Makalah Konsep Dasar Ips KLPK 1
Makalah Konsep Dasar Ips KLPK 1
Makalah Konsep Dasar Ips KLPK 1
Kelas : 2D
Oleh :
Kelompok 1
1. Cendikiawardani 2213053226
2. Dea marlinda 2213053147
3. Riska adila khoirina 2213053218
UNIFERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula Shalawat serta Salam senantiasa kita
sanjungkan kepada Nabu Muhammad SAW. yang insyaallah akan memberkati
kita di hari akhir nanti.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS
SD sebagai bahan penambah pengetahuan dan informasi bagi pembacanya.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar nantinya kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………4
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang sangat penting bagi
setiap umat manusia di dunia ini. Karena dengan ilmu – ilmu sosial manusia
dapat berinteraksi degan baik dan benar, sejak kita lahir di dunia ini secara
tidak langsung kita sudah mempelajari ilmu – ilmu sosial secara tidak sengaja
dan tidak disadari.
Untuk mendukung pemahaman yang lebih mendalam dari para siswa
tentang lingkungan kehidupan sosialnya, maka seorang guru IPS sekolah
dasar perlu menguasai konsep-konsep sosiologi dan ilmu politik, misalnya
konsep tentang individu dan masyarakat, struktur sosial, pranata, proses
sosial, pemerintahan, hukum dan undang-undang, serta peran dan tanggung
jawab warga negara. Oleh karena itulah sebagai calon guru sekolah dasar
perlu memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 PENGERTIAN ILMU SOSIAL MENURUT AHLI
Pengertian atau definisi dari ilmu sosial tidaklah hanya satu saja, ada
beberapa versi lainnya menurut beberapa ahli sosial yang datang dari berbagai
penjuru dunia. Yang pertama adalah seorang ahli sosial dari negeri seberang
yang bernama Peter Herman, ia mengatakan bahwa ilmu sosial merupakan
pelajaran berharga mengenai perbedaan namun tetap menjadi kesatuan. Yang
berarti adalah manusia hidup di muka bumi ini dikaruniai akal pikiran yang
tentu berbeda beda dengan manusia satu dan lainnya lagi. Akan tetapi pada
prinsipnya adalah sama, semua manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan manusia lain untuk saling berinteraksi satu denga lainnya.
Setiap manusia tidak ada yang bisa benar benar hidup seorang diri, tanpa
bantuan manusia lain untuk melangsungkan kehidupannya setiap hari.
Dari kedua pengertian ilmu sosial menurut para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa ilmu sosial memang merupakan ilmu yang mempelajari
tentang manusia, baik kehidupan berinteraksi satu dengan lainnya, kehidupan
saling menguntungkan atau mutualisme, karena manusia tidak dapat hidup
sendiri. Akan tetapi dalam interaksi tersebut pastilah akan ada konflik konflik
yang terjadi baik antar manusia secara individu, manusia individu dengan
kelompok, ataupun antar manusia secara berkelompok. Meski begitu pasti
akan ada penyelesaian yang didapatkan dari hasil interaksi lagi nantinya.
6
Demikianlah yang dapat dibahas mengenai pengertian ilmu sosial secara
umum, dan dari beberapa ahli yang dapat anda pelajari.
Bahan pelajaran IPS bersumber dari masyarakat dan alam sekeliling kita.
Bahan tersebut disusun dalam topik-topik yang berisikan konsep-konsep dan
generalisasi yang harus disajikan kepada siswa-siswa sesuai dengan
perumusan arti IPS. Konsep dan generalisasi berasal dari berbagai cabang
ilmu sosial Kadiyono Mertodihardjo (1984). Lingkungan sosial dan alam
siswa perlu pula digunakan berbagai pedoman dalam penyusunan bahan
sehingga apa yang akan disajikan ada kaitannya dengan masyarakat tempat
tinggalnya. Namun perkembangan penduduk yang amat cepat mengakibatkan
pertumbuhan kehidupan masyarakat yang amat kompleks. Perkembangan
teknologi dan ilmu membawa timbulnya beraneka ragam peralatan sehingga
pemilihan dan penyajian bahan peralatan yang tepat merupakan masalah pula.
Jelas sekali bahwa kini makin banyak pengertian yang harus diketahui oleh
siswa. Hal ini tidak akan terlaksana melalui proses tradisional dengan
menghafal dan mengingat meluluh. Proses penguasaan bahan harus dirombak
dengan cara penguasaan konsep dan generalisasi, karena dengan penguasaan
konsep dan generalisasi amat penting dan dapat memudahkan pemahaman
siswa tentang masyarakat. Berikut akan diuraikan satu persatu tentang
konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu-ilmu sosial menurut Mulyono Tj
(1982) adalah seperti berikut:
7
(e) antropologi
(f) politik
(g) psykologi sosial.
Berikut akan diuraikan tentang pengertian dan bagian-bagiannya, serta
contoh konsep masing-masing ilmu-ilmu sosial.
Sejarah dapat disebut sebagai salah satu cabang ilmu social yang selalu ada
kaitannya dengan apa yang terjadi di masa lalu. Maka dari itu melalui pelajaran
sejarah, di harapkan peserta didik/mahasiswa dapat mengenali perkembangan
kehidupan umat manusia, baik masyarakat bangsanya maupun masyarakat bangsa-
bangsa lain. Di harapkan pula dapat memahami saling pengaruh yang terjadi antara
satu peristiwa dengan peristiwa lain serta saling pengaruh antar masyarakat dan antar
bangsa. Melalui pemahaman sejarah rasa kebangsaan semakin tebal dan mengenali
“benang merah” perjuangan bangsa serta menghidupkan atau menyajikan peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Akan tetapi tidak semua peristiwa itu layak
untuk disajikan, masalah dapat dan tidak dapatnya perisrtiwa sejarah disajikan
bergantung pada keterhubungan masalah yang ada dalam hubungan konsep disiplin
ilmu sosial dalam kajian ilmu sosial yang ada. Sejarah merupakan suatu kontinuitas
dan berlangsung dalam hubungan kausal. Suatu peristiwa merupakan akibat dari
peristiwa sebelumnya dan akan menjadi sebab dari peristiwa selanjutnya. Untuk
memahami akibat peristiwa yang ada perlu dilandasi dengan pengetahuan sejarah dan
konsep-konsep dasar sejarah menjadi dasar bagi pengetahuan itu. Oleh karena itu,
sejarah ini tidak hanya sebagai pengetahuan, melainkan memenuhi syarat juga
sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini termasuk bidang ilmu sosial.
Akan tetapi, tidak semua yang terjadi di masa lalu dapat di katakan sebagai
sejarah. Cerita atau dongeng yang bersifat fiktif tentang masa lalu atau diragukan
8
pembuktiannya tidak tepat untuk dapat sebagai pengajaran. Sejarah yang baik
menceritakan tentang orang dan kejadian dalam semangat pengkajian sehingga
mendorong pendengar atau pembacanya berpikir kritis tentang apa yang benar–benar
terjadi. Sejarah sangat luas artinya. Berikut adalah beberapa pengertian para ahli
tentang sejarah.
Secara objektif, suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup di masa lampau tidak
dapat diulang kembali. Namun dengan menerapkan suatu metode, peristiwa atau
pengalaman tersebut dapat direkonstruksi, disusun kembali. Secara murni, tentu saja
hasil rekonstruksi itu tidak merupakan duplikat sebagai mana aslinya. Ungkapan
sejarah berulang dan mengambil pelajaran dari sejarah, hal tersebut merupakan
kesadaran dari kita manusia bahwa hal-hal tertentu sebagai pengalaman masa lampau,
mungkin terjadi atau berulang untuk diwaspadai, khususnya berkenaan dengan
peristiwa-peristiwa yang membawa laknat bagi kehidupan umat manusia.
Sedangkan peristiwa masa lampau itu, tidak akan mungkin terulang kembali.
Apa yang telah terjadi, telah menjadi fakta sejarah. Sebagai suatu kesadaran, kita
wajib waspada terhadap pengalaman sejarah yang membawa laknat bagi kehidupan
dan kesejahteraan umat manusia. Suatu makna yang berharga, dengan mempelajari
peristiwa dan pengalaman masa lampau dan dihubungkan dengan kejadian serta
pengalaman aktual hari ini, kita dapat mengetahui dan mengkaji perkembangan. Dan
9
dari perkembangan tersebut, kita dapat memprediksi kejadian-kejadian masa yang
akan datang.
Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki konsep dasar yang menjadi
karakter dirinya, dan yang dapat dibina pada diri kita masing-masing, terutama pada
diri peserta didik. Konsep-konsep dasar itu yaitu: Waktu ,Dokumen ,Alur peristiwa,
Kronologi,Peta,Tahap-tahap peradaban,Ruang ,Evolusi dan Revolusi .
Bahwa waktu adalah konsep dasar pada sejarah, peristiwa itu tidak dapat
dikatakan sebagai fenomena dan fakta sejarah jika tidak dinyatakan waktu terjadinya,
terutama waktu yang menunjukkan waktu masa lampau. Waktu terutama waktu yang
telah lampau, menjelaskan sifat, bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan.
Peristiwa sejarah, dapat dinyatakan sebagai sejarah apabila terkait dengan waktu ini.
Konsep yang paling melekat dengan waktu adalah ruang meskipun secara
karakteristik konsep ruang lebih mendekat dengan geografi. Pada abad XVIII,
seorang ahli filsafat Jerman mengemukakan bahwa sejarah dengan geografi
merupakan ilmu dwi tunggal, artinya penelaahan sesuatu peristiwa berdasarkan
dimensi waktunya, tidak dapat dilepas dari ruang waktu terjadinya. Sejarah
mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk di mana
peristiwa itu terjadi. Kesatuan kedua konsep tersebut, memberikan petunjuk tentang
karakter peristiwa yang ditelaah. Oleh karena itu, peta menjadi alat bantu tentang
lokasi sesuatu peristiwa itu terjadi. Selanjutnya, konsep alur peristiwa tidak lain
10
adalah suatu rentetan peristiwa atau rentetan pengalaman sejarah masa lampau
berdasarkan urutan waktu terjadinya. Atau dengan ungkapan konsep yang lain yaitu
kronologi peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau.
Jadi sumbangan ilmu sejarah bagi ilmu sosial bagi ilmu sosial berupa
kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna
terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan di masa yang
akan dating. Hal ini dapat merupakan penjelasan tetntang hubungan sebab akibat di
dalam kehidupan.
11
2.3.2 KONSEP GEOGRAFI
12
ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan
persamaan dan perbedaan fenomenanya (udara, batuan, perairan, kehidupan).
Persamaan dan perbedaan fenomena tersebut tidak terlepas dari hubungan dan
interaksi keruangan dan unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan di
permukaan bumi
Geografi merupakan ilmu social yang memiliki kajian tentang ruang dan jarak
yang menjadi tempat tinggal manusia. Dalam geografi, konsep-konsep yang sering
digunakan adalah:
Lokasi, menentukan lokasi atau menemukan suatu tempat di permukaan bumi ini
memerlukan keterkaitan dengan tempat-tempat yang diketahui.
Posisi (kedudukan), saat ini ditentukan oleh garis latitude dan longitude.
Tempat (site), merujuk pada lokasi pada suatu tempat yang pasti dengan suatu
gambaran atau sumber-sumber daya setempat.
Distribusi (pembagian), berarti dimana orang–orang hidup diatas bumi.
Arrangement (perancangan), merujuk pada bagaimana benda-benda ditempatkan
di tempat orang-orang hidup.
1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
13
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat,
sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada
makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama
lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah
yang lainnya.
10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur
yang lain pada suatu tempat.
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (Pendas) konsep dasar
itu dapat kita mulai dari arah (mata angin), jarak, peta perbedaan waktu, sungai,
gunung, dan demikian seterusnya secara bertahap serta berkesinambungan.
Selanjutnya, bagaimanakah membina konsep (concept formation) pada diri kita
masing-masing dan terutama pada diri peserta didik yang menjadi tanggung jawab
kita masing-masing. Karena pembinaan konsep itu tidak lain adalah mengajarkan
pengertian konotatif tentang sesuatu maka kita selaku guru IPS mengajarkan
pengertian yang seluas-luasnya tentang sesuatu secara bertahap berkesinambungan,
sampai terjadi pola pengertian dalam benak kita dan juga dalam benak peserta didik
tentang sesuatu tadi secara terurai mulai dari keadaannya yang konkrit mudah
14
ditangkap oleh peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep
tersebut.
Contonya yaitu,kita selaku guru IPS bertanya kepada peserta didik tentang
sungai “apakah ada di antara mereka yang belum mengenal sungai”. Anda yakin tidak
ada peserta didik yang belum mengetahui tentang sungai itu. Secara konkret kita telah
menyampaikan pengertian sungai itu. Kita dapat menjelaskan arti kata sungai sesuai
dengan yang diuraikan dalam kamus. Selanjutnya dikemukakan bahwa sungai itu ada
daerah sumbernya (daerah hulu), ada aliran bagian tengah, dan ada muaranya (bagian
hilir). Kemudian kita sampaikan pemanfaatan sungai untuk berbagai keperluan
seperti Pengairan sawah, pelayaran atau perhubungan, pembangkit tenaga listrik,
Perikanan, dan demikian seterusnya. Mengenai daerah sumber atau daerah hulunya,
ada yang berasal dari pegunungan, ada yang berasal dari danau, dan ada pula yang
berasal dari daerah es atau daerah salju. Dengan demikian, sumber airnya itu ada
yang berasal dan curahan hujan dan ada pula yang berasal dari curahan salju. Kalau
hal-hal yang berkenaan dengan sungai itu telah mencakup pengertian yang luas dan
telah tertanam dalam benak kita masing-masing termasuk dalam benak peserta didik
maka pada diri siswa masing-masing telah terbina konsep. Proses pembinaan konsep
ini tidak hanya berlaku untuk bidang studi geografi, melainkan berlaku juga untuk
semua bidang studi dan semua bidang pendidikan.
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomeia. Kata ini
sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan
nomos yang berarti peraturan. Dengan demikian arti sesungguhnya dari oikonomeia
yaitu mengatur rumah tangga. Rumah tangga di sini adalah dalam pengertian luas,
jadi bukan rumah tangga dalam arti sehari-hari.
Rumah tangga ini berarti setiap bentuk kerjasama manusia untuk mencapai
kemakmuran atas dasar prinsip ekonomi. Misalnya rumah tangga konsumsi, rumah
15
tangga perusahaan, rumah tangga negara, dll. Kalau kita simpulkan maka ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran dalam memenuhi kebutuhannya.
Ilmu pengetahuan ekonomi lahir pada abad ke-18, yaitu pada saat Adam
Smith menuangkan dalam “inquiry into the nature and causes of wealth of nations”
(tahun 1776), mambahas ekonomi secara sistematis dan bersifat menyeluruh yang
dituangkannya di dalam teori-teori ekonomi. Sejak Adam Smith-lah baru masalah
ekonomi diuraikan secara ilmu pengetahuan, sehingga ia dianggap sebagai bapak
ilmu ekonomi. Pendapat-pendapat tentang ekonomi sebelum Adam Smith belum
dapat dianggap sebagai ilmu ekonomi, berhubung pembahasannya belum sistematis
dan tidak bersifat menyeluruh.
Konsep – konsep yang paling dasar dalam ilmu ekonomi adalah Kelangkaan
(scarcity), Spesialisasi (specialization) , Saling ketergantungan (interdependence),
Pasar (market) dan Kebijakan Umum (public policy). Disini kita akan membahas satu
persatu bagian dari konsep–konsep dasar ilmu ekonomi yaitu :
16
1. Kelangkaan
Kelangkaan berarti bahwa suatu pilihan harus dibuat dalam pengalokasian sumber–
sumberdaya tertetu, apakah uang, waktu atau minyak bumi, yang ingin digunakan
masyarakat sesuai keinginannya, sehingga masyarakat harus membuat pilihan.
Contohnya : Kelangkaan minyak bumi atau Bahan bakar Minyak (BBM) sejak kurun
waktu 3 tahun yang lalu mulai mengalami penurunan produksi karena sulitnya atau
berkurangny sumber daya alam yang mengakibatkan kelangkaan minya bumi, Selain
itu juga semakin banyaknya kebutuhan akan minyak bumi adalah salah satu faktor
yang menyebabkan semakin sulitnya untuk memperoleh minyak bumi tersebut.
2. Spesialisasi
Spesialisasi merujuk pada pembuatan pilihan yang sepenuhnya atau seutuhnya hanya
pada satu macam tugas.
Contoh : misalnya dalam suatu perusahaan pembuatan makanan, Beni bekerja hanya
membersihkan kotoran makanan, Gung Ani hanya memotong makanan, dan Eka
hanya membungkus makanan. Tiap–tiap pekerja sudah secara spesialisasi atau secara
khusus hanya mengerjakan satu tugas khususnya.
3. Saling Ketergantungan
Contoh: Misalnya anda tidak mungkin bisa memenuhi semua kebutuhan anda. Baju,
sepatu, buku, alat tulis, makanan, juga pelayanan jasa yang anda butuhkan sehari–hari
tentu anda tidak dapat memenuhi sendiri. Sehingga anda akan tergantung pada
barang–barang dan jasa yang disediakan oleh orang lain.
17
4. Pasar
Konsep pasar berarti ada perimbangan antara kebutuhan terhadap barang dan jasa
yang telah dihasilkan atau disediakan.
Contoh: dalam suatu pasar jika kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa tersebut
banyak makan barang dan jasa akan disediakan untuk memenuhi semua kebutuhan
yang diperlukan oleh masyarakat, sehingga antara kebutuhan dan persediaan antara
barang dan jasa menjadi seimbang.
5. Kebijaksanaan Umum
Contoh: Bila dalam suatu perusahaan memproduksi suatu barang yang akan diperjual
belikan, namun ternyata barang tersebut tidak layak untuk digunakan, maka akan
dikeluarkanny kebijaksanaan umum untuk tidak mengizinkan produk tersebut di
edarkan.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan Sosial memprogramkan pendidikan dengan konsep-
konsep terpilih dari ilmu-ilmu social untuk membina warga negara yang baik.
Dalam kaitannya dalam pengajaran terhadan calon guru sekolah dasar, ilmu
pengetahuan social memberikan pemantapan wawasan tentang konsep-konsep
dan keterampilan dasar pendidikan IPS sekolah dasar. Dalam kehidupan
sehari-hari IPS memberikan pedoman tata cara untuk berinteraksis antar
individu maupun kelompok dengan baik.
19
3.2 SARAN
Dalam pembuatan konsep untuk menyusun suatu generalisasi
hendaknya kita mencari dan menggunakan fakta-fakta yang sistematik sesuai
dengan konsep dan generalisasi yang akan kita buat. Dan sebagai calon guru
SD hendaknyakita mampu memahami konsep-konsep yang terkandung
didalam setiap disiplin ilmu social dengan baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Toni dan Maulana Arafat. Konsep dasar ilmu pengetahuan social. Yogyakarta
: Samudera Biru.2018.
http://beta-pgsd.blogspot.com/2014/12/konsepkonsep-dasar-ilmu-sosial.html
21
LAMPIRAN
Soal
Jawaban: D
2. “Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang
menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu
yang terpercaya”definisii sejarah tersebut merupakan definisi dari…
A. Hugiono dan P.K Poerwantara
B. Sartono Kartodirdjo
C. Ephrain Fischoff
D. Kadiyono Mertodihardjo
Jawaban : D
A.lokasi
B.Jarak
C.Keterjangkauan
D. Pola
22
Jawaban : A
A. spesialisasi
B.kelangkaan
C. Saling Ketergantungan
D. Pasar
Jawaban : B
Jawaban : C
23
Jawaban : D
Jawaban : B
8. Hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada
suatu tempat Di sebut….
A. Keterkaitan keruangan
B. Interaksi Interdependensi
C. Diferensiasi Area
D. Morfologi
Jawaban : A
Jawaban : C
24
10. Pada abad berapakah Ilmu Pengetahuan Ekonomi muncul…
A. Abad ke-16
B. Abad ke-17
C. Abad ke-18
D. Abad Ke-19
Jawaban : C
25