5-Bab Ii

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 89

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016

2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1.1. Aspek Geografis

Letak Kota Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04”
Lintang Selatan dan 113º 10’ sampai dengan 113º 15’ Bujur Timur dengan luas
wilayah 56.667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang
menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi, Jember, Bondowoso,
Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat) : Pasuruan, Malang, Surabaya.

Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :

 Sebelah Utara : Selat Madura


 Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
 Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, dan Sumberasih Kabupaten
Probolinggo
 Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo

Gambar 2.1 Peta Kota Probolinggo

Secara administrasi Pemerintahan Kota Probolinggo terdiri dari 5 kecamatan


yaitu Kecamatan Mayangan dengan 5 Kelurahan, Kecamatan Kanigaran dengan 6
Kelurahan, Kecamatan Kedopok dengan 6 Kelurahan, Kecamatan Wonoasih dengan 6
Kelurahan dan Kecamatan Kademangan dengan 6 Kelurahan (Peraturan Daerah Kota
Probolinggo Nomor 20 Tahun 2006 tentang Penataan dan Pengembangan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-1


Kelembagaan Kecamatan). Pembagian Wilayah Administrasi Kota Probolinggo terlihat
pada tabel dibawah ini

Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kota Probolinggo


NAMA KECAMATAN JUMLAH KELURAHAN JUMLAH RW JUMLAH RT
Kademangan 6 32 173
Kedopok 6 35 143
Wonoasih 6 39 182
Mayangan 5 42 258
Kanigaran 6 51 248
Jumlah Total 29 199 1.004
Sumber : Bagian Pemerintahan Kota Probolinggo, 2016

Gambar 2.2 Jumlah Kelurahan Tiap Kecamatan di Kota Probolinggo

6 6 6 6
6

5,5
5
5

4,5
Kademangan Kedopok Wonoasih Mayangan Kanigaran

Sumber : Bagian Pemerintahan Kota Probolinggo, 2016

Gambar 2.3 Jumlah RW Tiap Kecamatan di Kota Probolinggo

60
51
50 42
39
40 35
32

30

20

10

0
Kademangan Kedopok Wonoasih Mayangan Kanigaran

Sumber : Bagian Pemerintahan Kota Probolinggo, 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-2


Gambar 2.4 Jumlah RT Tiap Kecamatan di Kota Probolinggo

300
258
248
250

200 182
173
143
150

100

50

0
Kademangan Kedopok Wonoasih Mayangan Kanigaran

Sumber : Bagian Pemerintahan Kota Probolinggo, 2016

Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 musim setiap


tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada tahun-tahun lalu musim
penghujan terjadi pada bulan Januari – Mei dan bulan Desember sedangkan musim
kemarau terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan November.
Hampir sepanjang tahun terjadi hujan, Curah hujan terlebat terjadi pada bulan
Januari - Juli dan bulan Oktober - Desember, di Kota Probolinggo berpengaruh
terjadinya angin kering yang bertiup cukup kencang dari arah tenggara ke barat laut,
yang populer dengan sebutan ”Angin Gending”.

2.1.2. Aspek Demografi

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat


dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk yang
makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Perkembangan pendudukan di
Kota Probolinggo selama ini menunjukkan peningkatan sebagaimana tabel berikut:

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-3


Tabel 2.2 Komposisi Penduduk Kota Probolinggo Tahun 2012-2016
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 219.139 220.028 220.767 221.918 224.229
2 Rata-rata kepadatan Penduduk 3,867 3,882 3,895 3,916 3,956
(km2)
3 Laju Pertumbuhan Penduduk 0,49 0,4 0,33 0,51 1,04
(%)
4 Penduduk Menurut:
a. Jenis Kelamin
- Laki-laki 108.811 109.334 109.664 110.232 111.219
- Wanita 110.328 110.694 111.103 111.686 113.010
b. Sex ratio 98,62 98,77 98,7 98,69 98,41
c. Angkatan Kerja:
- Tingkat Partipasi Angkatan
76,12 76,71 77,12 77,80 78,43
Kerja (TPAK) %
- Tingkat Pengangguran
16,97 18,24 17,32 19,02 21,00
Terbuka (TPT) %
- Tingkat Kesempatan Kerja
64,55 68,51 71,29 72,43 73,97
(TKK) %
Sumber: Dinas Kependudukan & Capil, Dinas Tenaga Kerja

Jumlah penduduk pada tahun 2016 sebesar 224.229 jiwa, dengan laju
pertumbuhan penduduk tahun bervariasi antara 0,49% hingga 1,04%, Sex ratio
mencapai angka rata-rata dibawah 100%, pada akhir tahun 2016 sebesar 98,41 persen
artinya pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 98 penduduk laki-laki.
Ratio jenis kelamin kurang dari seratus ini menandakan bahwa angka harapan hidup
perempuan lebih tinggi dibanding angka harapan hidup laki-laki.

Pertumbuhan penduduk ini selain dikarenakan adanya fertilitas yang cukup


tinggi (pertumbuhan penduduk alami), juga disebabkan adanya pertumbuhan
penduduk migrasi, dimana terdapat migrasi masuk yang lebih besar daripada migrasi
keluar (migrasi neto positif) atau dengan kata lain penduduk yang datang lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk yang keluar Kota Probolinggo.

Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin


USIA 2012 2013 2014 2015 2016
NO
(TH) L P L P L P L P L P
1 0-4 8.617 8.286 6.734 6.420 6.740 6.291 6.595 6.154 6.456 6.144
2 5-9 9.635 8.995 9.224 8.705 9.217 8.884 9.166 8.801 9.372 8.980
3 10 - 14 9.714 9.104 9.804 9.207 9.561 8.908 9.532 8.825 9.649 8.956
4 15 - 19 9.002 8.576 9.281 8.568 9.445 8.755 9.390 8.785 9.652 9.045
5 20 - 24 8.768 8.335 8.609 8.380 8.724 8.309 8.836 8.483 9.061 8.677
6 25 - 29 9.326 9.293 8.799 8.527 8.527 8.138 8.447 8.082 8.604 8.236
7 30 - 34 9.319 9.356 9.650 9.704 9.258 9.473 9.280 9.369 8.991 9.029
8 35 - 39 8.724 8.960 8.853 8.925 8.857 8.885 8.885 8.798 9.016 9.139
9 40 - 44 8.901 9.053 8.680 8.808 8.474 8.694 8.374 8.804 8.404 8.816
10 45 - 49 7.167 7.971 7.933 8.488 7.890 8.373 8.133 8.428 8.572 8.825
11 50 - 54 - - 8.346 7.032 6.486 7.262 6.699 7.529 6.739 7.609
12 55 - 59 6.235 6.656 5.421 5.522 5.759 5.963 5.723 5.972 5.736 6.245
13 60 - 64 4.953 4.955 4.117 4.059 4.190 4.077 4.354 4.417 4.375 4.544
14 65 - 69 3.478 3.512 2.394 2.823 2.625 3.032 2.810 3.046 2.940 3.118
15 70 - 74 2.083 2.615 1.783 2.387 1.848 2.422 1.880 2.482 1.565 2.194
16 >74 2.888 4.660 1.706 3.139 2.063 3.636 2.128 3.711 1.996 3.453

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-4


108.810 110.330 110.330 110.694 110.330 111.103 110.232 111.686 111.219 113.010
TOTAL
219.139 220.028 220.767 221.918 224.229
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Sedangkan Penduduk berdasarkan pendidikan terakhir yang ditamatkan, dapat


dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini.

Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan yang ditamatkan


PENDIDIKAN YANG
NO 2012 2013 2014 2015 2016
DITAMATKAN
1 Tidak / Belum Sekolah 43.298 46.512 47.502 47.418 47.207
2 Belum Tamat SD 17.514 18.637 18.649 18.977 19.465
3 Tamat SD 55.516 57.307 56.644 56.069 55.075
4 Tamat SLTP 27.876 29.250 29.207 29.339 29.869
5 Tamat SLTA 49.460 52.425 52.678 53.591 55.457
6 Diploma I/II 1.482 1.463 1.397 1.308 1.271
7 Diploma III 2.057 2.209 2.275 2.359 2.461
8 Sarjana (S1) 10.623 11.409 11.552 11.926 12.424
9 Sarjana (S2) 713 800 846 914 980
10 Sarjana (S3) 13 16 17 17 20
11 Tidak Terisi 10.587 - - - -
TOTAL 219.139 220.028 220.767 221.918 224.229
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

2.1.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Kondisi kesejahteraan masyarakat di Kota Probolinggo dapat dielaborasi


kedalam tiga fokus utama, yakni fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, fokus
kesejahteraan masyarakat serta fokus seni budaya dan olah raga. Identifikasi terhadap
ke tiga fokus utama tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

2.1.3.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi


Metode yang biasa dipergunakan untuk mengetahui kondisi kesejahteraan
dan pemerataan ekonomi di daerah adalah melalui pengukuran pencapaian
indikator makro ekonomi. Komponen-komponen dari indikator makro ekonomi
tersebut diantaranya adalah Produk Domistik Regional Bruto (PDRB), PDRB Per
Kapita, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), dan Laju Inflasi. Indikator ekonomi
makro untuk Kota Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Salah satu indikator untuk melihat gambaran pembangunan ekonomi
daerah adalah dengan menggunakan perhitungan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB). Ditinjau dari segi pendapatan Kota Probolinggo, PDRB merupakan
jumlah dari semua pendapatan yang timbul oleh karena ikut sertanya faktor
produksi dalam proses produksi diwilayah Kota Probolinggo. PDRB Kota
Probolinggo menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan usaha

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-5


dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi sub kategori. Pemecahan sub
kategori atau sub lapangan usaha ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 Revisi 4.
Berdasarkan data series pada tabel 2.5 peranan ekonomi sektoral PDRB
Kota Probolinggo tersaji 3 sektor lapangan usaha berturut-turut selama 3 tahun
terakhir menduduki posisi tertinggi dibandingkan sektor lainnya, yaitu sektor
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; sektor Industri
Pengolahan dan sektor Transportasi dan Pergudangan.

Tabel 2.5 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo
Menurut Lapangan Usaha
ADHK ADHB
No Lapangan Usaha
2014 2015 2016* 2014 2015 2016*
1 2 3 4 5 6 7 8
A Pertanian, Kehutanan, dan 6.56 6.42 6.17 6.94 6.82 6.71
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

C Industri Pengolahan 16.74 16.68 16.59 15.75 15.72 15.48

D Pengadaan Listrik dan Gas 0.12 0.12 0.11 0.10 0.10 0.10

E Pengadaan Air, Pengelolaan 0.25 0.24 0.23 0.24 0.22 0.21


Sampah, Limbah dan Daur
F Konstruksi 6.17 6.05 6.10 6.16 5.97 5.97

G Perdagangan Besar dan Eceran, 24.04 24.17 24.36 24.44 24.73 24.90
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
H Transportasi dan Pergudangan 13.45 13.57 13.59 13.17 13.40 13.46

I Penyediaan Akomodasi dan 3.16 3.25 3.33 3.47 3.66 3.85


Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 5.78 5.86 6.03 5.04 4.94 4.90

K Jasa Keuangan dan Asuransi 5.96 6.03 6.14 6.58 6.68 6.94

L Real Estat 3.08 3.08 3.11 2.99 3.02 3.02

MN Jasa Perusahaan 0.64 0.64 0.63 0.65 0.63 0.62

O Administrasi Pemerintahan, 4.93 4.87 4.68 5.19 4.99 4.82


Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 4.71 4.69 4.68 4.97 4.86 4.88

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 0.87 0.88 0.89 0.89 0.88 0.89
Sosial
RST Jasa Lainnya 3.56 3.46 3.35 3.43 3.37 3.24
U
Produk Domestik Regional 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Bruto
Ket :
* : Angka Estimasi Diskominfo
Sumber : BPS Kota Probolinggo

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-6


Sementara itu dilihat dari indikator Makro Kota Probolinggo Tahun 2012-
2016menunjukkan peningkatan dan pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini
dapat menjadi salah satu indikasi bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota
Probolinggo relatif menjadi lebih baik.

Tabel 2.6 Indikator Makro Kota Probolinggo 2012-2016


TAHUN
NO INDIKATOR MAKRO
2012 2013 2014 2015 2016
1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Jumlah Penduduk 219.139 220.028 220.767 221.918 224.229
b. Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 0,49 0,40 0,33 0,51 1,04
c. Laju Pertumbuhan Ekonomi ( %) 6,49 6,47 5,93 5,86 6,19*
d. Laju Inflasi (%) 5,88 7,98 6,79 2,11 1,53
e. PDRB Perkapita(Juta Rp) 26,75 29,32 32,02 35,25 37,96

2. Kesejahteraan Sosial dan pendidikan


a. Angka Melek Huruf(%) 93,35 95,75 96,93 95,73 95,04
b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS/Th) 8,61 8,67 8,97 9,68 9,68
c. Angka Partisipasi Murni(APM/Th)
- SD 101,08 101,20 101,90 101,98 99,87
- SMP 91,37 95,56 97,58 98,98 95,44
- SMU 101,87 95,96 95,54 98,08 98,25
d. Angka Partisipasi Kasar (APK/Th)
- SD 110,13 109,93 110,78 111,14 109,05
- SMP 116,63 118,32 120,45 124,11 122,57
- SMU 126,19 126,90 127,91 123,63 125,58

3. Kesehatan
a. Angka Harapan Hidup (AHH/Th) 69,46 69,50 69,52 69,72 69,79
b. Jumlah Kematian Bayi (bayi) 41 72 94 86 98
c. Angka Kematian Bayi (AKB/1.000KH) 10,95 19,14 24,58 23,37 26,64
d. Jumlah Kematian Ibu (orang) 4 8 8 3 6
e. Angka Kematian Ibu (orang/100.000KH) - - - 81,54 163,132

4. Ketenagakerjaan
a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 76,12 76,71 77,12 77,80 78,43
b. Tingkat Pengangguran Terbuka 16,97 18,24 17,32 19,02 21,00

5. Keuangan Daerah (juta)


a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 69.261 78.355 135.547 142.434 171.376
b. Dana Perimbangan 458.387 495.412 532.707 555.092 613.830
c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 131.055 108.558 205.045 162.462 101.048
d. APBD 614.208 655.932 833.603 731.680 911.768

6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Metode 68,93 70,05 70,49 71,01 71,5
Baru
Ket : *) Estimasi Bappeda

B. Laju Pertumbuhan Ekonomi


Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo pada tahun 2012 mengalami
pertumbuhan sebesar 6,49%, selanjutnya tahun 2013 tumbuh lebih rendah sebesar
6,47%, kemudian tahun 2014 perekonomian melambat pertumbuhannya menjadi
sebesar 5,93% dan melambat kembali hingga sebesar 5,86% pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan estimasi sementara pertumbuhan ekonomi Kota
Probolinggo pada tahun 2016 tumbuh meningkat 0,33% dari tahun sebelumnya

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-7


hingga mencapai 6,19%. Untuk menggambarkan trend pertumbuhan ekonomi selama
5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Gambar 2.5 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo

6,6
6,5 6,49 6,47
6,4
6,3
6,2 6,19
6,1
6 PDRB
5,9 5,93
5,86
5,8
5,7
5,6
5,5
2012 2013 2014 2015 2016*

Sementara itu terkait laju pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo dalam


empat tahun terakhir (2012-2016) berada pada trend yang positif, artinya kondisi
perekonomian di Kota Probolinggo dapat memberikan pertumbuhan yang positif.
Secara lebih detail berikut kami sajikan pada table berikut.
Tabel 2.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo dan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012-2016
TAHUN KOTA PROBOLINGGO JAWA TIMUR

2012 6,49 6.64


2013 6,47 6,08
2014 5,93 5,86
2015 5,86 5.44
2016 6,19*) 5,55
Ket :
*) : Estimasi Dinas Kominfo Kota Probolinggo
Sumber : BPS Kota Probolinggo, BPS Jawa Timur

C. Laju Inflasi
Inflasi di Kota Probolingggo pada tahun 2016 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2015 lalu. Inflasi tahun 2015 mencapai 2,11 persen, sedangkan
pada tahun 2016 turun drastis hingga mencapai 1,53 persen. Inflasi tersebut
merupakan angka inflasi terendah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Adapun komoditas yang menyumbang penurunan inflasi Tahun 2016
diantaranya adalah BBM bersubsidi, emas perhiasan, kelompok sandang dan
kelompok bahan makanan. Adanya penurunan inflasi ini tidak sepenuhnya dipicu
oleh pelemahan daya beli masyarakat, namun hal ini juga merupakan hasil dari

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-8


semakin meningkatnya sinergi kerjasama TPID Kota Probolinggo dalam melakukan
pengendalian harga. Berikut ini Inflasi Kota Probolinggo dan Propinsi Jawa Timur :

Gambar 2.6 Laju Inflasi Kota Probolinggo dan Propinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016

18
16 7,59
14 7,77

12
10 4,5
Jawa Timur
8 7,98
Kota Probolinggo
6,79
6 5,88
3,08
4 2,74

2 2,11
1,53
0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik

2.1.3.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat

Pembangunan manusia sebagai insan dan sumberdaya pembangunan


merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dilakukan terhadap seluruh siklus
hidup manusia. Upaya tersebut dilandasi oleh pertimbangan bahwa pembangunan
manusia yang baik merupakan kunci bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat dan
kemakmuran bangsa. Untuk memberikan gambaran tentang keberhasilan
pembangunan kesejahteraan masyarakat antara lain dapat diketahui dari indikator
sebagai berikut :

A. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Peningkatan kualitas sumber daya manusia ditandai oleh semakin


meningkatnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat dilihat dari
tiga bidang utama, yakni pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Indeks
Pembangunan Manusia Kota Probolinggo menunjukkan trend peningkatan setiap
tahunnya (2010-2015). Disamping itu IPM Kota Probolinggo berada di atas rata-rata
IPM Propinsi Jawa Timur. Peningkatan ini tidak terlepas dari hasil kerja keras unsur
pemerintah, swasta, akademisi, serta masyarakat. Dengan IPM Kota Probolinggo
mengalami trend positif hal ini dapat menjadi indikasi bahwa kesejahteraan
masyarakat Kota Probolinggo dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-9


Gambar 2.8Perkembangan Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia Kota Probolinggo
Tahun 2011 – 2016

72

71

70

69 ipm

68

67

66
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari analisa yang ada, dukungan terhadap capaian Indeks Pembangunan


Manusia Kota Probolinggo tersebut antara lain berasal dari :

 Angka Melek Huruf

Pengukuran dimensi kemampuan menyerap ilmu pengetahuan suatu daerah


dilakukan melalui dua hal yaitu Angka Melek Huruf (AMH) umur 15 tahun ke
atas dan angka rata-rata lama sekolah (RLS). Pada tahun tahun 2013 angka melek
huruf di Kota Probolinggo mencapai sebesar 95,71 persen lebih baik dari tahun
2012 sebesar 93,35 persen. Pada tahun 2014 angka melek huruf menurun menjadi
95,03 persen. Sedangkan pada Tahun 2015, angka melek huruf meningkat menjadi
95,73 persen dan pada tahun 2016 kembali menurun sebesar 95,04 persen.
Pemerintah berupaya terus untuk memberantas buta huruf karena masih ada
sebagian penduduk usia 64+ yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya
pendidikan.
Tabel 2. 8 Perkembangan Angka Melek Huruf
Kota Probolinggo Tahun 2012-2016
NO TAHUN ANGKA MELEK HURUF
1 2012 93,35
2 2013 95,71
3 2014 95,03
4 2015 95,73
5 2016 95,04
Sumber : Dinas Pendidikan

 Rata-Rata Lama Sekolah

Tabel 2.9 Perkembangan Rata – Rata Lama Sekolah


Kota Probolinggo Tahun 2011-2015
NO TAHUN RATA – RATA LAMA SEKOLAH
1 2012 8,61

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-10


2 2013 8,67
3 2014 8,97
4 2015 9,68
5 2016 9,68
Sumber : Dinas Pendidikan

Pada tahun 2016, rata-rata lama sekolah penduduk Kota Probolinggo


mencapai 9,68 tahun yang berarti penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota
Probolinggo bersekolah hingga tingkat SLTP kelas 3 (bahkan hampir naik ke kelas
1 SMU). Dibanding beberapa tahun yang lalu rata-rata lama sekolah penduduk di
Kota Probolinggo, terus mengalami peningkatan dan semakin melebihi 9 tahun
sekolah (setara dengan Kelas 3 SLTP).
Masih kurang optimalnya capaian angka Rata – rata Lama sekolah di Kota
Probolinggo dimungkinkan dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, kesadaran
masyarakat Kota Probolinggo dalam hal pendidikan memang masih kurang.
masyarakat masih merasa cukup dengan pendidikan tingkat SLTP. Kedua,
masyarakat Kota Probolinggo yang berpendidikantinggi, memilih untuk tidak
tinggal di Kota Probolinggo dan memutuskan tinggal di daerah yang lebih
mendukung dalam mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih sesuai dengan
tingkat pendidikannya.
Singkatnya, banyak Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Probolinggo yang
lari keluar kota untuk pengembangan diri sesuai dengan pendidikan yang
diterimanya. Hal ini tentu merupakan kerugian yang besar untuk Kota
Probolinggo karena SDM adalah modal dasar bagi pembangunan. Oleh karena itu
upaya untuk memaksimalkan ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana
maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu
pendidikan.

 Angka Harapan Hidup

Untuk menggambarkan situasi derajat kesehatan, digunakan indikator angka


harapan hidup (AHH ), angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi
(AKB).Angka harapan hidup waktu lahir adalah rata-rata tahun hidup yang masih
akan dijalani bayi yang baru lahir pada tahun tertentu. Angka harapan hidup
dapat dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah pada
keberhasilan pembangunan kesehatan serta sosial ekonomi di suatu wilayah
termasuk di dalamnya derajat kesehatan masyarakat.
Angka harapan hidup masyarakat Kota Probolinggo Kota Probolinggo pada
tahun 2016 sebesar 69,79.Angka harapan Hidup (AHH) Kota Probolinggo selama 5
tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan angka harapan
hidup ini diimbangi melalui program-program pembangunan kesehatan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-11


lingkungan dan kecukupan gizi dan kalori. Angka Harapan Hidup antara lain
dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 2.10 Angka Harapan Hidup Kota Probolinggo Tahun 2012-2016

Indikator Makro 2012 2013 2014 2015 2016


Angka Harapan Hidup 69,46 69,50 69,52 69,72 69,79
(AHH/Tahun)
Sumber : Badan Pusat Statistik

 Kondisi Ketenagakerjaan

Indikator lain yang juga dapat dipergunakan untuk menggambarkan


tingkat kesejahteraan masyarakat adalah laju pertumbuhan angkatan kerja
yang terserap pada lapangan pekerjaan yang tersedia. Kondisi ketenagakerjaan
tahun 2011-2015 dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.9 Kondisi Tenaga Kerja Kota Probolinggo Tahun 2012 – 2016

30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
2012 2013 2014 2015 2016
Pencari kerja 3.700 2.813 2.338 2.086 1.566
Pencari Kerja Menurut IPK 19.273 22.086 24.424 26.510 28.076
Penempatan tenaga Kerja 3.923 2.606 2.366 1.789 1.566

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo

Gambar 2.10 Peluang Kerja Penduduk Kota Probolinggo Tahun 2012 – 2016

180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0
2012 2013 2014 2015 2016
Penduduk usia kerja 149.710 153.498 156.288 161.027 165.771
Angkatan kerja 113.966 117.754 120.544 125.283 130.027
kesempatan kerja 94.625 97.288 99.654 101.443 102.717

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-12


2.1.3.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga

Pembangunan seni dan budaya pada dasarnya ditujukan untuk melestarikan


dan mengembangkan seni dan budaya daerah serta mempertahankan jati diri dan
nilai-nilai budaya daerah ditengah-tengah semakin derasnya arus informasi dan
pengaruh negatif budaya global. Pembangunan seni dan budaya di Kota Probolinggo
diarahkan untuk memperkuat jati diri masyarakat seperti solidaritas sosial, rasa
kekeluargaan, budaya berperilaku positif seperti kerja keras, gotong royong,
penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa daerah. Dengan pengembangan seni
dan budaya daerah diharapkan dapat dipertahankan dan terus digali kearifan lokal
dalam kehidupan masyarakat. Aktivitas yang terus dijaga adalah keberadaan grup
kesenian daerah, baik dari segi jumlah grup kesenian yang ada maupun intensitas
kegiatannya yang terus diberikan ruang dan kesempatan untuk berkembang.
Strategi pembangunan pemuda selama ini dilakukan dengan cara: (1)
membangun moral dan budi pekerti luhur, (2) membangun sarana dan prasarana
fisik dan non fisik dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi, kelompok dan golongan, (3) membangun sumber daya manusia
dengan keteladanan, solidaritas, gotong royong, sopan santun, ramah tamah, saling
menghormati, saling menghargai dan memelihara kepekaan sosial, (4) dan
membangun semangat juang dan cinta tanah air.
Sejarah Kota Probolinggo tidak lepas dari sejarah Kerajaan Majapahit. Pada
zaman pemerintahan Raja Majapahit ke IV, yaitu Prabu Radjasanagara atau Sri Nata
Hayam Wuruk (1350-1389), daerah Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”,
sesuai dengan nama sungai yang mengalir ditengah daerah ini.Perintah Prabu Hayam
Wuruk untuk membuka hutan Banger (babat alas Banger) tersebut jatuh pada tanggal
4 September 1359, dan ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Probolinggo.
Pada era kolonial, Kota Probolinggo merupakan salah satu bekas koloni Belanda
yang dilengkapi dengan sistem arsitektur kolonial dengan sistem model kota yang
terencana dengan bentuk persegi panjang. Tata letak kota dirancang secara teratur
dan simetri dengan sumbu utama Utara-Selatan utama (Kantor Asisten Residen –
Alun-alun – Stasiun Kereta Api - Benteng - Pelabuhan).
Masyarakat Kota Probolinggo relatif plural, dengan budaya percampuran
antara Jawa dan Madura. Karakteristik masyarakat pesisir yang agamis serta toleran
menjadi kekhasan budaya di Kota Probolinggo. Percampuran budaya Jawa dan
Madura menjadikan Kota Probolinggo sebagai Kota Pendalungan yang unik dan
dapat menjadi daya tarik.
Saat ini, Kota Probolinggo juga tengah giat mengembangkan potensi wisata
budaya dengan dikembangkannya Museum Kota dan Museum Dr. Saleh serta upaya-
upaya pelesetarian dan pengembangan cagar budaya yang ada, seperti benteng.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-13


Wujud pembangunan generasi muda secara nyata adalah: (1) pemberdayaan
pemuda untuk membangkitkan potensi pemuda untuk berperan serta dalam
pembangunan, (2) pengembangan pemuda untuk menumbuhkembangkan potensi
manajerial, kewirausahaan dan kepeloporan pemuda, dan (3) perlindungan pemuda
dalam pengertian untuk menolong pemuda dalam menghadapi demoralisasi,
degradasi, tindakan destruktif, regenerasi dan perlindungan hak dan kewajiban
pemuda. Diharapkan di masa depan nanti akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa
dari generasi muda yang berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air, memiliki sikap,
intelektualitas dan perilaku luhur.
Pembinaan olah raga selama ini diarahkan pada upaya pembinaan dan
pengembangan keolahragaan. pengelolaan keolahragaan, penyelenggaraan pekan
dan kejuaraan olahraga, pembangunan dan peningkatan prasarana dan sarana
olahraga, pendidikan dan pelatihan keolahragaan, pendanaan keolahragaan,
pengembangan kemitraan pemerintah daerah dengan masyarakat dalam
pembangunan olahraga, peningkatan peranserta secara lintas bidang dan sektoral
serta masyarakat, peningkatan kemampuan atlit, pelatih, dan pembina olahraga,
peningkatan dan pembangunan prasarana dan sarana olah raga, dan pemberdayaan
dan pemasyarakatan olahraga serta peningkatan kebugaran jasmani masyarakat.
Meskipun hasilnya belum cukup menggembirakan, tetapi progres kearah
peningkatan prestasi olah raga dapat diwujudkan. Kondisi ini didukung dengan terus
berkembangnya klub olah raga di Kota Probolinggo.

2.1.4. Aspek Pelayanan Umum

Pelayanan umum pada hakekatnya merupakan implementasi pelayanan publik,


yakni segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk pelayanan barang, pelayanan
jasa maupun pelayanan administratif yang menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
Secara garis besar gambaran umum mengenai aspek pelayanan umum ini dapat
dielaborasi dari 2 (dua) fokus layanan, yaitu fokus layanan urusan wajib dan fokus
layanan urusan pilihan pemerintah daerah.

2.1.4.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

Layanan urusan wajib Pemerintah Daerah sesuai ketentuan Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah terdiri atas 25 bidang
urusan,yaitu :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-14


1. Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis


dalam ikut menentukan kualitas sumber daya manusiayang diharapkan yakni yang
mampu melakukan inovasi, kreasi serta memiliki karakter dan budi pekerti yang
luhur. Capaian kinerja pembangunan pendidikan antara lain dapat digambarkan
sebagai berikut :

Tabel 2.101 Data Layanan Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
Pendidikan Dasar :
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) 110,13 109,93 110,78 111,14 109,05
2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs (%) 116,63 118,32 120,45 124,11 122,57
3 Rasio Ketersediaan Sekolah / Penduduk 1:163 1 : 164 1 : 165 1 : 181 1 : 181*
Usia Sekolah
4 Rasio Guru/Murid 1:15 1 : 16 1 : 15 1 : 13 1 : 13*
Pendidikan Menengah:
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SM (%) 126,19 126,90 127,91 123,63 125,58
2 Rasio Ketersediaan Sekolah / Penduduk 1 :195 1 : 256 1 : 258 1 : 319 1 : 319*
Usia Sekolah
3 Rasio Guru/Murid 1:10 1 : 10 1 : 11 1 : 10 1 : 10*
Fasilitas Pendidikan :
1 Gedung SD/MI dalam kondisi baik 139 139 139 116 116*
2 Gedung SMP/MTs dan SMA/SMK/MA 80 80 80 72 72*
dalam kondisi baik
Angka Putus Sekolah :
1 APS SD/MI (%) 0,07 0,05 0,08 0,07 0,07*
2 APS SMP/MTs (%) 0,16 0,23 0,18 0,04 0,04*
3 APS SMA/SMK/MA (%) 1,60 1,40 0,85 0,66 0,66*
Angka Kelulusan :
1 AL SD/MI (%) 99,57 100 100 100 100*
2 AL SMP/MTs (%) 99,93 100 100 100 100*
3 AL SMA/SMK/MA (%) 99,18 100 100 100 100*
Angka Melanjutkan :
1 AM SD/MI ke SMP/MTs (%) 105,67 121,02 117,38 111,51 111,51*
2 AM SMP/MTs ke SMA/ SMK/MA (%) 143,68 139,74 135,74 101,17 101,17*
Sumber : Dinas Pendidikan
*: angka sementara
2. Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu layanan utama yang harus


diselenggarakan oleh pemerintah. Layanan kesehatan di Kota Probolinggo dikelola
oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Dr. Moh. Saleh. Secara umum pelayanan kesehatan
dilaksanakan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit. Di Kota Probolinggo terdapat 6
Puskesmas pada 5 kecamatan yang memiliki spesialisasi pelayanan secara khusus.
Pelayanan Puskesmas ini masih didukung oleh beberapa Puskesmas Pembantu untuk
mengoptimalkan pelayanan bidang kesehatan. Selain itu juga terdapat Rumah Sakit
Umum Daerah serta beberapa Rumah Sakit Swasta. Rumah sakit umum yang berada
di tengah kota juga perlu mendapat perhatian mengingat bahwa secara
pengembangan sudah sangat kecil kemungkinan untuk diperluas. Pada sisi lain
rumah sakit tersebut harus menjadi jujugan pelayanan masyarakat dari Kabupaten
Probolinggo.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-15


Pelayanan RSUD Dr. Moh. Saleh harus semakin ditingkatkan dengan tidak
melupakan peningkatan pelayanan pada seluruh Puskesmas yang ada di wilayah
Kota Probolinggo. Belajar dari pencapaian kinerja bidang kesehatan pada tahun-tahun
sebelumnya bahwa meski sudah maksimal tetapi complain dari masyarakat masih
sering terdengar.
Indikator kinerja yang dapat menunjukkan hasil capaian pembangunan
kesehatan di Kota Probolinggo dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 2.112 Data Kinerja Layanan Kesehatan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Rasio ketersediaan 1:30.000 1:30.000 1:1.5984 1:5.725 1:5.725*
puskesmas, puskesmas
pembantu dan poliklinik
per satuan penduduk
2 Rasio rumah sakit per 1TT:10.000 1TT:10.000 1TT:10.000 1TT:10.000* 1TT:10.000*
satuan penduduk
3 Rasio dokter per satuan 1:3.333 1:3.333 1:2.297 1:2.140 1:2.140*
penduduk
4 Cakupan pertolongan 88.88% 92,69% 93,80% 92,95% 92,95%*
persalinan oleh Nakes
5 Cakupan kelurahan UCI 80,66% 82,76% 82,76% 79,31% 79,31%*
6 Cakupan Balita gizi buruk 100% 100% 100% 100% 100%*
mendapat perawatan
7 Cakupan penemuan dan 88,24% 70% 53,43% 61% 61%*
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
8 Cakupan penemuan dan 100% 100% 100% 100% 100%*
penanganan penderita
penyakit DBD
9 Cakupan pelayanan 0% 0,16% 13,49% 17,3% 17,3%*
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
10 Cakupan Puskesmas 6 6 6 6 6*
11 Cakupan Puskesmas 21 21 21 21 21*
Pembantu
Sumber : Dinas Kesehatan
*: angka sementara
3. Pekerjaan Umum

Indikator kinerja yang dapat menunjukkan hasil capaian pelaksanaan urusan


pekerjaan umum di Kota Probolinggo dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 2.123 Data Kinerja Layanan Pekerjaan Umum Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
1 71,14 74,28 79,5 66,07 66,07*
kondisi baik (%)
Prosentase Jumlah prasarana irigasi
2 80 85 85 85 85*
yang terpelihara dan berfungsi (%)
3 Panjang jalan dilalui roda 4 (km) 200,171 200,171 210 199.109 199.109*
Panjang jalan dalam kondisi baik (> 40
4 134,08 148,68 151 135,697 135,697*
km/jam)
Panjang jalan yang memiliki trotoir
5 14,36 120 120 120 120*
dan drainase (min 1,5 m)
Drainase dalam kondisi baik / aliran
6 107,5 107,7 110,26 110,65 110,65*
air tidak tersumbat (km)
7 Pembangunan turap di jalan 62 62 62,65 62,65 62,65*

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-16


penghubung dan aliran sungai rawan
longsor (%)
8 Luas irigasi dalam kondisi baik (Ha) 1.833 1.833 1438 1438 1438*
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
*: angka sementara
4. Perumahan

Capaian indikator kinerja pelaksanaan urusan perumahan rakyat di Kota


Probolinggo dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 2.134 Data Kinerja Layanan Perumahan Rakyat
Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah pelangggan rumah
1 17.086 17.630 17.806 19.394 18.252
tangga berakses air bersih.
Jumlah rumah tangga
2 59 70 72 72,5 72,5*
bersanitasi lingkungan (%)
Jumlah pelanggan rumah
3 45.414 46.776 49.115 61.888 67.258
tangga pengguna listrik
Perkembangan Jumlah Warga
4 Miskin Yang Memperoleh 350 379 390 396 396*
Fasilitas Perumahan
Sumber : Dinas Kesehatan, PLN, dan Dinas Pekerjaan Umum
*: angka sementara
5. Penataan Ruang

Tantangan utama penataan ruang di Kota Probolinggo adalah penyediaan


ruang terbuka hijau. Hingga tahun 2015 capaian rasio ruang terbuka hijau baru
mencapai 14,50%. Selain itu adalah konsistensi terhadap pemberlakuan peraturan
tentang tata ruang. Namun demikian berbagai upaya telah dilakukan meski masih
perlu kerja keras untuk mencapai target. Kondisi capaian kinerja pelaksanaan urusan
penataan ruang di Kota Probolinggo dapat dilihat berdasarkan indikator kinerja
sebagai berikut :
Tabel 2.145 Data Kinerja Penataan Ruang Kota Probolinggo Tahun 2012 – 2016
No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016
Rasio ruang terbuka hijau kota
1 15,02 14 14,5 14,5 14,5*
per satuan luas wilayah (%)
Jumlah bangunan yang
2 15,01% 15,69% 16,39% 16,82% 16,82%*
memiliki IMB
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
*: angka sementara
6. Perencanaan Pembangunan

Kinerja perencanaan pembangunan daerah tingkat capaiannya dapat diukur


dari indikator- indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.156 Data Kinerja Perencanaan Pembangunan Kota Probolinggo Tahun 2012-
2016
2012 2013 2014 2015 2016
No Indikator
Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk
1 Dokumen RPJPD yang √ √ √ √ √

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-17


ditetapkan dengan Perda
2 Dokumen RPJMD yang √ √ √ √ √
ditetapkan dengan Perda
3 Dokumen Renstra SKPD √ √ √ √ √
yang ditetapkan dengan
Keputusan Walikota
4 Dokumen RKPD yang √ √ √ √ √
ditetapkan dengan
Perwali
5 Dokumen Renja SKPD √ √ √ √ √
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2016

7. Perhubungan

Kondisi capaian kinerja dalam pelaksanaan urusan perhubungan dapat


digambarkan berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.167 Data Kinerja Layanan Perhubungan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah ijin trayek perkotaan 215 215 190 179 189
2 Jumlah uji kir angkutan umum 4.839 4.893 5.095 5.232 4.360
3 Penumpang angkutan umum 100 100 100 100 100
yang dapat dilayani (%)
4 Jumlah kepemilikan kir 4.839 4.893 5.095 5.232 5.432
angkutan umum
5 Pemasangan rambu - rambu 789 831 873 903 942
6 Biaya pengujian kelayakan 37.500 37.500 37.500 37.500 37.500
angkutan perkotaan
Sumber : Dinas Perhubungan

8. Lingkungan Hidup

Gambaran umum mengenai capaian kinerja terkait pelaksanaan urusan


lingkungan hidup dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.17Data Kinerja Layanan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Volume Sampah
Yang Masuk TPA 12.515.063 14.149.665 15.583.056 16.733.235 18.462.536
(Kg/Th)
2 Jumlah TPS per Satuan
1 : 2.100 1 : 2.500 1 : 2.700 1:2700 1:2750
Penduduk
3 Penegakan Hukum
10 12 31 18 8
Lingkungan (kali)
Sumber : Badan Lingkungan Hidup

9. Pertanahan

Kinerja pelaksanaan urusan pertanahan tingkat capaiannya dapat digambarkan


melalui indikator kinerja sebagai berikut

Tabel 2.19 Data Kinerja Layanan Pertanahan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Tanah yang Bersertifikat 2.985 5.067 8.453 2.644 2.644*
2 Penyelesaian ijin lokasi 1 1 1 0 0*
3 Penyelesaian kasus pertanahan 1 4 3 5 5*

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-18


Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kota Probolinggo

*: angka sementara

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

Kinerja pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil dapat


digambarkan melalui capaian indikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 2.20 Data Kinerja Layanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Probolinggo Tahun 2012 – 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Rasio Penduduk ber KTP per 92,82 92,51 91,82 92,81 93,51
Satuan Penduduk
2 Jumlah Layanan Akta 3.683 4.348 4.362 5.240 4.347
Kelahiran
3 Jumlah Kepemilikan KTP 156.556 127.586 160.048 161.921 166.879
4 Jumlah Kepemilikan KK 61.459 63.811 65.011 66.142 71.881
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan pelaksanaan urusan


pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tingkat capaian kinerjanya dapat
diukur dari indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.21 Data Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah pekerja perempuan di 2.410 2.335 2.342 2.285 2.235
lembaga pemerintahan
2 Persentase partisipasi perempuan 49,84 49,9 49,9 49,9 50,11
di lembaga pemerintahan
3 Jumlah pekerja perempuan di 12.654 10.511 9.661 10.891 14.251
lembaga swasta
4 Persentase jumlah pekerja - - - - -
dibawah umur
Sumber : BPPKB

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan pelaksanaan urusan keluarga


berencana dan keluarga sejahtera tingkat capaian kinerjanya dapat diukur dari
indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.22 Data Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kota Probolinggo
Tahun 2012 – 2016

No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016


1 Rata-rata jumlah anak per keluarga 1-2 1-2 1-2 1,4 1,24

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-19


2 Jumlah akseptor KB 36.159 36.167 34.370 35.323 34.397
3 Jumlah Pasangan Usia Subur PUS 49.330 49.380 46.799 46.774 44.091
4 Presentase akseptor KB Terhadap PUS 73,30% 73,24% 73,44% 75,52% 78,01%
Sumber : BPPKB

13. Sosial

Gambaran umum kondisi daerah terkait pelaksanaan pembangunan sosial


tingkat capaian kinerjanya dapat diukur dari indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 2.23 Data Kinerja Urusan Sosial Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016

No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial 8.445 7.575 10.218 5.944 8.474
2 PMKS yang memperoleh bantuan sosial 7.443 6.321 6.600 3.444 7.336
3 Persentase jumlah para eks penyandang penyakit
sosial yang berhasil dibina dan berhasil hidup 15,15% 16,94% 32,43% 39,93% 39,94%
mandiri
4 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) 150 302 345 336 2.171
5 Jumlah Panti Asuhan, Rumah Jompo dan Rumah
15 15 15 15 15
Singgah
Sumber : Dinas Sosial

14. Ketenagakerjaan

Tingkat capaian kinerja pelaksanaan urusan ketenagakerjaan di Kota


Probolinggo dapat digambarkan berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut

Tabel 2.24 Data Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kota Probolinggo Tahun 2012 – 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Penduduk usia kerja 149.710 153.498 156.288 161.027 165.771
2 Angkatan kerja 113.966 117.754 120.544 125.283 130.027
3 Kesempatan Kerja 94.625 97.288 99.654 101.443 102.717
4 Penganggur terbuka 19.341 21.479 20.890 23.840 27.310
5 Angka sengketa pengusaha- 14 15 12 11 15
pekeja per tahun
Sumber : Dinas Tenaga Kerja

15. Koperasi dan UKM

Gambaran mengenai tingkat capaian kinerja urusan koperasi dan usaha kecil
menengah salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.185 Data Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Probolinggo
Tahun 2012– 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah seluruh koperasi 299 305 252 252*

1 Jumlah koperasi aktif 201 202 206 197 197*

2 Jumlah UKM non BPR/LKM


32 38 38 38 38*
UKM

3 Jumlah BPR/LKM 21 21 21 21 21*

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-20


4 Usaha Mikro dan Kecil 3.853 5.257 5.358 5.463 5.463*
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
*: angka sementara
16. Penanaman Modal

Gambaran mengenai tingkat capaian kinerja urusan penenaman modal daerah


di Kota Probolinggo antara lain dapat dilihat berdasarkan indikator kinerja sebagai
berikut :
Tabel 2.26 Data Kinerja Urusan Penanaman Modal Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah 20 17 43 48 64
investor
berskala
nasional
(Jumlah
PMA/PMDN)
2 Jumlah nilai 806.304.399.178 516.923.720.960 2.269.779.452.592 1.824.377.467.526 740.612.581.171
investasi
PMA/PMDN
3 Tingkat daya 3.551 jenis usaha 3.555jenis usaha 3.626 jenis usaha 3.206 jenis usaha 4.424 jenis usaha
tarik investasi
dalam bentuk
jumlah pelaku
investasi
pembangunan
di daerah
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

17. Kebudayaan

Gambaran mengenai kinerja penyelenggaraan urusan kebudayaan dapat


dijelaskan dengan melihat capaian indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.197 Data Kinerja Urusan Kebudayaan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah sarana seni dan budaya 1 2 2 2 2
2 Jumlah penyelenggaraan seni dan 3 4 7 22 23
budaya
3 Jumlah benda, situs dan kawasan 1 1
cagar budaya yang dilestarikan (unit)
 Jumlah benda yang dilestarikan 550 555 615 615
(unit)
 Jumlah situs yang dilestarikan 2 2 2 2
(unit)
 Jumlah kawasan cagar budaya 1 1 1 1
yang dilestarikan (unit)
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-21


18. Kepemudaan dan olah raga

Gambaran mengenai kinerja penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olah


raga salah satunya dapat dilihat dari indikator jumlah organisasi pemuda dan olah
raga, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.28 Data Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah organisasi pemuda 10 8 9 8 30
2 Jumlah organisasi olah raga 24 26 23 25 25
3 Jumlah kegiatan kepemudaan 3 2 4 37 16
4 Jumlah kegiatan olah raga 5 5 6 15 37
5 Gelanggang/balai remaja 5 5 5 5 5
6 Lapangan olah raga 250 250 252 252 252
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Gambaran kondisi daerah berkaitan dengan kinerja pelaksanaan urusan


kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dapat dijelaskan berdasarkan indikator
kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.209 Data Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Kota Probolinggo Tahun 2012 – 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, 2 2 2 2 2*
Ormas, dan OKP (kali)
2 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah 3 3 3 3 3*
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, 2016
*: angka sementara

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,


Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Gambaran keadaan tingkat capaian kinerja pelaksanaan urusan otonomi daerah,


pemerintahan umum, administrasi keuangan, perangkat daerah, kepegawaian dan
persandian dapat dijelaskan melalui indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.30 Data Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
KeuanganDaerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Kota Probolinggo
Tahun 2011 - 2015
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 5 5 5 5 5*
penduduk
2 Rasio Jumlah Linmas per 10.000 penduduk 21 : 464 21 : 464 22 : 464 22:464 22:464*
3 Jumlah Pelanggaran K3 141 130 155 155* 155*
4 Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (ada / tidak) ada ada ada ada ada
5 Sistem Informasi Pelayanan Perijinan (ada / tidak) ada ada ada ada ada
6 Cakupan pelayanan bencana kebakaran 5,64 km 5,64 km 5,64 km2
2 2 5,64 km2 5,64 km2
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-22


*: angka sementara

21. Ketahanan Pangan

Gambaran umum kinerja pelaksanaan urusan ketahanan pangan salah satunya


dapat dilihat tingkat capaiannya berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2. 31 Data Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


1 Produksi pangan utama 8.696,8 8.321 9.291,35 9.931,26 9.942
(beras/ton)
2 Produksi pangan utama 31.944 29.017 30.196,8 28.133 35.000
(jagung/ton)
Sumber : Dinas Pertanian, 2016

22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Gambaran umum kinerja pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat dan


desa salah satunya dapat dilihat tingkat capaiannya berdasarkan indikator kinerja
sebagai berikut :
Tabel 2.32 Data Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah kelompok binaan LPM 29 29 29 29 29
2 Jumlah kelompok binaan PKK 34 34 34 34 34
3 Jumlah PKK aktif 34 35 35 35 35
4 Jumlah Posyandu aktif 216 216 216 218 218*
5 Jumlah LSM aktif 45 45 45 45 45
Sumber : Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Kantor PKK, Dinas Kesehatan, BPPKB
*Angka perkiraan

23. Statistik

Gambaran umum kinerja pelaksanaan urusan statistik salah satunya dapat


dilihat tingkat capaiannya berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.33 Data Kinerja Urusan Statistik Daerah Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


1 Ketersediaan dokumen PDRB Ada Ada Ada Ada Ada
2 Ketersediaan dokumen IPM Ada Ada Ada Ada Ada
3 Ketersediaan dokumen Kota Ada Ada Ada Ada Ada
Probolinggo dalam angka
4 Ketersediaan dokumen monografi Ada Ada Ada Ada Ada
daerah
5 Ketersediaan dokumen IKM Ada Ada Ada Ada Ada
6 Ketersediaan dokumen IHK Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : BPS Kota Probolinggo, 2016

24. Kearsipan

Gambaran kondisi daerah terkait dengan kinerja pelaksanaan urusan kearsipan


daerah dapat dijelaskan berdasar indikator kinerja sebagai berikut :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-23


Tabel 2.34 Data Kinerja Urusan Kearsipan Kota Probolinggo Tahun 2012– 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah SKPD yang telah 35 40 40 40 40
menerapkan pengelolaan arsip
secara baku
2 Jumlah Pengelola arsip yang 29 29 29 69 69
telah mendapatkan pelatihan /
pembinaan

- Petugas Pengelolaan arsip 29 29 29 29 29


Kelurahan
- Petugas pengelola arsip - - - 40 40
SKPD
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip, 2016

25. Komunikasi dan Informatika

Gambaran kondisi daerah berkaitan dengan kinerja pelaksanaan urusan


komunikasi dan Informatika dapat dijelaskan berdasarkan indikator kinerja sebagai
berikut :
Tabel 2.35 Data Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


Jumlah SKPD yang memiliki akses
1 39 40 40 40 40
internet
2 Jumlah radio komunikasi yang aktif 1 1 1 1 1
Jumlah media yang digunakan untuk
3 11 14 17 18 18*
penyebaran informasi
Jumlah titik hotspot yang difasilitasi
4 - 2 12 12 -
Pemda
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika
*: angka sementara
26. Perpustakaan

Gambaran kondisi daerah berkaitan dengan kinerja pelaksanaan urusan


perpustakaan daerah dapat dijelaskan berdasarkan indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.36 Data Kinerja Urusan Perpustakaan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah perpustakaan milik Pemda 104 105 105 30** 30**
(perpustakaan umum, perpustakaan
sekolah negeri, perpustakaan
masyarakat)
2 Taman Baca (Taman Baca, TBM Binaan) 2 2 2 2 2
3 Jumlah Pengunjung perpustakaan per 193.082 191.973 189.398 214.358 192.922
tahun (perpustakaan umum,
perpustakaan sekolah negeri,
perpustakaan masyarakat, taman baca,
TBM binaan)
4 Koleksi buku yang tersedia di 44.911 45.444 46.524 46.845 48.107
perpustakaan (perpustakaan umum)
**) TBM tidak masuk dalam data karena wewenang dinas pendidikan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-24


Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip

2.1.4.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Layanan urusan pilihan Pemerintah Daerah sesuai ketentuan Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah terdiri atas 8 (delapan)
urusan. Dari jumlah urusan tersebut, yang secara intensif dapat dilaksanakan di Kota
Probolinggo adalah:

1. Pertanian

Gambaran umum mengenai kinerja pelaksanaan urusan pertanian dapat


dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 2.37 Data Kinerja Urusan Pertanian Kota Probolinggo Tahun 2012– 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Produktivitas padi (ton/ha) 6,65 6,65 6,72 6,8 6,85
2 Produktivitas palawija (ton/ha) 7,32 7,45 7,2 7,38 7,00
3 Persentase kontribusi sektor pertanian 6,89 6,60 6.94 6.82 6.71*
terhadap PDRB (ADH Berlaku)
4 Persentase kontribusi sektor pertanian 6,92 6,50 6.56 6.42 6.17*
terhadap PDRB (ADH Konstan)
Sumber : Dinas Pertanian, BPS Kota Probolinggo
*= Data Estimasi Diskominfo
2. Pariwisata

Gambaran umum mengenai kinerja pelaksanaan urusan pariwisata di Kota


Probolinggo dapat dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.218 Data Kinerja Urusan Pariwisata Kota Probolinggo Tahun 2012 – 2016

NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016


1 Jumlah kunjungan wisata 767.717 273.925 465.851 518.086 543.786
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata, 2016

3. Kelautan dan Perikanan

Gambaran umum mengenai kinerja pelaksanaan urusan Kelautan dan


Perikanan di Kota Probolinggo dapat dijelaskan berdasarkan capaian indikator
kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.39 Data Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016
No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016
1 Produksi perikanan tangkap (ton) 10.222,90 13.050,570 15.997,331 15.031,334 19.748,586

2 Produksi perikanan budidaya (ton) 760,78 668,550 492,04 447,383 487,21


3 Tingkat konsumsi ikan 27,9 28,4 31,54 41,041 34,315
(kg/kapita/tahun)
4 Cakupan bina kelompok nelayan 54 38 38 39 38
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-25


4. Perdagangan

Gambaran keadaan mengenai kinerja pelaksanaan urusan perdagangan di Kota


Probolinggo dapat dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
Tabel 2.40 Data Kinerja Urusan Perdagangan Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
No Indikator 2012 2013 2014 2015 2016
1 Nilai ekspor bersih 65.381 107,43 95,66 60.603 60.603*
perdagangan (dalam juta
dolar AS)
2 Jumlah Pedagang yang 6.363 7.116 7.568 8.283 8.238*
Memiliki SIUP (dari seluruh
klasifikasi)
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, 2016
*: angka sementara
5. Perindustrian

Gambaran keadaan mengenai kinerja pelaksanaan urusan perindustrian di Kota


Probolinggo dapat dijelaskan berdasarkan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.41 Data Kinerja Urusan Perindustrian Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016
NO INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
1 Pertumbuhan 542 636 720 717 717*
jumlah
industri
2 Jmlh nilai 615.512.445 841.551,75 697.260.148,125 1.863.320.882.090 1.863.320.882.090*
produksi (dlm
ribu Rp.)
3 Jumlah 302 484 702 700 700*
Perusahaan
sektor industri
kecil
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
*: angka sementara
6. Energi dan Sumberdaya Mineral

Urusan energi dan sumberdaya mineral, secara khusus di Kota Probolinggo


sebagaimana karakteristik kota pada umumnya, urusan ini kurang mendapatkan
porsi sebagaimana wilayah perdesaan. Perhatian yang berkaitan dengan urusan
sumberdaya mineral adalah ditekankan pada keberadaan sumberdaya air tanah di
wilayah perkotaan. Dengan kebutuhan air yang terus meningkat maka akan
mempengaruhi potensi jumlah air tanah yang terkandung di wilayah kota
Probolinggo. Dengan kebutuhan air yang terus meningkat tersebut maka diperlukan
suatu penanganan dan manajemen pengelolaan air tanah yang tepat agar tidak
cepat habis dan mempercepat intrusi air laut ke daratan. Langkah yang diambil
selama ini dalam rangka pengendalian jumlah air tanah adalah dengan
pengendalian ijin pengambilan dan pemanfaatan air tanah.

2.1.5. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan


otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-26


saing merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang
berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

2.1.5.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah dalam konteks daya saing daerah adalah bahwa
kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik bagi pelaku ekonomi yang
telah ada dan yang akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multifliereffect
bagi peningkatan daya saing daerah.
Kondisi daerah Kota Probolinggo terkait dengan kemampuan ekonomi daerah
salah satunya dapat dilihat dari indikator : pengeluaran rata-rata konsumsi rumah
tangga per kapita / angka konsumsi rata-rata rumah tangga per kapita sebulan
(pangan dan non pangan) dan produktivitas total daerah.

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita

Indikator pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga per kapita


dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan
seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar angka konsumsi
rumah tangga semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah
Untuk kota Probolinggo, indikator pengeluaran rata-rata konsumsi rumah
tangga tersebut pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagaimana
tergambar pada tabel berikut :
Tabel 2.42 Angka Konsumsi Rata-Rata RT Per Kapita Per Bulan di Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016
NO URAIAN 2012 2013 2014 2015 2016*)
1 Pengeluaran konsumsi rata-rata rumah 519.361 752.280 935.007 1.011.453 1.175.484
tangga per kapita sebulan
2 Pengeluaran konsumsi rata-rata rumah 260.576 327.104 355.449 414.077 465.244
tangga per kapita sebulan (pangan)
3 Pengeluaran konsumsi rata-rata rumah 258.785 425.176 579.558 597.376 710.240
tangga per kapita sebulan (non pangan)
Ket :
*) : Estimasi BAPPEDA
Sumber : BPS Kota Probolinggo
2. Produktivitas Total Daerah

Produktivitas total daerah dapat menggambarkan seberapa besar tingkat


produktivitas tiap sektor dalam rangka mendorong perekonomian suatu daerah.
Gambaran dari produktivitas total daerah di Kota Probolinggo tahun 2011 sampai
dengan tahun 2015 adalah sebagaimana tergambar pada tabel 2.43 berikut ini :
Tabel 2.43 Produk Domestik Regional Bruto Kota Probolinggo Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2012– 2016
Lapangan Usaha 2012 2013 2014* 2015** 2016***
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-27


Lapangan Usaha 2012 2013 2014* 2015** 2016***
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, 409.921,43 433.444,28 503.750,13 550.676,17 600.657,85
dan Perikanan
B Pertambangan dan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Penggalian
C Industri Pengolahan 963.921,06 1.052.007,23 1.143.541,72 1.269.242,26 1.384.552,17

D Pengadaan Listrik dan 7.102,31 7.115,88 7.338,91 8.312,21 8.755,94


Gas
E Pengadaan Air, 1.5429,73 16.913.95 17.163.57 18.036.52 19.106,02
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 367.731,40 401.843,21 447.300,44 481.708,61 533.713,05

G Perdagangan Besar dan 1.452.933,27 1.628.686,06 1.774.454,69 1.996.093,20 2.227.762,44


Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan 749.297,33 827.408,07 955.864,68 1.081. 576,15 1.204.031,83
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi 187.479,12 213.232,76 251.966,48 295.490,38 344.408,64
dan Makan Minum
J Informasi dan 306.155,65 341.461,40 366.107,93 398.538,40 438.395,00
Komunikasi
K Jasa Keuangan dan 358.947,13 418.235,84 477.608,52 539.094,26 621.308,17
Asuransi
L Real Estat 174.720,73 198.610,53 216.956,82 243.997,00 270.547,75

M, Jasa Perusahaan 39.784,68 43.454,66 47.158,22 51.150,28 55.693,93


N
O Administrasi 354.000,47 370.772,01 377.108,00 402.911,29 430.975,41
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 291.726,29 329.593,97 360.927,15 392.399,19 436.302,40

Q Jasa Kesehatan dan 49.084,59 54.800,89 64.468,02 71.079,48 79.980,57


Kegiatan Sosial
R,S, Jasa lainnya 217.507,21 226.386,83 248.892,79 271.652,59 290.078,69
T,U
Produk Domestik 5.945.742,40 6.563.967,59 7.260.608,07 8.071.958,01 8.946.269,84
Regional Bruto

Ket
***) : Estimasi Diskominfo
Sumber : BPS Kota Probolinggo

2.1.5.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur kota dalam konteks daya saing daerah adalah bahwa
dengan semakin lengkapnya ketersediaan infrastruktur akan memiliki daya tarik
bagi pelaku ekonomi yang telah ada dan yang akan masuk ke suatu daerah untuk
menciptakan multipliereffect bagi peningkatan daya saing daerah. Kondisi daerah
Kota Probolinggo terkait dengan kemampuan menyediakan infrastruktur kota salah
satunya dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-28


1. Ketersediaan Fasilitas Perhubungan

Ketersediaan infrastruktur perhubungan sangat penting dalam rangka


menunjang aspek daya saing daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut maka arus
distribusi barang dan orang serta jasa transportasi lainnya akan berjalan lancar.
Fasilitas perhubungan yang tersedia di Kota Probolinggo dalam rangka menunjang
daya saing daerah tersebut adalah:
Tabel 2.44 Fasilitas Perhubungan Darat di Kota Probolinggo Tahun 2015
No Uraian Keterangan
1 Fasilitas Perhubungan Darat 1. Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi
Tipe A
2. Fasilitas Parkir Angkutan Barang
3. Pengujian Kendaraan Bermotor
4. Shelter / Halte
2 Fasilitas Perhubungan Laut -
3 Jumlah orang melalui ± 1.550.055 orang
terminal/stasiun/dermaga per tahun
2. Penataan Ruang Kota

Penataan ruang kota yang memungkinkan tersedianya wilayah industri dan


niaga akan berdampak pada upaya peningkatan daya saing daerah. Sesuai dengan
struktur tata ruang kota Probolinggo, dari luas wilayah kota 56,667 Km². peruntukan
kawasan kota dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 2.45 Data Peruntukan Lahan Kota Probolinggo Tahun 2016

No. Penggunaan Lahan Total (Ha) %

1 Mangrove 59,06 1,04


2 RTH 10,72 0,19
3 Pertanian 3.042,09 53,68
4 Tambak 124,45 2,20
5 Permukiman 1.860,57 32,83
6 Fasilitas Pendidikan 79,67 1,41
7 Fasilitas Kesehatan 5,21 0,09
8 Fasilitas Peribadatan 7,91 0,14
9 Fasilitas Perkantoran 38,64 0,68
10 Fasilitas Bangunan Umum 4,65 0,08
11 Fasilitas Olahraga (Lapangan) 14,88 0,26
12 Fasilitas Transportasi 107,93 1,90
13 Perdagangan Dan Jasa 102,95 1,82
14 Industri dan Pegudangan 142,44 2,51
15 Kawasan Pertanahan dan Keamanan 17,47 0,31
16 TPA/TPST 5,11 0,09
17 Gardu Induk PLN 4,46 0,08
18 Makam 38,50 0,68
Jumlah 5.666,70 100,00

Sumber data: Hasil perhitungan peta digital, Bappeda Bidang Fisik

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-29


3. Fasilitas Bank dan Non Bank

Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting dalam


rangkamenunjang aspek daya saing darah. Dengan adanya fasilitas tersebut maka
segala urusan yang berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan
dengan lancar. Indikator ketersediaan fasilitas ini dapat dilihat dari jenis dan jumlah
bank yang ada di Kota Probolinggo hingga saat ini.
Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bank umum dan
bank perkreditan rakyat. Sedangkan menurut kegiatan usahanya, bank dibagi
menjadi bank konvensional dan bank syariah.
Tabel 2.46 Kantor Bank Menurut Tipe di Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016
JUMLAH
NO URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016*
Bank Konvensional
1.1 Bank Umum 23 20 20 20 20
1.2 BPR 6 15 15 6 6
Bank Syariah
2.1 Bank Umum 0 4 4 4 4
2.2 BPR 0 5 5 4 4
Sumber : BPS Kota Probolinggo
*) : Estimasi Bappeda Litbang
4. Fasilitas Hotel dan Penginapan

Ketersediaan fasilitas hotel dan penginapan sangat menunjang dalam


pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah. Apalagi posisi stratregis Kota
Probolinggo yang menghubungkan Kota-Kota Lumajang, Jember, Bondowoso,
Probolinggo dan Banyuwangi di sebelah Timur, dan Kota-Kota Pasuruan, Malang,
Sidoarjo, Mojokerto dan Surabaya di sebelah Barat. Banyaknya fsilitas hotel dan
penginapan menunjukkan perkembangan kegiatan perekonomian pada suatu daerah
dan peluang-peluang yang ditimbulkannya.
Tabel 2.47 Jumlah Fasilitas Hotel dan Akomodasi lainnya di Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016
JUMLAH
NO URAIAN
2014 2015 2016
1 Hotel dan akomodasi lainnya 17 19 21*
Sumber : BPS Kota Probolinggo
*= data estimasi Bappeda Litbang

5. Fasilitas Restoran dan Rumah Makan

Ketersediaan restoran dan rumah makan di suatu daerah dapat mendorong dan
memberi insentif bagi tumbuhnya daya tarik investasi di daerah tersebut. Banyaknya
restoran dan rumah makan juga menunjukkan perkembangan perekonomian suatu
daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya. Bagi kehidupan kota, tumbuhnya
usaha restoran dan rumah makan juga menunjukkan bahwa dinamika perekonimian

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-30


kota sangat kondusif bagi upaya menunjang tumbuhnya daya saing
daerah.Gambaran mengenai keadaan restoran dan rumah makan di Kota probolinggo
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.48 Jumlah Fasilitas Restoran dan Rumah Makan Kota Probolinggo
Tahun 2013 - 2016
JUMLAH
NO URAIAN
2013 2014 2015 2016
1 Jenis Usaha Restoran / Rumah Makan 16 17 21 23*
Sumber : BPS Kota Probolinggo, 2016
*= data estimasi Bappeda Litbang

6. Fasilitas Air Bersih dan Listrik

Ketersediaan air bersih dan listrik bagi kehidupan warga masyarakat dan
kegiatan usaha juga merupakan bentuk insentif bagi upaya pengembangan daya
saing daerah. Gambaran mengenai ketersediaan air bersih di Kota Probolinggo dapat
dijelaskan dengan indikator sebagai berikut :
Tabel 2.49 Cakupan Pelayanan Air Bersih dan Listrik Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016

JUMLAH
NO URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016
Kapasitas air bersih yang
1 dapat disediakan secara 6.129.500 5.880.500 5.921.800 5.833.900 6.047.400
keseluruhan (Produksi Air)
Jumlah rumah tangga yang
2 17.042 17.630 17.833 18.021 18.252
menggunakan air bersih
Persentase air bersih yang
3 tersalurkan kepada 69,55% 76,12% 75,29% 75,72% 76,03%
pelanggan
Persentase RT yang telah
4 99,26% 99,27% 99,28% 99,30% 99,30%*
mendapat aliran listrik
Sumber : Dinas Kesehatan dan PLN
*= data estimasi Bappeda Litbang

2.1.5.3. Fokus Iklim Berinvestasi

Investasi merupakan salah satu indikator penting dalam peningkatan kegiatan


pembangunan perekonomian daerah. Investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja baru sehingga dapat diharapkan mampu mengurangi beban
pengangguran dan menanggulangi masalah kemiskinan.
Ada beberapa faktor yang diindikasikan mempunyai pengaruh yang sangat berarti
bagi tumbuhnya iklim investasi daerah, seperti kondisi keamanan dan politik daerah,
kemudahan pelayanan perijinan investasi, adanya peraturan daerah yang menunjang
investasi daerah, adanya beban pajak dan retribusi daerah.
Gambaran kondisi iklim berinvestasi di Kota Probolinggo dapat dijelaskan dengan
menggunakan berbagai indikator sebagai berikut:

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-31


1. Kondisi Keamanan dan Politik Dalam Negeri

Masuknya investasi, baik itu Penanaman Modal Asing maupun Penanaman


Modal Dalam Negeri ke suatu daerah, sangat tergantung dari kondisi keamanan dan
politik dalam negeri. Stabilitas kondisi keamanan dan politik dalam negeri suatu
daerah, adalah merupakan modal penting dalam menarik minat investasi.
Data yang berkaitan dengan kondisi keamanan dan politik dalam negeri
tersebut dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini :
Tabel 2.50 Data Kondisi Keamanan dan Politik Dalam Negeri Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016
JUMLAH
NO URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah kasus-kasus 336 435 1.114 1.707 1.707*
kriminalitas yang terjadi
2 Angka kriminalitas 459 168 284 323 323*
3 Jumlah kegiatan demonstrasi 9 7 8 7 7*
dan unjuk rasa
4 Jumlah kasus mogok kerja Izin mogok kerja dari Disnaker

*: angka sementara
2. Kondisi Pelayanan Perijinan Investasi

Investasi yang akan masuk ke suatu daerah juga sangat bergantung pada
berbagai insentif yang diberikan, antara lain dalam bentuk kemudahan pelayanan
perijinan investasi. Semakin banyak insentif yang diberikan akan mendorong minat
investor dalam menanamkan modalnya, dan sebaliknya sulitnya pengurusan ijin
investasi akan mengurangi minat investasi ke suatu daerah.
Gambaran mengenai pelayanan perijinan investasi di Kota Probolinggo dapat
terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.51 Data Pelayanan Perijinan Investasi Kota Probolinggo Tahun 2012 - 2016

JUMLAH
NO URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016
1 Ijin Mendirikan Bangunan 388 426 451 340 328
(IMB)
2 Surat Keterangan Rencana 72 317 0 0 -
Kota
3 Persetujuan Prinsip / Ijin 47 40 43 48 64
Lokasi
4 Surat Ijin Usaha Perdagangan 706 757 828 715 638
(SIUP)
5 Tanda Daftar Perusahaan 745 649 785 713 700
(TDP)
6 Ijin Usaha Industri (IUI) / 5 3 8 1 5
Tanda Daftar Industri (TDI)
7 Tanda Daftar Gudang (TDG) 8 1 6 16 11
8 Ijin Gangguan (HO) 234 285 225 317 272
9 Ijin Usaha Jasa Konstruksi 278 188 219 121 96
(IUJK)
10 Ijin Usaha Pariwisata (IUP) 77 17 4 68 98

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-32


JUMLAH
NO URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016
11 Ijin Pemakaian Kekayaan 92 88 129 129 130
Daerah
12 Ijin Penutupan Sebagian Badan 0 0 0 0 -
Jalan
13 Ijin Penempatan Bedak 108 61 33 67 409
14 Ijin Reklame 419 475 447 258 659
15 Ijin Hiburan 76 66 28 54 38
16 Ijin Usaha Perikanan 3 2 5 4 3
17 Surat Penangkapan Ikan 8 18 12 8 0
18 Surat Pengolahan Ikan - 1 5 2 5
19 Ijin Pemakaman 318 431 306 305 275
20 Ijin Undian Gratis Berhadiah 2 2 0 0 0
21 Surat Ijin Pengambilan Air 27 18 4 0 -
Bawah Tanah (SIPA)
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

3. Peraturan Daerah Penunjang Investasi

Peraturan Daerah adalah merupakan sebuah instrumen kebijakan daerah yang


bersifat formal. Melalui peraturan daerah dapat diketahui adanya insentif ataupun
disinsentif sebuah kebijakan di daerah terhadap aktivitas perekonomian. Peraturan
daerah yang mendukung iklim investasi di daerah adalah peraturan daerah yang
berkaitan dengan perijinan, lalu lintas barang dan jasa dan peraturan daerah tentang
ketenagakerjaan.
Gambaran mengenai adanya peraturan daerah yang mendukung iklim usaha di
Kota Probolinggo dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.52 Data Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha Kota Probolinggo
Tahun 2012 - 2016
KLASIFIKASI PERDA
TERKAIT
NO TAHUN TERKAIT LALU LINTAS
TERKAIT PERIJINAN KETENAGA
BARANG DAN JASA
KERJAAN
1 2012 1. Perda No. 3 Thn 2012 tentang Perda No. 10 Thn 2012 -
Ijin Usaha Jasa Konstruksi tentang Perubahan Perda No.
2. Perda No. 5 Thn 2012 tentang 5 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Rumah penyertaan Modal Saham
Pemondokan Pemerintah pada Bank
3. Perda No. 6 Thn 2012 tentang Pembangunan Daerah Jawa
Perubahan Perda No. 4 Tahun Timur
2011 tentang Retribusi Jasa
Usaha

2 2013 Perda No. 5 Tahun 2013 tentang Perda No. 2 Tahun 2013 -
Perubahan kedua atas Peraturan tentang Penempatan Dana
Daerah Kota Probolinggo No. 4 Bergulir Pemerintah Kota
Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Probolinggo pada Perseroan
Usaha terbatas BPR Jawa Timur
Terbuka Cabang Probolinggo
dalam Bentuk Pemberian
Kredit Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah serta Koperasi

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-33


KLASIFIKASI PERDA
TERKAIT
NO TAHUN TERKAIT LALU LINTAS
TERKAIT PERIJINAN KETENAGA
BARANG DAN JASA
KERJAAN
3 2014 Perda No. 1 Tahun 2014 tentang Perda No. 8 Tahun 2014 -
Perubahan Peraturan Daerah Kota tentang Perubahan Kedua
Probolinggo No. 5 Tahun 2011 Perda No. 6 Tahun 2006
tentang Retribusi Perijinan tentang Penyertaan Modal
Tertentu Saham Pemerintah Daerah
pada BPR Jatim

4 2015 1. Perda No. 1 Tahun 2015 1. Perda No. 3 Tahun 2015 -


tentang Perubahan Ketiga atas Tentang Pengendalian dan
Perda No 3 Tahun 2011 tentang Pengawasan Terhadap
Retribusi Jasa Umum
Peredaran dan Penjualan
2. Perda No. 2 Tahun 2015
tentang Perubahan Keempat Minuman Beralkohol
atas Perda No 4 Tahun 2011 2. Perda No. 9 Tahun 2015
tentang Retribusi Jasa Usaha TentangPenataan,
Pengawasan, dan
Pengendalian Usaha
Tempat Hiburan.

5 2016 - - -
Jumlah 7 5 -

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD TAHUN


2016

2.2.1. Urusan Wajib

2.2.1.1. Urusan Pendidikan

Sesuai dengan Misi dalam RPJMD Tahun 2014 – 2019 yaitu “Membangun
masyarakat Kota Probolinggo yang berkualitas dan berdaya saing,” dan Tujuan
“Mewujudkan sumber daya manusia masyarakat Kota Probolinggo menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi; mampu berkarya produktif dan kompetitif;
memiliki ketahanan sosial”, serta Sasaran “Meningkatnya kualitas pendidikan yang
unggul, terjangkau dan merata”, maka penyelenggaraan Urusan Pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mampu
membangun dirinya dan masyarakat untuk menjadi sumber daya utama
pembangunan.
Urusan Pendidikan dalam tahun 2016 diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan Kota Probolinggo dengan anggaran Belanja sebesar Rp.
291.384.615.564,50. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan
program pembangunan, terdiri dari :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-34


a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
c. Program Pendidikan Menengah
d. Program Pendidikan Non Formal
e. Program Pendidikan Luar Biasa
f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
h. Program Wawasan Wiyata Mandala
Realisasi penyerapan belanja sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.
244.289.440.417,00 atau 83,84% dari anggaran yang tersedia. Realisasi capaian
Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.53 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PENDIDIKAN TAHUN 2016
INDIKATOR
REALISASI TARGET REALISASI
NO KINERJA CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7
1 APK PAUD 80.21 80.36 73.24 91.14% berdasarkan data
usia 3-6 tahun jumlah murid yang
bersekolah pada
Jenjang TK/RA pada
tahun 2016 sebesar
7330 siswa, lebih kecil
dibanding tahun 2015
sebesar 8464, hal ini
disebabkan angka
siswa yang bersekolah
di RA mengalami
penurunan dari 2751
siswa (thn 2015)
menjadi 1458 (thn
2016)
2 Angka Melek 95.73 96.43 95.04 98.56% berdasarkan hasil
Huruf pendataan Buta
Aksara Thn 2016,
Jumlah buta aksara
usia 15 tahun ke atas
sejumlah 8658 orang,
dan data penduduk
usia 15 thn keatas
sejumlah 174.672
orang
3 APK 111.14 111.24 109.05 98.03% Berdasarkan data
SD/MI/Paket A jumlah murid yang
bersekolah pada
Jenjang SD/MI
berjumlah 20507
siswa, angka ini
menurun dibanding
pada tahun 2015
sebesar 20799, dan
sebagai pembaginya
adalah jumlah
penduduk usia 7 - 12
thn pada tahun 2016
sejumlah 22596 jiwa
lebih meningkat
dibanding tahun 2015
sejumlah 22016 jiwa

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-35


4 APK 124.11 124.26 122.57 98.64% Berdasarkan data
SMP/MTs/Pake jumlah siswa jenjang
tB
SMP/MTs thn 2016
sejumlah 10647 siswa,
sedangkan thn 2015
sejumlah 10962 siswa,
dan sebagai
pembaginya adalah
jumlah penduduk usia
13-15 thn pada thn
2016 sejumlah 11188
jiwa, lebih besar
dibandingkan tahun
2015 sejumlah 11056
jiwa
5 APK 123.63 123.78 125.58 101.45% Berdasarkan data
SMA/MA/SMK jumlah siswa jenjang
/
SMA/MA/SMK thn
Paket C
2016 sejumlah 14020
siswa lebih besar
dibanding thn 2015
sejumlah 13411 siswa,
dan jumlah penduduk
usia 16 -18 thn
sejumlah 11258 jiwa
lebih besar dibanding
tahun 2015 sejumlah
10934 jiwa.
6 Angka rata-rata 9.12 9.27 9.68 104.42% Jumlah Penduduk usia
lama sekolah 15 ke atas yang
usia diatas 15
tamatan SD s.d S3
tahun keatas
sejumlah 155.523 jiwa
(sumber data :
Dispendukcapil).
dikalikan dengan lama
sekolah dibagi dengan
jumlah penduduk
tamatan tersebut.
7 Rata-rata nilai 7.44 6.00 7.00 116.67% berdasarkan Hasil US
US SD/MI SD/MI thn pelajaran
minimal 6,5
2015/2016
8 Rata-rata nilai 5.90 6.00 7.23 120.50% berdasarkan Hasil UN
UN SMP/MTs SMP/MTs thn
minimal 6,5
pelajaran 2015/2016
9 Rata-rata nilai 5.70 5.80 7.20 124.14% berdasarkan Hasil UN
UN SMA/MA SMA/MA thn
minimal 7,0
pelajaran 2015/2016
10 Rata-rata nilai 5.70 5.80 6.90 118.97% berdasarkan Hasil UN
UN SMK SMK thn pelajaran
minimal 7,0
2015/2016
11 % lembaga 81.82 81.97 75.97 92.68% Berdasarkan data LI
PAUD Tahun 2016jumlah
terakreditasi
PAUD terakreditasi
pada tahun 2016
sejumlah 98 lembaga
dari 129 lembaga
PAUD
12 % SD/MI 44.68 44.79 47.85 106.83% berdasarkan data LI
terakreditasi A Tahun 2016 SD/MI
yang terakreditasi A
pada tahun 2016
sejumlah 78 lembaga
dari 163 SD/MI
13 % SMP/MTs 42.86 31.07 45.45 146.28% berdasarkan data LI
terakreditasi A Tahun 2016 SMP/MTs
yang terakreditasi A
pada Tahun 2016
sejumlah 20 lembaga

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-36


dari 44 lembaga

14 % SMA 34.78 30.54 33.33 109.14% berdasarkan data LI


terakreditasi A thn 2016 SMA/MA
yang terakreditasi A
pada tahun 2016
sejumlah 8 lembaga
dari 24 lembaga
15 % paket 36.84 36.95 35.00 94.72% berdasarkan data LI
keahlian SMK tahun 2016 paket
terakreditasi A
keahlian SMK yang
terakreditasi A pada
tahun 2016 sejumlah 7
lembaga dari 20
lembaga
16 % lembaga 40.37 40.52 46.94 115.84% Jumlah capaian
yang lembaga yang sudah
menerapkan
Adiwiyata pada tahun
Adiwiyata
2016 adalah 26
lembaga, sehingga
total sampai dengan
2016 dari 66 lembaga
ditambah 26 lembaga
menjadi 92 lembaga
17 Nilai Rerata 55 65 61.35 94.38% berdasarkan hasil rata-
Kompetensi rata nilai UKG seluruh
PTK PAUD
PTK PAUD Tahun
2016
18 Nilai Rerata 55 65 57.50 88.46% berdasarkan hasil rata-
Kompetensi rata nilai UKG seluruh
PTK SD/MI
PTK SD/MI Tahun
2016
19 Nilai Rerata 55 65 70.40 108.31% berdasarkan hasil rata-
Kompetensi rata nilai UKG seluruh
PTK SMP/MTs
PTK SMP/MTs Tahun
2016
20 Nilai Rerata 55 65 68.27 105.03% berdasarkan hasil rata-
Kompetensi rata nilai UKG
PTK
SMA/MA/SMK
SMA/MA/SMK
Tahun 2016
21 % PAUD 9.75 9.85 29.25 296.97% berdasarkan data
memenuhi prasarana lembaga
standar
yang memenuhi
kriteria jumlah Ruang
Kelas, Perpustakaan
dan UKS yang baik
pada Jenjang PAUD
yang baik dari 129
lembaga PAUD
sejumlah 30 lembaga
22 % SD/MI 50.31 50.42 63.23 125.41% berdasarkan data
memenuhi prasarana Dikdasmen
standar
lembaga SD/MI yang
memenuhi standar
sejumlah 89 lembaga
dari 141 lembaga
23 % SMP/MTs 30.69 31.07 44.68 143.80% berdasarkan data
memenuhi prasarana Dikdasmen
standar
lembaga SMP/MTs
yang memenuhi
standar sejumlah 20
lembaga dari 42
lembaga
24 % SMA/MA 30.43 30.54 37.50 122.79% berdasarkan data
memenuhi prasarana Dikdasmen
standar
lembaga SMA/MA
yang memenuhi
standar sejumlah 9

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-37


lembaga dari 24
lembaga

25 % SMK 26.32 26.47 35.00 132.23% berdasarkan data


memenuhi prasarana Dikdasmen
standar
lembaga SMK yang
memenuhi standar
sejumlah 7 lembaga
dari 20 lembaga
26 % SD/MI 83.57 83.72 90.75 108.40% berdasarkan hasil
memenuhi SPM capaian SPM
Pendidikan Dasar
Semester II Tahun
Pelajaran 2015/2016
lembaga yang
memenuhi SPM
sejumlah 124 lembaga
dari 137 lembaga
27 % SMP/MTs 42.86 43.01 76.75 178.45% berdasarkan hasil
memenuhi SPM capaian SPM
Pendidikan Dasar
Semester II Tahun
Pelajaran 2015/2016
lembaga yang
memenuhi SPM
sejumlah 34 lembaga
dari 44 lembaga
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Beberapa kegiatan Fisik yang berasal dari DAK dan DID Fungsi Pendidikan
yang masuk pada Perubahan APDB Bidang Pendidikan pada Tahun 2016
tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu setelah pengesahan P-
APBD 2016.
b. Tidak maksimalnya penyerapan BOSDA pada lembaga SD, SMP, SMA dan
SMK Negeri
c. Kekurangan tenaga guru kelas jenjang SD, yang disebabkan adanya
kebijakan Pemerintah (adanya Moratorium CPNS) selama 5 (lima) tahun
sejak tahun 2014.
d. Adanya guru yang mengalami sakit fisik dan mental dalam jangka waktu
yang lama dan guru yang melakukan tindak indisipliner.
e. Kurang maksimalnya Kepala Sekolah dan Guru mengenai pelaksanaan
Program Adiwiyata.
f. Tidak terlaksananya kajian Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP)
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
g. Masih belum maksimalnya hasil Rakerda Pendidikan Tahun 2016 untuk
diakomodir pada Program dan Kegiatan Tahun 2017.
h. Masih ada beberapa Indikator Pencapaian SPM Pendidikan Dasar yang
belum mencapai target yang telah ditentukan.
i. Ujian Nasional Paket Kesetaraan (UNPK) yang biasanya dilaksanakan 2
(dua) kali, hanya dilaksanakan 1 (satu) kali.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-38


j. Belum maksimalnya / belum terpenuhinya sarana prasarana pada lembaga
PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK.
k. Adanya perubahan jadwal dan lokasi kegiatan skala Provinsi dari Pemprov
Jawa Timur

2.2.1.2. Urusan Kesehatan

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan adalah dalam rangka mewujudkan


Misi “Membangun masyarakat Kota Probolinggo yang berkualitas dan berdaya
saing,” dan mencapai Tujuan “Mewujudkan sumber daya manusia masyarakat
Kota Probolinggo menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; mampu berkarya
produktif dan kompetitif; memiliki ketahanan sosial,” dengan Sasaran
“Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi semua serta perluasan akses
layanan yang terjangkau dan merata” yang diukur menggunakan enam belas
indikator kinerja dalam dua fokus pembangunan daerah,sebagaimana ditetapkan
dalam RPJMD Tahun 2014 – 2019.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kesehatan Kota
Probolinggo dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr. Mohammad Saleh selaku leading sector. Dalam artian, disamping
program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD, beberapa
SKPD lain juga melaksanakan kegiatan – kegiatan yang bersifat cross cutting
activity, yaitu kegiatan tersebut berada dalam lingkup tugas masing – masing SKPD
bersangkutan tetapi mengandung muatan – muatan program/kegiatan dalam
lingkup Urusan Kesehatan. Kebijakan/muatan atas kegiatan – kegiatan tersebut
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dan SKPD sebagai pelaksana kegiatan.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, operasionalisasi
penyelenggaraan Urusan Kesehatan oleh;
1. Dinas Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan adalah melalui berbagai program/kegiatan
pembangunan kesehatan diarahkan pada upaya – upaya promotif dan
preventif. Adapun program kegiatan yang dilakukan antara lain;
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
b. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
e. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
f. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-39


g. Program Upaya Kesehatan Keluarga
Realisasi capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.54 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Indikator
Realisasi Target Realisasi Capaian
No Kinerja Keterangan
2015 2016 2016 2016
Utama
1 Prosentase 17,24% 11% 13,79% 125,36% Prosentase Kelurahan Siaga
Kelurahan Aktif Purnama Mandiri sudah
Siaga Aktif melebihi target dengan empat
Purnama kelurahan yang berstrata
Mandiri purnama mandiri yakni
Kelurahan Sukabumi,
Kelurahan Mangunharjo,
Kelurahan Wiroborang dan
Kelurahan Wonoasih. Hal ini
didasarkan dari penilaian 8
indikator kelurahan siaga sehat
aktif yaitu pembinaan PHBS
Rumah Tangga yang sudah
>70% dari Rumah Tangga yang
ada, adanya Peraturan Lurah
yang sudah direalisasikan, ada
peran aktif masyarakat &
Ormas dengan minimal 2
ormas (NU, Muhammadiyah,
remaja gereja), Posyandu Balita
Aktif & Tiga UKBM lainnya
juga aktif (posyandu lansia,
Forkessa, Posbindu),
Kemudahan akses pelayanan
kesehatan (pustu), Kader
Kelurahan berjumlah 15 dan
Forum Masyarakat Kelurahan
sudah berjalan setiap bulan
2 Angka 81,54/ 97,19/ 6 kasus 163,132/ Masih banyak ibu hamil
Kematian Ibu 100.000 100.000 100.000 dengan resiko tinggi,
KH KH KH kurangnya pengetahuan ibu
tentang resiko tinggi,
kurangnya pendampingan ibu
hamil resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan dan kader kesehatan
3 Angka 23,37/ 25,61/ 98 kasus 26,64/ Kelahiran bayi dengan resiko
Kematian Bayi 1.000 KH 1.000 KH 1.000 KH tinggi masih tinggi,
keterlambatan dalam
penanganan kasus, kurangnya
pengetahuan ibu tentang
kehamilan resiko tinggi
sehingga banyak kelahiran
dengan BBLR
4 Prevalensi Gizi 1,1% 2,0 % 145/ 10.397 1% Intensifikasi program perbaikan
Buruk gizi masyarakat

5 Persentase - 2 0% 0% Karena adanya keterbatasan


Puskesmas Puskes jumlah Tim Surveyer Pusat
yang mas sehingga jadwal Survey
Terakreditasi (33%) Akreditasi Puskesmas Kota
Probolinggo di Reschedule
pada bulan Juli 2017
6 Persentase
Penanganan
Penyakit
Menular :
- TB BTA + 61% (150 85% 119,43% 119,43% Sering dilakukan
kasus) (424 penyuluhan oleh petugas
kasus) kesehatan, kunjungan aktif
ke rumah penderita TB
untuk mencari
kemungkinan penderita
baru di dalam satu keluarga
tersebut, Sosialisasi TB
kepada kader posyandu dan
kesadaran masyarakat yang
tinggi akan kesehatan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-40


- HIV/ AIDS 63% 100% 100% 100% Kasus yang ditemukan
langsung ditangani oleh
Rumah Sakit dan
dilaporkan ke Dinas
Kesehatan, Adanya
manager kasus yang
membantu untuk
pendampingan penderita
HIV - AIDS
- DBD 100% 100% 100% 100% Laporan penderita yang
(236 (522 diterima langsung dilakukan
kasus) kasus) pelacakan dan fogging oleh
petugas dari Dinas
Kesehatan dan puskesmas
7 Persentase 7,53% 20% 8,31`% 15,84% Rerata presentase (*)
Screening screening kasus baru
Penyakit hipertensi dan obesitas serta
Tidak deteksi dini kanker leher
Menular rahim/ servick dibagi
(PTM) bagi jumlah penduduk >15 th
Penduduk secara kumulatif
Beresiko Usia
>15 tahun
secara
kumulasi
Sumber: Dinas Kesehatan
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Keterlambatan pembahasan P-APBD sehingga jangka waktu pelaksanaan
P-APBD terlalu singkat
b. Terbatasnya ketersediaan obat di e-catalog sehingga proses pengadaan obat
harus diproses ulang melalui proses lelang di Unit Layanan Pengadaan
Barang/ Jasa Kota Probolinggo.
c. Semakin banyaknya penduduk yang menikuti kepesertaan BPJS sehingga
alokasi dan penggunaan Dana Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Non Kapitasi mengalami penurunan

2. RSUD Dr. Moh Saleh


Penyelenggaraan Urusan Kesehatan oleh RSUD lebih diarahkan
rehabilitatif dan kuratif. Adapun program pembangunan yang dilaksanakan,
meliputi :
a. Penyediaan dan Perbekalan Obat
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Program Promosi Kesehatan & Pemberdaya an Masyarakat
d. Program pengembangan Lingkungan Sehat
e. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
f. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS
g. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS
h. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
i. Pemenuhan Pelayanan dasar dan jaminan Sosial
j. Program Peningkatan Mutu Pelayanan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-41


Realisasi capaian Indikator Kinerja Utama RSUD Dr Moh Saleh adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.55 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
RSUD Dr MOH. SALEH TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI CAPAIAN
NO KETERANGAN
KINERJA UTAMA 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Survey Kepuasan 76.75% >80% 74.40% 93% target tercapai
Masyarakat (SKM)
2 Prosentase tindak 100% 100% - - tidak ada
lanjut pengaduan pengaduan dari
masyarakat masyarkat
3 Prosentase capaian 70.51% 100% 63.92% 63.92% masih banyak
Indikator SPM yang indikator SPM
memenuhi target yang belum
terpenuhi
4 Pemanfaatan / 74.20% 69% 72.89% 105.64% target tercapai
pemakaian tempat terkait jumlah
tidur (BOR ) kunjungan
meningkat
5 Rata – Rata hari 4.1 4 4.29 107.25% target tercapai
rawatan pasien / terkait jumlah
Averagre Length of kunjungan
Stay (ALOS ) meningkat
6 Frekuensi pemakaian 71.55 50 74.14 148.28% target tercapai
tempat tidur/ Bed terkait jumlah
Turn Over (BTO) kunjungan
meningkat
7 Turn Over Internal 1.73 2 1.54 76% sudah sesuai target
(TOI) rata-rata hari
tempat tidur (TT)
ditempati
8 Net Date Rate (NDR) 24.12 23 28.16 122.43% target tercapai
terkait peningkatan
mutu pelayanan RS
9 Prosentase tenaga 66% 72% 42% 58.33% Masih adanya
medis, paramedis & tenaga di unit
non medis di RS yg khusus yang belum
terlatih mengikuti
pelatihan
dikarenakan belum
adanya jawaban
atau menunggu
jadwal pelatihan
dari instansi
pelatihan terkait.
10 Prosentase jumlah 88.58% 100% 94% 94% Masih belum
tenaga medis, terpenuhinya
paramedis dan non tenaga medis sub
medis sesuai standar pesialis di RS
RSUD BLUD Tipe B
Non Pendidikan
11 Cost Recovery Ratio 91.15% 91.16% 95.45% 104.71% target tercapai
(CRR)
12 Prosentase 100% 100% 66.70% 66.70% dikarenakan
Tindaklanjut temuan tindaklanjut
pengelolaan keuangan temuan persediaan
oleh auditor farmasi belum
diterima oleh BPK
Sumber : RSUD dr. M. Saleh Kota Probolinggo

2.2.1.3. Urusan Pekerjaan Umum

Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum tahun 2015 adalah dalam


rangka mewujudkan amanat dalam RPJMD tahun 2014 – 2019, yaitu Misi
“Mewujudkan iklim investasi yang Mewujudkan Kota Probolinggo Sebagai Kota
Jasa Yang Ramah Lingkungan Dengan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-42


Yang Berkelanjutan”, Tujuan “Meningkatkan ketersediaan infrastruktur kota guna
menunjang upaya peningkatan produktivitas ekonomi dan pelayanan dasar”, dan
mencapai dua Sasaran sebagai berikut :
a.Meningkatnya kualitas infrastruktur strategis dan ramah lingkungan bagi
optimalisasi aktivitas perekonomian dan pelayanan dasar masyarakat kota.
b. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas pelayanan dasar bagi masyarakat kota.
Untuk mencapai Sasaran tersebut di atas, khusus untuk Dinas Pekerjaan Umum
pada tahun 2016 dialokasikan anggaran Belanja sebesar Rp. 108.002.540.992,80 dan
realisasi penyerapannya berjumlah Rp. 57.815.471.014,00 atau 53,53% digunakan untuk
melaksanakan program – program sebagai berikut :
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
b. Program Pendidikan Anak Usia Dini
c. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
d. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
e. Program Rehabilitasi/Pe meliharaan Jalan dan Jembatan
f. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
g. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
i. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
j. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
k. Program Peningkatan Kualitas Kerukunan Hidup Beragama
l. Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi
m. Program Pengawasan Jasa Kontruksi
n. Program Pengaturan Pembangunan Gedung dan Lingkungan
o. Program Pembinaan Pembangunan Gedung dan Lingkungan
p. Program Pembangunan Gedung dan Lingkungan
q. Program pengawasan Pembngunan Gedung Dan Lingkungan
r. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Umum serta Pelayanan Publik
s. Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa
t. Program Pengolahan dan Penyajian Data Informasi
Capaian kinerja Urusan Pekerjaan Umum pada tahun 2016 pengukurannya
terinci seperti pada Tabel berikut;
Tabel 2.56 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016 2016
Persentase saluran 75% 77% 76% 98,70% untuk mendapatkan kondisi dimana
irigasi, sungai, tidak terdapat endapan sedimen
drainase dalam yang tinggi, tidak terdapat banyak
kondisi mantap gulma, bersih dari sampah, dan
plengsengan tidak rusak lebih dari

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-43


60% serta tidak kehilangan air yang
melebihi 10% dari debit air

Persentase kondisi 74% 79% 74% 93,67% untuk mendapatkan kondisi fasum
fasilitas umum pasar yang ada di kota probolinggo
penunjang yang nyaman dimana terdapat
perekonomian Kota fasilitas seperti kamar mandi dan
Probolinggo yang WC, sarana persampahan dan
nyaman dan aman kebakaran, dan ruang untuk parking
serta aman dimana terdapat fasilitas
seperti bedak yang permanen
dimana sudah di sekat tembok dan
ada penutup bedak dan juga
terdapat fasilitas pos jaga satpam
Persentase jalan kota 78% 84% 83% 98,81% untuk mendapatkan kondisi panjang
dalam kondisi Jalan dalam Kondisi mantap adalah
mantap kondisi dimana kondisi jalan
dengan tingkat kerusakan tidak
lebih dari 60% dan tingkat
kerusakan jalan tidak ada lubang
dengan kedalaman lebih dari 20 cm
Sumber : Dinas PU Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Penyerapan pada Kegiatan rutin pada UPT Jasa Konstruksi tidak terlaksana
maksimal karena kurang optimalnya pemanfaatan alat lab jasa konstruksi karena
rekomendasi BPK lebih mengarah kepada pihak independen.
b. Terdapat beberapa paket Gagal Lelang karena ada beberapa aspek yang tidak
memenuhi pada saat di lelangkan
c. Terdapat beberapa kegiatan yang sudah direncakan tetapi gagal untuk
dilaksanakan contohnya seperti pada kegiatan budaya kerja
d. Terdapat permasalahan hanya pada kurangnya penyerapan anggaran akan tetapi
pelaksanaan sudah direalisasikan dengan baik hanya ada beberapa kegiatan yang
belum terlaksana karena kurangnya waktu pelaksanaan.

2.2.1.4. Urusan Perumahan

Dalam RPJMD tahun 2014 – 2019 penyelenggaraan Urusan Perumahan


mengacu pada Misi “Mewujudkan Kota Probolinggo Sebagai Kota Jasa Yang
Ramah Lingkungan Dengan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan yang
Berkelanjutan”, Tujuan “Meningkatkan keseimbangan lingkungan dan
keberlanjutan pembangunan kota”.Sasaran “Terwujudnya lingkungan
permukiman kota yang semakin bersih, sehat, tertata, rapi dan indah.” Oleh karena
itu pembangunan Urusan Perumahan tahun 2016 di Kota Probolinggo diarahkan
untuk peningkatan kualitas permukiman masyarakat, dengan prioritas pada
kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui perbaikan permukiman
(pemugaran perumahan, plesterisasi, cakupan penyediaan air bersih, penyediaan
sanitasi skala permukiman) dan lingkungan sehat perumahan.
Dinas Pekerjaan Umum selaku penyelenggara Urusan Perumahan pada
tahun 2016 memperoleh anggaran Belanja sebesar Rp. 14.105.708.365,00 untuk
melaksanakan program pembangunan berikut :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-44


a. Program Pengembangan Perumahan;
b. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar
Rp. 12.009.045.200,00 atau 85,14% dari anggaran yang ditetapkan. Capaian kinerja
Urusan Perumahan pada tahun 2016 pengukurannya terinci seperti pada Tabel
berikut;
Tabel 2.57 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PERUMAHAN TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016 2016

Persentase saluran 75% 77% 76% 98,70% untuk mendapatkan kondisi


irigasi, sungai, dimana tidak terdapat endapan
drainase dalam sedimen yang tinggi, tidak
kondisi mantap terdapat banyak gulma, bersih
dari sampah, dan plengsengan
tidak rusak lebih dari 60% serta
tidak kehilangan air yang
melebihi 10% dari debit air
Sumber : Dinas PU Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Pelaksanaan pada kegiatan Penetapan Kebijakan, Strategu dan Program
Perumahan tidak jadi terealisasi karena untuk pembentukan tim tidak terlaksana
dan pendataan tidak dilaksanakan karena kurangnya waktu pelaksanaan pada
PAK 2016.
b. Pelaksanaan kegiatan untuk beberapa paket kegiatan contohnya pembuatan
pondasi untuk rusunawa baru tidak terealisasi karena ada terkendala di lapangan
dan kurangnya waktu pelaksanaan.
c. Penyerapan Anggaran pada Kegiatan Penyediaan Sanitasi Dasar Terutama Bagi
Masyarakat Miskin Pelaksanaan tidak teralisasi karena SILPA DAK untuk
penentuan hibah masih terkendala lokasi, waktu pelaksanaan dan badan hukum.

2.2.1.5. Urusan Penataan Ruang

Penyelenggaraan/pembangunan Urusan Penataan Ruang dalam rangka


mendukung pencapaian Misi “Mewujudkan Kota Probolinggo Sebagai Kota Jasa
Yang Ramah Lingkungan Dengan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan yang
Berkelanjutan”, Tujuan “Meningkatkan keseimbangan lingkungan dan
keberlanjutan pembangunan kota”. Sasaran “Terwujudnya keselarasan, keserasian
dan keseimbangan dalam pemanfaatan lahan perkotaan guna kenyamanan
kehidupan kota.” ehubungan dengan itu, penyelenggaraan urusan ini
dimaksudkan agar pemanfaatan ruang/wilayah Kota Probolinggo dapat
berlangsung secara berkelanjutan, dalam artian terjadi harmonisasi pemanfaatan
tata ruang dalam mengakomodasi kebutuhanberbagai aspek pembangunan dan
terjaganya keberlanjutan daya dukung tata ruang.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-45


Untuk tahun 2016, anggaran Belanja Langsung untuk penyelenggaraan
urusan ini sebesar Rp. 1.580.083.190,00 untuk melaksanakan program – program
pembangunan meliputi :
a. Program Perencanaan Tata Ruang;
b. Program Pemanfaatan Ruang;
c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.
1.508.834.400,00 atau 95,49% dari nilai anggaran yang ditetapkan. Capaian kinerja
Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun 2016 pengukurannya terinci
seperti pada Tabel berikut;
Tabel 2.58 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PENATAAN RUANG TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016 2016
Prosentase Bangunan yang 78% 82% 81% 98,78% Meningkatkan ketertiban
sesuai Prinsip Kaidah pembangunan dan
Bangunan pemanfaatan gedung dengan
Pengawasan dan
Pengendalian Bangunan
dengan Pemetaan Ruang dan
Pembangunan Bangunan
yang lebih intens di Kota
Probolinggo
Sumber : Dinas PU Kota Probolinggo

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala yaitu, pelaksanaan


Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang tidak optimal
karena sosialisasi untuk kebijakan pengendalian dan pemanfaatan ruang belum
terlaksana sepenuhnya.

2.2.1.6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan di Kota Probolinggo


adalah dalam rangka mencapai Misi “Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Kota
Probolinggo Didukung Akuntabilitas, Profesionalitas dan Perluasan Patisipasi
Publik,” Tujuan “Meningkatkan bobot keterlibatan masyarakat dalam proses
pembangunan kota” dan Sasaran “Meningkatnya kualitas dan intensitas informasi
program-program pembangunan bagi masyarakat” yang diamanatkan dalam
RPJMD tahun 2014 – 2019.
Kinerja penyelenggaraan urusan ini pengukurannya menggunakan empat
indikator kinerja Sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD (Fokus Pelayanan Urusan
Wajib Perencanaan Pembangunan). Dan, untuk mencapai target yang ditetapkan,
pada tahun 2016 disediakan anggaran Belanja sebesar Rp. 13.288.827.743,30 bagi
Bappeda selaku leading sector, dalam artian kegiatan – kegiatan perencanaan
pembangunan juga dilaksanakan oleh unit kerja – unit kerja lain di lingkungan
Pemerintah Kota Probolinggo di bawah koordinasi Bappeda Kota Probolinggo.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-46


Program – program pembangunan yang dilaksanakan dalam tahun 2016 terdiri
dari:
a. Program Pengembangan Data/ Informasi
b. Program Kerjasama Pembangunan
c. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar
d. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
e. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
f. Program Perencanaan Sosial Budaya
g. Program Kajian Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan Daerah
h. Program Pengembangan Penelitian/Kajian Masyarakat
i. Program Pengembangan Kelembagaan Penelitian Daerah
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Perencanaan Pembangunan diukur
menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:

Tabel 2.59 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016
INDIKATOR
REALISASI TARGET REALISASI
NO KINERJA CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase 90% 71.78% 79.76% Masih banyaknya SKPD
keselarasan yang pada penyususnan
antara RKPD renja tidak
dan RPJMD
menyelaraskan antara
dokumen perencanaan
lainnya seperti PPJP dan
RPJMD
2 Persentase 90% 100% 111% SKPD Telah mendapat
Renstra SKPD pelatihan dalam
Yang baik penyusunan Indikator
Kinerja Utama dan
Renstra
3 Persentase 100% 100% 100%
Renja SKPD
yang selaras
dengan RKPD
4 Persentase
dokumen
perencanaan
SKPD yang
disampaikan
tepat waktu
- Dokumen 90% 85% 94.4% Masih ada beberapa
Renstra SKPD SKPD yang belum
menyampaikan
renstranya tepat waktu
- Dokumen 90% 85% 94.4% Masih ada beberapa
Renja SKPD SKPD yang belum
menyampaikan
Renjanya tepat waktu
Sumber : Bappeda Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a) Efisiensi Anggaran disesuaikan dengan harga pasar

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-47


b) Penyusunan Renstra dilaksanakan berdasarkan revisi RPJMD dan disaat
anggaran ini disediakan belum ada revisi RPJMD. Sehingga revisi Renstra
belum dilaksanakan
c) Keterlambatan Pengumpulan Laporan Kontrak Kinerja dan Pengukuran
Kinerja dari SKPD sehingga Anggaran Cetak tidak terserap dikarenakan Batas
Maksimal Penyerapan Anggaran
d) Adanya kekosongan lomba Inovasi Daerah dari pihak Penyelengara (otonomi
Award Dan Imp Award) Maka Anggaran dialihkan pada kegiatan Seminar
Inovasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

2.2.1.7. Urusan Perhubungan

Penyelenggaraan Urusan Perhubungan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan


Kota Probolinggo adalah dalam rangka mewujudkan Misi “Mewujudkan Kota
Probolinggo Sebagai Kota Jasa Yang Ramah Lingkungan Dengan Pembangunan
Infrastruktur Perkotaan Yang Berkelanjutan”, dan Tujuan “Meningkatkan
ketersediaan infrastruktur kota guna menunjang upaya peningkatan produktivitas
ekonomi dan pelayanan dasar” sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD Tahun
2014 – 2019. Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Meningkatnya kualitas infrastruktur strategis dan ramah lingkungan bagi
optimalisasi aktivitas perekonomian dan pelayanan dasar masyarakat kota;
b. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas pelayanan dasar bagi masyarakat kota.
Untuk mencapai Sasaran tersebut, Dinas Perhubungan selaku penyelenggara
urusan ini memperoleh alokasi anggaran Belanja berjumlah Rp. 18.403.921.023,00
dan realisasinya sebesar Rp. 16.692.199.649,00 atau 90,70% untuk melaksanakan
program, yaitu :
a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
d. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
f. Program Kelaikkan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
g. Program Perlengkapan dan Keselamatan Jalan
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Perhubungan diukur menggunakan
indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.60 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PERHUBUNGAN TAHUN 2016
INDIKATOR
REALISASI TARGET REALISASI
NO KINERJA CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016
UTAMA

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-48


1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks Kepuasan 78.06 78 78.32 100.41% target tercapai dikarenakan
Masyarakat Tingkat Kepuasan
Terhadap Masyarakat terhadap
Pelayanan pelayanan transportasi sudah
Transportasi dinilai baik, akan tetapi perlu
ditingkatkan lagi.
2 Prosentase 87.75% 86% 92.65% 107.73% target tercapai dikarenakan
Angkutan Kota Meningkatnya Angkutan
yang Memiliki Kota yang memperpanjang
Ijin Trayek ijin trayek dibandingkan
tahun kemarin.
3 Prosentase 40.68% 40% 40.68% 101.70% Belum adanya penambahan
Panjang Jalan di panjang jalan di Kota
Kota Probolinggo Probolinggo sehingga
yang Memiliki realisasi tidak mengalami
Fasilitas capaian yang signifikan
Perlengkapan dibanding tahun kemarin.
Jalan (sesuai UU
No. 22 Tahun
2009)
4 Prosentase 43.30% -10% -41.99% 419.98% target belum tercapai akan
Penurunan Jumlah tetapi sudah mengalami
Pelanggaran Lalu penurunan pada jumlah
Lintas Jalan di pelanggaran lalu lintas jalan
Kota Probolinggo pada tahun 2016 sebanyak
6.545 kasus pelanggaran.
5 Prosentase 24.36% -13% 3.09% -23.77% Capaian mengalami
Penurunan Jumlah penurunan hal ini disebabkan
Kecelakaan Lalu kurangnya kehati-hatian
Lintas Jalan di pengguna jalan dalam berlalu
Kota Probolinggo lintas serta terburu-buru
dalam berkendara.
6 Prosentase 90.11% 82% 82.39% 100.48% telah mencapai target akan
Angkutan Jalan tetapi jumlah angkutan jalan
yang Memenuhi yang melakukan uji kir
Standar mengalami penurunan dari
Keselamatan tahun kemarin dikarenakan
(sesuai UU No. 22 regulasi yang semakin ketat.
Tahun 2009)
7 Prosentase 81.67% 82% 81.67% 99.59% Capaian mengalami
Angkutan Laut penurunan dari tahun
yang Memenuhi sebelumnya. Hal ini
Standar disebabkan masih kurangnya
Keselamatan kesadaran para pemilik kapal
tentang keselamatan di laut
8 Prosentase 88.46% 89% 92.31% 103.72% target tercapai dikarenakan
Prasarana adanya perbaikan
Transportasi shelter/halte pada Tahun
(Terminal, 2016 sebanyak 11 unit.
Shelter, Pengujian
Kendaraan
Bermotor) yang
Berfungsi dengan
Baik
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Probolinggo

2.2.1.8. Urusan Lingkungan Hidup

Aktivitas pembangunan pada Urusan Lingkungan Hidup yang diamanatkan


dalam RPJMD tahun 2014 – 2015 adalah pencapaian Misi “Mewujudkan Kota
Probolinggo Sebagai Kota Jasa Yang Ramah Lingkungan Dengan Pembangunan
Infrastruktur Perkotaan Yang Berkelanjutan”, Tujuan “Meningkatkan
keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan kota”, dengan Sasaran
“Terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam pemanfaatan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-49


lahan perkotaan guna kenyamanan kehidupan kota.” yang pengukuran kinerjanya
menggunakan enam indikator kinerja.
Leading sector penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup dilaksanakan
oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo. Untuk tahun anggaran 2016
memperoleh alokasi Belanja sebesar Rp. 34.407.632.625,40 dan realisasi penyerapan
belanja sampai dengan 31 Desember 2016 berjumlah Rp. 31.553.139.713,05 atau
91,70% dari anggaran. Dana APBD tersebut dipergunakan untuk melaksanakan
program pembangunan, yaitu :
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
f. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
g. Program Peningkatan Sarana Penerangan Jalan Umum
h. Program Pengelolaan Sarana Keindahan Kota Pertamanan dan Pemakaman
i. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
j. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Lingkungan Hidup diukur
menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.61 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI
NO CAPAIAN KETERANGAN
KINERJA UTAMA 2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Ketersediaan fasilitas 44.86 48 43.91 91.48 Volume sampah yang
pengurangan sampah didaur ulang oleh
di perkotaan (%) pengepul berkurang
(tahun 2016 tidak
menerima sampah yang
akan diolah dari luar
kota probolinggo)
2 Ketersediaan sistem 34.44 32 34.45 107.66 Penentuan target di
penanganan sampah Renstra terlalu kecil dan
di perkotaan (%) akan disikapi dengan
mereviu Renstra
3 Penurunan Emisi Gas 1.59 2 1.71 85.50 Masih banyaknya
Rumah Kaca (%) masyarakat yang
melakukan pembakaran
sampah
4 Pelayanan 66 68 61.29 90.13 masih kurangnya
pencegahan kesadaran
pencemaran air (%) penanggungjawab
kegiatan/usaha akan
pengelolaan limbah cair
5 Pelayanan 50 50 100 200.00 semua kegiatan/usaha
pencegahan yang mempunyai
pencemaran udara cerobong asap telah taat
dari sumber tidak aturan
bergerak (%)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-50


6 Pelayanan Informasi 50 49 70 142.86 Penentuan target di
status kerusakan Renstra terlalu kecil dan
lahan, tanah karena akan disikapi dengan
produksi biomassa mereviu Renstra
(%)
7 Tindak lanjut 100 100 100 100.00
pengaduan
masyarakat terhadap
dugaan pencemaran
& kerusakan
lingkungan (%)
8 Luasan RTH Publik 7.35 7.85 7.35 93.63 Tidak terdapat
Kota (%) pengadaan taman/RTH
pada tahun 2016
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Rendahnya kesadaran masyarakat/penanggung jawab kegiatan usaha
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berdampak
pada limbah yang dihasilkan tidak memenuhi baku mutu
b. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya kebersihan
lingkungan dan pengolahan serta pendaurulangan sampah. Salah satu
dampaknya adalah masih tingginya angka pembakaran sampah yang dapat
meningkatkan efek rumah kaca

2.2.1.9. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Penyelenggaraan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah


mendukung pencapaian Misi “Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Kota
Probolinggo Didukung Akuntabilitas, Profesionalitas danPerluasan Patisipasi
Publik”, Tujuan “Meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas kinerja
birokrasi dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan fungsi pelayanan,
pengaturan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat”, dan Sasaran
“Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.”
Untuk tahun anggaran 2016 Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
memperoleh anggaran Belanja sebesar Rp. 5.874.087.557,00 seluruhnya
dialokasikan untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Adapun realisasi
penyerapan sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp. 5.177.398.030,00 atau
88,14%.
Adapun program pembangunan yang dilaksanakan dalam tahun 2016
meliputi :
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
b. Program Penataan Administrasi Catatan Sipil
c. Program Pengelolaan Pengembangan dan Pemanfaatan Data Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
d. Program Peningkatan Pelayanan dan Sarana Prasarana Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
e. Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-51


Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Kependudukan dan Catatan
Sipil diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai
berikut:
Tabel 2.62 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI CAPAIAN
NO KETERANGAN
KINERJA UTAMA 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Rasio Penduduk ber- 88.49% 92.86% 93.51% 97.67% Masyarakat semakin
KTP (KTP-el) paham akan
persatuan penduduk pentingnya
(%) kepemilikan
dokumen
Administrasi
kependudukan
2 % Penerbitan Kartu 100% 89.33% 100% 119.05% Masyarakat semakin
Keluarga (KK) paham akan
pentingnya
kepemilikan
dokumen
Administrasi
kependudukan
3 Rasio bayi berakta 82.10% 83.00% 85.17% 102.62%
kelahiran (%)
4 % penduduk yang 64.69% 72.00% 65.97% 91.11% Untuk warga yang
memiliki akta lanjut usia kurang
kelahiran memahami
pentingnya dokumen
akta kelahiran
sehingga tidak mau
mengurus akta
kelahiran
5 % penduduk 15.49% 30.00% 55.17% 91.12%
meninggal yang
mengurus akta
kematian
6 Survey kepuasan 80.4 81.3 82.53 101.51
masyarakat terhadap Pelayanan petugas
pelayanan dinas terhadap masyarakat
kependudukan dan semakin baik dan
pencatatan sipil kota meningkat
probolinggo
Sumber : Dispendukcapil Kota Probolinggo (diolah) ;
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala, yaitu warga yang
lanjut usia kurang memahami pentingnya dokumen akta kelahiran sehingga
tidak mau mengurus akta kelahiran

2.2.1.10. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tujuan utama dari pelaksanaan program/kegiatan pembangunan dalam


Urusan ini adalah mewujudkan kesetaraan/keadilan gender serta terhapusnya
segala bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dikaitkan
dengan RPJMD tahun 2014 – 2019, penyelenggaraan urusan ini oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Probolinggo
sebagai leading sector adalah untuk mencapai Misi “Membangun masyarakat
Kota Probolinggo yang berkualitas dan berdaya saing”, Tujuan “Mewujudkan
sumber daya manusia masyarakat Kota Probolinggo : menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, mampu berkarya produktif dan kompetitif,
memiliki ketahanan sosial”, dengan Sasaran “Meningkatnya kemandirian

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-52


masyarakat melalui pemenuhan dan perlindungan terhadap kebutuhan dasar
dan hak dasar manusia, dan semakin kokohnya ketahanan keluarga sebagai
basis terwujudnya ketahanan sosial .”
Untuk tahun anggaran 2016, jumlah Belanja yang disediakan untuk
penyelenggaraan urusan ini Realisasi penggunaan definitif sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016 berjumlah Rp 7.561.741.683,00 atau 93,29% dari
anggarannya yang dipergunakan untuk melaksanakan program – program
pembangunan berikut :
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
d. Progam Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya
sebagai berikut:
Tabel 2.63 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI
NO CAPAIAN KETERANGAN
KINERJA UTAMA 2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase tenaga kerja 44.46% 46.00% 48.04% 104.43% Jml tenaga kerja
perempuan di eksekutif, perempuan naik dari
legislatif dan swasta th 2015
2 Persentase kasus 93,33% 80% 51,1% 63.89% Jumlah Kasus
kekerasan terhadap (42 Kasus) (36 Kasus) (23 kasus) kekerasan thd
perempuan dan anak perempuan dan anak
menurun dr th 2015
3 Persentase pengaduan 100% 100% 100% 100% Seluruh Kasus yang
kasus KDRT, non (23 Kasus) (23 Kasus) masuk PPT
KDRT dan trafiking tertangani dan
yang diselesaikan oleh diselesaikan
pusat pelayanan terpadu
Sumber : BPPKB Kota Probolinggo (diolah) ;

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:


1. Masih banyaknya kasus-kasus KDRT dan tindak kekerasan lainnya di
lingkungan masyarakat baik terhadap perempuan dan anak
2. Kurang optimalnya pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Perempuan dan
Anak korban kekerasan dikarenakan terbatasnya jumlah tenaga pengelola/
pelaksana, sarana prasarana yang kurang memadai serta kurangnya koordinasi
dan kerjasama dengan instansi terkait.
3. Masih terdapat beberapa SKPD dalam hal pelaksanaan program dan kegiatan
belum melaksanakan perencanaan penganggaran yang responsif gender.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-53


2.2.1.11. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Berdasarkan lingkup aktivitasnya, penyelenggaraan Urusan Keluarga


Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB dan KS) adalah mendukung pencapaian
Misi “Membangun masyarakat Kota Probolinggo yang berkualitas dan berdaya
saing”, Tujuan “Mewujudkan sumber daya manusia masyarakat Kota
Probolinggo: menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berkarya
produktif dan kompetitif, memiliki ketahanan sosial”, dengan Sasaran
“Meningkatnya kemandirian masyarakat melalui pemenuhan dan perlindungan
terhadap kebutuhan dasar dan hak dasar manusia, dan semakin kokohnya
ketahanan keluarga sebagai basis terwujudnya ketahanan sosial .”
Dalam RPJMD tahun 2014 – 2019 ditetapkan empat indikator kinerja untuk
mengukur kinerja penyelenggaraan urusan ini oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Probolinggo.Untuk itu, pada
tahun 2016 BPPKB memperoleh anggaran Belanja Langsung sebesar Rp
2.029.090.700,00 dan realisasi pengeluaran definitif sampai dengan tanggal 31
Desember 2016 sebesar Rp 1.623.317.523,00 atau 80% dari alokasi anggarannya.
Dana tersebut digunakan untuk melaksanakan program pembangunan, yaitu:
a. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR;
b. Program Keluarga Berencana
c. Program pelayanan kontrasepsi;
d. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang
Mandiri.
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai
berikut:
Tabel 2.64 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI
NO CAPAIAN KETERANGAN
KINERJA UTAMA 2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase pasangan 75.0% 74.0% 78.30% 105.81% Total peserta KB Aktif
usia subur yang dibanding Pasangan
mengikuti program KB Usia Subur
Sumber : BPPKB Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Kurangnya dukungan masyarakat terhadap keberadaan kelompok-
kelompok kegiatan seperti BKB, BKR dan BKL.
b. Keterbatasan jumlah kader pengelola dan pelaksana kelompok kegiatan,
sehingga banyak kelompok kegiatan yang kurang aktif.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-54


c. Dukungan oleh Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama semakin menurun
dalam pelaksanaan program KB di tingat Desa/Kelurahan.
d. Masih tingginya pernikahan usia dini di masyarakat.
e. Masih rendahnya peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
khususnya metode Medis Operasi utamanya Medis Operasi Pria (MOP).

2.2.1.12. Urusan Sosial

Sesuai dengan RPJMD 2014 – 2019 penyelenggaraan Urusan Sosial


berkaitan dengan pencapaian Misi “Memperkokoh Kehidupan Sosial
Kemasyarakatan Kota Probolinggo Dalam Bingkai Kearifan Lokal”, Tujuan
“Mewujudkan harmonisasi kehidupan sosial kemasyarakatan dalam bingkai
kearifan lokal,” dengan Sasaran “Terlaksanakannya pemberian pelayanan
perlindungan dan santunan bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial”
dan “Terpeliharanya nilai-nilai kepahlawanan, kejuangan dan kesetia-kawanan
sosial.”
Jumlah anggaran Belanja yang disediakan dalam APBD tahun 2016
seluruhnya sebesar Rp 10.898.452.243,60 dan realisasinya berjumlah Rp
8.786.779.160,00 atau 80,62%. Program – program pembangunan yang dilaksanakan
dalam tahun 2016, meliputi :
a. Program Pemberdayaan Fakmis, KAT, PMKS lainnya
b. Program Pelayanan & Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
c. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
d. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
e. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
f. Program Pengembangan Kapasitas dalam rangka Pengentasan Kemiskinan
g. Program Pemenuhan Kebutuhan Dasar & Jaminan Sosial
h. Program Pembinaan ketrampilan bagi masyarakat di lingkungan bahan baku
tembakau
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Sosial diukur menggunakan indikator
kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.65 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN SOSIAL TAHUN 2016
INDIKATOR
REALISASI TARGET REALISASI CAPAIAN
NO. KINERJA KETERANGAN
2015 2016 2016 2016
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7
1 Prosentase 5.05% 12.99% 11.00% 84.71% Dana APBD yang ada sudah
penyandang sesuai dengan target yg
Disabilitas yang diinginkan sehingga bisa
berhasil hidup terealisasi semua.
mandiri

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-55


2 Prosentase Anak 100.00% 100.00% 0.00% 0.00% RKA Tahun 2016 Kurang
jalanan yang sempurna karena tidak ada
berhasil Hidup Transport/Uang saku untuk
mandiri peserta pelatihan, sehingga
dianggarkan di PAK, namun
antara waktu PAK dan
penutupan anggaran terlalu
dekat sehingga waktu tidak
mencukupi untuk
dilaksanakannya kegiatan
tersebut.
3 Presentase lansia 24.83% 21.11% 21.11% 100.00% Tidak memenuhi target karena
yang terpenuhi setelah diverivikasi ada warga
kebutuhan dasar yang tidak memenuhi syarat
untuk memperoleh bantuan
yaitu 1 meninggal dunia
4 Prosentase 10.53% 16.02% 16.02% 100.00% Tidak memenuhi target karena
Warga miskin setelah diverivikasi banyak
yang terpenuhi warga yang tidak memenuhi
Kebutuhan syarat untuk memperoleh
Dasar bantuan seperti meninggal
dunia, pindah ke luar kota,
warga sudah mampu/kaya.
5 Presentase 18.52% 92.59% 92.59% 100.00% Dana APBD yang ada sudah
ODHA yang sesuai dengan target yg
produktif diinginkan sehingga bisa
terealisasi semua.
6 Presentase Anak 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Dana APBD yang ada sudah
Bermasalah sesuai dengan target yg
dengan Hukum diinginkan sehingga bisa
yang terlindungi terealisasi semua.
haknya
7 Persentase Anak 13.02% 65.10% 62.50% 96.00% Target yang ingin dicapai 250
terlantar yang Orang namun setelah
terlindungi hak diverivikasi ada 10 Orang yang
dasar hidupnya tidak memenuhi syarat seperti
Proposal tidak lengkap, Pindah
ke luar kota dll
8 Presentase 14.74% 42.11% 42.11% 100.00% Dana APBD yang ada sudah
Gelandangan sesuai dengan target yg
/Pengemis /Eks diinginkan sehingga bisa
Psikotik/Tuna terealisasi semua.
Sosial yang
mengalami
perubahan
perilaku
9 Presentase 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Dinsos mengusulkan 35 Rumah
Rumah yang ke Kementrian disetujui dan
layak huni ditambah 15 jadi 50 Rumah,
dana tersalurkan semua ke
masing-masing penerima.
10 Persentase 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Dana APBD yang ada sudah
Lembaga sesuai dengan target yg
Kesejahteraan diinginkan sehingga bisa
Sosial yang terealisasi semua.
menyediakan
sarana prasarana
pelayanan
kesejahteraan
sosial
11 Persentase 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Dana APBD yang ada sudah
Tenaga sesuai dengan target yg
Kesejahteraan diinginkan sehingga bisa
Sosial terealisasi semua.
Kecamatan
(TKSK) yang
dibina dan aktif
dalam
penyelenggaraan
kesejahteraan
sosial

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-56


12 Persentase 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Dana APBD yang ada sudah
Taruna Siaga sesuai dengan target yg
Bencana yang diinginkan sehingga bisa
dibina dan aktif terealisasi semua.
dalam
penanggulangan
bencana berbasis
masyarakat
13 Jumlah PMKS 71 KUBE 35 KUBE 35 KUBE 35 KUBE Dinsos mengusulkan 50 KUBE
yang menerima ke Kementrian tetapi hanya di
program setujui 35 KUBE, dana
pemberdayaan tersalurkan semua ke masing-
sosial melalui masing penerima.
Kelompok
Usaha Bersama
(KUBE)
Sumber : Dinas Sosial Kota Probolinggo (diolah)

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:


a. Setelah di Verifikasi dan Validasi banyak warga yang tidak layak untuk
mendapatkan bantuan seperti meninggal dunia, pindah ke luar kota, perbedaan
nama, kurangnya kelengkapan Proposal.
b. RKA Tahun 2016 Kurang sempurna karena tidak ada Transport/Uang saku
untuk peserta pelatihan, sehingga dianggarkan di PAK, namun antara waktu
PAK dan penutupan anggaran terlalu dekat sehingga waktu tidak mencukupi
untuk dilaksanakannya kegiatan tersebut (Pelatihan Keterampilan untuk Anak
Jalanan).
c. Pada saat perencanaan Anggaran terdapat kesalahan kode rekening pada
pengadaan seragam untuk Karang Taruna sehingga anggaran tidak terserap,
dan tidak terlaksananya pembinaan Karang Wredha.
d. Pada saat perubahan anggaran, anggaran dialihkan ke kegiatan yang lain
dikarenakan calon penerima bantuan yaitu organisasi tersebut tidak berbadan
hukum sehingga tidak bisa mencairkan bantuan.
e. Dalam kegiatan Rehabilitasi dan Penyantunan Sosial bagi Lansia bantuan hanya
berupa biaya perjalanan ke UPT atau Kota Asal yang bersangkutan dan Lansia
yang diantar berdasar data yang masuk ke Dinas Sosial.
f. Karena Organisasi yang akan diberi bantuan tidak berbadan hukum.
g. SKPD hanya menganggarkan bantuan nutrisi dan peralatan untuk Anak
Berkebutuhan Khusus, tidak merealisasi bantuan sarana/Prasarana karena
menurut kepala SKPD sudah di tangani oleh Dinas Pendidikan.
h. Karena Proposal belum dicukupi dan sebagian korban Tindak Kekerasan rujuk
dengan pasangannya, sehingga tidak diberikan bantuan.

2.2.1.13. Urusan Ketenagakerjaan

RPJMD tahun 2014 – 2019 mengamanatkan pembangunan ketenagakerjaan


di Kota Probolinggo adalah dalam rangka mencapai Misi “Membangun

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-57


Perekonomian Kota Probolinggo Yang Kokoh dan Berkeadilan”, Tujuan
“Mengembangkan usaha penanggulangan kemiskinan dan pengangguran secara
berkeadilan (pro poor dan pro job).”Sedangkan Sasaran pembangunan bidang
ketenagakerjaan yang diamanatkan dalam RPJMD tahun 2010 – 2014 adalah
“Terwujudnya perluasan kesempatan kerja dan berusaha dalam rangka
menurunkan angka pengangguran”.
Dengan tersedianya lapangan kerja dan kesempatan berusaha seiring
dengan adanya investasi, pada gilirannya diharapkan menjadi salah satu
pengungkit dari berbagai upaya dalam menangulangi kemiskinan, dalam artian
tenaga kerja yang terserap jumlahnya signifikan dan tingkat upah yang diperoleh
pekerja cukup untuk hidup layak.
Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo selaku pengampu urusan ini
memperoleh alokasi dana APBD tahun 2016 berupa Belanja sebesar Rp
10.031.701.267,00 untuk melaksanakan program – program sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
b. Program peningkatan Kesempatan kerja.
c. Program jejaring kerja sama bidang ketenagakerjaan.
d. Program pengawasan dan perlindungan tenaga kerja.
e. Program pengembangan hubungan industrial
f. Program Pengembangan Kota Sehat
g. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan produktivitas
Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2016
berjumlah Rp. 8.518.506.405,00 atau 84,92% dari anggaran yang tersedia. Adapun
Kinerja atas pelaksanaan Urusan Ketenagakerjaan diukur menggunakan indikator
kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.66 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KETENAGAKERJAAN TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Keterangan
Utama 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase Pencari 72,4% 69,5% 73,9% 106,3% Karena lowongan yang ada lebih
kerja yang sesuai dengan kompetensi pencari
ditempatkan. kerja baik disektor formal maupun
disektor informal.
2 Persentase tenaga 71,8% 64.8% 76,3% 117,7% Jumlah pendaftar peserta pelatihan
kerja yang sebagian besar terakomodir untuk
mendapatkan mengikuti pelatihan berbasis
pelatihan berbasis kompetensi.
kompetensi.
3 Persentase pekerja / 48,7% 45.5% 56,2% 123,5% Makin meningkatnya kesadaran
buruh yang menjadi pengusaha tentang manfaat
peserta Program perlindungan tenaga kerja bagi
BPJS Kesehatan dan peningkatan kesejahteraan tenaga
BPJS kerja sehingga kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan. Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
makin meningkat.
4 Persentase kasus 81,8% 56.5% 88,8% 157,2% Makin meningkatnya pemahaman
yang diselesaikan pengusaha dan pekerja terhadap
dengan perjanjian undang-undang ketenagakerjaan
bersama. sehingga apabila terjadi perselisihan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-58


kerja dapat diselesaikan ditingkat
perjanjian kerja ( BIPARTIT).

5 Persentase 46,6% 17.8% 44,8% 151,7% Makin meningkatnya kesejahteraan


perusahaan yang pekerja terhadap pentingnya
menjalankan sistem keselamatan dan kesehatan kerja
manajemen K3. sehingga berpengaruh terhadap
menurunnya angka kecelakaan kerja
dengan demikian manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
makin meningkat.
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo

2.2.1.14. Urusan Penanaman Modal

Sesuai dengan RPJMD tahun 2014 – 2019 penyelenggaraan Urusan


Penanaman Modal untuk mendukung pencapaian Misi “Membangun
Perekonomian Kota Probolinggo Yang Kokoh dan Berkeadilan”, dengan Tujuan
“Mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah kota yang sangat berarti dan
diperlukan bagi pembangunan perekonomian berkualitas”, serta Sasaran
“Meningkatnya kualitas dan kondusifitas iklim usaha dan investasi.”
Realisasi jumlah pengeluaran definitif per 31 Desember 2016 sebesar Rp
5.380.312.614,50 atau 92,19% dari anggaran yang tersedia. Adapun program -
program pembangunan penanaman modal yang dilaksanakan pada tahun 2016
adalah :

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi


b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
c. Program Peningkatan Investasi dan Pemberdayaan UMKM
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Penanaman Modal diukur
menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.67 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2016
INDIKATOR
REALISASI TARGET REALISASI CAPAIA
NO KINERJA KETERANGAN
2015 2016 2016 N
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah nilai Rp Rp Rp 128.80 Adanya kendala belum
investasi dari 1,824,377,46 575,000,00 740,612,581, selesainya review rencana tata
PMA, PMDN, 7,566.00 0,000.00 171.00 ruang wilayah Pemerintah
Usaha Kecil Kota Probolinggo, sehingga
Menengah calon investor yang
seharusnya masuk ke Kota
Probolinggo menjadi batal
atau mengalihkan
investasinya ke daerah lain
2 Prosentase 100% 100% 100% 100.00 Setiap pengaduan yang
pengaduan datang langsung
masyarakat yang ditindaklanjuti oleh BPMPP
ditindaklanjuti melibatkan Tim
Teknis/SKPD terkait
3 Skor hasil rata – 89.68 81.25 87.67 107.90 Kemungkinan adanya
rata Survey pemohon izin yang merasa
Kepuasan kurang adil dalam
Masyarakat mendapatkan pelayanan
(SKM) perizinan.
4 Prosentase izin 0.92% 92.00% 90.59% 98.47 Kinerja petugas pada
yang selesai tepat pemroses izin kurang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-59


waktu komitmen bersama untuk
memberikan pelayanan yang
baik pada bagian pemroses
izin
Sumber : BPPPM Kota Probolinggo (diolah) ;
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Terbatasnya anggaran yang tersedia sehingga program dan kegiatan harus
menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Dengan demikian perlu adanya
penambahan anggaran sesuai dengan rencana yang telah kita ajukan
b. Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM, sehingga perlu adanya penambahan
SDM dan Bimtek/Workshop
c. Kurangnya komitmen bersama dalam meningkatkan kinerja pelayanan,
sehingga perlu adanya motivasi dalam melaksanakan kinerja antara lain melalui
kegiatan management trainee, peningkatan kesejahteraan pegawai

2.2.1.15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Salah satu agenda pembangunan nasional adalah mengembangkan dan


memperkuat ekonomi kerakyatan karena mempunyai potensi besar menjadi salah
satu pilar penggerak perekonomian nasional dan daerah, sekaligus dapat menjadi
katup pengaman menanggulangi masalah lapangan kerja ataupun gejolak ekonomi
makro nasional. Oleh karena itu penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah di Kota Probolinggo yang diamanatkan dalam RPJMD tahun 2014
– 2019 dalam rangka mencapai Misi “Mengembangkan sektor riil pada Usaha
Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi untuk semua sektor usaha” dan Tujuan
“Meningkatkan taraf hidup dan derajat kehidupan masyarakat”dengan Sasaran
“Meningkatnya kemandirian Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi” dan
“Meningkatnya daya saing Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi.”

Realisasi penyerapan belanja per 31 Desember 2016 sebesar Rp.


6.241.247.816,00 atau 89,36% dari anggarannya, yang digunakan untuk
melaksanakan program – program sebagai berikut :

a. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha


Kecil Menengah
b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.68 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-60


Indikator Realisasi Target Realisasi
No Kinerja Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase 78,17% 80% 78,43% 98,04%  Sejumlah 38 koperasi kategori tidak aktif di
Koperasi Aktif Kota Probolinggo sedang dalam proses usulan
pembubaran koperasi ke Kementerian
Koperasi dan UKM RI.
 Jumlah Koperasi yang akan mengajukan
Badan Hukum kurang pro aktif dalam
menyelesaikan kelengkapan administrasi.
 Koperasi yang Badan Hukumnya diterbitkan
oleh Kementerian / Provinsi yang akan
mendirikan cabang di Kota Probolinggo
untuk pelaksanaan administrasi banyak yang
belum lengkap.
2 Persentase KSP / 77,69% 80% 78,04% 97,55% Persentase kenaikan dikarenakan ada
USP Aktif
penambahan jumlah KSP/USP baru
3 Persentase 82,75% 82% 83,51% 101,84% Tercapainya target Persentase Peningkatan
Pengembalian
Pengembalian Dana Bergulir dikarenakan
Dana Bergulir
seringnya frekuensi kegiatan monitoring dan
evaluasi antara bank persepsi dengan Dinas
Koperindag ditambah dengan prinsip kehati-
hatian bank persepsi dalam penyaluran kredit

Sumber : Diskoperindag Kota Probolinggo


Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
1. Kekurangcermatan evaluasi penyusunan anggaran dalam proses perubahan
anggaran keuangan terkait dengan operasional rutin (tenaga kerja, Listrik, dan
air), sehingga menyebabkan nilai Sisa Lebih Penggunaan Anggaran di beberapa
kegiatan cukup tinggi.
2. Adanya proses verifikasi ulang terhadap penerima manfaat bantuan Peralatan
Usaha Bagi UKM yang dilaksanakan setelah DPA ditetapkan, menyebabkan
penurunan jumlah penerima manfaat yang juga berimbas pada jumlah serapan
anggaran.
3. Terkait dengan Kegiatan Dana Bergulir bagi UMKM, persaingan fasilitas
program kredit bunga ringan (KUR) dengan Bank lain cukup berpengaruh
signifikan.

2.2.1.16. Urusan Kebudayaan

Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Dinas


Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Probolinggo sebagai leading sector
mengemban amanat untuk mencapai Sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD tahun
2014 – 2019 yaitu “Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap perkembangan
seni dan budaya daerah” dan “Meningkatnya gelarkarya dan kreativitas seni
budaya daerah yang representatif.”

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-61


Program/kegiatan pembangunan pada urusan ini diarahkan untuk
melakukan pembinaan kelompok-kelompok seni dan budaya serta mengadakan
pameran budaya. Di samping itu, pelestarian seni dan budaya juga dimaksudkan
agar sedapat mungkin ragam budaya yang ada memberikan manfaat ekonomis
bagi masyarakat pelakunya sehingga pelestarian/pengembangannya mampu
dilakukan oleh masyarakat sendiri secara mandiri dan berkelanjutan.
Pada tahun 2016 dilaksanakan tiga program pembangunan yaitu, Program
Pengembangan Nilai Budaya, Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dan
Program Pengelolaan Keragaman Budaya dengan anggaran Belanja sebesar Rp
1.886.943.100,00 dan realisasinya sebesar Rp 1.666.806.250,00 atau 88,33%. Adapun
Kinerja atas pelaksanaan Urusan Kebudayaan diukur menggunakan indikator
kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.69 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Keterangan
Utama 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase sanggar/ 25% 25% 12% 47% berkurangnya even even
kelompok kesenian dalam pengembangan
aktif mengikuti budaya
festival seni dan
budaya

2 Presentase 5% 5% 2.00% 40% Kurangnya peminat dalam


peningkatan jumlah berksenian
sanggar kesenian

3 Prosentase (benda 20% 20% 0.4% 2.2% karena masih belum


koleksi, situs, kawasan terbentuk tim ahli untuk
dan cagar budaya) cagar budaya
yang
dipelihara/dilestarika
n

Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata


Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
1. Berkurangnya even even dalam pengembangan budaya
2. Kurangnya peminat dalam berkesenian
3. Masih belum terbentuk tim ahli untuk cagar budaya

2.2.1.17. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

Dalam rangka mencapai Sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD tahun


2014 – 2019 yaitu “Meningkatnya aktivitas kepemudaan dalam rangka perwujudan
pemuda mandiri” dan “Meningkatnya kualitas dan kuantitas olahragawan
berprestasi secara berkelanjutan”, pembangunan Kepemudaan diarahkan pada
memfasilitasi kalangan pemuda dalam membangun karakter yang andal sehingga
mampu berperan aktif dan memberikan kontribusi positif dalam aktivitas

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-62


sosial/budaya/politik/ekonomi masyarakat bangsa. Sedangkan pembangunan
Olahraga diarahkan pada pembinaan dan pembudayaan kegiatan olahraga di
masyarakat dengan kaum pemuda diharapkan sebagai tulang punggung, baik
dalam rangka pemassalan maupun prestasi.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 realisasi pengeluaran definitif
sebesar Rp 7.204.194.600,00 atau 91,32% dari anggarannya. Jumlah dana
tersebutdigunakan untuk melaksanakan program:
a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Kepemudaan dan Olahraga


diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:

Tabel 2.70 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Keterangan
Utama 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Prosentase Pemuda 1% 1% 0.11% 11.0% kurangnya pembinaan dan
yang menjadi pembimbingan dalam
wirausaha berwirausaha
2 Prosentase organisasi 5% 5% 30% 600.00% karena belum ada
pemuda yang aktif pendataan target IKU
organisasi pemuda yang
aktif sehingga berdampak
pada target
3 Prosentase pemuda 1% 1% 0.01% 0.57% minimnya dalam
yang berprestasi pengembangan wawasan
generasi muda
4 Prosentase cabang 80% 30% 34.78% 116% organisasi KONI merupakan
olah raga yang induk organisasi
mendapat medali keolahragaan yang mencari
minimal di tingkat dan membina atlet,
Provinsi DISPOBPAR hanya
menerima data dari
organisasi induk yaitu
KONI
5 Prosentase Atlet 5% 5% 3% 55% minimnya pembinaan
berprestasi tingkat atlet probolinggo
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Minimnya minat para pemuda untuk mengikuti kegiatan kewirausahaan,
walaupun dia punya usaha sendiri
b. Tidak semua cabang olahraga yang ada melaksanakan kejurprov (kejuaraan
provinsi), sedangkan porprov (pekan olahraga provinsi) dilaksanakan setiap
4 (empat) tahun sekali yang sedianya 2 (dua) tahun sekali. Untuk tahun 2016
tidak ada pelaksanaan porprov. Pelaksanaan porprov nanti pada tahun 2019

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-63


2.2.1.18. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


diarahkan untuk menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban agar
kehidupan bermasyarakat di wilayah Kota Probolinggo berlangsung kondusif bagi
upaya – upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kecil
kemungkinan suatu wilayah dapat melaksanakan aktivitas produktif bilamana
aspek keamanan dan ketertiban tidak dijaga dan dipelihara dengan baik.
Jumlah anggaran Belanja Langsung yang disediakan untuk tahun anggaran
2016 sebesar Rp 14.289.864.256,00. Penyediaan anggaran tersebut untuk mendanai
pelaksanaan program sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
b. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
c. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
d. Program Pendidikan Politik Masyarakat
e. Program Penataan Hubungan Pemerintah dan Masyarakat
f. Program Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (Ham)
g. Program Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Kesatuan Bangsa Politik dan
Linmas diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai
berikut:
Tabel 2.71 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN LINMAS TAHUN 2016
Indikator Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Keterangan
Kinerja Utama 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1. Persentase -35% 25 Kasus 37 Kasus -37,04% Tahun 2015 jumlah Kasus terkait
penurunan kasus Narkoba sebanyak 27 Kasus, pada
miras/narkoba Tahun 2016 kita targetkan penurunan
kasus terkait Narkoba sebesar 5%
atau sebanyak 25 Kasus, akan tetapi
pada akhir 2016 berdasarkan data
yang masuk telah terjadi 37 Kasus
terkait Narkoba yang ada di Kota
Probolinggo, sehingga Target Kinerja
Utama tidak tercapai.
2. a. Persentase 4% 152 LSM 149 LSM 3,47% Jumlah LSM dan Ormas yang terdata
peningkatan dan dan pada Desember 2015 sebanyak 144
ormas/LSM Ormas Ormas LSM dan Ormas, pada Tahun 2016
yang terdaftar kita targetkan peningkatan
Ormas/LSM yang terdaftar sebesar
5% atau 152 LSM dan Ormas, akan
tetapi pada akhir Desember 2016
berdasarkan data yang masuk
terdapat 149 LSM dan Ormas yang
terdaftar.
b. Persentase 100% 8 Parpol 6 Parpol 75,00% Dari 8 Parpol yang ada di
Parpol yang mendapatkan kursi di DPRD hanya 6
terverifikasi Parpol yang terverifikasi untuk
sesuai pedoman mendapatkan Bantuan Keuangan
dan tepat waktu Parpol, hal ini dikarenakan terjadi
konflik internal di tubuh Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dan
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
tidak mencairkan bantuan keuangan
parpol

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-64


3. Persentase 100% 0 Kasus 0 Kasus 0% Indikator Kinerja Jumlah Kejadian
penyelesaian HAM yang terselesaikan dari jumlah
pelanggaran kejadian terkait HAM 2016 sebesar
HAM 0%, hal ini dikarenakan jumlah
laporan kejadian terkait dengan
pelanggaran HA sebesar 0 kali
laporan, sehingga secara umum dapat
dikatakan Masyarakat mulai
memahami pentingnya
penghormatan, pemajuan,
perlindungan, dan pemenuhan HAM.
4. Persentase -189% 362 433 -13,65% Pada Tahun 2015 terjadi terjadi
penurunan angka Kasus Kasus peningkatan 249 kasus gangguan
gangguan kriminal (kejadian tahun 2014
kriminalitas sebesar 132 kasus pada tahun 2015
sebesar 381) jadi target penurunan
5% tidak perpenuhi malah naik
sebesar 189%
Pada Tahun 2016 terjadi kenaikan
kasus gangguan kriminalitas sebesar
14% atau 52 kasus (dari 381 kasus
menjadi 433 kasus gangguan
kriminal), sehingga target penurunan
angka gangguan kriminalitas sebesar
5% atau menjadi 362 kasus tidak
tercapai bahkan terjadi kenaikan
kasus menjadi 433 kali.
5. Persentase 22% 2 5 38,46% Berdasarkan data Pada Tahun 2016
penyelesaian Kasus/Ko Kasus/Ko terdapat 13 kasus penyebab potensi
konflik terkait nflik nflik konflik di Kota Probolinggo, dari 13
poleksosbud kasus penyebab potensi konflik
tersebut 5 kasus sudah terselesaiakan
Sumber : Bakesbangpol Kota Probolinggo

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:


1. Operasi yustisi belum menyentuh pada keberadaan orang asing yang bermukim
diperkampungan dan guru asing yang berada di sekolah, gereja ataupun pondok
pesantren
2. Kurangnya kesadaran pihak pengelola hotel untuk melaporkan tamu asing meskipun
telah diberikan dan contoh laporan
3. Belum tersedianya panti Rehabilitasi narkoba bagi pemakai narkoba;
4. Belum adanya alat detektor narkoba, sehingga kesulitan dalam pendeteksian
penyalahgunaan narkoba pada saat operasi yustisi;
5. Kurangnya koordinasi dan komunikasi mengenai FKDM dan FPK menjadi masalah
tersendiri atas belum terbentuknya kepengurusan
6. Peran Panitia Pelaksana RANHAM Kota Probolinggo hanya terfokus pada bidang
diseminasi dan pendidikan HAM sedang pada bidang lain kurang maksimal seperti
pada saat pembahasan RAPERDA Panitia Pelaksana Ranham Kota Probolinggo tidak
dilibatkan sehingga peran Panpel dalam harmonisasi Peraturan Daerah tidak berjalan,
7. Anggota Korsik Pemerintah Kota yang kurang disiplin baik dalam pelaksanaan latihan
untuk persiapan unjuk gelar even besar Pemerintah Kota maupun dalam kehadiran
kegiatan upacara bendera rutin
8. Kesadaraan PNS dalam mengikuti Upacara Bulanan masih rendah.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-65


2.2.1.19. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Penyelenggaraan Urusan ini diarahkan pada peningkatan kualitas, efisiensi dan


efektifitas seluruh tatanan administrasi Pemerintah Kota Probolinggo, termasuk
peningkatan kemampuan dan disiplin pengabdian, keteladanan serta kesejahteraan
aparatur pemerintah daerah sehingga secara keseluruhan mampu melaksanakan
tugas pemerintahan daerah dan pembangunan dengan sebaik-baiknya.
Pada hakekatnya seluruh SKPD terkait dengan penyelenggaraan Urusan ini
karena semua tugas pokok dan fungsi SKPD merupakan pelaksanaan otonomi
daerah. Sesuai dengan Sasaran – Sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD tahun 2014 –
2019, pengelompokan pelaksana urusan menurut Kepmendagri Nomor 13 Tahun
2006 dan alokasi anggaran tahun 2016, sebanyak 21 unit kerja menyelenggarakan
kegiatan/program dalam lingkup urusan ini. Alokasi anggaran tahun 2016 sebesar
Rp. 283.695.197.428,18 dan realisasi pengeluaran definitif sampai dengan 31 Desember
2016 berjumlah Rp. 209.927.669.444,52 atau 74%.

a. Sekretariat Daerah
Tahun 2016 Sekretariat Daerah menyelenggarakan berbagai program -
program pokok meliputi antara lain :
a. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala
daerah
b. Program Pengembangan Budaya Hukum dan Kesadaran Hukum Masy.
c. Program Peningkatan Pelayanan Keprotokolan
d. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
e. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
f. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
g. Program Peningkatan Bantuan Hukum, Kesadaran Hukum dan HAM
h. Program Penataan Hubungan Pemerintah dan Masyarakat
i. Program Pemantapan Otonomi Kota
j. Program Pemberdayaan Lembaga-Lembaga Sosial Keagamaan
k. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
l. Program Pengembangan Budaya Hukum dan Kesadaran Hukum Masy.
m. Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Pengadaan Barang dan
Jasa.
Capaian kinerja Sekretariat Daerah pada tahun 2016 pengukurannya
terinci seperti pada Tabel berikut;
Tabel 2.72 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-66


BAGIAN HUKUM TAHUN 2016
INDIKATOR
REALISASI TARGET REALISASI
NO KINERJA CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7
Persentase produk
Beberapa produk hukum
hukum yang sesuai
yang tengah diproses
1 dengan mekanisme 81 % 100% 99,66 % 99,66 %
dibatalkan oleh SKPD
pembentukan
pengusul
produk hukum
Berkas terkait
Persentase perkara penanganan perkara
di lingkungan segera mungkin
2 Pemerintah Kota 100 % 100% 100 % 100 % dikoordinasikan dengan
Probolinggo yang SKPD terkait untuk
ditangani kemudian diselesaikan
sesuai SOP
Informasi produk hukum
Persentase yg disajikan masih
3 pengguna layanan 91 % 50% 47,69% 95,38% belum lengkap, sehingga
informasi hokum perlu diupdate secara
berkala

Tabel 2.73 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


BAGIAN KESRA TAHUN 2016
INDIKATOR
REALISASI TARGET REALISASI
NO KINERJA CAPAIAN KETERANGAN
2015 2016 2016
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase 75% 80% 100% Pengajuan Tim
Perumusan Pembina UKS
Kebijakan di dibandingkan hasil SK
Bidang Tim Pembina UKS
Pendidikan
2 Persentase 75% 80% 100% Pengajuan Tim
Perumusan Penanggulangan DBD
Kebijakan di dibandingkan hasil SK
Bidang Tim Penanggulangan
Kesehatan DBD
3 Persentase 100% 80% 100% Pengajuan
Perumusan Kepengurusan Masjid
Kebijakan Agung dibandingkan
Bidang Sosial hasil SK Kepengurusan
dan Masjid Agung
Penanggulanga
n Bencana
4 Persentase 60% 80% 100% Pengajuan
Perumusan Kepengurusan Masjid
Kebijakan Pemkot dibandingkan
Bidang hasil SK Kepengurusan
Keagamaan Masjid Pemkot

Tabel 2.74 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN TAHUN 2016
Capaian
No. Indikator Kinerja Utama Realisasi 2015 Target 2016 Realisasi 2016 Keterangan
2016
1 2 3 4 5 6 7
Persentase SKPD yang
1 menyampaikan laporan 100% 100% 100%
tepat waktu
Hasil penilaian kinerja
bagian administrasi
pembangunan dari kepala
2 Baik Baik Baik
daerah terhadap
penyediaan informasi dan
data

Tabel 2.75 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-67


BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN 2016
Realisasi Target Realisasi
No Indikator Kinerja Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase layanan informasi 100% 100% 100% 100% Kesadaran masyarakat dalam
yang dilayani mencari informasi
2 Prosentase SKPD yang sudah 80% 50% 80% 160% Karena ditunjang dengan
melaksanakan Keterbukaan pelatihan atau Bimtek
Informasi Publik (KIP)
3 Prosentase informasi nasional 100% 90% 100% 111,11% Optimalisasi dalam
yang terdistribusi menyampaikan lewat media
baik media elektronik
maupun media luar ruang
4 Prosentase kelompok 100% 90% 100% 111,11% Dengan sering mengadakan
informasi aktif sosialisasi
5 Prosentase SKPD yang telah 70% 75% 100% 133,33% Ditunjang dana APBD
terkoneksi internet melalui memadahi
LAN / WAN
6 Prosentase SKPD yang sudah 80% 50% 80% 160.00% Peningkatan SDM melalui
menerapkan sistem informasi dibimtek
pemerintahan
7 Prosentase fasilitas umum 2 4 4 100.00% Ditunjang dana APBD yang
yang dilengkapi WIFI memadahi
8 Prosentase wartedl/warnet 85% 90% 90% 100.00% Dengan mengoptimalisasikan
yang berijin sosialisasi kepada pemilik
warnet/Wartel
9 Prosentase menara 85% 90% 70% 77.78% Banyaknya warnet yang tutup
telekomunikasi yang berijin
10 Prosentase informasi yang 80% 80% 80% 100.00% Penyampaian Sosialisasi
diamankan Inforformasi sekala prioritas
kepada SKPD

Tabel 2.76 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


BAGIAN ORGANISASI TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi
No Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
1 Survey Kepuasan 0.00% 92.00% 96.39% 104.77% Realisasi Kinerja dapat
Masyarakat tercapai karena adanya
Survey kepuasan
masyarakat melalui Hasil
perhitungan Survei Indeks
Kepuasan Masyarakat
(IKM) sesuai dengan 9
unsur pelayanan yang
dikaji PERMENPAN No.16
Tahun 2014
2 Persentase keluhan / 0.00% 100.00 100.00% 100.00% Realisasi kinerja dapat
pengaduan pelayanan % tercapai karena selalu
administratif yang diukur melalui
ditindaklanjuti peningkatan kualitas
pelayanan publik
3 Persentase pelayanan 0.00% 92.00% 94.33% 102.53% Realisasi kinerja dapat
administrasi tercapai karena pelayanan
kependudukan pada administrasi
Kecamatan Mayangan kependudukan pada
Kecamatan Mayangan yang
tepat waktu
4 Persentase pelayanan 0.00% 92.00% 97.65% 106.14% Realisasi kinerja dapat
administrasi umum tercapai karena diukur
lainnya pada melalui Pelayanan
Kecamatan Mayangan administrasi perkantoran
yang tepat waktu dan persyaratan yang
lengkap
5 Persentase Kelurahan 0.00% 80.00% 80.00% 100.00% Realisasi kinerja dapat
yang memenuhi tercapai melalui
standart kreteria baik penyampaikan data

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-68


laporan diatas 75% dari
seluruh laporan rutin
(Absensi pegawai,
Kependudukan, Keamanan
Terpadu, Laporan
Kematian, Monografi
Kelurahan dan Laporah
Hasil Survey Kepuasan
Masyarakat) tepat waktu;
Nilai hasil Survey
Kepuasan Masyarakat yang
baik; Pengaduan di
kelurahan yang telah
selesai ditindaklanjuti
diatas 75%.
6 Persentase RW Aktif 0.00% 76.00% 26.19% 34.46% Realisasi capaian kinerja
tidak dapat terlaksana
sesuai target dikarenakan
dari 42 RW yang ada di
Kecamatan Mayangan
hanya 11 RW yang
memenuhi kriteria RW
Aktif
7 Persentase Laporan 0.00% 92.00% 55.10% 59.89% Realisasi capaian kinerja
tepat waktu tidak dapat terlaksana
sesuai target dikarenakan
surat laporan permintaan
dari pihak lain terkadang
mendadak sehingga
mengakibatkan laporan
tidak tepat waktu

Tabel 2.77 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


BAGIAN ORGANISASI TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Keterangan
Utama 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Prosentase SKPD 100.00% 100% 100.00% 100.00% Kegiatan Tercapai. (Pada Kegiatan LPPD
yang Target 2016 adalah 100 % dengan
menyampaikan Realisasi kinerja sampai pada akhir tahun
LPPD Satker tepat anggaran mencapai 100 % sedangkan
waktu Hasil Capaian untuk kegiatan LPPD
mencapai 100 %, hal ini dikarenakan
karena adanya partisipasi dari seluruh
SKPD yang sangat bagus dan merespons
terhadap kegiatan LPPD sehingga
penyampaian LPPD bisa tepat waktu).
2 Prosentase 80.00% 75% 80.00% 80.00% Kegiatan Tercapai (Pada Kegiatan PATEN
Kecamatan yang target 2016 adalah 100 % dengan
melaksanakan realisasi kinerja sampai pada akhir tahun
PATEN dengan anggaran 2016 mencapai 100%
baik sedangkan hasil capaian untuk kegiatan
PATEN mencapai 100%, hal ini
disebabkan karena tingkat intensitas yang
tinggi dan rutin pada acara pembinaan
aparatur Kelurahan guna peningkatan
Pelayanan Administrasi di setiap
Kelurahan dan Kecamatan serta pemberian
Rewards dan Punishment kepada setiap
Kelurahan dan Kecamatan yang mendapat
predikat terbaik dalam hal Pelayanan).
3 Prosentase 80.00% 90% 94.64% 105.16% Kegiatan Tercapai (Pada Kegiatan
Kerjasama yang Kerjasama target 2016 adalah 85% dengan
terealisasi realisasi kinerja sampai pada akhir tahun
dibandingkan anggaran 2016 mencapai 85% sedangkan
dengan rencana hasil capaian untuk kegiatan Kerjasama
kerjasama yang mencapai 85%, hal ini disebabkan karena
diajukan tingkat Kebutuhan setiap SKPD yang
semakin meningkat utamanya dalam
bidang kerjasama baik kerjasama dengan
lembaga swasta atau pihak Ketiga,
Kerjasama Antar Daerah, dan Kerjasama
Luar Negeri,dalam bidang IPTEK,
Pendidikan dan Pelatihan, dsb. ).

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-69


4 Prosentase Proposal 80.00% 75.00 80.00% 80.00% Kegiatan Tercapai (Pada Kegiatan
sertifikasi yang % Operasional Pertanahan Daerah target
terverifikasi dengan pada 2016 adalah 80% dengan realisasi
data by name by kinerja sampai pada akhir tahun anggaran
address 2016 mencapai 80%, sedangkan hasil
capaian untuk kegiatan Operasional
Pertanahan Daerah mencapai 80%, hal ini
disebabkan karena adanya pengurangan
anggaran Operasional Pertanahan Daerah
yakni pada Belanja Sertifikasi yang
dialihkan ke DPPKA bidang
Aset,sehingga kegiatan di Pemerintahan
hanya bersifat memverifikasi untuk
kemudian di rekomendasikan ke Ibu
Walikota Agar bisa di ikut sertakan dalam
Pensertifikatan.Jadi kesimpulannya Bagian
Pemerintahan bekerjasama dengan
BAPPEDA hanya sebagai Verifikator saja.

Tabel 2.78 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


BAGIAN UMUM TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Keterangan
Utama 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Nilai SKM di bidang 79.12 100 78.13 78% Terdapat penurunan capaian dari
kerumahtanggaan realisasi tahun 2015 karena penilaian
di tahun 2015 masih bersumber dari
laporan hasil SKM Bagian Umum
secara keseluruhan. Masih belum
spesifik pada masing-masing Sub
Bagian. Namun meskipun realisasi
tahun 2016 belum mencapai target,
nilai interval konversi IKM yang
dicapai (78,13) tergolong kategori B
yaitu mutu kinerja pelayanan publik
"BAIK". Di tahun mendatang akan
tetap dilakukan peningkatan sehingga
mendapat realisasi yang semakin
mendekati target.
2 Persentase layanan 79.12 100 78.16 78% Terdapat penurunan capaian dari
kualitas sarana dan realisasi tahun 2015 karena penilaian
prasarana di di tahun 2015 masih bersumber dari
lingkungan Setda Kota laporan hasil SKM Bagian Umum
Probolinggo secara keseluruhan. Masih belum
spesifik pada masing-masing Sub
Bagian. Namun meskipun realisasi
tahun 2016 belum mencapai target,
nilai interval konversi IKM yang
dicapai (78,16) tergolong kategori B
yaitu mutu kinerja pelayanan publik
"BAIK". Di tahun mendatang akan
tetap dilakukan peningkatan sehingga
mendapat realisasi yang semakin
mendekati target.
3 Persentase pelayanan 79.12 100 78.2 78% Terdapat penurunan capaian dari
ketatausahaan yang realisasi tahun 2015 karena penilaian
sesuai Standar di tahun 2015 masih bersumber dari
Operasional Prosedur laporan hasil SKM Bagian Umum
(SOP) secara keseluruhan. Masih belum
spesifik pada masing-masing Sub
Bagian. Namun meskipun realisasi
tahun 2016 belum mencapai target,
nilai interval konversi IKM yang
dicapai (78,2) tergolong kategori B
yaitu mutu kinerja pelayanan publik
"BAIK". Di tahun mendatang akan
tetap dilakukan peningkatan sehingga
mendapat realisasi yang semakin
mendekati target.

Tabel 2.79 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN TAHUN 2016
Indikator Realisasi Target Realisasi
No. Capaian 2016 Keterangan
Kinerja Utama 2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-70


1 Mewujudkan 80% 80% 80% Terwujudnya Banyaknya Usaha Mikro Kecil dan
pertumbuhan pertumbuhan Menengah yang tetap bertahan di
ekonomi yang ekonomi usaha tengah fluktasi ekonomi kota dapat
berkualitas mikro kecil menginspirasi pelaku usaha lainnya
melalui menengah yang untuk selalu berinovasi
pemberdayaan berkualitas
Usaha Mikro
Kecil Menengah
2 Mewujudkan 82% 80% 86% Terwujudnya Pertumbuhan ekonomi yang stabil
pengembangan pertumbuhan merupakan peran serta dari
pertumbuhan ekonomi daerah masyarakat kota probolinggo itu
ekonomi daerah yang stabil dan sendiri yang berdaya saing secara
merata sehat dan positif demi kemajuan
pengembangan ekonomi
Mewujudkan
Terwujudnya
perkembangan
perkembangan
informasi dan
informasi
peningkatan
3 88% 80% 90% (inflasi) dan
perekonomian Banyaknya potensi yang dimiliki
meningkatnya
tentang Peluang Kota Probolinggo membuat
peluang potensi
Potensi Komoditi masyarakat terstimulasi untuk
komoditi daerah
Daerah. mengembangkan potensi yang ada

Disamping itu, dapat diinformasikan mengenai realisasi indikator output


dari kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan pada periode tahun 2016 untuk
masing – masing unit di lingkungan Sekretariat Daerah. Kegiatan – kegiatan
yang dilaksanakan tersebut tidak seluruhnya berada dalam lingkup Urusan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, melainkan juga terdapat
pada Urusan pemerintahan yang lain. Kondisi ini sebagai konsekuensi dari
terdapatnya pelaksanaan tupoksi/program yang bersifat lintas SKPD (cross
cutting function/program), dimana unit di lingkungan Sekretariat Daerah
berfungsi sebagai pendukung pencapaian target pada Urusan lain tersebut
(pengukuran capaian kinerja tidak dilakukan tersendiri melainkan bersifat
agregat/proxy terhadap capaian kinerja dari SKPD pengampu Urusan
pemerintahan bersangkutan).
b. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan DPRD dipimpin oleh
seorang Sekretaris DPRD yang secara teknis operasional berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Dalam rangka mendukung tugas pokok menyelenggarakan
administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi DPRD, Sekretariat DPRD melaksanakan program pokok yaitu
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah.
Atas pelaksanaan program pokok tersebut, kinerja Sekretariat DPRD
terlihat pada Tabel 2.80
Tabel 2.80 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SEKRETARIAT DPRD TAHUN 2016
Indikator
Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Kinerja Keterangan
2015 2016 2016 2016
Utama

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-71


1 2 3 4 5 6 7
1 Survey 82,90 % 70% 74,77% 106,81% Secara umum pelayanan sekretariat
Kepuasan DPRD terhadap DPRD telah
DPRD memenuhi target yang telah
terhadap ditentukan, namun jika dibandingkan
Sekretariat dengan tahun sebelumnya ada
DPRD penurunan. Penurunan tingkat
kepuasan DPRD tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor yang antara lain:
 Kurangnya penyebaran informasi
secara on-line
 Kurangnya sosialisasi produk
DPRD kepada masyarakat /
kelompok masyarakat / lembaga
sosial
 Kurangnya pengelolaan dan
pemeliharaan system teknologi
informasi dan komunikasi di
lingkungan sekretariat DPRD
 Kurangnya pelaksanaan keamanan
di gedung DPRD
Sumber : Sekretariat DPRD
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Terbatasnya Sumberdaya manusia
b. Terbatasnya sarana prasarana
c. Terbatasnya sumber dana yang tidak memenuhi

c. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset


Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPPKA) diarahkan untuk meningkatkan pendapatan
daerah baik berupa Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, maupun
Lain-lain Pendapatan yang Sah. Penetapan arah tersebut mengingat bahwa
untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam lingkup kewenangan
Pemerintah Kota Probolinggo perlu didukung dengan sumber pendanaan yang
memadai.Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, DPPKA dituntut
senantiasa mampu menggali sumber–sumber pendanaan dalam rangka
mewujudkan kemandirian keuangan daerah, diimbangi dengan kemampuan
untuk melakukan pengelolaan keuangan daerah yang efektif guna
mengamankan baik sisi penerimaan daerah maupun pengeluaran anggaran
daerah.
Realisasi capaian kinerja tahun 2016 secara umum cukup baik seperti
tampak pada Tabel 2.81
Tabel 2.81 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
DPPKA TAHUN 2016
Realisasi Target Realisasi
No Indikator Kinerja 2015 2016 2016 Capaian Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah dan macam 9 9 9 100.00
pajak dan retribusi
daerah
2 Persentase peningkatan 142% 100% 112% 112%
PAD Penambahan potensi PAD baru
3 Persentase penurunan 2% 100% 31% 31% Kesadaran wajib pajak
piutang pajak membayar piutang pajak masih

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-72


kurang
4 Opini BPK WDP WTP WDP WDP
Bergantung pada Opini BPK
5 Persentase SKPD yang 40 40 40 100%
telah melaksanakan
sistem akrual dengan
benar
6 Persentase SKPD yang 40 40 40 100%
menyusun
RKA/RKPA tepat
waktu
7 Persentase Aset Tetap 37 70 34 49% Proses penyelesaian sertifikat
Tanah yang melalui bebebrapa tahapanyang
bersertifikat memerlukan waktu, tidak sesuai
dengan jadwal yang
telahditetapkan
Sumber : DPPKA Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala yaitu Pengadaan
tanah yang tidak terlaksana (Ex Dinas Pengairan Propinsi Jawa Timur),
dikarenakan menunggu jawaban terkait proses tukar menukar aset Pemerintah
Propinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kota Probolinggo dari Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia.

d. Inspektorat
Inspektorat Kota Probolinggo melaksanakan tugas pokok dan fungsi di
bidang pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah sesuai
dengan garis kebijakan yang ditetapkan Walikota. Untuk mewujudkan
pengawasan secara efisien dan efektif terhadap penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan di Kota Probolinggo, Inspektorat senantiasa mengupayakan
langkah – langkah koordinasi dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
(APIP) dan Badan Pemeriksa Keuangan. Disamping itu, dilakukan langkah –
langkah untuk meningkatkan kompetensi teknis personel melalui pengiriman
tenaga untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan serta melakukan penugasan
bersama (joint audit) dengan APIP.
Realisasi capaian kinerja tahun 2016 secara umum cukup baik
seperti tampak pada Tabel 2.82
Tabel 2.82 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INSPEKTORAT TAHUN 2016
Realisasi Target Realisasi
No Indikator Kinerja Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase SKPD yang 25% 45% 45% 100% Tercapainya target karena ada
memperoleh nilai SAKIP perbaikan dari rekomendasi atas
B ke atas evaluasi SAKIP tahun sebelumnya.
2 Prosentase SKPD yang 78,0 85% 68,29% 80,34 Target belum tercapai karena masih
patuh/baik thd SPI dalam 4% banyak SKPD yg belum memahami
pemenuhan peraturan SPI dan terus dilakukan penilaian
perundang-undangan maturitas secara berkelanjutan atas
implementasi SPIP
3 Prosentase TLHP BPK 84% 95% 93,09% 97,99% Masih ada beberapa Rekomendasi
yang selesai meskipun ditindaklanjuti namun
ditindaklanjuti masih belum sesuai dengan
rekomendasi seperti blm ada buki
rekomendasi atau perbaikan dari
rekomendasi
4 Prosentase TLHP 22,4 95% 99,01% 104,21% Kepatuhan SKPD dalam
Inspektorat yang selesai 1% menindaklanjuti Laporan
ditindaklanjuti HasilPemeriksaan APIP

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-73


sebagaimana SE menpan 02 tahun
2005

Sumber : Inspektorat Kota Probolinggo (diolah)

e. Badan Kepegawaian Daerah


Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, BKD menyelenggarakan
manajemen personel agar sesuai dengan tuntutan otonomi daerah melalui
pelaksanaan program/kegiatan meliputi evaluasi terhadap formasi dan
pengadaan pegawai, pengelolaan mutasi dan promosi pegawai, pembinaan
disiplin pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai serta merancang
pola/sistem kesejahteraan pegawai.
Realisasi capaian kinerja tahun 2016 secara umum cukup baik seperti
tampak pada Tabel 2.83
Tabel 2.83 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH TAHUN 2016
INDIKAT
REALI TARG REAL
OR CAPAIA
NO SASI ET ISASI KETERANGAN
KINERJA N
2015 2016 2016
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7
1 Survei 73.12 80 79.13 98.91% Nilai survey kepuasan layanan kepegawaian, Badan
Kepuasan Kepegawaian Daerah Kota Probolinggo
layanan menargetkan nilai 80 dan realisasi nilai 79,13
kepegawa sehingga capaian kinerjanya 98,91% atau dengan
ian kategori “Baik”, hal ini menunjukkan bahwa
kinerja pelayanan yang diberikan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Kota Probolinggo
memuaskan dan mendapat apresiasi yang baik oleh
pengguna jasa pelayanan Badan Kepegawaian
Daerah.
2 Prosentas 73.38% 80% 64.05 80.06% Pada indikator kinerja utama ini, target tahun 2016
e record % adalah 80% dari jumlah seluruh PNS di lingkungan
Pegawai Pemerintah Kota Probolinggo yaitu sebesar 4.460
yang orang. Up dating data sangat diperlukan apalagi
diupdatin terkait dengan Undang-undang nomor 5 Tahun
g 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, sehingga data
PNS wajib diperbaharui atau di updating. Dari
target 80 % yang di updating terealisasi sebesar
2.857 orang sudah di updating, dengan demikian
capaian indikator ini yaitu sebesar 64,05% dengan
kategori Cukup. Permasalahan : Hal ini tidak
terlepas dari peran SKPD-SKPD di lingkungan
Pemerintah Kota Probolinggo untuk selalu
mengirimkan peremajaan data setiap berkala atau
setiap ada perubahan data. Pengiriman data
tersebut akan berdampak pada kualitas dari
informasi yang valid, lengkap, up date, akurat,
sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan di
bidang kepegawaian dapat terwujud. Solusi : selalu
mengingatkan SKPD agar mengirimkan peremajaan
data pegawai setiap berkala atau setiap ada
perubahan data.
3 Prosentas 85% 80% 89.28 111.60% Untuk indikator prosentase aparatur yang
e % memaham hasil diklat pada tahun 2016 Badan
Aparatur Kepegawaian Daerah Kota Probolinggo telah
yang menargetkan 85% dari jumlah aparatur yang
memaha mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan
mi hasil melaksanakan evaluasi dampak diklat. Evaluasi
Diklat Dampak Diklat merupakan salah satu bentuk

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-74


pengontrolan mutu dari penyelenggaraan diklat
yaitu mengukur tingkat keberhasilan
penyelenggaraan diklat. Pengukuran tingkat
keberhasilan diklat ini menggunakan metode
kuisioner yang kemudian diolah dan dianalisis
untuk mengetahui sejauh mana kompetensi alumni
diklat yang didapatkan dan bagaimana relevansi di
tempat tugas. Realisasi untuk indikator aparatur
yang memahami hasil diklat adalah sebesar 89,28 %
dengan capaian sebesar 111,60% dengan kategori
“Sangat Baik” dalam arti ilmu yang diperoleh
selama aparatur mengikuti diklat dinilai sangat
efektif bagi alumni diklat dan bagi organisasinya.
4 Prosentas 0.41% 0.50% 0.53% 106.00% Pada indikator prosentase tingkat pelanggaran
e Tingkat disiplin, Badan Kepegawaian Daerah Kota
Pelanggar Probolingo pada tahun 2016 menargetkan sebesar
an 0,50% dari jumlah PNS di lingkungan Kota
Disiplin Probolinggo. Realisasi tingkat pelanggaran disiplin
Pegawai yaitu sebesar 0,53% dengan capaian sebesar 106%
dengan kategori “Kurang” yaitu rentang >100%
(progress negative) dalam hal ini Badan
Kepegawaian Daerah Kota Probolinggo belum
mampu untuk menekan tingkat pelanggaran
disiplin PNS. Permasalahan : Khusus indikator ini
sepintas kontradiktif dibandingkan rencana, yakni
tingginya pegawai yang mendapatkan punishment.
Namun apabila kita memaknai lebih mendalam,
maka tingginya punishment tersebut lebih
disebabkan karena telah meningkatnya kesadaran
dan pemahaman atasan langsung terhadap
bawahannya yang melanggar disiplin pegawai,
yakni melaporkan dan memberikan tindakan
sebagaimana ketentuan regulasi. Solusi : Kedepan,
baik teradap Unsur Staf maupun Atasan
Langsungnya akan dilakukan pembinaan yang
lebih intensif lagi sehingga kasus-kasus
pelanggaran disiplin dapat diminimalsir. Atasan
Langsung mampu secara konkrit melaksanakan
waskat maupun bentuk pengawasan internal
lainnya. Kedua hal pokok tersebut apabila dapat
berlangsung selaras dan sinergi, besar harapannya
punisment akan berkurang signifikan; sebaliknya
kinerja di setiap lini makin baik dan meningkat
seiring reward yang akan intensif pula diberikan,
semakin banyaknya aparatur yang memahami
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin PNS sehingga terjadi kekawatiran
apabila ada aparatur yang melakukan tindakan
indisipliner yang tidak dilaporkan. Solusi :
Memberikan sosialisasi dan pemahaman tentang
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin
pegawai
5 Prosentas 96.75% 100% 89.99 89.99% Pada indikator prosentase penetapan pejabat
e % struktural sesuai kebutuhan, Badan Kepegawaian
penetapa Daerah Kota Probolinggo telah berupaya untuk
n pejabat menetapkan pejabat yang sesuai dengan kriteria
struktural jabatan, baik tingkat pendidikan, tingkat
sesuai kemampuan, tingkat keahlian dengan selektif dan
dengan berbagai upaya yang dilakukan diantaranya melalui
kebutuha uji kompetensi bagi pejabat struktural, kegiatan
n pengisian lowongan jabatan yang kosong secara
terbuka serta evaluasi dan analisis oleh Tim
BAPERJAKAT. Data di Sistem Informasi
Menejemen Kepegawaian (SIMPEG) Badan
Kepegawaian Daerah Kota Pobolinggo pada
Desember 2016 menunjukkan jumlah total pejabat
struktural sebanyak 665 PNS yang terdiri dari
Eselon II-a sebanyak 1 (satu) orang, eselon II-b
sebanyak 24 orang, eselon III-a sebanyak 45 orang,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-75


eselon III-b sebanyak 70 orang, eselon IV-a
sebanyak 337 orang, eselon IV-b sebanyak 175
orang, eselon V-a sebanyak 13 orang. Sedangkan
jumlah jabatan eselon yang harus ada sejumlah 739
jabatan, sehingga pada tahun 2016 jabatan yang
kosong sebanyak 74 jabatan. Permasalahan : 1.
Calon Pejabat / Kader PNS terbatas jumlahnya 2.
Pada penataan OPD, beberapa OPD yang diprediksi
tipe akan turun (ada beberapa OPD yang berkurang
jumlah jabatannya/ demosi jabatan), berkurangnya
jabatan akan didistribusiakn ke jabatan yang
lainnya sambil menunggu momentum penataan
OPD yang baru 3. Kompetensi : beberapa jabatan
yang memerlukan kompetensi khusus (Jabatan di
Dinas PU, Pertanian, Keuangan Akuntansi,
Permukiman) pejabat yang memiliki kompetensi
khusus tsb sedikit jumlahnya. Solusi : 1. Menunggu
selesaianya penataan OPD secara definitif. 2.
melakukan ujian penyesuaian ijasah pada
komptensi / jabatan khusus 3. Melaksanakan
rekrutmen pegawai/ pengadaan CPNS.
6 Prosentas 2.22% 10% 2.29% 22.90% Dalam meningkatkan motivasi terhadap PNS dalam
e menjalankan tugas dan fungsinya sebagai abdi
Aparatur masyarakat maka Pemerintah Daerah melalui
yang Badan Kepegawaian Daerah memberikan
mendapat penghargaan terhadap pegawai berprestasi dan
kan penghargaan Satya Lencana Karya Satya yang
pengharg dipilih melalui seleksi sesuai dengan kriteria yang
aan telah ditetapkan. Dari target 10% yang ditetapkan
BKD, tercapai 2,29% dengan capaian sebesar 22,90%
masih tergolong KURANG, Permasalahan : tidak
tercapainya realisasi target ini adalah minimnya
usulan dari SKPD untuk mengikuti pegawai
berprestasi dan Penghargaan Satya Lencana Karya
Satya dan setelah dilakukan seleksi administrasi
beberapa diantaranya tidak memenuhi syarat
administrasi selain itu pada pemilihan PNS
berprestasi kategori tenaga pendidik telah
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Solusi : tiap-
tiap SKPD agar melaksanakan sendiri PNS
berprestasi di tingkat SKPD sehingga dari hasil
pelaksanaan tersebut dapat dikirim dan diusulkan
untuk mengikuti PNS berprestasi di tingkat Kota.
Sumber : BKD Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Menindaklanjuti Instruktsi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj Tahun
2016 tentang tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah, mengamanatkan bahwa Pemerintah
Kabupaten/Kota tidak diperkenankan untuk melaksanakan Seleksi Terbuka
sebelum Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru telah ditetapkan
dan seluruh pejabat struktural telah dilantik/dikukuhkan. Hal ini
mengakibatkan rencana penyelenggaraan Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) di Lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo
tidak dilaksanakan. Sehingga anggaran untuk kegiatan tersebut tidak dapat
terserap secara optimal dan target kinerja tidak terpenuhi.
b. Pemberian Beasiswa cost sharing bagi PNS yang mengikuti tugas belajar
Bappenas sebanyak 4 orang dan 1 orang PNS tidak dapat mengikuti tugas

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-76


belajar Beasiswa S2 Program Profesi Psikologi Klinis karena yang
bersangkutan tidak lulus seleksi masuk perguruan tinggi.
c. Pada kegiatan Pensiun PNS Fungsional terdapat pemeriksaan kesehatan bagi
PNS fungsional yang diindikasi tidak cakap jasmani usulan dari Dinas
Pendidikan yaitu fungsional Guru sebanyak 17 orang. Dalam perjalanan tahun
2016, PNS yang diusulkan pemeriksaan kesehatan, ada yang meninggal dunia
2 orang, 1 orang mengundurkan diri (tidak berkenan untuk diperiksa
kesehatan sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan), dan 1 orang
sedang menjalani proses kemotherapi.
d. Secara umum kegiatan Mutasi PNS Fungsional antara lain Mutasi intern,
mutasi keluar dan mutasi masuk Kota Probolinggo. Khusus mutasi intern
terdapat kegiatan mutasi Kepala Sekolah, pada Dinas Pendidikan terdapat tim
untuk membahas mutasi kepala sekolah tersebut sehingga tugas BKD hanya
melaksanakan proses pengukuhannya saja. Pada mutasi keluar dan mutasi
masuk pada Badan Kepegawaian Daerah juga perlu dibentuk tim yang
membahas usulan PNS yang akan mutasi keluar maupun mutasi masuk.
e. Pelaksanaan kegiatan penilaian angka kredit Pejabat fungsional tidak sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan, terdapat pejabat fungsional yang
terlambat dalam mengumpulkan usulan angka kreditnya sehingga sampai
dengan saat ini masih ada proses penilaian yang belum terselesaikan.
f. Usulan kebutuhan formasi dan penataan Pegawai untuk pengadaan CPNS
Tahun 2016, dengan rincian Kebutuhan pegawai berdasarkan ABK sebanyak
6.569 orang, Bezeting / kekuatan PNS akhir tahun 2015 sebanyak 4.458
Kekurangan PNS Tahun 2016 sebanyak 2.111 Orang, usulan formasi PNS 2.111
orang dengan rincian : Tenaga JFT lain 475 orang dan JFU 1.636 orang.
Permasalahan : dengan adanya pengalihan Personil, Peralatan, Pembiayaan
dan Dokumen (P3D) untuk tenaga pendidik dan kependidikan setingkat
SMA/SMK dan adanya perubahan SOTK baru sehingga penyerapan anggaran
tidak optimal.

2.2.1.20. Urusan Ketahanan Pangan

Sebagai wilayah urban, masalah ketahanan pangan di Kota Probolinggo


tidak berkaitan dengan aspek produksi melainkan lebih pada aspek distribusi yang
menjamin ketersediaan bahan pangan pada seluruh bagian wilayah Kota
Probolinggo secara tepat waktu dan jumlah. Seiring dengan kondisi umum pola
konsumsi bahan pangan masyarakat yang bergantung pada beras sebagai sumber
karbohidrat yang cenderung berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan antara

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-77


kebutuhan dan pasokan, perlu dilakukan upaya – upaya promotif agar masyarakat
mengkonsumsi bahan – bahan non beras dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat.
Untuk tahun 2016, Urusan Ketahanan Pangan memperoleh alokasi
anggaran Belanja Langsung sebesar Rp 1.160.934.300,00 untuk melaksanakan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Tingkat penyerapan sampai dengan 31
Desember 2016 sebesar 82,41% dari anggarannya atau sebesar Rp 956.706.575,00
dengan capaian kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.84 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA TAHUN 2016
Realisasi Target Realisasi
No Indikator Kinerja Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase Ketersediaan energi 203.51 207.00 203.51 98.31
dan protein (kkal/kapita/ hari)

2 Jumlah cadangan pangan 5,744.00 5,850.00 5,744.00 98.19

3 Persentase penanganan daerah 1.00 1.00 1.00 100.00


rawan pangan

4 Skor Pola Pangan Harapan 89.40 2.00 89.40 109.02


(PPH)

5 Persentase stabilitas harga dan 66.67 81.00 66.67 82.31


pasokan pangan

Sumber : Dinas Pertanian Kota Probolinggo

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:


a. Keterbatasan lahan pertanian yang memproduksi tanaman pangan;
b. Kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk mengoptimalkan
ketersediaan pangan lokal/umbi-umbian;
c. Masih kurangnya kesadaran masyarakat atau adanya asumsi bahwa
mengkonsumsi umbi-umbian merupakan konsumsi makanan orang yang
tidak mampu.

2.2.1.21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Arah penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


adalah untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat sehingga mampu menjadi
subyek pembangunan serta mengurangi kemiskinan/pemiskinan struktural pada
lapisan masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam konteks tersebut pelaksanaan
program/kegiatan pembangunan difokuskan untuk memberdayakan pranata
sosial yang sudah ada di masyarakat, komunitas – komunitas masyarakat, dan
anggota masyarakat sebagai individu.
Realisasi definitif berjumlah Rp 6.482.051.406,00 atau 77,45% dari
anggaran yang diserap dalam pelaksanaan program berikut :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-78


a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat;
b. Program Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa;
c. Program Pengembangan UsahaEkonomi mendukung Usaha Sektor Informal
d. Program Pendampingan Pengentasan Kemiskinan
e. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
f. Program Pemantapan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna.
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.85 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Realisasi Capaian
No. Target 2016 Keterangan
Utama 2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Jumlah Kelompok usaha 29 lembaga 29 29 100 Data BKM se Kota
ekonomi masyarakat Probolinggo ada 29
yang aktif BKM yang aktif
2 Jumlah Kelompok usaha 25 30 28 93 Data tersebut
ekonomi keluarga kelompok merupakan kelompok
UPKu yang aktif
3 Jumlah penerima 0 orang 250 241 96.4 Data tsb belum
manfaat pos pelayanan maksimal dikarenakan
teknologi (posyantek) kurangnya sosialisasi
dan warung teknologi
(wartek)
4 Jumlah pelaksanaan 1 kegiatan 1 1 100 Tahun 2016, Gelar
pameran teknologi tepat TTG Nasional
guna (TTG) berlokasi di Mataram
5 Jumlah kelompok 32 orang 32 30 93.75 Jumlah pengguna tdk
pengguna aksesbilitas target karena pindah
prasarana dasar alamat rumah
mendukung usaha sektor
informal
6 Jumlah kegiatan 1 kegiatan 1 1 100 Jumlah keg. Expo
pelaksanaan Tahun 2016 berlokasi
pengembangan prasarana di Denpasar Bali
dasar masyarakat
7 Jumlah keg.dlm upaya 1 kegiatan 1 1 100 Keg.Bulan Bhakti
peningkatan swadaya Gotong Royong
potensi masyarakat Masy.diharapkan
mampu meningkatkan
swadaya masy.
8 Jumlah keg.promosi hasil 1 kegiatan 1 1 100 Keg. Pameran dlm
usaha pelaku ekonomi mendukung
masyarakat keg.SEMIPRO
melibatkan UPKU
aktif
9 Jumlah peserta pengisian 29 orang 29 29 100 Peserta Bimtek pada
data dasar keluarga profil 29 Kelurahan
kelurahan
10 Jumlah LPM yang 29 lembaga 29 29 100 Terdapat 29 LPM pada
berperan aktif di 29 Kelurahan se Kota
Kelurahan Probolinggo
11 Jumlah Kader 58 orang 58 58 100 Terdapat 58 orang
pemberdayaan KPM pd 29 Kelurahan
masyarakat yang telah @2orang
memiliki sertifikasi
masyarakat
Sumber : Kantor Pemberdayaan Masyarakat (diolah)

2.2.1.22. Urusan Perpustakaan

PenyelenggaraanUrusanPerpustakaan pada pokoknya adalah untuk


membangun minat baca masyarakat, khususnya pada kalangan kaum muda dan
anak – anak dalam rangka mewujudkan budaya baca di masyarakat.
Penyelenggaraan Urusan ini memiliki keterkaitan erat dalam mendukung capaian

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-79


kinerja pada Urusan Pendidikan (pemberantasan kebutaaksaraan fungsional/KAF
dan perbaikan/peningkatan daya literasi masyarakat).
Tahun 2016 alokasi anggaran yang disediakan untuk Belanja sebesar
Rp 3.701.027.595,00 dengan realisasinya sebesar Rp 3.414.150.059,00 atau 92,25%.
Sedangkan satu program pokok yang dilaksanakan adalah Program
Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, adapun Kinerja atas
pelaksanaan Urusan Perpustakaan diukur menggunakan indikator kinerja utama
dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.86 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PERPUSTAKAAN TAHUN 2016
Indikator Realisasi Target Realisasi
No Kinerja Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase 0.1% -0,2% -0,12% 60 Dengan tidak tercapainya
peningkatan buku target pada indikator
yang dipinjam persentase peningkatan
kunjungan masyarakat, secara
otomatis mempengaruhi
peningkatan buku yang
dipinjam
2 Persentase 0.69% 0,02% 0,01% 50  Semakin canggihnya
peningkatan
kunjungan teknologi yang ada,
masyarakat sehingga informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh
dengan cepat
 Semakin berkurangnya
kunjungan pelajar ke
perpustakaan umum yang
merupakan mayoritas
pengunjung terbanyak,
dikarenakan jam pulang
sekolah yang semakin sore
sehingga bersamaan dengan
jam tutup layanan
perpustakaan umum
3 IKM layanan 73 72,5 indeks 73,2 indeks 100.97 Dengan tercapainya target
perpustakaan indeks berarti kita sudah
memberikan layanan yang
baik kepada masyarakat
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:.


a. Gedung perpustakaan umum yang jauh dari standart, sehingga menyebabkan
tampilan penataan ruangan yang kurang maksimal
b. Masih minimnya kelembagaan perpustakaan di instansi swasta/pemerintah,
dan pondok pesantren/rumah ibadah
c. Masih rendahnya minat baca dan minat kunjung ke perpustakaan dikarenakan
semakin canggihnya teknologi
d. Masih terbatasnya jumlah produksi buku/terbitan Kota Probolinggo sehingga
koleksi yang masuk perpustakaanpun terbatas

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-80


2.2.1.23. Urusan Kearsipan

Urusan Kearsipan pada tahun 2016 memperoleh anggaran Belanja


Langsung Rp 786.383.500,00 untuk penyelenggaraan oleh Kantor Perpustakaan
dan Arsip. Realisasi pengeluaran definitif per 31 Desember 2016 berjumlah Rp
690.861.560,00 atau 87,85%. Dana tersebut digunakan untuk melaksanakan tiga
program, yaitu Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, Program
Penyelamatan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, dan Program Pemeliharaan
Rutin/Berkala Sarana Prasarana Kearsipan.
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Kearsipan diukur menggunakan
indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:

Tabel 2.87 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


URUSAN KEARSIPAN TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi
No Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase SKPD yang 100% 100% 100% 100 Semua SKPD di
menerapkan lingkungan Pemerintah
pengelolaan arsip secara Kota Probolinggo sudah
baku menerapkan pengelolaan
arsip secara baku
2 Jumlah SKPD, 89 79 109 137.97 Jumlah petugas pengelola
Kelurahan dan lembag lembaga lembaga arsip, terdiri dari: SKPD
BUMD/Swasta/Organis a = 40 orang; kelurahan =
asi Kemasyarakatan 29 orang; dan lembaga
yang memiliki pendidikan = 40 orang
kemampuan
pengelolaan arsip
3 Persentase arsip yang 24% 38% 40% 105 Banyak SKPD yang
diakuisisi sudah menyerahkan arsip
statisnya kepada lembaga
kearsipan daerah (LKD),
dalam hal ini Kantor
Perpustakaan dan Arsip
4 Persentase 17% 70% 73% 104 Banyak arsip vital yang
dokumen/arsip yang sudah dialih mediakan,
dialihmediakan terutama arsip letter c
5 Persentase arsip statis 94% 94% 97% 103 Dengan jumlah arsip
dalam kondisi baik statis yang melebihi
target, maka jumlah arsip
statis yang tersimpan di
depo arsip telah
terpelihara dengan baik
pula, karena secara rutin
telah dilakukan
pemeliharaan arsip
6 Tingkat kepuasan 100% 100% 100% 100 Semua pengunjung telah
pengunjung terhadap menerima layanan jasa
layanan arsip kearsipan dengan baik
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana kearsipan yang hampir di setiap
lembaga pemerintah/swasta
b. Minimnya SDM fungsional pustakawan dan arsiparis di Kota Probolinggo.

2.2.1.24. Urusan Komunikasi dan Informatika

Pada tahun 2016 pelaksanaan urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi
dan Informatika. Realisasi penggunaan dana sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-81


Rp 11.856.616.298,00 atau 94,08% dari anggaran yang tersedia yang digunakan
untuk melaksanakan program sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
b. Program Pengolahan Data dan Penyajian Data Informasi
c. Program Sosialisasi Kebijakan dan Pembangunan Pemerintah Daerah Dengan
Media Massa
d. ProgramPeningkatan Pelayanan Informasi Publik
e. Program Peningkatan Pelayanan Persandian
f. Program Pengembangan Aplikasi Informatika
g. Program Penataan, Pengendalian Pembangunan Menara Telekomunikasi
h. Program Peningkatan dan Pelayanan Bidang Pos dan Telekomunikasi
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Komunikasi dan Informatika
diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.88 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN2016
Realisasi Target Realisasi
No Indikator Kinerja Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase layanan informasi 100% 100% 100% 100% Kesadaran masyarakat
yang dilayani dalam mencari informasi
2 Prosentase SKPD yang sudah 80% 50% 80% 160% Karena ditunjang dengan
melaksanakan Keterbukaan pelatihan atau Bimtek
Informasi Publik (KIP)
3 Prosentase informasi nasional 100% 90% 100% 111,11% Optimalisasi dalam
yang terdistribusi menyampaikan lewat
media baik media
elektronik maupun media
luar ruang
4 Prosentase kelompok 100% 90% 100% 111,11% Dengan sering
informasi aktif mengadakan sosialisasi
5 Prosentase SKPD yang telah 70% 75% 100% 133,33% Ditunjang dana APBD
terkoneksi internet melalui memadahi
LAN / WAN
6 Prosentase SKPD yang sudah 80% 50% 80% 160.00% Peningkatan SDM melalui
menerapkan sistem informasi dibimtek
pemerintahan
7 Prosentase fasilitas umum 2 4 4 100.00% Ditunjang dana APBD
yang dilengkapi WIFI yang memadahi
8 Prosentase wartedl/warnet 85% 90% 90% 100.00% Dengan
yang berijin mengoptimalisasikan
sosialisasi kepada pemilik
warnet/Wartel
9 Prosentase menara 85% 90% 70% 77.78% Banyaknya warnet yang
telekomunikasi yang berijin tutup
10 Prosentase informasi yang 80% 80% 80% 100.00% Penyampaian Sosialisasi
diamankan Inforformasi sekala
prioritas kepada SKPD
Sumber : Dinas Kominfo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a) Kurangnya dukungan anggaran terutama bagi pengembangan sarana Teknologi
Informasi sebagai penunjang kegiatan operasional dan adanya overlaping
program dan kegiatan dengan Bagian Humas dan Protokol;
b) Kurangnya Sumber daya aparatur secara kuantitas dan kompetensi;

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-82


c) Bandwith yang disediakan PT Telkom tidak stabil dan belum mencukupi
kebutuhan bandwith di Dinas Komunikasi dan Informatika;
d) Penggunaan SIAKEL di 29 Kelurahan belum optimal;
e) Kebutuhan perangkat kurang memadai untuk mengembangkan jaringan
LAN/WAN Kota Probolinggo;
f) Belum adanya kontribusi nyata dari forum kehumasan;

2.2.2. Urusan Pilihan

2.2.2.1. Urusan Pertanian

Urusan Pertanian meliputi sub urusan pertanian, sub urusan peternakan,


dan sub urusan perkebunan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kota Probolinggo.
Pada tahun 2016 disediakan anggaran Belanja Langsung berjumlah Rp
22.202.408.900,38 dan realisasinya sebesar Rp 15.374.027.224,00 atau 69,24%. Program
– program pokok yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah :
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
c. Program Peningkatan Penerapan teknologi pertanian/perkebunan
d. Program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
e. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
f. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
g. Program Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Pertanian diukur menggunakan
indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:

Tabel 2.89 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


URUSAN PERTANIAN TAHUN 2016
Realisasi Realisasi
No Indikator Kinerja Utama 2015 Target 2016 2016 Capaian K e t e r a n g a n

1 2 3 4 5 6 7
1 Peningkatan produksi dan produktivitas
hasil pertanian (padi dan jagung)
- Padi 6,8 kw/ha 6,54 kw/ha 6,85 kw/ha 104.74
- Jagung 7,4 kw/ha 7,04 kw/ha 7,00 kw/ha 99.43
2 Persentase terpantaunya jaminan 2,293 2.252 ekor 2,295 0
keamanan pangan asal hewan yang
ASUH
3 Persentase peningkatan populasi ternak
- Sapi Potong 9,217 0 9,592 4
- Sapi Perah 216 0 217 0
- Kambing 7,547 0 7,703 2
- Domba 8,535 0 8,886 4
- Ayam Buras 77,205 0 78,761 2
4 Jumlah Produksi Hasil Peternakan
(Daging, Telur, dan Susu)
- Daging (ton) 2,204 0 2,330 6
- Susu (liter) 437 0 439 0
- Telur (ton) 164 0 122 (26)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-83


5 Jumlah Kelompok tani yang meningkat - 2 2 100
kemampuan kelompok taninya (kelompok
tani)
Sumber : Dinas Pertanian Kota Probolinggo
Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
1. Keterbatasan lahan pertanian yang memproduksi tanaman pangan;
2. Masih kurangnya frekuensi kegiatan pembinaan dan pendampingan kepada
petani/kelompok tani baik menyangkut penguatan kelembagaan maupun
implementasi teknologi tepat guna.

2.2.2.2. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

WilayahKota Probolinggo pada dasarnya tidak memiliki potensi/kandungan


terukur menyangkut energi dan sumber daya mineral yang dapat diekploitasi. Oleh
karena itu ruang lingkup penyelenggaraan Urusan ini oleh Dinas Koperasi, Energi
Mineral, Industri dan Perdagangan selaku pengampu pada tahun 2016 berupa
aktivitas pembinaan dan pengawasan, yaitu:
a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan.
Sedangkan alokasi anggaran Belanja Langsung tahun 2016 sebesar Rp 705.617.000,00
dan realisasinya sebesar Rp 553.835.750,00 atau 78,49%.
Adapun Kinerja atas pelaksanaan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
diukur menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut:
Tabel 2.90 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL TAHUN2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi
No Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase perusahaan 35,41% 35,41% 37,97% 107% Persentase perusahaan pengguna air tanah yang
pengguna air tanah yang ber-SIPA di dukung oleh fasilitasi dan koordinasi
ber-SIPA dengan dukungan anggaran dari kegiatan
Sosialisasi air tanah Serta Kegiatan Pembinaan
dan Pendataan terhadap pengguna air tanah
(masyarakat dan Petani)
2 Persentase Perusahaan 34,77% 34,77% 89,60% 258% Persentase Perusahaan pengguna air tanah yang
pengguna air tanah yang telah memiliki meteran air di dukung oleh
telah memiliki meteran fasilitasi dan koordinasi dengan dukungan
air anggaran pada kegiatan Koordinasi dan Pendataan
tentang hasil produksi dibidang Pertambangan
serta kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
3 Persentase pemenuhan 79,4% 79,4% 90,25% 114% Persentase pemenuhan kebutuhan listrik di
kebutuhan listrik dukung oleh anggaran kegiatan sebagai berikut:
 Pembuatan Sarana Informasi Pemanfaatan dan
Penghematan hasil Pertambangan dan Energi
 Pemanfaatan, Penghematan Energi dan Air
 Koordinasi Pengembangan KetenagaListrikan
 Pengembangan dan Peningkatana Energi Baru
Terbarukan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-84


4 Persentase pemenuhan 95,25% 95,25% 98,45% 103% Persentase pemenuhan bahan bakar di dukung
bahan bakar oleh fasilitasi dan koordinasi dengan anggaran
kegiatan sebagai berikut:
 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
 Pemanfaatan, Penghematan Energi dan air
 Pembinaan dan Pendataan Terhadap
Pemanfaaatan BBM

Sumber : Dinas Koperindag Kota Probolinggo


Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:
a. Adanya proses verifikasi ulang terhadap penerima manfaat bantuan Pompa Air dan
Rak Bensin yang dilaksanakan setelah DPA ditetapkan, menyebabkan penurunan
jumlah penerima manfaat yang berimbas pada berkurangnya jumlah serapan
anggaran.
b. Berkurangnya Frekuensi Perjalanan Dinas Luar Daerah yang berdasarkan undangan
Instansi Terkait menyebabkan Sisa lebih Penggunaan Anggaran Cukup Tinggi

2.2.2.3. Urusan Kelautan dan Perikanan

Sebagai daerah yang memiliki wilayah laut dan sebagian masyarakat Kota
Probolinggo berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya ikan, pembangunan
kelautan dan perikanan di Kota Probolinggo diarahkan untuk meningkatkan
produksi. Agar produksi nelayan dan pembudidaya ikan memiliki pasar yang
tumbuh secara pasti, pembangunan kelautan dan perikanan juga diarahkan untuk
mengembangkan budaya mengkonsumsi ikan di masyarakat.

Program – program pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan


dan Perikanan selaku pengampu Urusan ini pada tahun 2016 yaitu :
a. Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada
Masyarakat
b. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
c. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
d. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
e. Program Revitalisasi Pembangunan Kelautan dan Perikanan
f. Program Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan
g. Peningkatan Produksi Perikanan
h. Program Pengelolaan Sumberdaya laut dan Pesisir
i. Program Pengelolaan dan Pengembangan kawasan Konservasi
j. Program Peningkatan Pengawasan SDKP dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana Serta SDM Pengawasan
k. Program Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Untuk melaksanakan program – program pembangunan tersebut, Dinas
Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo memperoleh anggaran Belanja sebesar Rp

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-85


15.253.841.657,00 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp
14.358.748.741,00 atau 94,13%.
Kinerja atas pelaksanaan Urusan Kelautan dan Perikanan diukur
menggunakan indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut
Tabel 2.91 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016
INDIKATOR REALISASI TARGET REALISASI CAPAIAN
NO. KETERANGAN
KINERJA UTAMA 2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Prosentase 447.383 Ton 458.568 487.21 Ton 106% Target peningkatan
Peningkatan Ton produksi budidaya
Produksi Budidaya perikanan tercapai
Perikanan karena didukung oleh
program peningkatan
produksi perikanan
melalui kegiatan
pembinaan teknis dan
sosialisasi kepada
pembudidaya ikan, serta
didukung oleh BBI yang
menghasilkan benih
berkualitas dan
menyediakan layanan uji
laboratorium perikanan
bagi pembudidaya ikan.
2 Prosentase 1.23 1.25 1.85 147% Target peningkatan
Peningkatan Nilai NTPi tercapai karena
Tukar Pembudidaya didukung oleh program
Ikan (NTPi) pengembangan
kewirausahaan dan
pemberdayaan melalui
sosialisasi serta
pembinaan teknis kepada
pembudidaya yang
mendorong
pembudidaya ikan untuk
mengembangkan usaha
dibidang perikanan
sehingga dapat
meningkatkan
pendapatan Rumah
Tangga Perikanan (RTP)
3 Prosentase 15082.53 Ton 15,308.768 19,748.586 129% Target peningkatan
Peningkatan Ton Ton produksi perikanan
Produksi Perikanan tangkap tercapai karena
Tangkap didukung oleh program
pengembangan
perikanan tangkap
melalui bantuan alat
tangkap dan sosialisasi
serta bimtek teknologi
alat tangkap ramah
lingkungan
4 Prosentase 32.97 33.63 34.315 102% Tidak memenuhi target
Peningkatan Angka Kg/Kapita/Th Kg/Kapita/ Kg/Kapita/Th karena setelah
konsumsi Ikan Th diverivikasi ada warga
Perkapita yang tidak memenuhi
syarat untuk
memperoleh bantuan
yaitu 1 meninggal dunia
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo (diolah)

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:


a. Terbatasnya waktu pelaksanaan Perubahan APBD 2016 menyebabkan
beberapa pekerjaan tidak dapat direalisasikan karena tidak cukupnya waktu
untuk proses pengadaan dan tidak tersedianya barang yang dibutuhkan
dalam waktu singkat.
b. Target produksi benih nila salin pada kegiatan Pembenihan Ikan Air Payau
tidak dapat tercapai dan hanya terealiasasi sebesar 43% ( dari target 350.000

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-86


ekor realisasi 150.000 ekor). Hal ini disebabkan karena Calon Induk yang
dimiliki belum cukup matang untuk berproduksi sehingga produksi benih
yang dihasilkan tidak maksimal.

2.2.2.4. Urusan Pariwisata

Sesuai dengan genealoginya, aktivitas pariwisata memiliki dimensi dan atau


berkaitan dengan aktivitas ekonomi dan sosial - budaya. Pada aspek ekonomi, jasa
pariwisata terutama dapat menumbuhkan sektor jasa (hotel, restoran, transportasi)
yang menyerap tenaga kerja. Pada aspek sosial - budaya, pariwisata dapat
mendorong masyarakat setempat memperoleh cara pandang baru dalam menjalani
kehidupan sehari – hari secara lebih responsif, produktif, kompetitif.
Pada tahun 2016 anggaran Belanja Langsung yang dialokasikan untuk
Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata sebagai pengampu Urusan ini
sebesar Rp 2.163.960.000,00 dan realisasinya sebesar Rp 2.055.799.600,00 atau 95%.
Adapun program – program pokok yang dilaksanakan sebanyak tiga, yaitu :
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
c. Program Pengembangan Kemitraan.
Kinerja atas pelaksanaan Urusan Pariwisata diukur menggunakan indikator
kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut
Tabel 2.92 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
URUSAN PARIWISATA TAHUN 2016
Realisasi Target Realisasi Capaian
No. Indikator Kinerja Utama Keterangan
2015 2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Kepuasan Masyarakat terhadap 65 65 71.97 111% karena tidak adanya tarif
layanan pengunjung Museum sehingga pengunjung antusia
untuk melihat koleksi
museum
2 Kepuasan Masyarakat terhadap 65 65 78.96 121% kebersihan air kolam serta
layanan pengunjung Kolam pengemasan promosi kolam
Renang renang maka pengunjung
kolam sangat antusia
3 Angka kunjungan wisatawan 1,759 1,500 4,298 287% adanya peningkatan angka
mancanegara (orang) kedatangan kapal pesiar ke
kota probolinggo sebanyak 14
kali selama tahun 2016
4 Angka kunjungan wisatawan 516,327 150,000 539,488 360% meningkatnya kualitas
nusantara (orang) pelayanan wisata di beberapa
daya tarik wisata
5 Rata-rata lama tinggal (di hotel) 2 hari 2 hari 2 hari 100% semakin banyak hotel yang
berdiri di kota probolinggo
sebanyak 22 hotel tahun 2016
serta semakin perkembangnya
wisata
6 Presentase SDM pariwisata 5.60% 5.60% 30.77% 549% sebagai apresiasi pemerintah
tersertifikasi kota probolinggo untuk
meningkatkan
profesionalisme guide dalam
melayani wisataman dalam
rangka pengembangan
pariwisata

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-87


2.2.2.5. Urusan Perdagangan

Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Energi Mineral, Industri dan
Perdagangan. Pada tahun 2016 dialokasikan anggaran Belanja Langsung sebesar Rp
6.284.258.288,00 dan realisasinya Rp 1.236.291.938,00 atau 19,67%. Rendahnya
tingkat penyerapan karena kegiatan revitalisasi pasar tradisional dengan nilai
anggaran Rp 4.803.842.117,00 tidak direalisasikan belanja modalnya.
Adapun program pembangunan yang dilaksanakan, yaitu:
a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
b. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
c. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan.
Kinerja atas pelaksanaan Urusan Perdagangan diukur menggunakan
indikator kinerja utama dan capaiannya sebagai berikut

Tabel 2.93 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


URUSAN PERDAGANGAN TAHUN 2016
Realisasi Target Realisasi
No Indikator Kinerja Utama 2015 2016 2016 Capaian Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase Peningkatan Nilai 6,21% 0,50% 0,81 162% Fasilitasi dengan kegiatan Bimtek
Ekspor tentang tatacara ekspor disamping
Meningkatnya permintaan Negara
Tujuan Ekspor terhadap hasil industri
manufaktur.
2 Persentase peningkatan jumlah 19.85% 20,00% 29,48 147,40% Meningkatnya Kesadaran Pemilik
Alat Ukur, Takar, Timbang dan Timbangan untuk melakukan Tera
Perlengkapannya (UTTP) yang Ulang melalui kegiatan sosialisasi dan
intensifikasi melalui undangan
bertanda sah
3 Jumlah Pelaku Wirausaha 715 200 371 185,50% Di dukung oleh kegiatan sosialisasi
(Pedagang) Baru yang Memiliki terkait dengan perlindungan konsumen
Ijin dan pengamanan perdagangan
Sumber : Dinas Koperindag Kota Probolinggo

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:


a. Kegiatan revitalisasi pasar tidak dapat dilaksanakan, terkait dengan
dana yang tersediauntuk pembangunan TPS kurang dan Pedagang
kurang sepakat terhadap design yang ditawarkan sehingga berimbas
kepada tahapan kegiatan berikutnya
b. Terjadinya Penumpukan Kegiatan di akhir tahun berimbas pada tidak
terlaksananya jumlah serapan anggaran.
c. Tidak optimalnya serapan anggaran di Kegiatan Pengembangan
Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar negeri dikarenakan Tidak
jadi dilaksanakannya Kegiatan BIMTEK EKSPOR P3E yang
diselenggarakan oleh Propinsi. Sehingga anggaran untuk pengiriman
Peserta kegiatan tersebut tidak terserap.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-88


2.2.2.6. Urusan industri

Dinas Koperasi, Energi Mineral, Industri dan Perdagangan Kota Probolinggo


sebagai pengampu Urusan Industri memperoleh alokasi anggaran Belanja
Langsungpada tahun 2016 berjumlah Rp. 2.228.836.785,00 dan pengeluaran
definitif sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp. 1.617.815.914,00 atau
72,59%. Jumlah dana tersebutdigunakan untuk melaksanakan dua program yaitu,
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dan Program
Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial.
Kinerja atas pelaksanaan Urusan Industri diukur menggunakan indikator kinerja
utama dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 2.94 CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


URUSAN INDUSTRI TAHUN 2016
Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi
No Capaian Keterangan
Utama 2015 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7
1 Volume Industri 758 768 779 101% Peningkatan Volume Industri ini
di dukung oleh meningkatnya
kegiatan industri kreatifhasil dari
kegiatan pembinaan industri
kerajinan
2 Jumlah Sentra Industri/ 7 8 13 163% Kenaikan Ini di dukung oleh
Cluster program Pengembangan Sentra-
Sentra industri Potensial melalui
kegiatan-kegiatan pembinaan
IKM
3 Persentase IKM 19% 20,00% 22,87% 114% Tercapaianya Jumlah IKM
Bersertifikasi bersertifikasi di dukung oleh
kegiatan Fasilitasi bagi industri
kecil dan menengah terhadap
pemanfaatan sumber daya
4 Persentase IKM yang 0 0,00% 0,00% 0% Selama periode tahun 2016 Tidak
mengikuti MEA terdapat IKM yang mengikuti
MEA. Capaian tidak tercapai
dikarenakan tidak ada IKM yang
melakukan Branding atau
mengikuti Promosi di luar negeri
Sumber : Dinas Koperindag Kota Probolinggo

Atas capaian kinerja tersebut di atas terdapat kendala antara lain:


a. Terjadinya Penumpukan Kegiatan di akhir tahun anggaran.
b. Perencanaan Penganggaran Perjalanan Dinas di kegiatan cukup besar

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KOTA PROBOLINGGO II-89

Anda mungkin juga menyukai