Praktikum p8 Medle Akhir Finalll
Praktikum p8 Medle Akhir Finalll
Praktikum p8 Medle Akhir Finalll
SEMESTER 117
MELDE
NIM : 1302266068
ASISTEN LABORATORIUM :
Ahmad Fatullah (1306619013)
Galih Muhammad Gufron (1306619059)
Alifia Putri Rachmatillah (1306619061)
Daffa Aji Pangestu (1306619063)
2022
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menunjukkan gelombang transversal stasioner pada tali.
2. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali.
3. Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya ketegangan tali
(F).
4. Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan massa jenis tali (𝜇).
5. Memahami prinsip kerja percobaan gelombang pada tali.
C. TEORI
1) TEORI DASAR
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan
energi (energi getaran). Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya. Yaitu
gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium atau perantara. Contoh
gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang
yang merambat melalui suatu medium atau perantara yaitu gelombang mekanik. Terdapat dua jenis
gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :
o Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan
arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada
pegas.
o Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus
dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang
pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau gelombang
diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada
gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak
sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. 2 Periode
gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang
gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat
rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝒗=𝝀.𝒇
Dimana :
f = frekuensi (Hz)
2) HUKUM MELDE
Dalam percobaan ini akan dibahas interferensi gelombang pada tali yang diakibatkan oleh
dua buah gelombang, yaitu gelombang yang datang dan gelombang pantul. Bila seutas tali dengan
tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang
arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang
transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat
menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.
Amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan
panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tiga simpul. Pada
percobaan melde, besarnya cepat rambat gelombang dinyatakan berbanding lurus dengan akar
tegangan tali, berbanding lurus dengan akar panjang tali dan berbanding terbalik dengan akar massa
tali. Sehingga persamaan cepat rambat gelombang dalam percobaan Melde dapat dirumuskan:
𝒗= √𝑭/𝝁
Dengan 𝝁=𝒎/𝒍
dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
𝟏
μ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)
3) TEORI TAMBAHAN
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik disekitar titik kesetimbangan. Kesetimbangan dalam
hal ini adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja
pada benda tersebut. Satu getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar. Satu getaran adalah ketika
benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik B-C-A-C-B. Bandul tidak pernah melewati lebih
dari titik A atautitik C karena titik tersebut adalah simpangan terjauh yangdisebut amplitudo. Dimana
pada titik A atau C benda akan berhenti sesaat, sebelum kembali bergerak.
Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui suatu medium atau
perantara. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Dalam perambatannya,
gelombang membawa energi. Gelombang memiliki pengulangan energi serupa dengan getaran,
tetapi memungkinkan untuk mentransmisikan energi dan informasi dari suatu tempat ke tempat lain.
(Giancoli D. C., 1998)
Hubungan gelombang dengan hukum Melde yaitu pada hukum Melde membahas besaran-
besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal pada tali. Cepat rambat gelombang
dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut
𝒗 = 𝝀𝒇 (1)
Di mana v (m/s) merupakan cepat rambat gelombang, λ (m) merupakan panjang gelombang dan f
(Hz) merupakan frekuensi. Rapat massa tali dan tegangan tali memiliki hubungan dan mempengaruhi
cepat rambat gelombang. Ketika tegangan tali semakin besar maka nilai cepat rambat gelombang
akan semakin besar dan ketika rapat massa tali semakin besar maka inersianya akan semakin besar
dan cepat rambat gelombangnya akan semakin kecil. Perhatikan persamaan berikut:
𝒇
𝒗 = √𝝁 (2)
𝒎
𝝁= (3)
𝒍
Di mana μ (kg/m) merupakan rapat massa tali, m (kg) merupakan massa tali, l (m) merupakan
panjang tali, v (m/s) merupakan cepat rambat gelombang, F (N) merupakan gaya tegangan tali.
Akan tetapi, apakah pengaruh dari luar terhadap cepat rambat gelombang itu sudah benar. Pada
artikel ini penulis akan membuktikan kebenaran dari pengaruh rapat massa tali terhadap cepat
rambat gelombang melalui eksperimen hukum melde. (Umam, 2020)
Hukum Melde adalah salah satu hukum dalam fisika yang mempelajari besaran-besaran
yang mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya, Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali
dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai. Secara sederhana, untuk
menentukan gelombang pada tali tersebut. Para ilmuwan sebelumnya (Franz Melde) menggunakan
salah satu ujung tangkai garpu tala yang diikatkan erat-erat pada sehelai kawat halus lagi kuat.
kawat halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g
gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang
ditimbulkan oleh garpu tala menjadi konstan. (Jewett. Jr, 2009)
Pada eksperimen hukum Melde, jenis gelombang yang dihasilkan yaitu gelombang
transversal atau disebut juga dengan gelombang mekanik karena pada proses rambatannya
memerlukan medium. Gelombang transversal memiliki amplitudo. Amplitudo suatu gelombang
akan tetap apabila frekuensi yang diberikan konstan. Pada gelombang terdapat istilah gelombang
berdiri. Gelombang berdiri dapat terjadi ketika dua buah gelombang yang terbentuk saling
berinterferensi. Ketika salah satu ujung tali diikat dan ujung lainnya digetarkan maka gelombang
yang datang akan sama dengan gelombang pantul sehingga akan terlihat bahwa gelombang tersebut
tetap seperti tidak berjalan hanya berosilasi dari atas ke bawah hingga membentuk keadaan
destruktif dan konstruktif . (Giancoli D. C., 2001)
Nilai amplitudo pada gelombang stasioner akan berubah-ubah, titik dengan nilai amplitudo
maksimum yang dikenal dengan perut (antinodus) dan titik dengan amplitude minimum yang
disebut dengan sampul (nodus).
Amplitudo mencapai nilai maksimumnya pada saat:
X = (2n -1) λ /2 (4)
Amplitudo mencapai nilai minimum pada saat:
X = nλ /2 (5)
Nilai amplitudo pada gelombang stasioner pada yang bebasakan bergantung pada jarak suatu titik
terhadap ujung pemantul (x). (Halliday, 2011)
Amplitudo maksimum terjadi di titik perut jika :
X = nλ /2 (6)
Amplitudo minimum terjadi di titik simpul jika :
X = (2n -1) λ /2 (7)
Dimana x adalah jarak simpul dari ujung bebas atau ujung ikat, n adalah orde simpul (n=1,2,3,…)
dan λ adalah panjang gelombang stasioner. (Young & Roger A. Freedman., 2008)
D. CARA KERJA
1. Potonglah benang secukupnya seperti pada gambar (catat panjang benang l = .... m)
2. Timbang benang tersebut (massa benang m = ... kg)
3. Dari kegiatan ini anda dapat menentukan massa/panjang benang (m/l = 𝝁 = ... . kg/m)
4. Susunlah alat – alat dan bahan lalu rangkaian yang dihubungkan dengan sumber arus
maka akan terbentuk gambar seperti berikut
5. Catat frekuensi yang digunakan pada sumber getar
6. Nyalakan sumber getar
7. Tentukan panjang gelombang yang terbentuk (dengan cara mengukur panjang seluruh
simpul yang terbentuk kemudian menentukan jarak antara 2 simpul dan ½ panjang
gelombang
8. Ulangi kegiatan 7 dengan mengganti berat beban yang digantung sebanyak 5 kali lagi
9. Catat hasil data yang anda peroleh
10. Ulangi kegiatan 4 – 9 dengan mengganti benang yang berbeda ukurannya
E. PERTANYAAN AWAL
Tidak Ada Pertanyaan Awal Pada Laporan Awal
DAFTAR PUSTAKA
1. Jarak 100 cm = 1 m
a) Massa Ember 0,05 Kg
Panjang Cepat
Jarak Tegangan Frekuensi
No Gelombang Rambat V²
Simpul (m) Tali (N) (hz)
(m) (m/s)
1 0,34 0,68 0,5 50 34 1156
2 0,32 0,64 0,5 50 32 1024
3 0,31 0,62 0,5 50 31 961
4 0,3 0,6 0,5 50 30 900
5 0,33 0,66 0,5 50 33 1089
Rata-
0,32 0,64 0,5 50 32 1026
Rata
Panjang Cepat
Jarak Tegangan Frekuensi
No Gelombang Rambat V²
Simpul (m) Tali (N) (hz)
(m) (m/s)
1 0,45 0,9 0,5 50 45 2025
2 0,47 0,94 0,5 50 47 2209
3 0,48 0,96 0,5 50 48 2304
4 0,49 0,98 0,5 50 49 2401
5 0,49 0,98 0,5 50 49 2401
Rata-
0,476 0,952 0,5 50 47,6 2268
Rata
Panjang Cepat
Jarak Tegangan Frekuensi
No Gelombang Rambat V²
Simpul (m) Tali (N) (hz)
(m) (m/s)
1 0,55 1,1 0,5 50 55 3025
2 0,57 1,14 0,5 50 57 3249
3 0,54 1,08 0,5 50 54 2916
4 0,53 1,06 0,5 50 53 2809
5 0,58 1,16 0,5 50 58 3364
Rata-
0,554 1,108 0,5 50 55,4 3072,6
Rata
Panjang Cepat
Jarak Tegangan Frekuensi
No Gelombang Rambat V²
Simpul (m) Tali (N) (hz)
(m) (m/s)
1 0,57 1,14 0,5 50 57 3249
2 0,56 1,12 0,5 50 56 3136
3 0,59 1,18 0,5 50 59 3481
4 0,6 1,2 0,5 50 60 3600
5 0,58 1,16 0,5 50 58 3364
Rata-
0,58 1,16 0,5 50 58 3366
Rata
G. PENGOLAHAN DATA
• Data Tunggal
i. Jarak tali (m)
NST meteran = 0,1 cm atau 0,001 m
Jarak tali
No (L)
L ∆L KSR (%) (𝐿 ± ∆𝐿) m
(m) (m)
1 1 0,000 0,050% (1 ± 0,0005)m
5 (4AP)
2 1,2 0,000 0,041% (1,2 ± 0,0005)m
5 (3AP)
Massa beban
No (m)
∆𝑚
m (gram) (gram) KSR (%) (𝑚 ± ∆𝑚) 𝑔𝑟𝑎𝑚
1 50 0,005 0,010% (50 ± 0,005) 𝑔𝑟𝑎𝑚
2 100 0,005 0,005% (100 ± 0,005) 𝑔𝑟𝑎𝑚
3 120 0,005 0,004% (120 ± 0,005) 𝑔𝑟𝑎𝑚
4 140 0,005 0,004% (140 ± 0,005) 𝑔𝑟𝑎𝑚
5 150 0,005 0,003% (150 ± 0,005) 𝑔𝑟𝑎𝑚
• Data Majemuk
Jarak 100 cm = 1 m
a) Massa Beban = 0,05 Kg
Jarak Simpul (s) Panjang Gelombang (λ)
No (s²) (λ²)
(m) (m)
1 0,34 0,68 0,1156 0,4624
2 0,32 0,64 0,1024 0,4096
3 0,31 0,62 0,0961 0,3844
4 0,3 0,6 0,09 0,36
5 0,33 0,66 0,1089 0,4356
Ʃ 1,6 3,2 0,513 2,052
Rata
0,32 0,64 0,1026 0,4104
Rata
Jarak Simpul :
(𝑠 ± ∆𝑠)
Massa benda 𝑠 Δ𝑠 KSR m
(gram)
(0,32 ±
50 0,32 0 0,00 0) m
%
(0,32 ± 0)
100 0,32 0 0,00 m
%
(0,518 ±
120 0,518 0 0,00 0) m
%
(0,554 ±
140 0,554 0 0,00 0)
% m
(0,58 ± 0)
150 0,58 0 0,00 m
%
(𝜆 ± ∆𝜆)
Massa benda (gram) 𝜆 Δ𝜆 KSR
m
(0,64 ±
50 0,64 0 0,00%
0) m
(0,64 ±
100 0,64 0 0,00%
0) m
120 1,036 0 0,00% (1,036± 0)
m
(1,108 ± 0)
140 1,108 0 0,00%
m
(1,16 ± 0)
150 1,16 0 0,00%
m
Grafik
Panjang Gelombang (λ) dan Cepat
Rambat (m/s)
55
Cepat Rambat (m/s)
54
53
52
51
50
49
0,99 1 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09
Panjang Gelombang (λ)
2. Grafik hubungan massa persatuan panjang tali µ dan kuadrat kecepatan Panjang rambat (v2)
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
50 100 120 140 150
Massa Benda (gram)
I. PERTANYAAN
• Berdasarkan data table dan grafik, nyatakan hubungan antara masa beban dengan
cepat rambat gelombang !
Jawab: Hubungan massa beban dan cepat rambat gelombang adalah
berbanding lurus. Karena semakin besar beban maka semakin besar pula cepat
rambatnya. Tegangan tali berbanding lurus dengan cepat rambat karena
semakin besar tegangan tali maka semakin besar cepat rambat gelombang.
• Berdasarkan gragik hubungan F dan v 2 , hubungan apa yang terdapat antara kedua
besaran tersebut? Tuliskan persamaan matematika yang menggambarkan hubungan
kedua besaran tersebut!
Jawab: Hubungan antara besar tegangan tali denga cepat rambat gelombang
pada tali adalah berbanding lurus sehingga semakin besar tegangan tali maka
cepat rambat gelombang semakin besar juga. Dengan demikian cepat rambat
gelombangpada tali tergantung pada panjang dan berat beban yang digunakan.
Persamaannyaadalah
V= f x λ
• Berdasarkan data table dan grafik yang dihasilkan, kecendrungan apa yang dapat
ditafsirkan pada hubungan jenis tali dan cepat rambat gelombang? Berikan alasan
dan penjelasan secara konsep fisika!
Jawab: Kecenderungan yang didapatkan dari data percobaan diatas adalah
semakinpanjang jenis tali yang digunakan, maka semakin besar pula cepat
rambat gelombangnya.
• Berdasarkan grafik hubungan antara masa persatuan Panjang tali (𝝁) dan kuadrat
kecepatan rambat gelombang (v2), hubungan apa yang terjadi antara kedua besaran
tersebut? Bagaimana perkiraan rumusan matematika untuk hubungan kedua besaran
tersebut?
Jawab: Berdasarkan grafik hubungan kuadrat cepat rambat gelombang (v2)
dengan panjang tali, menyatakan bahwa besar cepat rambat gelombang
sebanding dengan panjang tali. Rumus matematika untuk kedua besaran
tersebut adalah
1
𝑣2 = 𝑓 ×
𝜇
J. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan melde yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
semakin besar tegangan tali maka semakin besar cepat rambat gelombang begitu pula Ketika
cepat rambat gelombangnya semakin besar maka panjang gelombangnya pun bertambah. yang
berarti dipengaruhi juga oleh massa persatuan panjang tali massa jenis benda dan berbanding
kebalik dengan cepat rambat gelombang. Berdasarkan percobaan diperoleh keberlakuan hukum
Melde dengan persamaan :
𝒗= √𝑭/𝝁
Dengan 𝝁=𝒎/𝒍
dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
𝟏
μ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)