Bab I - 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BAB I Pendahuluan | 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam keilmuan hidrologi terdapat dua macam saluran jika dilihat dari
jenisnya, yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup. Perbedaan mendasar dari dua
jenis saluran tersebut adalah adanya permukaan bebas pada saluran terbuka,
sedangkan pada saluran tertutup seluruh penampang dilewati cairan sehingga tidak
ada permukaan bebas. Dengan demikian saluran terbuka pada umumnya
mempunyai permukaan bebas yang terhubung langsung dengan atmosfer,
sehingga memiliki karakteristik aliran yang lebih kompleks karena banyaknya
variabel yang terlibat. Meskipun demikian, model saluran terbuka lebih banyak
digunakan dalam kehidupan seharihari mulai dari selokan rumah tangga hingga
kanal sungai, baik yang alami maupun buatan. Pemilihan saluran terbuka
seringkali didasarkan pada proses pembangunannya yang sederhana dan biaya
yang relatif murah dibandingkan saluran tertutup.
Salah satu parameter pengukuran hidrologi yang penting adalah debit
aliran. Dalam sebuah saluran tertutup dengan distribusi kecepatan yang seragam,
misalnya pada pipa, maka cukup mudah untuk memperhitungkan debit alirannya.
Namun tidak demikian halnya dengan saluran terbuka, salah satunya akibat
distribusi kecepatan yang tidak seragam. Kerumitan akan bertambah jika saluran
terbuka tersebut terbentuk secara alami, misalnya sungai dengan struktur yang
berkelok, kemiringan yang berubah dan faktor penghambat yang beraneka ragam.
Saluran terbuka merupakan saluran dimana suatu saluran yang mengalirkan air
dengan permukaan bebas. Saluran terbuka mempunyai aliran air yang sejajar
tergantung dari jumlah debit air dan bentuk dimensi pada saluran terbuka. Banyak
sekali macam-macam saluran terbuka seperti drainase, sungai, gorong-gorong dan
lain sebagainya.
Dewasa ini banyak sekali faktor yang dapat menimbulkan ketidakstabilan
aliran air pada saluran terbuka salah satunya dari penyempitan dengan beberapa
kontur tanah, sampah pada saluran, sehingga pergerakan air mengalami
perubahan pada debit, kecepatan aliran, tinggi muka air. Kenyataan ini perlu
mendapat perhatian, hal ini penulis melakukan riset mengenai kasus yang kerap
terjadi pada saluran terbuka dengan adanya penyempitan yang bervariasi dan debit
yang bervariasi, Riset penelitian ini mencari kehilangan Energy pada saluran
terbuka dengan menggunakan model prototype sebagai penyempitan bersudut
yang bervariasi dan menggunakan alat ukur debit Thompson V-notch sebagai
penunjang penelitian ini. Penyempitan itu sendiri menimbulkan kehilangan energi
disuatu saluran terbuka pada kecepatan aliran air dari hulu hingga ke hilir
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya nilai energi. Tinggi
rendahnya kecepatan aliran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
kemiringan saluran, lebar saluran, debit air dan lain-lainya. Mengacu pada hukum
kontinunitas, kecepatan aliran dapat meningkat bila terjadi peralihan lebar
penampang semakin menyempit, bertambahnya kecepatan aliran ini diharapkan
dapat meningkatkan nilai energi spesifik aliran.
Sedangkan kehilangan energi sendiri pada saluran terbuka adalah Energi
Spesifik yang merupakan konsep dari Energi Spesifik yang sudah dikenalkan oleh
Bakhmetef pada tahun 1912. Bahwa Energi Spesifik adalah tinggi tenaga pada
sembarang tampang diukur dari dasar saluran. Dalam skematis dapat ditulis
sebagai E = (V2 / 2g) + h, dengan E = Energi Spesifik (cm), V = kecepatan aliran
air (cm/detik), g = perceptan gravitasi (9,81 cm/detik) dan h = kedalaman air
(cm2). Dengan persamaan diatas kecepatan laju air dan tinggi kedalaman air
sangat mempengaruhi hasil dari Energy Spesifik, ketika tinggi kedalaman air
besar maka energy yang dihasilkan cukup besar dan juga sebaliknya.
Kehilangan energy sendiri berhubungan dengan Q = v x A maka rumus
energy spesifik menjadi E = (Q²/2g A²) + h, dengan E= energi Spesifik (cm), h=
kedalaman air (cm), A= luas penampang (cm²), g= percepatan grafitasi
(cm/detik²), Q = debit (cm³/detik). Dalam hal ini kami akan melakukan tinjauan
pada saluran terbuka khususnya kehilangan Energi Spesifik akibat penyempitan
dengan kemiringan bersudut. Dari hasil penelitian sebelumnya telah dilakukan
penelitian oleh Bagus (2016) tentang” Desain Saluran Terbuka Akibat
Kehilangan Energy Spesifik Yang Disebabkan Penyempitan Pada Saluran”
2
dimana penelitan ini medesain penyempitan dengan saluran model lurus dengan
lebar yang bervariasi sehingga aliran pada saluran terbuka memiliki pola dan
energi yang berbeda, penelitian ini menggunakan dengan saluran penampang
persegi panjang dan mengunakan alat ukur debit Thompson (V-notch), yang
bertujuan untuk mengetahui tinggi permukaan air secara bertahap di sepanjang
saluran agar dapat digunakan sebagai informasi dalam perencanaan saluran, dalam
penelitian dapat dinyatakan bahwa pada debit aliran pada saluran terbuka
menunjukan kedalaman air normal sehingga perbedaan elevasi kemiringan pada
saluran dapat terlihat dengan jelas dan menunjukan tinggi muka air di setiap
interval terjadi secara beraturan sehingga metode intergasi numerik yang
digunakan dapat terlihat dari beberapa tinggi muka air yang cukup kecil
dibandingkan dengan hasil peragaan pada saluran terbuka. Kami mencoba
menambahkan dan meyempurnakan hasilnya dengan penambahan sudut terhadap
penyempitan yang berjudul “Pengaruh Kehilangan Energi Akibat Perubahan
Saluran Terbuka Dalam Media Prototipe Dengan Kemiringan Bersudut studi kasus
diDam Bago Kecamtan Balung Desa Mlokorejo “ yang mana penelitian ini
meyempurnakan dan menselaraskan pada kasus yang sering terjadi dilapangan.
Penambahan desain model protipe pada saluran terbuka dilakukan penyempitan
dengan model prototipe saluran bersudut yang bervariasi atau bidang kerucut
sama kaki sehingga menimbulkan kehilangan energi, dimana kehilangan energi
ini dianalisis perilakunya lebih dalam. Metode penelitian yang akan digunakan
experimental yang akan dilaksanakan dilaboratorium Hidrolika Prodi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Jember.
Berdasarkan uraian-uraian diatas serta bukti-bukti empirik yang ada perlu
dilakukan penelitian tentang penyempitan dan mengendalikan energi serta
kecepatan pada aliran sehingga dapat diterapkan di saluran irigasi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :

3
1. Bagaimana perubahan karakteristik aliran terhadap penyempitan dengan
model prototipe yang bervariasi?
2. Bagaimana perubahan dalam saluran terbuka yang memberikan dampak
pada Energy Spesifik disebabkan adanya penyempitan yang bervariasi
sudut kemiringannya?
3. Seberapa besar pengaruh bila kemringan dalam kasus penyempitan saluran
terbuka disetiap masing-masing sudut?
4. Bagaimana aplikasi studi lapangan tersebut bila terjadi penyempitan
bersudut dan debit yang bervariasi?

1.3. Batasan Masalah


Untuk mempermudah pembahasan terkait dengan rumusan masalah yang
diajukan serta mengurangi kerancuan dalam pengkajian masalah yang
terkandung dalam penelitian tugas akhir ini tidak meluas dan dapat terarah sesuai
dengan tujuan dari pembuatan skripsi ini, maka permasalahan yang dibahas
dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan model protipe bidang kerucut dengan sudut
6o, 9o, dan 12o.
2. Penillitian menggunakan alat ukur debit Thomson (V-Notch) sesuai dengan
oleh ISO (1980).
3. Penelitian ini dibatasi menggunakan saluran datar pada saluran terbuka
dengan penyempitan bersudut.
4. Media saluran terbuka terbuat dari mika atau kaca dengan dinding halus ,
pengujian ini dilakukan di Laboratorium Hidrolika Fakultas Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah JEMBER.

1.4. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan alat saluran terbuka pada penyempitan ini
sebagai penerapan ilmu langsung terhadap ilmu hidrolika. Hal ini sebelumnya
sudah diperoleh di bangku perkuliahan sehingga mahasiswa dapat memantapkan,

4
meningkatkan, menumbuuh kembangkan ilmu dalam bidang teknik sipil. Adapun
tujuan dalam penelitian pembuataan alat ini adalah :
1. Menganalisa lebih dalam dampak penyempitan pada saluran terbuka
sehingga menimbulkan kecepatan aliran yang semakin tinggi maupun
rendah.
2. Menganalisa Karakteristik aliran pada penyempitan bersudut yang
bervariasi.
3. Menganalisa seberapa besar kehilangan energi spesifik yang terjadi pada
saluran terbuka setelah menambahkan penyempitan di saluran tersebut
4. Menganalisa aplikasi teknis studi lapangan berdasarkan penelitian
dilaboratorium Universitas Muhammadiyah Jember tentang kasus
kehilangan energi akibat penyempitan bersudut dilokasi studi.

1.5. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan pada penilitian dalam pembuatan alat ini
dapat memberikan informasi keilmuan dalam bidang teknik sipil khususnya
irigasi dan hidrolika sebagai berikut ;
1. Menambah pengetahuan tentang alat ukur debit aliran dengan model
penyempitan saluran.
2. Menambah pengetahuan tentang perilaku aliran akibat adanya
penyempitan yang terjadi di saluran terbuka.
3. Agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan dimensi
penyempitan

1.6. Ruang lingkup Penelitian


Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi
pembahasan yang meluas atau menyimpang,maka perlu kiranya dibuat suatu
batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam
penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini, yaitu hanya pada lingkup seputar
kegiatan akademik yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Ruang lingkup yang
dibahas dalam laporan ini mengenai bagaimana proses penilaian terhadap suatu
5
sistem atau pelayanan secara online.Ruang lingkup yang akan dibahas dalam
laporan ini mengenai :

1. Peneliti memfokuskan penelitian hanya pada penyempitan bersudut


dengan dasar saluran datar, penyempitan menggunakan model prototipe.
Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus, sehingga data yang
diperoleh valid, spesifik, mendalam dan memudahkan peneliti untuk
menganalisis data yang diperoleh.
2. Peneliti melakukan pengukuran secara merata terhadap kasus di lokasi
studi lapangan agar dapat menyamakan hasil penelitian di laboratorium
dengan hasil penelitian di lokasi lapangan.

Anda mungkin juga menyukai