Makalah Akuntansi Kelompok 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Melakukan pencatatan terhadap penjualan surat-surat


berharga & Menyajikan pencatatan terhadap penerimaan
dividen
Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2

Disusun Oleh :
 FAHIRA AMELIA (2105092062)
 AMANDA TAMBUNAN (2105092075)

Dosen Pengampu : Drs. Indra Fauzi

ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Melakukan pencatatan terhadap
penjualan surat-surat berharga & Menyajikan pencatatan terhadap penerimaan dividen"
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Indra Fauzi selaku dosen
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2 yang telah memberikan kesempatan untuk mengerjakan
makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini . Makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran Akuntansi 2
terkhusus melakukan pencatatan terhadap penjualan surat-surat berharga dan menyajikan
pencatatan terhadap penawaran dividen.

Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah
ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya telekomunikasi dizaman yang
modern ini.

Medan, 20 January 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................... i
Daftar Isi ...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................... 1
1.3. Tujuan............................................................................................ 2
1.4. Metode Penulisan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 3
2.1. Manfaat Surat Berharga............................................................... 3
2.2. Ciri-Ciri Surat Berharga............................................................... 3
2.3. Menerbitkan Surat Berharga........................................................ 3
2.4. Jenis-Jenis Surat Berharga........................................................... 4
2.5. Melakukan Pencatatan Surat Berharga...................................... 6
2.6. Jenis-Jenis Dividen......................................................................... 8
2.7. Rumus Menghitung Dividen......................................................... 9
2.8. Studi Kasus Pencatatan Berharga dan
Pencatatan Terhadap Penerimaan Dividen........................................ 11
2.9. Contoh Soal Pencatatan Berharga dan
Pencatatan Terhadap Penerimaan Dividen........................................ 12

BAB III PENUTUP............................................................................... 13


3.1. Kesimpulan .................................................................................... 13

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Surat berharga disebut juga sekuritas atau efek merupakan bentuk penanaman sementara dalam rangka
pemanfaatan dana yang belum digunakan, mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan segera,
dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan usaha
bank, dan tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain. Surat berharga yang biasa diperjualbelikan
oleh bank terdiri atas surat pengakuan utang wesel, sertifikat Bank Indonesia, obligasi, sekuritas kredit, atau
setiap derivative dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk
yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang.

Surat berharga ini sering dimanfaatkan untuk alat pembayaran dalam kegiatan transaksi perdagangan
modern, khususnya pada kalangan pengusaha. Banyak diantara para pengusaha yang memanfaatkan surat
berharga ini sebagai alat bayar transaksi perdagangan karena dinilai lebih praktis, aman, dan juga
memiliki prestige tersendiri. Selain mampu memudahkan berbagai kegiatan transaksi, surat berharga juga
berguna sebagai surat legitimasi karena surat berharga adalah panduan untuk para pemegang surat yang
dinilai sebagai pihak yang mampu melakukan ataupun memiliki suatu hak tertentu.

Dividen atau dividend dalam akuntansi merupakan istilah yang merujuk pada pembagian keuntungan
perusahaan kepada para pemegang saham dalam periode tertentu. Oleh karenanya, besaran dividen yang
didapatkan tiap investor akan berbeda-beda, tergantung seberapa besar jumlah saham yang dimiliki masing-
masing investor. Perusahaan biasanya mengumumkan jumlah dividen per saham (DPS) yang akan dibagikan
kepada para pemegang saham.

Dividen pada umumnya dibagikan tiap tahun karena berasal dari laba tahunan (payout ratio). Namun,
perusahaan tidak wajib membagikan dividen karena ada kalanya laba yang dihasilkan perusahaan akan
dialokasikan sebagai cadangan atau modal kerja tambahan. Dividen yang dibagikan perusahaan tidak harus
berupa cash, sebab ada juga dividen yang dibagikan dalam bentuk kepemilikan saham (stocks) yang
dikeluarkan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini maka masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa saja manfaat surat berharga?
2. Apa saja ciri-ciri surat berharga?
3. Bagaimana cara menerbitkan surat berharga?

1
4. Apa saja jenis-jenis surat berharga?
5. Bagaimana melakukan pencatatan surat berharga?
6. Apa saja jenis-jenis dividen?
7. Bagaimana bentuk rumus menghitung dividen?
8. Membahas studi kasus pencatatan surat berharga dan pencatatan terhadap penerimaan dividen
9. Contoh soal pencatatan surat berharga dan pencatatan terhadap penerimaan dividen

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa-apa saja manfaat dari surat berharga
2. Untuk mengetahui dan memahami apa-apa saja ciri-ciri dari surat berharga
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara menerbitkan surat berharga
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis surat berharga
5. Untuk mengetahui dan memahami cara melakukan pencatatan surat berharga
6. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis dividen
7. Untuk mengetahui dan memahami bentuk rumus menghitung dividen
8. Untuk mengetahui dan memahami studi kasus pencatatan surat berharga dan pencatatan terhadap
penerimaan dividen
9. Untuk mengetahui dan memahami contoh soal pencatatan surat berharga dan pencatatan terhadap
penerimaan dividen

1.4. Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini , penulis menggunakan metode penjabaran materi, adapun teknik yang
digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari dari Browsing Internet dan sumber lain untuk
mendapatkan data pembuatan makalah ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Manfaat Surat Berharga


Manfaat Surat Berharga
Fungsi dan manfaat yang terkandung di dalam surat berharga bisa dilihat dari dua sisi,sisi yuridis dan
juga sisi fungsinya.
 Secara Yuridis
Dilihat dari sisi yuridisnya, surat berharga bermanfaat sebagai alat pembayaran, alat pemindahan hak
tagih karena sudah diperjual belikan, dan juga sebagai surat legitimasi atau surat bukti tagih yang
sah.
 Secara Fungsinya
Sedangkan jika dilihat berdasarkan fungsinya, maka surat berharga memiliki fungsi sebagai surat
yang memiliki sifat hukum kebendaan, surat tanda keanggotaan dari suatu persekutuan,  dan juga surat
tagihan utang.

2.2. Ciri-Ciri Surat Berharga


Pada umumnya, surat berharga memiliki kesamaan, ciri-ciri, dan persyaratan tertentu. Ciri-ciri tersebut
adalah berbentuk dokumen tertulis, harus memiliki nama, terdapat beberapa tanda tangan dari pihak
terkait, berisi perintah atau janji tanpa syarat, terdapat nama orang yang membayar, dan terdapat
keterangan waktu pembayaran yang harus dilakukan.

2.3. Menerbitkan Surat Berharga


Untuk menerbitkan suatu surat berharga, Anda memiliki dua cara. Pertama, Anda bisa langsung
menerbitkannya secara langsung kepada pihak investor jangka panjang seperti pada lembaga keuangan.
Pada umumnya, proses penerbitan langsung ini akan dilakukan oleh lembaga keuangan yang
mempunyai kebutuhan tetap atas pinjaman dana yang nilainya cukup besar dan memilih
menerbitkannya langsung agar lebih ekonomis dibandingkan dengan memanfaatkan suatu pialang
investasi.

Di Amerika, para perusahaan yang melakukan penerbitan surat berharga komersial secara langsung
mampu menghemat hingga 3 basis poin per tahunnya. Dan di luar Amerika, imbalan jasa pialang
investasi ini akan jauh lebih murah. Kedua, menerbitkan secara tidak langsung dengan menjualnya
kepada pialang dan pialang yang akan menjual nya ke pasar uang.

3
Bursa perdagangan surat berharga yang komersial ini akan mengikutsertakan berbagai perusahaan
pialang besar dan anak perusahaan bank yang mana diantara banyak adalah pialang pada pasar
keuangan Amerika Serikat.

2.4. Jenis-Jenis Surat Berharga


1. Jenis Surat Berharga Berharga Berdasarkan KUHD

 Wesel
Pengertian surat berharga jenis wesel adalah surat berharga yang didalamnya terdapat kata wesel dan
memiliki kandungan perintah untuk melakukan pembayaran sesuai syarat yang sudah ditetapkan
dalam KUHD.

 Cek
Pengertian surat berharga jenis cek adalah suatu surat yang di dalamnya terdapat kata cek dan
dikeluarkan pada tanggal dan tempat tertentu serta memiliki perintah tanpa syarat dari pihak nasabah
kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang sudah tertulis di dalamnya atau kepada pihak
pembawa cek tersebut.

 Surat Sanggup atau Promes


Pengertian surat berharga jenis surat sanggup adalah surat kontrak yang didalamnya terdapat janji
yang detail dari suatu pihak atau pembayar guna membayarkan sejumlah uangnya kepada pihak lain.
Kewajiban ini bisa timbul karena adanya kewajiban pelunasan atas suatu utang. Surat sanggup ini
memiliki jatuh tempo paling lama satu tahun, sehingga dinilai sebagai salah satu instrumen investasi
jangka pendek.

 Kwitansi dan Promes Atas Tunjuk


Pengertian surat berharga jenis kwitansi dan promes atas tunjuk merupakan surat yang sudah
diberikan tanggal dan juga dikeluarkan oleh sang penandatangan kepada orang lain untuk
membayarkan sejumlah uang yang sebelumnya sudah ditentukan di dalamnya kepada penunjuk pada
waktu yang sudah tertulis.
Sifat yang terkandung di dalam promes atas tunjung adalah siapa saja yang memegang surat tersebut
dan setiap saat menunjukannya kepada yang bertandatangan, maka dia akan mendapatkan hak
pembayaran.

4
2. Jenis Surat Berharga Di Luar KUHD

 Bilyet Giro
Pengertian surat berharga jenis bilyet giro adalah salah satu jenis surat perintah nasabah yang
sebelumnya sudah diberikan standarisasi bentuk kepada bank penyimpan dana untuk
memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan ke rekening pihak yang namanya
sudah tertulis di dalam bilyet giro tersebut pada bank yang sama atau bank yang berbeda.

 Commercial Paper
Pengertian surat berharga jenis commercial paper adalah salah satu instrumen utang jangka pendek
tanpa adanya jaminan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan bukan bank, lalu diperjualbelikan
melalui bank atau suatu perusahaan efek dengan jangka waktu pendek dan sistem diskonto.

 Surat Saham
Pengertian surat berharga jenis surat saham adalah surat berharga yang dijadikan sebagai bukti
penyertaan modal dalam suatu perusahaan perseroan yang dibuktikan dengan surat saham sebagai
suatu surat resmi yang di dalamnya berisi bahwa pemegang saham adalah orang atau badan hukum
yang memiliki hak atas dividen, hak suara, dan hak lainnya.

 Obligasi
Pengertian surat berharga jenis obligasi adalah jenis sertifikat bukti utang yang dikeluarkan oleh
suatu perusahaan atau badan pemerintah sebagai pihak yang nantinya akan berhutang dan berjanji
untuk membayarnya dengan bunga dan pokok utang dalam kurun waktu tertentu kepada pemilik
obligasi.

 Delivery Order
Pengertian surat berharga jenis delivery order adalah suatu bentuk dokumen yang memiliki fungsi
sebagai surat pengantar atas suatu barang yang di dalamnya tercantum dan ditujukan kepada pembeli
atau penerima yang sudah ditentukan oleh pembeli serta dilindungi hukum legalitas yang dibutuhkan
di jalan raya, mulai dari mereka keluar perusahaan hingga tiba di wilayah pembeli.

 Surat Utang Negara (SUN)


Pengertian surat berharga jenis jenis Surat Utang Negara adalah salah satu bentuk surat utang
berharga negara yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah. Surat utang negara ini merupakan suatu

5
surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah ataupun dalam valuta asing yang dijamin dengan
suatu pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah negara sesuai dengan masa berlakunya surat
tersebut.

2.5. Melakukan Pencatatan Surat Berharga


Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi
Surat berharga – Obligasi PT Baruna Rp. 510.000,00
Pendapatan bunga 15.000,00
Kas Rp. 525.000,00
Perhitungan
Harga perolehan obligasi :
Harga kurs 101 x Rp. 500.000,00 = Rp. 505.000,00
100
Porvisi dan materai
5.000,00 Rp. 510.000,00

Contoh Pencatatan Transaksi Pembelian Saham

Tanggal 12 Mei 2013 , PT Serba Indah membeli 5.000 saham PT. Asia Raya dengan nominal Rp.
10.000 per lembar, provisi dan biaya lainnya Rp. 600.000

Harga perolehan saham dihitung sbb :

Harga kurs, 5.000 lbr saham x Rp. 11.000 Rp. 55.000.000,00

Ditambah

Provisi dan biaya lainnya Rp. 600.000,00

Harga perolehan Rp.55.600.000,00

Harga perolehan tiap lembar saham

Rp. 55.600.000,00 = Rp. 11.120

5.000

Berdasarkan perhitungan diatas jurnal untuk mencatat pembelian saham sbb :

Juli 12’13 Surat berharga Rp. 55.600.000,00

Kas Rp. 55.600.000,00

6
Pencatatan Penjualan Saham
Pada waktu penjualan saham akun surat berharga akan dikredit dengan harga jual. Yang dimaksud
dengan harga jual adalah harga kurs jual dikurangi dengan semua biaya yang terjadi pada saat
penjualan berupa provisi, materai dan lain-lain.
Yang perlu diperhatikan dalam penjualan saham adalah rugi atau laba atas penjalan saham. Jika
harga jualnya lebih tinggi dari harga perolehannya maka dalam penjualan tersebut akan diperoleh
laba yang akn dicatat dalam akun laba penjualan surat berharga sebelah kredit, sebaliknya jika harga
jual lebih rendah dari harga perolehan maka akun terjadi rugi dan akan dicatat dalam akun rugi
penjualan saham sebelah debet.

Contoh Pencatatan Transaksi Penjualan Saham


Tanggal 20 September 2013 , PT Serba Indah ( pada contoh diatas ) menjual 3.000 lembar saham PT.
Asia Raya yang dibeli 12 Mei 2013 . Harga jual tiap lembar Rp. 12.500,00 provisi dan biaya lainnya
Rp. 400.000,00
Laba rugi dari penjualan saham diatas, dihitung sebagai berikut :

Harga kurs, 3000 x Rp. 12.500,00 Rp. 37.500.000,00

Provisi dan biaya lainya ( Rp. 400.000,00 )

Hasil penjualan bersih Rp. 37.100.000,00

Harga perolehan saham yang dijual

3.000 lbr x Rp. 11.120,00 Rp. 33.360.000,00 (-)

Laba penjualan surat berharga Rp. 3.740.000,00

Berdasarkan perhitungan diatas jurnal untuk mencatat penjualan saham sbb :

Sept 20’13 Kas Rp. 37.100.000,00

Surat Berharga Rp. 33.360.000,00

Laba Penjualan Surat Berharga Rp. 3.740.000,00

7
2.6. Jenis-Jenis Dividen

Jenis-Jenis Deviden :
 Dividen Tunai
Dividen Tunai adalah pembagian hasil secara tunai. Terkadang perusahaan membayar dividen 2
sampai 4 kali untuk membayar dividen dalam setahun. Dana dari pembayaran dividen tunai ini
diambilkan dari laba ditahan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga secara otomatis laba ditahan
dan kas perusahaan akan berkurang.

 Dividen Saham
Pembagian hasil yang dilakukan dalam bentuk saham. Jika perusahaan membagikan dividen jenis
ini, maka jumlah saham yang dimiliki pemilik akan bertambah. Pembagian dividen saham ini tidak
mengubah kapitalisasi pasar karena cara pembagiannya mirip seperti stock split di mana pembayaran
dividen saham dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai dari tiap-
tiap saham.

 Dividen Properti
Merupakan pembayaran dividen melalui asset / aktiva selain kas. Ini dilakukan oleh perusahaan
karena perusahaan terkadang mengalami kekurangan kas untuk membayar dividen tunai. Metode ini
jarang dilakukan karena selain rumit, cara ini juga tidak begitu disukai oleh pemegang saham.

 Dividen Skrip
Dengan menggunakan metode ini, dividen dibayarkan dengan cara penulisan surat janji hutang
perusahaan kepada pemegang saham. Penulisan didalamnya menyatakan untuk pelunasan atau
pembayaran hutang yang sudah dijanjikan dengan menggunakan waktu yang sudah
dijanjikan. Dengan dikeluarkannya dividen skrip ini, secara otomatis perusahaan mengakui adanya
hutang baru, dan hutang ini juga perlu dicatat di neraca. Dan juga, dividen jenis ini biasanya juga
dikenai bunga, sehingga perusahaan juga harus membayar bunga hingga hutang tersebut dibayarkan
kepada pemegang saham.

8
 Dividen Likuidaso
Dividen likuidasi adalah sama dengan pengembalian modal dari perusahaan kepada pemilik saham.
Pada masa kebangkrutan memang sudah keharusan dari perusahaan untuk mengembalikan saham
modal yang diberikan oleh pemberi saham. Dengan mengembalikannya saham modal perusahaan,
perusahaan tidak akan lagi mempunyai utang dan permasalahan di belakangnya.

2.7. Rumus Menghitung Deviden


Tiga komponen dalam rumus perhitungan dividen.

Ketiga komponen tersebut mencakup Laba Bersih Perusahaan, Dividend Payout Ratio (DPR), dan
jumlah saham yang beredar (untuk perusahaan yang tidak go public).

Rumus Menghitung Dividen

DIVIDEN TOTAL(= Laba Bersih × DPR ( % )

Setelah mendapatkan besaran dividen secara keseluruhan, barulah dapat menghitung besaran dividen
per saham dengan rumus berikut:

DIVIDEN PER SAHAM = TOTAL DIVIDEN : SAHAM YANG BEREDAR

9
2.8. Studi Kasus Pencatatan Berharga dan Pencatatan Terhadap Penerimaan Dividen
Pencatatan Berharga :
Diketahui PT Pohon Cemara Menggunakan Wesel 90 hari di tanggal 1 Desember 2018, serta bunga
sebesar 12% pertahun guna menyelesaikan piutangnya yang mempunyai saldo sebesar 4 juta rupiah.
Jika periode akuntansinya berakhir di tanggal 31 Desember, maka pemegang wesel akan mencatat
jurnal wesel tagihnya seperti berikut ini:
Pada tanggal 1 dan tanggal 31 Desember 2018, PT Pohon Cemara membuat ayat jurnal seperti berikut
ini:

Sedangkan di tanggal 1 Maret 2019, perusahaan membuat jurnalnya seperti gambar berikut ini:

Akun pendapatan bunga akan ditutup pada tiap akhir periode akuntansi. Jumlah pendapatan bunga pun
umumnya dilaporkan dalam pendapatan lainnya di dalam laporan laba rugi.

Pencatatan terhadap penerimaan dividen :

10
Pada 16 Agustus 2021, perusahaan B mengumumkan besaran pembagian dividen tunai per saham adalah

sebesar Rp200. Nilai nominal dari perusahaan B adalah Rp100.000.000.

Contoh Pencatatan Dividen Tunai

Dengan demikian, pencatatan dalam ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

TGL AKUN DEBIT KREDIT

16/8/2 Rp2.000.000.00
Dividen Kas
1 0  

Utang Rp2.000.000.00
  Dividen   0

Akun Dividen Kas dicatat sebagai debit sebesar Rp2.000.000.000 yang dihasilkan dari perkalian Rp200

dengan Rp100.000.000. Kemudian, dimasukkan juga akun Utang Dividen di sisi kredit dengan jumlah yang

sama besar.

11
2.9. Contoh Soal Pencatatan Berharga dan Pencatatan Terhadap Penerimaan Dividen

1. Penerbitkan obligasi jangka panjang terjadi pada CV Staff Accounting yang menyetujui obligasi

sebesar Rp 468.250.000 dengan bunga 8% per tahun. Perusahaan membayarkan hutang obligasi setiap 6

bulan sekali. Bagaimana jurnal pelunasan hutang obligasi beserta bunganya?

Tanggal Keterangan Debit Kredit


01/09/2021 Kas Rp 468.250.000
Hutang Obligasi Rp 468.250.000
(jurnal penerimaan pinjaman jangka panjang)
28/02/2022 Hutang obligasi Rp 468.250.000
Beban bunga Rp 18.730.000
Kas Rp 486.980.000
(jurnal pelunasan obligasi pada saat jatuh
tempo)
PT Rafinternet yang melakukan pinjaman sebesar Rp 50.000.000 tertanggal 1 oktober 2020.

2. Pinjaman tersebut dilunasi dengan mengeluarkan surat promes berbunga 12% dalam jangka waktu 4
bulan. Bagaimana cara mencatat transaksi berkaitan dengan wesel berbayar tersebut?
Jurnal Mencatat Penerimaan Kas dari Penarikan Wesel

 Tanggal Keterangan  Debit  Kredit 


1 Oktober 2020  Kas Rp 50.000.000
   Utang Wesel    Rp 50.000.000 

Jurnal Mencatat Beban Bunga Wesel Berbunga

 Tanggal Keterangan  Debit  Kredit 


31 Desember Beban Bunga Rp 1.500.000
2020     Utang Bunga  Rp 1.500.000

12
Perhitungan pembagian saham
1. Suatu perusahaan memiliki saham beredar sebanyak 30.000.000 lembar per saham yang mencetak laba
bersih sebesar Rp3.000.000.000. Kebijakan pembagian dividen perusahaan tersebut adalah sebesar 30%
dari laba bersih.

Berdasarkan keterangan tersebut, maka perhitungan dividennya adalah:

Dividen total= Laba bersih x DPR (%)

Dividen total= Rp3.000.000.000 x 30%

Dividen total= Rp900.000.000

Besaran pembagian dividen ialah :

Dividen per saham= Laba total: saham yang beredar

Dividen per saham= Rp900.000.000: 30.000.000

Dividen per saham= Rp30/lembar saham

2. Dalam sebuah rapat pemegang saham PT Maju Jaya diumumkan bahwa laba pada periode tersebut
adalah sebesar 2 miliar rupiah. Di saat itu juga ditentukan bahwa Dividen Payout Ratio yang mereka
miliki sebesar 20%. Diketahui juga bahwa dahulu perusahaan tersebut mengeluarkan saham sebanyak 2
juta lembar.

Berapakah dividen per share PT Maju Jaya?

Diketahui sebagai berikut:

Laba Net: Rp2.000.000.000

Rasio Pembayaran Dividen: 20%

Jumlah Lembar Saham: 2.000.000

Penghitungan DPS:

Jumlah Dividen yang Dibayarkan (Seluruh Nilai Dividen): Rp2.000.000.000 X 20% = Rp400.000.000

DPS: Rp 400.000.000/2.000.000 = Rp200

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dividen per share PT Maju Jaya adalah sebesar Rp200 per
lembar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Surat berharga ini sering dimanfaatkan untuk alat pembayaran dalam kegiatan transaksi perdagangan modern,
khususnya pada kalangan pengusaha. Banyak diantara para pengusaha yang memanfaatkan surat berharga ini sebagai
alat bayar transaksi perdagangan karena dinilai lebih praktis, aman, dan juga memiliki  prestige tersendiri. Selain
mampu memudahkan berbagai kegiatan transaksi, surat berharga juga berguna sebagai surat legitimasi karena surat
berharga adalah panduan untuk para pemegang surat yang dinilai sebagai pihak yang mampu melakukan ataupun
memiliki suatu hak tertentu.
Setelah mengetahui arti dividen yang merupakan keuntungan dari berinvestasi, Anda bisa menggunakan
reksadana sebagai salah satu jenis investasi. Reksadana menawarkan keuntungan sebagai salah satu opsi
dalam memperkuat kondisi finansial Anda.

Kemudahan lainnya yang ditawarkan oleh reksadana adalah pemahamannya yang mudah dimengerti,
sehingga cocok untuk menarik investor pemula yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang reksadana. Jenis
reksadana yang beragam juga menambah opsi pagi para investor untuk melakukan investasi sesuai dengan
keinginan masing-masing.

Sebagai pengenalan, reksadana adalah sebuah produk investasi dalam bentuk kumpulan dana yang dikelola
sebagai modal investasi untuk dikonversikan ke dalam berbagai jenis produk. Berbagai jenis produk ini juga
dikenal sebagai jenis reksadana, di antaranya meliputi saham, obligasi, serta produk keuangan dan investasi
lainnya.

14

Anda mungkin juga menyukai