Skripsi - Laura Imanda - 1851020068
Skripsi - Laura Imanda - 1851020068
Skripsi - Laura Imanda - 1851020068
Kabupaten Pesawaran )
Skripsi
Oleh:
LAURA IMANDA
NPM 1851020068
1443 H/2022 M
EFEKTIVITAS PINJAMAN MODAL TANPA AGUNAN GUNA
MENGEMBANGKAN USAHA ULTRA MIKRO MELALUI PROGRAM
PEMBERDAYAAN EKONOMI BANK WAKAF MIKRO DI MASA
PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi Pada Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul'Ulum
Kabupaten Pesawaran )
Skripsi
Oleh:
LAURA IMANDA
NPM 1851020068
1443 H/2022 M
ii
ABSTRAK
Hasil dari penelitian ini yaitu pemberian pinjaman modal usaha dalam rangka
pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul‟Ulum cukup efektif. Pemberian pinjaman modal usaha yang diberikan
sudah berjalan cukup baik sesuai prinsip pemberdayaan dan memenuhi indikator
efektivitas, yaitu anggota paham akan tujuan dari pemberian pinjaman modal usaha
yang diberikan, sasaran tepat kepada anggota yang ingin mendirikan atau
mengembangkan usaha, waktu pengembalian pinjaman oleh anggota cukup baik,
tujuan untuk menjadikan anggota produktif tercapai, dan terjadinya perubahan nyata
anggota peminjam yaitu anggota dapat mendirikan usaha serta sebagian peminjam
sudah bisa mengembangkan usahanya sendiri tanpa kembali melakukan pinjaman
kepada Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum yang menandakan
keberhasilan pemberdayaan di masa pandemi covid-19.
Kata kunci : Pinjaman Modal,Pemberdayaan Ekonomi.
iii
MOTTO
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain..”
iv
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah
memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. selanjutnya skripsi sederhana ini aku persembahkan sebagai tanda cinta,
sayang, hormat dan terimakasih tak terhingga kepada:
1. Ayahanda tercinta Bapak Suzar Sahmi dan Ibunda Masdalena yang selalu
memberikan doa, kasih sayang, perhatian, serta selalu mendengarkan keluh kesah
yang saya alami, terimakasih kepada ayah ibu yang telah memberikan motivasi
dan dukungannya, sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini.
2. Kepada kakak ku Desilia Wulandari, kedua Adikku yang paling aku sayang Indri
Aulia Fahra dan Siva Rahma Aulia yang senantiasa memberika doa, motivasi,
dukungan dan selalu memberikan semangat dalam hidupku.
3. Kepada orang spesial, Lanang Sae Albantani aku ucapkan terimakasih karena selalu
memberikan semangat dan dukungan kepadaku dalam menyelesaikan skripsi ini serta
selalu setia menemani penulis dalam suka dan duka. Semoga semua harapan yang baik
segera terkabulkan, aamiin.
4. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah A 2018.
5. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikanku
pengalaman hidup yang sangat berharga.
v
RIWAYAT HIDUP
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan, dan petunjuk
sehingga skripsi dengan judul efektivitas pinjaman modal tanpa agunan guna
mengembangkan usaha ultra mikro melalui program pemberdayaan ekonomi bank
wakaf mikro di masa pandemi covid-19 dalam perspektif ekonomi islam (Studi pada
Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran) dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam disampaikan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, para sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada
program strata satu (S1) jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung. Skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya
bantuan, kerjasama, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Tulus Suyanto., M.M, Akt., C.A selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang senantiasa
mengayomi mahasiswanya.
2. Ibu Any Eliza, S.E, M.Ak selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
3. Prof. Dr. H.Suharto, S.H., M.A dan Dr. Muhammad Iqbal Fasa. M.E.I selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, memberikan
ilmu terkait serta dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang
telah banyak membagi ilmu, membantu serta memberikan masukan-masukan
yang inshaAllah dapat menjadi pedoman dan bekal penulis.
vii
5. Bapak Muhammad Syarifudin,S.Pd.I selaku manajer Bank Wakaf Mikro
Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran Bapak Bayu Ilyas selaku supervisor
manajer Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran beserta staf
lainnya yang sudah membantu dalam mendapatkan informasi serta data-data
yang dibutuhkan penulis dalam penelitian.
6. Teman-teman seperjuanganku Belisia Tiara Ulfa, Habibatul Azizah, Putri
Raudhatul Itsnaini, Nisa alfira, Pramesti Harmar, Febrianti Melinda dan seluruh
Perbankan Syariah A angkatan 2018.
Penulis,
Laura Imanda
Npm.1851020068
viii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ..................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ......................................................... 4
C. Identifikasi dan Batasan Masalah........................................... 13
D. Rumusan Masalah .................................................................. 14
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 15
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 15
G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................ 16
H. Metode Penelitan.................................................................... 20
1. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 20
2. Jenis dan Sifat Penelitian ................................................... 20
3. Sumber Data ...................................................................... 21
4. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ 22
ix
5. Metode Pengumpulan Data ............................................... 23
6. Teknik Analisis Data ......................................................... 24
I. Sistematika Pembahasan ............................................................ 26
x
3. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi ..................................... 59
F. Bank Wakaf Mikro ................................................................. 62
1. Pengertian Bank Wakaf Mikro ....................................... 62
2. Dasar Hukum Bank Wakaf Mikro .................................. 65
3. Tujuan Bank Wakaf Mikro ............................................. 68
G. Pandemi Covid-19.................................................................. 69
1. Definisi Pandemi Covid-19 ............................................. 69
2. Pencegahan Pandemi Covid-19 ...................................... 70
3. Dampak Pandemi Covid-19 ............................................ 71
xi
B. Efektivitas Pinjaman Modal Tanpa Agunan
Melalui Program Pemberdayaan Ekonomi dalam
Perspektif Ekonomi Islam.................................................... 105
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 114
B. Saran ....................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Pelaku Usaha Ultra Mikro Kecamatan Tegineneng ...... 10
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum penulis membahas lebih lanjut tentang judul skripsi ini dan agar
tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran, maka penulis menjelaskan beberapa
istilah-istilah yang ada dalam judul “EFEKTIVITAS PINJAMAN MODAL
TANPA AGUNAN GUNA MENGEMBANGKAN USAHA ULTRA MIKRO
MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI BANK WAKAF
MIKRO DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM (Studi pada Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul’Ulum Kabupaten Pesawaran)”, diantaranya yaitu:
1. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
dalam hal (kualitas, kuantitas, dan waktu) yang telah dicapai. Semakin tinggi
prsesentase yang dicapai, maka semakin tinggi pula efektifitasnya.1
2. Pinjaman
Pinjaman merupakan barang atau jasa yang menjadi kewajiban pihak
yang satu untuk dibayarkan kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian
tertulis maupun lisan, yang dinyatakan atau di implikasikan serta wajib
dibayarkan kembali dalam jangka waktu tertentu.2
3. Modal
Menurut para ahli ekonomi modal adalah kekayaan perusahaan yang
dapat digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya. Modal adalah sesuatu
(uang atau barang) yang digunakan sebagai dasar atau bekal untuk usaha.
Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang akan
digarap.3 Modal juga merupakan faktor produksi yang mempunyai pengaruh
kuat dalam mendapatkan produktivitas atau output, secara makro modal
merupakan pendorong besar untuk meningkatkan investasi baik secara
1
Wizna Gania Balqis dan Tulus Sartono, “Efektivitas Realisasi Anggaran Kredit Pada Koperasi
Simpan Pinjam ( KSP ) Sangkakala Abadi Palu,” Jurnal Kolaboratif Sains Vol 05 No (2022), h.176.
2
Rasmi Nur Anggraeni and Ema Dian Danara, “Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal Pinjaman
Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Bersama Palu,” Journal Of
Management Vol 5 No 3 (2018), h.92.
3
David Oscar Simatupang, “Pinjaman Modal Usaha Tani Pada Bank Daerah Versus Bank
Negara,” Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial Vol 10 No (2019), h.128.
2
4
Muhammad Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan
Usaha Mikro Di Surabaya,” Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan Vol 6 No 1 (2019), h.217.
5
Putu Gede Surya, “Explorasi Algoritma C4.5 Dan Forward Feature Selection Untuk Menentukan
Debitur Baik Dan Debitur Bermasalah Pada Produk Kredit Tanpa Agunan (Kta),” Jurnal Sains Dan
Teknologi Vol 9 No 1 (2020), h.46.
6
Nur Muhammad, “Agunan Yang Diambil Alih : Sebuah Mekanisme Dalam Penyelesaian Kredit
Macet,” Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan Vol 5 No 2 (2021), h.143.
7
Lilik rita handayani, “Pemanfaatan kbbi online dan upaya menghindari kontroversi pemaknaan
bahasa tulis pada media sosial” Vol 2 No 1 (2021), h. 9.
8
Widya Sari, “Pendampingan Pengembangan Pemasaran Dan Kewirausahan Umkm Ultra Mikro
Melalui Pemanfaatan Digital Marketing,” Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 2 No 2 (2021), h.
199.
3
9
Meilena Sarmilasari, “Program Kredit Ultra Mikro Dan Kemiskinan Di Jawa Tengah Pada Masa
Pandemi,” Journal of Bussiness and Information Systems Vol 3, no. No 2 (2021), h. 120.
10
Badrus sholeh, “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang,” Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Vol 4 No 2
(2019), h. 57.
11
Lusi Dwi, “Pemberdayaan Mahasiswa Fakultas Teknik Dengan Program Kreatifitas Mahasiswa
(Pkm),” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No (2018), h. 141.
12
Jamil sudarni, “Pemberdayaan Usaha Desa Melalui Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
Mandiri Sebagai Badan Usaha Milik Desa,” Jurnal Peberdayaan Masyarakat Madani No 4 No 1 (2020), h.
17.
4
13
Muhammad Hasan, “Pembinaan Ekonomi Kreatif Dalam Perspektif Pendidikan Ekonomi,”
Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2018), h. 81.
14
Ghania Wizna, “Bank Wakaf Mikro Sebagai Sarana Pemberdayaan Pada Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah,” Jurnal Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Vol 10 No (2019), h.
231.
15
Wuri Ratna Hidayani, “Faktor Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan COVID 19 : Literature
Review,” Jurnal Untuk Masyarakat Sehat Vol 4 No 2 (2020), h. 120.
16
Hilmiatus Sahla, “Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal Ekonomi Dan
Ekonomi Syariah Vol 5 No 2 (2019), h. 61.
5
pola simpan pinjam juga dapat dilakukan dengan pola bagi hasil dibawah sistem
Keuangan Syariah.17 Lembaga Keuangan Mikro Syariah adalah Lembaga
Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan
prinsip-prinsip Syariah. Salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah yakni Bank
Wakaf Mikro.18
Bank wakaf mikro adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang didirikan
atas izin Otoritas Jasa Keuangan dan bertujuan memberikan pinjaman modal
usaha t a n p a a g u n a n kepada masyarakat kecil. Bahkan hingga Maret 2021,
OJK berkomitmen untuk terus mengembangkan BWM di seluruh pelosok
Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta
mampu mengurangi ketimpangan dan kemiskinan masyarakat.19
Tujuan dari didirikannya bank wakaf mikro adalah terus memperluas
penyediaan akses keuangan masyarakat, khususnya untuk masyarakat menengah
dan kecil, dengan menyediakan akses keuangan permodalan atau pembiayaan bagi
masyarakat yang terhubung dengan lembaga keuangan formal khususnya di
lingkungan pondok pesantren. Pendirian Bank Wakaf Mikro pun dilakukan
melalui pesantren-pesantren yang telah mendapatkan izin dari OJK.20
Pesantren adalah lembaga yang sangat potensial di masyarakat untuk menjadi
lembaga pemberdayaan selain menjadi lembaga pendidikan umat islam.
Keterlibatan lembaga pesantren secara aktif dalam pemberdayaan masyarakat
merupakan wujud dari komitmen pesantren terhadap masyarakat sekitar dalam
peningkatan masyarakat baik secara individu maupun secara kelompok.21
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, yang
dalam perjalanannya telah berhasil dalam perannya sebagai agen perubahan
(agent of change) yang sudah akrab di kehidupan masyarakat. Keberadaan pondok
17
Putu krisna adwitya sanjaya, “Pemberdayaan Prajuru Lembaga Keuangan Mikro Adat Melalui
Penerapann Teknologi Informasi Di Desa Kesiut Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan,” Jurnal
Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 3 No 2 (2019), h. 9.
18
Muhammad Iskandar, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Permodalan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah,” Jurnal Syarikah : Jurnal Ekonomi Islam Vol 4
No 1 (2018), h. 82.
19
Wizna, “Bank Wakaf Mikro Sebagai Sarana Pemberdayaan Pada Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah.”Jurnal Ekonomi Manajemen Vol 2 No 3 (2018), h. 16
20
Maulana Assegaf, “Pelaksanaan Wakaf Produktif Di Bank Wakaf Mikro Syariah Denanyar
Jombang,” Jurnal Manajemen of Zakah Da Waqf Vol. 1, no. No.1 (2019), h.12.
21
Reza Kumala, “Dashboard Interaktif Untuk Sistem Informasi Keuangan Pada Pondok Pesantren
Mazroatul‟Ulum,” Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Vol 2 No 2 (2021), h. 121.
6
Pada tahun 2019 dunia sedang mengalami suatu fenomena yang tidak biasa,
fenomena tersebut adalah pandemi corona virus (Covid- 19) Covid-19
(Coronavirus Disease 2019) yang merupakan penyakit menular dan menyerang
sistem pernafasan sehingga mengakibatkan penyakit paru-paru yang cukup serius.
Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada November
2019. Covid-19 pertama kali muncul di Indonesia pada awal bulan Maret 2020.
Total Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia adalah sebanyak 3.774.155 kasus
dengan pasien sembuh sebanyak 3.247.715 jiwa dan total kematian sebanyak
113.663 jiwa (12 Agustus 2021). Pada saat itu Indonesia merupakan salah satu
22
Muhammad Aditya, “Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Pesantren,” Jurnal
Pendidikan Islam Vol 11 No (2020), h.151.
23
Ika Dewi, “Analisis Faktor-Faktor Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah” Jurnal
Ekonomi Manajemen Vol. 3 No 2(2018), h. 16.
24
Leni Rohida, “Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kompetensi Sumber Daya
Manusia,” Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia 6, Vol 3 No 1 (2018), h.114.
25
Riesanda Najmi, “Sistem Ekonomi (Islam) Dan Pelarangan Riba Dalam Perspektif Historis,”
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 4 No 1 (2018), h. 11.
7
26
Muaz Abdul, “Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Masyarakat Dan Pembangunan
Desa,” Jurnal Penelitian Hukum Dan Ekonomi Islam Vol. 5, no. No. 1 (2020), h.13.
27
Siti Nuzul and Laila Nalini, “Dampak Covid-19 Terhadap Usaha Mikro , Kecil Dan Menengah,”
Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah Vol. 4 No.1 (2021), h. 669.
28
Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan Usaha Mikro Di
Surabaya.”Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah Vol.1 No 3 (2021), h.12
29
Anggun Saputri, “Wabah Corona Virus Disease Covid 19 Dalam Pandangan Islam,” Jurnal
Sosial and Budaya Syar-i Vol 5 No 2 (2021), h.18
8
30
Siskawati Sholihat, “Analisis Efektivitas Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Terhadap Perkembangan Usaha Nasabah Di Sektor Riil” Jurnal Ekonomi Islam Vol 6 no. 1 (2015), h.58.
31
Desi Wasilah, “Efektivitas Modal Usaha Kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga
Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga,” Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi 1, no. November
(2016), h.24.
32
Dwinta Mulyanti, “Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Melalui Modal Dan Pemberian Pinjaman,”
Jurnal Ecodemica Vol.1, no. No. 1 (2017), h. 81.
33
Selamat Pohan, “Peranan Penggunaan Agunan Di Bank Islam Hubungannya Dengan Sistem
Operasional Perbankan Syariah Di Medan,” Jurnal Intiqad Vol. 8, no. Mo. 2 (2016), h.119.
34
Vincencia Dian and Priliyanti Hia, “Pengaruh Pembiayaan Ultra Mikro (UMI) Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Dan Kecil,” Jurnal
Perbendaharaan,Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik Vol.6, no. No.1 (2021), h. 7.
9
yang mencukupi tentunya bisa segera untuk membangun usaha. Namun bagi
mereka yang belum mempunyai modal usaha yang belum mencukupi, maka ia
harus bekerja lebih keras untuk membangun usaha. Oleh karena bagi para pelaku
usaha yang belum mempunyai modal usaha yang mencukupi jangan berputus asa
dengan menghindari kegiatan-kegiatan usaha, banyak cara lain yang dapat di
lakukan salah satunya dengan peminjaman modal usaha kepada pemilik modal
(investor) seperti bank atau lembaga keuangan yang bersifat non-profit
(nirlaba).35
Bila meminjam modal usaha kepada pihak bank konvensional tentunya akan
dihadapkan pada proses yang sangat panjang, belum lagi disertai dengan jaminan
pinjaman, pengambilan pinjaman disertai bunga yang tinggi, keterlambatan
pembayaran pinjamanpun akan menjadi beban bagi pihak peminjam modal.36
Maka dari itu untuk mengatasi agar beban usaha dapat diminimalkan (dikecilkan)
sehingga tidak memberatkan bagi pelaku usaha mikro adalah dengan melakukan
pinjaman di Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum Kabupaten
Pesawaran.
Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum Kabupaten
Pesawaran memberikan pinjaman modal kepada pelaku usaha ultra mikro yang
memiliki keterbatasan dalam permodalan. Pinjaman modal yang diberikan pihak
Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum berupa uang tunai,
besaran pinjaman yang diberikan sebesar Rp.1.000.000 dengan batasan
pengembalian selama 50 minggu tanpa adanya besaran bunga yang diberikan
kepada pihak peminjam dana.
Kecamatan Tegineneng merupakan salah satu kecamatan di kabupaten
pesawaran yang berada dalam lokasi program pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum didirikan
pada tahun 2018 dengan surat izin operasional KEP-62/KO.074/2018.37 Dalam
waktu yang relatif sebentar, pengurus dan tim pengelola Bank Wakaf Mikro
Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum sudah melakukan banyak hal dalam upaya
mewujudkan pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Dan juga telah
35
Ulfi Putra, “Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat d Alam Perspektif Al Qur ‟ an,” Jurnal
Ilmu Dakwah Vol 39, no. No.1 (2019), h. 44.
36
Hendra Kusumah, Mustafa Usman, and Universitas Teuku Umar, “Efektifitas Pembiayaan
Modal Usaha Oleh Baitul Mal Aceh Terhadap Usaha Agribisnis” Vol 4, no. 1 (2018),h. 22.
37
Sistem Informasi and Geografis Sig, “Kajian Lokasi Potensial Perumahan Dan Pemukiman Di
Kabupaten Pesawaran Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)” Vol 5 no. 3 (2019), h. 192.
10
menyalurkan dana untuk dijadikan modal usaha bagi para pemilik usaha untuk
membuka usahanya atau mengembangka usaha yag sudah ada di berbagai sektor,
baik dalam sektor perdagangan,pertanian, dan bidang jasa.
Pelaku usaha dapat menjalankan usahanya walaupun mempunyai
keterbatasan terutama masalah modal usaha agar terciptanya suatu kegiatan usaha
yang berkembang dan berkelanjutan, maka usaha harus dikelola dengan baik agar
dengan harapan agar tujuan dari kegiatan usaha dapat tercapai. Sesuai dengan
harapan pemerintah dalam mendirikan Bank Wakaf Mikro yang ada diseluruh
indonesia guna meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat di pedesaan agar
dapat mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat.
Tabel 1.1
Jumlah Pelaku Usaha Ultra Mikro Kecamatan Tegineneng
Dari tabel 1.1 diketahui bahwa pelaku usaha ultra mikro sempat mengalami
penurunan di tahun 2021 akibat berkurangnya pendapatan pelaku usaha semasa
pandemi covid-19 dan menyebabkan beberapa pelaku usaha gulung tikar karena
tidak memiliki modal yang cukup untuk menjalankan usaha. Namun di tahun
2022 jumlah pelaku usaha mikro kembali mengalami peningkatan, akibatnya di
daerah sekitar masyarakat pelaku usaha mikro terjadi penurunan angka
pengangguran.
Program pemberdayaan ekonomi di masa covid-19 ini menampung semua
keperluan usaha masyarakat dan memberikan pinjaman uang sebagai modal usaha
kepada para pelaku usaha ultra mikro dalam memenuhi kebutuhan pokok usaha
masyarakat terutama kepada masyarakat kelas ekonomi lemah atau tidak memiliki
modal usaha.
Tabel 1.2
Perkembangan rata-rata pendapatan perbulan Masyarakat sebelum dan
sesudah meminjam modal usaha dari Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul’Ulum
Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pendapatan yang dihasilkan
masyarakat pelaku Usaha Ultra Mikro sebelum dan sesudah meminjam dana dari
Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum rata-rata mengalami
peningkatan yang signifikan. Keberadaan Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul‟Ulum ini diharapkan menjadi solusi masalah dan membantu
masyarakat desa dalam mendapatkan modal yang mereka butuhkan melalui
12
pinjaman modal tanpa agunan yang terjangkau, prosedur yang sederhana dan bisa
menambah peningkatan ekonomi para pemanfaat.
Tabel 1.3
Perkembangan Pemanfaatan Modal Usaha Bank Wakaf Mikro
Minhadlul’Ulum Kabupaten Pesawaran
adanya pengarahan oleh pihak bank wakaf terhadap usaha apa yang akan
dilaksanakan oleh si peminjam maka dapat mengindikasikan bahwa pemberian
pinjaman modal usaha untuk pemberdayaan ekonomi kurang efektif. Tujuan Bank
Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum adalah memberikan pinjaman
modal tanpa agunan kepada ibu-ibu yang telah memiliki usaha atau ingin
membuka usaha agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Keputusan Pemerintah mendirikan Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Mindahul‟Ulum bertujuan untuk menyalurkan pinjaman modal tanpa agunan
kepada pelaku usaha ultra mikro yang kesulitan mendapatkan tambahan modal
untuk mengembangkan usaha atau seseorang yang membutuhkan dana untuk
memulai usaha baru. Ekonomi masyarakat pedesaan dapat dibangun agar
pengurangan kemiskinan bisa lebih cepat teratasi salah satunya dengan
memberikan akses bank dan produk keuangan yang ramah dan terhindar dari
agunan atau riba.
Berdasarkan latar belakang diatas, mendorong penulis untuk membuat karya
ilmiah berjudul “Efektivitas Pinjaman Modal Tanpa Agunan Guna
Mengembangkan Usaha Ultra Mikro melalui Program Pemberdayaan
Ekonomi Bank Wakaf Mikro di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif
Ekonomi Islam” (Studi Pada Bank WakaF Mikro Minhadlul’Ulum
Kabupaten Pesawaran).
C. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ditetapkan agar dalam penelitian ini fokus pada
permasalahan yang ada beserta pembahasannya, sehingga diharapkan tujuan
penelitian ini nanti tidak menyimpang dari sasarannya, ruang lingkup penelitian
yang penulis lakukan terbatas pada:
1. Objek penelitian ini adalah Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul‟Ulum Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran
2. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisa efektivitas pinjaman
modal tanpa agunan guna mengembangkan usaha ultra mikro melalui program
pemberdayaan ekonomi Bank Wakaf Mikro dimasa pandemi covid-19 dalam
perspektif ekonomi islam.
D. Rumusan Masalah
15
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada pada latar belakang, maka tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan efektivitas pinjaman modal tanpa agunan
BMW Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum guna mengembangkan usaha ultra
mikro masyarakat Kecamatan Tegineneng dimasa pandemi covid-19.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan efektivitas pinjaman modal tanpa agunan
melalui program pemberdayaan ekonomi dalam perspektif ekonomi islam.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan setiap penelitian yang sudah dilakukan tentunya akan diperoleh
hasil yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari penulis maupun pihak lain.
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan guna
menambah khazanah ilmu pengetahuan khusunya yang terkait dengan
usaha ultra mikro.
b. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan Bank Wakaf Mikro dalam mengembangkan usaha
ultra mikro di Kecamatan Tegineneng dan tambahan Pustaka pada
perpustakaan UIN Raden Intan Lampung.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khusunya bagi
para Usaha Ultra Mikro di Kecamatan Tegineneng.
16
usaha ultra mikro hal ini sebagai bentuk meningkatkan usaha nasabah
dimasa paandemi covid-19.38
2. Penelitian yang relevan selanjutnya dilakukan oleh Syaiful Amri (2021)
yang berjudul “Analisis terhadap efektifitas pemberdayaan ekonomi umat
dan sustainabilitas Bank Wakaf Mikro Al-Muna Berkah Mandiri
Yogyakarta” metode penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif
dengan pendekatab sosiologi-yuridis. Populasi pada penelitian tersebut
merupakan nasabah sementara sampel dalam penelitian tersebut
menggunakan taknik purposuve sampling yakni ketua kumpi dan anggota.
Dalam melakukan pengumpulan data teknik yang digunakan observasi,
wawancara,dan triagulasi dengan analisis data menggunakan pendekatan
miles dan huberman. Hasil dari penelitian tersebut diketahui bahwa
pembiayaan dan pendampingan usaha yang dilakukan oleh bank wakaf
mikro al-muna berkah mandiri berpengaruh terhadap adanya peningkatan
jumlah produksi/ jumlah penjualan, pendapatan usaha, laba usaha, dan
kondisi perekonomian. Meskipun mengalami peningkatan, namun
peningkatan tersebut tidak mengalami peningkatan secara signifikan, karena
pembiayaan yang diberikan dirasa masih kecil uuntuk saaat ini.
subtanaibilitas bank wakaf mikro adalah kunci keberhasilan sebuah lembaga
dalam sistem pengoprasiannya, untuk mengetahui hal tersebut, ada beberapa
aspek meliputi regulasi, pengawasan, sumber daya manusia (SDM), dan
aspek model, bahwa subtanaibilitas atau keberlanjutan bank wakaf mikro al
-muna berkah mandiri dalam menjalankan fungsinya adalah baik dan sesuai
ketentuan-ketentuan syariah danundag-undang. Sedangkan mekanisme akan
yang digunakan dengan margin 2,5-3% itu bukan termasuk dari akan
pembiayaan pokok, namun terjadi akad baru, yakni akad ujrah dan upah
yang diberikan kepada pendamping selaku pengisi materi keagamaan,
sosial, dan bentuk kegiatan lainnya sesuai dengan kesepakatan anggota yang
ditetapkann di awal.39
38
Ani Fauziah, “Bank Wakaf Mikro Dan Pengaruhnya Terhadap Inklusi Keuangan Pelaku Usaha
Kecil Dan Mikro (UKM),” Jurnal STAINIM Sidoarjo Vol 3 No 1 (2018): h.382.
39
Syaiful Amri, “Analisis Terhadap Efektifitas Pemberdayaan Ekonomi Umat Dan Sustainabilitas
Bank Wakaf Mikro Al-Muna Berkah Mandiri Yogyakarta,” Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 10
N0 (2021), h.15.
18
40
Siti Aisyah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro
Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren Di Jawa Timur” (2019) .h.75
19
dihadapi dan diatasi oleh BMT Beringharjo. Hasil akhir dari penelitian ini
adalah memberikan formulasi strategi alternatif yang bisa digunakan oleh
BMT Beringharjo untuk mengembangkan usahanya di Daerah
Istimewah Yogyakarta dengan harapan bisa menjadi pilot proyek bagi
perbaikan kondisi ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Perbedaan
penelitian Hendarto dengan penulis terletak pada lembaga yang dijadikan
objek penelitian. Penulis mengambil objek BWM karena memiliki
karakteristik yang unik dibanding BMT. BWM hanya melaksanakan fungsi
pembiayaan dan pendampingan, sedangkan BMT mencakup penghimpunan
dan pembiayaan. Selain itu, proses pemberdayaan yang dilakukan BMT
masih kurang maksimal dibanding BWM. BWM melakukan fungsi
pendampingan melalui halaqah mingguan agar dapat mengontrol dan
mengawasi jalannya usaha nasabah.41
5. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wizna Gania Balqis dan Tulus
Sartono Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, dengan judul
“Bank Wakaf Mikro sebagai Sarana Pemberdayaan Pada Usaha
Mikro,Kecil,dan Menengah”. Penelitian tersebut menyatakan BWM sebagai
lembaga keuangan syariah dimana kegiatan berfokus pada pembiayaan,
pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat kecil produktif yang
berada di lingkungan Pondok Pesantren yang diawasi oleh OJK yang
berkoordinasi dengan pondok pesantren, perangkat desa, serta pemerintah
daerah setempat. Bank Wakaf Mikro hanya menyalurkan dana, tidak
melakukan kegiatan penghimpunan dana, mekanisme pembiayaannya
berbasis kelompok dan imbal hasil yang didapat sebesar 3% tanpa
agunan.Transaksi dalam lembaga keuangan syariah harus menggunakan
akad yang sesuai dengan nilai-nilai syariah. Dalam Peraturan OJK No.
62/POJK.05/2015 menyebutkan bahwa akad-akad yang bisa digunakan
dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah adalah akad mudharabah,
musyarakah, murabahah, ijarah, salam, isthisna, ijarah muntahiya bittamlik
dan qardh. Dengan diterapkannya pembiayaan diharapkan dapat menambah
pendapatan dan laba di sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu
dapat mendorong para anggotanya untuk membayar zakat, membayar
41
Hendarto, “Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah Sebagai Alternatif Perbaikan
Kondisi Ekonomi Indonesia,” Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen Tirtayasa Vol 2, no. No 1 (2018), h.66.
20
H. Metode Penelitian
1. Waktu dan tempat penelitian
a. Waktu penelitian
Adapun waktu penelitian yang akan dilakukan adalah pada Januari 2022
- Maret 2022.
b. Tempat penelitian
Adapun tempat penelitian ini dilakukan pada Bank Wakaf Mikro
pondok pesantren Minhadlul‟Ulum Kecamatan Tegineneng Kabupaten
Pesawaran.
42
Wizna Ghania Balqis, Sartono, “Efektivitas Realisasi Anggaran Kredit Pada Koperasi Simpan
Pinjam ( KSP ) Sangkakala Abadi Palu.”jurnal Ekonomi syariah Vol 2 No 1 (2021), h.11
43
Robiatul Adawiyah, “Kesiapan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Pada Era New Normal
Di MI At-Tanwir Bojonegoro,” Jurnal Basicedu Vol 5, no. No 5 (2021), h. 381.
21
44
Sonny Eli Zaluchu, “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama,”
Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 4 No 3 (2020), h.38.
45
Aries Saifudin, “Metode Data Mining Untuk Seleksi Calon Mahasiswa Pada Penerimaan
Mahasiswa Baru Di Universitas Pamulang,” Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Vol 10 No 1 (2018), h.
36.
46
Wahyudin Darmalaksana, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan,”
Jurnal UIN Sunan Gunung Djati Vol. 55, no. No. 2 (2020), h. 6.
22
47
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin” Vol. 17, no.
No.33 (2018), h. 95.
48
Nana Darna and Elin Herlina, “Memilih Metode Penelitian Yang Tepat: Bagi Penelitian Bidang
Ilmu Manajemen,” Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Galuh Ciamis Vol.5 No. 1 (2018), h. 292.
49
Darmalaksana, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan.”Jurnal UIN
Sunan Gunung Djati, Vol 5 No 2 (2020), h.6.
23
teknik tersebut maka sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu
sebanyak 7 orang.
50
Joesyiana Kiki, “Penerapan Metode Pembelajaran Observasi Lapangan Pda Mata Kuliah
Manajemen Operasional,” Jurnal Akmami (Akuntansi Manajemen Ekonomi) Vol.6, no. No. 2 (2018), h.
103.
51
Muhammad Rijal Fadli, “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif,” Jurnal Akuntansi
Manajemen Ekonomi Vol 2 No 1 (2018), h. 54.
24
Gambar 1.1
reduksi data
(Data reduction) Kesimpulan & Verifikasi
(Conclussion & verifiction)
55
Abi Suar, “Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Awal Turki Utsmani,” Jurnal Al-Dzahab Vol.
1, No. 1 (2020), h. 71.
26
I. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini akan disajikan dalam sistematika penulisan yang dibagi
dalam lima bab yang terdiri dari pada skripsi ini adalah sebagai berikut:
Pada Bab Pertama Pendahuluan berisi pembahasan yang terdiri dari
penegasan judul, latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian penelitian terdahulu yang relevan,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
Sedangkan pada bab kedua kajian teori yang melandasi pembahasan
penelitian yang diperoleh melalui telaah pustaka. dalam bab ini terdiri dari 7 sub
bab yakni tinjauan tentang efektifitas, pinjaman, agunan, usaha ultra mikro,
pemberdayaan ekonomi, bank wakaf mikro dan pandemi covid-19.
Selanjutnya pada bab ketiga, deskripsi objek penelitian yang terdiri dari
gambaran umum perusahaan dan deskripsi data penelitian.sub bab gambaran
umum perusahaan terdiri dari sejarah bank wakaf mikro minhadlul‟ulum, kondisi
geografis wakaf mikro minhadlul‟ulum, visi dan misi bank wakaf mikro
minhadlul‟ulum, lokasi bank wakaf mikro minhadlul‟ulum dan struktur organisasi
bank wakaf mikro minhadlul‟ulum.
Pada bab keempat hasil dan pembahasan yang terdiri dari efektivitas
pinjaman modal tanpa agunan bank wakaf mikro minhadlul‟ulum di masa
pandemi covid-19 dan efektivitas pinjaman modal tanpa agunan melalui program
pemberdayaan ekonomi dalam perspektif ekonomi islam.
Pada bab kelima penutup yang berisikan hasil kesimpulan dari penulis
mengenai efektivitas pinjaman modal tanpa agunan guna mengembangkan usaha
ulta mikro melalui program pemberdayan ekonomi bank wakaf mikro di masa
27
BAB II
LANDASAN TEORI
56
Sholihat, “Analisis Efektivitas Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap
Perkembangan Usaha Nasabah Di Sektor Riil.”Jurnal Perbankan, Vol 1 No 2 (2019), h.43.
57
Efri Syamsul Bahri and Sabik Khumaini, “Analisis Efektivitas Penyaluran Zakat Pada
Badan Amil Zakat Nasional,” 2020.
58
Aidil Amin Effendy and Denok Sunarsi, “Persepsi Mahasiswa Terhadap Kemampuan
Dalam Mendirikan UMKM Dan Efektivitas Promosi Melalui Online Di Kota Tangerang Selatan,”
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen,Ekonomi, Dan Akuntansi) Vol.4, no. No.3 (2020), h.714.
28
59
Gede Adi Yuniarta, Made Pradana, and Adi Putra, “Analisis Efisiensi Dan Efektifitas
Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Buleleng,” E-Journal Akutansi
Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 3, no. No. 1 (2015), h.16.
60
Rinaldo Saputra and Sherlyn Evania, “Efektifitas Struktur Modal Dalam Meningkatkan
Nilai Perusahaan,” Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE) Vol.18,No.4 (2018), h.61.
61
Mulyanti, “Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Melalui Modal Dan Pemberian
Pinjaman.”Jurnal Manajemen,Vol 4 No 2 (2020), h.12
29
62
M Ismail et al., “Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada
Mahasiswa PRodi PPKN FKIP Unram,” JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan Vol 5 No 4 (2021),
h. 349.
63
Novela Irene Karly Massie,“Analisis Pengendalian Biaya Produksi Untuk Menilai Efisiensi
Dan Efektivitas Biaya Produksi,” Jurnal Riset Akuntansi Vol 13, no. No 4 (2018), h.55.
64
Shinta Kurnianingsih and Yuneita Anisma, “Pengaruh Audit Operasional Dan
Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit,” Jurnal
Akuntansi Dan Investasi Vol.4, no. No 4 (2020), h. 417.
30
65
Monalisa S Najoan, “Efektivitas Program Bantuan Pinjaman Modal Usaha Oleh Bank BRI
Melalui Kredit (KUR) Pada Pelaku Usaha Rumah Makan Di Kecamatan Kawangkoan Kabupaten
Minahasa,” Jurnal Akuntansi Dan Investasi Vol 7, no. No 5 (2022), h.76.
31
2. Indikator Efektivitas
Mengukur efektivitas organisasi bukanlah suatu hal yang sangat
sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang
dan tergantung pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya.
Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang manajer
produksi memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas
dan kuantitas (output) barang dan jasa.68
Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan
antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah
diwujudkannya. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan
66
Putu Widani Sugianingrat, “Program Pendampingan Peningkatan Efetifitas Sistem
Pemberian Kredit Pada LPD Desa Buruan Di Kabupaten Tabanan,” Jurnal Sewaka Bhakti Vol 7 No 2
(2021), h. 152.
67
Dian Pramitha Anggraeni, “Pengaruh Efektifitas Modal Kerja Terhadap Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI” Jurnal Ekonomi Islam Vol 6 No 3 (2017), h. 10.
68
Chindy Sasauw, Ronny Gosal, and Welly Waworundeng, “Efektivitas Badan Usaha Milik
Desa (Bumdes) Dalam Meningkatkan Masyarakat Di Desa Lenganeng Kecamatan Tabukan Utara
Kabupaten Kepulauan Sangihe,” Jurnal Eksekutif Vol 1, no. No 1 (2018), h. 10.
32
69
Lidya Lesawati, “Peranan Laporan Keuangan Dan Penilaian Prinsip 5c Terhadap
Efektifittas Pemberian Kredit Pada PT. Bank Bengkulu Cabang Tais,” Jurnal Pembangunan Vol 3 No
2 (2019), h. 16.
70
Ni luh made Ayu Lastina, “Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Pt. Bri (Persero)
Unit Blahkiuh Terhadap Produktivitas Ukm Dan Pendapatan Ukm Penerima Kur Di Kecamatan
Abiansemal,” E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana Vol 7 no 4 (2018), h. 959.
33
71
Timoty Erlan Kenny, “Analisis Efektivitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Pada Perum
Jamkrindo Kantor Cabang Manado,” Going Concern : Jurnal Riset AkuntansiJurnal Riset Akuntansi
Vol 13, no. No 2 (2018): h. 348.
34
B. Pinjaman
1. Pengertian dan Dasar Hukum Pinjaman
Pinjaman dapat diartikan sebagai barang atau jasa yang menjadi
kewajiban pihak yang satu untuk dibayarkan kepada pihak lain sesuai
dengan perjanjian tertulis ataupun lisan, yang dinyatakan atau
diimplikasikan serta wajib dibayarkan kembali dalam jangka waktu
tertentu.73
Menurut PP Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 1995, yang
dikutip oleh Joseph Sanjaya Ethal mengemukakan bahwa Pinjaman
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai
dengan pembayaran sejumlah imbalan.74
Qard secara etimologi berarti pinjaman, secara terminologi
muamalah (ta‟rif), qard adalah memiliki sesuatu (hasil pinjaman) yang
dikembalikan sebagai penggantinya dengan nilai yang sama. Al-Qard
adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau
diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan uang tanpa
menghara pkan imbalan. Qard merupakan transaksi yang
72
Martin Roestamy, “Efektivitas Penyelesaian Sengketa Fidusia Terhadap Penyerahan
Jaminan Fidusia Kredit Mikro,” Jurnal Living Law Vol 8 No 2 (2016), h. 15.
73
Anggraeni and Danara, “Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal Pinjaman Terhadap
Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Bersama Palu.”Jurnal ISSN Vol.21 No 2
(2019), h.33
74
Joseph Sanjaya ethal., “Prediksi Kelalaian Pinjaman Bank Menggunakan Random Forest
Dan Adaptive Boosting” Jurnal Manajemen Vol 6, no.4 (2020), h. 50.
36
77
Yuniarta, Pradana, and Putra, “Analisis Efisiensi Dan Efektifitas Penggunaan Modal Kerja
Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Buleleng".Jurnal Ecodemicia,Vol 1 No 4 (2017), h.7”
78
Mulyanti, “Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Melalui Modal Dan Pemberian
Pinjaman.”Jurnal Ekonomi dan Akuntansi,Vol 12 No 1(2020), h. 44.
79
Arfan Rachmadias Saputro, “Analisa Pengaruh Pertumbuhan Kredit, Jenis Kredit, Tingkat
Bunga Pinjaman Bank Dan Inflasi Terhadap Kredit Bermasalah,” Jurnal Ekonomi, Keuangan,
Perbankan Dan Akuntansi Vol 11, no. No 1 (2019), h. 12.
80
Nur Azizah and Muannif Ridwan, “Pinjaman Online Dan Keabsahannya Menurut Hukum
Perjanjian Islam,” Jurnal Indragiri Vol 2, no. No 1 (2022), h.29.
38
Kedua,Q.S Al-Maidah : 2
b. As-Sunnah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu bahwa Nabi
Shallallahu‟ alaihi wa sallam bersabda:
39
c. Ijma‟ Ulama
Ijma‟Ulama menyepakati bahwa qardh boleh dilakukan.
Kesepakatan para ulama ini didasari tabiat manusia yang tidak
bisa hidup tanpa pertolongan orang lain/saudaranya. Oleh karena
itu, pinjam meminjam menjadi suatu bagian dari kehidupan
manusia dan islam adalah agama yang memerhatikan kebutuhan
umatnya.82
Menurut Al-jazari dikutip oleh Ismail Nabawi mengemukakan
beberapa hukum pinjaman (al-qardhu) sebagai berikut:
1) Pinjaman (al-qardhu) dimiliki dengan diterima. Jika
mustaqridh (debitur/peminjam) telah menerimanya, ia
memilikinya dan menjadi tanggungannya.
2) Pinjaman (al-qardhu) boleh sampai bata waktu tertentu. Itu
lebih baik karena itu meringankan mustaqrid (debitur).
3) Jika barang yang dipinjamkan itu tetap utuh, seperti ketika
saat dipinjamkan maka dikembalikan utuh seperti itu.
81
Muhammad Bisri Mustofa, “Qardhul Hasan Dalam Perspektif Hukum Islam Pada Baitul
Maal Wa Tamwil (BMT) Dan Implementasinya.,” Jurnak Ekonomi, Keuangan, Perbankan Dan
Akuntansi Vol 1, no. No 1 (2020), h. 58.
82
Muaidi, “Konsep Kartu Kredit ( Bithaqah I ‟ Timan ) Sebagai Alat Pembayaran Dalam
Hukum Islam,” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Dan Akad Syariah Vol 3, no. No 5 (2020), h.55.
40
2. Rukun Pinjaman
Rukun qardh ada 3 yaitu:
a. Yang berpiutang dan yang berutang.
b. Barang yang diutangkan.
c. Lafaz (kalimat mengutangi), seperti “saya utangkan ini kepada
engkau saudara” lalu jawab yag berhutang “saya mengaku
berhutang kepada engkau saudara”.84
a. „Aqidain
„Aqidain adalah dua pihak yang melakukan transaksi adalah
pemberi dan penghutang.
b. Harta yang diutangkan
Harta yang dihutangkan merupakan harta yang ada padanannya,
maksudnya adalah harta yang s atu sama lain dalam jenis yang
sama dan tidak banyak berbeda yang mengakibatkan perbedaan
nilai, seperti uang, barang-barang yang dapat ditakar,
ditimbang,ditahan, dan dihitung.
83
Febri Annisa Sukma, “Konsep Dan Implementasi Akad Qardhul Hasan Pada Perbankan
Syariah Dan Manfaatnya,” Jurnak Ekonomi Dan Keuangan Syariah Vol 3, no. No 2 (2019), h. 28.
84
Septi Ayu, Triten Nina, and Versiandika Yudha Pratama, “Analisis Motivasi Pinjaman
Nasabah Pada Rentenir Berdasarkan Prinsip Pembiayaan Syariah,” Jurnal Of Syaria Finance and
Banking Vol 1, no. No 1 (2021), h. 31.
41
3. Jenis-jenis Pinjaman
Pada dasarnya, kebutuhan pinjaman modal untuk melakukan
usaha terdiri dari dua jenis, yaitu pinjaman modal investasi dan
pinjaman modal kerja. Kedua jenis modal ini berbeda, baik dalam
penggunaannya maupun jangka waktunya. Berikut ini penjelasan dari
kedua jenis modal usaha tersebut:
a. Pinjamam Modal Investasi
Pinjamam Modal investasi digunakan untuk jangka panjang
dan dapat digunakan berulang-ulang. Biasanya umurnya lebih dari
satu tahun. Penggunaan utama Pinjamam modal investasi jangka
panjang adalah untuk membeli aktiva tetap, seperti tanah,
bangunan atau gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, serta
inventaris lainnya. Modal investasi biasanya diperoleh dari modal
pinjaman berjangka waktu panjang (lebih dari satu tahun).
Pinjaman ini biasanya diperoleh dari dunia perbankan.
b. Pinjaman Modal Kerja
85
M H D Fakhrurrahman Arif, “Qardh Dalam Pandangan Islam,” Jurnal Siyasah: Hukum
Tata Negara Vol 2 No 1 (2019), h.53.
42
C. Agunan
1. Pengertian Agunan
Agunan pembiayaan atau jaminan adalah hak dan kekuasaan atas
barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada lembaga
keuangan guna menjamin pelunasan utangnya apabila pembiayaan
yang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan
dalam perjanjian pembiayaan atau addendum-nya.87
Agunan juga diartikan sebagai jaminan tambahan yang diserahkan
nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit
atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Agunan berfungsi untuk
meyakinkan bank atau kreditur bahwa debitur mempunyai kemampuan
untuk melunasi kredit yang diberikan kepadanya sesuai dengan
perjanjian kredit yang telah disepakati bersama.88
86
Febri Annisa Sukma,“Konsep dan Implementasi Akad Qardhul Hasan Pada Perbankan
Syariah dan Manfaatnya.” Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, Vol 3 No 2 (2019), h. 28
87
Muhammad, “Agunan Yang Diambil Alih : Sebuah Mekanisme Dalam Penyelesaian Kredit
Macet.” Jurnal Ekonomi Syariah, Vol 5 No 3 (2018), h. 19
88
Pohan, “Peranan Penggunaan Agunan Di Bank Islam Hubungannya Dengan Sistem
Operasional Perbankan Syariah Di Medan.” Jurnal Akuntansi, Vol 6 No 2 (2020), h.111
43
89
Lambang Siswadi, “Kreditur Dan Debitur Dengan Hak Perlindungan Hukum Dalam
Perjanjian Kredit Tanpa Agunan,” Jurnal Ilmu Hukum Vol.15 No. 1 (2019), h.89.
90
Yosi Aryanti, “Eksistensi Agunan Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada Lembaga
Keuangan Syariah,” Jurnal Ecodemica Vol. 2, No.3 (2017), h. 124.
44
b. Hadis
Sabda Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam :
91
Latifa Fitriani, “Jaminan Dan Agunan Dalam Pembiayaan Bank Syariah Dan Kredit Bank
Konvensional,” Jurnal Pembangunan 47, No. 1 (2017), h. 134.
92
Surya, “Explorasi Algoritma C4.5 Dan Forward Feature Selection Untuk Menentukan
Debitur Baik Dan Debitur Bermasalah Pada Produk Kredit Tanpa Agunan (Kta).”Jurnal Ekonomi dan
Ekonomi Syariah, Vol 2 No 3 (2020), h. 16
45
3. Jenis-jenis Agunan
Jenis agunan terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Agunan Perorangan
Agunan perorangan atau agunan pribadi adalah jaminan
seseorang pihak ketiga yang bertindak untuk menjamin
dipenuhinya kewajiban-kewajiban dari debitur. Jaminan
perorangan dalam pengertian lain diartikan sebagai suatu
perjanjian antara seseorang berpiutang (kreditur) dengan
seseorang pihak ketiga, yang menjamin dipenuhinya kewajiban-
kewajiban si berutang (debitur).
b. Agunan Kebendaan
Agunan kebendaan merupakan suatu tindakan berupa suatu
penjaminan yang dilaku kan oleh kreditur terhadap debiturnya,
93
Vendra Irawan, “Kedudukan Agunan Dalam Akad Pembiayaan Mudharabah Pada Bank
Syariah,” Jurnal Hukum Islam Vol 2, no. No 02 (2017), h.16.
46
4. Fungsi Agunan
Agunan/ Jaminan mempunya fungsi sebagai berikut:
a. Menjamin agar debitur berperan serta dalam transaksi untuk
membiayai usahanya sehingga kemungkinan untuk meninggalkan
usaha atau proyeknya dengan merugikan diri sendiri atau
perusahaanya dapat dicegah atau sekurang-kurangnya
kemungkinan untuk berbuat demikian dapat diperkecil.
b. Memberikan dorongan kepada debitur untuk memenuhi janjinya,
khususnya mengenai pembayaran kembali sesuai dengan syarat-
syarat yang telah disetujui agar debitur dan piha ketiga yang ikut
menjamin tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan
kepada bank.
c. Memberikan jaminan kepastian hukum kepada pihak lembaga
keuangan bahwa kreditnya akan tetap kembali dengan cara
mengeksekusi jaminan kredit.
d. Memberikan hak dan kekuasaan kepada lembaga keuangan untuk
mendapatkan pelunasan dari agunan apabila debitur melakukan
94
Yusvita Nena Arinta, “Eksistensi Bank Wakaf Mikro Dan Implikasinya Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Islam,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 6, no. No 2
(2020), h. 372.
47
95
Putu Vista Viani, “Pengaturan Kebijakan Kredit Tanpa Agunan Di Indonesia,” Jurnal
AKMAMI (Akuntansi Manajemen Ekonomi) Vol 10, No 1 (2021), h. 13.
96
Nina Herlina, “Antisipasi Bank Untuk Menghindari Kredit Macet Yang Ditimbulkan Oleh
Kerugian Debitur Akibat Pencemaran Lingkungan,” Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 6, no. No 2
(2018), h. 210.
97
Iskandar, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Permodalan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.”Jurnal Ekonomi Akuntansi, Vol 4 No 1 (2019), h. 12
48
98
Dian and Hia, “Pengaruh Pembiayaan Ultra Mikro (UMI) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah Melalui Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Dan Kecil.” Jurnal Ekonomi Islam Vol 1 no 8
(2020), h. 77
99
Iskandar, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Permodalan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.” Vol 6 No 1 (2019)h. 12
49
100
Dewi Jayanti Mandasari and Widodo, “Strategi Pemasaran Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah (Umkm) Batik Magenda Tamanan Kabupaten Bondowoso,” JURNAL PENDIDIKAN
EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial Vol 13, no. No 1 (2019):
h. 123.
101
Muhammad Alan Nur, “„Kontribusi Bank Wakaf Mikro Terhadap Pemberdayaan Usaha
Mikro Di Lingkungan Pondok Pesantren,‟” Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan Vol 1, no. No
1 (2019): h. 35.Jurnal Perbankan Syariah, Vol 2 No 1 (2021):h.43
50
b) Micro Enterprise
Micro Enterprise merupakan usaha ultra mikro yang memiliki
sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
c) SmallDynamic Enterprise
SmallDynamis Enterprise merupakan usaha ultra mikro yang telah
memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan
subkontrak dan ekspor.
d) Fast Moving Enterprise
Fast Moving Enterprise merupakan usaha ultra mikro yang telah
memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi
menjadi usaha besar.102
102
Dandan Irawan, “Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Melalui
Jaringan Usaha,” Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 11, no. No 2 (2020), h. 116.
103
Etik Umiyati and Erni Achmad, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan
Aplikasi Online Pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Jambi,” Jurnal Paradigma
Ekonomika Vol16, no. No 2 (2021), h.266.
51
104
Sri Dewi Setiawati, “Strategi Membangun Branding Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil
Menengah,” JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, no. No 1 (2019),
h. 136.
52
105
Setiawati.” Strategi Membangun Branding Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah”,
Jurnal Ekonomi Islam, Vol 4 No 3 (2020), h. 44
106
Maulana, “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mikro Syariah Terhadap Keberhasilan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM),” Jurnal Insitusi Politeknik Ganesha Medan Juripol Vol 2, no. No 1
(2011), h. 146.
107
Simatupang, “Pinjaman Modal Usaha Tani Pada Bank Daerah Versus Bank
Negara.”Jurnal Akuntansi, Vol 4 No 1 (2021), h.11
54
E. Pemberdayaan Ekonomi
1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi
Istilah pemberdayaan mengacu kepada kata empowerment yang
berarti penguatan, yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan
potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Secara teknis
istilah pemberdayaan dapat disamakan dengan istilah pengembangan.
Memberdayakan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan
harkat martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak
mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan.109
Titik tolak pemberdayaan adalah pengenalan bahwa setiap
manusia atau msyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
Pemberdayaan untuk membangun daya dengan mendorong,
108
Wasilah, “Efektivitas Modal Usaha Kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga
Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga.” Jurnal Ekonomi dan Ekonomi islam, Vol 8 No 5 (2020), h.
21
109
Syaiful Amri, “Analisis Terhadap Efektifitas Pemberdayaan Ekonomi Umat Dan Sustainabilitas
Bank Wakaf Mikro Al-Muna Berkah Mandiri Yogyakarta.” Jurnal Ilmu Akuntansi dan Ekonomi, Vol
1 No 3, (2019), h. 56
55
110
Aisyah, Islam, and Sunan, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren Di Jawa Timur.” Jurnal Ekonomi manajemen, Vol 3 No 1 (
2019), h. 90
111
Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan Usaha
Mikro Di Surabaya.” Jurnal Akuntansi, Vol 7 No 4 (2018), h. 55
112
Ulfi Putra, “Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat d Alam Perspektif Al Qur ‟ an.”
Jurnal Manajemen, Vol 6 No 5 (2019), h. 21
56
113
Chairul Basrun, “Pengintegrasian Model Pemberdayaan Masyarakat,” Jurnal Fakultas
Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Vol. 2, no. No.3 (2018),h. 270.
114
Chairul Basrun.”Pemberdayaan Pondok Pesantren Di Jawa Barat dalam Aqidah Islam”
jUrnal Ekonomi Islam, Vol 2 NO 3 (2019), h.66
57
115
Kristina Sedyastuti, “Analisis Pemberdayaan UMKM Dan Peningkatan Daya Saing Dalam
Kancah Pasar Global,” Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia Vol.2, no. No.1 (2018), h.
127.
58
116
Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan Usaha
Mikro Di Surabaya.”Jurnal Manajemen, Vol 7 No 4 (2017), h.22
117
Chairul Basrun, “Pengintegrasian Model Pemberdayaan Masyarakat.” Jurnal Ilmu
Komunikasi, Vol 1 No 4 (2019), h. 77
118
Ulfi Putra, “Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat d Alam Perspektif Al Qur ‟ an.”
Jurnal Ilmu Dakwah, Vol 2 No 1 (2018), h. 11
60
122
Zulfikar Hilmi et al., “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat:
Perspektif Maqashid Syariah,” Islaminomiics (Journal of Islamic Economic Business and Finance)
Vol 9, no. No 1 (2019), h. 84.
123
Muhammad Mujtaba Mitra Zuana, Muawanah, and Dian Rahmawati, “Strategi
Optimalisasi Program Dana Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi
Islam,” J-EBIS (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam) Vol 5, no. No 2 (2020), h. 142.
63
126
Muhammad Alan Nur, “„Kontribusi Bank Wakaf Mikro Terhadap Pemberdayaan Usaha
Mikro Di Lingkungan Pondok Pesantren.‟”Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Islam, Vol 5 No 1 (2017), h.
22
127
Arinta, “Eksistensi Bank Wakaf Mikro Dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Dalam Perspektif Islam.”Jurnal Manajemen, Vol 7 No 1 (2018), h. 71
128
Aisyah, Islam, and Sunan, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren Di Jawa Timur.” Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol 10
No 2 (2017),h. 30
65
129
Moh Arifin, “Manajemen Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Bank Wakaf
Mikro : Ekplanatory Study.” Vol 1 NO 3 (2020), h. 81
130
Zeehan Fuad Attamimi, “Prinsip Syariah Dalam Penyelenggaraan Bank Wakaf Mikro
Sebagai Perlindungan Hak Spiritual Nasabah Jurnal Ilmu Ekonomi,,” Jurnal Jurisprudence Vol. 9, no.
No. 2 (2019), h. 132.
66
c. Q.S Ali-Imran:92
beroperasi, termasuk bagi Baadan Wakaf Mikro yang menjadi pilot project
OJK dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan dan mengembangkan
produk keuangan mikro kepada masyarakat. Bank wakaf Mikro (BWM)
merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam peningkatan inklusi
keuangan bagi masyarakat dengan memberikan akses jasa keuangan formal
yang merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan
Inklusif.131
Bank wakaf Mikro (BWM) merupakan bentuk dari Lembaga
Keuangan non Bank. Dalam hal ini, OJK memiliki fokus dalam
penyediaan akses keuangan bagi masyarakat luas, serta turut aktif
mendukung program pemerintah. Dalam mengatasi masalah
pengentasan kemiskinan dan ketimpangan melalui financial inclusion
yang diwujudkan dalam inovasimodel bisnis LKM Syariah–Pesantren
(Otoritas Jasa Keuangan, 2017). Bank wakaf Mikro (BWM)
merupakan lembaga keuangan mikro yang ijin operasionalnya berada
di bawah OJK dengan dasar hukum pendiriannya merupakan koperasi
sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro pasal 5 ayat 1 dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 12 Tahun 2014, STDD Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 62 Tentang Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan
Tahun 2017.132
Dalam pengembangan lembaga keuangan mikrosyariah, ada 7
prinsip program yang menjadi nilai-nilai dalam pelaksanaan program
yaitu (Otoritas Jasa Keuangan, 2017) :
a. Pemberdayaan Masyarakat Miskin.
131
Aisyah, Islam, and Sunan, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren Di Jawa Timur.”Jurnal Ekonomi Islam, Vol 6 No 2 (2018),
h.231
132
Moh Arifin, “Manajemen Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Bank Wakaf
Mikro : Ekplanatory Study.”Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi, Vol 7 No 1 (2019), h. 443
68
d. Kemudahan (Sahl).
e. Amanah
f. Keberlanjutan Program
g. Keberkahan.133
133
Lutfi Mustofa, “Denda Pembayaran Keterlambatan Kartu Kredit Syariah Dalam Perspektif
Ekonomi Islam,” Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 2, no. No 1 (2021), h. 101.
69
G. Pandemi Covid-19
1. Definisi pandemi covid-19
Covid-19 merupakan sejenis virus dari famili coronaviridae yang
berimplikasi terhadap penyakit menular dan mematikan yang
menyerang mamalia seperti manusia pada saluran pernafasan hingga
ke paru-paru. Center for Disease Prevention (CDC) Amerika serikat
mendefinisikan bahwa pandemi adalah suatu epidemi yang telah
menyebar kesejumlah negara atau benua dan telah mempengaruhi
masyarakat dalam jumlah yang besar. Coronavirus adalah virus RNA
dengan ukuran partikel 120-160 nm. Coronavirus atau Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh sindrom pernafasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-
134
T Mulianti, “Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (Kur) Terhadap Peningkatan
Usaha Mikro Nasabah Bri Unit Ampenan Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal Econetica: Jurnal Ilmu
Sosial, Ekonomi, Dan … Vol 2, no. No 3 (2020), h. 116.
135
Fitri Ananda,”Analisis Perkembangan Usaha Mikro kecil dan menengah setelah
memperoleh pembiayaan”. (Skripsi Program Pasca Sarjana IESP Universitas Neger, Semarang, 2017),
h. 8
70
136
Muhammad Muhib Alwi, “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid Di
Tengah Pandemi Covid-19,” no. 1 (2020), h. 104.
137
Ismail et al., “Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada
Mahasiswa PRodi PPKN FKIP Unram.”Jurnal Ekonomi Islam, Vol 1 No 7 (2020), h. 46
138
R. Mustopa et al., “Pelatihan Dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia Di
Masa Pandemi COVID-19,” Sostech 1, no. 3 (2021), h. 74.
71
139
Ismail et al., “Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada
Mahasiswa PRodi PPKN FKIP Unram.”Jurnal Eknomi dan Manajemen, Vol 7 No 1 (2021), h. 30
72
140
Tomy Michael, “Hukum Tata Negara Darurat Corona Di Indonesia” Jurnal Hukum Tata
Negara,Vol 1 No 3 (2020),h. 179.
141
Nova Indah Saragih, Verani Hartati, and Muchammad Fauzi, “Tren, Tantangan, Dan
Perspektif Dalam Sistem Logistik Pada Masa Dan Pasca (New Normal) Pandemik Covid-19 Di
Indonesia,” Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol 9, no. No 2 (2020): h. 86.
73
142
Dharendra Wardhana, “Profil LKSM-BWM,” Jurnal Perencanaan Pembangunan: The
Indonesian Journal of Development Planning Vol 4, No 2 (2020), h. 239.
74
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
143
Maulana Assegaf, “Pelaksanaan Wakaf Produktif Di Bank Wakaf Mikro Syariah Denanyar
Jombang.”Jurnal Ekonomi Islam, Vol 4 No 2 (2018),h. 12
75
bayaran angsuran/minggu.144
Bank wakaf Mikro adalah sebagai bagian dari kepedulian LAZNAS
BSM Umat adalah bagaimana cara menanggulangi kemiskinan yang ideal
adalah dengan memberdayakan usaha-usaha produktif yang dapat
dikelola langsung oleh masyarakat miskin.
Tentu selama proses berdayanya masyarakat miskin harus ada
pendampingan yang intens penuh perhatian dan keistiqomahan dari
lembaga-lembaga dimasyarakat yang memiliki kepedulian tinggi untuk
mengangkat derajat ekonomi umat khusunya masyarakat miskin tersebut.
Pesantren adalah lembaga keuangan yang sangat potensial di
masyarakat untuk menjadi lembaga pemberdayaan selain menjadi
lembaga pendidikan umat islam. Keterlibatan lembaga pesantren secara
aktif dalamm pemberdayaan masyarakat merupakan wujud dari
komitmen pesantren terhadap masyarakat sekitar dalam peningkatan
masyarakat baik secara individu maupun secara kelompok.
Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tingkat sumber daya yang
optimum, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan mutu
masyarakat yang bertumpu pada kemandirian. Dari semua hal tersebut
menunjukan bahwa kehadiran pesantren benar-benar memberika berkah
terhadap masyarakat.145
Lembaga Keuangan Mikro berpola syariah adalah lembaga keuangan
yang dilindungi oleh undang-undang yang dapat memiliki potensi yang
besar dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan
dalam konsepsi LKM Syariah menurut UU LKM dan peraturan OJK
dapat memberikan akses permodalan dengan variasi akad syariah bagi
nasabahnya. Pesantren sebagai ousat pengembangan ulmi dan pembinaan
144
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul'Ulum Kabupaten Pesawaran,
Wawancara, 24 Februari 2022.
145
Muhammad Syarifudin,S.Pd.I, Manajer Bank Wakaf Mikro Minhadlul'Ulum Kabupaten
Pesawaran, wawancara, 19 Januari 2022.
76
146
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran,
wawancara, 24 Februari 2022.
77
Agung, Panca Bakti, Negara Wates, Margo Rejo, Margo Mulyo, Kresno
Widodo, Kota Agung, Kejadian, Gunung Sugih Baru, Gerning, Gedung
menanti, Bumi Agung, Batang Hari Ogan dengan jumlah masyarakat
sebanyak 51.798 jiwa2. Adapun letak geografis Bank Wakaf Mikro
Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum yaitu :
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gunung Gumanti.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sinar Bandung, Kecamatan
Negeri Katon.
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Binjai Ngagung, Kecamatan
Bekri.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Gerning.147
147
Fatkhur Rokhim, S.Pd.I, Administrasi Keuangan Bank Wakaf mikro Minhadlul‟Ulum
Kabupaten Pesawaran, wawancara, 19 Januari 2022.
148
Dokumen Visi dan Misi Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran.
78
149
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul'Ulum Kabupaten Pesawaran,
wawancara, 24 Februari 2022.).
79
150
Jariyah, Analisis Penerapan Sistem Tanggung Renteng Terhadap Risiko Pembiayaan
Bermasalah Pada Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum Menurut Perspektif Ekonomi
Islam,UIN Raden Intan Lampung (2020), h. 58.
80
islam tertua serta paling dekat dengan masyarakat sehingga pembiayaan yang
tersalurkan tentunya akan jauh lebih efektif. Pondok pesantren memiliki peran
yang penting dalam penyaluran pinjaman modal tanpa agunan kepada
masyarakat. Adapun peranan tersebut yaitu pondok pesantren akan
memerikan motivasi melalui metode dakwah kepada masyarakat agar mereka
dapat memiliki etos kerja yang tinggi serta bersifat jujur (amanah) dalam
pengelolaan uang. Jadi, jika masyarakat diberikan motivasi tersebut maka
kewajiban nasabah sebagai debitur akan terpenuhi, seperti kewajiban
mengalokasokan dana pinjaman modal hanya untuk mengembangkan usaha
ultra mikro yang dijalankan, tidak untuk kepentingan lainnya.
Dana yang disalurkan kepada masyarakat bersumber dari para donatur
yang telah dihimpun oeh Lembaga Amil Zakat (LAZNAS) BSM. Jumlah
dana yang diperoleh pihak Bank Wakaf Mikro daeri LAS BSM yakni sebesar
4 miliar rupiah. Tetapi dan tersebut tidak semuanya disalurkan kepada
masyarakat. dana yang akan disalurkan kepada masyarakat hanya 1 miliar
rupiah. Sisa dari dana tersebut akan di depositokan oleh Bank Wakaf Mikro di
BSM sebagai dana abadi. Sehingga dana yang telah di depositokan di BSM
akan mendapatkan bagi hasil. Hadil dari bagi hasil tersebut akan digunakan
untuk kegiatan operasiona Bank Wakaf Mikro seperti utuk membeli
kebutuhan kantor serta membayarkan gaji karyawan.153
“Sumber dana Bank Wakaf Mikro pondok pesantren Minhadlul‟Ulum
didapat dari pihak LAZ BSM sebanyak 4 miliar rupiah yang tentunya terbagi
menjadi dana abadi sebesar 3 miliar dan dana untuk penyaluran kepada
masyarakat sebesar 1 miliar rupiah saja”
153
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaen Pesawaran,
wawancara, 24 Februari 2022.
83
dana sebesar 1 miliar rupiah tersebut sudah disalurkan maka pihak bank wakaf
mikro dapat kembali mencairkan sebesar 100 juta rupiah. Hal ini diungkapkan
oleh bapak Bayu Ilyas selaku Supervisor Bank Wakaf Mikro pondok
pesantren Minhadlul‟Ulum.
“ Dana 1 miliar rupiah tersebut tidak bisa diambil semua, tapi dibagi
kedalam bentuk bilyet per 100 juta rupiah. Jika pihak BWM ingin mencairkan
kembali, maka dana 100 juta tersebut harus sudah disalurkan semua kepada
masyarakat”
terdiri dari beberapa kumpi. Kumpi itu sendiri terdiri dari 5 orang, sedangkan
halmi terdiri dari 15-25 orang. Sistem pengajuannya yakni ketua halmi
mengajukan kepada anggota kumpi setelah itu si ketua kumpi akan
mengajukan anggotanya utuk mengajukan anggotanya untuk melakukan
pinjaman di Bank Wakaf Mikro pondok pesantren Minhadlul‟Ulum”.154
154
Muhammad Syarifudin,S.Pd.I, Manajer Bank Wakaf Mikro Minhadlul'Ulum Kabupaten
Pesawaran, wawancara, 19 Januari 2022.
155
KA, Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 25
Februari 2022.
156
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran,
wawancara, 18 Januari 2022.
85
157
WJ, Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 25
Februari 2022.
158
EW, Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 28
Februari 2022.
86
159
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran,
wawancara, 24 Februari 2022.
160
ERA, Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara,
25 Februari 2022.
87
Hal serupa juga di konfirmasi oleh ibu TT yang juga selaku nasabah Bank
Wakaf Mikro pondok pesantren Minhadlul‟Ulum. Ia menyatakan bahwa
Program Pemberdayaan ekonomi yang dihadirkan pihak BWM sangat
membantu perekomian masyarakat pelaku usaha kecil. Serta dapat membantu
mewujudkan mimpi masyarakat yang akan memulai usaha tetapi terkendala
modal, kini mereka dapat kembali mengajukan pinjaman kepada pihak Bank
Wakaf Mikro pondok pesantren Minhadlul‟Ulum.
“Saya sangat bahagia ketika saya mengetahui bahwa kami dapat
mengajukan pinjaman modal tanpa agunan/ jaminan, mengingat kami
hanyalah masyarakat kecil yang sangat susah sekali jika ingin mengajukan
pinjaman di bank kovensional. Dengan hadirnya program baru dari Bank
Wakaf Mikro pondok pesantren Minhadlul‟Ulum saya berharap dapat
membuka jalan bagi pelaku usaha lainya agar dapat lebih mengembangkan
usahanya”161
161
TT, Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 25
Februari 2022.
88
Praktik pinjaman modal tanpa agunan yang disalurkan oleh Bank Wakaf
Mikro pondok pesantren Mindahul‟Ulum didalamnya terdiri dari 48
kelompok, dalam satu kelompok terdiri dari 5 anggota. Anggota dari
penyaluran pinjaman modal ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang kekurangan
modal untuk usahanya serta menghindari pinjaman dengan sistem bunga atau
riba bank maupun rentenir. Pinjaman pertama yang diberikan kepada anggota
halmi sebesar Rp.1.000.000, dengan sistem pembayaran 50 kali angsuran
setiap minggu dengan besar angsuran Rp. 20.000 tanpa bunga.162
Pinjaman modal usaha tanpa agunan ini diharapkan dapat menjadi
jembatan pemulihan ekonomi masyarakat setempat yang sempat anjlok pasca
maraknya wabah pandemi covid-19 di indonesia yang sangat mematikan
perekonomian masyarakat Kecamatan Tegineneng pada khususnya dan
162
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran,
wawancara, 24 Februari 2022.
89
ada anggota yang tidak hadir maka ia wajib menitipkan uang angsuran
kepada ketua kelompok sesuai dengan nominal yang sudah disepakati. Namun
dana pinjaman modal yang disalurkan pihak Bank Wakaf Mikro pondok
pesantren Minhadlul‟Ulum masih dianggap belum dipergunakan untuk
mengembangkan usaha.
Hal tersebut terkonfirmasi berdasarkan hasil wawancara penulis dengan
ibu FT, dia mengatakan bahwa dana yang dipinjam dari Bank Wakaf Mikro
Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum belum bisa meningkatkan pendapatannya
disebabkan oleh tidak seimbangnya pendapatan dengan pengeluran yang
dibutuhkan. Meskipun dana yang diperoleh telah digunakan untuk kegiatan
pertanian jagung mulai dari membeli bibit, pupuk dan obat-obat serangga
akan tetapi faktor iklim cuaca juga sangat berpengaruh terhadap hasil yang ibu
Sulatin dapatkan. Selain itu juga dipengaruhi dari keadaan harga jagung yang
kadang mengalami penurunan. Dengan keadaan tersebut dana yang diperoleh
dari pinjaman kepada Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.163
“Besarnya dana yang saya terima yakni Rp.1.000.000. dimana uang
tersebut tidak semuanya saya pergunakan untuk keperluan usaha yang saya
jalani,melainkan untuk kebutuhan lainnya seperti biaya sekolah anak. Karena
di masa sulit seperti sekarang ini pengeluaran lebih besar dari pada
pendapatan, maka dari itu terpaksa saya menggunakan sebagian dana dari
pihak BWM untuk memenuhi kebutuhan saya yang lainnya”
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh ibu SL selaku nasabah Bank Wakaf
Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟Ulum, ia mengatakan bahwa :
“Saya pengajuan kedua kemarin sebesar Rp.1.000.000, 70% saya
gunakan untuk membeli bibit sayuran dan pupuknya. Kemudian 30% nya lagi
saya gunakan untuk membeli beras. Mau bagaimana lagi mba, saya sudah
163
FT, Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 28
Februari 2022.
91
164
SL, Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 28
Februari 2022.
165
EW , Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara,
25 Februari 2022.
92
ANALISIS PENELITIAN
166
Bayu Ilyas, Supervisor, Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran,
wawancara, 24 Februari 2022.
93
QARDH
2. Pengembalian Utang
1. Akad MUQTARID
MUQRID
167
Sri Najiati, Bahan Bacaan Manajemen LKS (2019), h. 33
94
Kelompok yang harus dibentuk calon nasabah adalah kelompok kecil atau
yang disebut dengan KUMPI (Kelompok Usaha Masyarakat di sekitar
Pesantren). Kelompok tersebut beranggotakan 5 orang. Selain KUMPI,
para calon nasabah pun wajib membentuk kelompok HALMI (Halaqah
Mingguan) yang terdiri dari 3 sampai 5 kumpi.
2. Calon nasabah wajib mengumpulkan fotokopi Kartu Keluarga dan
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk.
Apabila calon nasabah telah membentuk kelompok. Maka tahapan
selanjutnya adalah calon nasabah diwajibkan mengumpulkan fotokopi
Kartu Keluarga dan Fotokopi Kartu Tanda Penduduk serta tidak lupa surat
izi dari suami agar tidak terjadi sesuatu hal tang tak diinginkan dimudian
hari.
3. Calon nasabah wajib mengisi formulir Uji kelayakan menjadi nasabah.
Setelah semia data sudah terkumpul,pihak Bank Wakaf Mikro akan
mendatangi rumah salah satu dari anggota kelompok tersebut. Kemudian
calon nasabah mengisi formulir uji kelayakan yang telah disediakan oleh
Bank Wakaf Mikro yang meliputi data diri, data anggota keluarga, indeks
rumah, indeks pendapatan, indeks asset, dan indeks pemilikan tanah.
4. Calon nasabah wajib mengikuti PWK (Pelatihan Wajib Kelompok).
Apabila calon nasabah telah di uji kelayakan, maka tahap selanjutnya yaitu
PWK (Pelatihan Wajib Kelompok). PWK merupakan kegiatan untuk
membentuk dan mempersiapkan kelompok untuk mengikuti program yang
dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan kurun waktu 40-60 menit
setiap pertemuannya. Pada pertemuan tersebut, calon nasabah akan
diberikan materi yang berbeda-beda tiap harinya. Materi awal yang akan
diberikan yakni mengenai penjelasan umum lembaga dan program,
penjelasan ikrar, dan asas pembiayaan. Saat kegiatan PWK berlangsung
semua calon nasabah diwajibkan hadir. Apabila ada salah satu calon
nasabah yang tidak hadir maka KUMPI tersebut dinyatakan gugur serta
95
168
Bayu Ilyas, Supervisor Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran,
wawancara, 24 Februari 2022.
96
169
Muhammad Syarifudin,S.Pd.I, Manajer Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten
Pesawaran, wawancara, 19 Januari 2022.
97
170
EW,Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 2
Maret 2022.
98
171
WJ , Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 28
Februari 2022.
99
172
KA , Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 28
Februari 2022.
173
ERA , Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara,
25 Februari 2022.
100
174
TT , Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 28
Februari 2022.
101
175
FT , Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 25
Februari 2022.
176
SH , Nasabah Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran, wawancara, 28
Februari 2022.
102
177
Ibid, h. 31.
178
Ibid,h.31
103
c. Tepat waktu
Tepat waktu yaitu dilihat melalui penggunaan waktu untuk
pelaksanaan kegiatan atau aktifitas yang telah direncanakan tersebut
apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya.179 Salah
satu persyaratan yang termasuk dalam pemberian pinjaman modal
tanpa agunan oleh Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul‟ulum adalah terdapat ketentuan jangka waktu pembayaran
angsuran selama 50 minggu. Dari ketujuh anggota yang diteliti
diketahui bahwa terdapat enam anggota yang dapat melunasi pinjaman
mereka selama 50 minggu tanpa terlambat yakni ibu EW, WJ, KA,
ERA, TT, dan ibu FT. sedangkan satu anggota lainnya yakni ibu SH
mengatakan pernah terlambat membayar angsuran pokok namun tetap
membayar dikemudian hari. Hal ini berarti tingkat ketepatan waktu
pengembalian pinjaman cukup baik, dan menunjukan bahwa para
anggota berhasil dalam usahanya sehingga dapat melunasi pinjaman
tepat waktu.
Dalam menanggapi angsuran telat atau macet pihak Bank Wakaf
Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟ulum menepkan sistem tanggung
renteng yang sudah disepakati diawal pertemuan. Yakni dengan
penarikan Rp.2000,- kepada setiap anggota jika terdapat salah satu
anggota kelompok yang tidak membayar cicilan di minggu tersebut.
d. Tercapainya tujuan
Tercapainya tujuan yakni diukur melalui pencapaian tujuan
kegiatan yang telah dijalankan. Tujuan pemberdayaan adalah
179
Ibid, h. 31
104
180
Ibid, h. 31.
105
terpenuhi.
keterampilan tersebut.
Pada pelaksaan Pemberdayaan terdapat empat prinsip yang digunakan
untuk suksesnya program pemberdayaan, diantaranya:
1. Prinsip Kesetaraan
2. Prinsip Partisipasi
3. Prinsip Keswadayaan/Kemandirian
4. Prinsip Keberlanjutan
Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul‟ulum sepenuhnya
memenuhi prinsip yang ada, diantaranya yaitu anggota dan pengurus
diperlakukan sama sebagai pemilik bank wakaf mikro minhadlul‟Ulum,adanya
partisipasi anggota peminjam dana dalam menentukan pilihan yang dianggap
terbaik sehingga mereka dapat bertanggung jawab atas perencanaan dan
pelaksanaan usaha mereka sendiri. Pihak Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum
sangat menghargai usaha apapun yang dilakukan oleh peminjam tanpa adanya
pembatasan usaha apa yang harus ia lakukan, serta terdapat anggota yang
berhasil sejahtera sehingga tidak memerlukan lagi pinjaman modal tanpa
agunan yang disalurkan pihak Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pinjaman modal tanpa
agunan yang disalurkan oleh pihak Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum dalam
rangka pemberdayaan ekonomi berjalan dengan baik.
Efektif tidaknya penyaluran pinjaman modal tanpa agunan oleh Bank
Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum melalui program pemberdayaan ekonomi
dianalisis menggunakan lima indikator efektivitas, yaitu pemahaman program,
tepat sasaran, tepat waktu, tercapainya tujuan dan perubahan nyata. Pemahaman
program yaitu dilihat sejauh mana masyarakat dapat memahami suatu kegiatan
atau aktifitas. Dalam hal ini anggota mengetahui dan memahami tujuan dari
pinjaman modal tanpa agunan yang disediakan Bank Wakaf Mikro
Minhadlul‟Ulum yaitu untuk usaha. Hal ini berarti pihak Bank Wakaf Mikro
Minhadlul‟Ulum telah mensosialisasikan dengan baik tujuan dari pemberian
107
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-
nya, dan ulil „amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-
Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
bagimu dan lebih baik akibatnya.
3. Nubuwwah (kenabian)
Karena sifat rahim dan kebijaksanaan Allah SWT, manusia tidak
dibiarkan begitu saja di dunia tanpa mendapat bimbingan. Karena itu
diutuslah para nabi dan rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah
kepada manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan benar di dunia,
dan mengajarkan jalan utuk kembali (taubat) ke asal-muasal segala sesuatu
yaitu Allah SWT. Prinsip ekonomi islam yang selanjutnya ialah
Nubuwwah. Seperti yang sudah diuraikan bahwa nabi Muhammad
memiliki sifat panutan diantaranya shidiq (benar,jujur), amanah (tanggung
jawab), fathonah (kecerdikan), dan tabligh (komunikasi keterbukaan).
Dalam menjalankan aktivitasnya pihak Bank Wakaf Mikro
Minhadlul‟Ulum. sudah sesuai dengan sifat sidiq (kejujuran) dalam hal
tindakan yang dilakukan sesuai hati nirani, perkataan hingga menjadikan
suatu kegiatan yang benar tanpa pencitraan. Dan dalam kegiatannya pihak
Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum. sudah melakukan sesuai dengan sifat
tabligh (komunikasi keterbukaan) yaitu adanya keterbukaan antara pihak
Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum dan anggota baik dari segi aktivitas
kerja yang sudah dikerjakan serta informasi yang dimiliki pihak Bank
Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum dapat di komunikasikan kepada pihak
anggota yang bersangkutan.
4. Khilafah (pemerintahan)
Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman bahwa manusia diciptakan
untuk menjadi khilafah dibumi artinya untuk menjadi pemimpin dan
pemakmur bumi. Karena itu pada dasarnya setiap manusia adalah
pemimpin. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga keteraturan interaksi
antara kelompok termasuk dalam bidang ekonomi agar kekacauan dan
keributan dapat dihilangkan. Hal ini dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
syariah untuk memajukan kesejahteraan manusia. Prinsip ekonomi
selanjutnya adalah khalifah (kepemimpinan). Sebagai khalifah dimuka
112
5. Ma‟ad (hasil)
Walaupun seringkali diterjemahkan sebagai kebangkitan tetapi secara
harfiah ma‟ad berarti kembali. Dan kita semua akan kembali kepada Allah
SWT. Hidup manusia nukan hanya di dunia, tetapi terus berlanjut hingga
alam akhirat. Pandangan yang khas dari seorang muslim tentang dunia dan
akhirat dapat dirumuskan sebagai: Dunia adalah ladang akhirat” Artinya
dunia adalah wahana bagi manusia untuk bekerja dan beraktivitas (beramal
shaleh), namun demikian akhirat lebih baik dari pada dunia. Islam tidak
mengakui adanya kelas-kelas sosial-ekonomik sebagai sesuatu yang
bertentangan dengan prinsip persamaan maupun dengan prinsip
persaudaraan (ukhuwah). Kekuatan ekonomi berbeda dengan kekuangan
sosiopolitik, karena adanya fakta bahwa tujuan-tujuan besar dan banyak
rinciannya ditekankan dalam Al-Quran dan Sunnah. Kebaikan dan
kesempurnaan merupakan tujuan dalam proses ini. Nabi SAW pernah
memerintah seorang penggali kubur untuk memperbaiki lubang yang
dangkal disuatu kuburan meskipun hanya permukaanya saja. Beliau
menetapkan bahwa Allah SWT menyukai orang bila dia melakukan suatu
pekerjaan, maka ia harus melakukanya dengan baik.182
Penyaluran pinjaman tanpa agunan dalam perspektif ekonomi islam
diminati masyarakat karena berbagai alasan yakni pinjaman tanpa agunan
182
Jaih Mubaraq,Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Perkembangan UMKM di
Kecamatan Leuwiliang (Studi pada BPRS Amanah UMMAH)”, Jurnal Ekonomi Islam Vol.5 no.2
(2014), h. 268
113
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan pengumpulan data
yang digunakan kemudian dianalisis dengan teori yang telah dipaparkan
sebelumnya, selanjutnya penulis menarik kesimpulan, yaitu:
1. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa penyaluran pinjaman modal
tanpa agunan guna mengembangkan usaha ultra mikro yang dilakukan
Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum adalah cukup efektif. Dikatakan
cukup efektif karena dari tujuh anggota nasabah yang sudah diteliti
terdapat enam anggota nasabah yang dinyatakan efektif karena memenuhi
seluruh kriteria indikator efektivitas. Sementara satu nasabah lainnya
dinyatakan kurang efektif karena tidak memenuhi kedua indikator yakni
indikator ketepatan sasaran dan ketepatan waktu. Tujuh anggota nasabah
Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum dinyatakan telah berdaya karena
mereka memiliki penghasilan dengan mendirikan usaha serta dapat
mengembangkan usaha tersebut dan membuat perekonomian
masyarakatsekitar Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum kian berkembang.
Penyaluran pinjaman modal tanpa agunan Bank Wakaf Mikro
Minhadlul‟Ulum melalui program pemberdayaan ekonomi sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan prinsip pemberdayaan dan memenuhi
indikator efektivitas. Dimana para nasabah memahami tujuann dari
115
B. Saran
Guna melengkapi penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan
rekomendasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi Bank Wakaf
Mikro Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada pihak Bank Wakaf Mikro Minhadlul‟Ulum untuk
lebih memperhatikan tentang ketepatan penggunaan dana oleh nasabah
sehingga kegiatan pemberdayaan ekonomi dapat lebih efektif.
116
2. Kepada nasabah yang tidak memiliki usaha disarankan untuk lebih aktif
mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan oleh pihak Bank Wakaf
Mikro Minhadlul‟Ulum dan kepada anggota yang meminjam dana
disarankan untuk menggunakan dana pinjaman sepenuhnya untuk
keperluan usaha ultra mikro yang dijalani agar usahanya dapat berhasil
dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.
116
DAFTAR PUSTAKA
Wizna Gania Balqis dan Tulus Sartono, “Efektivitas Realisasi Anggaran Kredit Pada
Koperasi Simpan Pinjam ( KSP ) Sangkakala Abadi Palu,” Jurnal Kolaboratif Sains
Vol 05 No (2022), h.176.
Rasmi Nur Anggraeni and Ema Dian Danara, “Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal
Pinjaman Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Simpan Pinjam Karya
Bersama Palu,” Journal Of Management Vol 5 No 3 (2018), h.92.
David Oscar Simatupang, “Pinjaman Modal Usaha Tani Pada Bank Daerah Versus Bank
Negara,” Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial Vol 10 No (2019), h.128.
Muhammad Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan
Usaha Mikro Di Surabaya,” Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan Vol 6 No 1
(2019), h.217.
Putu Gede Surya, “Explorasi Algoritma C4.5 Dan Forward Feature Selection Untuk
Menentukan Debitur Baik Dan Debitur Bermasalah Pada Produk Kredit Tanpa
Agunan (Kta),” Jurnal Sains Dan Teknologi Vol 9 No 1 (2020), h.46.
Nur Muhammad, “Agunan Yang Diambil Alih : Sebuah Mekanisme Dalam Penyelesaian
Kredit Macet,” Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan Vol 5 No 2 (2021), h.143.
Lilik rita handayani, “Pemanfaatan kbbi online dan upaya menghindari kontroversi
pemaknaan bahasa tulis pada media sosial” Vol 2 No 1 (2021), h. 9.
Widya Sari, “Pendampingan Pengembangan Pemasaran Dan Kewirausahan Umkm Ultra
Mikro Melalui Pemanfaatan Digital Marketing,” Jurnal Akuntansi Manajemen
Ekonomi Vol 2 No 2 (2021), h. 199.
Meilena Sarmilasari, “Program Kredit Ultra Mikro Dan Kemiskinan Di Jawa Tengah Pada
Masa Pandemi,” Journal of Bussiness and Information Systems Vol 3, no. No 2
(2021), h. 120.
Badrus sholeh, “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang,” Jurnal Pendidikan
Ekonomi Dan Bisnis Vol 4 No 2 (2019), h. 57.
Lusi Dwi, “Pemberdayaan Mahasiswa Fakultas Teknik Dengan Program Kreatifitas
Mahasiswa (Pkm),” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No (2018), h. 141.
117
Ghania Wizna, “Bank Wakaf Mikro Sebagai Sarana Pemberdayaan Pada Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah,” Jurnal Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Vol 10 No (2019), h. 231.
Wuri Ratna Hidayani, “Faktor Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan COVID 19 :
Literature Review,” Jurnal Untuk Masyarakat Sehat Vol 4 No 2 (2020), h. 120.
Hilmiatus Sahla, “Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal Ekonomi
Dan Ekonomi Syariah Vol 5 No 2 (2019), h. 61.
Putu krisna adwitya sanjaya, “Pemberdayaan Prajuru Lembaga Keuangan Mikro Adat
Melalui Penerapann Teknologi Informasi Di Desa Kesiut Kecamatan Kerambitan
Kabupaten Tabanan,” Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 3 No 2 (2019), h. 9.
Riesanda Najmi, “Sistem Ekonomi (Islam) Dan Pelarangan Riba Dalam Perspektif
Historis,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 4 No 1 (2018), h. 11.
Muaz Abdul, “Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Masyarakat Dan Pembangunan
Desa,” Jurnal Penelitian Hukum Dan Ekonomi Islam Vol. 5, no. No. 1 (2020), h.13.
Siti Nuzul and Laila Nalini, “Dampak Covid-19 Terhadap Usaha Mikro , Kecil Dan
Menengah,” Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah Vol. 4 No.1 (2021), h. 669.
Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan Usaha Mikro
Di Surabaya.”Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah Vol.1 No 3 (2021), h.12
Anggun Saputri, “Wabah Corona Virus Disease Covid 19 Dalam Pandangan Islam,” Jurnal
Sosial and Budaya Syar-i Vol 5 No 2 (2021), h.18
Siskawati Sholihat, “Analisis Efektivitas Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Terhadap Perkembangan Usaha Nasabah Di Sektor Riil” Jurnal Ekonomi Islam Vol
6 no. 1 (2015), h.58.
Desi Wasilah, “Efektivitas Modal Usaha Kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala
Keluarga Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga,” Jurnal Ekonomi Manajemen
Dan Akuntansi 1, no. November (2016), h.24.
Dwinta Mulyanti, “Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Melalui Modal Dan Pemberian
Pinjaman,” Jurnal Ecodemica Vol.1, no. No. 1 (2017), h. 81.
Selamat Pohan, “Peranan Penggunaan Agunan Di Bank Islam Hubungannya Dengan Sistem
Operasional Perbankan Syariah Di Medan,” Jurnal Intiqad Vol. 8, no. Mo. 2 (2016),
h.119.
Vincencia Dian and Priliyanti Hia, “Pengaruh Pembiayaan Ultra Mikro (UMI) Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Dan
Kecil,” Jurnal Perbendaharaan,Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik Vol.6, no.
No.1 (2021), h. 7.
Sistem Informasi and Geografis Sig, “Kajian Lokasi Potensial Perumahan Dan Pemukiman
Di Kabupaten Pesawaran Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)” Vol 5 no. 3
(2019), h. 192.
Ani Fauziah, “Bank Wakaf Mikro Dan Pengaruhnya Terhadap Inklusi Keuangan Pelaku
Usaha Kecil Dan Mikro (UKM),” Jurnal STAINIM Sidoarjo Vol 3 No 1 (2018),
h.382.
Wizna Ghania Balqis, Sartono, “Efektivitas Realisasi Anggaran Kredit Pada Koperasi
Simpan Pinjam ( KSP ) Sangkakala Abadi Palu.”jurnal Ekonomi syariah Vol 2 No 1
(2021), h.11
Robiatul Adawiyah, “Kesiapan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Pada Era New
Normal Di MI At-Tanwir Bojonegoro,” Jurnal Basicedu Vol 5, no. No 5 (2021), h.
381.
Sonny Eli Zaluchu, “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agama,” Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 4 No 3 (2020), h.38.
Aries Saifudin, “Metode Data Mining Untuk Seleksi Calon Mahasiswa Pada Penerimaan
Mahasiswa Baru Di Universitas Pamulang,” Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi
Vol 10 No 1 (2018), h. 36.
Wahyudin Darmalaksana, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi
Lapangan,” Jurnal UIN Sunan Gunung Djati Vol. 55, no. No. 2 (2020), h. 6.
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin” Vol. 17,
no. No.33 (2018), h. 95.
120
Nana Darna and Elin Herlina, “Memilih Metode Penelitian Yang Tepat: Bagi Penelitian
Bidang Ilmu Manajemen,” Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Galuh Ciamis Vol.5
No. 1 (2018), h. 292.
Darmalaksana, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan.”Jurnal
UIN Sunan Gunung Djati, Vol 5 No 2 (2020), h.6.
Joesyiana Kiki, “Penerapan Metode Pembelajaran Observasi Lapangan Pda Mata Kuliah
Manajemen Operasional,” Jurnal Akmami (Akuntansi Manajemen Ekonomi) Vol.6, no.
No. 2 (2018), h. 103.
Muhammad Rijal Fadli, “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif,” Jurnal
Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 2 No 1 (2018), h. 54.
Darna and Herlina, “Memilih Metode Penelitian Yang Tepat: Bagi Penelitian Bidang Ilmu
Manajemen.” Jurnal Manajemen Vol 7 No 3 (2019), h.19
Arnild Augina, “Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pada Penelitian Kualitatif Di Bidang
Kesehatan Masyarakat,” Jurnal Akuntansi Dan Investasi Vol 2, no. No 3 (2020), h.
151.
Darmalaksana, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan.” urnal
UIN Sunan Gunung Djati, Vol 55 No 2 (2020), h.6
Abi Suar, “Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Awal Turki Utsmani,” Jurnal Al-Dzahab
Vol. 1, No. 1 (2020), h. 71.
Gede Adi Yuniarta, Made Pradana, and Adi Putra, “Analisis Efisiensi Dan Efektifitas
Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Buleleng,” E-
Journal Akutansi Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 3, no. No. 1 (2015), h.16.
121
Rinaldo Saputra and Sherlyn Evania, “Efektifitas Struktur Modal Dalam Meningkatkan
Nilai Perusahaan,” Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE) Vol.18,No.4 (2018), h.61.
Mulyanti, “Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Melalui Modal Dan Pemberian
Pinjaman.”Jurnal Manajemen,Vol 4 No 2 (2020), h.12
Monalisa S Najoan, “Efektivitas Program Bantuan Pinjaman Modal Usaha Oleh Bank BRI
Melalui Kredit (KUR) Pada Pelaku Usaha Rumah Makan Di Kecamatan Kawangkoan
Kabupaten Minahasa,” Jurnal Akuntansi Dan Investasi Vol 7, no. No 5 (2022), h.76.
Lidya Lesawati, “Peranan Laporan Keuangan Dan Penilaian Prinsip 5c Terhadap Efektifittas
Pemberian Kredit Pada PT. Bank Bengkulu Cabang Tais,” Jurnal Pembangunan Vol 3
No 2 (2019), h. 16.
Ni luh made Ayu Lastina, “Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Pt. Bri (Persero)
Unit Blahkiuh Terhadap Produktivitas Ukm Dan Pendapatan Ukm Penerima Kur Di
122
Timoty Erlan Kenny, “Analisis Efektivitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Pada Perum
Jamkrindo Kantor Cabang Manado,” Going Concern : Jurnal Riset AkuntansiJurnal
Riset Akuntansi Vol 13, no. No 2 (2018): h. 348.
Simatupang, “Pinjaman Modal Usaha Tani Pada Bank Daerah Versus Bank Negara.”Jurnal
Ekonomi dan Ekonomi Syariah,Vol 10 No 6 (2018), h. 114.
Fakhrudin Mahalizikri, “Pengaruh Pemberian Pinjaman Modal Usaha Terhadap Peningkatan
Pendapatan Pelaku Usaha Di Desa Tameran,” Jurnal IAKP Vol.2, no. No.1 (2021), h.
25.
Yuniarta, Pradana, and Putra, “Analisis Efisiensi Dan Efektifitas Penggunaan Modal Kerja
Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Buleleng".Jurnal Ecodemicia,Vol 1 No 4
(2017), h.7”
Mulyanti, “Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Melalui Modal Dan Pemberian
Pinjaman.”Jurnal Ekonomi dan Akuntansi,Vol 12 No 1(2020), h. 44.
Arfan Rachmadias Saputro, “Analisa Pengaruh Pertumbuhan Kredit, Jenis Kredit, Tingkat
Bunga Pinjaman Bank Dan Inflasi Terhadap Kredit Bermasalah,” Jurnal Ekonomi,
Keuangan, Perbankan Dan Akuntansi Vol 11, no. No 1 (2019), h. 12.
Nur Azizah and Muannif Ridwan, “Pinjaman Online Dan Keabsahannya Menurut Hukum
Perjanjian Islam,” Jurnal Indragiri Vol 2, no. No 1 (2022), h.29.
Muhammad Bisri Mustofa, “Qardhul Hasan Dalam Perspektif Hukum Islam Pada Baitul
Maal Wa Tamwil (BMT) Dan Implementasinya.,” Jurnak Ekonomi, Keuangan,
Perbankan Dan Akuntansi Vol 1, no. No 1 (2020), h. 58.
123
Muaidi, “Konsep Kartu Kredit ( Bithaqah I ’ Timan ) Sebagai Alat Pembayaran Dalam
Hukum Islam,” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Dan Akad Syariah Vol 3, no. No 5
(2020), h.55.
Febri Annisa Sukma, “Konsep Dan Implementasi Akad Qardhul Hasan Pada Perbankan
Syariah Dan Manfaatnya,” Jurnak Ekonomi Dan Keuangan Syariah Vol 3, no. No 2
(2019), h. 28.
Febri Annisa Sukma,“Konsep dan Implementasi Akad Qardhul Hasan Pada Perbankan
Syariah dan Manfaatnya.” Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, Vol 3 No 2
(2019), h. 28
Septi Ayu, Triten Nina, and Versiandika Yudha Pratama, “Analisis Motivasi Pinjaman
Nasabah Pada Rentenir Berdasarkan Prinsip Pembiayaan Syariah,” Jurnal Of Syaria
Finance and Banking Vol 1, no. No 1 (2021), h. 31.
M H D Fakhrurrahman Arif, “Qardh Dalam Pandangan Islam,” Jurnal Siyasah: Hukum Tata
Negara Vol 2 No 1 (2019), h.53.
Muhammad, “Agunan Yang Diambil Alih : Sebuah Mekanisme Dalam Penyelesaian Kredit
Macet.” Jurnal Ekonomi Syariah, Vol 5 No 3 (2018), h. 19
Pohan, “Peranan Penggunaan Agunan Di Bank Islam Hubungannya Dengan Sistem
Operasional Perbankan Syariah Di Medan.” Jurnal Akuntansi, Vol 6 No 2 (2020),
h.111
Lambang Siswadi, “Kreditur Dan Debitur Dengan Hak Perlindungan Hukum Dalam
Perjanjian Kredit Tanpa Agunan,” Jurnal Ilmu Hukum Vol.15 No. 1 (2019), h.89.
Yosi Aryanti, “Eksistensi Agunan Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada Lembaga
Keuangan Syariah,” Jurnal Ecodemica Vol. 2, No.3 (2017), h. 124.
Latifa Fitriani, “Jaminan Dan Agunan Dalam Pembiayaan Bank Syariah Dan Kredit Bank
Konvensional,” Jurnal Pembangunan 47, No. 1 (2017), h. 134.
Surya, “Explorasi Algoritma C4.5 Dan Forward Feature Selection Untuk Menentukan
Debitur Baik Dan Debitur Bermasalah Pada Produk Kredit Tanpa Agunan
(Kta).”Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah, Vol 2 No 3 (2020), h. 16.
Vendra Irawan, “Kedudukan Agunan Dalam Akad Pembiayaan Mudharabah Pada Bank
Syariah,” Jurnal Hukum Islam Vol 2, no. No 02 (2017), h.16.
124
Yusvita Nena Arinta, “Eksistensi Bank Wakaf Mikro Dan Implikasinya Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Islam,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam
Vol 6, no. No 2 (2020), h. 372.
Putu Vista Viani, “Pengaturan Kebijakan Kredit Tanpa Agunan Di Indonesia,” Jurnal
AKMAMI (Akuntansi Manajemen Ekonomi) Vol 10, No 1 (2021), h. 13.
Nina Herlina, “Antisipasi Bank Untuk Menghindari Kredit Macet Yang Ditimbulkan Oleh
Kerugian Debitur Akibat Pencemaran Lingkungan,” Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol
6, no. No 2 (2018), h. 210.
Iskandar, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Permodalan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.”Jurnal Ekonomi Akuntansi, Vol 4
No 1 (2019), h. 12
Dian and Hia, “Pengaruh Pembiayaan Ultra Mikro (UMI) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah Melalui Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Dan Kecil.” Jurnal Ekonomi
Islam Vol 1 no 8 (2020), h. 77
Iskandar, “Peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Permodalan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.” Vol 6 No 1 (2019)h. 12
Dewi Jayanti Mandasari and Widodo, “Strategi Pemasaran Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah (Umkm) Batik Magenda Tamanan Kabupaten Bondowoso,” JURNAL
PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu
Sosial Vol 13, no. No 1 (2019): h. 123.
Muhammad Alan Nur, “„Kontribusi Bank Wakaf Mikro Terhadap Pemberdayaan Usaha
Mikro Di Lingkungan Pondok Pesantren,‟” Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan
Terapan Vol 1, no. No 1 (2019): h. 35.Jurnal Perbankan Syariah, Vol 2 No 1
(2021):h.43
Dandan Irawan, “Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Melalui
Jaringan Usaha,” Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 11, no. No 2 (2020), h.
116.
Etik Umiyati and Erni Achmad, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi
Online Pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Jambi,” Jurnal
Paradigma Ekonomika Vol16, no. No 2 (2021), h.266.
125
Sri Dewi Setiawati, “Strategi Membangun Branding Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil
Menengah,” JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2,
no. No 1 (2019), h. 136.
Setiawati.” Strategi Membangun Branding Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah”,
Jurnal Ekonomi Islam, Vol 4 No 3 (2020), h. 44
Maulana, “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mikro Syariah Terhadap Keberhasilan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM),” Jurnal Insitusi Politeknik Ganesha Medan
Juripol Vol 2, no. No 1 (2011), h. 146.
Simatupang, “Pinjaman Modal Usaha Tani Pada Bank Daerah Versus Bank Negara.”Jurnal
Akuntansi, Vol 4 No 1 (2021), h.11
Wasilah, “Efektivitas Modal Usaha Kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga
Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga.” Jurnal Ekonomi dan Ekonomi islam, Vol
8 No 5 (2020), h. 21
Syaiful Amri, “Analisis Terhadap Efektifitas Pemberdayaan Ekonomi Umat Dan
Sustainabilitas Bank Wakaf Mikro Al-Muna Berkah Mandiri Yogyakarta.” Jurnal
Ilmu Akuntansi dan Ekonomi, Vol 1 No 3, (2019), h. 56
Aisyah, Islam, and Sunan, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren Di Jawa Timur.” Jurnal Ekonomi
manajemen, Vol 3 No 1 ( 2019), h. 90
Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan Usaha Mikro
Di Surabaya.” Jurnal Akuntansi, Vol 7 No 4 (2018), h. 55
Ulfi Putra, “Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat d Alam Perspektif Al Qur ‟ an.”
Jurnal Manajemen, Vol 6 No 5 (2019), h. 21
Chairul Basrun, “Pengintegrasian Model Pemberdayaan Masyarakat,” Jurnal Fakultas
Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Vol. 2, no. No.3 (2018),h. 270.
Chairul Basrun.”Pemberdayaan Pondok Pesantren Di Jawa Barat dalam Aqidah Islam”
jUrnal Ekonomi Islam, Vol 2 NO 3 (2019), h.66
Kristina Sedyastuti, “Analisis Pemberdayaan UMKM Dan Peningkatan Daya Saing Dalam
Kancah Pasar Global,” Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia Vol.2, no.
No.1 (2018), h. 127.
Faiq, “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Penguatan Modal Dan Pemberdayaan Usaha Mikro
Di Surabaya.”Jurnal Manajemen, Vol 7 No 4 (2017), h.22
126
Zeehan Fuad Attamimi, “Prinsip Syariah Dalam Penyelenggaraan Bank Wakaf Mikro
Sebagai Perlindungan Hak Spiritual Nasabah Jurnal Ilmu Ekonomi,,” Jurnal
Jurisprudence Vol. 9, no. No. 2 (2019), h. 132.
Aisyah, Islam, and Sunan, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren Di Jawa Timur.”Jurnal Ekonomi Islam,
Vol 6 No 2 (2018), h.231
Moh Arifin, “Manajemen Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Bank Wakaf
Mikro : Ekplanatory Study.”Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi, Vol 7 No 1
(2019), h. 443
Lutfi Mustofa, “Denda Pembayaran Keterlambatan Kartu Kredit Syariah Dalam Perspektif
Ekonomi Islam,” Jurnal Akuntansi Manajemen Ekonomi Vol 2, no. No 1 (2021), h.
101.
T Mulianti, “Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (Kur) Terhadap Peningkatan
Usaha Mikro Nasabah Bri Unit Ampenan Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal
Econetica: Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi, Dan … Vol 2, no. No 3 (2020), h. 116.
Fitri Ananda,”Analisis Perkembangan Usaha Mikro kecil dan menengah setelah
memperoleh pembiayaan”. (Skripsi Program Pasca Sarjana IESP Universitas Neger,
Semarang, 2017), h. 8
Muhammad Muhib Alwi, “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid Di Tengah
Pandemi Covid-19,” no. 1 (2020), h. 104.
Ismail et al., “Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa
PRodi PPKN FKIP Unram.”Jurnal Ekonomi Islam, Vol 1 No 7 (2020), h. 46
R. Mustopa et al., “Pelatihan Dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia Di
Masa Pandemi COVID-19,” Sostech 1, no. 3 (2021), h. 74.
Ismail et al., “Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa
PRodi PPKN FKIP Unram.”Jurnal Eknomi dan Manajemen, Vol 7 No 1 (2021), h.
30
Tomy Michael, “Hukum Tata Negara Darurat Corona Di Indonesia” Jurnal Hukum Tata
Negara,Vol 1 No 3 (2020),h. 179.
Nova Indah Saragih, Verani Hartati, and Muchammad Fauzi, “Tren, Tantangan, Dan
Perspektif Dalam Sistem Logistik Pada Masa Dan Pasca (New Normal) Pandemik
128
LAMPIRAN
132
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Daftar Nama-nama Sampel Pengelola dan Nasabah Bank Wakaf Mikro Pondok
Pesantren Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran
133
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Pedoman Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara
5. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan pelatihan dalam rangka pemberdayaan ekonomi yang
dilakukan oleh Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul'Ulum?
6. Menurut anda, apakah pemberian pinjaman modal usaha di Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul'Ulum sudah tepat sasaran?
7. Bagaimanakah perkembangan usaha anda setelah mendapatkan pinjaman modal usaha dari Bank
Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul'Ulum?
8. Pernahkah anda telat membayar angsuran? Apa alasan anda terlambat membayar?
9. Menurut anda, apakah pelayanan yang diberikan pihak Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul'Ulum sudah baik?
C. Dokumentasi
1. Dokumentasi Sejarah,kondisi geografis,visi misi, lokasi dan struktur organisasi Bank Wakaf Mikro
Pondok Pesantren Minhadlul'Ulum Kabupaten Pesawaran.
Lampiran 4
139
Lampiran 5
145
Daftar Nama-nama Sampel Pengelola dan Nasabah Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren
Minhadlul‟Ulum Kabupaten Pesawaran
No Nama Keterangan
1 Muhammad Sarifudin ,S.Pd.I Manajer LKM Syariah BWM MU
2 Bayu Ilyas Supervisor LKM Syariah BWM MU
3 Fatkhur Rokhim, S.Pd.I Administrasi Keuangan LKM Syariah BWM MU
4 Kartini IRT
5 Sulatin Petani
6 Eka Wati Pedagang Pakaian Muslim
7 Warjiah Pedagang Sembako
8 Endang Rina Astuti Pedagang Gorengan
9 Tatik Petani
10 Fatimah Pedagang Nasi Uduk
11 Suprihatin Petani