Pedoman PTM 2021
Pedoman PTM 2021
Pedoman PTM 2021
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, Taufiq dan
Hidayah-Nya, sehingga Pedoman Program PTM Tahun 2021 dapat selesai disusun.
Pembuatan pedoman ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan No.
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pedoman ini disusun sebagai
panduan pelaksanaan kegiatan program PTM tahun 2020.
Dalam pedoman kegiatan program PTM ini diuraikan tentang standar
ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana pelayanan, logistik, keselamatan sasaran,
keselamatan kerja dan pengendalian mutu.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih atas bantuan semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian Pedoman PTM tahun 2020.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Pembangunan Nasional 2015-2019 dibangun kemandirian di bidang
ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya yang
dikenal dengan trisakti. Untuk mewujudkannya, ditetapkan 9 agenda prioritas
(Nawacita), dimana pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia yang akan dicapai salah satunya melalui Program
Indonesia Sehat. Program Indonesia Sehat memiliki memiliki 3 komponen, yaitu:
1) Revolusi mental masyarakat agar memiliki paradigma sehat; 2) Penguatan
pelayanan Kesehatan; dan 3) Mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Indikator Mutu Nasional dalam Kegiatan Program Penyakit Tidak Menular
(PTM) adalah : 1) Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar; 2) Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus sensitive obat
(SO); 3) Kebutuhan identifikasi pengguna layanan; 4) Kepatuhan kebersihan
tangan; 5) Kepatuhan pengguna APD; dan 5) Kepuasan pengguna layanan.
Indikator tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Sesuaikan dengan Program Masing-masing / lihat di Analisa prioritas
Program Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan Program Prioritas
Nasional nomor 4 yang di diprioritaskan Pemerintah guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di bidang Kesehatan. Sesuaikan dengan Program Masing-masing / lihat di Analisa
prioritas
Rencana Strategi Program Promosi Kesehatan mengacu pada Dinas
Tanyakan kepada dinas apa indicator rencana kerja 5
Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2020-2024… tahunan program masing-masing
Berdasarkan hasil cakupan PIS-PK tahun 2020 di Kecamatan Ciruas,
program : Sesuaikan dengan Program Masing-masing / lihat di Analisa
prioritas
1. Anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah 27,06%,
2. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur adalah 9,53%,
3. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
adalah 4,71%.
Hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2020 yang akan menjadi acuan
program Penyakit Tidak Menular (PTM) Kesehatan UPT Puskesmas Ciruas pada
tahun 2021 adalah : Sesuaikan dengan Program Masing-masing / lihat di Analisa
prioritas
1. Cakupan masyarkat yang tidak memiliki BPJS adalah Cigelam 75%,
Kaserangan 50%, Pamong 40%, Singamerta 34,7%, Pulo 33,3%, Beberan
31,8%, Ciruas 28,6%, Kadikaran 26%, Pelawad 23,8%, Bumi Jaya 22,2%,
Gosara 21,8%, Citerep 20,6%, Penggalang 9,5%, Ranjeng 4,5%
2. Cakupan balita datang dan ditimbang ke posyandu kurang dari 8 kali se
kecamatan ciruas adalah Kepandean 7 kali dalam setahun (8,3%), Pamong 7
kali dalam setahun (24%), Pelawad 19% mengatakan tidak pernah, 7 kali
dalam setahun (9,5%), Penggalang 9,5 % mengatakan tidak pernah, 7 kali
dalam setahun (14,2%), Singamerta 7 kali dalam setahun (4,3%), Ranjeng 13,6
% mengatkan kurang dari 7 kali, 7 kali dalam setahun (9%), Pulo 6,6 %
mengatakan tidak pernah, 6,6 % mengatakan kurang dari 7 kali, Bumijaya 5,5
% mengatakan kurang dari 7 kali, Kaserangan 18,2 % mengatakan 7 kali dalam
setahun, Beberan 1,0 % mengatakan 7 kali dalam setahun, Gosara 21,7 %
mengatakan 7 kali dalam setahun, 20,8% mengatakan 7 kali dalam setahun,
Citerep 8.6 % mengatakan 7 kali dalam setahun, 8,6 % mengatakan 7 kali
dalam setahun, dan 7,1 % mengatakan 7 kali dalam setahun
3. Cakupan kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya
puskesmas ciruas adalah :
Citerep 4,3% mengatakan mengatakan tidak sesuai, Kadikaran 4,4%
mengatakan kurang sesuai, Ranjeng 4,5 % mengatakan kurang sesuai,
Kaserangan 4,5 % mengatakan tidak sesuai, Ciruas 7,1% mengatakan tidak
sesuai, Singamerta 8,6 % mengatakan kurang sesuai, Pelawad 9,5%
mengatakan kurang sesuai, Gosara 13,04 % mengatakan tidak sesuai, Beberan
18,19% Mengatakan kurang sesuai, dan Penggalang 38% mengatakan kurang
sesuai.
Cakupan indikator kinerja Program PTM berdasarkan SPM tahun 2020,
adalah : Sesuaikan dengan PKP Program Masing-masing / lihat di REMAS
1. Dari 23.234 kk yang di bina PHBS rumah tangganya hanya 4.713 kk yang
rumah tangganya sehat.
2. Dari 35 sekolah yang harus dilakukan pembinaan PHBS hanya 10 yang
terlaksana kegiatannya, dan dari 10 sekolah yang telah dilaksanakan
pembinaan tidak ada sekolah yg memenuhi indikator PHBS sekolah.
3. Dari 22 target institusi Kesehatan yang harus dilakukan pembinaan, hanya 20
institusi Kesehatan yang terlaksana, dan dari 20 institusi terdapat 14 institusi
Kesehatan yang memenuhi syarat PHBS.
4. Dari 39 TTU yang harus dilakukan pembinaan, semua terlaksana kegiatannya,
namun tidak ada TTU yang memenuhi syarat PHBS.
5. Dari 27 tempat kerja yang harus dilaksanakan pembinaan, 21 tempat kerja yang
terlaksana pembinaannya, dan adari 21 tempat kerja yang dibina tidak ada
tempat kerja yang memenuhi syarat PHBS.
6. Di Kecamatan Ciruas pada masa Pandemi Covid-19 desa yang membentuk tim
satgas penanggulangan Covid-19 hanya desa pelawad. Dan desa lainnya belum
memenuhi syarat sebagai desa siaga aktif.
7. Kegiatan Saka Bakti Husada pada tahun 2020 tidak terlaksana, dikarenakan
pandemic Covid-19 dan sebagai pencegahan penularan Covid-19.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum Sesuaikan dengan Tujuan pedoman Program Masing-masing
No Kegiatan 2021
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des
1. Deteksi Dini Faktor Risiko
PTM di POSBINDU
2. Gerakan Nusantara Tekan
Angka Obesitas (GENTAS)
3. Pelayanan Terpadu
(PANDU) PTM
4. Penerapan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) di Sekolah
5. Layanan Upaya Berhenti
Merokok (UBM)
6. Deteksi Dini Kanker
7. Pengendalian Thalasemia
8. Deteksi Dini dan Rujukan
Kasus Katarak
9. Layanan Kesehatan Inklusi
Disabilitas
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG KONSELING Sesuaikan dengan ruang kegiatan program masing-masing
1 2
5 Tempat Sampah
BAB IV
TATA LAKSANA KEGIATAN
g. Capaian Kinerja
Persentase desa yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM di suatu
wilayah.
h. Rumus Perhitungan
Jumlah Desa yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM di suatu
wilayah dibagi jumlah seluruh desa di wilayah tersebut dikali 100%.
100%
Persentase desa yang Desa yang melaksanakan kegiatan
melaksanakan posbindu PTM di Kecamatan Ciruas
kegiatan= posbindu X
Jumlah seluruh desa di wilayah
PTM di Kecamatan Kecamatan Ciruas
Ciruas
i. Nominator
Desa/kelurahan yang melaksanakan kegitan posbindu PTM di suatu
wilayah.
j. Denominator
Jumlah seluruh desa/kelurahan di wilayahnya.
c. Sasaran
Setiap warga negara usia 15 tahun keatas yang berada di wilayah
tersebut.
d. Tahapan Kegiatan
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Pembinaan dan Monitoring Evaluasi.
e. Mekanisme Pelaksanaan
1) Tahap Persiapan
a) Pengelola Program PTM menetapkan jumlah target sasaran yang
harus dicakup dalam 1 tahun. Penetapan sasaran di wilayah desa
/ institusi menggunakan data yang telah ditetapkan secara
bersama oleh pengelola program, petugas puskesmas dan
institusi.
b) Pengelola Program PTM melakukan sosialisasi program
GENTAS di masyarakat dengan kriteria :
(1) lingkar perut laki-laki < 90 cm
(2) lingkar perut wanita < 80 cm
(3) IMT ≥ 25 kg/m2\
c) Pengelola Program PTM berkoordinasi dengan lintas sektor,
mengintegrasikan GENTAS pada kegiatan hari besar di daerah
misalnya HUT Pemda, HUT RI, pada saat olah raga bersama,
yang memobilisasi masyarakat dan lain lain.
d) Pengelola Program PTM bekerja sama dengan Pengelola
Program Puskesmas Terintegrasi menyiapkan tim pelaksana.
e) Petugas yang ditunjuk sebagai pelaksana menyiapkan alat
pendukung dan catatan.
f) Alat pendukung terdiri dari timbangan, pita meteran dan buku
catatan serta buku-buku KIE yang terkait.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Tim Pelaksana memberikan edukasi perilaku gaya hidup sehat
disampaikan pada penyandang obesitas sesuai indikasi.
b) Tim pelaksana mencatat dan melaporkan kegiatan.
c) Tim pelaksana melakukan rujukan ke FKTP sesuai ketentuan
apabila diperlukan.
3) Tahap Pembinaan dan Monev
Pengelola Program PTM Puskesmas menganalisis laporan dan
memberikan umpan balik kepada pelaksana.
f. Pelaksana
1) Dokter
2) Perawat
3) Kader Terlatih
4) Pengelola Program PTM
5) Masyarakat.
g. Capaian Kinerja
Persentase warga Negara yang berusia yang diperiksa Indeks Massa
Tubuh (IMT) dan atau Lingkar Perut di suatu wilayah.
h. Rumus Perhitungan
Jumlah semua warga negara di atas usia 15 tahun yang diperiksa IMT dan
atau lingkar perut dibagi dengan semua warga negara di atas usia 15 tahun
di wilayahnya dikali seratus persen.
Persentase yang di Jumlah semua warga Kecamatan Ciruas
periksa Indeks Masa di atas usia 15 tahun yang diperiksa IMT
Tubuh =(IMT) di danXatau Lingkar perut 100%
Kecamatan Ciruas Jumlah seluruh warga di atas 15 tahun
di wilayah Kecamatan Ciruas
i. Nominator
Jumlah semua warga negara di atas usia 15 tahun diperiksa IMT dan atau
Lingkar Perut.
j. Denominator
Jumlah semua warga di atas usia 15 tahun di wilayah Kecamatan Ciruas.
i. Nominator
Jumlah Desa yang melakukan pelayanan PTM secara terpadu.
j. Denominator
Jumlah seluruh Puskesmas suatu wilayah.
i. Nominator
Sekolah di wilayahnya yang telah menerapkan KTR.
j. Denominator
Jumlah sekolah yang ada di wilayahnya.
i. Nominator
Jumlah Kantor, Sekolah dan Fasyankes yang memiliki layanan UBM
j. Denominator
Jumlah seluruh Kantor, Sekolah, Fasyankes yang ada di Kecamatan Ciruas
i. Nominator
Jumlah Desa yang melaksanakan deteksi dini kanker payudara dan kanker
leher rahim pada wanita usia 30-50 tahun atau wanita yang pernah
berhubungan seksual.
j. Denominator
Seluruh jumlah Desa di Kec. Ciruas
i. Nominator
Jumlah Desa yang melakukan deteksi dini dan rujukan kasus katarak.
j. Denominator
Jumlah Desa yang ada di Kec. Ciruas.
Persentase Sekolah
yang ramah Jumlah Sekolah yang ramah disabilitas
disabilitas= X
Jumlah seluruh Sekolah di Kec. Ciruas
100%
Persentase Fasyanke
yang ramah Jumlah Fasyankes yang ramah disabilitas
disabilitas= X
Jumlah seluruh Fasyankes di Kec. 100%
Ciruas
i. Nominator
1) Jumlah Tempat Kerja yang ramah Disabilitas.
2) Jumlah Sekolah yang ramah Disabilitas
3) Jumlah Fasyankes yang ramah Disabilitas
j. Denominator
1) Jumlah seluruh Tempat Kerja di Kecamatan Ciruas
2) Jumlah seluruh Sekolah di Kecamatan Ciruas
3) Jumlah seluruh Fasyankes di Kecamatan Ciruas
B. METODE
Metode Program PTM UPT Puskesmas Ciruas yang di lakukan oleh petugas
Penyakit Tidak Menular (PTM) di UPT Puskesmas ciruas adalah :
1. Metode 1 arah yaitu dengan cara siaran video, leaflet, banner, spanduk, surat
edaran, dll
2. Metode 2 arah yaitu dengan cara penyuluhan dan konseling
Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan dengan menerapkan protokol
Kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air
mengalir dan menjaga jarak 1,5 meter.
BAB V
LOGISTIK
Logistik yang dibutuhkan dalam kegiatan program PTM UPT Puskesmas Ciruas
adalah :
No. Dalam Gedung Luar Gedung
1 Leeflet Alat PTM Kit
2 Lembar balik Register
3 Rujukan internal Lembar balik
4 Alat peraga Leaflet
5 ATK Kohort Lansia
6 Peakflowmeter Rujukan
7 APD ATK
8 Alat pengukur tajam penglihatan Lembar Ceklis
9 APD
10 Striptes gula darah
11 Kapas alkohol
12 Lancet
13 Safetybox
14 Alat pengukur tajam penglihatan
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. INDIKATOR MUTU
Indikator mutu kegiatan program Penyakit Tidak Menular (PTM) di UPT
Puskesmas Ciruas terdiri dari 4 variabel mutu. Setiap variabel mempunyai beberapa
indkator mutu. Ke 4 variabel tersebut adalah :
1. Variabel input :
a. Variabel Tenaga memiliki 3 indikator mutu, yaitu :
1) Minimal lulusan D3 Farmasi,
2) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR),
3) Memiliki Surat Ijin kerja Tenaga Kesehatan (STR / SIP).
b. Variabel Peralatan (PTM Kit) memiliki 5 indikator mutu, yaitu :
1) Tersedianya Rapid Tes GDS,
2) Tersedianya Lingkar Perut / Penggaris Pinggang,
3) Tersedianya Alat Ukur Tinggi Badan,
4) Tersedianya Tensi Digital,
5) Tersedianya Digital Bodyfit.
2. Variabel Proses :
a. Pelaksanaan Kegiatan memiliki 2 indikator mutu, yaitu :
1) Kegiatan Posbindu sesuai SOP
2) Kegiatan Konseling sesuai SOP
3. Variabel Output : Target indicator kinerja, indicator dan target pertahun + target SPM,rinci