Fermentasi Cimory

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

1.

Profil Perusahaan
Cisarua Mountain Dairy atau yang lebih dikenal dengan  nama ‘Cimory’ merupakan
Industri Pengolahan Susu (IPS) yang terletak di daerah pegunungan di Cisarua,
Puncak. PT. Cisarua Mountain Dairy didirikan pada tahun 2006 dan merupakan salah
satu anak perusahaan MACRO Group, yang bergerak di dalam bidang pangan. PT.
Cisarua Mountain Dairy sangat peduli dengan kehidupan peternak susu di Indonesia.
Dalam upaya untuk mengurangi impor susu bubuk serta menaikkan taraf hidup para
peternak, PT. Cisarua Mountain Dairy menyerap susu lokal dengan harga yang sangat
baik.
2. Produk Perusahaan
Pengolahan  susu ditujukan agar memperoleh  produk yang mempunyai nilai tambah
dan masa simpan yang lebih lama. Pengolahan susu juga ditujukan untuk
memperbaiki gizi masyarakat, terutama bagi yang kurang suka minum susu segar.
Pengolahan susu dilakukan dengan teknologi sederhana yang dapat menghasilkan
produk yang disukai konsumen. Proses fermentasi susu antara lain bertujuan untuk
membuat produk baru dengan cita rasa yang berbeda dengan bahan aslinya dengan
bantuan mikroba, menghilangkan cita rasa yang tidak diinginkan, mencegah
kerusakan akibat mikroba dan memberi nilai tambah susu. Yoghurt didefinisikan
sebagai hasil fermentasi susu dengan starter campuran yang terdiri dari  Streptococcus
thermophillus  dan  Lactobacillus delbrueckii  subspecies  Bulgaricus  yang
menghasilkan bentuk atau konsistensi menyerupai pudding dan berasa asam. Rasa
asam dikarenakan bakteri mengolah gula susu alami menjadi asam laktat. Peningkatan
keasaman (pH 4-5) dapat mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari bakteri patogen
seperti Salmonella.
 Yoghurt Drink
 Stirred Yoghurt
 Set Yoghurt

3. Proses Pembuatan

 Tangki penampung 
Setelah dipastikan susu yang dikirim oleh pemasok ialah susu segar maka susu
akan di simpan di dalam tangki penampung dengan suhu mininal 40C atau
maksimal 80C.
 Pemanasan
Tahap pemanasan ini dilakukan dengan cara memindahkan susu yang ada di dalam
flowmeter kedalam tangki pemanas dan dilakukan pemanasan dengan suhu 55°C.
Suhu dijaga agar tetap stabil dan melakukan pengadukan. 
 Proses Pasteurisasi
Pasteurisasi dilakukan sama seperti pemanasan, yaitu memanaskan susu kembali
dalam tangki pemanas yang telah disterilisasikan dengan air panas, kemudian
dialirkan susu dari alat homogenisasi menggunakan selang. Namun yang
membedakan adalah pada tahap pasteurisasi ini menggunakan suhu yang lebih tinggi
dibandingkan pada tahap pemanasan pertama. Kenaikan suhu ini dapat dilakukan
dengan cara menambah panas dari bagian luar tangki. Sehingga pada saat pemanasan
ini dilakukan suhu susu akan semakin meningkat. Pada proses ini bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, jamur dan untuk mengeluarkan
gas oksigen dalam jumlah besar dalam susu
 Penurunan Suhu
Setelah tahap pateurisasi telah dilakukan, maka panas diturunkan hingga suhunya 37 -
45°C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup. Penambahan kultur
dilakukan pada suhu tersebut untuk membuat lemak dan kandungan dalam susu akan
tercampur
 Penambahan Bakteri
Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan bakteri ke
dalam susu tersebut sejumlah 50 – 60 ml/liter susu. Penambahan bakteri dilakukan
dengan teknik aseptic (di dekat api) agar tidak terkontaminasi dengan bakteri lain.
 Proses Mixing 
1. pencampuran pewarna, sari buah dll
2. Pencampuran gula 
 pengemasan
Untuk mesin pengemas (fiiling) digunakan mesin untuk yoghurt drink berkapasitas isi
5.000 botol per jam. Dan untuk yoghurt stirred pengisian ke dalam cup dilakukan oleh
manusia dengan kapasitas per jam 600 cup. Untuk dapat tetap mempertahankan
kandungan bakteri baik pada yogurt, maka produk yang telah dikemas harus disimpan
di suhu dingin (maksimal 150C) agar konsumen dapat menikmati dan tetap
mendapatkan nutrisi sehatnya.

Anda mungkin juga menyukai