Pembelajaran Tafsir Di Pesantren Persis-Tugas Penelitian
Pembelajaran Tafsir Di Pesantren Persis-Tugas Penelitian
Pembelajaran Tafsir Di Pesantren Persis-Tugas Penelitian
Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Pemikiran Tafsir
Persatuan Islam
Dosen Pengampu :
Oleh :
GARUT
Jl. Aruji Kartawinata Ciawitali Tarogong Kidul Garut Kode Pos 44151 Telp
(0262) 232413
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur mari kita haturkan kehadirat Allah Swt. yang dengan
kuasa-Nya kita masih diberikan kenikmatan sehingga bisa menjalani kehidupan
sebagaimana mestinya. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai tauladan abadi bagi seluruh manusia. Dan
semoga kita selalu bisa mengikuti apa yang telah diajarkan dan dicontohkan
olehnya. Amiin ya Allah ya Rabbal Alamin.
Penulis menyajikan tugas mata kuliah Pemikiran Tafsir Persis dengan judul
“PEMBELAJARAN TAFSIR DI PESANTREN PERSATUAN ISLAM”
dengan penuh semangat dan perjuangan, sehingga banyak waktu dan tenaga yang
terkuras agar tugas ini bisa selesai dan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu,
Penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini. Terutama kepada Al-Ustadz Abdurrohim, S.Pd.,
M.Ag, yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis selaku dosen
pengampu dari mata kuliah ini.
Kemudian, penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Kami ucapkan Jazaakumullahu Khairan Katsira.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan Penulisan....................................................................................6
D. Metode Penulisan...................................................................................6
E. Sistematika Penulisan............................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran........................................................................8
B. Pengertian Tafsir....................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................20
B. Saran-saran............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I
PENDAHULUAN
Pesantren adalah sistem pendidikan yang unik yang berasal asli (indigenous)
dari nusantara, di mana mulai ada dan dikenal sejak abad 13-17 M. 1 Pesantren
adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan
berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya pendidikan di pesantren meliputi
pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan, ekonomi dan
pendidikan lainnya yang sejenis. Pesantren juga memiliki lima unsur penting yang
masing-masing saling berkaitan, seperti kyai sebagai pemimpin dan pengatur
pesantren sekaligus sebagai pengajar, santri sebagai objek pendidikan pesantren,
kitab yang dikaji sebagai sumber ilmu, masjid sebagai tempat beribadah dan
tempat digelarnya pengajaran, dan juga asrama untuk ditinggali oleh Santri
(Dhofier, 2009: 79).
Kemudian bagian dari sumber yang dikaji ialah Al-Qur’an dengan posisinya
sebagai sumber hukum pertama bagi umat Islam menempatkan tafsir sebagai ilmu
yang harus dipelajari oleh pengkaji agama Islam. Hal ini disebabkan karena
mustahil seseorang mampu menggali persoalan-persoalan agama seperti akidah,
akhlak, ibadah, muamalah dan lain sebagainya tanpa mempelajari tafsir Al-
1
Nasori, A., "Manajemen Pondok Pesantren”. Tasikmalaya: Penerbit Ma’rifa, 2020. Hlm 19
Qur’an.2
Pengertian tafsir itu sendiri ialah sebuah usaha untuk memehami kandungan
Alquran, sesuai dengan bekal keilmuan yang dimiliki dan konteks yang
meligkupinya. Dalam bentuknya, ada dua model tafsir secara umum, yakni tafsir
yang secara eksplisit berbentuk sebuah karya “tafsir” dan tafsir yang secara
implisit masuk ke dalam berbagai ranah, semisal dalam dakwah, analisa karya
kutipan dan lain sebagainya.3
Berangkat dari hal-hal diatas, maka kami menemukan diskursus yang menarik
yakni bagaimanakah pembelajaran tafsir di pesantren, terlebih pesantren yang
akan di kaji adalah pesantren jamíyyah persatuan islam, dengan latar belakang di
atas, maka penulis berkeinginan untuk membahas mengenai pembelajaran tafsir di
pesantren persatuan Islam. Maka dengan demikian, penulis mengambil judul
“PEMBELAJARAN TAFSIR DI PESANTREN PERSATUAN ISLAM”.
B. Rumusan Masalah
2
Saifuddin Herlambang, “Pengantar Ilmu Tafsir”, (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2020), hlm.
121
3
Muhammad Saleh, Historis Media Penafsiran di Indonesia, Jurnal Studi Al-Qur’an dan Keislaman
Vol.5, No.01,2021, hlm 18
2. Apa pengertian surat Tafsir?
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Miarso (dalam Yamin: 2013: 15) bahwa pembelajaran adalah usaha yang
disengaja, bertujuan, dan terkendali, agar orang lain belajar atau terjadi perubahan
yang relatif menetap pada diri orang lain. Usaha tersebut dapat dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan atau kompetensi
dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang diperlukan.
4
Ahdar Djamaluddin, Wardana, 2019, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 4 Pilar Peningkatan
Kompetensi Pedagogis, Penerbit CV Kaaffah Learning Center, Sulawesi Selatan, hal.12.
5
Ibid. hal.12.
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.6
Tafsir secara etimologi mengikuti wazan taf’il, berasal dari kata fasr yang
berarti al-idah, al-sharh dan al-bayan (penjelasan atau keterangan). Ia juga berarti
6
Muhammad Aman Ma’mun, Kajian Pembelajaran …, Annaba: Jurnal Pendidikan Islam. Volume 4
No. 1. Maret 2018, hal.55.
7
Herliana, “Teori belajar dan pembelajaran”, Lakeisha, Klaten 2021. H 45
al-ibanah (menerangkan), al-kashf (menyingkap) dan izhar al-ma’na al-ma’qul
(menampakkan makna yang rasional). (M. Ali Ashabuni, 2003: 65). Ada yang
mengatakan bahwa tafsir berasal dari safru (dengan menukar tempatnya sin
dengan fa’) seperti kata orang Arab, “asfara al-subh idha ada’a” artinya apabila
shubuh itu telah bersinar. Ada pula yang mengatakan ia berasal dari kata tafsirah,
yaitu nama dari alat yang digunakan oleh dokter untuk mengetahui keluhan
pasien. Ibn Manzur dalam Lisan al-‘Arab menjelaskan bahwa “fasr” adalah
menyingkap sesuatu yang tertutup dan tafsir adalah menyingkap makna yang
dikehendaki dari lafadz yang musykil.8
Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa tafsir secara etimologis
dapat dipakai untuk menyingkap sesuatu yang bersifat indrawi dan dapat pula
digunakan untuk menyingkap sesuatu yang bersifat maknawi (makna rasional dari
suatu teks). Namun demikian pemakaian tafsir untuk yang kedua lebih banyak
dari pada pemakaiannya untuk yang pertama.
Pesantren yang ada dibawah naungan ormas Persatuan Islam yang digarap
oleh bidang garapan Tarbiyah telah banyak tersebar di seluruh kabupaten dan kota
di Indonesia. Dengan corak dan kekhasan pesantren khas persis, dari mulai
penomoran pesantren yang sampai hari ini tercatat berjumlah lebih dari 300 dan
akan terus berkembang seiring dengan terus berkembangnya dakwah Persatuan
Islam. Kemudian pembahasan ini dibatasi 4 pesantren yaitu PPI 99 Rancabango,
PPI 31 Banjaran, PPI 67 Benda Tasikmalaya dan PPI 3 Pamengpeuk Bandung.
Sarana awal yang tersedia pada waktu itu ruang belajar 6 lokal berikut
musholla, asrama putera 2 lokal, perumahan asatidzah 6 lokal berikut
asrama puteri. Adapun untuk memulai Kegiatan Belajar Mengajar
didatangkan tenaga pengajar (asatidz) dan santri sebanyak 50 orang dari
Pesantren Persatuan Islam No. 19 Bentar Garut secara sukarela untuk
10
Buku Pedoman Kerja Jamiyah dan Penyempurnaan Kurikulum 2006
11
Syafiq Mughni, Hasan Bandung:Pemikir Islam Radikal, (Surabaya: Bina Ilmu, 1980), 25
belajar di Pesantren Rancabango.
12
https://persis99rancabango.ponpes.id/halaman/detail/sejarah. Di Akses pada: 12 Juli 2022
pukul 12.02 WIB.
Jalaluddin al-Mahalli pada tahun 1459, dan kemudian dilanjutkan oleh
muridnya Jalaluddin as-Suyuthi pada tahun 1505. Kitab tafsir ini umumnya
dianggap sebagai kitab tafsir klasik Sunni yang banyak dijadikan rujukan,
sebab dianggap mudah dipahami dan terdiri dari hanya satu jilid saja.
Jalaludin al-Mahalli mengawali penulisan tafsir sejak dari awal surah
Al-Kahfi sampai dengan akhir surah An-Naas13, setelah itu ia menafsirkan
surah Al-Fatihah sampai selesai. Al-Mahalli kemudian wafat sebelum
sempat melanjutkannya. Jalaluddin as-Suyuthi kemudian melanjutkannya,
dan memulai dari surah Al-Baqarah sampai dengan surah Al-Isra'.
Kemudian ia meletakkan tafsir surah Al-Fatihah pada bagian akhir
urutan tafsir dari Al-Mahalli yang sebelumnya. Namun, masih terdapat
perbedaan pendapat mengenai kadar kerja masing-masing penafsir
tersebut.14
13
Abdul Aziz bin Ibrahim bin Qasim . Ad-Dalil ila Mutu’n al-‘Ilmiyyah. Riyadh: Dar ash-Shumai'i.
1420 H. hlm. 99.
14
Al-Qaththan, Syaikh Manna'. Pengantar Studi Ilmu1 Al-Qur'an (Mabahits fi Ulum al-
Qur'an). Penerjemah: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc. MA. Editor: Abduh Zulfidar Akaha, Lc. &
Muhammad Ihsan, Lc. (edisi ke-1). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2006, hlm. 457.
untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai dengan aslinya yang
dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda dari
pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinil karena
bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan
tidak mau menggali Islam lebih dalam dengan membuka Kitab-kitab Hadits
yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti Ahmad Hassan
yang juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis
mengenalkan Islam yang hanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits (sabda
Nabi). Organisasi Persatuan Islam telah tersebar di banyak provinsi antara
lain Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu,
Riau, Jambi, Gorontalo, dan masih banyak provinsi lain yang sedang dalam
proses perintisan. Persis bukan organisasi keagamaan yang berorientasi
politik namun lebih fokus terhadap Pendidikan Islam dan Dakwah dan
berusaha menegakkan ajaran Islam secara utuh tanpa dicampuri khurafat,
syirik, dan bid’ah yang telah banyak menyebar di kalangan awwam orang
Islam.15
Kajian tafsir di PPI 31 Banjaran ini lebih kepada tafsir tematik yaitu,
menjelaskan tafsir dengan tema-tema tertentu, baik tema maudhui atau tema
ayat maupun satu surat sekalipun. Sumber kitab tafsir yang diambil, yaitu
dari beberapa kitab tafsir klasik maupun kontemporer, seperti kitab tafsir,
Ibnu katsir, Tafsir Munir, tafsir Al-Maraghi, dari komposisi kitab-kitab
tersebut diambil kesimpulan sesuai dengan pemahaman asatidz. Contoh
kajiannya adalah, Tafsir Surah Al- Lahab, Tafsir Surah Al-Zalzalah, Tafsir
Surah Al-Kahfi, dan lain sebagainya.
16
https://mapersis31banjaran.sch.id/read/18/sejarah. Di Akses pada: 12 Juli 2022 pukul 12.30
WIB.
dan terpadu lewat "Boarding and Fullday School System" yang sekarang
dipimpin oleh Asep Abdul Hamid Amien, S.Pd, M.Ag sejak tahun 2017.17
PPI 67 Benda memiliki unggulan program Bahasa Arab-Inggris, dan
Tahfidzul Qurán.
18
Purwati Puji. Karakteristik Kajian Tafsir di Tingkat Muallimin, 2019. hlm 5.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dan pendekatan yang digunakanpun ada yang dominan guru, seperti di PPI
99 Rancabango, PPI 31 Banjaran, PPI 67 Benda, dan ada pula yang dominan
santri seperti di PPI 3 Pamengpeuk Bandung. Sehingga mengindikasikan
pembelajaran tafsir di Pesantren Persatuan islam memiliki tujuan yang terintegrasi
dengan tujuan pesantren yaitu untuk mencetak santri yang tafaquh fiddin, hanya
saja teknis dan cara yang berbeda sesuai dengan sistem setiap pesantren telah
dibuat.
B. Saran
Abdul Aziz bin Ibrahim bin Qasim 1420 H, Ad-Dalil ila Mutun al-'Ilmiyyah.
Riyadh: Dar ash-Shumai'i.
https://persis99rancabango.ponpes.id/halaman/detail/sejarah. Di Akses
pada: 12 Juli 2022 pukul 12.02 WIB.