Transplantasi Organ

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

TRANSPLANTASI ORGAN

DISUSUN
OLEH :

Kelompok
Muhammad Mursal firdaus
Nopi santia
Nuraini
Nurul paiza
Rahma Mauliza
Uswatul Rahmi
Rina Rahmawati
Shelia faztrizia
Siti Sahara Fonna
Wisna

Dosen Pembimbing: Ns.hafdallah,S.Kep.,M.P.H

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA SERAMOE BARAT


PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
MEULABOH TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
rahmat dan pertolongan-Nya yang telah memberikan kemudahan pada kami
sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan
dengan judul Transplantasi Organ.
Penyusun juga menyampaikan terima kasih kepada segala pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada teman-teman mahasiswa
satu kelompok yang secara bekerja sama dalam pembuatan makalah ini. Ucapan
terima kasih dan penghargaan tak lupa pula kami sampaikan kepada Ibu
Ns.hafdallah,S.Kep.,M.P.H selaku dosen pembimbing mata kuliah yang telah
memberikan petunjuk dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf kepada segala pihak jika
dalam makalah ini terdapat kekeliruan atau ada kata yang tidak berkenan di hati
pembaca. Sebagai manusia biasa, penyusun tentu tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penyusun
sangat harapkan untuk kesempurnaan penyusunan selanjutnya.

Meulaboh, 05 Desember 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

2.1 Pengertian Transplantasi Organ Tubuh................................................3

2.2 Sejarah Transplantasi Organ.................................................................4

2.3 Macam-Macam Transplantasi...............................................................5

2.4 Macam-macam Cara Melakukan Transplantasi Organ Tubuh.............6

BAB III PENUTUP......................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..............................................................................................8

3.2 Saran.........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transplantasi ialah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyai
daya hidup sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak
berfungsi lagi dengan baik . pada saat ini juga, ada upaya untuk memberikan
organ tubuh kepada orang yang memerlukan, walaupun orang itu tidak
menjalani pengobatan, yaitu untuk orang yang buta. Hal ini khusus donor
mata bagi orang buta.
Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak terkait
dengannya: pertama,donor, yaitu orang yang menyumbangkan organ
tubuhnya yang masih sehat untuk dipasangkan pada orang lain yang organ
tubuhnya menderita sakit, atau terjadi kelainan. Kedua: resepien, yaitu
orang yang menerrima organ tubuh dari donor yang karena satu dan lain ha,
organ tubuhnya harus diganti. Ketiga, tim ahli, yaitu para dokter
yangmenangani operasi transplantasi dari pihak donor kepada pasien.
Transplantasi pada prinsipnya sangat membantu dalam upaya
penyembuhan penyakit, seperti kasus Dahlan Iskan. Mantan menteri BUMN
ini selama puluhan tahun harus hidup dengan penyakit gagal hati. Namun,
Dahlan berhasil mengikuti transplantasi ginjal di Cina pada tahun 2007.
Meskipun harus berjuang keras dikarenakan pasca operasi cangkok hati
tersebut tidak lantas membuat Dahlan benar-benar sembuh total. Ia tetap
harusrutin mengkonsumsi obat tiga kali sehari, berolahraga dan disiplin
mengatur waktu kerja dan istirahat. Ia menjelaskan bahwa obat yang
dikonsumsi bukan untuk menyembuhkan, tetapi hanya alat untuk
mempertahankan agar hati yang dicangkok tetap terkoneksi dengan tubuh
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan transplantasi?
2. Apa macam-macam transplantasi organ?
3. Bagaimanakah transplantasi Organ yang di Perbolehkan?
4. Bagaimanakah transplantasi Organ yang tidak diperbolehkan?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transplantasi.


2. Untuk mengetahui macam-macam transplantasi organ
3. Untuk mengetahui transplantasi organ yang diperbolehkan.
4. Untuk mengetahui transplantasi organ yang tidak diperbolehkan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transplantasi Organ Tubuh
Pencangkokan atau transplantasi adalah pemindahan organ tubuh yang
mempunyai daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak
sehat dan tidak berfungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur
medis biasa, harapan penderita untuk bertahan hidupnya tidak ada lagi.
Pencangkokan organ tubuh yang menjadi pembicaraan pada waktu ini
adalah: Mata, Ginjal dan jantung. Karena ketiga organ tubuh tersebut sangat
penting fungsinya untuk manusia, terutama sekali ginjal dan jantung.
Mengenai donor mata pada dasarnya dilakukan, karena ingin membagi
kebahagiaan kepada orang yang belum pernah melihat keinadahan alam
ciptaan Allah ini ataupun orang yang menjadi buta karena penyakit.
menurut WHO, Transplantation is the transfer (engraftment) of human
cells, tissues or organs from a donor to a recipient with the aim of restoring
function(s) in the body
Ada 3 (tiga) tipe donor organ tubuh, dan setiap tipe mempunyai
permasalahan sendiri - sendiri, yaitu;

a. Donor dalam keadaan hidup sehat. Tipe ini memerlukan seleksi cermat
dan general check Up, baik terhadap donor maupun terhadap penerima
(resepient), demi menghindari kegagalan transplantasi yang disebabkan
oleh karena penolakan tubuh resepien, dan sekaligus mencegah resiko bagi
donor.
b. Donor dalam hidup koma atau di duga akan meninggal segera. Untuk tipe
ini, pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat control dan
penunjang kehidupan, misalnya dengan bantuan alat pernapasan khusus.
Kemudian alat-alat tersebut di cabut setelah pengambilan organ tersebut
selesai.
c. Donor dalam keadaan mati. Tipe ini merupakan tipe yang ideal, sebab
secara medis tinggal menunggu penentuan kapan donor dianggap
meninggal secara medis dan yudiris dan harus diperhatikan pula daya
tahan organ tubuh yang mau di transplantasi

3
2.2 Sejarah Transplantasi Organ
Transplantasi merupakan salah satu hal yang paling luar biasa yang telah
dicapai dalam dunia kedokteran modern. Transfusi darah merupakan jenis
transplantasi yang paling sering dilakukan. Transplantasi telah menyelamatkan
banyak nyawa manusia di dunia, lebih dari ribuan orang pertahun diseluruh
dunia dapat diselamatkan nyawanya melalui transplantasi ini. Bahkan Dr. Paul
Terasaki dari UCLA, melaporkan sejak tahun 1950 hingga 1997 sebanyak
544,313 orang diseluruh dunia menerima transplantasi organ. Berikut sejarah
Transplantasi Organ. 1902 – Transplantasi Menjadi Memungkinkan.
Alexis Carrel memperlihatkan penggabungan pembuluh darah sehingga
transplantasi organ menjadi memungkinkan untuk pertama kalinya. Operasi
penggabungan pembuluh darah tersebut merupakan salah satu tehnik operasi
ditemukan oleh dokter Alexis Carrel. Langkah maju ini membuka kemungkinan
untuk lebih lanjut melakukan operasi transplantasi dengan membiarkan jaringan
yang ditransplantasikan terhubung dengan suplai darah. Carrel terus melakukan
riset terhadapa transplatasi organ dan kemudian menemukan mesin yang dapat
menjaga organ tetap hidup diluar tubuh selama transplantasi berlangsung.
Carrel mendapatkan Nobel Prize untuk Kedokteran tahun 1912.
1905 Transplantasi Kornea Mata
Pertama Pertama kali dilaporkan transplantasi kornea mata terjadi di
Olmutz, Moravia, bulan December 1905. Pada tanggal 7 Desember 1905
melakukan untuk pertama kali transplantasi kornea mata, terhadap pekerja yang
buta akibat kecelakaan setahun sebelumnya. Setelah beberapa jam operasi
pekerja tersebut dapat melihat kembali untuk seumur hidupnya.
Operasi ini membuktikan bahwa transplantasi dapat berhasil dilakukan.
Saat ini lebih dari 2400 transplantasi mata dilakukan setiap tahunnya.
Transplantasi mata merupakan hal yang unik karena tidak membutuhkan suplai
pembuluh darah untuk tetap hidup (survive) dan kornea mata dapat didonasikan
hingga 24 jam setelah kematian dan dapat dilakukan semua orang dengan
berbagai umur.
1962 Keber 1962 Keberhasilan pertama transplantasi ginjal dari mayat (kadaver)
oleh Dr. Joseph Murray and Dr. David Hume, Brigham Hospital, Boston
1963 Keberhasilan pertama transplantasi paru-paru oleh Dr. James Hardy,

4
University of Mississippi Medical Center, Jackson, MShasilan pertama
transplantasi ginjal dari mayat (kadaver) oleh Dr. Joseph Murray and Dr.
David Hume, Brigham Hospital, Boston
1963 Keberhasilan pertama transplantasi paru-paru oleh Dr. James Hardy,
University of Mississippi Medical Center, Jackson, MS

2.3 Macam-Macam Transplantasi


Ada bermacam-macam jenis transplantasi dengan perspektif yang
berbeda. Ditinjau dari segi jenis transplantasi yang dipakai, transplantasi
dibedakan menjadi :
a. Transplantasi jaringan, seperti pencangkokan kornea mata, katup jantung.
b. Transplantasi organ, seperti pencangkokan ginjal, jantung, dan sebagainya.
Sedangkan ditinjau dari segi hubungan genetic antara pendonor (pemberi
jaringan atau organ yang ditransplantasikan) dan resipien (orang yang menerima
pindahan atau organ), transplantasi dapat dibedakan menjadi
a) Autotransplantasi, yaitu transplantasi dimana donor dan resipiennya satu
individu. Seperti seorang yang pipinya dioperasi, untuk memulihkan
bentuk, diambilkan daging dari bagian badannya yang lain dalam badannya
sendiri.
b) Homotransplantasi, yaitu transplantasi dimana donor dan resipiennya
individu yang sama jenisnya ( jenis yang disini bukan jenis kelamin, tetapi
jenis manusia dengan manusia). Pada homotransplantasi ini bisa terjadi
antara donor dan resipiennya dua individu yang masih hidup, bisa juga
terjadi antara donor yang telah meninggal dunia yang disebut cadaver
donor, sedangkan resipiennya masih hidup. Dan yang menjadi kajian adalah
transplantasi jenis Homotransplantasi khususnya transplantasi katup jantung
babi pada jantung manusia.
c) Heterotransplantasi, yaitu transplantasi di mana donor dan resipiennya dua
individu yang berlainan jenisnya, seperti transplantasi yang donornya
adalah hewan sedang resipiennya adalah manusia. Demikian macam-
macam transplantasi yang biasanya terjadi pada saat ini.

2.4 Macam-macam Cara Melakukan Transplantasi Organ Tubuh

5
Ada 3 (tiga) tipe donor organ tubuh, dan setiap tipe mempunyai
permasalahan sendiri, yaitu:
1. Donor dalam keadaan hidup dan sehat.
Tipe ini memerlukan seleksi yang cermat dan general chek up
(pemeriksaan kesehatan yang lengkap). Baik terhadap donor maupun
terhadap penerima (resipien), demi menghindari kegagalan transplantasi
yang disebabkan oleh karena penolakan tubuh resipien, dan sekaligus
untuk mencegah risiko bagi pendonor. Sebab menurut data statistik, 1
dari 1000 donor meninggal, dan si donor juga bisa merasa was-was dan
tidak aman (insecure), karena menyadari bahwa dengn menyumbangkan
organ tubuhnya, maka ia tidak akan memperoleh kembali seperti sedia
kala.

2. Donor dalam keadaan hidup koma atau diduga akan meninggal segera.
Untuk tipe ini, pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat
control dan penunjang kehidupan, misalnya dengan bantuan alat pernafasan
khusus. Kemudian alat penunjang kehidupan tersebut dicabut, setelah selesai
proses pengambilan organ tubuhnya. Hanya kriteria mati secara medis/klinis
dan yuridis perlu ditentukan dengan tegas dan tuntas. Aoakah criteria mati
itu ditandai dengan berhentinya denyut jantung dan pernafasan ataukah
ditandai dengan berhentinya fungsi otak.
Penegasan mati secara klinis dan yuridis itu sangat penting bagi
dokter sebagai pegangan dalam menjalankan tugasnya, sehingga ia tidak
khawatir dituntut melakukan pembunuhan berencana oleh keluarga yang
bersangkutan sehubungan dengan praktek transplantasi itu. Apabila
melakukan transplantasi organ oleh pendonor yang dalam keadaan koma
atau hampir meninggal, maka Islampun tidak megizinkan, karena : Hadits
Nabi, yang artinya “Tidak membuat madhorot pada dirinya, dan tidak boleh
pula membuat madhorot pada orang lain”
Misalnya orang yang mengambil organ tubuh seseorang donor yang
belum meninggal secara klinis dan yuridis untuk transplantasi berarti ia
membuat madhorot kepada donor dengan mempercepat kematiannya.

6
3. Donor dengan keadaan mati (meninggal dunia).
Tipe ini merupakan tipe yang ideal, sebab secara medis tinggal
menunggu penentuan kapan donor dianggap meninggal secara medis dan
yuridis, dan harus memperhatikan pula daya tahan organ tubuh yang
mau diambil untuk transplantasi.
Sampai saat ini transplantasi orgn tubuh yang banyak dibicarakan
dikalangan ilmuwan dan agamawan/rohaniawan adalah mengenai tiga
macam organ tubuh, yaitu mata, ginjal dan jantung. Hal ini dapat
dimaklumi, Karena dari segi struktur anatomis manusia, ketiga organ tubuh
tersebut sangatlah vital bagi kehidupan manusia. Namun sebagai akibat
perkembangan ilmu pengetahuan modern dan teknologi yang semakin
canggih, maka di masa yang akan datang, transplantasi mungkin juga
berhasildilakukan untuk organ-organ tubuh lainnya, mulai dari mulai
dari kaki dan telapaknya sampai kepalanya, termasuk pula organ tubuh
bagian dalam seperti Rahim wanita.
Namun apa yang dicapai oleh teknologi, belum tentu diterima oleh
agama, dan hukum yang hidup di masyarakat. Karena itu,mengingat
transplantasi organ tubuh itu termasuk masalah ijtihadi, karena tidak
terdapat hukumnya secara eksplisit di dalam Al-Quran dan Sunnah, dan
mengingat pula masalah transplantasi itu termasuk masalah yang cukup
kompleks, menyangkut berbagai bidang studi, maka harusnya masalah ini
dianalisis dengan memakai pendekatan atau metode multi
disipliner,misalnya kedokteran, biologi, hukum, etika, dan agama, agar
bisa diperoleh kesimpulan berupa hukumn ijtihadi (hukum fiqh Islam) yang
proporsional dan mendasar.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan transplantasi atau pencangkokan adalah pemindahan
organ sel, atau jaringan dari si pendonor kepada orang lain yang membutuhkan
penggantian organ disebabkan kegagalan organ, kerusakan sel maupun jaringan
dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi organ, sel, maupun jaringan yang
telah rusak tersebut. Akan tetapi dalam perkembangannya khusus untuk sel, dunia
kedokteran khususnya di bidang kedokteran regenerasi (regenerative medicine)
saat ini pun telah memungkinkan untuk menumbuhkan kembali sel si pasien itu
sendiri dengan sel induk atau sel yang diesktrasi dari organ yang rusak.

3.2 Saran
Hukum Islam berlaku fleksibel dalam menyikapi kemajuan teknologi dalam
bidang kesehatan. Namun demikian, tetap ada batasan dan larangan dalam
penggunaan kemajuan teknologi kesehatan tersebut. Misalnya transfusi darah
dibolehkan untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang memerlukan darah.
Kebolehan transfusi darah adalah didasarkan kepada hajat dalam keadaan darurat,
karena tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan jiwa orang itu, kecuali dengan
jalan transfusi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Masjfuk Zuhdi, 1994 Masail Fiqhiyah, Kapita Selekta Hukum Islam,Jakarta: Haji
Masagung,
Tempo.Co, Kisah Dahlan Iskan, Cangkok Hati Dan Taruhan Mati,
https://seleb.tempo.co/read/ 387262/, diakses pada 4 Desember 2022
World Health Organization, Dilemma over live-donor transplantation
http://www.who.int/bulletin/volumes/85/1/07-020107/en/ 34
Transplant News, 12 Agustus 1998, More than 500,000 people in world have been
transplanted since 1950s, Terasaki reports,
http://findarticles.com/p/articles/mi_m0YUG/is_15_8/ai_n18608038/?
tag=content;col1

Anda mungkin juga menyukai