Karya Ilmiah Kelas 5 2014.1
Karya Ilmiah Kelas 5 2014.1
Karya Ilmiah Kelas 5 2014.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Identifikasi Masalah
Belajar mengajar adalah kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa dalam
mencapai tujuan yang diterapkan.
Harapan yang ada pada setiap guru adalah materi pelajaran yang
disampaikan kepada anak didiknya dapat dipahami secara tuntas. Untuk
mencapai harapan tersebut kami mengembangkan strategi Belajar Sistem
Diskusi Kelompok sehingga jalannya pembelajaran berpusat pada siswa aktif,
bukan saja aktif secara fisik tetapi juga psikisnya.
Model pembelajaran ini kami rancang dengan memberikan kebebasan
pada siswa untuk berdiskusi, mencari, menemukan dan memutuskan masalah
dalam kelompoknya sendiri. Guru disini berfungsi sebagai fasilitator yang
bertugas membimbing dan mengarahkan siswa di dalam kelompok belajarnya.
Selain tersebut di atas, model pembelajaran ini juga memberikan
kebebasan pada siswa untuk melatih keberanian dalam mengungkapkan
gagasan, pendapat, yang dapat berfungsi mengubah pola pembelajaran
kovensional yang seluruh rangkaian belajar mengajar berpusat pada guru tanpa
sedikitpun memberikan kesempatan pada siswa.
Pada proses kegiatan belajar mengajar yang terjadi di SDN Kotaanyar
III terdapat permasalahan yang sama yaitu:
a. Aktifitas pembelajaran dikelas cenderung membosankan
b. Guru menjelaskan terlalu cepat
c. Siswa terlalu sibuk mendengarkan guru dan hanya mencatat saja.
d. 7 dari 15 Siswa terlihat malas.
e. Penggunaan metode yang kurang variatif
f. Penggunaan media yang kurang tepat.
1
2
2. Analisa Masalah
Dari hasil pengamatan peneliti di atas perlu kiranya di tindak lanjuti lebih
serius guna lebih memacu semangat belajar siswa baik di kelas atau di luar
kelas. Pembelajaran IPA haruslah lebih berkembang, tidak hanya terfokus pada
kebiasaan dengan strategi atau urutan penyajian sebagai berikut: diajarkan
definisi, diberikan contoh-contoh dan diberikan latihan soal. Maka sangat perlu
kiranya mengadakan terobosan baru dalam proses belajar mengajar dikelas
dengan menggunakan:
a. Metode pembelajaran yang lebih variatif
b. Media peraga yang tepat, variatif, dan lebih mendekati kongrit.
c. Manajemen kelas harus lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam PTK ini adalah untuk mengurangi dominasi guru dalam
kelas, tetapi mengaktifkan siswa serta membangkitkan kreatifitas dalam suasana
pembelajaran yang menyenangkan, karena belajar IPA memerlukan suatu
penelitian dan pembuktian bukan hafalan.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
Bagaimana meningkatkan Motivasi belajar siswa kelas IV SDN Kotaanyar III
pada mata pelajaran IPA?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
6
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
4. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
B. Diskusi Kelompok
1. Pengertian Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok mempunyai tujuan utama agar anak dapat bersosialisasi
dan bekerjasma dalam kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama.
Seperti melakukan percobaan, pengamatan, menelitian, bermain peran, juga untuk
mendorong anak yang pemalu dan penakut mau berbicara. Anak-anak yang
demikian merasa aman jika berbicara dalam kelompok kecil daripada secara
klasikal.
Melatih anak belajar dalam diskusi kelompok berarti menyiapkan anak untuk
menjadi dewasa yang bisa bekerja sama dengan orang lain. Dalam kenyataan
hidup yang membuat manusia sukses adalah kemampuan dalam menerapkan
kecerdasan untuk dapat bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan
bersama, semakin penting dan mutlak dibutuhkan.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua pembelajaran cocok dilakukan dengan
belajar kelompok. Jika topik atau materi pelajaran merupakan masalah yang harus
dipecahkan bersama atau berupa Lembar Kerja (Lk) yang harus dikerjakan
melalui percobaan bersama atau kegiatan bermain peran memang memerlukan
kerja kelompok tetapi jika materi pelajaran yang menulis percakapan dua orang
cukup kerja berpasangan apalagi kalau mengarang pengalaman pribadi yang
cocok kerja individual.
8
C. Motivasi belajar
Pada hakikatnya belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Motivasi belajar siswa merupakan hasil
belajar siswa didalam menempuh studi tertentu misalnya di Sekolah Dasar, di
Sekolah Menengah Tingkat Pertama, di Sekolah Tingkat Atas dan Perguruan
Tinggi. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia bahwa : “Motivasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang pada umumnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar erat
kaitannya prestasi yang dicapai dengan penilaian (evaluasi), karena untuk
mengetahui hasil belajar siswa harus dilakukan evaluasi pada akhir proses
pengajaran ataupun pada akhir semester. Prestasi belajar biasanya dinyatakan
dalam bentuk angka (nilai) atau huruf yang dapat mencerminkan kemampuan
siswa dalam mempelajari suatu materi.
Motivasi belajar siswa berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini
disebabkan karena berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar tersebut terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri seperti intelegensi
11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
12
13
Reflect
PLAN
Rev.
Plan
Act &
Observasi
Reflect
Act &
Observasi
1. Rencana
a. peneliti menyusun identifikasi masalah, analisi masalah, alternatif dan
perioritas pemecahan
b. membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan
perangkat pembelajaran.
2. Pelaksanaan
a. Observasi dibagi dalam 2 putaran, yaitu putaran 1, dan 2, dimana masing
putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di
akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk
memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
b. tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun
pemahaman konsep pada siswa di bantu oleh pengamat.
c. serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode
pembelajaran model Diskusi
d. Langkah-langkah
1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
- Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan.
- Memahami peta konsep tentang Energi panas.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Memahami istilah sumber energi panas.
2) Menyebutkan contoh sumber energi panas
a) Lilin yang menyala menghasilkan panas
b) Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas.
15
3. Penutup
16
b. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1) Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2) Rencana Pelajaran (RP)
17
4. Refleksi,
a. peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat.
b. berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi
untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Diskripsi Prasiklus
Adapun Hasil dari penguasan konsep Kemajuan Teknologi pada mata
Pelajar IPA masih kurang. Ini dibuktikan dengan perolehan nilai yang kurang
dari KKM yang ditentukan yaitu 75
18
19
Dari data di atas baru 5 siswa yang tuntas atau 33 % dari 15 siswa. Sisanya ada 10
siswa atau 67 % yang belum tuntas.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-
b. Tahap Tindakan
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
dipersiapkan.
Tabel 4.5
20
Observasi
Dari data di atas baru 8 siswa yang tuntas atau 53 % dari 15 siswa. Sisanya ada 7
siswa atau 47 % yang belum tuntas. Berarti ada kenaikan dari perolehan prasiklus
sebanyak 3 orang atau sekitar 20 %.
Tahap Refleksi
Mengingat pada tahap ini masih belum begitu baik peningkatan Hasil
belajar yang yaitu baru sekitar 20%. Hal ini dimugkinkan karena metode
21
didkusi yang dilaknanakan masih relativ baru jadi siswa masih perlu
penyesuaian lagi. Untuk itu perlu kiranya dilanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan alat-
pada tanggal 6 dan 13 Mei 2014 di kelas IV dengan jumlah siswa 15 siswa.
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut.
22
Tabel 4.9
Lembar Penilaian Tes Formatif Siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan
1 Dila Febrianti Tuntas
75
2 Dini Febrianti Tuntas
80
3 Ahmad Sodikin Tuntas
75
4 Aji Ahmad Dani Tuntas
80
5 Suharni Tuntas
80
6 Ahmad Rifan Miwardi Tuntas
75
7 Galang Adi Putra Tidak Tuntas
70
8 Halimatus Sakdiyah Tuntas
75
9 Nur Hidayati Tuntas
85
10 Siti Humairatus Zahro Tuntas
75
11 Sindi Dewi Lestari Tidak Tuntas
70
12 Maulana Faqih Rizaldi Tuntas
80
13 Trisandi Ananda Budiono 80 Tuntas
Dari data di Terdapat 13 siswa yang tuntas atau 87 % dari 15 siswa. Sisanya ada 2
siswa atau 13 % yang belum tuntas. Berarti ada kenaikan dari perolehan siklus I
sebanyak 5 orang atau sekitar 33 %.
Tabel 4.10
Rekap Hasil Observasi Keseluruhan Siklus
Pertambahan
Siklus I Siklus II
No Keaktifan siswa Perbaikan
Jml % Jml %
1 Cara melakukan kerja
12 80.00% 12 80.00%
kelompok 0.00%
2 Cara memahami materi 9 60.00% 11 73.33% 13.33%
3 Cara berdiskusi 10 66.67% 11 73.33% 6.66%
4 Cara menyusun laporan 10 66.67% 9 60.00% -6.67%
5 Cara Mengajukan
5 33.33% 5 33.33%
pertanyaan 0.00%
6 Cara melaporkan hasil kerja 13 86.67% 15 100.00% 13.33%
Perolehan perbaikan pembelajar dengan diskusi Siklus II dari data hasil observasi
siklus I sebesar Cara melakukan kerja kelompok mendapatkan kenaikan 0.00% ,
Memahami materi mendapatkan kenaikan 13.33%, , Cara berdiskusi mendapatkan
kenaikan 6.66%, Cara menyusun laporan Menanggapi turun -6.67% , Cara
Mengajukan pertanyaan tetap (0.00%) , Cara melaporkan hasil kerja naik 13.33%.
100.00%
90.00% Cara melakukan kerja
kelompok
80.00%
70.00% Cara memahami materi
60.00%
Cara berdiskusi
50.00%
40.00% Cara menyusun laporan
30.00%
Cara Mengajukan per-
20.00% tanyaan
10.00%
Cara melaporkan hasil kerja
0.00%
Siklus I Siklus II
Grafik 4.11
Grafik Batang Hasil Penelitian
24
Tabel 4.12
Hasil tes Tiap Siklus
No Siklus Tuntas Prosentase
1 Prasiklus 5 Siswa 33%
2 Siklus 1 8 Siswa 53%
3 Siklus 2 13 Siswa 87%
Prosentase
90%
80%
70%
60%
Prosentase
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
Grafik 4.13
Grafik Batang Hasil Penelitian
Dari hasil analisa data persiklus yang ada diatas, maka dapatlah diinterprestasikan
sebagai berikut :
Hasil penelitian siklus I masih kurang memuaskan karena keaktifan siswa
dalam memahami pendekatan pembelajaran Metode Diskusi dengan media peraga
Gambar.masih belum baik
25
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran melalui dua siklus,
hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan kemajuan belajar
siswa ini didukung oleh ketrampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa.
Perolehan perbaikan pembelajar dengan diskusi Siklus II dari data hasil
observasi siklus I sebesar Cara melakukan kerja kelompok mendapatkan
kenaikan 0.00% , Memahami materi mendapatkan kenaikan 13.33%, , Cara
berdiskusi mendapatkan kenaikan 6.66%, Cara menyusun laporan Menanggapi
turun -6.67% , Cara Mengajukan pertanyaan tetap (0.00%) , Cara melaporkan
hasil kerja naik 13.33%.
Sedang Hasil belajar Siswa mendapatkan kenaikan dari pra siklus
( 33%) ke siklus 1 (53%) atau sebesar 20% dan dari siklus 1 ke Siklus II (87%)
sebesar 33 %.
Agar siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran IPA, Guru
menerapkan metode mengajar yang variatif dengan menggunakan alat peraga
dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajara dengan model Diskusi
kelompok
26
27
DAFTAR PUSTAKA