Pediatrikk 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN

“Asuhan Keperawatan Pediatrik ”

Dosen Pembimbing:

Ns.Yossy Utario M.Kep Sp.An

Disusun Oleh :

Kelompok 4 Tingkat 2

1. Dini Syafira Cahyani ( P00320121018)


2. Elvira Mayova ( P00320121019)
3. Futri Tri Utami ( P00320121022 )
4. Ica Anisa ( P00320121025 )
5. Miranda Arsinta ( P00320121032)
6. Niken ayu Marshanda ( P00320121035 )

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

PRODI DIII KEPERAWATAN CURUP

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pediatrik ”dengan tepat waktu.

Makalah “Asuhan Keperawatan Pediatrik ” disusun guna memenuhi


tugas pada mata kuliah Dokumen Keperawatan di Poltekkes Kemenkes
Bengkulu. Selain itu, Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata kuliah Dokumen keperawatan Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni kami.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Rejang Lebong, Juli 2022

Kelompok a
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................6
2.1 Konsep Dokumentasi Keperawatan Pediatrik....................................................6
2.2 Dokumentasi Asuhan Keperawatan Pediatrik..................................................10
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................................12
3.1 Pengkajian Keperawatan...................................................................................12
3.2 Intervensi Keperawatan.....................................................................................15
3.3 Implementasi keperawatan.................................................................................18
3.4 Evaluasi..............................................................................................................19
BAB IV PENUTUP....................................................................................................21
4.1 Kesimpulan........................................................................................................21
4.2 Saran..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pediatri atau ilmu kesehatan anak ialah spesialisasi kedokteran yang berkaitan
dengan bayi dan anak. Kata pediatri diambil dari dua kata Yunani kuno, paidi yang
berarti "anak" dan iatros yang berarti "dokter". Praktisi medis yang memiliki
spesialisasi dalam pediatri dinamakan dokter anak

Dokumentasi pediatrik adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
berguna bagi individu khususnya perawat yang berfungsi sebagai bukti
bertanggung jawab hukum dan etika perawat khusus untuk klien pediatrik.

Peran perawat pediatrik adalah berfokus dalam membanntu anak-anak


dalam memperoleh tingkat kesehatan yang optimal. Anak-anak mengalami
masalah pelayanan ke s e ha ta n y an g un ti k, t er ga nt un g p ad a
t in gk at pertumbuhan dan tingkat perkembangan mereka. Penyebab
kematian pada bulan pertama kehidupan meliputi abnormali
congenital dan sindrom distress pernapasan. Pada anak-anak yang berusia
antara 1 sampai 9 tahun penyebab utama kematian adalah cedra tidak
sengaja, seperti kecelakaan kendaraan bermotor, tenggelam, luka bakar, dan
jatuh.
Perawat pediatrik di unit perawatan akut tidak hanya bekerja denga
anak-anak tetapi juga dengan keluarga. Konesp pelayanan kesehatan yang
berpusat pada keluarga sebagai hal yang harus dipertimbangkan. Ketika
membuat rencana asuhan keperawatan, perawatan pediatrikharus mengkaji
keshatan anak dan keluarganya. Asuhan keperawatan memberikan upaya
dengan memasukan rutinitas keluarga untuk mendukung unit keluarga secara
lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana dokumentasi Asuhan Keperawatan pediatrik melalui proses
keperawatan mulai dari proses pengkajian, penentuan diagnosa, intervensi,
implementasi, evaluasi.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Mampu melakukan dokumentasi Asuhan Keperawatan pediatrik
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada dokumentasi Asuhan Keperawatan pediatrik ini
adalah:
a. Melakukan pengkajian keperawatan pediatrik
b. Menyusun diagnosa keperawatan anak pediatrik
c. Menyusun intervensi keperawatan anak pediatrik
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pediatrik
e. Melakukan evaluasi keperawatan anak pediatrik

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa

Sebagai bahan informasi mengenai dokumentasi Asuhan Keperawatan


pediatrik sehingga dapat menambah wawasan dan meningkatkan mutu
pelayanan perawat yang ada di Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dokumentasi Keperawatan Pediatrik


2.1.1 Definisi
Dokumentasi pediatrik adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak
yang berguna bagi individu khususnya perawat yang berfungsi sebagai bukti
bertanggung jawab hukum dan etika perawat khusus untuk klien pediatric

Dokumentasi Populasi Anak, berfokus pada masalah pertumbuhan dan


perkembangan, aspek biopsikososial dan spiritual anak, pengkajian keluarga,
orang tua dan orang yang berpengaruh lainnya, kaji kegiatan anak bermain

Pertumbuhan (growth)  perubahan yang bersifat kuantitatif


bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ maupun
individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik tapi juga ukuran dan
struktur organ tubuh dan otak.

Perkembangan (development) perubahan yang bersifat kuantitatif


dan kualitatifbertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan.

Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses dimana karena alasan


tertentu atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit,
menjalani terapi perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah.
Hospitalisasi adalah salah satu pengalaman yang penuh stres bagi anak-anak.
Hospitalisasi dapat memberikan dampak pada anak, seperti kecemasan,
ketakutan mengalami cedera tubuh dan nyeri, regresi, malu dan kehilangan
kemandirian dan kontrol. Upaya pencegahan dilakukan dengan melakukan
persiapan dengan pemberian informasi secara verbal dan tertulis, kunjungan
keliling rumah sakit, pertunjukan menggunakan boneka dan permainan yang
menggunakan miniatur peralatan rumah sakit yang nanti akan dijumpai anak
pada saat proses pengobatan. Persiapan bisa juga menggunakan buku-buku,
video atau film yang menceritakan seputar kondisi di rumah sakit. Pencegahan
juga dilakukan dengan meningkatkan peran serta orang tua, penataan ruang
rawat inap dan adanya ruang bermain. Penanganan dampak hospitalisasi
antara lain melalui terapi bermain, terapi badut, terapi musik serta premedikasi
dengan ansiolitik dan sedatif.

2.1.2 Klasifikasi
Secara internasional populasi pediatrik dikelompokkan menjadi:
1. Preterm newborn infants (bayi prematur yang baru lahir).
2. Term newborn infants(bayi yang baru lahir umur 0-28 hari).
3. Infants and toddlers (bayi dan anak kecil yang baru belajar berjalan umur >
28hari sampai 23 bulan).
4. Children(anak-anak umur 2-11 tahun).
5. Adolescents (anak remaja umur 12 sampai 16 sampai 18 tahun tergantung
daerah).
Usia didefinisikan dalam hari, bulan dan tahun lengkap(WHO, 2007).
2.1.3 Peran perawat
1. Sebagai advokat anak dan keluarga
Perawat melindungi dan meningkatkan perhatian terhadap anak-anak dan
keluarga mereka dengan mengetahui kebutuhan dan sumber daya mereka,
memberi mereka informasi tentang hak dan pilihan mereka, serta membantu
mereka untuk mengambil kepurusan yang terbaik
2. Pendidik
Perawat memberi informasi dan konseling kepada anak anak dan keluarga
tentang aspek kesehatan dan kesakitan. Perawat pediatrik memastikan bahwa
komunikasi dengan anak dan keluarga berdasarkan usia dan tingkat
perkembangan anak. Perawat pediatrik menggunakan dan mengintegrasikan
temuan riset untuk menetapkan prsktik berdasarkan bukti, mengatur
pemberian asuhan dengan cara yang hemat biaya untuk meningkatkan
kontinuitas asuhan dan hasil yang optimal untuk anak dan keluarga
3. Kolaborator, koordinator asuhan dan konsultan
Berkolaborasi dengan layanan kesehatan interdisiplin, perawat pediatrik
mengintegrasikan kebutuhan anak dan keluarga ke dalam rencana asuhan
yang terkoordinasi. Dan peran sebagai konsultan, perawat pediatrik
memastikan bahwa kebutuhan anak dan keluarga terpenuhi melalui aktivitas
2.1.4 Resiko Hukum Perawatan

Perawat yang merawat pasien pediatrik diharuskan memiliki


satndar perawatan yang terampil yang lebih tinggi karena pasien muda
memerlukan lebih banyak perhatian (calloway, 1986) Karena pasien-
pasien ini tidak bisa mnejaga diri, maka mereka mengandalkan (perawat)
untuk mengantisipasi, mendeteksi, mendokumentasikan, dan bahkan
mengomunikasikan tanda-tanda samar penyakit yang mengancam atau
yang menyebabakan komplikasi. Keinginan dan kemampuan perawat
untuk memenuhi peran advokasi pasien berarti perbedaan antara
manjatuhkan tuntutan kriminal kepad perawat, terutama yang merawat
lansia atau anak-anak yang masih sangat kecil, untuk penyimpangan yang
tidak disengaja tetapi termasuk dalam kelalaian. Dalam 2 tahun
terakhir, tiga perawat yang bekerja sama dikenakan tuntutan
kriminal pembunuhan akibat kelalaian atas kematian bayi yang di injeksi
obat sebanyak 10 kali dosis yang diresepkan dengan rute pemberian
yang salah (Venture, 1997)

1. Alat Dokumentasi yang digunakan di Lingkungan Pediatrik


Lembar alur mudah diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan unik
dilingkungan pelayanan kesehatan, oleh karena itu format tersebut
juga dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan populasi pediatrik.
Format-format tersebut sangat berguna dalam situasi ketika pemantauan
yang sering merupakan hal yang esens ial. Lembar alur aktivitas
sering digunakan dilingkungan pediatrik. Aktivitas seperti makan, hygiene,
dan status pernafasan atau neurologis dipantau secara periodik
menggunaka lembar tersebut.
2. Tips Pencatatan Berkaitan Dengan Pasien Pediatrik yang Masuk Rumah
Sakit
B e r i k u t i n i a d a l a h i n f o r m a s i y a n g h a r u s didokumentasikan pada
saat pasien pediatrik masuk rumah sakit :
a. Nama anggota keluarga yang ada hubungannya dengan anak
b. Orienttasi keluarga di ruang rawat (mis: letak telepon, jam
berkunjung, serta lokasi dapur, dan kafetari rumah sakit) dan
juga dikamar anak ((mis: bel panggil, penghalang tempat tidur)
c. Pemakaian gelang identitas
d. Penjelasan rutinitas unit, termasuk waktu makan, waktu tidur
e. Pengissian format riwayat keperawatan
f. Berat badan dan usia anak serta adanya alergi terhadap makanan atau
obat
g. Pengkajian detail terhadap kondisi anak pada saat masuk
h. TTV dan pengukuran pertumbuhan (mis: tinggi atau panjang badan,
lingkatr kepala)
i. M ateri tertulis yang diberikan kepada keluarga
j. Respons anak dan keluarga terhadap proses penerimaan dan
orientasi
k. Temuan yang diperoleh keluarga berkaitan dengan hasil pemeriksaan
laboraturium, kebutuhan diet, dan prosedur
l. Alasan penghapusan informasi dari daftar riwayat masuk
m. Nomer telepon orang yang dapat dihubungi jika tejadi kegawatan
n. Mainan spesial yang digunakan anak

2.2 Dokumentasi Asuhan Keperawatan Pediatrik


1. Pengkajian

Pengkajian melibatkan pengumpulan data tentang anak dan keluarga serta


melakukan pengkajian fisik selama pelayanan kesehatan berbasis komunitas
pada saat masuk ke tatanan asuhan aku, secara periodik selama
hospitalisasinatau asuhan anak, dan sekama kunjungan perawatan rumah

2. Diagnosis Keperawatan

Perawat menganalisis data untuk membuat penilaian tentang status kesehatan


dan perkembangan anak. Diagnosis keperawatan yang dihasilkan dari proses
penilaian ini mendeskripskan promosi kesehatan dan pola kesehatan yang
dapat di kelola oleh perawat pediatrik

3. intervensi

Dalam proses keperawatan melibatkan pembuatan rencana asuhan


keperawatan yang menyertakan tujuan atau hasil yang diharapkan yang
memperbaiki pola kesehatan disfungsional anak, mendukung pola kesehatan
yg sesuai atau memberikan hasil perkembangan yang optimal. Rencana
asuhan mencakup tindakan keperawatan spesifik yang membantu dalam
memperoleh hasil

4. Implementasi

Intervensi diimplementasikan, disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak


dan status keluarga, serta dimodifikasi jika respon anak mengindikasi
kebutuhan tersebut. Rencana asuhan menyertai keluarga selain anak
5. Evaluasi

Proses keperawatan di evaluasi secara kontinu dan diperbarui selama bermitra


dengan anak dan keluarga
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Keperawatan


1. Identitas klien

Berisikan nama, umur, jenis kelamin, agama, suku dan alamat

2. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 kali sehari3.
 
3. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah ataulendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktupengeluaran : 3-5 hari
(diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare
kronis)
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik ataukortikosteroid
jangka panjang (perubahan candida albicans darisaprofit menjadi parasit),
alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.5.
 
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti padaorang dewasa,
porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu.
kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang
baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,6.
 
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
 
7. Riwayat Kesehatan
LingkunganPenyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga
kebersihan, lingkungan tempat tinggal.
 
8. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
-  Kenaikan BB karena umur 1-3 tahun berkisar antara1,5-2,5
kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
- Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun
kedua dan seterusnya.-
- Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; gerahampertama dan
gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 –  16 buat
- Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring..
b. Perkembangan
Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud:
- Fase anal : Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasanlibido, mulai
menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri
-egoistic, mulai kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah
latihan kebersihan, perkembangan bicra danbahasa (meniru dan
mengulang kata sederhana,hubungna interpersonal, bermain)
Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson:-
- Autonomy vs Shame and doundt 
- Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajarianak
toddler dari lingkungan dan keuntungan yang iaperoleh Dario
kemam puannya untuk mandiri (taktergantug). Melalui dorongan
orang tua untuk makan,berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua
terlalu overprotektif menuntut harapan yanag terlalu tinggi
makaanak akan merasa malu dan ragu-ragu seperti jugahalnya
perasaan tidak mampu yang dapat berkembangpada diri anak.-
- Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dankecerdasan, bergaul
dan mandiri : Umur 2-3 tahun
1) berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangansedikitpun
2) hitungan (GK)
3)Meniru membuat garis lurus (GH)
4)Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata(BBK)
5) Melepas pakaian sendiri (BM)
 
9. Pemeriksaan Fisik
a. pengukuran panjang badan, berat badan menurun,
lingkarlengan mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen
membesar,
b. keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran
menurun.
c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup
pada anak umur 1 tahun lebih
d. Mata : cekung, kering, sangat cekunge.
e. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensiabdomen,
peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual
muntah, minum normal atau tidak haus,minum lahap dan
kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum
f. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt
karena asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah,tensi
menurun pada diare sedang
h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2dt,
suhu meningkat > 37° c, akral hangat, akral dingin(waspada
syok), capillary refill time memajang > 2 detik,kemerahan pada
daerah perianal.
i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria(200-
400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelumsakit. 
j. Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS
bisamengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan
waktubermain, terhadap tindakan invasive respon yang
ditunjukanadalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
 
10. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium :- feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
 Serum elektrolit : Hiponatremi, Hipernatremi,hipokalemi
 AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, PO2  meningkat,PCO 2
meningkat, HCO 3 menurun )
 Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
b. Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni.
 
A. Diagnosa Keperawatan
a. Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, malabsorbsi nutrisi
ditandai dengan feses lembek atau cair.
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
makanan ditandai dengan berat badan menurun.
c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit ditandai
dengan pola eliminasi berubah.

3.2 Intervensi Keperawatan


No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Diare Setelah 1. Lakukan 1. Mengetahui
berhubungan dilakukan pemeriksaan tanda –
dengan perawatan 1x 24 tanda – tanda tanda vital klien
inflamasi, jam tidak vital 2. Mengetahui
iritasi, mengalami diare 2. Identifikasi penyebab diare
malabsorbsi kriteria hasil : penyebab diare 3. Mengetahui
nutrisi 1. Penurunan 3. Monitor tanda ada
pola eliminasi dan gejala Tidaknya tanda
fekal hypovolemia gejala
2. Keseimbangan 4. Monitor jumlah hypovolemia
cairan pengeluaran diare 4. Mengetahui
3. Tidak ada 5. Berikan asupan pola eliminasi
nyeri tekan cairan oral fekal klien
4. Fungsi 6. Anjurkan 5. Memenuhi
gastrointestinal makanan porsi kebutuhan nutrisi
membaik kecil dan sering 6. Memenuhi
secara bertahap kebutuhan nutrisi
7. Kolaborasi 7. Memberikan
dengan pengobatan yang
dokter puskesmas tepat untuk klien
untuk pemberian
obat

2 Defisit nutrisi Setelah 1. Identifikasi 1. Mengkaji


berhubungan dilakukan status nutrisi status nutrisi
dengan perawatan 1x24 2. Monitor asupan klien
ketidakmampuan jam tidak makanan 2. Memantau
mengabsorbsi mengalami 3. Monitor berat makanan yang
makanan defisit badan dikonsumsi klien
nutrisi dengan 4. Berikan
kriteria hasil : makanan yang 3. Mengetahui
1. Status nutrisi pasien sukai perkembangan
meningkat 5. Anjurkan untuk klien
2. Berat badan tidak 4. Merangsang
meningkat memberikan nafsu makan
3. Nafsu makan makanan yang klien
meningkat sembarangan 5. Melakukan
4. Tingkat nyeri 6. Kolaborasi pencegahan
menurun pemberian obat penyakit
dan program diit 6. Memberikan
yang tepat untuk tindakan yang
klien tepat untuk klien

3 Gangguan rasa Setelah 1. Identifikasi 1. Mengetahui


nyaman dilakukan gangguan rasa penyebab
berhubungan perawatan 1x24 nyaman gangguan
dengan gejala jam klien tidak 2. Identifikasi rasa nyaman
penyakit mengalami skala nyeri 2. Mengetahui
defisit 3. Ciptakan tingkat nyeri
nutrisi dengan lingkungan yang 3. Memberikan
kriteria hasil : nyaman perasaan tenang
1. Status 4. Fasilitasi 4. Memenuhi
kenyamanan istirahat dan tidur Kebutuhan
( tidak 5. Kolaborasi istirahat tidur
menangis/rewel) Pemberian pasien
meningkat analgetik, jika 5. Meredakan
2. Pola tidur perlu nyeri
meningkat
3. Tingkat nyeri
menurun

3.3 Implementasi keperawatan


1. Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, malabsorbsi nutrisi (D.0020)
Observasi
a. Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital
b. Mengidentifikasi penyebab diare
c. Memonitor tanda dan gejala hypovolemia
d. Memonitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik
a. Memberikan asupan cairan oral
Edukasi
a. menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
Kolaborasi
a. Mengkolaborasi dengan dokter puskesmas untuk pemberian obat

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi makanan


(D.0019)
Observasi
a. Mengidentifikasi status nutrisi
b. Memonitor asupan makanan
c. Memonitor berat badan
d. Mengidentifikasi makanan yang pasien sukai
Kolaborasi
a. Mengkolaborasi pemberian obat dan program diit yang tepat untuk klien

3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit (D.0074)


Observasi
a. Mengidentifikasi gangguan rasa nyaman
b. Mengidentifikasi skala nyeri
Terapeutik
a. Menciiptakan lingkungan yang nyaman
b. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Kolaborasi
a. Kolaborasi Pemberian analgetik, jika perlu

3.4 Evaluasi

Menurut Nursalam (2016), Evaluasi keperawatan terdiri dari dua jenis yaitu :

Evaluasi formatif

Evaluasi formatif disebut juga evaluasi berjalan dimana evaluasi dilakukan


sampai dengan tujuan tercapai. Pada evaluasi formatif penulis menilai klien
mengenai perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah dilakukan tindakan

Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif disebut juga evaluasi aktif dimana dalam metode evaluasi ini
menggunakan SOAP (Subjektif, objektif, assement, Perencaan).

Teknik pelaksanaan SOAP :

S (Subjektif) adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien


setelah tindakan diberikan
O (Objektif) adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilain,
pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan

A (Assement) adalah membandingkan antar informasi subjektif dan objektif


dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa
masalah belum teratasi, teratasi sebagian dan masalah teratasi.

P (Planning) adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan


berdasarkan hasil analisa.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pediatri atau ilmu kesehatan anak ialah spesialisasi kedokteran yang berkaitan
dengan bayi dan anak. Kata pediatri diambil dari dua kata Yunani kuno, paidi yang
berarti "anak" dan iatros yang berarti "dokter". Praktisi medis yang memiliki
spesialisasi dalam pediatri dinamakan dokter anak

Dokumentasi pediatrik adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
berguna bagi individu khususnya perawat yang berfungsi sebagai bukti
bertanggung jawab hukum dan etika perawat khusus untuk klien pediatrik.

4.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca ksususnya bagi
mahasiswa/I Poltekkes Kemenkes Bengkulu Kampus B Curup dapat memahami
asuhan keperawatan pediatrik

DAFTAR PUSTAKA
Kyle, Terri (2015), Buku Ajar Keperawatan Pediatri, ED 2, VOL, 1. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC

Dinarti dan Mulyanti, Y. (2017) . Dokumentasi Keperawatan ( 1 st ed.).


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Tim Pokja SKDI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Defenisi dan Indikator Diagnostik. Eds.1. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Defenisi dan Tindakan Keperawatan. Eds.1. Cetakan II. Jakarta Selatan :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Defenisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Eds.1. Cetakan II. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional IndonesiaX

Anda mungkin juga menyukai