Alika Widhiana Mido

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 30

SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG

FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
BAB I
DESKRIPSI BANGUNAN

Nama : ALIKA WIDHIANA MIDO


NRP : 222019047
1.1 Data Bangunan
Bahan yang dipakai untuk struktur gedung ini adalah beton bertulang dengan pemikul
momen khusus, dengan data sebagai berikut :
1. Fungsi gedung : Daycare (4 lantai)
2. Lokasi : Medan
3. Jenis tanah : Lunak
4. Keterangan denah dan potongan : H1 = 4m (Tinggi Lantai Dasar)
H2 = 3,7m (Tingg Lantai 1-4)
5. Mutu material : fc’ = 28 Mpa [32 – R]
fy = 420 Mpa
fys = 280 Mpa
6. Dinding : Bata merah

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 1


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
1.2 Gambar denah yang direncanakan

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 2


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 3


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

BAB II
PEMBEBANAN

2.1 Deskripsi Lokasi dan Kondisi Tanah di Bawah Bangunan


Lokasi dan kondisi tanag di bawah bangunan diuraikan sebagai berikut :
1. Bagunan terdiri dari 4 lantai, termasuk atap;
2. Fungsi bangunan sebagai Daycare;
3. Lokasi gedung berada di daerah Medan dengan kondisi tanah lunak;
4. Kategori resiko bangunan
Pasal 4.1 SNI 1726-2019 (Table 3 – Kategori risiko bangunan gedung dan nongedung
untuk beban gempa), bangunan Daycare termasuk kategori resiko III

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 4


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

5. Factor keamanan gempa


Pasal 4.1 SNI 1726-2019 (Tabel 4 – Faktor keutamaan gempa), memiliki nilai Ie = 1,25

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 5


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

6. SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus)

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 6


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
7. Parameter Respon Spectra Percepatan pada Periode Pendek (Ss)

Pada peta Kota Medan diperoleh nilai Ss sebesar 0,6-0,7g


Dipilih nilai 0,7g
Gambar Ss Gempa Maksimum yang Dipertimbangkan Risiko tertaget (MCER), kelas
situs SE (Tanah Lunak)

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 7


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
8. Parameter Respon Spectrum Percepatan Pada Periode 0,2 detik (S1)

Pada peta Kota Medan diperoleh nilai S1 sebesar 0,3-0,4g


Dipilih nilai 0,4g

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 8


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
9. Koefisien Situs, (Fa)
Nilai Fa untuk Ss = 0,7 adalah 1,38 (diperoleh dari interpolasi linear)

10. Koefisien Situs, Fv


Nilai Fv untuk S1 = 0,4g adalah 2,4

11. Parameter Respon Spectrum Percepatan Desain


➢ Untuk periode pendek
𝑆𝑀𝑎 = 𝐹𝐴 × 𝑆𝑆
= 1,38× 0,7
= 0,966

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 9


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
➢ Untuk periode 1 detik
𝑆𝑀1 = 𝐹𝑉 × 𝑆1
=2,4 × 0,4
= 0,96
a. Untuk periode pendek desain
2
𝑆𝐷𝑆 = 𝑆
3 𝑀𝑎
2
= × 0,966
3
= 0,644
b. Untuk periode 1 detik desain
2
𝑆𝐷1 = 𝑆
3 𝑀1
2
= × 0,96
3
= 0,64
12. Kombinasi pembebanan sesauidengan SNI 1726-2019
SDs telah didapatkan sebelumnya senilai 0,644 g.

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 10


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
Dengan nilai parameter respon percepatan pada periode 1 detik, SD1 = 0,64g

Jadi, karena kategori desain memiliki desain seismic D, maka 𝜌 = 1,3

2.2 Data pembebanan


Pembebanan yang dilakukan pada struktur gedung adalah beban raviti dan beban gempa.
Daya pembebanan yang digunakan berdasarkan ketentuan SNI 1726-2019.
a. Beban gravitasi
Beban gravitasi terdapat 3 macam, yaitu ;
1. Beban mati
Beban mati pada struktur gedung berupa beban mati balok, beban mati pelat dan
beban mati kolom beton bertulang dengan nilai berat isi sebesar 2400 kg/m3.
2. Beban mati tambahan
Beban mati tambahan pad struktur gedung diuraikan perlantai. Sebagai berikut :
Berdasarkan SNI 1726-2019.
1) Beban mati tambahan pada pelat lantai dasar :
• Plesteran keramik direncanakan = 21 kg/m²
• Berat lantai keramik = 24 kg/m²
• Berat platfond dan rangka = 18 kg/m²
• Mechanical and electrical = 20 kg/m²
• berat dinding bata merah = 100 kg/m²
2) Berat mati tambahan pada pelat lantai 1-3
• Plesteran keramik direncanakan = 21 kg/m²
• Berat lantai keramik = 24 kg/m²
• Berat platfond dan rangka = 18 kg/m²

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 11


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
• Mechanical and electrical = 20 kg/m²
• Berat dinding bata merah =100 kg/m²
3) Berat mati tambahan pada pelat lantai 4
• Berat planfond dan rangka = 12 kg/m²
• Mechanical and electrical = 200 kg/m²
3. Beban hidup
Berdasarkan pada SNI 1727-2020, beban hidup yang digunakan sebesar 287
kg/m2 untuk lantai dasar dan lantai 1-3. Untuk beban hidup pada lantai 4 yang
berfungsi sebagai atap, memiliki beban hidup sebesar 287 kg/m2. Beban yang
digunakan

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 12


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

*Asumsi : Daycare menggunakan beban sekolah

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 13


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 14


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

4. Beban Gempa
Penjelasan mengenai beban gempa pada struktur gedung yang diatur lebih jelas
dalam SNI 1726-2012 dijadikan referensi dalam membangun struktur gedung
ditunjukkan sebagai berikut :
a. Beban Gempa Rencana adalah nilai beban gempa yang peluang dilampauinya
dalam rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 2 persen atau nilai beban
gempa yang perioda ulangnya adalah 500 tahun.
b. Nilai Beban Gempa Nominal ditentukan oleh tiga hal, yaitu oleh besarnya
Gempa Rencana, oleh tingkat daktilitas yang dimiliki struktur yang terkait, dan
oleh tahanan lebih yang terkandung di dalam struktur tersebut. Menurut Standar
ini, tingkat daktilitas struktur bangunan gedung dapat ditetapkan sesuai dengan

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 15


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
kebutuhan, sedangkan faktor tahanan lebih dari f1 untuk struktur bangunan
gedung secara umum nilainya sekitar 1,6. Dengan demikian, Beban Gempa
Nominal adalah beban akibat pengaruh Gempa Rencana yang direduksi dengan
faktor daktilitas struktur dan faktor tahanan lebih f1.
c. Beban Gempa Sedang adalah nilai beban gempa yang peluang dilampauinya
dalam rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 50 persen atau nilai beban
gempa yang perioda ulangnya adalah 75 tahun. Akibat Beban Gempa Sedang
tersebut struktur bangunan gedung tidak boleh mengalami kerusakan struktural
namun dapat mengalami kerusakan non-struktural ringan.
d. Beban Gempa Kuat adalah nilai beban gempa yang peluang dilampauinya
adalah rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 2 persen atau nilai beban
gempa yang perioda ulangnya adalah 2500 tahun. Akibat Beban Gempa Kuat
tersebut struktur bangunan gedung dapat mengalami kerusakan struktural yang
berat namun harus tetap dapat berdiri sehingga korban jiwa dapat dihindarkan
Dengan variable gempa di Kota Yogyakarta yang ditunjukkan pada table berikut
dan respon spektrum di Kota Yogyakarta dengan tanah sedang (SD) adalah sebagai
berikut :

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 16


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 17


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 18


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

Respon spectrum di kota Meda


Sumber : http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021
Data Teknis
PGA (g) 0,3038
SS (g) 0,7
S1 (g) 0,4
CRS 0
CR1 0
FA 1,38
Fv 2,4
SMS (g) 0,966
SM1 (g) 0,96
SDS (g) 0,644
SD1 (g) 0,64
T0 (dtk) 0,199
TS (dtk) 0,994
TL (dtk) 20

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 19


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
5. Perhitungan kombinasi

ρ 1,3
SDS 0,644
Keterangan
DL 1
LL 0,5

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 20


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

BAB III
PRELIMINARY DESIGN

3.1 Perancagan Dimensi Balok


Perencanaan dimensi balok awal berdasarkan pada ketentuan SNI 03-2847-2013 yang
𝐿
dimana, hmin = dengan L adalah panjang bentang balok, dengan fy = 420 Mpa. Maka
16
𝑓𝑦
tidak perlu dikalikan dengan (0,4 + 700). Dengan data material yang digunakan sebagai

berikut :
1. Fy = 420 Mpa
2. Fc’ = 28 Mpa
3.1.1 Perhitungan Dimensi Balok
Rumus yang digunakan untuk menghitung tinggi minimum (hmin) dan lebar dimensi
balok adalah sebagai berikut :
a. Balok induk
𝐿
hmin = 10

b. Balok anak
𝐿
hmin = 15

c. Lebar balok induk dan anak


2
b=hx3

Keterangan :
L = panjang balok (m)
hmin = tinggi balok minimum (m)
b = lebar balok (m)

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 21


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
3.1.1 Perhitungan dimensi balok untuk desain awal dihitung dengan :
a) Balok induk melintang dan memanjang L = 5700 mm
𝐿 5700
hmin = 10 = = 570 mm
10
2 2
b = h x 3 = 570 x 3 = 380 mm

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
57 cm, Dan lebar sebesar 38 cm Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm.
b) Balok induk melintang dan memanjang L = 5000 mm
𝐿 5000
hmin = 10 = = 500 mm
10
2 2
b = h x 3 = 500 x 3 = 333,33 = 350 mm

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
50 cm. Dan lebar sebesar 35 cm. Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm.
c) Balok induk melintang dan memanjang L = 3700 mm
𝐿 3700
hmin = 10 = = 370 mm
10
2 2
b = h x = 370 x = 246,7 ≈ 250 mm
3 3

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
37 cm. Dan lebar sebesar 25 cm. Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm.
d) Balok induk melintang dan memanjang L = 3000 mm
𝐿 3000
hmin = 10 = = 300 mm
10
2 2
b = h x 3 = 300 x 3 = 200 mm

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
30 cm. Dan lebar sebesar 20 cm. Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm.
e) Balok anak melintang dan memanjang L = 3700 mm
𝐿 3700
hmin = 15 = = 246,7 ≈ 250 mm
15
2 2
b = h x 3 = 250 x 3 = 166,7≈ 170 mm

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
25 cm. Dan lebar sebesar 17 cm. Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 22


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
f) Balok anak melintang dan memanjang L = 3000 mm
𝐿 3000
hmin = 15 = = 200 mm
15
2 2
b = h x 3 = 200 x 3 = 133,33 ≈ 150 mm

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
20 cm. Dan lebar sebesar 15 cm. Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm.
g) Balok anak melintang dan memanjang L = 2850 mm
𝐿 2850
hmin = 15 = = 190 mm
15
2 2
b = h x 3 = 190 x 3 = 126,7 ≈ 130 mm

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
19 cm. Dan lebar sebesar 13 cm. Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm.
h) Balok anak melintang dan memanjang L = 2500 mm
𝐿 3500
hmin = 15 = = 233,3 ≈ 240 mm
15
2 2
b = h x 3 = 240 x 3 = 160 mm

dengan perhitungan diatas, maka diambil dimensi balok dengan tinggi sebesar
24 cm. Dan lebar sebesar 16 cm. Tebal selimut yang digunakan sebesar 50 mm.
3.1.2 Kesimpulan
Berdasarkan hitungan di atas, diperoleh :
DIMENSI BALOK
L
NO TIPE h b
(mm) (mm)
1 Induk 5700 570 380
2 Induk 5000 500 350
3 Induk 3700 370 250
4 Induk 3000 300 200
5 Anak 3700 250 170
6 Anak 3000 200 150
7 Anak 2850 190 130
8 Anak 2500 240 160

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 23


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
3.2 Perancangan Tebal Pelat
Perancangan tebal pelat yang memenuhi syarat lendutan ketebalan minimum dari pelat
harus memenuhi persyaratan SNI 03-2847-2013 yaitu :
1. 𝛼𝑚 ≤ 0,2
Digunakan jika :
a) Tanpa panel drop, tidak boleh kurang dari 125 mm
b) Dengan panel drop, tidak boleh kurnag dari 100 mm

2. 0,2 ≤ 𝛼𝑚 ≤ 2
Digunakan jika :
𝑓𝑦
𝜆𝑛(0,8 + 1400)
ℎ=
36 + 5𝛽(𝛼𝑚 − 0,2)
3. 𝛼𝑚 > 0,2
Digunakan jika :
𝑓𝑦
𝜆𝑛(0,8 + )
ℎ= 1400
36 + 9𝛽
Dimana :
𝜆𝑛 = panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konsturksi dua arah
𝛽 = rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek pada
pelat dua arah
𝛼𝑚 = nilai rata-rata 𝛼 untuk semya balok pada tepi-tepi dari suatu panel
𝑓𝑦 = mutu tulangan baja (Mpa)
3.2.1 Perhitungan Tabel Pelat
Tebal pelat yang dihitung adalah pelat dengan dimensi terbesar, yaitu 5,7 x 5,7 m2.
Tebal pelat lainnya akan disamakan dengan tebal pelat dimensi terbesar.
a) Cek nilai β
𝑙𝑦 5,7
𝛽= = =1
𝑙𝑥 5,7
Karena nilai β < 2, maka termasuk pelat 2 arah

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 24


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
b) Hitung nilai αm
Dengan ukuran pelat 5700 × 5700 mm dan asumsi tebal pelat (h’) 150 mm,
maka :
𝐸𝑏 × 𝐼𝑏
𝛼1&2 =
𝐸𝑝 × 𝐼𝑝
1
(4700√30) × (12 𝑥380𝑥5703 )
=
1
(4700√30) × (12 𝑥5700𝑥1503 )

= 3,658
𝛼1 + 𝛼2 3,658 + 3,658
𝛼𝑚 = = = 3,658
2 2
Karena 𝛼𝑚 > 2 = 3,658 > 2
Maka ketenalan pelat minimum tidak boleh kurang dari :
𝑓𝑦
𝜆𝑛 (0,8 + 1400)
ℎ= < 160 𝑚𝑚
36 + 9𝛽
420
(5700 − 380) (0,8 + )
= 1400 < 160 𝑚𝑚
36 + 9 (1)
= 130,04 ≈ 131mm
c) Kesimpulan
h < hmin = 131 mm < 160 mm
maka memenuhi syarat.
3.3 Perancangan Dimensi Kolom
Perhitungan berat kolom dengan,
a) maksimum Luas Kolom = … x Luas Balok Induk
b) dimensi kolom 𝑏 = ℎ = √𝐴𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
3.3.1 Dimensi kolom awal
Dimensi kolom awal dihitung berdasarkan balok induk terbesar yaitu balok 38 x 57 cm2
sebagai acuan. Dengan perhitungan sebagai berikut :
𝐴𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = 1,2 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑘
= 1,2 x 380 x 570
=259920 ≈ 260.000 mm²

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 25


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215

𝑏 = ℎ = √𝐴𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚

= √260.000
= 509,902 ≈ 510 mm
Maka digunakan dimensi kolom awal yaitu 510 x 510 mm
3.3.2 Perhitungan beban kolom aksial
Beban aksial kolom dihitung berdasarkan luas tributary lantai. Yaitu lantai dasar dan
lantai 1 hingga lantai 4.
Tributary area :

2,85 m

1,85 m

2,5 m 2,85 m
Perhitungan beban aksial :
a) Beban aksial kolom lantai dasar
1. DL dan SIDL
• D kolom = 0,51 × 0,51 × 4 × 24
= 29,97 kN
• D balok = (1,85×0,37 × 0,25 × 24) + (2,5 × 0,5× 0,35 ×24) +
2 (2,85 × 0,38 × 0,57 × 24)
= 44,238 Kn
• D pelat = 0,15 × 4,7 × 5,35 × 24
= 93,522 kN

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 26


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
• DL = 29,97 kN + 44,238 kN + 93,522 kN
= 167,73 kN
• SIDL = 1,935 × 4,7 × 5,35
= 48,529 kN
• Dtotal = 167,73 kN + 48,529 kN
= 216,259 kN
• LL = 3,83 × 4,7 × 5,35
= 96,305 kN
*LL ruang kelas sekolah : 3,83 kN
2. Pu (Beban aksial terfaktor)
Pu = (1,2D + 1,6LL) × 4
= [(1,2 × 216,259) + (1,6 × 96,305)] × 4
= 1654,395 kN
= 165439,5 kg
• P (Beban aksial layan)
P = (D +LL) × 4
= (216,259 + 96,305) × 4
= 1250,256 kN
= 125025,6 kg
b) Beban aksial kolom lantai 1- 2
• D kolom = 0,51 × 0,51 × 3,7 × 24
= 23,097 kN
• DL = 23,097 kN + 44,238 kN + 93,522 kN
= 160,857 kN
• SIDL = 1,935 × 4,7 × 5,35
= 48,259 kN
• Dtotal = 160,857 kN + 48,259 kN
= 209,116 kN
• Pu = (1,2D + 1,6LL) × 2
= [(1,2 × 209,116) + (1,6 × 96,305)] × 2

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 27


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
= 810,054 kN
= 81005,4 kg
• P = (D +LL) x 2
= (209,116 + 96,305) × 2
= 610,842 kN
= 61084,2 kg
c) Beban aksial lantai 3
• SIDL = 0,37 × 4,7 × 5,35
= 9,304 Kn
• Dtotal = 160,857 kN + 9,304 kN
= 170,161 kN
• LL = 1 × 4,7 × 5,35
= 25,145 kN
• Pu = (1,2D + 1,6LL)
= [(1,2 × 170,161) + (1,6 × 25,145)]
= 244,425 kN
= 24442,5 kg
• P = (D +LL)
= (170,161 + 25,145)
= 195,306 kN
= 19530,6 kg
d) Pendekatan desain
1. Pendekatan desain kolom lantai dasar
a. Perhitungan pendekatan desain kapasitas
𝑃𝑢
𝐴𝑔 ≥
∅𝑟 [0,85 𝑓𝑐 ′ + 𝜌𝑔 (𝑓𝑦 − 0,85 𝑓𝑐 ′ )]
1654395
𝐴𝑔 ≥
0,65 [0,85(28) + 0,025(420 − 0,85(28))]
𝐴𝑔 ≥ 65197,83 mm2
1,5 𝐴𝑔 ≥ 97796,745
𝑏 = ℎ ≥ √97796,745

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 28


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
𝑏 = ℎ ≥ 312,72 mm ≈ 320 mm
b. Perhitungan pendekatan beban layan
𝑃
𝐴𝑔 ≥
0,35 × 𝑓𝑐 ′
1250256
𝐴𝑔 ≥
0,35 × 28
𝐴𝑔 ≥ 127577,143 mm2
1,5 𝐴𝑔 ≥ 191365,715 mm2
𝑏 = ℎ ≥ √191365,715
𝑏 = ℎ ≥ 437,454 mm ≈ 440 mm
Maka menggunakan dimensi kolom sebesar 440 × 440 mm
2. Pendekatan desain kolom lantai 1 – 2
c. Perhitungan pendekatan desain kapasitas
𝑃𝑢
𝐴𝑔 ≥
∅𝑟 [0,85 𝑓𝑐 ′ + 𝜌𝑔 (𝑓𝑦 − 0,85 𝑓𝑐 ′ )]
81005,4
𝐴𝑔 ≥
0,65 [0,85(28) + 0,025(420 − 0,85(28))]
𝐴𝑔 ≥ 3697,484 mm2
1,5 𝐴𝑔 ≥ 5546,226
𝑏 = ℎ ≥ √5546,226
𝑏 = ℎ ≥ 74,473 mm ≈ 75 mm
d. Perhitungan pendekatan beban layan
𝑃
𝐴𝑔 ≥
0,35 𝑥 𝑓𝑐 ′
61084,2
𝐴𝑔 ≥
0,35 𝑥 28
𝐴𝑔 ≥ 62330,816 mm2
1,5 𝐴𝑔 ≥ 93496,224 mm2
𝑏 = ℎ ≥ √93496,224
𝑏 = ℎ ≥ 305,772 mm ≈ 310 mm
Maka menggunakan dimensi kolom sebesar 310 x 310 mm

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 29


SIA-302 PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG
FTSP- JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. PHH. Mustofa No. 23 Bandung – 40124 Telp 022-7272215
3. Pendekatan desain kolom lantai 3
e. Perhitungan pendekatan desain kapasitas
𝑃𝑢
𝐴𝑔 ≥
∅𝑟 [0,85 𝑓𝑐 ′ + 𝜌𝑔 (𝑓𝑦 − 0,85 𝑓𝑐 ′ )]
244425
𝐴𝑔 ≥
0,65 [0,85(28) + 0,025(420 − 0,85(28))]
𝐴𝑔 ≥ 11156,756 mm2
1,5 𝐴𝑔 ≥ 16735,134
𝑏 = ℎ ≥ √16512,02
𝑏 = ℎ ≥ 128,499 mm ≈ 130 mm
f. Perhitungan pendekatan beban layan
𝑃
𝐴𝑔 ≥
0,35 𝑥 𝑓𝑐 ′
195306
𝐴𝑔 ≥
0,35 𝑥 28
𝐴𝑔 ≥ 19929,1837 mm2
1,5 𝐴𝑔 ≥ 29893,775 mm2
𝑏 = ℎ ≥ √29893,775
𝑏 = ℎ ≥ 172,898 mm ≈ 180 mm
Maka menggunakan dimensi kolom sebesar 180 x 180 mm
3.4 Kesimpulan

222019047 ALIKA WIDHIANA MIDO 30

Anda mungkin juga menyukai