Kita harus menyadarkan dan kepribadian; memperlihatkan bagaimana
mereka terlebih dahulu. Mungkin kita bisa mulai watak tokoh ditampilkan dalam perbuatannya
dengan memutuskan mata rantai peredaran (Pickering dan Hoeper, 1981:34 dalam Minderop,
bahan peledak dan potassium, kita memasuki 2010: 38). Tampilan ekspresi wajah pun dapat
babak sulit. Sebab pemerintah tidak akan memperlihatkan watak seorang tokoh. Selain
pernah hadir. Tidak pernah memikirkan apa itu, terdapat motivasi yang melatarbelakangi
yang terjadi. Malah kita sama saja memiskinkan perbuatan dan dapat memperjelas gambaran
oknum aparat penegak hukum yang dari aktivitas watak para tokoh.
mengebom itu mereka gadaikan pangkat dan Pada novel Dari Rahim Ombak, tingkah
amanah suci negera demi uang. Lihat saja! Siapa laku tokoh utama sudah sangat terlihat bahwa
yang menjamin brangkas mereka dekat seperti mereka memperlihatkan sikap mencintai
saudara beda Rahim (KMD7, Dam, DRO:103- lingkungan dengan melakukan hal-hal yang
104). mampu mempertahankan kelestarian lingkungan
Kondisi yang tengah dihadapi oleh Katir yang ada di tempat tinggal mereka. Hal tersebut
dan juga Anjul merupkan sebuah kondisi yang dapat terlihat pada data di bawah ini.

Arif Setiawan dan Hidayah Budi Qur’ani, Nilai Karakter Cinta Lingkungan Melalui Karakterisasi Tokoh Pada
Novel Dari Rahim Ombak Karya Tison Sahabuddin Bungin
158

Aku merasakan denyut nadi kakak. Lebih baik kelestarian alam, kondisi tersebut dapat dilihat
kehilangan Ulan daripada harus menyaksikan dari kutipan berikut ini.
pembantaian karang. Secara manusiawi kita
akan tetap menghormati Ulan. Pun demikian Pada malam peresmian ini. Secara resmi pula
Wa Makaruhu bersama kroninya. Namun saya serahkan gedung mahkota raksasa ini.
sebagai manusia laut yang diberi kehidupan oleh Taman laut ini kepada dunia, kepada Indonesia,
karang, pantas kiranya kita hentikan siapapun kepada Sulawesi Selatan untuk dinikmati
yang merusak karang. Kita tidak mau menjadi oleh semua orang. Untuk dinikmati oleh anak
penjahat sejarah saat generasi mendatang hanya sekolah, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat
mendapati negeri ini hancur penuh noda dan dunia. Kiranya ini dapat menjadi persembahan
najis keserakahan (KMTPT3 TU, DRO:102). bagi anak cucu kita di masa yang akan datang.
Mari kira wariskan segenap mahkluk laut ini
Anjul yang dibesarkan dengan semangat untuk manusia mendatang. Suatu masa yang
untuk tetap mencintai lingkungan merasakan kita sendiri belum tentu hidup pada saat itu.
kemabli aura Katir hadir kembali setelah kejadian Rawatlah dengan penuh kasih sayang. Bersama
yang sangat menguras air mata. Kejadian yang taman laut ini terkandung ilmu pengetahuan
dapat dikatakan sangat tidak manusiawai yang yang luas seluas samudera yang ada di muka
dilakukan oleh Wa Makaruhu dengan semua bumi ini (KMTPT9 Anj, DRO:130).
kroninya. Dalam hatinya yang dalam terjadi
pergolakan yang sungguh sangat luar biasa, Usaha dan kerja keras yang telah
terlintas dua pilihan dalam benaknya yaitu dilakukannya selama ini ternyata telah berbuah
mengikhlaskan apa yang barus saja dilihatnya atau hasil yang dapat dikatakan maksimal. Semua
Ulan kekasih kakanya yang harus pergi. Namun, kerja keras Dampa dalam mengelola dan menjaga
tanpa berpikir panjang Anjul pun sudah memiliki kelestarian karang telah memasuki babak baru.
jawaban atas apa yang tengah dihadapinya Semua karyanya selama ini telah dibaktikan
tersebut. Dia lebih memiliki Ulan yang harus untuk kemaslahatan seluruh umat, baik dari
pergi daripada karang yang ditanamanya itu yang lingkup kecil sampai ke lingkup yang
hancur tidak berbetuk. Aliran darahnya seolah lebih luas. Maha karya yang selama ini telah
mendidih melihat kebengisan para pelaku dirancang dan diciptakanya dalam bentuk taman
pengebom karang yang tidak bertanggung jawab. laut telah diikararkan menjadi milik seluruh
Dalam kondisi yang demikian, dia berikrak masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukannya demi
untuk tetap memeertahankan kelestarian karang keberlangsungan hidup dirinya sekarang dan juga
dalam kondisi apapun serta tidak mau dijadikan generasi selanjutnya. Dampa beranggapan bahwa
sebagai salah satu pelaku sejarah yang tamak dirinya dan seluruh warga di kampungnya tidak
dan rakus. Tindakan dan komitmen nyata Anjul akan selamanya hidup. Oleh karena itu, perlu
dalam mempertahankan kelestarian alam tidak kiranya untuk mewariskan segenap kelestarian
perlu diragukan lagi, karena baginya kelestariaan alam kepada generasi penerus. Titipan yang
alam adalah harga mati dan tidak dapat ditawara diberikan oleh Dampa tidak hanya sekadar
dengan apapun. Senada dengan tindakan dan taman laut dan juga bangunan saja, melainkan
komitmen nyata Anjul dalam memertahankan sejuta ilmu pengetahuan yang juga terkandung di
kelestarian alam, juga diikuti oleh adiknya dalamnya sebagai sebuah oase di tengah kemarau
yang paling bungsu yaitu Dampa. Dengan yang tidak berujung. Tindakanya nyata yang telah
bekal keilmuan yang telah dimilikinya cara dilakukanhya merupakan sebuah pencapaian
berpikrnya Dampa tampek lebih modern daripada besar dari apa yang selama ini dilakukan oleh
kedua kakanya yang sama-sama berjuang demi keluarga besarnya. Tindakan tersebut juga dapat

KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm 149 - 160
159

dikatakan lebih baik dengan dukungan ilmu dimaknai dengan baik oleh para pembaca.
pengetahuan yang telah didapatkannya selama Kedua jenis metode penggambaran tokoh
ini. Proses panjang yang telah dilakukan oleh utama dalam dalam novel Dari Rahim Om-
Dampa melalui sebuah tindakan nyata seolah bak menampilkan bahwa sikap, pendirian,
menyiratkan kebenaran atas pendapat James dan komitmen yang tinggi dari Katir, Anjul
dalam Minderop (2010: 38) yang menyatakan dan Dampa dapat diketahui melalui dilaog
bahwa perbuatan dan tingkah laku secara serta tindakan dari para tokoh yang meno-
logis merupakan pengembangan psikologi dan lak pengeboman dan penghancuran karang
kepribadian, memperlihatkan bagaimana watak sebagai bagian dari ekosistem di laut.
tokoh ditampilkan dalam perbuatannya.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN
Andayani, T. (2015). Rekonstruksi Akhlak
Dari pembahasan yang sudah diuraikan Bangsa Melalui Pembelajaran Apresiasi
di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama Sastra di Sekolah Menengah Pertama.
dalam novel Dari Rahim Ombak mempunyai In Seminar Nasional Sastra, Pendidikan
karakter mencintai lingkungan serta keinginan Karakter, dan Industri Kreatif. Surakarta.
yang kuat untuk menjaga lingkungannya agar Bungin, T. S. (2015). Dari Rahim Ombak. Bogor:
tetap lestari, uraian dapat dilihat sebagai berikut. Erzatama Karya Abadi.
(1) Penggambaran tokoh utama dilakukan oleh Ismawati, E. (2011). Pengajaran Apresiasi Sastra
pengarang melalui dua cara yaitu dengan Berbasis Pendidikan Karakter. Jurnal
metode langsung (telling) dan metode tidak Basastra, 5(2), 231–236.
langsung (showing). Penggambaran me- Kamalia, N. (2013). Karakteristik Tokoh dan
Penokohan dalam Cerpen Karya Buruh
lalui metode langsung (telling) dilakukan
Migran Indonesia di Hongkong. Universitas
melalui tuturan pengarang. Dengan metode
Negeri Malang.
ini pengarang terus-menerus mengawasi
Mauludiyah, N. D. (2013). Kepribadian Tokoh
karakterisasi tokoh, sehingga tokoh utama
Roda Savitri Darsono dalam Novel Misteri
dalam novel Dari Rahim Ombak berjalan Sutra Robek Karya S. Mara Gd (Kajian
sesuai dengan keinginan pengarang. Me- Psikologi Behavioral Tokoh Cerita).
lalui proses tersebut tokoh Katir, Anjul, dan Malang: Universitas Negeri Malang.
Dampa digambarkan sebagai tokoh protago- Minderop, A. (2010). Psikologi Sastra. Jakarta:
nis yang berada di garis depan dalam untuk Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
menantang perusakan terhadap lingkungan, Moleong, L. (2011). Metodologi Penelitian
sehingga ketiga tokoh tersebut menjadi mu- Kualitatif. Bandung: PT Remaja
suh para nelayan pengebom. Rosdakarya.
(2) Metode kedua yang digunakan oleh penga- Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam
rang dalam menggambarkan karakter tokoh Pembelajaran Bahasa dan Sastra.
adalah metode tidak langsung (showing). Yogyakarta: BPFE.
Dalam metode tidak langsung terdapat Samani, M. dan H. (2012). Konsep dan Model
dua poin penggambaran tokoh utama yaitu Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
melalui dialog dan tindakan para tokoh. Rosdakarya.
Kedua pola dalam metode tidak langsung ini Saryono, D. (2015). Paradigma Estetika dan
memberikan kesempatan kepada para tokoh Etika Novel Indonesia Setelah Kurun
untuk menampilkan perwatakan mereka Tahun 2000-an. Makalah Temu Pakar dan
melalui dialog dan action, sehingga dapat Pengarang. Malang.

Arif Setiawan dan Hidayah Budi Qur’ani, Nilai Karakter Cinta Lingkungan Melalui Karakterisasi Tokoh Pada
Novel Dari Rahim Ombak Karya Tison Sahabuddin Bungin
160

Setyorini, N. (2015). Aspek-aspek Diksi Novel


Mataraisa Karya Abidah El Khaileqy dan
Novel Larung Karya Ayu Utami (Kajian
Komparatif). In Seminar Nasional dan
Lounching Adobsi. Surakarta.

KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017, hlm 149 - 160

Anda mungkin juga menyukai