Askeb Keluarga Tn. I
Askeb Keluarga Tn. I
Askeb Keluarga Tn. I
Disusun oleh :
Dian Maya Angelina
NIM. P1337424120259
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan laporan ilmiah ini
dengan judul “Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Tn. I RT 5B/RW 04
Kelurahan Bandengan” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam tidak lupa selalu
kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna.
Selanjutnya dengan rendah hati penulis meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk laporan ilmiah ini supaya selanjutnya dapat di revisi kembali. Karena
penulis sangat menyadari, bahwa yang telah penulis buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebidanan komunitas tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat,
keberhasilan kebidanan komunitas dalam rangka upaya peningkatan Kesehatan
ibu, anak dan keluarga bergantung kepada dukungan masyarakat itu sendiri.
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau
institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari
pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan
bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang
luas dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah
bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif
pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar
dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi
yang telah diberikan.
Peran serta masyarakat proses dimana individu, keluarga, Lembaga
swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas pada umumnya.
Pergerakan dan pemberdayaan masyarakat di bidang Kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang Kesehatan, dengan demikian
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses, sedangkan
kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat di bidang
Kesehatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi
masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.
Keluarga yang sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik,
diantaranya dapat dipertimbangkan dari segi kesehatan ibu dan anak. Program
pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak (KIA) terutama pada kelompok yang
paling rentan yaitu kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi
baru lahir (Depkes RI, 2011).
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan komunitas yang dilakukan
pada keluarga Tn. I di RT 5B/RW 04 Kelurahan Bandengan?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. I di RT 5B/RW
04 Kelurahan Bandengan dengan menggunakan SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif pada keluarga Tn. I di RT 5B/RW
04 Kelurahan Bandengan.
b. Melakukan pengkajian data objektif pada keluarga Tn. I di RT 5B/RW 04
Kelurahan Bandengan.
c. Menentukan Analisa pada keluarga Tn. I di RT 5B/RW 04 Kelurahan
Bandengan.
d. Menyusun penatalaksanaan paada keluarga Tn. I di RT 5B/RW 04
Kelurahan Bandengan.
D. MANFAAT
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai metode penilaian pada para mahasiswa dalam melaksanakan
tugasnya dalam menyusun laporan ilmiah Praktik Kebidanan Komunitas,
membimbing dan mendidik mahasiswanya agar lebih terampil dalam
memberikan asuhan kebidanan serta sebagai tambahan referensi di
perpustakaan tentang asuhan kebidanan.
2. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pemberian asuhan
kebidanan komunitas pada keluarga Tn. I di RT 5B/RW 04 Kelurahan
Bandengan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
BAB II
DASAR TEORI
C. KEHAMILAN
a. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses bertemunya sel telur dengan sel
sperma yang terjadi didalam saluran reproduksi wanita. Kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 230 hari,
40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sulistyawati, 2011).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional (Prawirohardjo, 2010).
b. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Kehamilan Trimester II
Perubahan yang terdapat pada ibu hamil trimester II sebagai beriku
(Hutahaean, 2013) :
1. Uteruss
Uteruss akan terus membesar seiring dengan bertambahnya janin dalam
rahim. Selama pembesaran ini, uteruss berkomntraksi kekanan, hal ini
disebabkan adanya kolon rektosigmoid disebelah kiri. Setelah bulan
keempat kehamilan, kontraksi uteruss dapat dirasakan melalui dinding
abdomen yang disebut dengan braxton hick.
2. Serviks uteri
Pada kehamilan trimester dua ini, serviks akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak. Terjadi hipervaskularisasi akibat peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Serviks juga masih mengalami perlunakan
dan pematangan secara bertahap.
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan vaskularisasi yang disebabkan
oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Hal ini menyebabkan
sensitivitas meningkat sehingga dapat membangkitkan keinginan hasrat
seksual. Peningkatan relaksasi dinding pembuluh darah dan semakin
besarnya uteruss dapat menimbulkan edema dan varises pada vulva.
4. Ovarium
Bekas pelepasan ovum dalam ovarium disebut korpus liteum. Pada
kehamilan trimester kedua ini korpus luteum mulai menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron, namun korpus luteum tergantikan fungsinya
setelah plasma terbentuk. Plasma menjadi sumber dari kedua hormon
tersebut. Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin
(HCG), human plasenta laktogen (HPL), atau human chorionic
somatomammothropin (HCS), dan human chorionic thyrotropin (HCT).
Jadi pada ini plasenta mulai menggantikan fungsi korpus luteum.
5. Mammae
Selain payudaya yang membesar sebagian ibu hamil setelah memasuki
usia kehamilan 12 minggu putting susunya mulai mengeluarkan cairan
berwarna putih agak jernih yang disebut colostrum.
6. Kulit
Pada trimester kedua ini sudah mulai terdapat striae gravidarum yang
banyak pada kulit abdomen, yaitu tanda renggang yang terbentuk akibat
serabut-serat elastis dari lapisan kulit terdalam terpisah dan terputus. Hal
ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal pada perut ibu.
7. Sistem kardiovaskuler
Peningkatan volume darah terjadi sekitar 30-50% karena adanya retensi
garam dan air di sebabkan sekresi aldosteron dari adrenal dan estrogen.
Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan
perubahan hasil auskultasi. Pada usia kehamilan antara minggu ke-24
dan 20 terjadi peningkatan denyut jantung 10-15 kali permenit
kemudian menetap sampai aterm.
8. Sistem respirasi
Ibu hamil sering mengalami sesak nafas karena penurunan tekanan
karbon dioksida ketika memasuki usia kehamilantrimester II. Kejadian
tersebut dipengaruhi peningkatan hormon progesteron.
9. Sistem pencernaan
Ibu hamil akan mengalami banyak keluhan yang dikarenakan perubahan
anatomi fisiologis sistem pencernaan diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Konstipasi yang disebabkan oleh hormon estrogen yang semakin
meningkat.
b. Perut kembung yang disebabkan adanya tekanan uteruss yang membesar
dalam rongga perut, sehingga mendesak organ-organ pencernaan kearah
atas dan lateral.
c. Hemoroid yang disebabkan oleh konstipasi dan naiknya tekanan vena-
vena di bawah uteruss.
d. Panas perut yang terjadi aliran balik asam gastric ke dalam esofagus
bagian bawah
10. Sistem perkemihan
Vaskularisasi meningkat membuat mucosa kandung kemih menjadi
mudah luka dan berdarah. Pembesaran kandung kemih menimbulkan
rasa ingin berkemih walaupun kemih hanya berisi sedikit urine.
11. Sistem muskuloskeletal
Mobilisasi sendi berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan
tangan terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik ke
belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang
lebih lentur sehingga ibu hamil terlihat seperti penderita lordosis. Sering
juga ibu hamil mengeluh mengenai kram kaki yang terjadi akibat tekanan
dari rahim pada pembuluh darah terutama menuju kaki membuat darah
mengalir kembali kearah kaki, menyebabkan terjadinya kram.
c. Perubahan dan Adaptasi Psikologi Kehamilan Trimester II
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester
ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu
yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
(PusDikNaKes, 2003: 27)
Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik,
kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan
perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum
menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti
tentang kehamilannya (Tri Rusmi Widayatun, 1999:154)
D. ANTENATAL CARE
(ANC) a. Pengertian ANC
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan Kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya
Kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010).
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil
secara berkala untuk menjaga Kesehatan ibu dan bayinya.
b. Tujuan Dan Manfaat ANC
Menurut Rukiah (2013) tujuan dilakukannya pemeriksaan antenatal
yaitu:
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial
ibu dan bayi.
c) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Manfaat dilakukannya ANC adalah :
1. Untuk memastikan kehamilan
2. Mengetahui apakah kehamilan berada didalam Rahim
kehamilan bertambah.
Usia Kehamilan TFU dalam cm Tinggi Fundus Uteri
28 minggu 25 cm 3 jari diatas pusat
32 minggu 27 cm Pertengahan pusat dengan PX
36 minggu 30 cm 1 jari dibawah PX
40 minggu 33 m 3 jari dibawah PX
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul,
untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan
janin selama masa kehamilan.
e) Tentukan presentasi janin dan denyut janin (DJJ)
Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) sebagai acuan untuk
mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan janin, khususnya denyut
jantung janin dalam rahim. Denyut jantung janin normal permenit
adalah sebanyak 120-160 kali. Pemeriksaan denyut jantung janin harus
dilakukan pada ibu hamil, dan denyut jantung janin baru dapat didengar
pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Alat yang sering digunakan dalam menentukan posisi janin dan
denyut jantung janin saat ini adalah USG (Ultra Sono Grafi). USG
adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik (gelombang yang memiliki frekuensi yang tinggi
yaitu 250 kHz – 2.000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam
layar monitor.
f) Skrining status imunisasi tetanus dan beikan imunisasi tetanus toksoid
(TT) bila diperlukan.
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh
penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
- Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum.
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada
neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh
clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun)
dan menyerang sistim saraf pusat.
- Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka
Antigen Interval (Selang Waktu Lama
Minimal) Perlindungan
Selain itu ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan antenatal care yang sesuai
dengan anjuran. Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada kehamilan normal minimal
6x dengan rincian : 2× di Trimester 1, 1× di Trimester 2, 3× di Trimester 3, dan
minimal 2× diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan
ke-5 di Trimester 3 (Kemenkes RI, 2020).
Pinem, Srilina. 2017. Modul Askeb Komunitas. Medan: Akademi Kebidanan Mitra
Husada Medan
Turrahmi, Hirfa. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Tyastuti, Siti. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : Pusdik SDMKes Badan
PPSDMKes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Yuliani, Diki Retno, Elfirayani Saragih, dkk. 2021. Asuhan Kehamilan. Medan :
Yayasan Kita Menulis