Final Makalah Psi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

SUMBER AJARAN ISLAM

(RUANG LINGKUP STUDI ISLAM)


MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Studi Islam Yang Diampu oleh
Ummu Kulsum S.Pd.i

Disusun Oleh :

Arisandi Romadhona Mahendra Putra


Nim.22382021076

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberi nikmat kepada
kita semua sehingga makalah mengenai “Sumber Ajaran Islam (Ruang Lingkup
Studi Islam)” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. berikut para
sahabat, tabi’in dan para ulama penerus perjuangannya.
Kemudian ucapan terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik berupa sarana prasarana
maupun berupa ide atau gagasan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Pengantar
Studi Islam sebagai bahan diskusi mengenai “Sumber Ajaran Islam (Ruang
Lingkup Studi Islam)”.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan dan
kekurangan kami mohon maaf. Kritik maupun saran kami buka demi perbaikan
makalah ini untuk selanjutnya. Atas perhatiannya kami haturkan ungkapan terima
kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Pamekasan, 29 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Islam............................................................................................3

B. Konsep Islam Sebagai Sumber Ajaran..........................................................4

C. Sumber-Sumber Ajaran Islam.......................................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa seakarang, ketika umat Islam sedang menghadapkan
tantangan dari kehidupan dunia dan budaya modrn, studi keislaman
menjadi sangat urgen. Studi Islam dituntut untuk membuka diri terhadap
masuknya dan digunakannya pendekatan-pendekatan yang bersifat
objektif dan rasional, dan secara bertahap, meninggalkan pendekatan yang
bersifat subjektif-doktriner. Dengan demikian, studi Islam akan
berkembang dan mampu beradaptassi dengan dunia modern serta mampu
menjawab tantangan kehidupan dunia dan budaya modern.1
Sumber ajaran Islam pada intinya tidak terlepas dari wahyu Allah
SWT. yang dituangkan dalam Al-Quran. Al-Quran diturunkan dalam
waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai malam ke-17 Ramadhan dari
kelahiran Nabi atau tahun 10H. Al-Quran diturunkandalam dua fase, yaitu
13 tahun pada fase sebelum beliau hijrah ke Madinah (Makkiyah), dan 10
tahun pada fase sesudah hijrah ke Madinah (Madaniyah). Isi Al-Quran
terdiri dari 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345 huruf.
Proporsi masing-masing fase tersebut adalah 19/30 (86 surat) untuk ayat-
ayat Makkiyah, dan 11/30 (28 surat) untuk ayat-ayat Madaniyah.
Kendatipun Al-Quran diperuntukkan hanya bagi bangsa Arab, bukan
berarti Al-Quran diperuntukkan hanya bagi bangsa Arab, melainkan
diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, tanpa mengenal ras atau suku,
keturunan, warna kulit, bangsa, dan bahasa.
Oleh karena itu, tidak seluruh ayat Al-Quran bersifat rinci dan
jelas. Banyak Al-Quran yang bersifat global (mujmal), yang memerlukan
penjelasan dan penafsiran yang bersifat kontekstual. Nabi Muhammad
SAW. di samping bertugas untuk menyampaikan wahyu (Al-Quran
kepada seluruh umat manusia, sekaligus untuk memberi penjelasan
tentang berbagai ayat yang belum jelas atau masih bersifat mujmal.

1
Rosihon Anwar, dkk. Pengantar Studi Islam. (Bandung : CV Pustaka Setia, 2009) :26,

1
Penjelasan Nabi Muhammad SAW. terhadap ayat-ayat Al-Quran inilah
yang kemudia disebut hadis dan menjadi sumber pemikiran Islam.
Untuk mempribumikan ayat-ayat Al-Quran di setiap waktu
(zaman) dan tempat, diperlukan penafsiran yang lebih kontekstual. Oleh
karena itu, para ulama dan para pemikir Islam lainnya yang hidup pada
zaman dan tempat tertentu dituntut untuk mampu menafsirkan atau
membumikan ayat-ayat Al-Qurab dengan berpedoman pada hadits, atsar,
penafsiran sebeumnya, akal, ilham atau intusi dan realitas. Hasil
penafsiran tersebut kemudian disebut ijtihad dan dijadikan sumber
pemikiran Islam yang ketiga setelah hadits. Atas dasar itulah yang menjadi
sumber ajaran Islam adalah Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijtihad.2

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Islam?
b. Bagaimana konsep Islam sebagai sumber ajaran?
c. Apa saja sumber-sumber ajaran Islam?
C. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam.
b. Untuk mengetahui konsep Islam sebagai sumber sjaran.
c. Untuk mengetahui sumber-sumber ajaran Islam.

2
Rosihon Anwar, dkk. Pengantar Studi Islam. (Bandung : CV Pustaka Setia, 2009) : 161.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam
Pengertian Islam dapat kita bedah dari dua aspek, yaitu
aspek kebahasaan dan aspek peristilahan. Dari segi kebahasaan,
Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah
diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu, orang yang berserah
diri, patuh, dan taat kepada Allah SWT. disebut sebagai orang
Muslim. Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata
Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunfuk, taat,
dan berserah diri kepada Allah SWT. dalam upaya mencari
keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal itu
dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan
atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya
sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan
patuh dan tunduk kepada Allah.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah, banyak ahli yang
mendefinisikannya. Harun Nasution mengatakan bahwa Islam
menurut istilah (Islam sebagai agama) adalah agama yang ajaran-
ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui
Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya
membawa ajaran-ajaran yang bukam hanya mengenal satu segi,
tetapi mengenal berbagai segi dari kehidupan manusia. Sementara
itu, Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah
agama perdamaian; dan dua jaran pokoknya, yaitu keesaan Allah
dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata
bahwa agama Islam selaras dengan namanya. Islam buka saja
dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut

3
dalam Al-Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara
tak sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah3

B. Konsep Islam Sebagai Sumber Ajaran


Islam adalah agama yang memiliki ajaran yang integral
meliputi material dan spiritual, kejasmanian dan kerohanian,
duniawi dan ukhrawi. Mencakup hal-hal yang bersangkutan
dengan individual, sosial dan universum (kesemestaan).
Merangkum aqidah atau keyakinan dan syari’at atau tata
kehidupan, juga meliputi tauhid, fiqh dan tasawuf. Keseluruhan
ajaran tersebut terangkum dalam sumber Islam sebagaimana
tersurat dan tersirat dalam Al-Qur’an dan Hadits.
E.S Anshari dalam bukunya Wawasan Islam menyatakan
bahwa Islam bersumber pada kitab suci, yaitu kodifikasi wahyu
Allah SWT untuk ummat manusia diatas planet Bumi ini, yaitu
dalam bentuknya yang terakhir berupa Al-Qur’an al-Karim sebagai
penyempurna wahyuwahyu Allah sebelumnya, yang ditafsirkan
oleh Sunnah Rasulullah Saw. (tt. : 19-20).
Pendapat di atas diperkuat pula oleh Harun Nasution yang
mengemukakan bahwa Islam pada hakikatnya membawa
ajaranajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi
mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari
ajaran-ajaran mengambil berbagai aspek itu ialah Al-Qur’an dan
Hadits (1985:24).
Sebagai sumber ajaran Islam, Al-Qur’an selain berfungsi
sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia, juga menjadi hakim
bagi kitab-kitab suci yang telah diturunkan Allah SWT terhadap
para RasulNya sebelum Nabi Besar Muhammad Saw.4
Di dalam Islam, sumber hukum dilihat dari kesepakatan
rerbagi kepada dua, yaitu :

3
Anwar, dkk. Pengantar Studi Islam. (Bandung : CV Pustaka Setia, 2009) : 13-15.
4
H.R. Abuy Sodikin dan Badruzaman, Metodologi Studi Islam (Bandung: Tunas Nusantara,
2000). 40.

4
a. Sumber hukum yang disepakati, yaitu Al-Qur’an; As-Sunnah;
Ijma; dan Qiyas.
b. Sumber hukum yang tidak disepakati, yaitu Istishab; Istihsan;
Maslahah; Mur-salah; Urf; Madzhab sahabat; Saddudz Dzara’I dan
Dalalah Iqtiron; dan Ra’yu Nabi.
Secara historis diketahui bahwa dalam periode paling awal
setelah Rasulullah, menurut Fazlur rahman, dikenal dua sumber
atau metode untuk menjelaskan syari’at (1994:141). Yang pertama
adalah sumber tradisional, yang sudah diketahui otoritasnya, yakni
Al-Qur’an dan Sunnah yang berfungsi sebagai dasar ajaran. Tetapi
karena sumber otoritatif yang diketahui tersebut tersuratkan dalam
formula yang mujmal, sehingga belum mampu memenuhi
penjelasan akan kebutuhan yang terus berkembang, maka prinsip
kedua yang berupa akal dan pemahaman manusia, hampir sejak
awal sudah diakui. Prinsip pertama disebut ilmu (dalam bahasa
Arab ilm). Prinsip kedua disebut pengetahuan atau pemahaman
(dalam bahasa Arab disebut Fiqh).5

C. Sumber-Sumber Ajaran Islam


Sumber hukum Islam adalah wahyu Allah SWT, yang
dituangkan di dalam Al-Qur'an dan Sunnah rasul. Jika kita telaah
ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan hukum, ternyata
tidak sebanding dengan jumlah ayat Al-Qur'an (6348 ayat, menurut
mushhaf Utsmani yang ada sekarang). Demikian pula apabila
dibandingkan dengan ayat-ayat yang berhubungan dengan
masalah-masalah dalam kehidupan di dunia ini. Akan tetapi, secara
umum Allah SWT menerangkan bahwa semua masalah (pokok-
pokoknya) terdapat di dalam Al-Qur'an (QS 6:38).
Ayat-ayat yang menunjukkan hukum-hukum yang agak
terperinci hanyalah mengenai hukum ibadat dan hukum keluarga.

5
H.R. Abuy Sodikin dan Badruzaman, Metodologi Studi Islam (Bandung: Tunas Nusantara,
2000). 41.

5
Adapun hukum-hukum dalam arti luas, seperti masalah kebendaan,
ekonomi, perjanjian, kenegaraan, tata negara dan hubungan
internasional, pada umumnya hanya merupakan pedoman-pedoman
dan garis besar. Penegasan Al-Qur'an terhadap Sunnah Rasul
dalam beberapa ayat, ditujukan agar Sunnah Rasul dapat menjadi
pelantara dan penjelas untuk dapat memahami ayat-ayat yang
global tersebut. Rasulullah telah menjadi uswatun hasanah dalam
melaksanakan ajaran Al-Qur'anul karim (QS, 33:21:16:44).
Selain itu, jika kita telaah tentang Hadits Mu’adz ibn Jabal,
di sana dijelaskan bahwa Rasulullah memberi izin kepada Mu’adz
untuk berijtihad dalam hal-hal yang tidak terdapat secara jelas
dalam nash Al-Qur'an dan Sunnah. Hal ini menunjukkan pula
bahwa dalam masalah-masalah yang tidak disebutkan dalam nash
secara terperinci menjadi bidang ijtihad yang sangat luas. Pada
dasarnya berijtihad dengan ra’yu merupakan usaha memahami
nash-nash Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.
Penjelasan mengenai sumber-sumber ajaran Islam tersebut
dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Al-Qur’an
Kata Al-Qur'an secara lughawi, meru[akan bentuk kata
yang muradif dengan kata Al-Qira'ah, yaitu bentuk mashdar
dari fi’il madhi ‘qara’a’, yang berarti bacaan. Arti qara’a
lainnya ialah mengumpulkan atau menghimpun, menghimpun
huruf dan kata kata dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.
Sedangkan arti qara’a dalam arti mashdar (infinitif) seperti di
atas, disebut dalam firman Allah SWT surat Al-Qiyammah,
ayat 17-18.6
Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang
diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad untuk dijadikan
sebagai pedoman bagi manusia, sekaligus sebagai sumber nilai

6
H.R. Abuy Sodikin dan Badruzaman, Metodologi Studi Islam (Bandung: Tunas Nusantara, 2000).
48.

6
dan norma setelah sunnah.7 Al-Quran di samping berfungsi
sebagai kitab suci, di dalamnya juga menggambarkan budaya
tertentu. Hal ini dikarenakan Al-Quran merupakan teks yang
menggunakan bahasa tertentu. Antara bahasa dan budaya
terdapat hubungan yang erat, sekaligus sarana bagi kemajuan
suatu kebudayaan. Al-Quran merupakan urat nadi bagi
kehidupan kaum muslimin yang tersebar di berbagai penjuru
dunia. Selain itu, Al-Quran merupakan kalam Allah yang
memiliki perbendaharaan luas dan besar, sekaligus membawa
pengaruh terhadap pengembangan kebudayaan umat manusia.
Ketika bangsa Arab sarat dengan kebudayaan jahiliah, Al-
Quran muncul membawa angin segar sehingga tercipta
kedamaian dan keadilan bagi umat manusia.8
2. Hadits
Menurut bahasa, hadits mempunyai beberapa arti,
antara lain: jadid, lawan qadim = baru; qarib = dekat dan
khabar = warta. Hadits dalam arti khabar ini sering dijadikan
acuan dalam penyebutan hadits secara bahasa.9
Menurut ahli bahasa, Al-Hadis adalah al-jadid (baru),
al-khabar (berita), dan al-qarib (dekat). Hadits dalam
pengertian al-khabar dapat dijumpai di antaranya dalam surah
Ath Thur [52] ayat 34, surah Al Kahfi [18] ayat 06, dan surah
Adh-Duha [93] ayat 11.10
3. Ijtihad
Ijtihad secara bahasa berasal dari kata jahada. Kata ini
beserta variasinya menunjukkan pekerjaan yang dilakukan
lebih dari biasa, sulit dilaksanakan atau yang tidak disenangi.
Kata ini pun berarti kesanggupan, kekuatan, dan berat.11
7
Sri Minarti. Ilmu Pendidikan Islam, Fakta Teoritis-Filosofis & Aplikatif-Normatif. (Jakarta :
AMZAH, 2015) : 41.
8
Ibid, 43.
9
H.R. Abuy Sodikin dan Badruzaman, Metodologi Studi Islam (Bandung: Tunas Nusantara, 2000).
57.
10
Rosihon Anwar, dkk. Pengantar Studi Islam. (Bandung : CV Pustaka Setia, 2009) : 183.
11
Ibid, 196.

7
Islam sebagai agama yang berlaku abadi dan berlaku
untuk seluruh umat manusia mempunyai sumber yang lengkap
pula. Sebagaimana diuraikan di awal bahwa sumber ajaran
Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah yang sangat lengkap.
Pertanyaan yang akan timbul adalah mengapa ijtihad dijadikan
sebagai sumber hukum atau sumber ajaran Islam, padahal Al-
Qur'an dan Sunnah telah cukup lengkap.
Seperti diketahui bahwa Al-Qur'an adalah merupakan
sumber ajaran yang bersifat pedoman pokok dan global,
sedangkan penjelasannya banyak diterangkan dan dilengkapi
oleh Sunnah. Tapi, sesuai dengan perkembangan zaman,
banyak masalah masalah baru yang tidak terdapat dalam Al
Qur'an dan Sunnah. Sebagai contoh akibat dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pada masa kini timbul
masalah bayi tabung, pemindahan kornea mata yang semuanya
itu memerlukan jawaban. Apakah dibolehkan ataukah tidak,
atau bagaimana sebenarnya pengaturannya menurut konsep
ajaran Islam. Dalam persoalan itu sudah barang tentu
jawabannya bagaimana dan sejauh mana Islam secara tegas
menetapkan dan memecahkan persoalan. Dengan demikian
ijtihad sangat dibutuhkan sebagai salah satu metode dalam
menerangkan sesuatu persoalan yang tidak ada atau secara jelas
tidak terdapat dalam Al Qur'an dan as-Sunnah.12

12
H.R. Abuy Sodikin dan Badruzaman, Metodologi Studi Islam (Bandung: Tunas Nusantara,
2000). 64-65.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang mencakup semua ajaran agama yang
sebelumnya telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul. Oleh karena itu,
Islam menuntut pemeluknya untuk percaya kepada semua agama di dunia
yang mendahuluinya yang diturunkan Tuhan. Seorang Muslim juga harus
percaya kepada para Nabi dan Rasul yang dibangkitkan sebelum Nabi
Muhammad.
Al-Quran sebagai sumber dasar dan As-Sunah merupakan sumber
operasionalnya, sedangkan ijtihad, pada dasarnya merupakan penggunaan
segenap daya dan kemampuan akal dan intelektual manusia untuk
memahami, mengambil kebijaksanaan, serta menetapkan hukum terhadap
masalah-masalah kehidupan sosial budaya umat manusia yang timbul
dalam lingkungan dan tempat serta zaman tertentu. Dalam naungan sistem
dan lingkungan budaya serta peradaban Islam seperti itulah, manusia
mendapatkan kehidupan yang aman dan sejahtera. Itulah kehidupan Islam
yang universal dan dinamis yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

B. Saran
Kita sebagai seorang manusia di haruskan untuk mampu
mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan pada kita dengan perantara
kegigihan Rasulullah dalam menyebarkan dan memperluas ajaran agama
Islam hingga saat ini. Tanpa beliau mungkin kita masih buta akan ilmu
pengetahuan, buta akan agama, bahkan buta dalam hal dunia. Kami
menyadari bahwa dengan segala keterbatasan yang kami miliki, maka
kami mengharap atas kritikan dan saran kepada pembaca makalah ini. Itu
semua demi untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada diri kami
yang selama ini terpendam. Dan menjadi bahan acuan agar kami bisa
memperbaikinya dikemudian hari atau esok hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, dkk. Pengantar Studi Islam. Bandung : CV Pustaka Setia. 2009.

Sodikin, H.R. Abuy dan Badruzaman, Metodologi Studi Islam. Bandung: Tunas
Nusantara. 2000.

Sri Minarti. Ilmu Pendidikan Islam, Fakta Teoritis-Filosofis & Aplikatif-Normatif.


Jakarta: AMZAH. 2015.

Anda mungkin juga menyukai