1.aldi Anggara (Sistem Kerja Generator) Docx
1.aldi Anggara (Sistem Kerja Generator) Docx
1.aldi Anggara (Sistem Kerja Generator) Docx
Disusun Oleh :
Nama : Aldi Anggara
Kelas : XII TITL 2
Program Studi : Ketenaga Listrikan
Program Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
I
KATA PENGANGTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan atas kehadiran Allah
Subhanahu Wa Ta’ala karena berkat rahmat dan hidaya-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Industri di PT. PLN (Persero) UPDK Bengkulu UL PLTA
Musi, serta dapat menyusun laporan yang berjudul “GENERATOR”. Tanpa pertolongan-
Nya penulis tidak akan mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Dalam kesempatan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik berupa moral dan material yang sangat berarti dalam penyelesaian laporan ini.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan motivasi terhadap
terlaksananya Praktek Kerja Industri (Prakerind) ini.
2. PT.PLN (Persero) UPDK Bengkulu Unit Layanan PLTA Musi yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan Praktek Kerja
Industri (Prakerind).
3. Bapak Helmi Johan,S.Pd M.P.d selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Kepahiang
4. Linda Wati,SP.d selaku Kepala Prodi Kelistrikan di SMK Negeri 5 Kepahiang
5. Bapak Hendra Hutagaol,M.Pd Selaku pembimbing di Sekolah SMK Negeri 5
Kepahiang.
6. Bapak Martin Wahyunus selaku Menager Unit Layanan PLTA Musi.
7. Bapak Eko Noviarman Roes Pejabat Pelaksana K3L dan Keamanan di Unit Layanan
PLTA Musi.
10. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penulisan Laporan Praktek Kerja Industri dapat terselesaikan.
II
LEMBAR PENGESAHAN ULPLTA
MANAGER UNIT
MARTIN WAHYUNUS
vi
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Diketahui,
Kepala Sekolah
NIP.197704272010011008
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................I
KATA PENGANTAR.......................................................................................II
DAFTAR ISI.......................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. URAIAN UMUM..........................................................................................3
vi
BAB III PEMBAHASAN GENERATOR...............................................................8
3.3 Generator....................................................................................................8
3.3.1 Bagian-bagian Generator...................................................................9
3.3.2 Persamaan dan perbedaan Generator AC dan Generator DC.........10
3.3.3 Fungsi Generator PLTA..................................................................11
3.3.4 Generator PLTA..............................................................................11
3.3.5 Prinsip kerja Generator PLTA...................................................11-12
4.4 Bagian-bagian utama Generator PLTA...................................................13
4.4.1 Rotor.................................................................................................13
4.4.2 Stator...........................................................................................14-15
BAB IV JENIS - JENIS MAINTENANCE ( PERAWATAN ) .......................16-18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................19
Daftar pustaka.......................................................................................................20
Lampiran ...........................…................................……………………………..21-23
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prakerind adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai program
bersama antar SMK (Dikmenjur, 2008) disebutkan. Prakerin adalah pola penyelenggaraan
diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai
Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan
sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk
alternatif pelaksanaan seperti Day Release, Block Releasa, dan sebagainya.
Kemudian dalam jurnal program Prakerin (1999: 1) dijelaskan bahwa prakerin adalah
suatu komponen praktek keahlian profesi. Berupa secara terprogram dalam situasi
sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional yang dilakukan
industri.
Pembelajaran di dunia kerja (Industri) tersebut merupakan bagian integral dan program
diklat secara menyeluruh, karena itu materi yang di pelajari dan kompetensi yang dilatihkan
harus jelas kaitan dengan profil kompetensi tamatan yang telah ditetapkan program diklat
disusun dan dilaksanakan bersama secara bertanggung jawab antara sekolah dan industri,
serta di dukung oleh PT. PLN (Persero) mewakili industri dan tokoh masyarakat yang
mewakili dan masyarakat umum.
Maka dapat penulis simpulkan bahwa Praktek kerja industri adalah suatu strategi
dimana setiap siswa mengalami proses belajar melalui kerja langsung pada pekerjaan yang
sesungguhnya. Dengan praktek kerja industri ini peserta didik memperoleh pengalaman
dengan bahan kerja serta membiasakan diri dengan perkembangan-perkembangan baru..
1
B. TUJUAN PRAKERIN
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan sistem ganda
bertujuan untuk:
A. Menambah pengetahuan tentang UL PLTA
B. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas
dan profesional.
C. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai proses
dari pendidikan.
1. Waktu Pelaksanan
2. Tempat Pelaksanaan
2
BAB II
A. URAIAN UMUM
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi merupakan pembangkit listrik dengan
tipe Run of River. PLTA Musi memanfaatkan aliran air sungai Musi sebagai media
penggerak turbin yang dialirkan menuju Power House. Power House terletak di bawah
tanah dengan kedalaman mencapai ± 400 meter, yang dapat di akses melalui terowongan
sepanjang ± 1300 meter. Daya terpasang sebesar 3 x 70 MW (210 MW), mampu
membangkitkan energi listrik sebesar 1,140 GWh/tahun dan merupakan PLTA terbesar
pertama yang dibangun di provinsi Bengkulu.
Daya listrik yang dibangkitkan PLTA Musi memenuhi dan mensuplai kebutuhan listrik
hampir seluruh wilayah Sumtra melalui interkoneksi jaringan transmisi 150 kV/275 kV
untuk wilayah bagian selatan maupun utara.
3
2.1.2 Struktur Organisasi Lembaga
4
2.2 Unit Kerja Praktek
Intake Dam merupakan sebuah struktur bangunan yang digunakan untuk melepaskan
air secara teratur untuk suplai air untuk menggerakan Runner pada Turbin, pada Intake
Dam terdapat energi potensial air, air tersebut mengalir menuju Penstock kemudian
berubah menjadi enegi kinetik (gerak) air. Aliran air yang masuk ke Intake Dam memiliki
beberapa tahap penyaringan sampah dan tanaman air. Penyaringan tersebut bertujuan agar
air yang masuk pada turbin bebas dari sampah. Dalam beberapa kasus sampah plastik
berukuran kecil sering kali lolos dan ikut masuk kedalam Penstock bersama air.
Gambar 2.2.1 Aliran sungai Musi (kiri) dan Pintu masuk air menuju headrace tunnel (kanan)
5
2.2.2Surge Tank
Surge Tank pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Musi terletak diantara Headrace
Tunnel dan Penstock. Letak Surge Tank dapat di lihat pada gambar 2.4, Dimensi Surge
Tank dirancang berdasarkan massa air Osilasi menghasilkan tekanan hidrodinamika
minimum, sehingga dapat menentukan bentuk, jenis, dan konfigurasi tangki. Pembuatan
Surge Tank bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi tambahan tekanan Penstock
akibat penutupan turbin secara tiba-tiba sehingga menimbulkan tekanan balik pada
penstock. Gelombang yang timbul dapat keluar ke dalam SurgeTank dan tidak
mengakibatkan tambahan tekanan pada Penstock.
2.2.3Penstock
Pipa Pesat (Penstock) merupakan sebuah pipa yang memiliki aliran tertutup. Aliran
Fluida yang ada di dalam saluran pipa tertutup, baik itu jenis Laminer maupun
Turbulence, pasti mengalami kerugian Head (Head Losses) yang akan mempengaruhi dari
daya yang dihasilkan pada setiap unit pembangkit. Penstock pada PLTA Musi memiliki
Panjang ± 528 meter dan memiliki ketinggian ± 396,4 meter, sehingga didapatkan tekanan
air pada Penstock ± 40 bar
Power House berisi komponen pembangkit yang tersusun secara sistematis diantaranya
turbin yang digabungkan ke Generator (dapat dilihat pada gambar). Aliran air yang
mengalir menabrak Runner kemudian menggerakan turbin sehingga turbin bergerak.
Putaran pada Rotor yang di Coupling (dipasangkan) dengan Generator menghasilkan
Torsi dan putaran poros turbin. Torsi rotasi ini ditransfer ke Generator dan diubah menjadi
listrik. Power House sendiri merupkan rumah pembangkit, pada PLTA Musi terdapat 3
unit pembangkit yang mana setiap unit pembangkit dapat menghasilkan daya sebesar 70
MW.
6
Gambar 2.2.4 Power house (kiri) dan ilustrasi power house (kanan).
Tailrace Tunnel merupakan pipa keluaran air, pada PLTA Musi sendiri Tailrace Tunnel
7
BAB III
Pembahasaan Generator
3.3 Generator
Generator adaalah komponen kelistrikan yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Secara mudah, berkat adanya generator ini kita bisa menikmati listrik dirumah secara
terus menerus.
Prinsip kerja Generator adalah dengan menggunakan gaya elektromagnetik, dimana ketika
ada konduktor bergerak didalam Medan magnet maka akan aliran listrik yang mengalir pada
konduktor tersebut.
8
3.3.1 Bagian-bagian Generator:
A. Generator AC
Generator AC (Alternatif current) adalah alat mesin yang digunakan untuk menghasilkan
arus listrik bolak-balik. Biasanya, generator AC memiliki dua buah kabel dengan polaritas kutub
positif dan negatif.
Pada generator AC, Medan magnet akan diciptakan oleh Rotor sementara Stator berperan
sebagai konduktor yang akan menerima pergerakan elektron. Artinya, pada generator AC Medan
magnet berputar didalam kumparan listrik. Biasanya Medan magnet tersebut diciptakan
menggunakan permanent magnet, dengan kata lain generator dapat menghasilkan arus AC karena
ada magnet berputar didalam kumparan.
Saat magnet berputar, maka kutub Utara dan Selatan magnet akan bolak-balik ada diposisi
atas dan bawah. Efek dari gerakan bolak-balik ini berimbas pada perpotongan garis gaya magnet
yang selalu bolak-balik dan akan menyebabkan arah juga bolak-balik. Sehingga apabila diukur,
arus AC akan berbentuk gelombang sempurna dengan satu bukit dan satu jurang.
Gambar 3 Arus AC
9
B. Generator DC
Generator DC adalah sebuah perangkat mesin-mesin listrik dinamis yang berfungsi untuk
merubah energi mekanis menjadi energi listrik. Dimana generator itu sendiri yang menghasilkan
arus searah (DC).
Sehingga bisa dikatakan generator dapat menghasilkan arus DC karena kumparan berputar
didalam Medan magnet. Ini karena permanent magnet sebagai penyedia Medan magnet bersifat
statis dengan kutub Utara dan Selatan yang bersifat tetap. Sementara kumparan yang akan
menerima aliran elektron bergerak pada Medan magnet yang statis tersebut. Sehingga perpotongan
garis gaya magnet akan berlangsung searah saja dan arus yang dihasilkan pun searah/DC.
Apabila diukur, maka bentuk gelombang dari arus DC ini hanya terdiri dari bukit saja
tanpa adanya jurang. Karena kumparan berada pada kumparan yang berputar (Rotor) maka
diperlukan komponen tambahan seperti slip-ring. Yang berfungsi menerima arus dari kumparan
yang berputar agar bisa di alirkan ke kabel pengantar .
10
C. Komponen Generator AC dan Generator DC
a. Rotor
Rotor adalah komponen yang berputar (Rotate).
b. Stator
Stator adalah komponen yang diam (State)
Kumparan,
Medan magnet
Putaran.
Proses konversi energi mekanik menjadi energi listrik pada generator adalah Dengan memutar
Medan magnet didalam kumparan sehingga (Frekuensi) oleh kumparan dan terjadi GGL (Gaya
Gerak Listrik) dan mengalirkan elektron pada kumparan.
Suatu Generator pada dasarnya terdiri dari kumparan yang berputar di sekitar Medan magnet.
11
Akibat, putaran tersebut maka terjadi perpotongan garis-garis Medan magnet oleh kumparan
sehingga terjadi induksi pada kumparan yang menimbulkan GGL (Gaya Gerak Listrik). Ujung-
ujung dari kumparan dihubungkan dengan sikat arang yang berguna sebagai penghubung arus dan
tegangan. Jadi. Saat Rotor diputar dan kumparan pada Rotor diberi tegangan DC (Dirent Current)
maka Rotor akan menimbulkan Medan magnet sehingga terjadi GGL pada kumparan stator,
karena pada stator memotong garis-garis Medan magnet stator sehingga diperoleh Medan magnet,
Medan magnet inilah yang menginduksi tegangan AC 3 Fasa ke belitan stator.
Stator,
Sinusoidal,
Slip-ring,
Brush,
Medan magnet, dan
Rotor.
12
Gambar 3.3 pembangkitan tegangan induksi\
4.4.1 Rotor
Rotor adalah bagian generator yang berputar dan berfungsi untuk membangkitkan Medan
magnet pada Rotor sehingga menghasilkan tegangan.
13
4.4.2 Stator
Stator adalah bagian yang tidak bergerak, berisi coil-coil tempat terjadinya fluksi pada saat Rotor
berputar. Setelah mendapatkan industri Medan magnet dari Rotor, stator menghasilkan tegangan
AC 3 Fasa sebagai energi listrik. Bagian-bagian utama stator pada gambar berikut ini adalah data
spesifikasi dari generator yang dipakai di unit PLTA MUSI sebagai beriku:
OUTPUT : 84.500 k VA
VOLTAGE : 11.000 v
CURRENT : 4.435 A
FREQUENCY : 50 Hz
RATING : CONTINUOUS
PHASE : 3
POLE : 12
PROTECTION : l P40
INSULATION : CLASS F
DATE : MAY-2005
14
Gambar 4.4.2 Data spesifikasi pada generator unit PLTA MUSI
15
BAB IV
Jenis-jenis Maintenance (Perawatan)
Ada beberapa jenis perawatan yang biasa dilakukan di dunia industri, seperti perawatan
preventif, perawatan korektif, perawatan berjalan, perawatan prediktif, perawatan setelah
terjadi kerusakan, perawatan darurat dan perawatan breakdown.
1. Perawatan preventif
2. Perawatan korektif
3. Perawatan berjalan
4. Perawatan prediktif
16
6. Perawatan darurat
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru,
berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk
melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika
peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara
penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan
yang baru dan siap pakai.
1) Availability
2) Downtime
3) Check
4) Facility Register
17
5) Maintenance management
6) Maintenance schedule
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian- kejadian
yang menyertainya.
1) Maintenance planning
2) Overhaul
18
BAB V
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka saya dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Generator merupakan salah satu komponen kedua yang harus diperhatikan dalam suatu sistem
pembangkit yang berfusi sebagai alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
yang dihasilkan dari aliran fluida.
3. Pada sistem pembangkit terdapat beberapa jenis gangguan yang mungkin terjadi sehingga cara
penanggulangan nya pun berbedaa pula.
4. Agar sistem pada suatu pembangkit dapat berjalan sesuai dengan fungsi nya dengan
baik,diperlukan peralatan protektif dan sistem yang memadai sehingga proses
pengoperasiandapat berjalan dengan lancar.
Saran
Saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun tentunya demi kemajuan dan
kesuksesan laporan ini, sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang membaca dan
memahaminya.
Menjaga nama baik kita sendiri khususnya nama baik sekolah pada umumnya.
Gunakanlah waktu prakerind dengan baik dan serius dalam bekerja dilapangan.
dengan sopan dengan para pegawai perusahaan beserta rekann-rekan yang bersama-sama
melaksaanakan PRAKERIND.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=contoh+laporan+pkl+pemeliharaan+generatordi+PLTA+MUSI+untuk+anak+smk&client=tablet
-android-transsion-infinix-rev1&sxsrf=APq-WBt83KR60-Teen3KTX9w0tQXEo75ig
%3A1647916924659&ei=fDc5YuHhJ7-
QseMPsMOdGA&oq=contoh+laporan+pkl+pemeliharaan+generatordi+PLTA+MUSI+untuk+anak
+smk&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAMyBAgeEAo6BAghEApKBAhBGABQ0S
xY_4sBYJCQAWgAcAF4AIABsgKIAfwMkgEHNS42LjEuMZgBAKABAcABAQ&sclient=mob
ile-gws-wiz-serp#sbfbu=1&pi=contoh%20laporan%20pkl%20pemeliharaan%20generatordi
%20PLTA%20MUSI%20untuk%20anak%20smk
20
LAMPIRAN
21
Pembersihan Filter Air
22
Generator Unit Dua
23