T2 PDGK4503 Kasmini
T2 PDGK4503 Kasmini
T2 PDGK4503 Kasmini
(PDGK4503)
DI SUSUN OLEH:
NAMA : KASMINI
NIM : 859742328
SEMESTER : IX (SEMBILAN)
PROGRAM STUDI : S1 – PGSD
KABUPATEN BOMBANA
1. Jawaban
Setelah memilih bahan makanan, kita dapat mengolah langsung atau menyimpannya
terlebih dahulu. Prinsip dari penyimpanan bahan makanan adalah FIFO (First In First
Out). Jadi, bahan yang pertama kali disimpan harus dikeluarkan atau digunakan
pertama. Di bawah ini beberapa cara penyimpanan untuk jenis bahan makanan sesuai
dengan sifatnya sebaggai berikut :
1) Penyimpanan bahan pangan dengan kadar air rendah seperti beras, kacang-
kacangan kering, mi/bihun kering. jagung kering dismpan pada ruang dalam
kemasan karung, kantong kertas atau plastik yang tertutup.
2) Penyimpanan bahan pangan dengan kadar air sedang seperti bawang, umbi-
umbian dilakukan pada suhu ruang dan tidak langsung terkena sinar matahari.
3) Penyimpanan bahan pangan dengan kadar air tinggi seperti susu, sayur, buan dan
jenis-jenis daging serta ikan harus dilakukan secara cepat, karena bahan pangan
tersebut mudah rusak.
Secara umum penyimpanan bahan pangan ini dilakukan pada suhu dingin atau
melalui pembekuan Penanganan selanjutnya adalah pengolahan atau pemasakan yang
dilakukan untuk meningkatkan keamanan pangan yaitu mematikan
mikroorganismeatau racun yang ada dalam bahan pangan. Selain itu, secara umum
tujuan pengolah adalah :
1) menigkatkan organoleptik atau cita rasa pangan
2) menigkatkan daya guna (penggunaan menjadi lebih beragam/luas)
3) meningkatk nilai gizi dan mengurangi/mematikan zat yang berbahaya
4) meningkatkan daya simpan/lebih awet
5) meningkatkan nilai ekonomi pangan,
6) mendapatkan produk pangan baru.
Di dalam melakukan pengolahan perlu diperhatikan beberapa prinsip, yaitu :
1) menggunakan bahan baku/bahan dasar yang baik (GlGO = Garbage in Garbage
Out) jika kita mengolah dari bahan makanan yang sudah mulai menurun mutunya
muka hasil olahan yang diperoleh juga tidak baik mutunya
2) menggunakan dan melaksanakan prosedur pengolanan secara benar
3) menjaga higiene sanitasi makanan
4) mempertahankan sifat-sifat asli/alamiah pangan.
Secara umum proses pengolahan akan berpengaruh positif terhadap nilai gizi atau
komponen pangan yaitu :
1) Protein
Dengan proses pemanasan baik penggorengan, perebusan atau pengukusan akan
menyebabkan terjadinya denaturasi protein sehingga lebih mudah dicerna,
membuat ikatan protein lebih terbuka sehingga enzim dapat masuk, dan
pencernaan menjadi lebih baik. Tekstur makanan menjadi lebih lunak akibat
penguraian jaringan misalnya daging diolah menjadi masakan semur. Namun, jika
pemanasan dilakukan secara berlebihan (pada suhu tinggi dan waktu lama) makan
denaturasi menjadi berlebihan sehingga terjadi degradasi protein, terputus,
pecah/rusak dan tidak bisa dicerna dengan baik. Misalnya, menggoreng telur mata
sapi disekelilingnya menjadi coklat dan kering.
2) Karbohidrat
Proses pemanasan akan mengubah bentuk komponen utama karbohidrat (pati)
menjadi dekstrin yang mempunyai sifat lebih mudah dicerna dan menimbulkan
bau yang harum. Dengan adanya air dan panas karbohidrat menjadi lebih larut dan
manis. Misalnya beras dimasak menjadi nasi, singkong direbus menjadi lebih
manis.
3) Lemak
Lemak merupakan komponen pangan yang berfungsi sebagai media untuk vitamin
yang larut dalam lemak. Dengan pemanasan akan memberikan bau yang harum
dan sedang karena lemak rantai pendek menguap lebih tinggi dapat menghasilkan
radikal bebas penyebab kanker. Misalnya hasil pembakaran sate yang gosong.
4) Vitamin
Proses pemasakan dapat mengurangi kandungan beberapa vitamin yang tidak
tahan panas misalnya vitamin B1 dan C. cara pemasakan sayur dengan cara
mengukus dapat mengurangi kehilangan vitamin dibandingkan dengan cara
merebus. Pada saat perebusan, vitamin akan meluruh, dan larut dalam air rebus.
Semakin banyak air yang digunakan maka kehilangan vitamin juga semakin besar.
Kehilangan viamin C dapat dikurangi jika sayuran dimasak dalam air yang telah
mendidih daripada dimasukkan dalam air dingin baru kemudian dipanaskan.
5) Mineral
Proses pengolahan tidak menyebabkan kadungan mineral dalam makanan menjadi
rusak tapi bentuknya berubah menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh.
6) Zat-zat Toksin
Didalam bahan makanan terkandung zat-zat yang merugikan tubuh, seperti HCN
(asam sianida) pada singkong, antitrypsin pada kedelai, zat toksin dapat
dihilangkan (menguap, terlarut, atau teruari) melalui proses pengolahan baik itu
penjemuran, perendaman, dan pemanasan.
2) Persiapan
Sebelum pembelajaran dimulai semua bahan dan alat disiapkan terlebih dahulu.
3) Langkah-langkah Pembelajaran
Pengenalan :
Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa
tentang apa yang mereka makan sebeum ke sekolah. Jawaban mungkin akan
beragam. Selanjutnya kepada siswa ditanyakan apakah makanan yang telah
dimakannya ltu bergizi atau tidak. Bagaimana menentukan makanan yang
bergizi ?
siswa mungkin sulit menjawab, ajaklah siswa berdiskusi, sehingga muncul
pertanyaan yang sekaligus menjadi topik yang aius di papan tulis yaitu:
4. Jika BB=putih CC=bulat dan bb=hitam cc=keriting tentukan persilangan dari dua sifat
yang beda dan gamet, F1 dan F2 Maka;
F1 : BBCC X bbcc
(putih, bulat) (hitam, kriting)
F2 : Dihilangkan Sesamanya
BbCc X BbCc
Bb X Bb
3=1
3B 9C
9 B-C- 9 : 3 : 3 : 1
bulat)
1B 3C
3 bb-C-
1C 1 bb-CC
5. Berikut alat yang bisa digunakan untuk pengontrolan kelahiran yaitu Pengangkatan
gonad (Testes dan ovarium) dan uterus, sterilisasi, dan kontrasepsi.
1) Pengangkatan Gonad dan Uterus
Pengangkatan gonad dapat dibedakan atas pengangkatan testes yang disebut
kastrasi dan pengangkatan ovarium disebut oophorektomi. Sedangkan
pengangkatan uterus Pengangkatan ini dilakukan melalui operasi yang
kesemuanya itu merupakan sendiri dinamakan histerektomi.tindakan preventit
agar tidak terjadi pembuahan antara sel telur dengan selsperma.Suatu hal yang
perlu Anda ketahui bahwa setelah dilakukannya ketiga proses tersebut maka baik
pihak suami maupun pihak istri tidak memungkinkan untuk memperoleh
keturunan. Lebih jauh lagi tindakan tersebut sering menimbulkan elek samping
karena dengan diangkatnya gonad berarti menghilangkan salah satu sistem
endokrin. Secara umum biasanya operasi ini dilakukan apabila organ tersebut
mengandung penyakit. Bila operasi ini dilakukan pada laki-laki sebelum masa
puber maka dia akan kehilangan perkembangan sifat-sifat kelamin sekundernya.
2) Sterilisasi
Salah satu cara sterilisasi pada laki-laki adalah dengan cara memotong saluran
sperma (vas defferens) yang biasa disebut sebagai vasektomi. Operasi ini biasanya
dilakukan dengan cara mengikat kedua ujung saluran tersebut. Dengan demikian
sperma yang diproduksi di dalam testes tidak akan dapat mencapai bagian
eksterior. Cairan sperma atau cairan ejakulası yang dihaasilkan oleh beberapa
kelenjar tidak akan mengandung sperma. Oleh karena itu, meskipun orang yang
divaksetomi secara normal tetap mampu melakukan hubungan seksual namun
tidak akan pernah terjadi pembuahan. Sel – sel sperma yang diproduksi di testes
akan menua di dalam vas deferens yang dipotong tadi dan akhirnya akan mati
difagositosis oleh makrofag.
Pada perempuan sterilisasi umumnya dilakukan dengan cara memotong dan
mengikat tuba falopii. Hal ini biasa disebut sebagai ligasi tuba. Dengan
pemotongan bagian tersebut maka sel telur dan spernma tidak akan pernah
bertemu sehingga tidak akan pernah terjadi pembuahan. Sebagaimana halnya
vasektomi pada ligasi tuba pun hormon-hormon tetap diproduksi dan hubungan
kelamin secara normal dapat dilakukan.
3) Kontrasepsi
Kontrasepsi adalan usana pencegahan pembuahan tanpa merusakkesuburan,
kontrasepsi dapat dilakuka dengan cara alami, mekanis, dan kimiaw.
a. Cara alami
Untuk mencegah terjadinya Kehamilan secara alami dapat dilakukan dengan
beberapa cara misalnya saja dengan melakukan hubungan suami-istri pada
saat istri sedang tidak dalam masa Subur atau sering disebut dengan istibra
berkala. Masa Subur bagi seorang wanita biasanya terjadi pada 11 -18 hari
sebelum haid (menstruası). Oleh karena itu, hubungan seksual suami istri
hendaknya dilakukan di luar masa subur tersebut. Mungkin perlu pula Anda
ingat bahwa ovum hanya berumur satu hari. Selain itu, selama siklus
menstruasi ovum hanya akan dapat dibuahi selama periode tiga sampai lima
hari saja. Cara ini akan etektif dilakukan apabila siklus menstruasi si wanita
selalu teratur. Namun, apabila siklus menstruasinya tidak teratur maka
kesalahan dalam menentukan tanggal sangat mungkin terjadi. Bahkan sering
kali terjadi seorang wanita mengalami ovulasi pada saat yang dianggap bukan
masa subur, misalnya pada saat haid. Oleh karena itu, kegagalan dalam
melakukan metode ini cukup besar. Cara alami lainnya untuk mencegah
terjadinya kehamilan dapat dilakukan dengan melakukan ejakulasi di luar
vagina, namun cara ini biasanya juga kurang efektif karena kegagalan sering
kalı terjadi.
b. Cara kimiawi
Kontrasepsi secara kimiawi meliputi metode spermisidal dan hormonal.
Dalam cara kimiawi ini, salah satu dari zat kimia seperti busa, crem, jellies,
uppositoria, dan tissue dimasukkan ke dalam lubang kelamin sebelum
melakukan hubungan kelamin sehingga bagian vagina dan cervix tidak
memungkinkan untuk hidupnya sperma.rada metode hormonal atau oral
kontrasepsi umumnya digunakan pittheluarga Berencana). Cara ini biasanya
sangat banyak digunakan. Pil yang banyak digunakan biasanya pil yang
mengandung progesreron dengan konsentrasi dinggi dan estrogen dengan
konsentrasi rendah. Kedua hormon tersebut akan berperan pada pituitari
bagian anterior untuk mengurangi Folicle Stimulating Hormon (FSH) dan
Luteinising Hormon (LH) melalui penurunan kadar GnRF yang dikeluarkan
oleh hipotalamus, dengan penurunan kadar FSH dan LH maka pematangan
folikel dapat dicegah. Keadaan ini sama seperti waktu seorang mengandung.
Agar kadar estrogen dan progesteron dalam darah memadai maka pil KB
tersebut harus diminum setiap hari selama 21 hari
c. Cara mekanis
Kontrasepsi dengan cara mekanik meliputi pemakaian kondom oleh seorang
suami dan diafragma oleh istrinya. Kondom merupakan penutup penis yang
terbuat dari karet atau materi sejenisnya yang bersifat elastis dan tidak berpori
untuk mencegah masuknya sperma ke dalam saluran sistem reproduksi wanita.
Sedangkan diafragma dipasang pada bagian cervix vagina yang biasanya
digabung dengan zat kimia pembunuh sperma. Diafragma ini berfungsi untuk
mencegah masuknya sperma melalui cervix.
Metode kontrasepsi lainnya dilakukan secara mekanis adalah dengan
menggunakan intrauterine device (IUD). Alat ini berupa benda kecil tipis yang
terbuat dari plastik atau logam yang berbentuk T, angka 7, Y, koil atau spiral.
IUD ini dipasang pada rongga uterus.