Skripsi Kesehatan Masyarakat
Skripsi Kesehatan Masyarakat
Skripsi Kesehatan Masyarakat
SKRIPSI
Oleh:
RISYA EVA SARI NADAPDAP
NIM: 221015201013
Oleh:
RISYA EVA SARI NADAPDAP
NIM: 221015201013
NIM : 221015201013
Moderator : ……………………………………. ( )
Penguji I : ……………………………………. ( )
Penguji II : ……………………………………. ( )
i
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 221015201013
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan di hadapan tim
penguji
Skripsi Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas
Sumatera Barat
Lubuk Alung, April 2024
Komisi Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
NIDN : 1010078001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, kemudahan dan kesehatan kepada peneliti
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian
Program Studi Kebidanan Program Sarjana. Dalam penulisan Skripsi ini
peneliti banyak mendapat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak,
maka dalam kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr.Puthi Dwi Untari, MKM selaku ketua Yayasan Pendidikan
Sumatera Barat.
2. Ibu Dr.Hj. Nurtati, SE., MM selaku Rektor Universitas Sumatera
Barat yang telah memberikan izin dan fasilitas dalam penyusunan
skripsi ini
3. Ibu Ns.Dini Qurata Ayuni, SKM, M.Kep selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Universitas Sumatera Barat yang telah memberikan izin
dalam penyusunan skripsi ini
4. Ibu Bd.Rahmatul Ulya, M.Keb selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Program Sarjana Universitas Sumatera Barat yang telah
memberikan izin dan kemudahan dalam pembuatan skripsi ini
5. Pembimbing skripsi ibu Bd.Ratna Dewi, S.ST, M.Biomed sebagai
pembimbing satu dan ibu Bd.Yohana Suganda, S.ST, M.Keb sebagai
pembimbing dua yang telah memberikan bimbingan, semangat dan
dorongan dalam pembuatan Skripsi ini
6. Segenap Dosen Program Studi di Sarjana Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Sumatera Barat yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada peneliti.
iii
memberikan dorongan baik moril maupun materil selama dalam
penyusunan Skripsi ini, serta orang-orang yang ikut berpartisipasi
dalam penyelesaian Skripsi ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena itu peneliti bersedia menerima kritikan dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan skripsi ini.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
2.1. Pengetahuan........................................................................ 8
2.1.1. Defenisi Pengetahuan ............................................. 8
2.1.2. Tingkat Pengetahuan .............................................. 8
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan . . 9
2.2. Tinjauan Umum Tentang Payudara ................................... 11
2.2.1. Definisi Payudara ................................................... 11
2.2.2. Anatomi Fisiologi Payudara ................................... 11
2.3. Perubahan payudara selama kehamilan ............................. 13
2.4. Perubahan payudara pada masa nifas ................................. 14
2.5. Perawatan Payudara ........................................................... 15
2.5.1. Pengertian Perawatan Payudara ............................. 15
2.5.2. Cara Perawatan Payudara ....................................... 16
2.6. Perawatan Payudara Pada Masa Nifas ............................... 19
2.7. Manfaat Perawatan Payudara Selama Kehamilan .............. 21
2.8. Kerangka Teori.................................................................... 32
v
BAB III KERANGKA KONSEP 33
3.1.........................................................................................Kerangk
a Konsep......................................................................................... 33
3.2.........................................................................................Hipotesis
33
BAB VI PENUTUP..................................................................................
6.1. Kesimpulan..........................................................................
6.2. Saran....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
9
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu nifas dalam merawat
payudara.
Pemberian ASI secara esklusif sampai saat ini mengalami persoalan dan
masih sangat rendah dari jumlah ibu yang melahirkan. Padahal diketahui
Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia telah diatur dalam undang-undang
diantaranya UU No. 36 tahun 2009 pasal 128 ayat 2 dan 3. Pemberian ASI
Eksklusif wajib dilaksanakan oleh ibu pasca bersalin.
Pada periode antenatal, ibu hamil harus dipersiapkan baik secara fisik
maupun psikologis untuk merawat bayinya dan mempersiapkan masa
laktasinya. Perawatan antenatal yang baik yaitu dengan memberikan perhatian
yang khusus pada persiapan payudara serta puting susu dalam mengantisipasi
permasalahan pemberian ASI pada bayi. Terdapat kesulitan psikologis
maupun kesulitan fisik yang mencegah ibu menyusukan bayinya. Persiapan
psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena
keputusan atau sikap ibu yang positif harus sudah ada pada saat kehamilan
atau bahkan jauh sebelumnya. Sikap ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain adat kebiasaan atau kepercayaan menyusui di daerah masing-
masing, pengalaman menyusui sebelumnya, pengetahuan tentangmanfaat ASI
dan perawatan payudara, kehamilan diinginkan atau tidak.
Dukungan dari perawat atau petugas kesehatan, teman atau kerabat dekat
sangat dibutuhkan terutama pada ibu yang pertama kali hamil. Cara terbaik
dalam mempersiapkan pemberian ASI adalah keadaan kejiwaan ibu yang
sedapat mungkin tenang dan tidak menghadapi banyak masalah
(Soetjiningsih, 2015). Kesulitan yang dapat timbul selama proses laktasi
yaitu puting yang retak-retak, puting yang masuk ke dalam, mastitis infektif
dan laktasi yang tidak memadahi oleh karena banyak sekali masalah yang
dapat timbul selama proses menyusui, maka perlu dilakukan perawatan
antenatal yang baik karena Air Susu Ibu berperan penting untuk membuat bayi
sehat dan kuat.
10
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Edukasi Pada Ibu Nifas
Tentang Perawatan Payudara di PMB Juwarini Paulina, Amd.Keb”
12
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai
dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan
perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan
merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang (Notoatmodjo,
2015).
Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah
orang penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia, yaitu : indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun
lingkungan (Notoatmodjo, 2015).
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh
seseorang dengan jalan apapun atau segala sesuatu yang diketahui orang
lain yang didapat. Pengetahuan dapat juga dikatakan sebagai khasanah
mental yang secara langsung turut memperkaya kehidupan kita.
Pengetahuan merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul
dalam kehidupan yang dihadapi manusia sebagai dorongan psikologis
(Notoatmodjo, 2015).
13
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan, yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai kemampuan untuk mengingat suatu materi
yang telah dipelajari, dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemanpuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai pengguna hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti kata kerja
mengelompokkan, menggambarkan, memisahkan.
e. Sintesis (Sinthesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk menghubungkan bagian- bagian
dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang
ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap
14
suatu materi atau objek tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.
(Notoatmodjo, 2015).
f. Sumber informasi
Seseorang yang mempunyai sumber yang lebih lebih banyak akan
memiliki pengetahuan yang lebih luas (Soekanto, 2015).
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub
kutan (jaringan bawah kulit), dan corpus mammae. Corpus mammae
terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang
terdiri dari Duktus Laktiferus (duktus), Duktulus (duktulli), Lobus, dan
Alveolus.
Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi
20-40 duktuli. Duktulus bercabang menjadi 10-100 alveolus dan masing-
masing dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga
merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada
puting susu, akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus
laktiferus. Didaerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar
membentuk sinus laktiferus tempat penampungan air susu. Selanjutnya
18
duktus laktiferus terus bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus,
tapi duktulus yang pada perjalanan selenjutnya disusun pada sekelompok
alveoli. Didalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel-sel kelenjar
yang menghasilkan air susu dan miopitelium yang berfungsi memeras air
susu keluar dari alveoli.
2.3. Perubahan payudara selama kehamilan
Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang
harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui bayinya, hal ini
dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil ASI yaitu
makanan pokok bayi baru lahir sehingga perawatannya harus dilakukan
sedini mungkin. Dalam meningkatkan pemberian ASI pada bayi, masalah
utama, dan prinsip bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi
serta dukungan agar merawat payudara pada saat hamil untuk
mempersiapkan ASI pada saat melahirkan sehingga menambah keyakinan
bahwa mereka dapat menyusui bayinya dengan baik dan mengetahui
fungsi dan manfaat perawatan payudara pada saat hamil. Pada masa
kehamilan terjadi perubahan payudara yang disebabkan adanya
peningkatan hormon estrogen. Pada minggu ke-6 sampai ke-8 jaringan
lunak payudara menjadi lebih noduler, terdapat sensasi penuh, nyeri tekan,
dan kesemutan, serta peningkatan suplai darah maka vena subkutan
menjadi lebih nyata. Pada minggu ke-12 terjadi hiperpigmentasi pada
areola dan papilla mamae, glandula sebasea di dalam areola membesar dan
menyekresi sebum/minyak yang berguna melumasi mamae, muncul
kelenjar-kelenjar yang disebut tuberkulum montgomeri, dan pada
multigravida kolostrum sudah keluar.
Fungsi kolostrum pada stadium ini adalah sebagai bakal keluarnya
ASI secara bebas pada postnatal. Setelah 16 minggu muncul areola
sekunder (suatu daerah yang berbercak yang timbul di daerah areola
mamae). Kolostrum sejati setelah minggu ke-16, kolostrum ini mempunyai
warna lebih kuning dan mempunyai konsistensi seperti krim. Dan warna
areola lebih gelap pada waktu hamil (Mira, 2015).
19
Perawatan payudara yang dilakukan dengan benar dan teratur akan
memudahkan si kecil mengkomsumsi ASI. Pemeliharaan ini juga
merangsang produksi ASI dan mengurangi resiko luka saat menyusui
(Suherni, 2018). Perawatan payudara merupakan suatu tindakan perawatan
payudara yang dilaksanakan, baik oleh pasien maupun dibantu orang lain
yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan
(Anggraini, 2014).
2.4. Perubahan payudara pada masa nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu (Saleha, 2015). Periode
masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah
persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir
setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak
hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena
proses persalinan (Saleha, 2015).
Tahap perkembangan payudara dimulasi dari kehidupan
intrauterine, yaitu dimulai pada minggu ke-4 kehidupan intrauterine. Saat
lahir, payudara akan membesar pada hari pertama kehidupan. Hal ini
disebabkan karena penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi yang
disertai dengan sekresi air susu (Mira, 2014).
Kolostrum sering juga disebut dengan susu jolong. Kolostrum
adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti-infeksi dan
berprotein tinggi.Kolostrum biasanya keluar pada hari pertama sampai hari
keempat pascapartum. Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan,
tidak jarang kita mendengar seorang ibu baru mengatakan, “ASI saya
belum keluar”. Sebenarnya, meski ASI yang keluar pada hari tersebut
sedikit, tetapi volume yang ada di dalam payudara mendekati kapasitas
lambung bayi yang berusia 1-2 hari, kolostrum yang encer dan sering kali
berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih mengandung sel hidup
yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit.
20
Selain itu kolostrum juga merupakan pencahar yang ideal untuk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir
sehingga mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan
yang akan datang (Mira, 2014).
2.5. Perawatan Payudara
2.5.1. Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara atau Breast Care adalah pemeliharaan
payudara yang dilakukan untuk memperlancar ASI dan menghindari
kesulitan pada saat menyusui dengan melakukan pemijatan (Weltford,
2015). Perawatan payudara sangat perlu dilakukan selama hamil sampai
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu- satu penghasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga harus dilakukan
sedini mungkin (Azwar, 2015). Breast care disebut juga dengan perawatan
payudara yang bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara,
memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga dapat
dengan mudah untuk proses menyusui (Anggraini, 2015).
Demi keberhasilan menyusui, payudara memerlukan perawatan
sejak dini secara teratur. Perawatan payudara pada masa nifas bertujuan
agar selama menyusui kelak produksi ASI cukup, tidak terjadi kelainan
pada payudara dan agar bentuk payudara tetap baik setelah menyusui
(Nugroho, 2016).
2.5.2. Cara Perawatan Payudara
a. Perawatan Payudara Selama Kehamilan
Perawatan payudara yang dilakukan selama kehamilan akan
membantu persiapan untuk menyusui anak nantinya. Bagian puting
payudara harus digosok dan ditarik keluar perlahan-lahan selama kira- kira
2 menit setiap hari semenjak masa hamil muda. Apabila calon ibu
menghendaki, obat gosok lanolin dapat diusapkan, terutama jika putingnya
tergolong kering. Kira-kira sejak minggu ke-32, payudara harus dipijit
dengan meletakkan kedua telapak tangan terbuka lebar disekeliling
payudara, lalu menekannya kea rah puting sehingga akan terlihat ada
21
cairan berwarna kuning yang keluar dari puting itu. Tindakan pemijatan
ini dimaksudkan untuk menjaga agar saluran- saluran pada payudara tetap
terbuka (Apel, 2015).
d. Pengurutan payudara:
1. Telapak tangan petugas diberi baby oil kemudian diratakan
2. Peganglah payudara lalu diurut dari pangkal ke puting susu
sebanyak 30 kali
3. Pijatlah puting susu pada daerah areola mammae untuk
mengeluarkan kolostrum
4. Bersihkan payudara dengan air bersih memakai waslap (Setiawati,
2014).
Faktor predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Pendidikan
3. Sikap
4. Kepercayaan
Faktor pendukung :
1. Tersedianya
sarana dan
prasarana
Faktor penguat :
Perawatan
payudara pada
ibu nifas
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.2.Hipotesis Penelitian
3.2.1.Hipotesis alternative
Ada pengaruh pemberian edukasi pada ibu nifas tentang perawatan
payudara.
3.2.1.Hipotesis 0
39
Tidak ada pengaruh pemberian edukasi pada ibu nifas tentang
perawatan payudara.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan bagian penelitian yang berisi uraian-uraian
tentang gambaran alur penelitian yang menggambarkan pola pikir peneliti
dalam melakukan penelitian yang lazim disebut paradigma penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre Experimental design.
Penelitian jenis Pre Eksperimen ini seringkali dianggap sebagai eksperimen
yang belum sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Metode penelitian
pre-eksperimental design ini dilakukan pada satu kelompok yaitu kelompok
eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model
Contextual Teaching and Learning (CTL). Bentuk desain yang digunakan
oleh peneliti yaitu One Group Pretest Posttest Design yang mana sebelum
diberi perlakuan terlebih dahulu diberi tes awal (pretest) dan setelah diberi
perlakuan juga di tes kembali dengan soal tes yang sama sebagai tes akhir
(posttest).
40
4.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada penelitian ini dilaksanakan di PMB Juwarini
Paulina, Amd.Keb Lokasi ini dipilih peneliti karena masih banyak didapati
ibu nifas yang pengetahuannya masih kurang tentang edukasi perawatan
payudara dan sikap ibu yang salah dalam proses menyusui dan selalu
membatasi waktu menyusui bayinya.
4.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merujuk pada periode pelaksanaan penelitian.Waktu
penelitian yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini dilakukan
mulai dari survei awal sampai penelitian terhadap responden.
Independent
- Perguruan
3. Pekerjaan Suatu kegiatan Kuisioner - IRT Ordinal
untuk - PNS
memperolah - Wiraswata
pemenuhan
kehidupan sehari-
hari
Dependen
4. Entering
Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing –masing responden yang
masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam
program computer yang digunakan peneliti yaitu Statistical Package for the
Social Sciences (SPSS) forwindows.
5. Processing
Semua data yang telah di input kedalam aplikasi computer akan diolah
sesuai dengan kebutuhan dari penelitian.
4.6. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS For
Windows dengan melihat persentase data yang terkumpul dan disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi.
4.6.1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan
pada setiap variabel hasil penelitian. Data disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi.
4.6.2. Analisis Bivariat
44
Analisis bivariat dimaksudkan untuk membuktikan hubungan (korelasi)
yang signifikan antara variabel bebas (pengetahuan) dengan variabel terikat
(bendungan ASI) dengan menggunakan Statistical Product and Service
SolutionsFor Windows untuk menganalisis pre eksperimen pada batas
kemaknaan perhitungan statistik p value (0,05).
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. HASIL DAN PEMBAHASAN
45
3. Pendidikan
1 3
a. SD
0 0
b. SMP
19 58
c. SMA 13 39
d. Perguruan Tinggi
46
Data karakteristik umur ibu nifas primipara menunjukkan bahwa
mayoritas umur responden 20-35 tahun yaitu sebanyak 31 responden (94%) .
Data karakteristik pekerjaan menunjukkan sebanyak 23 responden (70%)
merupakan ibu rumah tangga dan data karakteristik pendidikan menunjukkan
bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA yaitu 19 orang
(58%).
47
Tabel 5.4.Pengaruh pemberian edukasi pada ibu nifas tentang
perawatan payudara di PMB Juwarini Paulina,Amd.Keb
Mean Z-Score Asymp.sig.2-
Tailed
48
ibu yang tidak bekerja juga bisa mendapatkan informasi kesehatan baik dengan
mengakses internet, menonton televisi dan mendengarkan dari media serta bisa
juga dengan membaca buku, majalah, koran dll. Banyaknya sumber informasi
yang diperoleh maka sangat mendukung pemahaman mereka tentang perawatan
payudara.
Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pengetahuannya karena
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya.
Seorang yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai keinginan besar terhadap
perawatan payudara yang memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil (Maulina,
2018).
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, didapatkan hasil post test
bahwa rata-rata peningkatan pengetahuan responden meningkat dari 61,09
menjadi 79,56 dimana sebagian besar responden memiliki pengetahuan
baik sebanyak 21 orang. Saat memberikan edukasi pendidikan kesehatan,
peneliti menggunakan media pembelajaran yang diberikan kepada ibu nifas.
Menurut penelitian Kapti, dkk (2020) pemilihan media sebagai penyuluhan
kesehatan dapat diterima dengan baik oleh responden karena media ini
menawarkan penyuluhan yang lebih menarik dan tidak monoton. Penyuluhan
dengan audiovisual menampilkan gerak, gambar dan suara sedangkan
penyuluhan dengan media cetak menampilkan tulisan dan suara penyuluh
secara langsung yang membuat terkesan formal.
49
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ibu nifas tentang
pemberian edukasi perawatan payudara di PMB Juwarini Paulina,Amd.Keb
tahun 2024 ditarik kesimpulan sebagai berikut :
6.2.Saran
1. Bagi Ibu Nifas
Peneliti menyarankan pada ibu nifas untuk mengetahui pengetahuan
tentang perawatan payudara dalam masa menyusui agar kebutuhan asupan
ASI bayi tercukupi dengan baik.
2. Bagi Klinik PMB Juwarini Paulina,Amd.Keb
Diharapkan untuk menambah wawasan yang kurang paham tentang
perawatan payudara melalui media elektronik, media cetak ataupun
50
petugas kesehatan lainnya yang mengetahui tentang perawatan payudara.
3. Bagi institusi Pendidikan
Diharapkan dalam menjadi referensi kepustaakan dan informasi yang bisa
di berikan kepada mahasiswa lainnya.
4. Bagi Peneliti
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Lamadhah.2015, Produksi Asi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
http://www.dinkesjateng.org.profil2015.
Lumbanraja, Sarma, 2015.ASI dan Aspek Klinisnya. USU Press
Mira. 2018, Hubungan Antara Perawatan Payudara Dengan Kejadian
Bendungan Asi Pada Ibu Nifas. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan.
Mochtar.2019, Sinopsis Dan Obstetri. Jakarta: EGC.
Nadia.2015, Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.
Notoadmodjo.2015, Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoadmodjo.2017, Metologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho.2011, Asi Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.
Nurhati.2015,Perawatan Payudara Dengan Deteksi Dini Pada Terhadap
Penyakit Payudara. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Oswari.2014, Perawatan Ibu Hamil Dan Bayi .Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Profil Kesehatan Indonesia. (2020). Bab I. http://profilkesehatanindonesia.pdf
53
LAMPIRAN 1
Dengan Hormat,
Nama saya Risya Eva Sari Nadapdap, mahasiswa Program Studi Sarjana
Kebidanan Universitas Sumatera Barat. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
yang bertujuan mengetahui PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI PADA
IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI PMB JUWARINI
PAULINA, AMD.KEB TAHUN 2024, yang mana penelitian ini merupakan
salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Sarjana
Kebidanan Universitas Sumatera Barat.
Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan ibu untuk berpartisipasi
menjadi responden dalam penelitian ini, partisipasi ibu dalam penelitian ini
bersifat sukarela dan tidak akan memberi dampak yang membahayakan. Jika ibu
bersedia, saya akan memberikan lembar kuesioner (lembar pertanyaan) yang
telah disediakan untuk diisi dengan kejujuran dan apa adanya. Peneliti menjamin
kerahasiaan Jawaban dan identitas ibu. Jawaban yang ibu berikan digunakan
hanya untuk kepentingan penelitian ini.
Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya
disampaikan terima kasih.
Batam, Januari 2024.
Responden Peneliti
54
( ) ( )
LAMPIRAN 2
KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWTAN
PAYUDARA DI PMB JUWARINI PAULINA TAHUN 2024
Petunjuk Responden
Data Umum
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Informasi :
55
PENGETAHUAN
56
6. Salah satu manfaat perawatan payudara adalah merangsang ….
a. Kelenjar endokrin keluar
b. Kelenjar tiroid keluar
c. Kelenjar ASI keluar
d. Kelenjar adrenal keluar
7. Teknik yang dilakukan dalam perawatan payudara adalah ….
a. Teknik menyusui
b. Teknik massage
c. Teknik kompres
d. Teknik relaksasi
8. Perawatan payudara dilakukan pada usia kehamilan ….
a. 1-3 bulan
b. 4-6 bulan
c. 7-8 bulan
d. 8-9 bulan
9. Mengompres kedua putting dengan kapas yang dibasahi
minyak baby oil selama ….
a. 2-3 menit
b. 4-15 menit
c. 5-6 menit
d. 7-10 menit
10. Salah satu manfaat perawatan payudara adalah mempersiapkan
mental (psikis) ibu untuk ….
a. Memperoleh payudara yang indah
b. Mempersiapkan payudara dengan ukuran yang besar
c. Menyusui
d. Memperbanyak ASI
11. Yang termasuk teknik massage payudara adalah ….
57
a. Mengompres putting dengan minyak angin
b. Mengompres putting dengan balsam
c. Mengompres putting dengan minyak baby oil
d. Mengompres putting dengan air es
12. Dampak tidak melakukan perawatan payudara maka ASI ….
a. Sedikit keluar
b. Banyak keluar
c. Cepat Keluar
d. Lama keluar
13. Jika ibu melakukan perawatan payudara maka ….
a. Putting susu membesar
b. Putting susu keluar (menonjol)
c. Putting susu mengecil
d. Putting susu luka
14. Yang termasuk dampak dalam perawatan payudara adalah ….
a. Payudara tidak bersih
b. Payudara kencang
c. Payudara menjadi naik
d. Payudara membesar
15. Yang termasuk akibat tidak melakukan perawatan payudara adalah ….
a. Payudara kencang
b. ASI lancar
c. Payudara bersih
d. Produksi ASI terbatas
16. Salah satu alat yang digunakan untuk mengompres kedua
putting susu dengan menggunakan ….
a. Kapas
b. Tisu
c. Sapu tangan
d. Minyak kayu putih
58
17. Dampak tidak melakukan perawatan payudara pada putting susu adalah ….
a. Putting membesar
b. Putting masuk ke dalam
c. Putting lecet
d. Putting keluar (Menonjol)
18. Pengurutan payudara dilakukan dalam ….
a. 10-20 kali
b. 20-30 kali
c. 30-40 kali
d. 40-50 kali
19. Bh yang dipakai ibu hamil adalah ….
a. Yang longgar
b. Yang dapat menompang payudara
c. Yang berukuran lebih besar dari payudara
d. Yang ketat agar membuat payudara sedikit naik
20. Bahan yang dipakai dalam pemijatan payudara adalah ….
a. Sabun
b. Alkohol
c. Minyak atau baby oil
d. Bedak
59
LAMPIRAN 3
Jawaban Kuesioner
No. Jawaban
1. A
2. B
3. A
4. C
5. A
6. C
7. B
8. D
9. A
10. C
11. C
12. A
13. B
14. B
15. D
16. A
17. B
18. B
19. B
20. C
Frequency Table
Usia
Cumulat
Frequency Percent Valid ive
Percent Percent
Valid <20 tahun 1 3 3 3.0
26-35 tahun 31 94 94 94.0
60
>35 tahun 1 3 3 3.0
Total 33 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulat
Frequency Percent Valid ive
Percent
Percent
Valid IRT 23 70.0 70.0 70.0
Pegawai Swasta 9 27.0 27.0 27.0
PNS 1 3.0 3.0 3.0
Total 33 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulat
Frequency Percent Valid ive
Percent Percent
Valid SD 1 3.0 3.0 3.0
SMP 0 0.0 0.0 0.0
SMA 19 58.0 58.0 58.0
Perguruan 13 39.0 39.0 39.0
Tinggi
Total 33 100.0 100.0
61
Pengetahuan sesudah edukasi
Cumulat
Frequency Percent Valid ive
Percent Percent
Valid Kurang 0 0.0 0.0 0.0
Cukup 12 36.0 36.0 36.0
Baik 21 64.0 64.0 64.0
Total 33 100.0 100.0
Crosstabulation
Count
62