Proposal Proyek Akhir
Proposal Proyek Akhir
Proposal Proyek Akhir
Disusun Oleh :
Pembimbing 1 :
Nunung Martina, S.T., M.si.
NIP 19670308 199003 2 001
Pembimbing 2 :
Ir. Erijanto, M.T.
1
2020
PERNYATAAN PEMBIMBING 1
PERNYATAAN PEMBIMBING 2
3
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
bangunan. Sedangkan waktu dan progress proyek ditentukan dan dikendalikan
berdasarkan anggaran biaya yang tersedia. Dan sebaliknya, Biaya dapat
teranggarkan apabila jadwal kerja sudah disusun. Hal inilah yang menarik
perhatian saya selaku penyusun Tugas Akhir untuk mengambil tema Tugas akhir
mengenai biaya dan waktu.
7
b. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan Peningkatan Jalan
Dahlia, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok?
c. Berapakah biaya yang diperlukan untuk pekerjaan Peningkatan Jalan
Dahlia, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok?
8
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat dicapai setelah penyusunan akhir ini adalah :
a. Untuk mengetahui standar mutu bahan yang cocok untuk pekerjaan jalan
b. Untuk mengetahui pelaksanaan proyek dan mengetahui permasalahan
permasalahan yang ada.
c. Mendapat ilmu pengendalian proyek yang dapat diaplikasikan pada
proyek-proyek berikutnya.
d. Dapat dijadikan salah satu pedoman dalam perencanaan maupun
pelaksanaan proyek.
a. BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, permasalahan, indentifikasi masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan pengertian dan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
biaya, mutu dan waktu dan manfaat dari analisanya.
c. BAB III METODOLOGI
Berisikan lokasi penelitian, alat penelitian, bahan penelitian, rancangan
penelitian, teknik pengumpulan data, metode analisis data, tahapan
penelitian, dan luaran.
d. BAB IV DATA
Berisikan data yang sudah penulis kumpulkan untuk menyusun laporan
tugas akhir, yaitu : RAB, Kurva S, dan Dokumen Kontrak.
e. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisikan analisa biaya, mutu, dan waktu menggunakan metode
Konsep Nilai Hasil dan Analisa Biaya Proyek (Direct Cost atau Undirect
Cost).
f. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
9
Berisikan kesimpulan dan saran dari hasil pengujian dan perhitungan
yang telah dilakukan.
BAB II
STUDI PUSTAKA
10
Kemudian dikendalikan
dengan metode
pemendekan durasi
dengan penerapan kerja
lembur, menjadi 5
minggu saja.
Adzuha Desmi (Tahun Pengendalian Biaya dan 1. Aspek biaya
2011) Waktu Pada Pelaksanaan menunjukan pelaksanaan
Pemeliharaan Jalan proyek ini memproleh
Simpang Raja Bakong – efisiesi biaya
Tanah Pasir dengan 2. Aspek jadwal
Menggunakan Konsep pelaksanaan proyek
Nilai Hasil mengalami kemajuan
3. Jika kinerja
pelaksanan proyek pada
pelaporan minggu ke-13
berjalan tetap sama
sampai proyek selesai,
perkiraan biaya yang
dibutuhkan sebesar Rp.
8,353 milyar yang
berarti akan
mendapatkan efisiensi
biaya karena masih
dibawah rencana
anggaran sebesar Rp.
9,148 milyar. Sedangkan
untuk proyeksi
pelaksanaan proyek yang
berkelanjutan saat
pelaporan minggu ke16
mengalami kerugian
karena biaya yang
11
dikeluarkan diatas
rencana yaitu 10,80
milyar. 3. Dari aspek
jadwal, perkiraan untuk
menyelesaikan proyek
adalah 114 hari, dari
jadwal ditetapkan dalam
kontrak selama 112 hari,
berarti proyek tersebut
mengalami
keterlambatan selama
waktu selama 2 hari.
Joy Uluna Bangun, Ir Analisis Pengendalian 1. Waktu penyelesaian
Syahrizal M.T, Indra Waktu dan Biaya Pada proyek sesuai dengan
Jaya S.T, M.T Tahap Pelaksanaan rencana awal jadwal
Proyek Dengan proyek. Prakiraan waktu
Menggunakan Metode penyelesaian proyek
Nilai Hasil berdasarkan minggu ke-
76 adalah 456 hari (4
(Studi Kasus : Proyek Maret 2018)
Pembangunan Gedung 2. Apabila kita
Perkantoran Tower PT. menggunakan
Pelabuhan Indonesia I perhitungan tiap minggu,
( Persero ) prakiraan waktu
penyelesaian proyek
berdasarkan minggu ke-
97 adalah 677 hari (29
Juli 2018). Berdasarkan
perbandingan antara
nilai ACWS, VAC
beserta durasi pekerjaan
hingga selesai, maka
proyek ini mengalami
12
percepatan 2 hari
1. Estimasi waktu
penyelesaian proyek
dengan menggunakan
Earned Value Method
Pengendalian Biaya dan pada minggu ke-14 yaitu
Waktu dengan Metode selama 170 hari.
Earned Value 2. Estimasi biaya akhir
Dwi Kartikasari (Tahun proyek dengan
2014) (Studi Kasus : Proyek menggunakan Earned
Struktur dan Arsitektur Value Method pada
Production Hall-02 minggu ke-14 yaitu
Pandaan) sebesar Rp.
18.339.852.331,-
terhadap nilai kontrak
sebesar Rp.
17.046.500.000,-.
2.1
2.2 TEORI PENJADWALAN
Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah
perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan
dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah
dibuat, karena kondisi kenyataan tidak sama/sesuai dengan kondisi saat
jadwal tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989).
a. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
13
b. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya
tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
d. Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan
berubah sepanjang proyek berlangsung.
14
2.5.1 Definisi
Menurut Soeharto (1995), sasaran adalah tujuan yang spesifik di mana
semua kegiatan diarahkan dan diusahakan untuk mencapainya. Setiap proyek
mempunyai tujuan yang berbeda, misalnya pembuatan rumah tinggal, jalan
dan 8 jembatan, ataupun instansi pabrik. Dapat pula berupa produk hasil kerja
penelitian dan pengembangan. Dalam proses mencapai tujuan tersebut
terdapat tiga sasaran pokok, yaitu besarnya biaya anggaran yang dialokasikan,
jadwal kegiatan, dan mutu yang harus dipenuhi untuk mencapai suatu
keberhasilan proyek. Hubungan biaya, waktu, dan mutu digambarkan sebagai
berikut :
BIAYA
ANGGARAN
JADWAL KINERJA
WAKTU MUTU
1. Biaya
Proyek dikatakan berhasil jika proyek yang dilaksanakan dapat
selesai tepat waktu, tepat guna, dan tepat biaya. Proyek harus
diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek
yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal bertahun-tahun,
15
anggarannya bukan ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecahkan
bagi komponennya, atau periode tertentu yang jumlahnya disesuaikan
dengan keperluan. Dengan demikian penyelesaian bagian proyek pun 9
harus memenuhi sasaran anggaran perperiode.
2. Waktu
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan
tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk
baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang
telah ditentukan.
3. Mutu
Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi
dan kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, apabila hasil
kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang
dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara memuaskan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sehingga, memenuhi
persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan.
Ketiga sasaran tersebut erat hubungannya dan bersifat saling
terkait. Artinya, jika ingin meningkatkan kinerja, produk yang telah
disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan
menaikkan mutu, yang selanjutnya berakibat pada naiknya biaya
melebihi anggaran. Sebaliknya apabila ingin menekan biaya, maka
akan menurunkan mutu, dan waktu pelaksanaannya dari segi technis,
ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan jumlah sejauh mana
ketiga sasaran tersebut dapat dipenuhi.
16
b. Ketepatan waktu pengantaran dan pengiriman
c. Material dalam kondisi yang bagus.
2. Pekerja (man power), antara lain :
f. Jumlah pekerja yang cukup
g. Keahlian pekerja
h. Asal pekerja (suku).
3. Peralatan (equipment), antara lain :
a. Peralatan dalam kondisi masih bagus dan layak pakai
b. Peralatan dapat terpenuhi sesuai dengan yang dibutuhkan
c. Pengantaran peralatan tepat waktu
d. Produktivitas operator pada peralatan.
4. Keuangan (financing), antara lain :
a. Persyaratan keuangan kontraktor
b. Pembayaran pihak pemilik tepat waktu.
5. Situasi (environment), antara lain :
a. Keadaan iklim yang mendukung dan kondusif
b. Pengaruh social
c. Pengaruh budaya.
6. Perubahan (change), antara lain :
a. Faktor ketepatan
b. Faktor kesalahan yang relatif kecil
c. Faktor geologi.
7. Hubungan dengan pemerintah (government relationship), antara lain :
a. Perijinan
b. Persyaratan kerja
c. Prosedur birokrasi pemerintah
8. Kontrak (contractual relationship), antara lain :
a. Masalah hubungan kontrak yang lancar dan tidak berbelit-belit
17
b. Tidak terdapat konflik di lapangan.
9. Waktu dan kontrol (schedule and controlling techniques), antara lain :
a. Penjadwalan yang tepat
b. Keahlian manajemen dalam kontrol proyek
c. Pengarsipan laporan yang rapi dan teratur.
18
overlapping atas beberapa tugas yang menjadi tanggung
jawab seksi atau bagian lain dalam struktur organisasi
tersebut.
2. Mengkoordinasi (Coordinating)
a. Dengan pihak eksternal (pemilik proyek, konsultan, dan lain
sebagainya) :
1) Pahami kepentingan perusahaan dan strategi yang harus
dilaksanakan
2) Koordinasikan dan hubungi bagian atau pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dan dukungan yang menguatkan
misi perusahaan maupun proyek
3) Bina dengan baik contact person dan informan yang
mampu memberikan dukungan dalam mencapai sasaran.
4) Tindakan koordinasi dimaksudkan untuk mendapatkan
nilai tambah dalam mencapai sasaran, memberi kemudahan
dan nilai positif lain bagi hubungan bisnis, terutama dalam
rangka penyelesaian pekerjaan/proyek.
b. Dengan pihak internal (proyek dan perusahaan) :
1) Koordinasi adalah wujud nyata dari komunikasi dengan
sarana : pembicaraan langsung, telepon, faks, surat, dan
media lainnya.
2) Untuk memastikan bahwa kepentingan proyek bisa
dimengerti dan mendapat dukungan perusahaan, maka data
komunikasi harus lengkap, jelas, dan informatif, serta
meyakinkan. Dalam hal tertentu data bisa membantu
perusahaan untuk kepentingan ‘kolega proyek’ sehingga
sarana koordinasi dan komunikasi memberikan peran
positif terhadap misi (tugas) yang diberikan.
19
3) Koordinasi harus meningkatkan usaha kerja,
memperlancar, atau menghilangkan hambatan maupun
ketergantungan pekerjaan.
c. Fungsi koordinasi kantor proyek memberi manfaat maksimal
dalam hal :
1) Membuat rencana kerja yang lebih mendekati kenyataan
dari pelaksanaannya, (data mengenai kondisi medan kerja,
situasi, dan lingkungan kerja bisa langsung diobservasi).
2) Membuat laporan tentang realisasi aktivitas dengan
membandingkannya dengan rencana awalnya.
3) Menanggulangi setiap ketergantungan pekerjaan dan
kesulitan proyek.
4) Menindaklanjuti setiap perubahan dengan melakukan
perbaikan dan pencegahan yang diperlukan.
5) Menyiapkan dan merevisi rencana mutu dan kendali mutu
sesuai dengan prosedur kerja (perusahaan)
6) Melakukan tindakan antisipatif dengan melakukan
pencegahan (preventive action) terhadap masalah atau
hambatan yang diperkirakan akan timbul dan mengganggu
upaya untuk mencapai sasaran kerja.
7) Sarana pertemuan dan koordinasi langsung bagi setiap
petugas proyek.
d. Sasaran pekerjaan harus dikoordinasikan memberi manfaat
untuk :
1) Menggugah semangat dan motivasi kerja.
2) Memberikan data tentang kemajuan pekerjaan secara lebih
jelas kepada manajer senior yang memeriksa.
3) Merupakan sarana/data komunikasi dengan pihak luar yang
terkait dengan tim proyek.
4) Merupakan titik sasaran (pusat perhatian) pada hasil kerja
proyek.
20
5) Merupakan tahapan kerja yang jelas, tegas, dan bisa
dilaksanakan.
6) Menjadikan tonggak tantangan dan tanggung jawab tersebut
lebih jelas untuk dibagikan (diberikan) kepada level
tertentu dalam jajaran manajemen proyek.
3. Mengontrol (Controlling)
Faktor-faktor yang berkaitan dengan suksesnya atau
berhasilnya suatu proyek dilihat dari sisi mengontrol antara lain :
a. Pahami bahwa tindakan tersebut tidak hanya bersifat check dan
monitoring, tetapi juga merupakan tindakan manajerial dengan
jangkauan yang lebih luas dalam pengendalian.
b. Tugas dan tindakan mengontrol bukan berarti hanya
menyalahkan orang lain, tetapi juga mencarikan dan
menentukan alternatif terbaik dalam tindakan pencegahan
(preventive action) dan perbaikan atas ketidaksesuaian yang
terjadi.
c. Batasan tentang sukses pekerjaan harus dibuat sangat jelas dari
sudut biaya, mutu, dan waktu. Buat prosedur kontrol resmi.
d. Tolak ukur penyimpangan dari apa yang sudah direncanakan.
Penyimpangan yang terjadi harus segera ditindaklanjuti dan
diatasi hambatannya agar pekerjaan yang bersangkutan dapat
diselesaikan.
e. Indikasi penyimpangan, yang mudah dijumpai pada saat
pengontrolan adalah adanya ketidaksesuaian antara waktu dan
mutu.
21
Konsep Nilai Hasil (Earned Value) merupakan salah satu metode
pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu
proyek secara terpadu.
Earned Value =
(%penyelesaian) x (anggaran)
Menurut Ervianto (2004) ada tiga indikator dalam analisa konsep nilai hasil, yaitu:
22
Dari Ketiga Indikator yang terdiri dari ACWP, BCWP, dan BCWS, maka
dapat dihitung:
23
Indeks Produktivitas
Nilai CPI menunjukan bobot nilai yang diperoleh (relative terhadap nilai
proyek keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan Indeks Kinerja
Biaya
CV= BCWP-ACWP
24
2. Schedule Variance (SV)
3. ETC
Kolom Standar
25
B. Estimasi Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Biaya langsung (Direct cost)
26
BAB III
METODOLOGI
27
3.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Analisis Mutu
Menganalisa mutu suatu bahan dengan berdasarkan kepada SNI.
b. Analisis Biaya
Menganalisa anggaran yang dikeluarkan dalam melakukan suatu
pekerjaan untuk bisa memenuhi semua aspek yang akan dikerjakan.
c. Analisis Waktu
Menganalisa lamanya suatu proyek dengan mencocokan cuaca pada
saat proyek sedang berlangsung.
3.3 PENJADWALAN
Jadwal Rencana Penyelesain Naskah Tugas Akhir
D3 Konstruksi Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
2020
28
BULAN/MINGGU KE-
NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengerjaan Proposal
2 Penelitian Data TA
3 Penyusunan dan Bimbingan BAB I
4 Penyusunan dan Bimbingan BAB II
5 Penyusunan dan Bimbingan BAB III
6 Penyusunan dan Bimbingan BAB IV
7 Penyusunan dan Bimbingan BAB V
BAB IV
PENUTUP
8 Penyelesaian Naskah Tugas Akhir
9 Pengumpulan Naskah Tugas Akhir
10 Pengumuman Jadwal Sidang I
11 Pembekalan Sidang I
12 Pelaksanaan Sidang I
13 Revisi Tugas Akhir Sidang I
14 Penyerahan Laporan Tugas Akhir Sidang I
29
Demikian proposal Tugas Akhir ini penulis susun. Besar harapan penulis
agar Ibu Nunung Martina, S.T., M.si (Selaku Pembimbing 1) dan Bapak Ir.
Erijanto, M.T (Selaku Pembimbing 2) bersedia menjadi pembimbing Tugas Akhir
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir tepat pada waktunya dan
menghasilkan Tugas Akhir yang terbaik.
Mahasiswa I Mahasiswa II
30