INFUSA
INFUSA
INFUSA
PRAKTIKUM FARMASETIKA II
INFUSA
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu
900 selama 15 menit. Pembuatannya dengan mencampur simplisia dengan derajat halus yang
cocok dalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatas penangas air selama 15 menit
terhitung mulai mencapai 900 sambil berkali-berkali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain
flanel, tambahakan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume infusa
yang dikehendaki (Anief, 1993).
Kerugian infusa yaitu rasa nyeri saat disuntikkan apalagi kalau harus diberikan berulang kali,
memberikan efek fisikologis pada penderita yang takut suntik, kekeliruan pemberian obat
atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki terutama sesudah pemberian intravena, obat
hanya dapat diberikan kepada penderita di rumah sakit atau di tempat praktik dokter oleh
perawat yang kompeten, lebih mahal dari bentuk sediaan non steril dikarenakan ketatnya
persyaratan yang harus dipenuhi (steril, bebas pathogen, jernih, praktis, dan bebas partikel)
(Ansel, 1989).
Syarat-syarat infusa yang baik adalah aman, tidak menyebabkan iritasi jaringan dan efek
toksis, jernih berarti tidak ada partikel padat, tidak berwarna kecuali obatnya memang
berwarna, sedapat mungkin isotonis artinya mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan
darah atau cairan tubuh yang lain. Tekanan osmosis cairan tubuh seperti darah, air mata,
cairan lumbai dengan tekanan osmosis larutan NaCl 0,9%. Dan harus steril, suatu bahan
dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme hidup dan patogen maupun non
patogen, serta bebas pirogen karena cairan yang mengandung pirogen dapat menimbulkan
demam (Syamsuni, 2006).
C. Resep
1. Resep No. XI
Infusum Ortosiphonis 0,5%
2. Resep standar
R/ Folium Orthosiphon 100 (Anonim, 1978).
3. KekuatanHexamini
Sediaan : Folium Orthosiphon100,5% 100 gram
Aqua 45
Hexamini 5 gram
D. Deskripsi Bahan
1. Folium Orthosiphon
Daun pucuk Orthosiphon aristatus Mig yang dikumpulkan saat tanaman berbunga.
Pemerian: bau aromatik, lemah, rasa agak asin, agak pahit, dan sepat.
Khasiat: diuretikum
2. Hexamine
Pemerian: hablur mengkilat, tidak berwarna, serbuk hablur putih, tidak berbau. Rasa
membakar dan manis lalu pahit.
Kelarutan: larut dalam 1,5 bagian air, dalam 12,5 mL etanol (95%) dan dalam 10 bagian
kloroform. Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.
Inkompabilitas : apabila dilarutkan dengan pemanasan dan secara dingin (Anonim, 1979).
3. Aquadest/Air suling
Berdasarkan isi formula tersebut sediaan ini dapat digunakan sebagai antidiuretik karena
mengandung othosiphon folium.
H. Langkah Kerja
Dimasukkan 0,5 g Folium orthosiphon yang telah dipotong ke dalam panci infusa,
ditambahkan 100 mL aquadest dan 1 mL air ekstrak
Dipanaskan di atas panci sampai suhu ± 90oC
Dibiarkan 15 menit setelah suhu 90oC, lalu larutan disaring dengan kain kasa panas
I. Etiket
Etiket yang digunakan berwarna putih, karena untuk pemakaian dalam
Beyond use date : untuk formula oral yang mengandung air tidak lebih dari 14
hari
Apotek
Farmasetika
Sekip Utara, Yogyakarta
No : XI Tgl: 15 Maret 2021
Nama Pasien : Ibu Elma
Obat : Infusum Orthosiphonis 0,5% (Antidiuretik)
Aturan Pakai : 3 x sehari 1 sendok makan, sesudah makan
Obat Dalam
Peringatan Simpan di Kadaluarsa Apoteker
K. Penyimpanan
Disimpan pada tempat suhu sejuk, kering, tertutup rapat, dan hindari sinar matahari
langsung.
M. Daftar Pustaka
Anief, 1993, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Anonim, 1978, Formularium Nasional Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Depkes RI, Jakarta.
Ansel, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV, Universitas Indonesia,
Jakarta.
Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, ECG, Jakarta.
Asisten Koreksi