Resume Course Manajemen Asn

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN ASN

A. KEDUDUKAN ASN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); daN
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan
tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai
ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.

B. PERAN ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
C. HAK DAN KEWAJIBAN ASN
Hak PNS berdasarkan Pasal 21 UU No 5 Tahun 2014, PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berdasarkan Pasal 22 UU No 5 Tahun 2014 berhak memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan
bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1) jaminan kesehatan;
2) jaminan kecelakaan kerja;
3) jaminan kematian; dan
4) bantuan hukum

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:


1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

D. KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN


Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan
efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.

Latihan/Tugas
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU
ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN
Jawaban :
Nuansa pengaturan jabatan struktural (istilah sebelum UU ASN), yang sekarang
tercermin dalam numenklatur jabatan pimpinan tinggi masih terasa kental, dibanding
pada jabatan fungsional ahli pada tingkat Madya dan Utama. Untuk itu, salah satu
pemikiran yang perlu dipertimbangkan adalah perlunya pembuat kebijakan/ pemerintah
mulai membangun persepsi strategis pada jabatan fungsional ahli khususnya pada strata
Madya dan Utama. Perhatian dapat dimulai dengan memberikan kriteria-kriteria yang
bersifat generik dan umum (misalnya: pada fungsional ahli utama, minimal pernah
memaparkan hasil karya nya secara nasional atau menghasilkan karya/publikasi yang
bersifat sekurangkurangnya lingkup nasional/regional, misalnya dalam bentuk buku atau
karya lain yang sejenis). Sebagaimana diketahui, bahwa pangkat/golongan bagi para
pejabat fungsional tingkat Madya dan Utama adalah setara dengan pangkat/golongan
jabatan pada tingkat pimpinan tinggi pratama sd utama. Untuk mengurangi deviasi
kompetensi dan beban kerja diantara para pemegang pangkat/golongan yang setingkat
pada jabatan ASN (baik jabatan fungsionaladministrator-pimpinan tinggi) maka
sebaiknya perlu ada kompetensi dasar (standar minimal yang haruis dimiliki) bagi ASN
yang didasarkan kepada kesamaan/kesetaraan golongan/pangkat
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu
dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN
Jawaban :
Merujuk pada Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN (PNS dan PPPK)
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Itulah kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014.
Selain sebagai pelaksana kebijakan dan pelayan publik, PNS juga berfungsi sebagai
perekat dan pemersatu bangsa
Sebagai ASN berusaha menjalankan dengan sungguh-sungguh kedudukan dan perannya
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda harus
bersikap agar hak dan kewajiban tersebut seimbang
Jawaban :
Hak adalah sesuatu yang diterima, sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual dan sesuatu yang sepatutnya dilakukan oleh ASN.
Menjalankan kewajiban dengan penuh tanggungjawab dan menerima hak sebagaimana
mestinya.
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat
melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut
Jawaban :
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN, maka setiap perilaku dan Tindakan kita harus memperhatikan kode etik dan kode
perilaku yang melekat pada ASN
SISTEM MERIT
Berdasarkan Pasal 1 UU ASN ttg Ketentuan Umum
“Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik,
ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecatatan”.

Manfaat Sistem Merit Bagi Organisasi


1. Mendukung keberadaan Penerapan Prinsip Akuntabilitas
2. Dapat mengarahkan SDM utuk dapat mempertanggung jawabkan tugas dan fungsinya
3. instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi
dan misinya

Manfaat Sistem Merit Bagi Pegawai


1. Menjamin Keadilan dan ruang keterbukaan dlm perjalanan karir seorang pegawai
2. Memiliki Kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri

Pelaksanaan Sistem Merit Dalam Pengelolaan Sdm


1. Perencanaan
a. Perencanaan Kebutuhan pegawai
b. Pegawai ASN terpilih
c. Pegawai ditempatkan sesuai dengan perencanaan
2. Monitoring, penilaian, pengembangan
a. Pangkat dan Jabatan
b. Pengembangan Karir
c. Mutasi Pegawai
d. Penilaian Kinerja

Kelembagaan Dan Jaminan Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN


1) Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang diberikan kewenangan untuk melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan manajemen ASN untuk menjamin
perwujudan atau pelaksanaan sistem merit ini pada instansi pemerintah.
2) Kementrian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan
aparatur negara (yang saat ini di sebut Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi/kemen PAN dan RB) yang bertugas emberikan pertimbangan kepada
Presiden dalam penindakan Pejabat yang Berwenang dan Pejabat Pembina Kepegawaian
atas penyimpangan Sistem merit dalam pengelolaan ASN

Soal Latihan
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Jawaban :
Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen institusi/organisasi,
khususnya PNS, di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?
Jawaban :
Penilaian kinerja Pegawai dengan system Merit

Mekanisme Pengelolaan ASN


Dasar hukum UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Manajemen PNS Diatur mulai dari pasal 55 UU ASN
1. Penyusunan & penetapan kebutuhan
2. Pengadaan
3. Pangkat & Jabatan
4. Pengembangan Karier Pola Karier
5. Promosi
6. Mutasi
7. Penilaian Kenerja
8. Penggajian & Tunjangan
9. Penghargaan
10. Jaminan Pensiun & Jaminan Hari Tua
11. Disiplin
12. Perlindungan

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN


Pasal 56 dan 57 UU ASN 2014
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.Dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dengan rincian per 1 (satu) tahun
PENGADAAN PNS
Pasal 58-67 UU ASN 2014
1. Merencanakan pelaksanaan pengadaan PNS Pasal 58-67 UU ASN 2014
2. Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat
3. Setiap WNI mempunyai kesempatan yg sama untuk melamar menjadi PNS setelah memenuhi
persyaratan
4. Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS terdiri dari 3 (tiga) tahap

PANGKAT DAN JABATAN


Pasal 68 UU ASN 2014
- KOMPETENSI
- KUALIFIKASI
- PERSYARATAN YANG DIBUTUHKAN

PENGEMBANGAN KARIER
Pa s a l 6 9-7 0 U U A S N
- Kualifikasi
- Kompetensi
- Penilaian Kinerja
- Kebutuhan Instansi
- Kompetensi
- Integritas
- Moralitas

KOMPETENSI meliputi
- Kompetensi Teknis
- Kompetensi Manajerial
- Kompetensi Sosial Kultural
INTEGRITAS
- Kejujuran
- Kepatuhan terhadap ketentuan
- Peraturan Perundang-undangan
- Kemampuan bekerjasama
- Pengabdian Kepada Masyarakat
- Bangsa dan Negara

MORALITAS
- Penerapan dan pengamalan nilai Etika,
- Agama,
- Budaya, dan
- Sosial Kemasyarakatan

POLA KARIER
Pasal 71 UU ASN
- Pola Karier PNS terintegrasi secara Nasional
- Disusun sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pola karier nasional

PROMOSI
Pasal 72 UU ASN
- Kompetensi
- Kualifikasi
- Persyaratan yang dibutuhkan oleh Jabatan
- Penilaian atas prestasi kerja
- Kepemimpinan
- Kerjasama
- Pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS
MUTASI
Pasal 73 UU ASN
- 1 (satu) instansi
- Antar instansi pusat
- 1 (satu) instansi daerah
- Antar instansi daerah
- Antar Instansi Pusat dan instansi daerah
- Perwakilan NKRI di Luar Negeri

PENILAIAN KINERJA PNS


Pasal 75-78 UU ASN
- Objektivitas Pembinaan PNS
- Memperhatikan target, capaian, hasl dan manfaat yang dicapai serta perilaku PNS
- Disampaikan kepada tim penilai kinerja PNS, serta dijadikan sebagai persyaratan

PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN


Pasal 79-81 UU ASN
- Gaji
- Tunjangan Kinerja
- Tunjangan Kemahalan

PENGHARGAAN
Pasal 82-85 UU ASN
- Tanda Kehormatan
- Kenaikan Pangkat
- Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi
- Kesempatan menghadiri acara resmi atau kenegaraan

DISIPLIN
Pasal 86 UU ASN
- Tata Tertib
- Hukuman Disiplin
PEMBERHENTIAN
Pasal 87-90 UU ASN
Pemberhentian dengan hormat
- Meninggal dunia
- Atas permintaan sendiri
- Mencapai batas usia pension
- Perampingan organisasi
- Tidak cakap jasmani dan atau rohani

Pemberhentian tidak dengan hormat


- Penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945
- Tindak pidana kejahatan yang berhubungan dengan jabatan
- Menjadi anggota dan atau pengurus partai politik
- Tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana berencana

PEMBERHENTIAN SEMENTARA
- Diangkat menjadi pejabat negara
- Diangkat menjadi komisioner atau anggota Lembaga non struktural
- Ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana

USIA PENSIUN PNS


- 58 tahun bagi Pejabat Administrasi
- 60 tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi
- Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan bagi Pejabat Fungsional

JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA


Pasal 91 UU ASN
- Meninggal Dunia
- Atas Permintaan sendiri
- Mencapai batas usia pensiun
- Perampingan organisasi
- Tidak cakap jasmani dan atau rohani
PERLINDUNGAN
Pasal 92 UU ASN
- Jaminan Kesehatan
- Jaminan Kecelakaan kerja
- Jaminan Kematian
- Bantuan Hukum

Manajemen PPPK meliputi:


Pasal 93
Penetapan Kebutuhan, Pengadaan, Penilaian Kinerja, penggajian dan pengembangan
kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja,
perlindungan
1. PENETAPAN KEBUTUHAN PPPK Diatur dalam pasal 94 UU ASN
Peraturan Presiden
Analisis Jabatan dan Analisis beban Kerja
Keputusan Menteri
2. PENGADAAN PPPK Diatur dalam pasal 95-96 UU ASN
Perencanaan
Pengumuman Lowongan
Pelamaran
Seleksi
Pengumuman Hasil Seleksi
Pengangkatan menjadi PPPK
3. PENILAIAN KINERJA PPPK Diatur dalam pasal 100 UU ASN
Objektivitas Prestasi Kerja Memperhatikan Target, Sasaran, Hasil, Manfaat yang dicapai,
dan Perilaku Pegawai PPPK Dilakukan secara objektif, terukur, Akuntabel, Partisipatif, dan
Transparan
4. PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN PPPK Diatur dalam pasal 101 UU ASN
Gaji
Tunjangan
5. PENGEMBANGAN KOMPETENSI PPPK Diatur dalam pasal 102 UU ASN
Kesempatan untuk pengembangan kompetensi direncanakan setiap tahun oleh instansi
pemerintah
Dipergunakan sebagai salah satu dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya
6. PEMBERIAN PENGHARGAAN PPPK Diatur dalam pasal 100 UU ASN
Tanda Kehormatan
Kesempatan Prioritas untuk Pengembangan Kompetensi
Kesempatan menghadiri acara resmi/ kenegaraan
7. DISIPLIN PPPK Diatur dalam pasal 104 UU ASN
Tata Tertib
Hukuman Disiplin
8. PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA Diatur dalam pasal 105 UU ASN
Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK dengan hormat
Jangka Waktu Perjanjian Kerja Berakhir
Meninggal Dunia
Atas Permintaan Sendiri
Perampingan Organisasi
Tidak cakap Jasmani dan atau rohani
9. PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA Diatur dalam pasal 105 UU ASN
Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK dilakukan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
Dihukum penjara dgn pidana penjara paling singkat 2 tahun dan tindak pidana tersebut
dilakukan dengan tidak berencana
Melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat
Tidak memenuhi kinerja yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian kerja
10. PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA Diatur dalam pasal 105 UU ASN
Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK dilakukan tidak dengan hormat
Penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945
Tindak pidana kejahatan yg berhubungan dgn jabatan
Tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana berencana
Menjadi anggota dan atau pengurus partai politik

PENGGANTIAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI


- JPT hanya dapat diduduki paling lama 5 tahun
- Memenuhi target kinerja tertentu
- Seleksi ulang uji kompetensi

PENGAWASAN DALAM PROSES PENGISIAN JABATAN PIMPINAN


- Pimpinan tinggi Utama & Pimpinan Tinggi Madya & Pimpinan Tertinggi Pratama
- Pembentukan panitia seleksi
- Pengumuman jabatan yang lowong
- Pelaksanaan seleksi
- Pengusulan nama calon
- Penetapan calon
- Pelantikan
ORGANISASI
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia

Tujuan Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia


- menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN
- mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa

FUNGSI
- pembinaan dan pengembangan profesi ASN
- memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi ASN
- memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah terhadap
pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profess
- menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi ASN

SISTEM INFORMASI ASN


Data Pegawai ASN paling kurang memuat:
1. data riwayat hidup;
2. riwayat pendidikan formal dan non formal;
3. riwayat jabatan dan kepangkatan;
4. riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda kehormatan;
5. riwayat pengalaman berorganisasi;
6. riwayat gaji;
7. riwayat pendidikan dan latihan;
8. daftar penilaian prestasi kerja;
9. surat keputusan; dan kompetensi.

PENYELESAIAN SENGKETA
Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif
terdiri dari keberatan dan banding administratif. Keberatan diajukan secara tertulis kepada atasan
pejabat yang berwenang menghukum dengan memuat alasan keberatan dan tembusannya
disampaikan kepada pejabat yang berwenang menghukum. Banding administratif diajukan
kepada badan pertimbangan ASN. Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administratif dan
badan pertimbangan ASN diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Latihan/Tugas
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK
Jawaban :
Manajemen PNS diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan Manajemen PPPK diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja.

Ada beberapa poin manajemen PNS yang tidak ada dalam manajemen PPPK yang
kemudian menjadi perbedaan keduanya antara lain pangkat dan jabatan, pengembangan
karir, pola karir, promosi, mutasi, serta jaminan pensiun dan jaminan hari tua. Calon PNS
yang kemudian menjadi PNS dan kemudian mempunyai jabatan dan jenjang karir berupa
pangkat dan golongan yang terus berkembang setiap tahun, dapat mengisi jabatan
struktural dan fungsional sekaligus. Sedangkan PPPK umumnya hanya dapat mengisi
jabatan fungsional saja. Tidak ada jenjang karir karena PPPK adalah pegawai dengan
perjanjian kerja dengan masa kerja yang telah ditentukan. Hal inilah yang juga menjadi
dasar terkait jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang tidak diberikan kepada ASN
PPPK

b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan


penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawaban :
Peiabat pimpinan tinggi harus memenuhi target kinerja tertentu sesuai perjanjian kinerja
yang sudah disepakati dengan pejabat atasannya. Pejabat pimpinan tinggi yang tidak
memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 (satu) tahun pada suatu Jabatan,
diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
Mengenai Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT), Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang ditandatangani oleh
Presiden Joko Widodo pada 30 Maret 2017 menyebutkan, terdiri atas: a. JPT utama; b.
JPT madya; dan c. JPT pratama.  Jabatan ini berfungsi memimpin dan memotivasi setiap
Pegawai ASN pada Instansi Pemerintah
JPT utama, JPT madya, dan JPT pratama itu diisi dari kalangan Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dan setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai kesempatan yang sama untuk
mengisi JPT yang lowong
Namun JPT utama dan JPT madya tertentu, menurut PP ini, dapat diisi dari kalangan
non-PNS dengan persetujuan Presiden yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan
kompetitif serta ditetapkan dalam Keputusan Presiden
c. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN
Jawaban :
Informasi ASN ini menjadi tinjauan pemerintah untuk mengetahui secara jelas mengenai
pegawai Aparatur Sipil Negara yang berada di pemerintahan, baik pusat ataupun daerah.
Seperti yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara bahwa sistem
Informasi ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai Pegawai ASN yang
disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi

Anda mungkin juga menyukai