Laporan Lengkapmagang Ripaldi Uptd Konda
Laporan Lengkapmagang Ripaldi Uptd Konda
Laporan Lengkapmagang Ripaldi Uptd Konda
Oleh :
RIPALDI
NIM. L1A1 18102
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI PERANAKAN
ONGOLE DI UPTD KONDA
OLEH
RIPALDI
NIM. L1A118102
Praktek Kerja Lapangan Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Memproleh
Gelar Sarjana Pada Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Hanya Sedikit
SULAWESI TENGGARA
Oleh :
RIPALDI
L1A1 18 102
Pembimbing:
Mengetahui,
PERNYATAAN KEASLIAN
LAPORAN MAGANG PROFESI
Ripaldi
NIM. L1A1 18 102
RIWAYAT HIDUP
pasangan suami istri Babak Muh Nur dan Ibu Sitti Mai.
lulus pada tahun 2011 di SDN 2 Lembo dan melanjutkan pendidikan di jenjang
sekolah menengah pertama di SMPN 1 Lembo lulus pada tahun 2014. Kemudian
saya melanjutkan ke jenjang sekolah menengah di SMAN 1 Lembo dan lulus pada
tahun 2017. Setelah itu pada tahun 2018 saya memutuskan untuk melanjutkan
Oleo.
Kendari.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah membeikan
rahmat dan hidayah-nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Rasullullah SAW beserta keluarga, para sahabat sehingga penulisan dapat
menyelesaikan laporan magang profesi yang berjudul Manajemen Pemberian Pakan
Pada Sapi Peranakan Ongole Di Uptd Konda, yang dibuat untuk salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjanah pada fakultas peternakan Universitas Halu Oleo,
Kendari.
. Ucapan terima kasih dengan penuh rasa hormat, cinta dan kasih penulis
persembahkan kepada ayahanda tercinta Bapak Samir dan ibunda tercinta
IbuMarliana atas segala do’a, kasih sayang, nasehat, motivasi dan pengorbanan yang
tidak dapat penulis balas sampai kapanpun.
1. Bapak Dr. Ir. Ali Bain, M.Si. selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Bapak Dr.
La Ode Arsad Sani, S.Pt, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Peternakan yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Di Universitas Halu Oleo.
2. Bapak Rusli Badarudin., S.Pt, M.Sc selaku ketua pengolah magang profesi.
3. Bapak Tamsil, SP. Selaku kepala UPTD Balai Perbibitan dan Pakan Ternak
Konda yang telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan kegiatan
magang profesi di UPTD Konda dan Bapak Febiang Lolalang serta Bapak Edi
Satmiko, S.Pt. sebagai pembimbing lapangan.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Peternakan yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman yang sangat bermanfaat serta seluruh staf yang memberikan fasilitas
dan memudahkan dalam pengurusan administrasi selama masa kulia.
5. Teman-teman magang profesi 2020, semuanya tak bisa disebutkan satu persatu
atas canda, tawa dan dukungan.
6. Serta pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis tulis satu-persatu.
Semoga Allah SWT memberi pahala yang setimpal kepada semuanya.
Penulis berharap laporan magang profesi yang telah disusun ini bisa memberikan
manfaat dan dabat menambah pengetahuan kepada pembaca, dan akhir kata, dalam
rangka perbaikan selanjutnya, penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan dari
semua pihak karena penulis menyadari laporan yang telah disusun ini memiliki
banyak sekali kekurangan.
Ripaldi
L1A118102
ABSTRAK
DI UPTD KONDA
menjalankan suatu usaha sangat perlu dilakukan suatu perhitungan yang jelas, sisa
hasil dari usaha tersebut dapat diketahui secara riil. Dan sisa usaha secara tradisional
tersebut apa benar betul-betul beruntung atau sisa itu hanya merupakan nilai
Magang profesi ini dilaksanakan pada bulan juli sampai agustus, 2020 di
UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan ternak konda, Desa Morome, Kec. Konda,
Kab. Konawe Selatan., Kota Kendari. Tujuan dari magang profesi ini adalah untuk
Kata Kunci : pemeliharaan sapi pejantan dan betina, perkawinan atau reproduksi,
pemberian pakan dan pemeriksaan kesehatan.
ABSTRACT
Apart from being a source of protein, cattle are also a contribution to income
necessary to carry out a clear calculation, the residual results of the business can be
known in real terms. And the rest of the traditional business is really lucky or the rest
UPTD Center for Animal Breeding and Animal Feed, Morome Village, Kec. Konda,
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN MAGANG PROFESI.................................. v
RIWAYAT HIDUP......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
ABSTRAK....................................................................................................... viii
ABSTRACK.................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3. Tujuan................................................................................................. 3
1.4. Manfaat............................................................................................... 4
BAB II. METODE KEGIATAN................................................................. 5
2.1. Lokasi dan Waktu Kegiatan............................................................... 5
2.2. Khalayak Sasaran............................................................................... 5
2.3. Materi.................................................................................................. 5
2.4. Metode ............................................................................................... 6
2.5. Analisis Data....................................................................................... 6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 7
3.1. Keadaan umum lokasi........................................................................ 7
3.2. Sejarah UPTD Konda......................................................................... 8
3.3. Visi dan Misi UPTD Konda............................................................... 9
3.4. Tugas dan Fungsi UPTD Konda.........................................................10
3.5. Struktur Organisasi UPTD Konda .....................................................11
3.6. Sembilan Layanan Umum di UPTD Konda.......................................12
3.6.1. Pemeliharaan Sapi Pejantan......................................................13
3.6.2. Pemeliharaan Sapi Bali Betina..................................................14
3.6.3. Pemeliharaan Pedet....................................................................15
3.6.4. Reproduksi atau Perkawinan.....................................................16
3.6.5. Pemberian Pakan .......................................................................17
3.6.6. Kesehatan Ternak.......................................................................18
BAB IV. PENUTUP.....................................................................................
4.1. Kesimpulan.........................................................................................
4.2. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Lokasi UPTD Konda........................................................................................ i
Struktur Organisasi UPTD Konda.................................................................... ii
Sapi Bali di UPTD Konda................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Daftar Hadir Magang Profesi............................................................................ i
Daftar Kegiatan Magang Profesi...................................................................... ii
Documentasi..................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk menghasilkan daging. Budidaya ternak sapi potong sudah dikenal secara luas
oleh masyarakat. Jangka waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan harga daging
yang relatif tinggi memotivasi para pembudidaya untuk terus tetap bersemangat
dalam mengembangkan budidaya ternak sapi potong. Budidaya ternak sapi potong
6 bulan untuk jenis sapi potong seperti sapi Angus, Sapi PO, Limousine, Brahman
Sapi PO adalah sapi persilangan antara sapi Ongole (Bos-indicus) dengan sapi
lokal. Sapi ini tahan terhadap iklim tropis dengan musim kemaraunya (Yulianto dan
Saparinto, 2010). Sapi PO merupakan sapi hasil program ongolisasi sapi-sapi di pulau
Jawa dengan sapi Ongole. Program tersebut menghasilkan sapi PO dengan postur
tubuh maupun bobot badan lebih kecil dibandingkan dengan sapi Ongole, punuk dan
gelambir kelihatan kecil atau tidak sama sekali. Warna bulunya sangat bervariasi,
biakan hewan ternak yang bertujuan menghasilkan keturunan. namun lebih lanjut lagi
breeding tidak hanya asal mengembangbiakan saja namun dalam breeding terdapat
beragam unsur yang sangat kompleks dan sistematis di dalamnya sehingga hasil akhir
yang diperoleh adalah individu yang lebih baik dari generas sebelumnya. unsur unsur
dalam proses breeding secara umum adalah ilmu genetika, seleksi indukan, metode
dan skema dari breeding, seleksi dan culling, dan lain lain.
dimana ternak dapat tumbuh, berkembang serta berproduksi dengan baik jika
kebutuhan nutrisi dalam tubuh ternak terpenuhi baik kualitas maupun kuantitas
pakan. Olehnya itu maka dalam suatu usaha peternakan perlu adanya
mungkin. Pakan yang diberikan terbagi dua fase yaitu pakan hijauan dan pakan
konsentrat.
khususnya sapi PO. Oleh karena itu, maka perlunya dilakukan magang profesi untuk
Kab.Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang baik dan benar sehingga kualitas
Konda
1.3. Tujuan :
1.4. Manfaat :
Konda
a.
BAB II
METODE KEGIATAN
Pakan Ternak Konda yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juli sampai 10 Agustus
pemeliharaan sapi bali di UPTD Balai Perbibitan Ternak dam Pakan Ternak Konda,
Adapun Khlayak sasarannya yaitu Mahasiswa magang profesi Universitas Halu Oleo,
UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda, dan masyarakat.
2.3. Materi
Materi yang digunakan pada magang profesi tentang UPTD Balai Perbibitan
Ternak dam Pakan Ternak Konda meliputi alat dan bahan sebagai berikut :
a. alat
Alat yang digunakan meliputi kandang, tempat pakan dan minum, sekop,
cangkul, selang air, alat pembersih, karung, sabit, traktor, suntikan, obat-
b. Bahan
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer
sekunder berasal dari sumber-sumber yang berkaitan dengan tatalaksana atau proses
Ternak dan Pakan Ternak Konda. Data yang telah di peroleh di analisis secara
kualitatif kemudian dibandingkan dengan sumber dari pustaka ilmiah yang meliputi
jurnal, buku, maupun pustaka lainnya dan akhirnya diperoleh pemecahan terhadap
UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak berlokasi di Desa Morome,
Kec. Konda, Kab. Konawe Selatan. UPTD BPTPT berdiri diatas lahan seluas ± 17
ha, yang terdiri dari kantor UPTD, Laboratorium, klinik keswan, rumah gembala,
kandang Bull, kandang shelter, kandang jepit, kandang sapi tunggal, kandang
kambing, serta kandang ayam. Tempat pengembalaan sapi juga merupakan bagian
dari UPTD BPTPT juga terdapat di desa Wawolemo, Kec. Pondidaha, Kab. Konawe
dengan lahan seluas ± 500 ha. Lokasi ini hanya digunakan untuk tempat
pengembangan sekitar 110 ekor sapi bali dan juga tempat menanam rumput sebagai
pakan utama dari sapi yang dipelihara. UPTD BPTPT juga memiliki kawasan
instalasi uji coba semen dan wilayah binaan ternak sapi dan kambing potong di
kelurahan Nambo dan Puday, kec. Nambo, Kota Kendari, serta di Desa Jati Bali dan
UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi Tenggara
pokok dan fungsi dan salah satu prestasi yang telah dicapai dibidang penegmbangan
teknologi peternakan adalah telah mampu memproduksi semen ( Beku dan Cair) ±
23.000 dosis yang layak digunakan untuk Inseminasi Buatan (IB) di lapangan.
Gambar 1. Lokasi UPTD Konda.
3.2. Sejarah UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda
UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi Tenggara
di bentuk melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2000 Jo Nomor 2 Tahun 2001 Jo
Nomor 15 Tahun 2001 tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja
Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 133 tentang penjabaran tugas dan fungsi dinas
pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara serta diperkuat dengan SK. Gubernur Sulawesi
Tenggara Nomor 422 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja UPTD lingkup
dinas pertanian dan peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara. Hal ini sejalan dengan
memenuhi kebutuhan semen di daerah secara tepat waktu, tepat jumlah dan breed
sesuai keinginan peternak dan mudah didapat, maka dipandang perlu untuk
Daerah (BIBD) adalah penerapan Bull Ex Impor dan Pengadaan Bull Lokal sejak
Tahun 2002, kemudian diteruskan dengan kolekting dan prosesing semen beku dan
semen cair serta pelatihan-pelatihan bagi petugas secera bertahap. UPTD Balai
Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara memproduksi semen mulai tahun 2002 dan
sampai bulan Desember 2016 telah memproduksi semen (Beku dan Cair) sebanyak
62,782 dosis. Adapun menegenai jenis dan jumlah Bull serta produksi semen yang
dihasilkan UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi
Tenggara sampai bulan Desember 2016 adalah Sapi Bali, Sapi PO, Kambing PE, dan
Kambing Burawa.
3.3. Visi dan Misi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak Konda
Visi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak konda yaitu sebagai
berikut :
Tugas pokok dan fungsi UPTD Balai Perbibitan Ternak dan Pakan Ternak
KEPALA SUB
BAGIAN TATA
USAHA
KARYAWAN
MASYARAKAT
organisasi yang tertata rapi dan berjalan dengan baik. Perusahaan dipimpin oleh
dibantu oleh beberapa orang seperti kepala bagian tata usaha, kepala seksi inseminasi
buatan dan kepala seksi pembibitan dan pakan ternak, serta karyawan kemudian ke
masyarakat.
Tenaga kerja yang ada di perusahaan terdiri dari dua golongan yang meliputi
tenaga kerja tetap, dan tenaga kerja harian lepas.Tenaga kerja tetap adalah yang
dibayar setiap bulan sekali.Tenaga kerja harian lepas dibayar setiap minggu sekali,
sedangkan tenaga kerja umumnya lulusan sekolah menengah atas, diploma dan
Rincian jam kerja perusahaan dimulai pukul 07.00 WIB istirahat pada pukul
12.00 WIB, dan selesai pukul 16.00 WIB. Pada hari jumat istirahat lebih awal yaitu
pukul 11.30 WIB. Hari kerja operasional dari hari senin sampai hari minggu.Hari
libur operasional karyawan dilakukan secara bergilir sesuai jadwal dari administrasi.
sumber pakan hijauan untuk Sapai Peranakan Ongole (PO) yaitu, Rumput Gajah dan
yang luasnya semakin lama semakin berkurang, karena secara bertahap telah terjadi
makanan ternak terbatas, akibatnya tentu produksi ternak menurun untuk mengatasi
Hijauan pakan ternak merupakan salah satu bahan pakan ternak ruminansia
atau jenis tanaman yang diperlukan hewan untuk meningkatkan produktivitas ternak.
Secara umum bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat di makan oleh hewan
atau ternak, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan
Pakan ternak sapi terdiri atas pakan dasar berupa rumput/ hijauan dan pakan
konsentrat, dapat juga menggunakan hay, serta pakan tambahan yang berupa toge dan
premix. Adapun jenis pakan yang diberikan pada sapi pejantan unggul di UPTD
Konda yaitu :
- Hijauan Pakan Ternak
pakan yaitu 60-70% dari seluruh biaya produksi. Mengingat tingginya biaya tersebut
sehingga perlu adanya perhatian mendalam dalam penyediaan hijauan pakan ternak
untuk kebutuhan untuk mencukupi pakan ternak perlu diketahui agar dapat
curah hujan dan intensitas sinar matahari yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan
hijauan relatif cepat dari pada di daerah subtropis. Rumput yang lebih cepat menua
yang diakibatkan oleh tingginya intensitas sinar matahari akan memiliki nilai gizi
yang rendah. Mutu hijauan erat kaitannya dengan zat gizi yang dikandungnya.
Hijauan mempunyai kadar air 60%-90%, tergantung pada jenis dan umurnya
(Kurniawan, 2016).
- Konsentrat
tetapi tetap kandungan serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna (Hanie,
2009). Konsentrat adalah bahan pakan yang mengandung serat kasar kurang dari 18
% berasal dari biji-bijian, hasil produk ikutan pertanian atau dari pabrik dan umbi-
meningkatkan dan memperkaya nilai nutrisi pada bahan pakan lain yang nilai
nutrisinya pada bahan pakan lain yang nilai nutrisinya rendah. Pakan penguat atau
konsentrat yang berbentuk seperti tepung adalah sejenis pakan komplet yang dibuat
mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi
Pemberian pemberian pakan dapat diartikan sebagai cara untuk mengurus atau
menjalankan kegiatan pemberian pakan kepada ternak, mulai dari persiapan hingga
dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan
pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitita. Pemberian pakan yang
memadai dari segi kualitas maupun kuantititasnya. Pemberian pakan dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu : pengembalaan (pasture fattening), kereman (dry lot fattening)
dan kobinasi cara pertama dan kedua. Pengembalaan dilakukan dengan melepas sapi-
sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yan mempunyai tempat
pengembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam perhari. Dengan
cara ini maka tidak memerlukan pakan penguat karena sapi telah memakan
istilah kereman. Sapi yang dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang,
sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10 % dari
berat badannya dan juga pakan tambahan 1-2 % dari berat badan. Pakan tambahan
berupa dedak halus atau bekatu, bungkil kelapa, gaplek, dan ampas tahu yang
diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput di tempat pakan. Selain itu, dapat
ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur dan kapur. Pakan sapi dalam
bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal dengan istilah
ransum. Pemberian pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan
4.1. Kesimpulan
pakan pada sapi potong jenis sapi ongole di UPTD Konda sudah berjalan dengan
baik.
4.2. Saran
melaksanakan segala aturan yang telah ditetapkan agar sapi sapi pejantan yang ada di
Akbar. K. 2016. Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Rumput gajah mini
(Pennisetum purpureum cv mott) yang di Pupuk Dengan Pupuk Organik Cair.
Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Kartadistra, H.R. (1997). Penyedian & Pengolahan Pakan ternak Ruminansia (Sapi,
Kerbau, Domba, Kambing). Yogyakarta, Kanisius.
Kavri, E. 2008. Hay (Rumput Kering sebagai Pakan Ternak di Musim Kemarau),
www.disnaksumbar.org/index.php?
option=com_conten&task=viem&id=289&Itemid=84 – 54k. 15 Mei 2011.