Makalah Hadis Tarbawi Kel 6
Makalah Hadis Tarbawi Kel 6
Makalah Hadis Tarbawi Kel 6
Di susun Oleh
Kelompok 6
1.M Maftuh Ngazizudin
3.Faik Rahmansyah
4.Wildan Al Kautsar
6.Afivatun Azizah
KEPANJEN-MALANG 2020/2021
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
Kelompok 6(enam)
DAFTAR IS
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkah laku atau moral guru pada umumnya, merupakan penampilan lain
dari kepribadiannya. Bagi anak didik yang masih kecil, guru adalah contoh
teladan yang sangat penting dalam pertumbuhannya. Guru adalah orang pertama
sesudah orang tua, yang mempengaruhi pembinaan kepribadian anak didik.
Kalaulah tingkah laku atau akhlak guru yang tidak baik, pada umumnya akhlak
anak didik akan rusak, karena anak mudah terpengaruh oleh orang yang
dikaguminya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1
3. Untuk mengetahui abagaimana etika guru terhadap Siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter watak
kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika adalah aturan-aturan yang disepakati
bersama oleh ahli-ahli yang mengamalkan kerjanya seperti keguruan, pengobatan
dan sebagainya. Guru dalam pendidikan merupakan faktor yang paling penting,
seorang guru harus mempunyai etika dan harus memiliki sifat-sifat yang berikut:1
3
g. Bahwa ia memiliki sahsiah yang kuat dan sanggup membimbing murid-murid
ke arah yang dikehendaki.
h. Bahwa ia sedar akan pengaruh-pengaruh dan trend-trend global yang dapat
mempengaruhi generasi dan segi aqidah dan pemikiran mereka.
i. Bahawa ia bersifat adil terhadap murid-muridnya, tidak pilih kasih, ia
mengutamakan yang benar. Seperti makna firman Allah S.W.T dalam surah
al Maidah ayat ke 8,
“Janganlah kamu terpengaruh oleh keadaan suatu kaum sehinga kamu tidak adil.
Berbuat adillah, sebab itulah yang lebih dekat kepada taqwa. Bertaqwalah
kepada Allah, sebab Allah Maha Mengetahui apa yang kamu buat”.
Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, guru harus bertakwa
kepada Allah SWT, sebab ia adalah teladan bagi anak didiknya
sebagaimanaRasulullah SAW. Menjadi teladan bagi umatnya.
2. Berilmu
3. Sehat Jasmani
2
Zakiah. Daradjat , Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011.hlm.142
4
Kesahatan jasmani kerapkali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang
melamar untuk menjadi guru. Kita juga kenal ucapan “mens sana in corpon sano”,
yang artinya dalam tubuh yang sehat terkandung jiwa yang sehat. Kesehatan bagi
seorang guru sangat penting. Jika guru kurang sehat akan menghambat pelaksana
pendidikan.
4. Berkelakuan Baik
Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak anak didik. Guru harus
menjadi teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru. Dari tujuan pendidikan
yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya
mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula. Yang dimaksud
akhlak mulia dalam ilmu ilmu pendidikan islam adalah akhlak yang sesuai dengan
ajaran islam, seperti contoh oleh pendidik utama, Nabi Muhammad SAW. Di
antara akhlak mulia guru tersebut adalah mencintai jabatannya sebagai guru,
bersikap adil terhadap semua anak didiknya, berlaku sabar dan tenang,
berwibawa, gembira, bersifat manusiawi, bekerjasama dengan guru-guru lain,
bekerjasama dengan masyarakat.
5
ilmu yang samar (al-ilm al-kafy) sebelum tuntas ilmu yang jelas.(al-ilm al-
jaly)
7. Dalam menghadapi pesert didik yang kurang mampu, sebaiknya diberi ilmu
ilmu global yang tidak perlu menyajikan detailnya.
فَا ِ ْن َكانُوْ ا فِى ْالقِ َرا َء ِة َس َوا ًء.ِب هللا ِ يَ ُؤ ُّم ْالقَوْ َم أَ ْق َر ُؤهُ ْم لِ ِكتَا: قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ ص:ال َ َي ق
ّ ار
ِ ص َ عن اَبِى َم ْسعُوْ ٍد ْاالَ ْن ْ
َوالَ يَ ُؤ َّم َّن. فَا ِ ْن َكانُوْ ا فِى ْال ِهجْ َر ِة َس َوا ًء فَأ َ ْق َد ُمهُ ْم ِس ْل ًما.ً فَا ِ ْن َكانُوْ ا فِى ال ُّسنَّ ِة َس َوا ًء فَأ َ ْق َد ُمهُ ْم ِهجْ َرة.فَأ َ ْعلَ ُمهُ ْم بِال ُّسنَّ ِة
مسلم. َوالَ يَ ْق ُع ْد فِى بَ ْيتِ ِه َعلَى تَ ْك ِر َمتِ ِه اِالَّ بِإ ِ ْذنِ ِه.ال َّر ُج ُل ال َّرج َُل فِى س ُْلطَانِ ِه
6
kekuasaannya. Dan janganlah ia duduk di tempat kehormatannya yang berada di
dalam rumahnya kecuali dengan idzinnya". [HR. Muslim juz 1, hal. 465]
َمتَى: َجا َءهُ أَ ْع َرابِ ٌّي فَقَا َل،ِّث القَوْ َم ٍ ِصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فِي َمجْ ل
ُ س ي َُحد َ َع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ ق
َ بَ ْينَ َما النَّبِ ُّي:ال
َوقَا َل.ال فَ َك ِرهَ َما قَا َل ُ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يُ َحد
َ َ َس ِم َع َما ق: فَقَا َل بَعْضُ القَوْ ِم،ِّث َ ِ ضى َرسُو ُل هَّللا َ السَّا َعةُ؟ فَ َم
،ِ هَا أَنَا يَا َرسُو َل هَّللا:ال َ َ السَّائِ ُل ع َِن السَّا َع ِة» ق- ُ أُ َراه- َ «أَ ْين:ضى َح ِديثَهُ قَا َل َ َ َحتَّى إِ َذا ق،ْ بَلْ لَ ْم يَ ْس َمع:ضهُ ْم
ُ بَ ْع
«إِ َذا ُو ِّس َد األَ ْم ُر إِلَى َغي ِْر أَ ْهلِ ِه فَا ْنت َِظ ِر:ضا َعتُهَا؟ قَا َل َ َ ق،»َت األَ َمانَةُ فَا ْنتَ ِظ ِر السَّا َعة
َ ِ َك ْيفَ إ:ال ِ «فَإ ِ َذا ضُ يِّ َع:ال
َ َق
َ»السَّا َعة
Artinya :
Dari Abu Hurairah berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada
dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang
Arab Badui lalu bertanya: "Kapan datangnya hari kiamat?" Namun Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu
4
Abuddin Nata ,.Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan 2009,Jakarta, rajawali pers.hlm.95
7
sebagian kaum ada yang berkata; "beliau mendengar perkataannya akan tetapi
beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, " dan ada pula sebagian yang
mengatakan; "bahwa beliau tidak mendengar perkataannya." Hingga akhirnya
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan pembicaraannya, seraya
berkata: "Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?" Orang itu
berkata: "saya wahai Rasulullah!". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat".
Orang itu bertanya: "Bagaimana hilangnya amanat itu?" Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan
tunggulah terjadinya kiamat.
Menurut ibn jama’ah aspek ideal seorang guru adalah tidak menghilangkan
aspek-aspek yang lain yang dapat membantunya untuk melaksanakan kewajiban
mengajar. Pokoknya proses mengajar tidak akan terlaksana apabila keahliannya
belum sempurna.5
Sehubung dengan hal diatas, kewajiban guru secara integral adalah mengarah
dan menganalisis. Dalam pandangan ibn jama’ah seorang guru tidak boleh
meniggalkan penelitian, tidak memahami tujuan untuk dicapai. Menurutnya juga,
guru adalah orang yang aktivitasnya telah dimaklumi bahkan seluruh aspek
kehidupannya tertuju kepada ilmu dan penyebarannya serta bermanfaat bagi diri
dan murid-muridnya.6
5
Ibid.hlm.96
6
Said hawwa,.Intisari Ihya Ulumudin Al-Gazali, Mensucikan Jiwa. Jakarta; Rabbani
Press.2004.hlm.48
8
E. Guru harus bersifat kasih kepada anak didik.
Al-Quran surah ‘Ali ‘Imrăn ( 003) : 159.
ِ ب اَل ْنفَضُّ وا ِم ْن َحوْ لِكَ فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش
اورْ هُ ْم ِ فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هللاِ لِ ْنتَ لَهُ ْم َولَوْ ُك ْنتَ فًَظّ¬ًّا َغلِيظَ القَ ْل
َفِي األَ ْم ِر فَإ ِ َذا َعزَ ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هللاِ إِ َّن هللاَ يُ ِحبُّ ال ُمتَ َو ِّكلِين
عن ابن عباس رضي هللا عنهما قال قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ألشج عبد القيس[ إن فيك خصلتين
الحلم واألناة ] رواه مسلم: يحبهما هللا:
Artinya: Dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulallah Saw bersabda kepada ‘’Abdul
Qais yang terluka: “sesungguhnya didalam dirimu ada dua sifat yang disukai
oleh Allah yaitu: santun dan sabar”. (HR Muslim)
Dalam hal ini guru berkewajiban mencegah muridnya dari akhlak yang
buruk dengan cara menghindarinya sedapat mungkin. Seorang guru ketika
memberikan pengajaran hendaknya memakai cara-cara yang lembut dan halus
7
Said hawwa,.Intisari Ihya Ulumudin Al-Gazali, Mensucikan Jiwa. Jakarta; Rabbani
Press.2004.hlm.55
9
agar apa-apa yang disampaikannya dapat diserap dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَنَّهُ َكانَ إِ َذا تَ َكلَّ َم بِ َكلِ َم ٍة أَعَا َدهَا ثَاَل ثًا َحتَّى تُ ْفهَ َم َع ْنهُ َوإِ َذا أَتَى َعلَى قَوْ ٍمَ س ع َْن النَّبِ ِّي ٍ َع َْن أَن
فَ َسلَّ َم َعلَ ْي ِه ْم َسلَّ َم َعلَ ْي ِه ْم ثَاَل ثًا
Artinya :
Dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bila berbicara diulangnya tiga kali hingga dapat dipahami dan bila
mendatangi kaum, Beliau memberi salam tiga kali.
Dalam hal ini Al-Ghazali melihat kebiasaan dari sebagian guru fiqih yang
menjelekan guru bahasa dan sebaliknya, sebagian ulama kalam memusuhi ulama
fiqih demikian seterusnya sehingga sikap saling menghina dan mencela guru lain
di depan anak-anak merupakan bagian yang harus dihindari dan di jauhi oleh
seorang guru. Selain itu guru juga dalam melaksanakan proses belajar mengajar
hendaknya menyesuaikan dengan perkembangan dan pentahapan psikologi dan
jiwanya. Hal ini agar ketika menyampaikan materi pelajaran, anak tidak merasa
tidak terlalu berat dan terbebani. Ibnu masud sebagai mana diriwayatkan Muslim
dalam bukunya said hawwa “tidaklah seseorang bicara dalam suatu kaum dengan
suatu pembicaraan yang tidak mampu dijangkau oleh akal mereka melainkan akan
menjadi fitnah bagi sebagian mereka”.
10
G. Guru tidak boleh mempersulit anak didik.
Hadis Abu Burdah dari ayahnya, riwayat al-Bukhăry, tentang larangan
mempersulit peserta didik; ( al-Kirmăny XVI: 170).
ُّ يَ ِّسرُوْ ا َواَل تُ َع ِّسرُوْ ا َوبَ ِّشرُوْ ا َواَل تَنَفَّرُوْ ا َو َكانَ ي ُِحب: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل
َ ك عَن النَّبِ ِّي ٍ َع َْن أَن
ٍ ِس اِب ِْن َمال
) (رواه البخارى اس ِ َّْف َوالتَّ ْي ِس ِر َعلَى النِ ْالت َْخفِي
Artinya : Dari Anas bin Malik R.A. dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda :
Permudahkanlah dan jangan kamu persulit, dan bergembiralah dan jangan
bercerai berai, dan beliau suka pada yang ringan dan memudahkan manusia
(H.R Bukhori)
Nilai tarbawi:8
4. Berilah kasih sayang agar anak / peserta didik selalu dekat dengan guru
1. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap beminat dan siaga.
8
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia.2002)hlm.45
11
2. Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang
berhubungandengan pencapaian tujuan belajar.
3. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka
panjang.9
ُصبِ ِه اَل يَحْ َسبُ َجلِ ْي ُسهُ أَ َّن اَ َحدًا أَ ْك َر ُم َعلَ ْي ِه ِم ْنهُ ( َر َواه
ِ َْط ْي ُك َّل ُجلُ َسائِلِ ِه بِن
ِ َكانَ يُع: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل
ِ ع َْن َعلِ ٍّي َر
) ْالتِّرْ ِم ِذي
Artinya : Dari Ali R.A ia berkata : “Rasulullah SAW selalu memberikan kepada
setiap orang yang hadir dihadapan beliau, hak-hak mereka (secara adil),
sehingga diantara mereka tidak ada yang merasa paling diistimewakan.” (H.R
Tirmidzi)
9
Ibid.hm. 48
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter watak
kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika adalah aturan-aturan yang disepakati
bersama oleh ahli-ahli yang mengamalkan kerjanya seperti keguruan, pengobatan
dan sebagainya.
13
7. Dalam menghadapi pesert didik yang kurang mampu, sebaiknya diberi ilmu
ilmu global yang tidak perlu menyajikan detailnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15