PDF Kak Ubm Compress
PDF Kak Ubm Compress
PDF Kak Ubm Compress
D I N AS K E S E HA T A N
Di Indonesia terdapat lebih dari 50 juta orang membelanjakan uangnya secara rutin
untuk membeli rokok. Data tahun 2010 memperlihatkan keluarga termiskin
membelanjakan 12%, sementara keluarga terkaya sebesar 7% pengeluaran tiap
bulannya untuk membeli rokok. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa
kebiasaan merokok akan menurunkan kemampuan ekonomi keluarga miskin yang
banyak terdapat di negara berkembang. Berhenti merokok akan memberikan peluang
lebih besar dalam mengalokasikan sumber daya keuangan untuk menyediakan
makanan bergizi bagi keluarga, pendidikan dan upaya memperoleh pelayanan
kesehatan.
Berbagai upaya sosialisasi anti rokok sudah di lancarkan berbagai pihak, seperti
pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), berbagai badan pada perserikatan
bangsa-bangsa (PBB), dan bahkan sudah ada hari anti rokok sedunia. Namun
kenyataannya perilaku merokok masih marak, bahkan kini remaja pun semakin banyak
merokok. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain di dunia seperti
Cina dan semua negara Eropa. Jumlah perokok pria di Indonesia dalam 30 tahun
terakhir meningkat 57 persen. Peningkatan ini merupakan jumlah tertinggi kedua di
dunia berdasar hasil penelitian
penelitian The Institute For Health Metrics and Evaluation (IMHE)
dan dalam jurnal kesehatan Amerika, 8 Januari 2014. Indonesia merupakan satu dari 12
negara yang menyumbangkan angka sebesar 40 persen dari total jumlah perokok di
dunia.
Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI,
Tjandra (2014) , peringatan dalam iklan rokok memang ditujukan kepada anak- anak
agar tidak coba-coba merokok. Hingga saat ini rokok masih menjadi perdebatan dari
berbagai pihak. Di setiap ruang, di tempat umum lebih tepatnya dengan tidak segan-
segan para perokok melancarkan aksinya, tanpa memikirkan efek dari kepulan asap
yang mereka buat. Fakta menunjukan 24% dari pelajar sekolah menegah pertama
mengaku merokok, teratur atau kadang-kadang, dan hampir semuanya mengetahui
bahwa rokok itu tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Mengingat masih
masih banyaknya perokok
perokok usia remaja di wilayah
wilayah Kec.Busang dan dalam
rangka mewujudkan Perda KTR No. 08 tahun 2017, Puskesmas Busang mengadakan
sosialisasi Upaya Berhenti Merokok (UBM) di sekolah dengan target seluruh remaja di
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang ada di Busang.
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan dengan metode diskusi, Tanya jawab dengan peserta sosialisasi serta
Evaluasi dilakukan pada saat sosialisasi UBM sudah dilaksanakan dan dilihat dengan ada
remaja di lingkup sekolah sebagai tolak ukur pencapaian target dan kinerja program.
Busang,
Mengetahui,
Plt Ka.UPT Puskesmas Busang Pelapor