RPL BKP Kontrol Diri Dalam Penggunaan Gadget Peerteaching

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMAS PERTIWI 1 KOTA PADANG
Jl. Cendrawasih No. 7 Air Tawar Barat, Kec. Padang Utara

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KELOMPOK
A Komponen Layanan Dasar Bimbingan Konseling
B Bidang Layanan Sosial, Pribadi
C Topik / Tema Kontrol diri dalam penggunaan Gadget
Layanan
D Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan dan
Pemeliharaan
E Aspek Kematangan Intelektual
Perkembangan/
SKKPD
F Tujuan umum Melalui dinamika kelompok peserta didik/konseli
layanan memiliki pemahaman dan keterampilan untuk
dapat mengontrol diri dalam menggunakan
gadget.
G Tujuan khusus Adapun tujuan yang akan dicapai setelah
layanan pemberian layanan bimbingan kelompok ialah:
1. Peserta didik/konseli dapat memahami
definisi kontrol diri (C2)
2. Peserta didik/konseli dapat menguraikan
aspek-aspek kontrol diri (C4)
3. Peserta didik sudah bisa menganalisis
dampak kurangnya control diri dalam
penggunaan gadget (C4)
4. Peserta didik dapat membiasakan diri untuk
dapat mengontrol dirinya dalam menggunakan
gadget (A5)
5. Peserta didik dapat menerapkan cara
mengontrol diri dalam menggunakan gadget
dalam kehidupan sehari-hari (P2)
H Sasaran Layanan VA, YP, MR, IS, MDA, MFM, ALR, AR, DM, AEV,
CDS
Kelas XI IPS 2.
I Tempat Pelaksanaan Ruang kelas XI IPS 2
J Materi Layanan 1. Pengertian Kontrol Diri
2. Aspek-aspek control diri
3. Dampak tidak Kontrol diri dalam
menggunakan gadget
4. Cara mengontrol diri dalam menggunakan
gadget.
K Waktu 1 JP (1 x 45 Menit)
L Sumber Materi https://www.indopositive.org/2019/12/pengertian-kontrol-
diri-self-control.html
https://www.halodoc.com/artikel/4-cara-mengatasi-remaja-
yang-kecanduan-gadget
https://www.merdeka.com/sumut/6-dampak-kecanduan-
gadget-pada-remaja-yang-harus-diwaspadai-kln.html
M Metode/Teknik Problem Solving
N Media / Alat Video tentang kecanduan gadget
https://www.youtube.com/watch?v=on0dkEgper8,
Kursi, Kertas HVS, alat tulis
O Pelaksanaan
Tahap Kegiatan Kegiatan PK Kegiatan AK
1. Tahap 1. PK membuka 1. AK menjawab salam
Pembentukan kegiatan dengan dan menyapa PK
a. pembukaan salam dan menyapa dengan penuh
anggota kelompok hangat
dengan semanagat

2. PK mengucapkan 2. AK merespon ucapan


selamat datang dan dari PK
terima kasih atas
kehadiran anggota
kelompok

3. PK meminta salah 3. PK & AK berdo’a


seorang AK untuk bersama
memimpin doa
sebelum kegiatan
dimulai
b. Pernyataan 1. PK menjelaskan 1. AK mendengarkan
tujuan dan pengertian bimbingan secara seksama
penjelasan kelompok penjelasan dari PK
tentang Langkah tentang pengertian
kegiatan bimbingan keompok
kelompok
(Pembentukan 2. PK menjelaskan 2. AK mendengarkan
Kelompok) tujuan bimbingan secara seksama
kelompok penjelasan dari PK
tentang tujuan
bimbingan kelompok

3. PK menjelaskan cara 3. AK mendengarkan


pelaksanaan secara seksama
bimbingan kelompok penjelasan dari PK
tentang cara
pelaksanaan
bimbingan kelompok

4. PK menjelaskan azas- 4. AK mendengarkan


azs dari bimbingan secara seksama
kelompok penjelasan dari PK
tentang azas-azas
dari bimbingan
kelompok

5. PK menjelaskan 5. AK mendengarkan
teknik yang secara seksama
digunakan dalam penjelasan dari PK
kegiatan bimbingan tentang teknik
kelompok kali ini problem solving
yaitu problem solving dengan topik tugas
dengan topik tugas “Kontrol Diri dalam
“Kontrol Diri dalam menggunakan
menggunakan Gadget”
Gadget”

6. PK menjelaskan tugas
dan tanggungjawab 6. AK mendengarkan
masing-masing AK secara seksama
penjelasan dari PK

7. PK memotivasi AK
untuk berpartisipasi 7. AK merasa
aktif dalam kegiatan termotivasi untuk
yang akan berpartisipasi aktif
dilaksanakan dalam kegiatan

c. Mengarahkan 1. PK mengajak AK 1. Setiap AK


kegiatan untuk saling memperkenalkan diri
(Konsolidasi) berkenalan melalui melalui permainan
permainan keakraban keakraban
“Rangkaian Nama” “Rangkaian Nama”

2. Tahap Peralihan 1. PK meminta AK 1. AK merespon dan


mereview kembali menjawab tentang
tujuan yang akan tujuan yang akan
dicapai dalam dicapai dalam
kegiatan kelompok kegiatan kelompok

2. PK memberikan 2. AK merespon hal


kesempatan AK yang ditanyakan PK
untuk bertanya
berkaitan dengan
kegiatan yang akan
dilaksanakan

3. PK menanyakan 3. AK merespon dan


kesiapan AK dalam menjawab
mengikuti kegiatan penawaran dari PK
layanan bimbingan
kelompok

4. PK mengamati 4. AK memperhatikan
suasana yang terjadi dan mendengarkan
(jika memnugkinkan secara seksama serta
diberi selingan tepuk mengikuti kegiatan
konsentrasi) selingan yang
diberikan oleh PK
3. Tahap Kegiatan a. Mengidentifikasi dan
(Teknik Problem Merumuskan masalah
Solving)
PK Menampilkan sebuah AK menonton video
masalah tentang
Kecanduan Gadget
dalam sebuah video
berjudul “CANDU”
https://
www.youtube.com/
watch?v=on0dkEgper8
b. Menentukan Sebab-
sebab masalah

1. PK mengajak AK 1. AK bergantian
untuk menganalisis apa menyampaikan
saja penyebab dari pendapatnya tentang
kecanduan gadget. penyebab kecanduan
gadget.

2. PK menyimpulkan 2. AK mendengarkan
pendapat AK tentang penjelasan PK
penyebab kecanduan 1.
gadget.
c. Mencari Alternatif
Pemecahan Masalah

1. PK mengajak AK 1. AK menyampaikan
untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pendapatnya tentang alternatif solusi dari
alternatif solusi dari masalah kecanduan
masalah kecanduan gadget.
gadget.
2. PK menyimpulkan 2. AK mendengarkan
pendapat AK terkait penjelasan PK
tentang alternatif solusi
dari masalah kecanduan
gadget.

d. Menguji masing-
masing alternatif

1. PK mengajak AK 1. AK menganalisis dan


untuk menganalis memberikan
alternatif solusi yang pendapatnya masing-
memungkinkan untuk masing terkait
mengatasi masalah alternative solusi yang
kecanduan gadget. memungkinkan untuk
mengatasi masalah
kecanduan gadget.

2. PK memberikan 2. AK mendengarkan
penguatan terhadap penjelasan PK
pendapat yang diberikan
oleh AK
e. Penilaian
1. PK mengajak AK 1. AK memberikan
untuk mengevaluasi pendapatnya masing-
alernatif solusi yang masing terkait evaluasi
sudah dipilih apakah alternative solusi yang
sesuai untuk mengatasi telah dipilih.
masalah “Kecanduan
Gadget”

2. PK memberikan 2. AK mendengarkan
penguatan terhadap penjelasan PK
pendapat yang sudah
disampaikan oleh AK.

3. PK Mengajak AK 3. AK mengikuti Ice


untuk melakukan Ice Breaking
Breaking.

D. Tahap Pengakhiran 1. PK meminta AK 1. AK menyampaikan


mengungkapkan secara lisan hasil
apa yang sudah perolehan mereka terkait
diperoleh selama topik yang dibahas
kegiatan
2. AK secara bergantian
2. PK meminta AK menyampaikan
untuk kesimpulannya
menyimpulkan hasil
perolehan dari
bimbingan
kelompok

3. Ak mendengarkan
3. PK mengemukakan secara seksama
bahwa kegiatan
akan segera diakhiri
4. AK mengemukakan
4. PK meminta AK kesan dan hasil kegiatan
mengemukakan secara bergantian
kesan dan hasil dari
kegiatan

5. AK menyampaikan
5. PK melakukan hasil refleksi
refleksi membahas
kegiatan lanjutan
6. AK menyampaikan
6. PK meminta AK pesan dan
mengemukakan harapannya untuk
pesan dan harapan kegiatan selanjutnya

7. AK mendengarkan
7. PK menyampaikan secara seksama dan
rencana tindak menyetujui rencana
lanjut kegiatan kegiatan lanjutan

8. Siswa merespon dan


8. PK mengakhiri menjawab salam
kegiatan dengan
mengucapkan
terima kasih dan
salam
P Evaluasi
1. Evaluasi Proses PK melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses keaktifan peserta didik selama
mengikuti layanan bimbingan kelompok
 Melakukan Refleksi kegiatan layanan
bimbingan kelompok topik tugas “Kontrol
Diri dalam Penggunaan Gadget”
 Mengamati sikap atau antusias AK dalam
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok
 Mengamati cara AK dalam
menyampaikan pendapat atau bertanya.
Mengamati kesesuaian materi yang diberikan
dengan kebutuhan AK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti layanan bimbingan
kelompok antara lain:
1. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman peserta dalam layanan
bimbingan kelompok mengenai topik “Kontrol
Diri dalam menggunakan Gadget”
2. Mengamati perubahan perilaku peserta
setelah bimbingan kelompok
3. Peserta layanan mengisi lembar evaluasi hasil
yang tersedia pada lampiran
Tindak Lanjut Tindak lanjut dari kegiatan bimbingan kelompok
dengan konseling individual

Mengetahui, Padang, Juni 2022


Kepala SMA Pertiwi 1 Padang, Wakil Kurikulum, Guru BK,

Firdaus, S.Pd., M.M. Farisa Engrini, S.Si. Hijriati Putri Zain, S.Pd., Kons.
NIY. 47119671214199607 NIY. 57719790404200608

Lampiran 1

MATERI LAYANAN
KONTROL DIRI DALAM PENGGUNAAN GADGET

A. Pengertian Kontrol Diri


Kontrol diri diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan
mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah konsekuensi positif. Kontrol diri
merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses
proses dalam kehidupan, termasuk dalam mengahadapi kondisi yang terdapat dilingkungan
sekitarnya.

Kontrol diri merupakan salah satu kompetensi pribadi yang perlu dimiliki oleh setiap individu.
Perilaku yang baik, konstruktif, serta keharmonisan dengan orang lain dipengaruhi oleh
kemampuan individu untuk mengendalikan dirinya. 

Tingkah laku individu ditentukan oleh dua variabel yakni variabel internal dan variabel
eksternal. Sekuat apapun stimulus dan penguat eksternal, perilaku individu masih bisa dirubah
melalui proses kontrol diri. Artinya meskipun kondisi eksternal sangat mempengaruhi, dengan
kemampuan kontrol diri individu dapat memilih perilaku mana yang akan ditampilkan.

Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan
dorongan dari dalam dirinya. Ada dua kriteria yang menentukan, apakah kontrol emosi dapat
diterima secara sosial atau tidak. Kontrol diri dapat diterima bila reaksi masyarakat terhadap
pengendalian emosi adalah positif. 

Namun, reaksi positif saja tidaklah cukup karenanya perlu diperhatikan kriteria lain, yaitu efek
yang muncul setelah mengontrol emosi terhadap kondisi fisik dan psikis. 

Kontrol emosi seharusnya tidak membahayakan fisik dan psikis individu. Artinya, dengan
mengontrol emosi kondisi fisik dan psikis individu harus membaik. Kontrol diri individu sendiri
yang menyusun standar bagi kinerjanya dan menghargai atau menghukum dirinya bila berhasil
atau tidak berhasil mencapai standar tersebut.
Kontrol eksternal orang lainlah yang menyusun standar dan memberi ganjaran atau hukuman.
Tidak mengherankan bila kontrol diri dianggap sebagai suatu keterampilan berharga.

B. Aspek-Aspek Kontrol Diri   


Aspek-aspek kontrol diri inilah yang kerap digunakan untuk mengukur kontrol diri seseorang.
Averill (1973, hlm. 287) menjelaskan, terdapat tiga aspek kontrol diri yakni behavioral
control, cognitif control, dan decisional control.
a. Behavioral Control (Kontrol Perilaku) 
Behavioral control merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan diri pada suatu
keadaan yang tidak menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku ini dirinci menjadi dua
komponen yakni kemampuan mengatur pelaksanaan (regulated administration) dan kemampuan
memodifikasi perilaku (stimulus modifiability). 
Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu dalam menentukan siapa
yang akan mengendalikan situasi atau keadaan, apakah dirinya sendiri atau aturan perilaku
dengan menggunakan sumber eksternal. Sedangkan kemampuan memodifikasi perilaku
merupakan kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak
dikehendaki akan dihadapi oleh individu.
b. Cognitif Control (Kontrol Kognitif)
Cognitif control diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengendalikan diri untuk
mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau
menghubungkan suatu kejadian kedalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis
untuk mengurangi tekanan yang dihadapi. Aspek ini terdiri dari dua komponen, yakni
memperoleh informasi (information gain) dan melakukan penilaian (appraisal). 
Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai keadaan yang tidak menyenangkan,
individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan. Melakukan
penilaian berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan
cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
c. Decisional Control (Mengontrol Keputusan) 
Decisional control merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan diri untuk memilih
suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujui. Kontrol diri akan sangat
berfungsi dalam menentukan pilihan, baik dengan adanya suatu kesempatan maupun kebebasan
pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.

C. Dampak Jika Tidak Ada Kontrol Diri Dalam Menggunakan Gadget

1. Pola Tidur Berantakan


Dampak kecanduan gadget pada remaja yang pertama adalah perihal rutinitas tidur. Remaja yang
selalu mengutamakan gadget di atas segalanya pasti menemukan kesulitan ketika ia hendak
tidur. Pasalnya, cahaya biru buatan yang datang dari gadget atau alat elektronik lainnya dapat
mengurangi hormon melatonin yang memicu tidur.
Remaja yang enggan menaruh gadget dan memilih untuk bermain gadget pada malam hari akan
merasakan dampak kecanduan gadget ini yaitu kesulitan untuk tidur. Hal itu tentu berdampak
kurang baik bagi remaja dan akan mengurangi fokus mereka pada siang hari

2. Gangguan Penglihatan
Layar gadget yang mengandung cahaya biru buatan membuat mata orang yang menatapnya
menjadi berkurang ketajamannya. Ini merupakan dampak kecanduan gadget pada remaja yang
cukup berbahaya.
Remaja yang mengalami gangguan penglihatan terpaksa harus menggunakan kacamata supaya
bisa tetap melihat objek dengan jelas. Mata mereka menjadi kabur karena jarak pandang mereka
yang terlalu dekat dengan gadget. Penglihatan yang kabur itu juga disebabkan karena mata yang
terus menerus melihat gadget.
3. Kesehatan Memburuk
Dampak kecanduan gadget pada remaja selanjutnya yang perlu diwaspadai adalah perihal
kesehatan tubuh. Remaja yang terlalu lama bermain gadget dan akan membawa dampak ke
postur tubuh dan berat badan yang tidak seimbang.
Sebagian besar kasus di dunia, banyak remaja yang mengalami sakit punggung, sakit leher, sakit
tangan, sakit kepala, dan lain sebagainya yang disebabkan karena terlalu sering bermain gadget.
Bahkan dalam kasus yang lebih parah bisa menimbulkan diabetes, obesitas, dan kebutaan.

4. Perubahan Mental
Selain kondisi fisik yang terganggu, kondisi mental remaja yang kecanduan gadget juga akan
mengalami masalah. Salah satu dampak kecanduan gadget ini merupakan salah satu
kekhawatiran yang ditimbulkan akibat gadget. Kondisi ini akan sangat mengubah kebiasaan
remaja ketika mereka kecanduan gadget
Para remaja yang mengalami dampak kecanduan gadget akan kehilangan minat dalam hal lain
selain dunia gadget. Ia tidak akan lagi memiliki hobi lain, lebih malas, dan akan berdampak pada
kondisi akademik mereka. Ini tentu sangat mengkhawatirkan. Satu-satunya dunia yang mereka
tekuni adalah gadget. Itu akan membuatnya tidak ingin melepaskan diri dari gadget.

5. Mengurangi Kemampuan Belajar


Selanjutnya, dampak kecanduan gadget yang perlu diwaspadai adalah kemampuan belajar yang
menurun. Terlalu sering menggunakan gadget akan mengorbankan hal-hal lain di luar dunia
gadget. Ini tentu akan sangat merugikan.
Para remaja akan kesulitan dalam mengatur waktu mereka dan kecanduan gadget ini akan
membuat remaja kesulitan menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik. Remaja yang terlalu
sering menggunakan gadget akan merasa tidak punya waktu untuk melakukan hal lain.
Konsekuensinya, nilai akademiknya akan menurun.

6. Mengganggu Aktivitas Sosial


Menggunakan gadget secara berlebihan akan membuat para remaja merasa jauh dari lingkungan
sosialnya. Remaja yang menghabiskan waktu dengan gadget, sehari-harinya tidak akan terbiasa
dengan pergaulan nyata yang biasa dilakukan dengan orang lain.
Dampak kecanduan gadget tersebut tentu akan berdampak pada aktivitas sosial remaja. Mereka
tidak akan terbiasa dengan lingkungan sosial nyata dan akan merasa kesulitan menghadapi
publik. Ini tentu sangat mengkhawatirkan para remaja dan orang tua. Untuk itu, dampak
kecanduan gadget ini harus segera diatasi.

D. Cara Mengontrol Diri Dalam Penggunaan Gadget


1. Perbanyak Bersosialisasi dengan Teman
Langkah pertama dalam mengatasi kecanduan gadget adalah memperbanyak waktu
bersosialisasi dengan teman. Untuk merealisasikan hal tersebut, kamu bisa mengatur jadwal
liburan bersama atau sekedar berkumpul di akhir pekan. Jika selalu sendirian, kamu akan selalu
merasa kesepian. Hal tersebut akan berujung untuk bermain gadget. 
Saat memutuskan untuk berkumpul bersama teman-teman, cobalah untuk tidak mengeluarkan
gadget masing-masing. Gunakan waktu berkumpul untuk mengobrol dan bersenda gurau. Jangan
sampai gadget menjauhkan orang terdekat yang sudah ada di depan mata. 
2. Matikan Gadget sebelum Tidur
Langkah mengatasi kecanduan gadget selanjutnya adalah mematikan gadget 30–60 menit
sebelum waktu tidur. Cara ini mungkin terasa sulit di awal, tetapi akan terbiasa jika rutin
dilakukan. Hal tersebut juga membuat kamu tidur lebih cepat dan lelap, sehingga bangun tidur
mata, pikiran, dan tubuh menjadi lebih segar.
3. Hapus Aplikasi yang Menjadi Penyebab Kecanduan
Setiap orang pasti memiliki beberapa aplikasi yang sering dibuka. Nah, aplikasi-aplikasi tersebut
yang kerap membuat kecanduan. Ada baiknya kamu beristirahat sementara dari aplikasi tersebut
dengan menghapusnya. Dengan begitu, kamu tidak akan terlalu sering membuka gadget untuk
memeriksa aplikasi tersebut. Alih-alih bermain gadget, kamu bisa membaca buku untuk mengisi
waktu luang.
4. Mengetahui Dampak Kecanduan Gadget
Hal terakhir yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan gadget adalah membaca dan
mencari tahu apa saja dampak kecanduan gadget. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari
kecanduan gadget, dari penyakit fisik, hingga psikis. Jika sudah paham dan mengetahui betul apa
saja bahayanya, kamu akan berpikir dua kali untuk terlalu sering bermain gadget.
Seorang pecandu gadget tidak akan menyadari jika ia mengalami kecanduan benda tersebut
karena terlalu sering menggunakannya. Padahal, dampaknya tidak main-main, dari gangguan
emosi, nyeri leher, serta kesulitan beristirahat dengan tenang. Kecanduan gadget dapat
mengubah zat kimia dalam otak, sehingga memengaruhi fisik, psikologis, serta perilaku
seseorang.
Bukan itu saja, terlalu lama menatap gadget dapat berujung masalah pada mata. Beberapa
masalah kesehatan yang bisa saja muncul, di antaranya mata lelah, mata kering, bahkan
penurunan kemampuan penglihatan.

INSTRUMEN PENILAIAN PROSES BIMBINGAN KELOMPOK


“Kontrol Diri Dalam Menggunakan Gadget”

A. Identitas Peserta Layanan


Nama :
Kelas :
B. Petunjuk Pengerjaan
Bacalah pernyataan dibawah ini dan berilah tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang saudara alami
SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Peserta Layanan antusias dalam mengikuti
kegiatan layanan bimbingan kelompok
2 Peserta Layanan terlibat aktif dalam kegiatan
bimbingan kelompok
3 Peserta Layanan saling menghargai pendapat
orang lain
4 Peserta Layanan mengemukakan pendapatnya
dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok
5 Peserta Layanan menunjukkan kerjasama selama
proses layanan
JUMLAH SKOR

Keterangan:
Skor terendah = 1 x 4 = 4, skor tertinggi = 4 x 5 = 20

Jumlah Skor Persentase Keterangan


16-20 76% - 100% Sangat Baik
11-15 51% - 75% Baik
6-10 2 6 % - 50% Cukup Baik
1-5 <25% Kurang Baik

Padang, Oktober 2022


Guru BK,

Hijriati Putri Zain, S.Pd., Kons.


INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BIMBINGAN KELOMPOK
“Kontrol Diri dalam Menggunakan Gadget”

A. Identitas:
Nama :
Kelas :

B. Petunjuk Pengerjaan:
Bacalah pernyataan dibawah ini dan berilah tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang saudara alami.

No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini saya
berpikir bahwa pentingnya kontrol diri agar tidak
kecanduan dalam menggunakan gadget
2 Saya merasa senang mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini karena dilakukan dengan cara yang menyenangkan
3 Setelah mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok
ini, saya mengetahui apa yang akan saya lakukan untuk
mengontrol diri dalam menggunakan gadget
4 Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini, saya
akan mulai mengontrol diri dalam menggunakan gadget
5 Setelah mengikuti kegiatan layanan ini, saya akan
bertanggung jawab atas diri saya untuk selalu mengontrol
diri dalam menggunaan gadget
Keterangan:
Skor terendah = 1 x 4 = 4, skor tertinggi = 4 x 5 = 20

Jumlah Skor Persentase Keterangan


16-20 76% - 100% Sangat Baik
11-15 51% - 75% Baik
6-10 2 6 % - 50% Cukup Baik
1-5 <25% Kurang Baik

Padang, Oktober 2022


Peserta Layanan,

(……………………………)

Anda mungkin juga menyukai