Proposal Proyek Akhir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROYEK AKHIR

PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU PADA


PROYEK PENINGKATAN JALAN DAHLIA DI KOTA
DEPOK

Disusun untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program D-III


Politeknik Negeri Jakarta

Disusun Oleh :

Muhammad Rifqiawan Farid


NIM 1117020068

Muhammad Rusdi Sahal


NIM 1117020070

Pembimbing 1 :
Nunung Martina, S.T., M.si.
NIP 19670308 199003 2 001

Pembimbing 2 :
Ir. Erijanto, M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI KONSTRUKSI SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1
2020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Formulir
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN TEKNIK SIPIL PA-2

PERNYATAAN PEMBIMBING 1

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Nunung Martina, S.T., M.si.
NIP : 19670308 199003 2 001
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Pembimbing Proyek Akhir untuk
mahasiswa sebagai berikut:
1. Muhammad Rifqiawan Farid NIM : 1117020068
2. Muhammad Rusdi Sahal NIM : 1117020070
Program Studi : Konstruksi Sipil
Subjek Proyek Akhir : Manajemen Konstruksi
Judul Proyek Akhir : Pengendalian Biaya, Mutu, dan Waktu Pada Proyek
Peningkatan Jalan Dahlia di Kota Depok

Depok, 25 Maret 2020


Yang menyatakan,

(Nunung Martina, S.T., M.si)


NIP. 19670308 199003 2 001
2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Formulir
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JURUSAN TEKNIK SIPIL PA-2

PERNYATAAN PEMBIMBING 2

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Ir. Erijanto, M.T.
NIP :-
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Pembimbing Proyek Akhir untuk
mahasiswa sebagai berikut:
1. Muhammad Rifqiawan Farid NIM : 1117020068
2. Muhammad Rusdi Sahal NIM : 1117020070
Program Studi : Konstruksi Sipil
Subjek Proyek Akhir : Manajemen Konstruksi
Judul Proyek Akhir : Pengendalian Biaya, Mutu, dan Waktu Pada Proyek
Peningkatan Jalan Dahlia di Kota Depok

Depok, 25 Maret 2020


Yang menyatakan,

(Ir. Erijanto, M.T)

3
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proyek Akhir : Pengendalian Biaya, Mutu, dan Waktu Pada


Proyek Peningkatan Jalan Dahlia di Kota
Depok
Subjek Proyek Akhir : Manajemen Konstruksi
Nama Mahasiswa : 1. Muhammad Rifqiawan Farid 1117020068
2. Muhammad Rusdi Sahal 1117020070
Pembimbing : 1. Nunung Martina, S.T., M.si
NIP. 19740131 199802 2 001
2. Ir. Erijanto, M.T

Depok, Maret 2020


Diajukan Oleh,
Mahasiswa I Mahasiswa II

Muhammad Rifqiawan Farid Muhammad Rusdi Sahal


NIM. 1117020068 NIM. 1117020070

Mengetahui,

Koordinator KPK KPS D III


Manajemen Konstruksi Konstruksi Sipil

Nunung Martina, S.T., M.si. Amalia, S.Pd, SST., M.T


NIP. 19670308 199003 2 001 NIP. 19740131 199802 2 001

4
DAFTAR ISI

PERNYATAAN PEMBIMBING 1.................................................................................2


PERNYATAAN PEMBIMBING 2.................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................2
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................2
1.3 BATASAN MASALAH....................................................................................2
1.4 TUJUAN PENELITIAN..................................................................................2
1.5 MANFAAT PENELITIAN..............................................................................2
1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN......................................................................2
BAB II STUDI PUSTAKA..............................................................................................2
2.1 TEORI PENJADWALAN...............................................................................2
2.2 PROYEK KONTSTRUKSI.............................................................................2
2.3 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI....................................................2
2.4 KEBERHASILAN PROYEK..........................................................................2
2.4.1 Definisi.......................................................................................................2
2.4.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek dan
Kegagalan Proyek....................................................................................................2
BAB III METODOLOGI................................................................................................2
3.1 METODE PENELITIAN..................................Error! Bookmark not defined.
3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA..................Error! Bookmark not defined.
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................2

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen Konstruksi merupakan salah satu aspek penting yang sangat
mempengaruhi biaya, mutu dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah
satu aspek yang ditinjau dari kajian manajemen konstruksi dalam kaitan
percepatan pelaksanaan pekerjaan adalah sistem lembur (penambahan jam kerja),
dan juga dengan sistem penambahan tenaga kerja. Langkah efisiensi dalam suatu
proyek merupakan modal dalam pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditentukan
dengan jalan penentuan peralatan yang tepat serta penggunaan biaya dan waktu
terampil dan efisien dalam melaksanakan pekerjaan suatu proyek. (Ervianto,
2002). Kegiatan pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan sangatlah perlu
pada proyek yang berskala besar maupun kecil. Namun karena semakin rumitnya
pekerjaan, maka pekerjaan pengawasan memerlukan tenaga ahli yang khusus
menangani seluruh pengawasan proyek. Tenaga ahli tersebut biasanya merupakan
suatu badan atau biro konsultan yang disebut Manajemen Konstruksi
(Construction management).

Perekrutan Manajemen Konstruksi dalam rangka melakukan pengawasan


proyek agar tercapainya hasil yang maksimal pada proyek berskala besar seperti:

1. Dalam pengendalian BIAYA.


2. Dalam pengendalian MUTU.
3. Dalam pengendalian WAKTU.
Biaya, Mutu , Waktu adalah hal yang mempunyai kaitan yang amat erat.
Biaya adalah nominal jumlah uang yang dikeluarkan untuk membuat sesuatu yang
dalam hal ini adalah jalan. Biaya mencakup pengeluaran akan perekrutan sumber
daya manusia, alat dan juga bahan. Mutu adalah kualitas bangunan yang
diinginkan sesuai dengan harga yang dikeluarkan. Sedangkan waktu adalah masa
yang dibutuhkan untuk membangun bangunan beserta kelengkapannya. Mutu
dapat ditentukan sesuai dengan keinginan pemilik dan perhitungan kekuatan

6
bangunan. Sedangkan waktu dan progress proyek ditentukan dan dikendalikan
berdasarkan anggaran biaya yang tersedia. Dan sebaliknya, Biaya dapat
teranggarkan apabila jadwal kerja sudah disusun. Hal inilah yang menarik
perhatian saya selaku penyusun Tugas Akhir untuk mengambil tema Tugas akhir
mengenai biaya dan waktu.

Sedangkan, jalan merupakan prasarana utama dalam kelangsungan lancarnya


roda perekonomian di suatu daerah. Perkembangan wilayah di suatu daerah
sekarang ini masih banyak memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
untuk menunjang kegiatan perekonomian, pemerintahan, pengembangan wilayah
dan lain-lain. Seiring dengan bertambahnya kepemilikan kendaraan, serta
kemajuan dibidang industri dan perdagangan, serta distribusi barang dan jasa
menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas. Terkadang peningkatan volume
lalu lintas ini tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas jalan yang memadai.
Dengan meningkatnya perkembangan sektor perekonomian dan perindustrian,
maka akan semakin bertambah kebutuhan sarana dan prasarana transportasi jalan
yang baik, aman, serta mempunyai manfaat untuk jangka panjang. Dalam hal
meningkatan pelayanan transportasi terhadap masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Kota Depok melakukan perencanaan peningkatan kualitas
jalan. Salah satunya adalah proyek peningkatan jalan Dahlia karena kondisi jalan
yang sudah ada mengalami kerusakan pada beberapa tempat karena genangan air
dan kendaraan berat sehingga mengakibatkan jalan sulit untuk dilewati dan waktu
tempuh perjalanan semakin lama. Dengan adanya peningkatan jalan Dahlia ini
diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan dan dapat mempelancar
pembaruan fasilitas jalan dari sarana transportasi bagi masyarakat, serta dapat
meningkatkan aksesibilitas bagi semua sarana yang melaluinya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan yang
dapat ditinjau yaitu :
a. Berapakah kebutuhan kuantitas Material, Alat, dan Bahan untuk
Peningkatan Jalan Dahlia, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok
(sesuai dengan kualitas yang disyaratkan)?

7
b. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan Peningkatan Jalan
Dahlia, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok?
c. Berapakah biaya yang diperlukan untuk pekerjaan Peningkatan Jalan
Dahlia, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok?

1.3 BATASAN MASALAH


Agar Tugas Akhir ini dapat fokus dan terarah maka ditetapkan
pembatasan masalah sebagai berikut :
a. Penelitian dilakukan pada pekerjaan Proyek Peningkatan Jalan
Dahlia di Kota Depok
b. Penelitian dilakukan dengan menganalisa pekerjaan
menggunakan waktu normal dikaitkan dengan metode kerja
c. Waktu normal pekerjaan sesuai yang tercantum dalam Kurva S.
d. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa waktu rencana
kerja dan waktu pelaksanaan proyek
e. Analisa biaya mengunakan Rencana Anggaran Biaya dengan
SNI (Standar Nasional Indonesia) menggunakan Konsep Biaya
Hasil.

1.4 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan yang hendak dicapai pada penyusunan proyek akhir ini
adalah :

a. Mengetahui berapa waktu dan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan


pekerjaan Peningkatan Jalan Dahlia, Kecamatan Pancoran Mas, Kota
Depok.
b. Menganalisa waktu dan biaya pekerjaan Peningkatan Jalan Dahlia,
Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
c. Mengetahui mengapa mutu tersebut digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan Peningkatan Jalan Dahlia, Kecamatan Pancoran Mas, Kota
Depok.

8
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat dicapai setelah penyusunan akhir ini adalah :
a. Untuk mengetahui standar mutu bahan yang cocok untuk pekerjaan jalan
b. Untuk mengetahui pelaksanaan proyek dan mengetahui permasalahan
permasalahan yang ada.
c. Mendapat ilmu pengendalian proyek yang dapat diaplikasikan pada
proyek-proyek berikutnya.
d. Dapat dijadikan salah satu pedoman dalam perencanaan maupun
pelaksanaan proyek.

1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN


Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, permasalahan, indentifikasi masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan pengertian dan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
biaya, mutu dan waktu dan manfaat dari analisanya.
c. BAB III METODOLOGI
Berisikan lokasi penelitian, alat penelitian, bahan penelitian, rancangan
penelitian, teknik pengumpulan data, metode analisis data, tahapan
penelitian, dan luaran.
d. BAB IV DATA
Berisikan data yang sudah penulis kumpulkan untuk menyusun laporan
tugas akhir, yaitu : RAB, Kurva S, dan Dokumen Kontrak.
e. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisikan analisa biaya, mutu, dan waktu menggunakan metode
Konsep Nilai Hasil dan Analisa Biaya Proyek (Direct Cost atau Undirect
Cost).
f. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

9
Berisikan kesimpulan dan saran dari hasil pengujian dan perhitungan
yang telah dilakukan.

BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 STATE OF ART


Peneliti Judul Hasil Penelitian
1. Proyek mengalami
pembengkakan biaya
dan keterlambatan
waktu.
2. Keterlambatan proyek
disebabkan karena
perubahan metode
pelaksanaan pada
Pengendalian Biaya dan metode erection girder
Rifqi Auzan, Daniar
Waktu Proyek dengan yang semula
Rizky S, Suharyanto
Metode Konsep Nilai menggunakan sistem
(Tahun 2017)
Hasil portal gantry menjadi
launcher.
3. Pembengkakan biaya
terjadi karena biaya
peralatan pendukung
pekerjaan erection yang
biaya sewanya lebih
mahal akibat waktu sewa
alat tersebut bertambah.
Yunita Afliana Messah, Pengendalian Waktu dan 1. Proyek berjalan lebih
Lazry Hellen Paula Biaya Pekerjaan lambat daripada target
Lona, Dantje, A. T. Sina Konstruksi Sebagai yang direncanakan
(Tahun 2013) Dampak Dari Perubahan 2. Terjadi Penyimpangan
Desain waktu selama 7 minggu.

10
Kemudian dikendalikan
dengan metode
pemendekan durasi
dengan penerapan kerja
lembur, menjadi 5
minggu saja.
Adzuha Desmi (Tahun Pengendalian Biaya dan 1. Aspek biaya
2011) Waktu Pada Pelaksanaan menunjukan pelaksanaan
Pemeliharaan Jalan proyek ini memproleh
Simpang Raja Bakong – efisiesi biaya
Tanah Pasir dengan 2. Aspek jadwal
Menggunakan Konsep pelaksanaan proyek
Nilai Hasil mengalami kemajuan
3. Jika kinerja
pelaksanan proyek pada
pelaporan minggu ke-13
berjalan tetap sama
sampai proyek selesai,
perkiraan biaya yang
dibutuhkan sebesar Rp.
8,353 milyar yang
berarti akan
mendapatkan efisiensi
biaya karena masih
dibawah rencana
anggaran sebesar Rp.
9,148 milyar. Sedangkan
untuk proyeksi
pelaksanaan proyek yang
berkelanjutan saat
pelaporan minggu ke16
mengalami kerugian
karena biaya yang

11
dikeluarkan diatas
rencana yaitu 10,80
milyar. 3. Dari aspek
jadwal, perkiraan untuk
menyelesaikan proyek
adalah 114 hari, dari
jadwal ditetapkan dalam
kontrak selama 112 hari,
berarti proyek tersebut
mengalami
keterlambatan selama
waktu selama 2 hari.
Joy Uluna Bangun, Ir Analisis Pengendalian 1. Waktu penyelesaian
Syahrizal M.T, Indra Waktu dan Biaya Pada proyek sesuai dengan
Jaya S.T, M.T Tahap Pelaksanaan rencana awal jadwal
Proyek Dengan proyek. Prakiraan waktu
Menggunakan Metode penyelesaian proyek
Nilai Hasil berdasarkan minggu ke-
76 adalah 456 hari (4
(Studi Kasus : Proyek Maret 2018)
Pembangunan Gedung 2. Apabila kita
Perkantoran Tower PT. menggunakan
Pelabuhan Indonesia I perhitungan tiap minggu,
( Persero ) prakiraan waktu
penyelesaian proyek
berdasarkan minggu ke-
97 adalah 677 hari (29
Juli 2018). Berdasarkan
perbandingan antara
nilai ACWS, VAC
beserta durasi pekerjaan
hingga selesai, maka
proyek ini mengalami

12
percepatan 2 hari
1. Estimasi waktu
penyelesaian proyek
dengan menggunakan
Earned Value Method
Pengendalian Biaya dan pada minggu ke-14 yaitu
Waktu dengan Metode selama 170 hari.
Earned Value 2. Estimasi biaya akhir
Dwi Kartikasari (Tahun proyek dengan
2014) (Studi Kasus : Proyek menggunakan Earned
Struktur dan Arsitektur Value Method pada
Production Hall-02 minggu ke-14 yaitu
Pandaan) sebesar Rp.
18.339.852.331,-
terhadap nilai kontrak
sebesar Rp.
17.046.500.000,-.

2.1
2.2 TEORI PENJADWALAN
Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah
perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan
dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah
dibuat, karena kondisi kenyataan tidak sama/sesuai dengan kondisi saat
jadwal tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989).

2.3 PROYEK KONTSTRUKSI


Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk
mencapai hasil dalam bentuk infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dan
sumber daya.

Menurut Soeharto (1995) ciri pokok proyek adalah :

a. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.

13
b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya
tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
d. Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan
berubah sepanjang proyek berlangsung.

2.4 MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Setiap proyek memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik


ini 7 yang menyebabkan pentingnya manajemen konstruksi. Berikut disajikan
beberapa definisi manajemen proyek antara lain :

a. Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,


pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan)
hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek
secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Ervianto, 2002).
b. Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih
jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan
hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horizontal (Soeharto,
1995).
c. Manajemen proyek merupakan kegiatan mengatur jalannya
kegiatankegiatan dalam pelaksanaan proyek untuk semua
tahapannya dan mengatur pengaruh timbal balik kegiatan tadi
dengan lingkungannya untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Tahapan-tahapan proyek yang dimaksud biasanya meliputi tahap
studi, tahap perencanaan, tahap-tahap konstruksi dan tahap
pengawasan serta uji-coba penyerahan (Soehendradjati, 1987).

2.5 KEBERHASILAN PROYEK

14
2.5.1 Definisi
Menurut Soeharto (1995), sasaran adalah tujuan yang spesifik di mana
semua kegiatan diarahkan dan diusahakan untuk mencapainya. Setiap proyek
mempunyai tujuan yang berbeda, misalnya pembuatan rumah tinggal, jalan
dan 8 jembatan, ataupun instansi pabrik. Dapat pula berupa produk hasil kerja
penelitian dan pengembangan. Dalam proses mencapai tujuan tersebut
terdapat tiga sasaran pokok, yaitu besarnya biaya anggaran yang dialokasikan,
jadwal kegiatan, dan mutu yang harus dipenuhi untuk mencapai suatu
keberhasilan proyek. Hubungan biaya, waktu, dan mutu digambarkan sebagai
berikut :

BIAYA

ANGGARAN

JADWAL KINERJA

WAKTU MUTU

1. Biaya
Proyek dikatakan berhasil jika proyek yang dilaksanakan dapat
selesai tepat waktu, tepat guna, dan tepat biaya. Proyek harus
diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek
yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal bertahun-tahun,

15
anggarannya bukan ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecahkan
bagi komponennya, atau periode tertentu yang jumlahnya disesuaikan
dengan keperluan. Dengan demikian penyelesaian bagian proyek pun 9
harus memenuhi sasaran anggaran perperiode.
2. Waktu
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan
tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk
baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang
telah ditentukan.
3. Mutu
Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi
dan kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, apabila hasil
kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang
dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara memuaskan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sehingga, memenuhi
persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan.
Ketiga sasaran tersebut erat hubungannya dan bersifat saling
terkait. Artinya, jika ingin meningkatkan kinerja, produk yang telah
disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan
menaikkan mutu, yang selanjutnya berakibat pada naiknya biaya
melebihi anggaran. Sebaliknya apabila ingin menekan biaya, maka
akan menurunkan mutu, dan waktu pelaksanaannya dari segi technis,
ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan jumlah sejauh mana
ketiga sasaran tersebut dapat dipenuhi.

2.5.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek dan


Kegagalan Proyek
Menurut Assaf (1995) keberhasilan maupun kegagalan suatu
proyek dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Bahan (material), antara lain :
a. Pemakaian material yang sesuai dengan ketentuan awal

16
b. Ketepatan waktu pengantaran dan pengiriman
c. Material dalam kondisi yang bagus.
2. Pekerja (man power), antara lain :
f. Jumlah pekerja yang cukup
g. Keahlian pekerja
h. Asal pekerja (suku).
3. Peralatan (equipment), antara lain :
a. Peralatan dalam kondisi masih bagus dan layak pakai
b. Peralatan dapat terpenuhi sesuai dengan yang dibutuhkan
c. Pengantaran peralatan tepat waktu
d. Produktivitas operator pada peralatan.
4. Keuangan (financing), antara lain :
a. Persyaratan keuangan kontraktor
b. Pembayaran pihak pemilik tepat waktu.
5. Situasi (environment), antara lain :
a. Keadaan iklim yang mendukung dan kondusif
b. Pengaruh social
c. Pengaruh budaya.
6. Perubahan (change), antara lain :
a. Faktor ketepatan
b. Faktor kesalahan yang relatif kecil
c. Faktor geologi.
7. Hubungan dengan pemerintah (government relationship), antara lain :
a. Perijinan
b. Persyaratan kerja
c. Prosedur birokrasi pemerintah
8. Kontrak (contractual relationship), antara lain :
a. Masalah hubungan kontrak yang lancar dan tidak berbelit-belit

17
b. Tidak terdapat konflik di lapangan.
9. Waktu dan kontrol (schedule and controlling techniques), antara lain :
a. Penjadwalan yang tepat
b. Keahlian manajemen dalam kontrol proyek
c. Pengarsipan laporan yang rapi dan teratur.

Menurut Antononi (2013), faktor-faktor yang berkaitan dengan


suksesnya atau berhasilnya suatu proyek dilihat dari sisi melaksanakan
antara lain :
1. Mengorganisasi (Organizing)
a. Pahami bahwa tahap pengorganisasian terkait erat dengan tahap
perencanaan.
b. Organisasi proyek dibentuk sesuai dengan kebutuhan
fungsional dan demi efektivitas.
c. Tanggung jawab dan tugas personal dari struktur organisasi
proyek terkait erat dengan rencana kerja yang harus
dilaksanakan.
d. Tugas harus jelas batasannya :
1) Uraian tugas harus bisa dimengerti dengan jelas
2) Batasan ukuran atau pun syarat-syarat :
- harus jelas bisa dimengerti
- ukurannya tertentu (terukur). Misalnya, batasan waktu,
biaya, kriteria material yang memenuhi syarat, dan lain
sebagainya.
3) Bisa diserahkan.
4) Merupakan tanggung jawab langsung dari satu orang.
5) Organisasi struktur rincian kerja atau work breakdown
structure bisa menjadi alternatif pilihan apabila tugas dan
tanggung jawab personal dalam struktur organisasi yang
bersangkutan mengalami rangkap tugas dan atau terjadi

18
overlapping atas beberapa tugas yang menjadi tanggung
jawab seksi atau bagian lain dalam struktur organisasi
tersebut.

2. Mengkoordinasi (Coordinating)
a. Dengan pihak eksternal (pemilik proyek, konsultan, dan lain
sebagainya) :
1) Pahami kepentingan perusahaan dan strategi yang harus
dilaksanakan
2) Koordinasikan dan hubungi bagian atau pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dan dukungan yang menguatkan
misi perusahaan maupun proyek
3) Bina dengan baik contact person dan informan yang
mampu memberikan dukungan dalam mencapai sasaran.
4) Tindakan koordinasi dimaksudkan untuk mendapatkan
nilai tambah dalam mencapai sasaran, memberi kemudahan
dan nilai positif lain bagi hubungan bisnis, terutama dalam
rangka penyelesaian pekerjaan/proyek.
b. Dengan pihak internal (proyek dan perusahaan) :
1) Koordinasi adalah wujud nyata dari komunikasi dengan
sarana : pembicaraan langsung, telepon, faks, surat, dan
media lainnya.
2) Untuk memastikan bahwa kepentingan proyek bisa
dimengerti dan mendapat dukungan perusahaan, maka data
komunikasi harus lengkap, jelas, dan informatif, serta
meyakinkan. Dalam hal tertentu data bisa membantu
perusahaan untuk kepentingan ‘kolega proyek’ sehingga
sarana koordinasi dan komunikasi memberikan peran
positif terhadap misi (tugas) yang diberikan.

19
3) Koordinasi harus meningkatkan usaha kerja,
memperlancar, atau menghilangkan hambatan maupun
ketergantungan pekerjaan.
c. Fungsi koordinasi kantor proyek memberi manfaat maksimal
dalam hal :
1) Membuat rencana kerja yang lebih mendekati kenyataan
dari pelaksanaannya, (data mengenai kondisi medan kerja,
situasi, dan lingkungan kerja bisa langsung diobservasi).
2) Membuat laporan tentang realisasi aktivitas dengan
membandingkannya dengan rencana awalnya.
3) Menanggulangi setiap ketergantungan pekerjaan dan
kesulitan proyek.
4) Menindaklanjuti setiap perubahan dengan melakukan
perbaikan dan pencegahan yang diperlukan.
5) Menyiapkan dan merevisi rencana mutu dan kendali mutu
sesuai dengan prosedur kerja (perusahaan)
6) Melakukan tindakan antisipatif dengan melakukan
pencegahan (preventive action) terhadap masalah atau
hambatan yang diperkirakan akan timbul dan mengganggu
upaya untuk mencapai sasaran kerja.
7) Sarana pertemuan dan koordinasi langsung bagi setiap
petugas proyek.
d. Sasaran pekerjaan harus dikoordinasikan memberi manfaat
untuk :
1) Menggugah semangat dan motivasi kerja.
2) Memberikan data tentang kemajuan pekerjaan secara lebih
jelas kepada manajer senior yang memeriksa.
3) Merupakan sarana/data komunikasi dengan pihak luar yang
terkait dengan tim proyek.
4) Merupakan titik sasaran (pusat perhatian) pada hasil kerja
proyek.

20
5) Merupakan tahapan kerja yang jelas, tegas, dan bisa
dilaksanakan.
6) Menjadikan tonggak tantangan dan tanggung jawab tersebut
lebih jelas untuk dibagikan (diberikan) kepada level
tertentu dalam jajaran manajemen proyek.

3. Mengontrol (Controlling)
Faktor-faktor yang berkaitan dengan suksesnya atau
berhasilnya suatu proyek dilihat dari sisi mengontrol antara lain :
a. Pahami bahwa tindakan tersebut tidak hanya bersifat check dan
monitoring, tetapi juga merupakan tindakan manajerial dengan
jangkauan yang lebih luas dalam pengendalian.
b. Tugas dan tindakan mengontrol bukan berarti hanya
menyalahkan orang lain, tetapi juga mencarikan dan
menentukan alternatif terbaik dalam tindakan pencegahan
(preventive action) dan perbaikan atas ketidaksesuaian yang
terjadi.
c. Batasan tentang sukses pekerjaan harus dibuat sangat jelas dari
sudut biaya, mutu, dan waktu. Buat prosedur kontrol resmi.
d. Tolak ukur penyimpangan dari apa yang sudah direncanakan.
Penyimpangan yang terjadi harus segera ditindaklanjuti dan
diatasi hambatannya agar pekerjaan yang bersangkutan dapat
diselesaikan.
e. Indikasi penyimpangan, yang mudah dijumpai pada saat
pengontrolan adalah adanya ketidaksesuaian antara waktu dan
mutu.

2.6 METODE PENGENDALIAN


A. Konsep Nilai Hasil

21
Konsep Nilai Hasil (Earned Value) merupakan salah satu metode
pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu
proyek secara terpadu.

Nilai hasil (earned value) adalah hasil yang didapat berdasarkan


pekerjaan yang telah terselesaikan. Dianggarkan dari dari pekerjaan yang
telah terselesaikan.

Fungsi Earned Value

Metode earned value digunakan untuk menganalisis kinerja


pelaksanaan dan membuat perkiraan penyelesaian proyek yang
memberikan informasi kinerja proyek pada suatu periode pelaporan
dan menghasilkan estimasi biaya dan waktu untuk penyelesaian
seluruh pekerjaan proyek

Earned Value =

(%penyelesaian) x (anggaran)

Menurut Ervianto (2004) ada tiga indikator dalam analisa konsep nilai hasil, yaitu:

1. ACWP (Actual Cost Work Performed)


Merupakan jumlah nyata/aktual dari pengeluaran atau dana yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pada kurun waktu tertentu.

2. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed)


Jumlah anggaran yang senilai untuk kegiatan yang telah terlaksana.

BCWP = % Aktual x Rencana Anggaran

3. BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule)


Anggaran yang direncanakan untuk kegiatan yang dilaksanakan atau
anggaran yang sudah direncanakan sesuai jadwal pelaksanaan.

BCWS = % Rencana x Rencana Anggaran

22
Dari Ketiga Indikator yang terdiri dari ACWP, BCWP, dan BCWS, maka
dapat dihitung:

1. Varian biaya (CV) dan varian jadwal terpadu (SV).


2. Memantau perubahan varian terhadap angka standar.
3. Indeks produktivitas dan kerja.
4. Prakiraan biaya penyelesaian proyek.

Perbandingan Antara Grafik Manajemen Tradisional dengan Konsep


Earned Value

Penilaian Kinerja Proyek dengan Konsep Earned Value

23
Indeks Produktivitas

1. Cost Performance Index (CPI)

Nilai CPI menunjukan bobot nilai yang diperoleh (relative terhadap nilai
proyek keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan Indeks Kinerja
Biaya

CPI = BCWP : ACWP

2. Schedule Performance Index (SPI)

Nilai SPI menunjukan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan


(relative terhadap proyek keseluruhan) terhadap satuan pekerjan yang
direncanakan
SPI = BCWP : BCWS

Proyeksi Pengeluaran Biaya dan Jangka Waktu Penyelesaian Proyek

1. Cost Variance (CV)

Merupakan selisih antara nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan paket


pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek

CV= BCWP-ACWP

24
2. Schedule Variance (SV)

Digunakan untuk menghitung penyimpangan antara BCWS dengan


BCWP
SV = BCWP – BCWS

3. ETC

Prakiaan biaya untuk waktu tersisa

ETC = (BAC – BCWP) / CPI

Estimate at Completion (EAC)

Perhitungan EAC merupakan penjumlahan biaya actual yang sudah dikeluarkan


dan sisa biaya yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek

Prakiraan Waktu Penyelesaian

ETS = sisa waktu / SPI EAS = waktu selesai +


ETS

Kolom Standar

25
B. Estimasi Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Biaya langsung (Direct cost)

Biaya yang berhubungan dengan konstruksi / bangunan.


Diantaranya :
 Biaya untuk bahan / material
 Biaya untuk upah buruh / labor
 Biaya untuk penggunaan peralatan / equipments
Biaya ini relative tidak terpengaru dengan pertambahan waktu
pelaksanaan

Biaya tak langsung (Undirect cost)

Biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi /


bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek
tersebut. Diantaranya :
- Overhead Proyek
- Overhead Kantor
Biaya ini sangat dipengaruhi dengan pertambahan waktu
pelaksanaan.

26
BAB III
METODOLOGI

27
3.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan sebagai penunjang


analisis dan pembahasan adalah meminta data dari Dinas PUPR kota Depok.
Permintaan yang diajukan ialah data tentang apa yang akan diteliti saja.
Sumber data yang akan digunakan yaitu :
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh dari Dinas PUPR kota Depok (RAB,
Kurva S, Dokumen Kontrak)
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari refrensi – referensi pada jurnal,
buku, dan juga internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.2 METODE ANALISIS DATA


Metode analisis data merupakan metode yang dilakukan sebagi
penunjang analisis dan pengolahan data. Metode yang digunakan adalah
“Konsep Nilai Hasil” dan “Analisa Biaya Proyek” sebagai berikut :

a. Analisis Mutu
Menganalisa mutu suatu bahan dengan berdasarkan kepada SNI.

b. Analisis Biaya
Menganalisa anggaran yang dikeluarkan dalam melakukan suatu
pekerjaan untuk bisa memenuhi semua aspek yang akan dikerjakan.

c. Analisis Waktu
Menganalisa lamanya suatu proyek dengan mencocokan cuaca pada
saat proyek sedang berlangsung.

3.3 PENJADWALAN
Jadwal Rencana Penyelesain Naskah Tugas Akhir
D3 Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
2020

28
BULAN/MINGGU KE-
NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengerjaan Proposal
2 Penelitian Data TA
3 Penyusunan dan Bimbingan BAB I
4 Penyusunan dan Bimbingan BAB II
5 Penyusunan dan Bimbingan BAB III
6 Penyusunan dan Bimbingan BAB IV
7 Penyusunan dan Bimbingan BAB V

BAB IV
PENUTUP
8 Penyelesaian Naskah Tugas Akhir
9 Pengumpulan Naskah Tugas Akhir
10 Pengumuman Jadwal Sidang I
11 Pembekalan Sidang I
12 Pelaksanaan Sidang I
13 Revisi Tugas Akhir Sidang I
14 Penyerahan Laporan Tugas Akhir Sidang I

29
Demikian proposal Tugas Akhir ini penulis susun. Besar harapan penulis
agar Ibu Nunung Martina, S.T., M.si (Selaku Pembimbing 1) dan Bapak Ir.
Erijanto, M.T (Selaku Pembimbing 2) bersedia menjadi pembimbing Tugas Akhir
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir tepat pada waktunya dan
menghasilkan Tugas Akhir yang terbaik.

Semoga Tuhan Y.M.E. selalu memberikan kelancaran pada penulis dalam


menyelesaikan Tugas Akhir ini. Atas perhatian bapak, penulis mengucapkan
terima kasih.

Depok, 25 Maret 2020

Penyusun Proyek Akhir

Mahasiswa I Mahasiswa II

Muhammad Rifqiawan Farid Muhammad Rusdi Sahal


NIM : 1117020068 NIM : 1117020070

30

Anda mungkin juga menyukai