Ramona T.mercer
Ramona T.mercer
Ramona T.mercer
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana biografi Ramona T. Mercer?
1.2.2 Bagaimana asumsi yang mendasari model konseptual Ramona T.
Mercer?
1.2.3 Bagaimana skema teori konseptual Ramona T. Mercer?
1.2.4 Bagaimana pandangan konsep Ramona T. Mercer?
1.2.5 Bagaimana konsep utama teori konseptual Ramona T. Mercer?
1.2.6 Bagaimana paradigma keperawatan berdasarkan teori konseptual
Ramona T. Mercer?
1.2.7 Bagaimana kelebihan dan kekurangan teori konseptual Ramona T.
Mercer?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui biografi Ramona T. Mercer.
1.3.2 Mengetahui asumsi yang mendasari teori konseptual Ramona T.
Mercer.
1.3.3 Mengetahui skema teori konseptual Ramona T. Mercer.
1.3.4 Mengetahui pandangan teori konseptual Ramona T. Mercer.
1.3.5 Mengetahui konsep utama teori konseptual Ramona T. Mercer.
1.3.6 Mengetahui paradigma keperawatan berdasarkan teori konseptual
Ramona T. Mercer.
1.3.7 Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori konseptual Ramona T.
Mercer.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
yang mempengaruhi peran ibu tersebut adalah temperamen bayi, kemampuan
memberikan isyarat, penampilan, karakteristik umum, responsiveness dan
kesehatan umum.
Asumsi Mercer berkaitan dengan pengembangan model maternal role
attainment ini di antaranya adalah bayi baru lahir diyakini sebagai patner yang
aktif dalam proses pencapaian peran ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
peran ibu serta peran pasangan dan bayinya akan mereflesikan kompetensi ibu
dalam menjalankan perannya sehingga dapat tumbuh dan berkembang.
Perkembangan identitas peran ibu sangat terpengaruh oleh kondisi psikologis
dan keadaan bayi. Pada bayi, respon perkembangan yang berpengaruh terhadap
interaksi dengan perkembagan identitas peran ibu antara lain; adanya kontak mata
sebagai isyarat komunikasi, refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah
laku yang tenang sebagai respon terhadap perawatan ibu, konsistensi tingkah laku
interaksi dengan ibu serta respon ibu terhadap bayinya dapat meningkatkan
pergerakan bayi.
Dengan demikian kondisi bayi baru lahir sangat berpengaruh terhadap
pencapaian dan pengembangan peran ibu sehingga perawatan bayi baru lahir
adalah komponen penting dalam penerapan model konseptual yang dikemukakan
oleh Mercer.
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, Ramona T. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok
bahasan :
a. Efek Stress Antepartum
Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan
pengalaman negativ dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang diberikan
dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social
4
5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut Ramona T.
Marcer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik
yang positif ataupun yang negative.bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil
dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan
dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan
keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
5
Ada empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru Ramona T.
Mercer:
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan
penyesuaian sosial dan psikologis dengan mempelajari segala sesuatu yang
di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di
butuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c. Informal
Di mana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya.
d. Personal
Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan
perannya sebagai ibu.
6
2) Faktor bayi
a. Temperament
b. Kesehatan bayi
3) Faktor-faktor lainnya
a. Latar belakang etnik
b. Status perkawinan
c. Status ekonomi
a. Emotional support
b. Informational support
c. Physical support
d. Appraisal support
7
c) Disruption phase (6-8 bulan)
d) Reorganisation phase (8-12 bulan)
FATHER OF INTIMATE
PARTNER
INTANT
MOTHER
Upaya pembentukan karakter anak yang cerdas secara jasmani dan ruhani
(Emotional and Spiritual Quotient) diyakini berawal dari pola asuh keluarga yang
baik. Tujuannya yaitu untuk mewujudkan anak yang berkualitas, cerdas dan
berakhlak mulia. Tidak hanya ibu, kedua orang tua berperan besar dalam
pembentukan karakter anak yang positif.
a. Ayah
Figure ayah sangat berperan penting terhadap social anak dan ibu.
Aktifnaya sel sel sperma dan sel telur sangat berpengaruh terhadap
kesehatan anak ketika telah dilahirkan. Studi saat ini dari 219 anak
dinyatakan memiliki kelainan karena kontaks ayah dan ibu saat IPV dan
kurangnya kontak ayah dan anak dalam kehidupan sehari- hari. Beberapa
etnis ragam usia menyatakan 50 % anak yang berusia 6 sampai 12 tahun
lebih emosional dari pada anak yang berusia 13 tahun karena kekerasan
dari ayah terhadap ibu atau terhadap dirinya sendiri. Dan beberapa ibu
ketika di tanyakan dan diperiksa hubungan antara kontak ayah dan ibu saat
IPV menyatakan bahwa dirinya mengalami beberapa tekanan batin.
Internalisasi dan Eksternalisasi masalah anak harus diperhatikan .
8
( Internalisasi : prosesi anak dari batin) artinya orang tua khususnya ayah
harus memerhatikan apa yang di inginkan anak, hal yang anak sukai dan
bagaimana mengatasi anak yang pastinya berbeda karakter.
(eksternalisasi : prosesi anak dari luar contohnya lingkungan) artinya
seorang ayah harus tau dengan siapa anak bergaul atau berteman dan apa
yang ia lakukan di luar sana. Sekitar 30 % anak mengatakan hanya
memiliki sedikit waktu untuk bertemu dengan ayah yang alas an nya
sibuk, 15 % anak mengatakan tidak mendapatkan kesempatan sama sekali
untuk bertemu dengan ayah. Dan 15% lain nya mengatakan jangankan
anak, ibu saja sulit bertemu dengan ayah.
Mitra kasus penyalahgunaan intim biasanya pusat pada penyediaan
layanan bagi ibu dan anak-anak mereka. Ramona T. mercer membahas
pergeseran paradigma-ayah-anak dengan dua angka dengan disajikan
dengan menggambarkan akibat negative penyalahgunaan pasangan intim
mempengaruhi hubungan mereka. Pembelajaran sosial, ayah,ibu
maskulinitas, dan teori-teori trauma kompleks yang digunakan untuk
pemecahan masalah ini.
b. Ibu
9
filosofi asuhan kebidanan menarche, kehamilan, nifas dan monopouse
merupakan hal yang fisiologis.
10
siapa, apa, bagaimana, kenapa hal kecil itu terjadi adalah tugas dasar orang
tua. dalam tahap ini beberapa hal yang akan berperan penting:
a) Keseharian
Dengan siapa anak berteman dan apa yang dilakukannya, orang tua
harus tau. namun bukan berarti kita menjadi polisi anak yang selalu membatasi
hal- hal yang menurut mereka penting selago hal itu masih positif. Contoh: anak
dilarang belajar kelompok dirumah teman karena ditakutkanakan berbuat macam-
macam. Beri kepercayaan terhadap anak dengan koridor – koridor tertentu
sehingga anak tidak merasa tertekan.
b) Keluarga
Bukan hanya ayah dan ibu yang dijadikan fasilitator anak dan
perawatan anak. Keluarga besar seperti nenek, kakek, bibi dan paman juga
berperan penting dalam menumbuhkan hal pola fikir anak yang positif. Sekalipun
ada hal yang negative pada keluarga jangan sampai melibatkan anak yang masih
balita karena bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak yang akan menjadi
stress.
c) Sekolah
Sekolah adalah tempat kedua setelah orang tua dalam membentuk
pribadi anak yang baik. Disekolah mereka akan mendapatkan pendidikan formal
dan non formal. Mereka akan berhadapan dengan guru yang berperan menjadi
orang tua kedua, dan teman-teman sebgai saudara di lingkungan sekolah.
3. Mikrosistem
Tahapan terakhir adalah bagaimana anak akan berinteraksi dengan
masyarakat. Dalam hal ini akan banyak penilaian terhadap berhasil tidaknya oang
tua dalam mendidik anak karena
11
Dalam hal ini melibatkan empat kondisi eksperimental . Dalam setiap kondisi
subyek diberi baik dalam asumsi makanan anak semisalnya. Makanan yang
harus diberikan terhadap anak harus di perhatikan berkalori tinggi atau rendah
kalori. Subyek , 10 wanita berat badan normal nonrestrained terkendali dan
10 orang lain nya tidak normal. Semua subjek melaporkan sensasi
menunjukkan kepekaan terhadap isyarat internal. Namun, peringkat pemakan
terkendali ' kelaparan juga dipengaruhi oleh percaya isi minuman ,
menunjukkan kepekaan terhadap isyarat eksternal . kepekaan bukan hanya
nharus dilakukan dalam asupan makanan melainkan dalam pemerhatian
lingkungan juga.
b. Menyusun konsep
Konsep orang tua dalam membentuk pola fikir anak pasti berbeda.
Titik kehidupan manusia adalah cirri khas. Jika manusia sama berarti tidak
akan ada yang salah dan benar. Maka dari itu ibu dan ayah harus menyusun
konsep alam mendidik anak dengan begitu orang tua akan tau bagaimana
anak mereka akan tumbuh.
c. Membentuk karakter anak
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan???
1. Meminta saran terhadap orang yang dianggap sanggup membentuk
karakter anak yang baik
2. Mengetahui tipe anak
3. Mengetahui kemampuan anak sedari dini
d. Akhlaqul karimah
e. Memberikan pengalaman yang baik dan bermanfaat
f. Menjaga kesehatan dasar
Kesahatan anak perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang. Bukan
hanya pencegahan untuk penyakit yang tergolong atas seperti diabetes dan
lain-lain. Melainkan jagalah anak dari hal hal kecil seperti flu batuk karena
dari hal kecilah sesuatu akan menjadi besar. Entah berupa hal negative atau
positif suatu keadaan.
12
g. Hindari kekerasan.
Kenakalan anak tidak bias dilawan dengan kekerasan. Karena ada anak
yang cenderung akan semakin puas atas kenkalan nya karena mendapat
perlakuan tidak baik dari orang tua. Usahakanlah lebih dekat terhadap
anak.
Dengan beberapa hal yang harus diperhatikan tersebut maka peran
ibu sebenarnya adalah
1) Menjadi kakak
2) Menjadi adik
3) Menjadi teman
4) Menjadi segalanya
2. Anak
Jika ibu telah memberikan hal yang baik maka anak akan membentuk
suatu kepribadian berupa:
a. Perangai atau cara berfikir yang positif
b. Penampilan yang baik
c. Kemampuan untuk berinteraksi yang baik
d. Memahami kesehatan yang dikatagorikan penting.
13
Mercer membedakan perilaku bayi khususnya temperamen bayi ke dalam
dua kategori yaitu:
1. Tipe ”easy infant” dimana bayi menunjukkan fungsi tubuh yang teratur,
perasaan yang positif dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan
lingkungan.
2. Tipe ”difficult infant” dimana bayi menunjukkan irama tubuh yang tidak
beraturan serta berespon lambat terhadap rangsangan atau situasi yang baru.
Proses pencapaian identitas peran ibu ini menurut model konseptual Mercer
dapat memakan waktu sebulan atau beberapa bulan. (Mercer, 1995).
Sedangkan masa bayi baru lahir atau neonatus berlangsung selama 40 hari
bahkan di klinik bersalin atau rumah sakit pengaplikasian pada bayi baru
kurang dari 24 jam. Perawatan bayi selanjutkan menjadi tanggung jawab
perarwat yang ada di komunitas dan perawat anak.
Meighan (2001), mengemukakan bahwa teori Mercer sangat relevan
digunakan pada berbagai setting praktek keperawatan maternitas dan anak. Hal ini
didasarkan pada hasil penelitiannya yang selalu dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan keperawatan. Penerapan konsep Mercer ini lebih banyak terfokus pada
kondisi psikologis dan fisik sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tidak
terkaji. Oleh karena itu agar dapat menggali data yang komprehensif konsep
model Mercer ini harus dikombinasi dengan teori lain yang mencakup kebutuhan
dasar manusia.
Peran ayah yang terlibat dalam proses persalinan dan perawatan bayi akan
meningkatkan pencapaian ikatan kasih sayang secara utuh. Selain itu kondisi ibu
dan bayi yang sehat dan sangat diharapkan oleh ibu akan mempercepat
pencapaian peran menjadi ibu. Hal ini sangat menguntungkan mengingat dampak
pelaksanaan bonding attachment pada bayi adalah bayi akan merasa dihargai,
diperhatikan, menumbuhkan sikap percaya, aman, berani bereksplorasi,
bertambah pengetian, menumbuhkan sikap social dan merupakan fase awal
tersiptanya dasar kepribsian yang positif. (Klaus, 1990).
Teori Mercer sangat aplikatif jika ditujukan untuk mengkaji kondisi yang
berkaitan dengan pencapaian peran namun teori ini belum aplikatif dalam
menggali data yang berhubungan dengan kebutuhan dasar terutama pemenuhan
14
kebutuhan fisik. Oleh karena itu penerapan konsep Mercer perlu dimodifikasi
dengan teori lain untuk melengkapi kekurangannya.
2.6 Konsep Utama dan Definisi Teori Ramona T Mercer
Konsep Utama dan Definisi Mercer menggunakan konsep-konsep utama
dalam mengembangkan model konseptualnya. Konsep-konsep tersebut adalah:
1. Maternal role attainment adalah proses interaksi dan perkembangan yang
terjadi dari waktu ke waktu di mana ibu menjadi dekat pada bayinya,
memperoleh kompetensi dalam tugas-tugas perawatan terlibat dalam
perannya. Gerakan ke negara pribadi di mana ibu mengalami rasa
harmoni, keyakinan, dan kompetensi dalam cara dia melakukan peran
adalah titik akhir dari peran identitas ibu pencapaian ibu.
2. Maternal identity menunjukkan internalisasi diri dari ibu.
3. Perception of birth experience adalah persepsi setiap wanita dalam
menunjukkan persepsi pengalamannya selama melahirkan bayinya.
4. Self esteem digambarkan sebagai persepsi individu dalam
menggambarkan dirinya sendiri.
5. Self-concept (self-regard) sebagai persepsi individu tentang bagaimana
orang lain melihat satu dan penerimaan diri persepsi. Konsep diri adalah
seluruh persepsi individu terhadap kepuasan diri, penerimaan diri, harga
diri dan kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.
6. Fleksibility dikemukaan untuk menunjukkan bahwa peran tidaklah kaku.
Fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan
meningkatnya perkembangan. Ibu yang lebih tua berpotensi untuk
mengalami kekakuan pada bayinya dan untuk menyesuaikan pada setiap
situasi.
7. Childrearing attitude adalah sikap ibu atau keyakinan ibu tentang
pengasuhan.
8. Health status didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap prioritas
kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi
atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam kesehatan,
orientasi sakit dan memutuskan peran sakit.
15
9. Anxiety digambarkan sebagai persepsi individu tentang situasi yang penuh
stress seperti adanya bahaya atau ancaman.
10. Depression ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan yang
ditunjukkan dari perilaku ibu.
11. Role strain-role conflict didefinisikan sebagai konflik dan kesulitan yang
dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran ibu.
gratification-satisfaction digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan,
umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam
berinteraksi dengan bayinya dalam memenuhi tugas rutinnya sebagai
seorang ibu.
12. Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan identitas yang
digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap dan
emosi yang telah terbentuk.
13. Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi sulit mengirimkan
untuk membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan dan
keputusasaan dari ibu. Status kesehatan bayi (infant health status) adalah
kesakitan yang disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi
proses kasih sayang (attachment).
14. Infant characterize meliputi temperamen bayi, penampilan dan status
kesehatan.
15. Infant cues adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap
ibunya.
16. Family didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas
subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-ayah,
ibu-janin/bayi, ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem.
17. Family functioning adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan
hubungan antara kelurga dan sub sistem serta unit sosial yang tinggal
dalam rumah.
18. Father or intimate partnert berkontribusi pada proses pencapaian peran
ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang lain.
Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi
pencapaian peran ibu.
16
19. Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan
lingkungan.
20. Social support adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas dengan
bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap untuk
membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup
dukungan emosional, informasi, fisik dan penilaian.
21. Mother-father relationship adalah persepsi tentang hubungan pasangan
yang mencakup nilai, tujuaan antara kedun dan perjanjian. Kasih sayang
ibu terhadap bayinya berkembang seiring dengan lapangan emosional dari
hubungan orangtuanya.
2.7 Paradigma Keperawatan Bedasarkan Model Konseptual Ramona T.
Mercer
Keperawatan Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah
profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah
kesakitan dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk
mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar
pengetahuan bagi pelayanan keperawatan. Pengkajian selanjutnya pada klien dan
lingkungan, perawat mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan layanan pada
klien yang meliputi dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien
yang tidak mampu merawat dirinya sendiri.
Manusia Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep
manusia namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai
bagian dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan
menjadi orang tua jika telah melalui mother-infant dyad. Inti dari manusia
tersusun dari konteks budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk situasi.
Konsep kepercayaan diri dan harga diri sebagai manusia terpisah dari interaksi
dengan bayinya dan ayah dari bayinya atau orangg lain yang berarti yang saling
mempengaruhi. Kesehatan Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua
sebagai persepsi kesehatan yang mereka lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang
kesehatan, risiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang
kesehatan, orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi
baru lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang
17
tua pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan
yang ditunjukkan untuk bayi. Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses
yang memerlukan perhatian penting selama perawat persalinan dan proses
kelahiran.
Lingkungan Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer
diadaptasi dari definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan
berdasarkan teori awalnya. Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak
dapat menjadi bagian dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara
perkembangan individu dan perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan
sosial dalam lingkungan dipengaruhi untuk mencapai peran maternal dan paternal
serta perkembangan anak.
b. Kekurangan
18
2.9 Nilai-nilai agama yang terkandung dalam teori Ramona
T. mercer.
"Wanita" sebagai makhluk yang dikodratkan sebagai perantara
lahirnya manusia di bumi ini. "Wanita" sanggup mengandung,
melahirkan, memelihara calon manusia dan mendidiknya. Apabila kita
membahas tentang tugas kaum "ibu", sungguh suatu tugas yang tidak
ringan. Allah SWT telah menentukan kodrat "wanita" yang berat itu,
kadang kala kaum Adam kurang mau memahami. Secara fisik dan
rohani memang "wanita" dipersiapkan memiliki kesanggupan.
19
Kemuliaan Seorang "IBU"
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Makalah ini kami terbitkan supaya mahasiswa maupun masyarakat dapat
mengetahui model konseptual Ramona T. Mercer. Kami sadar bahwa makalah ini
terdapat banyak kesalahan, maka dari itu kami mohon saran kepada teman sejawat
maupun dosen pembimbing agar makalah ini bisa menjadi lebih baik kedepannya.
21
Menurut pandangan Islam mengenai bagaimana cara mengasuh anak mulai dari
mengandung hingga mendidiknya tumbuh dewasa terdapat pada salah satu ayat
(HR Ahmad, Abu Dawud, dan al-Hakim mensahihkanya) “Seseorang perempuan
berkata kepada Rasullulah, “Wahai Rasullulah, anakku ini, aku yang
mengandungnya, air susuku yang diminumnya, dan dibilikku tempat
berkumpulnya bersamaku”
Yang berdevinisi, seorang ibu dapat merawat anaknya dari proses paling awal
hingga proses paling akhir, ia juga dapat dibantu oleh seorang ayah, maupun
seorang anggota kearga yang lainna.
22
DAFTAR PUSTAKA
Marriner, Tomey (2006). Nursing theorists and their works. 6th :Mosby
Elsivier.
23