Dokumen tersebut menjelaskan prosedur analisis kadar kalsium pada susu dengan metode titrimetri kompleksometri dan metode absorpsi atom serapan (AAS). Metode titrimetri melibatkan titrasi sampel susu dengan larutan EDTA yang dibakukan sebagai titran menggunakan indikator warna. Metode AAS melibatkan pembuatan kurva kalibrasi, penimbangan dan pembakaran sampel, larutan dalam asam nitrat, dan pengukuran ser
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur analisis kadar kalsium pada susu dengan metode titrimetri kompleksometri dan metode absorpsi atom serapan (AAS). Metode titrimetri melibatkan titrasi sampel susu dengan larutan EDTA yang dibakukan sebagai titran menggunakan indikator warna. Metode AAS melibatkan pembuatan kurva kalibrasi, penimbangan dan pembakaran sampel, larutan dalam asam nitrat, dan pengukuran ser
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur analisis kadar kalsium pada susu dengan metode titrimetri kompleksometri dan metode absorpsi atom serapan (AAS). Metode titrimetri melibatkan titrasi sampel susu dengan larutan EDTA yang dibakukan sebagai titran menggunakan indikator warna. Metode AAS melibatkan pembuatan kurva kalibrasi, penimbangan dan pembakaran sampel, larutan dalam asam nitrat, dan pengukuran ser
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur analisis kadar kalsium pada susu dengan metode titrimetri kompleksometri dan metode absorpsi atom serapan (AAS). Metode titrimetri melibatkan titrasi sampel susu dengan larutan EDTA yang dibakukan sebagai titran menggunakan indikator warna. Metode AAS melibatkan pembuatan kurva kalibrasi, penimbangan dan pembakaran sampel, larutan dalam asam nitrat, dan pengukuran ser
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3
JAWABAN
1. Paramater yang dianalisa untuk analisa proksimat (untuk kalsium)
Untuk analisa proksimat dianalisa menggunakan parameter kadar kalsium pada susu dengan menggunakan metode analisa secara kuantitatif dapat dilakukan dengan dua cara. Yaitu, dengan menggunakan AAS atau menggunakan metode titrimetri yang lebih sederhana dan memiliki presisi yang cukup baik. Metode titrimetri yang digunakan adalah titrasi kompleksometri atau kelatometri.
2. Prosedur dan metode analisa proksimat
a. Dengan metode titrasi kompleksometri Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timbangan analitik, indikator universal pH, buret, statif, erlenmeyer, labu ukur dan pipet volumetrik. Sampel yang digunakan adalah susu segar. Bahan kimia yang digunakan adalah Na2EDTA·2H2O, ZnSO4·7H2O, indikator eriochrome black T, NH4OH, NH4OH, CaCl2·2H2O, indikator muraksid, NaOH dan NaCl. Bahan kimia lain yang digunakan adalah aquabides.
Prosedur analisis kalsium
Pembakuan larutan Na2EDTA Dilakukan dengan mentitrasi 220 mg ZnSO4. 7H2O yang telah ditambahkan 25 mL aquabides dan 5 mL buffer amonium klorida pH 10. Penambahan indikator Eriochrome Black T (EBT) 1% (b/b) sebanyak 50 mg dilakukan pada saat titrasi dimulai. Titik akhir titrasi ditandai perubahan warna dari merah keunguan menjadi biru. Pembakuan larutan Na 2EDTA dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Penentuan molaritas dari Na2EDTA mengikuti persamaan berikut : M = ( m / Mr ) x (1 / V ) Keterangan: M = Molaritas Na2EDTA (M) M = Massa ZnSO4· 7H2O (mg) Mr= Massa molekul relatif ZnSO4· 7H2O V = Volume Na2EDTA (mL) - Titrasi sampel Sebanyak 4 mL sampel susu segar dipipet ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 100 mL aquabides. pH larutan yang akan dititrasi diatur hingga pH 12-13 dengan menambahkan NaOH 2 N. Penambahan 50 mg indikator mureksid 0,2% (b/b) dilakukan pada saat titrasi akan dimulai. Titrasi dilakukan dengan larutan Na2EDTA 0,050 M yang sudah dibakukan. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna dari merah muda menjadi ungu. Penentuan kadar kalsium akan dijelaskan pada no 3.
b. Dengan metode AAS
Alat dan bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu ukur, kertas saring, neraca analitik, incubator, waterbath, disc mill, AAS dan buret. Untuk sampel menggunakan susu segar. Bahan yang digunakan adalah HNO3 10mL, aquades 25 mL.
Pembuatan kurva kalibrasi
- Larutan baku kalsium (konsentrasi 1000 μg/ml) dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan aquabidest (konsentrasi 20 μg/ml). - Larutan untuk kurva kalibrasi kalsium dibuat dengan memipet (1,25; 2,5; 3,75; 5,0; dan 6,25) ml larutan baku 20 μg/ml. - Masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan aquabidest (larutan ini mengandung (1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan 5,0) μg/ml. - Diukur absorbansi pada panjang gelombang 422 nm - 423 nm dengan nyala udara-asetilen.
Penentuan kadar kalsium menggunakan AAS
Sampel ditimbang 5 g didalam krus porselen. Kemudian diarangkan dengan hot plate dan dinginkan dengan desikator selama 30 menit Sampel kering dimasukkan kedalam tanur pada suhu 5500 C selama 3 jam kemudian dibiarkan mendingin dalam desikator. Sampel yang telah menjadi abu larutkan dengan aquadest dengan HNO3 1:1 sebanyak 10 ml, kemudian dipanaskan hingga volume 5 ml. Campuran tersebut kemudian disaring sehingga didapatkan filtrat pada labu ukur 25 ml. Filtrat hasil penyaringan ditambahkan akuades hingga batas ukur, Sampel diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom yang telah dikondisikan dan di atur metodenya dimana penetapan kadar kalsium dilakukan pada panjang gelombang 422 nm – 423 nm dengan nyala udara-asetilen. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalsium.
3. Cara perhitungan analisa proksimat
Dengan metode tirasi kompleksometri Penentuan kadar kalsoum pada susu segar mengikuti dengan hasil titrasi. Dengan persamaan berikut:
Kadar kalsium (mg/100 mL) = ( M x V1 x 40,08 x 100 ) / V2
Keterangan: M = Molaritas Na2EDTA (M) V1 = Volume Na2EDTA (mL) V2 = Volume sampel (mL)
Dengan metode AAS
Penentuan konsentrasi kalsium pada susu menggunakan metode AAS ditentukan berdasarkan persamaan regresi dari kurva kalibrasi. Data yang diperoleh dari hasil penentuan kadar kalsium menggunakan persamaan berikut
Kadar Kalsium (μg/g) =
Konsentrasi (μg/mL) x Volume (mL) x Faktor pengenceran) Berat sampel (g)