Tugas 3. Revisi Laporan Pengukuran Sisa Makanan
Tugas 3. Revisi Laporan Pengukuran Sisa Makanan
Tugas 3. Revisi Laporan Pengukuran Sisa Makanan
DISUSUN OLEH:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang
berupaya untuk mencapai pemulihan penderita dalam waktu singkat. Upaya-
upaya yang dilakukan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
pendidikan dan penelitian. Semua kegiatan yang ada di rumah sakit bertujuan
untuk melaksanakan upaya-upaya tersebut, termasuk pelayanan gizi (Depkes
RI, 2003). Salah satu kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit adalah
penyelenggaraan makanan untuk pasien. Pemberian makanan yang
memenuhi gizi, sesuai dengan kondisi pasien serta habis dikonsumsi,
merupakan salah satu cara mempercepat penyembuhan dan memperpendek
hari rawat inap. Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan salah satu bagian
yang menunjang sistem manajeman pelayanan kesehatan di rumah sakit
dalam melayani pasien (Depkes RI, 2003).
Sisa makanan merupakan indikator keberhasilan pelayanan gizi di
rumah sakit, karena sisa makanan yang melebihi 25% menunjukkan
kegagalan suatu penyelenggaraan makanan di rumah sakit. Rendahnya sisa
makanan pasien atau dengan kata lain makanan yang disajikan oleh instalasi
gizi dapat seluruhnya dikonsumsi oleh pasien sangat mendukung dalam
mengevaluasi pelayanan gizi rumah sakit (Depkes RI, 2003). Beberapa
penelitian yang dilakukan di rumah sakit (RS) di Indonesia menunjukkan
bahwa rata-rata sisa makanan sangat bervariasi antara 17%-67% (Zakiyah,
2005).
Adanya sisa makanan mengakibatkan asupan nutrisi pasien tidak
adekuat dan secara ekonomis menunjukkan banyaknya biaya yang terbuang.
Pasien dengan asupan gizi yang tidak adekuat jika dibiarkan dalam jangka
waktu yang lama mempunyai risiko 2,4 kali untuk terjadi malnutrisi pada
pasien di rumah sakit (Kusumayanti dkk, 2004). Sedangkan adanya biaya
yang terbuang menyebabkan anggaran makanan kurang efisien dan efektif
sehingga pengelolaan biaya makan tidak mencapai tujuan yang optimal.
Karena itu manajemen rumah sakit menghendaki pengelolaan makanan yang
efektif dan kurang efisien. Efektif dalam artian upaya pemenuhan gizi pasien
selama sakit sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan dan efisien berarti
hemat dalam penggunaan sumber daya yang ada.
Pada PKL ini dilakukan pengukuran sisa makanan dengan metode comstok.
Responden sebanyak 4 orang dari anggota keluarga atau teman kost, setiap
responden dihitung kebutuhan energy perharinya, kemudian diberikan
makanan sesuai kebutuhan individu tersebut. Pengukuran sisa makanan
dilakukan untuk mengetahui berapa banyak makanan yang tidak dihabiskan
responden. Persentase sisa makanan menggambarkan daya terima pasien
terhadap makanan yang disajikan dan hasil pengukuran sisa makanan di
pakai dalam menentukan tingkat asupan zat gizi responden.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara pengukuran sisa makanan dengan metode
Comstock
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung sisa makanan
C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan pengetahuan dan
ilmu mahasiswa mengenai pengukuran sisa makanan
2. Bagi Perguruan Tinggi
Dapat menjalin kerja sama dengan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
A. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan pengukuran sisa makanan dilakukan selama 3 hari yang dimulai
pada tanggal 10 hingga 12 Februari 2021.
C. SAMPEL
Sampel dalam kegiatan ini sebanyak 4 orang, 2 diantaranya adalah anggota
keluarga dan sisanya adalah anak kost.
D. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Instrumen yang digunakan untuk melakukan kegaitan ini adalah form
Comstock dan foto sisa makanan
E. ANALISIS DATA
Analisis data yang dilakukan yaitu dengan melihat banyaknya sisa makanan
yang ada kemudian dinyatakan dalam bentuk skor lalu diakumulasikan dalam
bentuk persentase.
BAB IV
HASIL
1. Responden 1
- Nama (initial) : PTR
- Usia : 24 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : Tidak bekerja (aktivitas ringan)
- Berat badan : 65 kg
- Tinggi badan : 153 cm
- IMT : BB/TB(m)2
: 65/1,532
: 65/2,34
: 27,7 kg/m2 (Status Gizi Obesitas)
A. Perhitungan kebutuhan:
- Berat badan ideal:
BBI = (TB-100)- (10% (TB-100))
= (153-100) – (10% (153-100)
= 53 – 5,3
= 47,7 kg
- KH = 62% x Energi
= 62% x 1883,1 kkal
= 1167,5 / 4
= 291,8 g
D. Perencanaan Menu
2. Responden 2
- Nama : ABD
- Usia : 18 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan : Mahasiswa (Aktivitas ringan)
- Berat badan : 67,70 kg
- Tinggi badan : 184 cm
- IMT : BB/TB(m)2
: 67,7/(1,84) 2
: 67,7/3,38
: 20,02 kg/m2 (Status Gizi Normal)
A. Perhitungan kebutuhan:
Rumus perhitungan menggunakan haris benedict
- BMR = 66,5 + (13,8 x BBA) + (5 x TB) – (6,8 x Usia)
= 66,5 + (13,8 x 67,70 kg) + (5 x 184) – (6,8 x 18 tahun)
= 66,5 + 934,26 + 920 – 122,4
= 1798,36
- TEE = BMR x FA x FS
= 1798,36x 1,3 x 1,1
= 2571,6 Kkal
Faktor aktivitas menggunakan 1,3 karena responden dengan aktivitas ringan dan
menggunakan faktor stress 1,1 karena responden tidak ada stress
- KH = 62% x Energi
= 62% x 2571,6 kkal
= 1594,3 / 4 = 398,5 g
B. Perencanaan Menu Bahan Makanan Sehari
D. Perencanaan Menu
3. Responden 3
Nama : GCM
Usia : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
= 1344,22
TEE = BEE x AF x FS
= 1922,2346 kkal
Menggunakan AF 1,3 karena klien aktivitas klien ringan dan menggunakan FS 1,1
karena tidak ada stress.
Protein = 15 % x Energi
= 0,15 x 1922,2346
= 288,33519 / 4
= 0,25 x 1922,2346
= 480,55865 / 9
= 0,6 x 1922,2346
= 1153,34076 / 4
D. Perencanaan Menu
4. Responden 4
Nama : KRP
Usia : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
: 51,3 – 5,13
: 46,17 kg
Menggunakan Berat badan adjustment karena BBA klien lebih besar 120% dari BBI.
Dikarenakan BBA lebih besar dari 120% dari BBI, maka digunakan Berat badan adjustment
= 49,3075 kg
A. Perhitungan kebutuhan :
Perempuan
BBE = 655 + (9,6 x BB adjustment) + (1,8 x TB) – 4,7 × U
= 1301,992
TEE = BEE x AF x FS
= 1861,84856 kkal
Menggunakan AF 1,3 karena aktivitas klien ringan dan menggunakan FS 1,1 karena tidak
ada stress.
Protein = 15 % x Energi
= 0,15 x 1861,84856
= 279,277284 / 4
Lemak = 25 % x Energi
= 0,25 x 1861,84856
= 465,46214/ 9
= 0,6 x 1861,84856
= 1117,109 / 4
D. Perencanaan Menu
Penimbangan
2. Responden 2
Penimbangan
Nama Responden: ABD
Waktu Makan: Pagi
Nama Auditor: Hanan Fakhira Najib
Nama Masakan Berat Awal Berat Akhir Berat yang
(gram) (gram) dikonsumsi (gram)
Nasi Putih 150 0 150
Putih telur ayam bumbu 95 0 95
kuning
Oseng Tempe 50 0 50
Tumis kacang Panjang- 101 83 27
buncis
Jus Pepaya 175 60 115
3. Responden 3
Penimbangan
4. Responden 4
Penimbangan
1. Responden 1
Penimbangan
2. Responden 2
Penimbangan
3. Responden 3
Penimbangan
4. Responden 4
Penimbangan
Penimbangan
2. Responden 2
Penimbangan
3. Responden 3
Penimbangan
4. Responden 4
Penimbangan
HARI KEDUA-MALAM
1. Responden 1
Penimbangan
2. Responden 2
Penimbangan
3. Responden 3
Penimbangan
4. Responden 4
Penimbangan
Penimbangan
2. Responden 2
Penimbangan
3. Responden 3
Penimbangan
4. Responden 4
Penimbangan
HARI KETIGA-MALAM
1. Responden 1
Penimbangan
2. Responden 2
Penimbangan
3. Responden 3
Penimbangan
4. Responden 4
Penimbangan
B. PEMBAHASAN
Hasil rata-rata pengukuran sisa makanan
1. Tabel makanan pokok dan rata-rata selama 3 hari
Berdasarkan tabel sisa lauk hewani selama 3 hari didapatkan rata-rata sisa lauk
hewani responden PTR, ABD, GCM sebanyak 0 %, dan responden KRP 8,3%
Berdasarkan tabel sisa lauk nabati selama 3 hari didapatkan rata-rata sisa lauk
nabati responden PTR dan ABD sebanyak 0 %, dan responden
Berdasarkan tabel sisa sayuran selama 3 hari didapatkan rata-rata sisa sayuran
responden PTR sebanyak 8,3%, ABD sebanyak 20,8 %, responden GCM
24,1%,dan responden KRP 16,6%.
Berdasarkan tabel sisa buah selama 3 hari didapatkan rata-rata sisa buah
responden PTR sebanyak 29,1%, responden ABD sebanyak 8,3%, responden
GCM dan KRP 16,6%
A. Kesimpulan
Rata-rata presentase sisa makanan pada responden PTR sebanyak 6 %,
responden ABD sebanyak 4,6 %, responden GCM 7,3%, dan responden KRP 9,35
%. Sehingga dapat disimpulkan keseluruhan makanan dan menu dapat diterima
seluruh responden dengan karena sisa makanan kurang dar i 20 %.
B. Saran
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Dirjen Bina
Kesehatan Masyarakat. Jakarta
Departmen Kesehatan RI. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Depkes.
Kemenkes. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS). Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kusumayanti, Hamam H, Susetyowati. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kejadian Malnutrisi
Pasien Dewasa di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Gizi Klinik Indonesia.
2004;1(1): 9-17.
Komalawati, Dewi.dkk. 2005. Pengaruh Lama Rawat Inap Terhadap Sisa Makanan Pasien
Anakdi Rumah Sakit Umum Dr. Soeradji Tirtonegoro Klate. Nutrisia , 6(1)
Zakiyah L. 2005. Plate Waste Among Hospital Inpatients. Malaysian Journal Of Public Health
Medicine, 5(2): 19-24
LAMPIRAN
Hari pertama
1. Responden 1
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
2. Responden 2
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah:
3. Responden 3
Pagi-sebelum
Pagi-Sesudah
Malam -Sebelum
Malam-sesudah
4. Responden 4
Pagi-Sebelum
Pagi-Sesudah
Malam-sebelum
Malam-Sesudah
Hari Kedua.
1. Responden 1
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
2. Responden 2
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
Responden 3
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
Responden 4
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
Hari Ketiga
1. Responden 1
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
2. Responden 2
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
3. Responden 3
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah
4. Responden 4
Pagi-sebelum
Pagi-sesudah
Malam-sebelum
Malam-sesudah