Analisis Mineral Dalam Pangan
Analisis Mineral Dalam Pangan
Analisis Mineral Dalam Pangan
DALAM PANGAN
D4 TLM UHAMKA
Pereaksiyang digunakan :
- asam nitrat pekat
- asam sulfat pekat
- asam perklorat
- hidrogen peroksida ( perhidrol) 30 %
PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM MAKANAN PENDAMPING
AIR SUSU IBU (MP-ASI) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN
ATOM
I. PUSTAKA
i. Anonim. 2010. Pengembangan Metode Analisis
PPOMN. Jakarta (tidak dipublikasikan).
ii. SNI 01-7111.1-2005. Tentang Syarat Mutu
Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) Bagian 1 : Bubuk Instan.
Badan Standardisasi Nasional.
II. PRINSIP
Kadar kalsium dalam MP-ASI ditetapkan menggunakan
spektrofotometer serapan atom dengan nyala udara
asetilena.
1. Larutan HCl 6 N
Dimasukkan 250 mL asam hidroklorida pekat (HCl p 37%) ke dalam labu
tentukur 500 mL, kemudian diencerkan dengan air bebas mineral
hingga tanda.
V.PERALATAN
Seperangkat alat spektrofotometer serapan atom pada
panjang gelombang maksimum 422,67 nm menggunakan
nyala udara-asetilena.
VI. PROSEDUR
1. Larutan Uji
Ditimbang saksama sejumlah lebih kurang 2,5 g sampel yang telah dihomogenkan,
dimasukkan ke dalam krus porselen.
Dipanaskan perlahan dalam pemanas listrik hingga menjadi arang dan sampai tidak
mengeluarkan asap.
Dipindahkan dengan hati-hati ke dalam tanur, kemudian dipijarkan selama 5 jam pada
suhu 550oC.
Krus porselin didinginkan, kemudian ditambahkan 1 mL asam nitrat pekat dan
dipanaskan di atas hot plate hingga kering, dimasukkan ke dalam tanur 550oC selama 1
jam hingga diperoleh abu yang berwarna putih,
Didinginkan, selanjutnya ditambahkan 10 mL HCl 6 N dan
panaskan diatas hot plate hingga mendidih.
Larutan dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu
tentukur 100 mL. Krus porselen dibilas beberapa kali dengan
air bebas mineral dan air bilasan dicampurkan ke dalam
larutan uji, ditambahkan air bebas mineral hingga tanda.
Dipipet 2,0 mL dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25
mL, ditambahkan 2,5 mL lantanum 5 %, diencerkan
volumenya dengan HCl 0,1 N hingga tanda, jika timbul
endapan larutan disaring menggunakan kertas saring.
(Larutan A)
2. a Larutan Baku ( Bila baku induk berupa larutan)
Dibuat larutan baku kalsium 75 μg/mL dengan cara memipet 15,0 mL
larutan baku kalsium Titrisol (1000 µg/mL) dan dimasukkan ke dalam labu
tentukur 200 mL, diencerkan hingga tanda dengan air bebas mineral.
Dari larutan ini dibuat larutan baku seri kalsium dengan konsentrasi 6,0;
9,0; 12,0; 15,0; 21,0 dan 24,0 μg/mL yaitu dengan cara memipet
(menggunakan buret mikro) sejumlah masing-masing: 2,0; 3,0; 4,0; 5,0;
7,0 dan 8,0 mL larutan baku kalsium 75 μg/mL dan dimasukkan ke dalam
labu tentukur 25 mL, pada masing-masing labu ditambahkan 2,5 mL
larutan lantanum 5 % dan diencerkan hingga tanda dengan HCl 0,1 N.
(Larutan B)
2.b. Larutan Baku ( bila menggunakan baku padat CaCO3)
Dibuat larutan baku kalsium 75 μg/mL dengan cara menimbang saksama
93,6375 mg kalsium karbonat yang telah dikeringkan dalam oven pada
suhu 110 oC selama 2 jam.
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 500 mL, dilarutkan dengan 25 mL
asam klorida (HCl) 6 N dan diencerkan dengan air bebas mineral hingga tanda.
Dari larutan ini dibuat larutan baku seri kalsium dengan konsentrasi 6,0;
9,0; 12,0; 15,0; 21,0 dan 24,0 μg/mL yaitu dengan cara memipet
(menggunakan buret mikro) sejumlah masing-masing: 2,0; 3,0; 4,0; 5,0;
7,0 dan 8,0 mL larutan baku kalsium 75 μg/mL dan dimasukkan ke dalam
labu tentukur 25 mL, pada masing-masing labu ditambahkan 2,5 mL
larutan lantanum 5 % dan diencerkan hingga tanda dengan HCl 0,1 N.
3. Larutan Blangko
Larutan blangko diperlakukan sama seperti larutan uji
tanpa penambahan sampel. (Larutan C)
4. Cara Penetapan
Larutan C, B dan A masing-masing diukur serapannya
menggunakan alat spektrofotometer serapan atom pada
panjang gelombang maksimum 422,67 nm menggunakan
nyala udara-asetilena.
5. Interpretasi Hasil
Kadar kalsium (Ca) dalam contoh dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
Csp : Kadar Ca yang diperoleh dari perhitungan menggunakan
kurva kalibrasi (µg/mL)
F : Faktor pengenceran (mL)
w : Bobot (g)
VII. PERSYARATAN
Kadar kalsium (Ca) dalam MP-ASI tidak kurang dari 200
mg per 100 gram (SNI 01-7111.1-2005).
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1. DATA LINIERITAS
Konsentrasi
No. Absorbansi
(µg/mL)
1 6,0 0,2151
2 9,0 0,3063
3 12,0 0,3995
4 15,0 0,4908
5 21,0 0,6767
6 24,0 0,7507
Baku menggunakan CaCO3
Berat atom Ca = 40
C = 12
O3 = 3 x 16= 48
CaCO3 = 100
Bobot CaCO3 = 93,6375 mg
Bobot Ca = (40/100) x 93,6375 mg
= 37,455 mg = 37455 Ug
Kadar Ca = 37455 Ug /500 ml
= 74,9998 ug/ml
Contoh konsentrasi =
- 2/25 x 74,9998ug/ml = 5,9999 ug/ml ≈ 6 ug/ml
Perhitungan Sampel Uji
Data yang diperoleh :
Bobot sampel 1 A = 2,5023 g – absorbannya = 0,2843
Bobot sampel 1 B = 2,5010 g - absorbannya = 0,2722
Bobot sampel 2 A = 2,4973 g - absorbannya = 0,2921
Bobot sampel 2 B = 2,5041 g – absorbannya = 0,2708
Bobot sampel 3 A = 2,5022 g – absorbannya = 0,2830
Bobot sampel 3 B = 2,4942 g – absornannya = 0,2776
Bobot sampel 4 A = 2,5054 g – absorbannya = 0,2801
Bobot sampel 4 B = 2,5003 g – absorbannya = 0,2702
Bobot sampel 5 A = 2,5108 g – absorbannya = 0,2734
Bobot sampel 5 B = 2,5028 g – absorbannya = 0,2741
Pengenceran = (100/2)x 25 = 1250
Bobot sampel 6 A = 2,5029 g – absorbannya = 0,2879
Bobot sampel 6 B = 2,5056 g – absorbannya = 0,2694
Bobot sampel 7 A = 2,4982 g – absorbannya = 0,2784
Bobot sampel 7 B = 2,4998 g – absorbannya = 0,2696
Bobot sampel 8 A = 2,5057 g – absorbannya = 0,2896
Bobot sampel 8 B = 2,5000 g – absorbannya = 0,2674
Bobot sampel 9 A = 2,5062 g – absorbannya = 0,2856
Bobot sampel 9 B = 2,5041 g – absorbannya = 0,2752
Bobot sampel 10 A = 2,5006 g – absorbannya = 0,2674
Bobot sampel 10 B = 2,5004 g – absorbannya = 0,2803
Persamaan kurva kalibrasi : y = 0,0299x+0,0371
Absorban blanko = 0
Sampel 1 A :
Csp x F
Kadar kalsium (mg/100g) = ---------------
10 x w
Csp (X) = (0,2843 – 0,0371)/0,0299 = 8,267559
8,267559 x 1250
Kadar kalsium (mg/100g) = --------------------------------------------
10 x 2,5023
Abdul
Rohman; Sumantri, 2007, “ Analisis
Makanan, Yogjakarta.UGM Press,
BSN, 2005. SNI 01-7111.1-2005. MP-ASI