Proposal Shafira Almanda (Revisi 1)
Proposal Shafira Almanda (Revisi 1)
Proposal Shafira Almanda (Revisi 1)
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Oleh:
SHAFIRA ALMANDA
NIM: 202114201125B
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Sorong,……………… 2022
Tim Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Ns. Merlis Simon, S.Kep., M.Kep., selaku anggota penguji I yang telah
banyak memberikan arahan dan masukannya yang bersifat membangun
dalam penyusunan skripsi ini.
8. Ns. Triani Banna, S.Kep., M.Kep., selaku anggota penguji II yang telah
banyak memberikan masukannya yang bersifat membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh dosen dan staf akademik atau dosen di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Papua yang telah membantu dalam proses penelitian.
10. Keluargaku khususnya kedua orang tuaku Alm. bapak Caswito dan ibu
Yatinah, kakak – kakakku yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
11. Sahabat – sahabat terkasihku yang menemani dari pendidikan Diploma
hingga saat ini dan teman – teman Tubel Keperawatan Angkatan 2021 yang
senantiasa berbagi cerita, suka duka, dukungan dan semangat untuk sama –
sama menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan
saran dan masukan yang dapat membangun demi perbaikan. Namun demikian
diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi siapa saja yang membaca.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Sorong,…………. 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
D. Kerangka Teori....................................................................................34
E. Kerangka Konsep................................................................................34
F. Definisi Operasional............................................................................35
G. Hipotesis Penelitian.............................................................................37
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................38
A. Jenis dan Desain Penelitian.................................................................38
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................39
C. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................40
D. Teknik Sampling.................................................................................40
E. Instrumen Penelitian............................................................................41
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data.................................................42
G. Etika Peneltian.....................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.11 Gerakan Untuk Melatih Otot Leher, Punggung dan Dada.............32
Gambar 2.12 Gerakan Untuk Melatih Otot Perut dan Otot Kaki........................33
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebut antara lain mual dan muntah, perubahan payudara, nyeri punggung
2017).
Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) merupakan salah satu
Selama masa kehamilan, faktor resiko yang terjadi seperti perubahan postur
bayi didalam perut yang semakin besar dan bertambah pula beratnya, beban
untuk condong lebih kedepan. Hal ini menciptakan ketegangan dan tekanan
2018).
beda, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 869 ibu hamil di Amerika
1
2
punggung bawah pada ibu hamil sekitar 70-86% (Gutke, 2017). Prevalensi
usia kehamilan 20 minggu dan 90% pada usia kehamilan 32 minggu. Dalam
20 minggu kehamilan 39% melaporkan nyeri ringan, 20% nyeri sedang dan
nyeri ringan, 23% nyeri sedang dan 29% melaporkan nyeri hebat (Pricillia,
2020).
di Indonesia didapatkan bahwa dari 180 ibu hamil yang diteliti, 47%
sekitar 80% ibu hamil mengalami nyeri punggung baik ibu hamil
merasakan nyeri punggung bagian bawah dan ibu hamil mengalami nyeri
punggung bagian bawah yang kronis sebesar 10% dimulai sejak diawal
trimester dan mengalami puncak saat memasuki trimester II dan trimester III
(Wantini, 2021).
3
Apabila nyeri punggung bawah ini tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan dampak negatif dari nyeri punggung bawah (NPB) yaitu dapat
aktivitas fisik sehari – hari, mengurangi kualitas tidur, dapat berlanjut hingga
post partum dan dapat berdampak buruk pada psikologis ibu hamil sehingga
miring kiri dan mengganjal punggung dengan bantal, istirahat yang cukup
oleh reseptor nyeri yang diubah dalam bentuk implus nyeri dan dihantarkan
ke pusat nyeri di otak (korteks serebri). Setelah diproses dipusat nyeri, implus
seseorang merasa nyaman dan rileks. Hormon endorphin bisa dipicu dengan
sampai saat ini menjadi salah satu metode relaksasi termurah, tidak
dan ensephalin serta merangsang signal otak yang menyebabkan otot rileks
Pada pendataan di poli KIA Puskesmas Malawili pada tahun 2022 jumlah
ibu hamil dari bulan Januari – Oktober berjumlah … Orang. Sedangkan ibu
hamil trimester III pada bulan November 2022 berjumlah … orang. Dari hasil
tidur di malam hari. Upaya yang sering dilakukan ibu untuk menyurangi rasa
perubahan nyeri punggung bagian bawah ibu hamil trimester III di Wilayah
B. Rumusan Masalah
relaksasi otot progresif terhadap perubahan nyeri punggung bawah pada ibu
Sorong ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kabupaten Sorong.
2. Tujuan Khusus
relaksasi otot progresif pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja
relaksasi otot progresif pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
tentang jenis relaksasi otot progresif sebagai salah satu cara untuk
2. Manfaat Praktisi
3. Manfaat Ilmiah
kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kehamilan
wanita.
rata-rata usia kehamilan adalah 40 minggu atau 280 hari terhitung mulai
dari hari pertama haid terakhir sampai tanggal perkiraan persalinan atau
bertambah, semakin banyak keluhan yang dirasakan oleh ibu baik keluhan
yang bersifat psikis maupun fisik dan memiliki dampak pada kualitas
7
8
perut ibu, gerakan janin di dalam kandungan yang semakin aktif, yang
b. Serviks uteri
c. Uterus
kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan
sering terjadi kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks).
bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali
dan lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan.
(Romauli, 2011)
d. Payudara
kehamilan 32 minggu warna cairan agak putih seperti air susu yang
sangat encer. Dari kehamilan 32 sampai anak lahir, cairan yang keluar
(Romauli, 2011)
e. Sistem endokrin
pada tiroid, vitamin D dan kalsium. Adanya gangguan pada salah satu
2011)
g. Traktus digestivus
Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena
h. Traktus urinarius
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas
kencing akan mulai tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi
lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis
i. Sistem muskuloskeletal
hamil menyebabkan postur dan cara berjalan ibu hamil berubah secara
ibu hamil yang kurus, lekukan lumbalnya lebih dari normal akan
belakang. Hal ini pula yang menyebabkan nyeri punggung pada ibu
j. Kulit
dahi, pipi, dan hidung atau yang sering disebut dengan topeng
k. Metabolisme
basal sebesar 15% - 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga,
penurunan keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi
145 mEq per liter akibat hemodelusi darah dan kebutuhan mineral
yang diperlukan janin. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil seperti:
l. Perubahan kardiovaskuler
kombinasi antara plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai
minggu, setelah itu relatif stabil. Postur dan posisi ibu hamil
tidaknyaman yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai
c. Insomnia
sehingga ibu hamil akan merasa kurang nyaman dan merasa sulit
kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul,
f. Haemorroid
III. Hal ini sering terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan
g. Sesak nafas
susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawa
h. Kontraksi perut
rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau
Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan
1. Definisi
Secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi pada pasien yang
2016)
pada regio punggung bagian bawah yang merupakan akibat dari berbagai
keluhan pada otot skeletal yang dirasakan dengan intensitas nyeri yang
berbeda – beda , dari nyeri yang ringan sampai nyeri yang sangat sakit.
Otot yang menerima beban statis secara berulang – ulang dan dalam
Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah rasa nyeri
maupun radikuler ataupun keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga
Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar dan 1/3
hamil lemah, otot – otot ini gagal dalam menyokong pembesaran uterus.
lebih dari 12 minggu umumnya disebut sebagai NPB kronik, dan disebut
NPB akut bila gejala berlangsung selama kurang dari enam minggu.
Selain NPB akut dan kronik, ada juga yang disebut dengan NPB sub akut
yang gejalanya berlangsung selama lebih dari enam minggu dan kurang
Nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh banyak hal, baik secara
(mengarah pada semua otot pada vertebra lumbalis), fasia (mengarah pada
dari trimester pertama, dan terus secara konsisten meningkat hingga akhir
wanita hamil dengan LBP memiliki jumlah hormon relaksin yang tinggi
4. Pengukuran Nyeri
NRS 1-3 (nyeri ringan), 4-6 (nyeri sedang), dan 7-10 (nyeri berat).
yang berat. Pasien diminta untuk menunjuk titik pada garis yang
jarak yang dibuat pasien pada garis dari “tidak ada nyeri” diukur dan
5. Penatalaksanaan Nyeri
kompres dingin atau pun kompres hangat. Menutut Dewi Kurniati (2017),
tidak nyeri (non nosiseptor) dalam area yang sama seperti pada
penurunan nyeri.
b. Distraksi
pada sesuatu selain pada nyeri, misalnya menonton film dan bermain
c. Relaksasi
rileks pada bagian tubuh tertentu, juga rasa lega karena nafas
yang dalam dan pelan. Sensasi yang dirasakan ini diiringi dengan
2017)
lebih lemas dan tidak kaku. Efek yang diharapkan adalah proses
relaksasi fisik/tubuh.
dalam suatu cara yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek
e. Hipnosis
analgesik yang dibutuhkan pada nyeri akut dan kronis. Teknik ini
f. Massase
sensivitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan
1. Definisi
kemudian menjadi cikal bakal munculnya apa yang disebut dengan latihan
pada otot-ototnya. Selain itu, latihan ini mengurangi reaksi emosi yang
bergelora, baik pada system saraf pusat maupun pada system saraf
adalah salah satu dari teknik relaksasi yang paling mudah dan sederhana
Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan potter (2005), tujuan dari
c. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
sendiri.
relaksasi.
e. Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudian bagian kiri
dua kali.
a. Tahap persiapan
Persiapan Klien:
sepatu.
4) Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya
mengikat ketat.
b. Prosedur
gambar.
maupun belakang.
kemudian relaks.
sebanyak banyaknya.
dilepas.
13) Gerakan 14: ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha
dan betis).
tegang.
D. Kerangka Teori
Ibu Hamil
Trimester III
Terjadi perubahan
E. Sistem
Muskuloskeletal
F.
Faktor yang Nyeri Punggung
mempengaruhi nyeri Bawah (Low Skala nyeri NRS
G.
punggung : Back Pain)
Postur tubuh
Perubahan hormon
Terapi Non
Perubahan mekanik Farmakologi
tubuh
Kelelahan otot
Relaksasi
E. Kerangka Konsep
akan diteliti yaitu nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III. Maka
kerangka konsep pada penelitian ini adalah relaksasi otot progresif terhadap
berikut :
F. Definisi Operasional
relaksasi pada otot melalui dua langkah. Langkah pertama adalah dengan
2. Perubahan nyeri punggung bawah ibu hamil Trimester III pada usia
kehamilan 28 – 35 minggu.
3. Alat ukur yang digunakan adalah dengan mengisi lembar observasi skala
6. Kriteria hasil :
dirasakan.
dengan baik.
tindakan.
efek samping/resikonya.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif (Ha) yakni ada
METODE PENELITIAN
pretest posttest design merupakan desain satu kelompok dengan tes awal dan
tes akhir. Pada rancangan ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan
sebagai berikut :
Keterangan :
38
39
pretest (O1) pada subjek untuk mengetahui tingkat nyeri punggung bawah ibu
(O2) pada subjek untuk mengetahui tingkat nyeri punggung bawah setelah
1. Tempat penelitian
sebelumnya.
2. Waktu penelitian
1. Populasi
yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
D. Teknik Sampling
yang berasal dari kelompok spesifik, sehingga sampel yang dipilih melalui
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria eksklusi :
E. Instrumen Penelitian
Numeric Rating Scale (NRS). Instrument ini digunakan untuk menilai tingkat
nyeri yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah
dapat mengikuti perintah tapi masih bisa respon terhadap tindakan, dapat
- Skala nyeri 10 :nyeri sangat berat (klien sudah tidak mampu lagi
bahkan teriak.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diproseh atau dikumpulkan oleh peneliti
data asli dan data baru dari responden (Masturoh & Anggita, 2018). Pada
yakni pada hari senin – jum’at sesuai jadwal kunjungan pemeriksaan ibu
2. Data Sekunder
sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal,
Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari beberapa jurnal dan
ebook.
1. Pengolahan Data
a. Editing
dengan cara melihat apakah ada data yang tidak sesuai dan
b. Coding
c. Data Entry
d. Cleaning
2. Analisa Data
berikut :
45
a. Analisis Univariat
teknik relaksasi.
b. Analisis Bivariat
progresif.
ditolak
H. Etika Penelitian
1. Informed consent
beberapa hal yang berkaitan dengan etik dalam penelitian ini yaitu,
2. Anonimity
3. Confidentiality
oleh responden dijamin oleh peneliti dan hanya sekelompok data yang
Arwinno, Lia Dheka. (2018). “Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Penjahit
Garmen.” Higeia Journal Of Public Health Research And Development 2
(3): hal 407.
Dewi Kurniati, et al. (2017). “Hubungan Efektifitas Teknik Massage dan Teknik
Relaksasi Dengan Pengurangan Nyeri Punggung Pada Kehamilan Trimester
III di Klinik Pratama Medika Keluarga Cipinang Muara Jakarta Timur.” Ilmu
dan Budaya 40 (57): 6632.
Erry, Suci Nur Adha. (2016). “Kejadian Nyeri Punggung Bagian Bawah (Low
Back Pain) Pada Pekerja di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpigi
Bogor.” Artikel Ilmu Kesehatan 8 (1): 80.
Fikri Fahmi, et al. (2017). “Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri
punggung bawah pada sopir bus antar kota antar propinsi PO. Nusantara
Trayek Kudus-Jakarta.” Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 5 (2):
116.
Greece Frida, Dkk. (2017). “Pengarauh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Skala
Nyeri Pada Pasien Post Operasi di RSUP.Prof.Dr.R.D. Kandau dan RS
TK.III R.W. Mongisidi Teling Manado.” e-Journal Keperawatan (e-Kp) 5
(1).
Koesyanto, Herry. (2013). “Masa Kerja Dan Sikap Kerja Duduk Terhadap Nyeri
Punggung.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 9 (1): 10.
Liza, et al. (2010). “Medula Spinalis Belt (MSB) Terhadap Penurunan Nyeri
Penderita Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja Batu Bata.” Muhammadiyah
Journal Of Nursing, 51.
Puspita Kirana dewi, et al. (2018). “Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap
penurunan nyeri punggung bagian bawah ibu hamil trimester III.” Midwife
journal 4 (02): 17–18.
Remon, et al. (2015). “Hubungan Antara Posisi Tubuh Saat Bekerja Terhadap
Kejadian Low Back Pain Pada Petani Sawit.” Jurnal Online Mahasiswa
(JOM) 2 (2): 1396.
Syisnawati, et al. (2017). “Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Pada Klien
Ansietas Di Kelurahan Ciwaringin,Bogor.” Journal Of Islamic Nursing 2 (2):
70.
Trisnika, Ikhda Suci. (2015). “Hubungan Intensitas Senam Hamil Dengan Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III di BPM Endang Kec. Sanankulon
Kab. Blitar. KTI. Jurusan Kebidanan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Patria
Hus."
Prof. Dr. Sugiyono. (2017). "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D".
Bandung; ALFABETA
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Relaksasi Otot Progresif Terhadap Perubahan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu
Sorong”
menjamin kerahasiaan dan identitas anda. Informasi yang anda berikan hanya
Sorong,………..2022
Peneliti
Shafira Almanda
LAMPIRAN 2
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
NIM : 202114201125B
berpartisipasi dalam pengabilan data sesuai dengan data yang diperlukan. Saya
Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesadaran tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
..…………………
LAMPIRAN 3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF
(Progressive Muscle Relaxation)
Pengertian Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik
relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan
imajinasi, ketakutan, atau sugesti (Setyoadi &
Kushariyadi, 2011).
Alat bantu dan Persiapan 1. Diri terapi dan kemampuan untuk dapat
melakukan relaksasi otot progresif
2. Tempat duduk atau tempat tidur
3. Leaflet.
Fase Orientasi
Memberikan salam
Memperkenalkan diri terapis dengan menyebutkan nama lengkap dan nama
panggilan
Validasi
Tanya perasaan responden dan kesiapan responden mengikuti terapi.
Tanyakan ketegangan otot yang dirasakan oleh responden
Kontrak
Jelaskan jumlah sesi pertemuan yang harus diikuti yaitu 2 kali dalam seminggu
Waktu / Durasi : ± 10 – 15 menit
Tempat : Rumah responden
Tujuan pertemuan : Responden mampu melakukan gerakan relaksasi yang
terdiri dari 14 gerakan dengan bimbingan terapis.
Persiapan Klien :
Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur dan pengisian lembaran persetujuan
terapi kepada klien.
Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk di kursi dengan
kepala ditopang,
Lepaskan aksesoris digunakan seperti kacamata, jam dan sepatu.
Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya mengikat
ketat.
Pelaksanaan :
No Fungsi Tahap/Gerakan
1 Untuk melatih Genggam tangan dengan membuat kepalan selama 5-
otot tangan 7 detik dan rasakan ketegangan yang terjadi
kemudian dilepaskan selama 10 detik. Melakukan
gerakan sebanyak 2 kali.
2 Untuk melatih Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan
otot tangan bagian tangan sehingga otot-otot ditangan bagian belakang
belakang dan lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke
langit-langit selama 5 detik dan dilepaskan selama 10
detik. Kemudian ulangi sekali lagi.
3 Untuk melatih Genggam tangan sehingga menjadi kepalan
otot biseps kepundak selama 5 detik. Rasakan ketegangannya
kemudian lepaskan selama 10 detik. Ulangi sekali
lagi.
4 Untuk melatih Mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-
otot bahu akan bahu dibawa hingga menyentuh kedua telinga
selama 5 detik, kemudian lepaskan selama 10 detik.
Ulangi sekali lagi.
5 Untuk Perlahan gerakkan otot dahi dengan cara
melemaskan otot mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa dan
dahi kulitnya keriput, lakukan selama 5 detik, lepaskan
selama 10 detik
6 Untuk Tutup mata keras-keras sehingga dapat dirasakan
melemaskan otot disekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan
mata gerakan mata, dilakukan 5 detik dan dilepaskan
selama 10 detik
7 Untuk Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi
melemaskan otot sehingga terjadi ketegangan disekitar otot rahang
rahang dilakukan 5 detik dan dilepaskan selama 10 detik
8 Untuk Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan
mengendurkan dirasakan ketegangan di sekitar mulut. Dilakukan 5
otot-otot disekitar detik dan dilepaskan selama 10 detik
mulut
9 Untuk Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi
merileksasikan sedemikian rupa sehingga dapat merasakan
otot leher bagian ketegangan dibagian belakang leher dan punggung
belakang atas dilakukan 5 detik.
10 Untuk Gerakan membawa kepala kemuka, kemudian
merileksasikan benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan
otot leher bagian ketegangan di daerah leher bagian muka dilakukan
depan selama 5 detik
11 Untuk melatih Perlahan angkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian
otot punggung punggung dilengkungkan, lalu bungkukkan dada,
tahan kondisi tegang selama 5 detik kemudian relaks
selama 10 detik. Saat relaks, letakkan kembali tubuh
ke kursi sambil membiarkan otot menjadi lemas.
12 Untuk Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan
melemaskan otot udara sebanyak banyaknya kemudian tahan selama
dada beberapa saat sambil merasakan ketegangan di
bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
Ulangi sekali lagi
13 Untuk melatih Perlahan tarik perut kedalam, kemudian tahan sampai
otot perut menjadi kencang dan keras selama 5 detik dan
lepaskan kembali selama 10 detik.
14 Untuk melatih Luruskan kedua telapak kaki, lanjutkan dengan
otot kaki mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan
berpindah ke otot betis. Tahan selama 5 detik lalu
lepas, ulangi sekali lagi.
Evaluasi
a. Menanyakan perasaan responden setelah melakukan terapi relaksasi otot
progresif
b. Memberikan dukungan positif kepada responden
c. Mengucapkan salam
LAMPIRAN 4
LEMBAR OBSERVASI
NUMERIC RANTING SCORE (NRS)
A. Petunjuk Pengisian
1. Isilah identitas anda
2. Pada data khusus, beri tanda ( √ ) pada nomor yang menggambarkan
tentang uraian identitas nyeri yang anda alami sekarang
B. Identitas Responden
No. Responden : (diisi oleh peneliti)
Nama (inisial) :
Umur ibu :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Usia kehamilan :
Riwayat Obstetrik :
Alamat :
No. Telp :
0 : Tidak nyeri :
1 – 3 : Nyeri ringan :
4 – 6 : Nyeri sedang :
0 : Tidak nyeri :
1 – 3 : Nyeri ringan :
4 – 6 : Nyeri sedang :
7 – 9 : Nyeri berat terkontrol :