LP Stroke Hemoragik
LP Stroke Hemoragik
LP Stroke Hemoragik
Menurut (Haryono & Utami, 2019) ada banyak faktor yang bisa meningkatkan
risiko stroke. Beberapa faktor tersebut meliputi :
1. Tindakan Darurat
Pasien yang mengkonsumsi obat anti-platelet (plavix, clopidogrel) atau
warferin (coumadin, jantoven) yang bertujuan untuk mencegah
pembekuan darah sebaiknya melakukan transfusi prodak darah atau obat
untuk melawan efek pengencer darah. Selan itu, penderita stroke diberikan
obat untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan tekanan di otak
(tekanan intrakranial), dan mencegah vasospasme atau kejang. Sesudah
perdarahan di otak berhenti, perawatan medis diperlukan untuk membantu
tubuh menyerap darah. Dokter akan melakukan operasi bila area
perdarahan besar, ini diperlukan agar tekanan darah di otak berkurang dan
memungkinkan bias hilang.
2. Operasi Perbaikan Pembuluh Darah
Pembedahan dilakukan untuk perbaikan kelainan pembuluh darah yang
berkaitan dengan terjadinya stroke hemoragik.
a. Surgical Clipping
Prosedur untuk menutup aneurisma, Untuk mengakses aneurisma
penyebab stroke dokter bedah akan menghilangkan suatu bagian dari
tengkorak. Selanjutnya, aliran darah yang masuk akan di hentikan
dengan menaruh kliptogram kecil di lereh.
b. Coiling (embolisasi endovaskular)
Arteri akan di masuki kateter di pangkal pada menuju ke otak dengan
menggunakan X-ray. Aneurisma akan dimasuki kumparan kawat (koil)
yang kecil dan tipis (aneurysm coiling). Aneurisma yang membuat
darah menggumpal dan menghalangi aliran darah akan di masuki koil
tersebut.
2.10KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi menurut (Haryono & Utami, 2019) antara lain :
1. Kelumpuhan atau hilangnya gerakan otot
Pada penderita stroke bisa mengalami lumpuh, biasa terjadi di sebagian
tubuh seperti wajah atau bagian tubuh lain.
Sumber: (Tim Pokja SDKI, 2016), (Tim Pokja SLKI, 2018), dan (Tim Pokja
SIKI, 2018)
DAFTAR PUSTAKA