Makalah Aborsi
Makalah Aborsi
Makalah Aborsi
KELOMPOK :
1. Abelita Cahya Saharani ( 2101001 )
2. Abimanyu Syahfitra ( 2101002 )
3. Alicia Shifa Cahya Intania ( 2101003 )
4. Alya Nuritasari ( 2101004 )
5. Amelia Dewi Wulandari ( 2101005 )
6. Anggik Oktaviani ( 2101006 )
7. Anindya Dyah Pitaloka ( 2101007 )
8. Annisa Farah Labita ( 2101008 )
9. Ardhilla Khoirunnisai Andira ( 2101009 )
10. Azzahra Primadivta Anjani ( 2101010 )
11. Bella Ayu Safitri ( 2101011 )
12. Dian Fera Feronika ( 2101012 )
13. Eny Rahmawati ( 2101013 )
A. Latar Belakang
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau
disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan yang spesifik dapat
bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan setempat.
Menurut Potter & Perry ( 2010 ) setengah dari kehamilan di Amerika Serikat adalah tidak
direncanakan & sebagian besar kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada remaja, wanita
berusia di atas 40 tahun dan wanita Afrika Amerika yang berpenghasilan rendah. Hampir
setengah dari kehamilan yang tidak diharapkan berakhir dengan aborsi.
Sementara itu, kendati dilarang, baik oleh KUHP,UU, maupun fatwa MUI atau majelis
tarjih Muhammadiyah, praktik aborsi (Pengguguran kandungan) di -Indonesia tetap tinggi dan
mencapai 2,5 juta kasus setiap tahunnya dan sebagian besar dilakukan oleh para remaja. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pendidikan tentang sex dan pergaulan bebas serta dampaknya, baik
dari segi kesehatan maupun social kepada masyarakat khususnya remaja. Selain itu, pengawasan
orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kehamilan yang tidak diinginkan yang merupakan akibat dari pergaulan bebas
tersebut yang tidak sedikit berakhir dengan tindakan aborsi.
Aborsi atau pengguguran kandungan seringkali identik dengan hal)hal negatif bagi
orang)orang a'am. 0agi mereka, aborsi adalah tindakan dosa, melanggar hukum dan sebagainya.
Namun, sebenarnya tidak semua aborsi merupakan tindakan yang negatif karena ada
kalanyaaborsi dianjurkan oleh dokter demi kondisi kesehatan ibu hamil yang lebih baik.
Dalam kasus aborsi yang dianjurkan dokter, perawat tak hanya sebagai conselor atau
peran dan fungsi perawat yang lain, tetapi juga dapat menjalankan prinsip dan asas etik
keperawatan yang ada untuk membantu pasien menghadapi pilihan yang telah dipilih (aborsi).
Selanjutnya, dalam makalah ini kami akan membahas tentang aborsi beserta
dampaknyasekaligus peran orang tua untuk menghindari hal-hal tersebut.
B. Tujuan Umum
1. Mengetahui definisi aborsi.
2. Mengetahui faktor yang mendorong terjadinya aborsi.
3. Mengetahui dampak aborsi.
4. Mengetahui contoh kasus aborsi yang terjadi di Indonesia.
5. Mengetahui menanggapi kasus yang ada berdasarkan prinsip dan asas etik
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan
ataudisengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan yang
spesifik dapat bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan setempat.
B. Jenis aborsi
Klasifikasi abortus atau aborsi berdasarkan dunia kedokteran, yaitu :
1. Abortus Spontanea
Abortus spontania merupakan abortus yang berlangsung Tindakan/pengeluaran janin
secara spontan sebelum janin dianggap mampu bertahan hidup. Aborsi ini dibedakan
menjadi 3 yaitu :
a) Abortus imminens, pada kehamilan kurang dari 20 minggu terjadi perdarahan dari
uterus atau rahim, dimana janin masih didalam rahim, serta leher rahim belum
melebar (tanpa dilatasi serviks).
b) Abortus insipiens, berarti bahwa kehamilan mustahil untuk dilanjutkan. Seringkali
terdapat pendarahan per vagina hebat karena area plasenta yang luas terlepas dari
dinding uterus
c) Abortus inkompletus, keluarnya sebagian organ janin yang berusia sebelum 20
minggu, namun organ janin masih tertinggal didalam Rahim.
d) Abortus kompletus, semua hasil konsepsi (pembuahan) sudah di keluarkan. Hal ini
cenderung terjadi pada usia delapan minggu pertama kehamilan.
D. Resiko Aborsi
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang
wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia “tidak
merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”. Ini adalah informasi yang sangat
menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak
menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap
wanita yang melakukan aborsi :
G. Hal-hal yang Dapat Dilakukan Untuk Menghindari kejadian Aborsi tidak aman
(Ilegal)
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir serta mencegah terjadinya tindakan
aborsi yang tidak aman atau illegal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pendidikan kepada masyarakat khususnya dikalangan remaja tentang
Kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif yang memberikan informasi
tentang seksualitas,kontrasepsi dan hubungan gender.
2. Memotivasi kepada orang tua untuk ikut mengambil peran dalam mengawasi anak-
anaknya dalam bergaul
3. Menyediakan layanan konseling yang berkualitas tinggi yang dapat memberikan
informasi yangakurat tentang aborsi dan bahayanya bagi Kesehatan.
4. Bekerja sama dengan semua pihak yang terkait seperti sekolah-sekolah, puskesmas dan
lain-lain dalam menurunkan angka aborsi yang ada.
5. Menyediakan sarana atau tempat pelayanan kesehatan yang bermutu dan memenuhi
syarat
selain hal-hal tersebut di atas, ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan oleh
orangtua, yaitu sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau
disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu atau sebelum janin diberi kesempatan
untuk hidup.
Aborsi merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak dibenarkan dalam
kondisi apapun kecuali untuk kemaslahatan si ibu. hal ini sudah di atur dalam hukum
Negara.
Aborsi memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi seorang yang melakukanya,
baik dari segi kesehatan maupun sosial. Selain itu aborsi yang tidak memenuhi syarat dan
tidak dilakukan oleh ahlinya dapat mengakibatkan komplikasi - komplikasi yang sangat
berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian.
B. Saran
Seorang tenaga medis harus lebih sering memberikan pendidikan kesehatan khususnya
tentang aborsi dan dampaknya terhadap kesehatan sehingga masyarakat dapat
pengetahuan dan memiliki persepsi yang benar akan hal tersebut dan diharapkan dapat
menurunkan angka kejadian aborsi baik secara legal maupun illegal.
DAFTAR PUSTAKA
Msruroh dan Mudzakkir, 2009. Panduan Lengkap Kebidanan dan Keperawatan. Merkid Press.
Yogyakarta
Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Tiar, Estu dkk. 2011. Manajemen Aborsi Inkomplet. Modul Kebidanan/ WHO, Edisi 2. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta
SUMBER ONLINE
Aborsi.org.2004. Resiko Abori. Alamat : http://www.aborsi.org/resiko.htm
Kompas.com.2012. Mahasiswa Aborsi Pakai Pil sakit kepala. Alamat :
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/03/15561555/
Mahasiswi.Aborsi.Pakai.Pil.Sakit.Kepala
SUMBER : http://ronifansyuri.blogspot.co.id/2014/04/makalah-aborsi-lengkap.html