Kelompok 6 Kewirausahaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PAPER

ORGANISASI DAN IKATAN BIDAN INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Di


Bawah Dosen Pengampu Lia Kamila, S. S. T., M. Keb

Disusun oleh :
Kelompok
1. Fika Faridah 2112067
2. Siti Rohmah 2112073
3. Selvia Alpiani 2112088
4. Novie Nursanty 2112090
5. Suvica Nurvica 2112098
Kelas : II B

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2014
1. Pengertian Organisasi
Organisasi menurut Robbins (2001:4) diartikan sebagai suatu unit (satuan)
sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau
lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama
Organisasi adalah bentuk perserikatan untuk mencapai tujuan bersama
(M.Fuad, 2001)
2. Tujuan Organisasi
Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan
organisasi.Untuk mencapai tujuan dalam organisasi, pelaku (orang) dalam
organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun me-manage organisasinya
dengan matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. (Jati, 2000).
3. Manfaat Organisasi
1. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan
2. Menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas
3. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam
rangka mencapai tujuan.
4. Jenis Organisasi
Jenis-jenis organisasi ada 2 ,diantaranya :
1. Bentuk Tunggal
Yaitu pimpinan berada di tangan satu orang,semua kekuasaan dan tugas
pekerjaan bersumber pada satu orang yang komisi suatu organisasi
merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang,semua
kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu
kesatuan.
2. Organisasi komersial
Organisasi Komersial adalah organisasi yang berkembang di dunia
ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak
terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari
remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak
sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk
mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social.Banyak
diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya
mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu
dan teori dari organisasi
3. Organisasi sosial
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi
adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk
dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
1. Sejarah Singkat Ikatan Bidan Indonesia

Dalam sejarah Bidan Indonesia menyebutkan bahwa tanggal 24 Juni


1951 dipandang sebagai hari jadi IBI. Pengukuhan hari lahirnya IBI tersebut
didasarkan atas hasil konferensi bidan pertama yang diselenggarakan di
Jakarta 24 Juni 1951, yang merupakan prakarsa bidan-bidan senior yang
berdomisili di Jakarta.

Konferensi bidan pertama tersebut telah berhasil meletakkan landasan


yang kuat serta arah yang benar bagi perjuangan bidan selanjutnya, yaitu
mendirikan sebuah organisasi profesi bernama Ikatan Bidan Indonesia
(IBI), berbentuk kesatuan, bersifat Nasional, berazaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Pada konferensi IBI tersebut juga dirumuskan
tujuan IBI, yaitu:

a. Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan serta kaum


wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa.

b. Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi


kebidanan, khususnya dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
serta kesejahteraan keluarga.

c. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

d. Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat.

Dengan landasan dan arah tersebut, dari tahun ke tahun IBI terus
berkembang dengan hasil-hasil perjuangannya yang semakin nyata dan telah
dapat dirasakan manfaatnya baik oleh masyarakat maupun pemerintah
sendiri.

Adapun tokoh-tokoh yang tercatat sebagai pemrakarsa konferensi


tersebut adalah: Ibu Selo Soemardjan, Ibu Fatimah, Ibu Sri Mulyani, Ibu
Salikun, Ibu Sukaesih, Ibu Ipah dan Ibu S. Margua, yang selanjutnya
memproklamirkan IBI sebagai satu-satunya organisasi resmi bagi para bidan
Indonesia. Dan hasil-hasil terpenting dari konferensi pertama bidan seluruh
Indonesia tahun 1951 tersebut adalah:

a. Sepakat membentuk organisasi Ikatan Bidan Indonesia, sebagai satu-


satunya organisasi yang merupakan wadah persatuan & kesatuan Bidan
Indonesia.

b. Pengurus Besar IBI berkedudukan di Jakarta.

c. Di daerah-daerah dibentuk cabang dan ranting. Dengan demikian


organisasi/perkumpulan yang bersifat lokal yang ada sebelum konferensi
ini semuanya membaurkan diri dan selanjutnya bidan-bidan yang berada
di daerah-daerah menjadi anggota cabang-cabang dan ranting dari IBI.

Musyawarah menetapkan Pengurus Besar IBI dengan susunan sebagai


berikut:

Ketua I : Ibu Fatimah Muin


Ketua II : Ibu Sukarno
Penulis I : Ibu Selo Soemardjan
Penulis II : Ibu Rupingatun
Bendahara : Ibu Salikun

Tiga tahun setelah konferensi, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 1954,


IBI diakui sah sebagai organisasi yang berbadan hukum dan tertera dalam
Lembaga Negara nomor: J.A.5/927 (Departemen Dalam Negeri), dan
padatahun 1956 IBI diterima sebagai anggota ICM (International
Confederation of Midwives). Hingga saat ini IBI tetap mempertahankan
keanggotaan ini, dengan cara senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan ICM
yang dilaksanakan di berbagai negara baik pertemuan-pertemuan, lokakarya,
pertemuan regional maupun kongres tingkat dunia dengan antara lain
menyajikan pengalaman dan kegiatan IBI. IBI yang seluruh anggotanya
terdiri dari wanita telah tergabung dengan Kongres Wanita Indonesia
(KOWANI) pada tahun 1951 hingga saat ini IBI tetap aktif mendukung
program-program KOWANI bersama organisasi wanita lainnya dalam
meningkatkan derajat kaum wanita Indonesia. Selain itu sesuai dengan
Undang-Undang RI No.8 tahun 1985, tentang organisasi kemasyarakatan
maka IBI dengan nomor 133 terdaftar sebagai salah satu Lembaga Sosial
Masyarakat di Indonesia. Begitu juga dalam Komisi Nasional Kedudukan
Wanita di Indonesia (KNKWI) atauNational Commission on the Status of
Women (NCSW). IBI merupakan salah satu anggota pendukungnya.

Pada kongres IBI yang kedelapan yang berlangsung di Bandung pada


tahun 1982, terjadi perubahan nama Pengurus Besar IBI diganti menjadi
Pengurus Pusat IBI, karena IBI telah memiliki 249 cabang yang tersebar di
seluruh propinsi di Indonesia. Selain itu kongres juga mengukuhkan anggora
pengurus Yayasan Buah Delima yang didirikan pada tanggal 27 Juli 1982.
Yayasan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota IBI, melalui
pelaksanaan berbagai kegiatan.

Pada tahun 1985, untuk pertama kalinya IBI melangsungkan Kongres di luar
pulau Jawa, yaitu di Kota Medan (Sumatera Utara) dan dalam kongres ini
juga didahului dengan pertemuan ICM Regional Meeting Western Pacific
yang dihadiri oleh anggota ICM dari Jepang, Australia, New Zealand,
Philiphina, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia. Bulan September
2000 dilaksanakan ICM Asia Pacific Regional Meeting di Denpasar Bali.
Pada tahun 1986 IBI secara organisatoris mendukung pelaksanaan pelayanan
Keluarga Berencana oleh Bidan Praktek Swasta melalui BKKBN.

Gerak dan langkah Ikatan Bidan Indonesia di semua tingkatan dapat


dikatakan semakin maju dan berkembang dengan baik. Sampai dengan tahun
1998 IBI telah memiliki 27 Pengurus Daerah, 318 Cabang IBI (di tingkat
Kabupaten/Kodya) dan 1.243 Ranting IBI (di tingkat Kecamatan) dengan
jumlah anggota sebanyak 66.547 orang. Jumlah anggota ini meningkat
dengan pesat setelah dilaksanakannya kebijakan pemerintah tentang Crash
Program Pendidikan Bidan dalam kurun waktu medio Pelita IV s/d medio
Pelita VI 1989 s/d 1997.

PERKEMBANGAN JUMLAH ANGGOTA IBI TAHUN 1988 - 2008


Tahu Jumla
n h
1988 16.413
1990 25.397
1994 46.114
1995 54.080
1996 56.961
1997 57.032
1998 66.547
2003 68.772
2008 87.338

2. VISI DAN MISI IKATAN BIDAN INDONESIA


A. Nilai-nilai
1. Mengutamakan kebersamaan
2. Mempersatukan diri dalam satu wadah
3. Pengayoman terhadap anggota
4. Pengembangan diri
5. Peran serta dalam komunitas
6. Mempertahankan citra bidan
7. Sosialisasi pelayanan berkualitas
B. Visi
Mewujudkan bidan profesional berstandar global.
C. Misi
1. Meningkatkan kekuatan organisasi.
2. Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan
bidan.
3. Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pelayanan.
4. Meningkatkan kesejahteraan anggota.
5. Mewujudkan kerjasama dengan jejaring kerja.
D. Prioritas Strategi
1. Pengembangan standarisasi pendidikan bidan dengan standar
internasional.
2. Meningkatkan pelatihan anggota IBI.
3. Membangun kerjasama dan kepercayaan dari donor dan mitra IBI.
4. Peningkatan advokasi kepada pemerintah untuk mendukung
pengembangan profesi bidan serta monitoring dan evaluasi pasca
pelatihan yang berkesinambungan.
5. Peningkatan pembinaan terhadap anggota berkaitan dengan
peningkatan kompetensi, profesionalisme dan aspek hukum.
6. Peningkatan pengumpulan data dasar.
7. Peningkatan akses Organisasi Profesi IBI terhadap pelayanan dan
pendidikan kebidanan.
8. Capacity Building bagi pengurus IBI.
9. Peningkatan pengadaan sarana prasarana.
10. Membangun kepercayaan anggota IBI, donor dan mitra dengan
tetap menjaga mutu pengelolaan keuangan yang accountable.

Dari tahun ke tahun IBI berupaya untuk meningkatkan mutu dan


melengkapi atribut-atribut organisasi, sebagai syarat sebuah organisasi
profesi, dan sebagai organisasi masyarakat LSM yaitu :
1. AD-ART, yang ditinjau, disempurnakan dan disesuaikan dengan
perkembangan.
2. Kode Etik Bidan, yang ditinjau, disempurnakan dan disesuaikan dengan
perkembangan.
3. Satuan Kredit Perolehan: alat ukur memantau peningkatan pengetahuan
dan keterampilan.

4. Buku Prosedur Tetap pelaksanaan tugas-tugas Bidan.

5. Buku Pedoman Organisasi.

6. Buku Pedoman Bagi Bidan di desa.

7. Buku Pedoman Klinik IBI.

8. Buku 50 tahun IBI, yang mencatat tentang sejarah dan kiprah IBI,
diterbitkan dalam rangka menyambut HUT ke 50 IBI pada tahun 2001.
Khusus melalui kepengurusan tahun 1993-1998 atribut-atribut/kelengkapan
tersebut bertambah lagi dengan disusunnya:
1. Majalah Bidan

2. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

3. Buku Maternal Neonatal


4. Buku Keluarga Berencana

5. Buku Pencegahan Infeksi

6. Buku Asuhan Persalinan Normal

7. Buku Kepmenkes 900

8. Buku Kumpulan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Organisasi IBI

9. Kepmenkes 237 tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu

10. Kepmenkes 450 tentang Pemberian Air Susu Ibu Secara Eksklusif Pada
Bayi di Indonesia

11. Kepmenkes 900 tentang Registrasi dan Praktek Bidan

12. Pedoman Uji Kompetensi Bidan

13. Renstra 2008 – 2013

14. Bidan Delima

15. Kesehatan reproduksi up-date satu set (warna ungu).

16. Inisiasi Menyusu Dini

17. Modul Pembelajaran untuk DIII Kebidanan (kerjasama dengan YPKP)

18. Kepmenkes 369 tentang Standar Profesi Bidan

Di samping itu melalui Lokakarya Strategik Planning yang diselenggarakan


dalam kurun waktu September 1996 s/d Oktober 1998 telah menghasilkan
Rencana Strategi (Renstra) dan diperbaharui pada Kongres XIII 2003

3. SYARAT, HAK, KEWAJIBAN, DAN JUMLAH ANGGOTA IBI


Keanggotaan IBI

1) Keanggotaan Ikatan Bidan Indonesia adalah Warga negara


Indonesia yang telah mempunyai Ijazah Bidan & mempunyai
KTA (Surat tanda pengenal sebagai anggota IBI) dan kartu
tersebut masih berlaku.
2. Keanggotaan Ikatan Bidan Indonesia sesuai dengan tempat
domisili.
Hak Anggota

a. Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.


b. Berhak mengemukakan pendapat, saran dan usul untuk
kepentingan organisasi.
c. Anggota berhak menghadiri rapat dan mengajukan usul, baik
tertulis maupun lisan.
d. Anggota aktif berhak memilih dan dipilih.
e. Anggota berhak memiliki (dengan ketentuan berlaku):

1) Kartu Tanda Anggota IBI (KTA) yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat dan di
tanda tangan
2) Lencana Ikatan Bidan Indonesia
3) Buku Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga
4) Seragam IBI: Nasional dan kerja.

N Distric Member
Province Sub Branch
o t s

1 NAD 21 57 5,424
2 Sumatera Utara 25 14 5,070
3 Sumatera Barat 19 105 2,759
4 Riau 11 122 2,418
5 Jambi 10 58 1,268
6 Sumatera Selatan 14 114 3,530
7 Bengkulu 9 69 1,505
8 Lampung 10 142 2,515
9 DKI Jakarta 25 165 3,467
10 Jawa Barat 5 53 12,371
11 Jawa Tengah 36 199 11,525
12 D.I Yogyakarta 5 17 1,381
13 Jawa Timur 38 323 13,667
14 Kalimantan Timur 14 32 1,182
15 Kalimantan Selatan 13 96 1,964
16 Kalimantan Barat 12 99 1,547
17 Kalimantan Tengah 14 9 1,543
18 Sulawesi Utara 11 1 773
19 Sulawesi Selatan 23 12 2,897
20 Sulawesi Tenggara 10 - 855
21 Sulawesi Tengah 10 24 1,072
22 Bali 9 3 1,929
23 NTB 9 110 1,182
24 NTT 19 - 1,614
25 Maluku 6 8 74
26 Maluku Utara 8 13 299
27 Babel 7 12 712
28 Gorontalo 6 1 1
29 Papua 29 - 285
30 Banten 6 46 3,130
31 Kep Riau 6 40 909
32 Sulawesi Barat 5 - 228
Total: 445 1,944 88,796

4. SUSUNAN PENGURUS PUSAT IKATAN BIDAN INDONESIA


MASA BAKTI 2013 - 2018

PENGURUS HARIAN 

Ketua Umum                :  Dr. Emi Nurjasmi, MKM

Sekretaris Jenderal :  Tuminah Wiratnoko, SIP, MM

Ketua I             :  Masyitha, SST, SKM, M.Kes

Ketua II        :  Yetty Leoni Irawan, MSc

Bendahara         :  Aan Andanawaty, SST, MM.Kes

BIDANG-BIDANG 

Tata Usaha dan Rumah Tangga  :  Sri Setiyati

Humas                                               :  Siti Romlah, MKM

Advokasi dan Hub. Luar Negeri :  Laurensia Lawintono, MSc

Organisasi                                          :  Sri Poerwaningsih, SST, SKM, M.Kes

Hukum                                                :  Heru Herdiawati, SST, SH, MH.

Penelitian dan Pengembangan      :  Dra. Maryanah, M.Kes

Pendidikan                                        :  Indra Supradewi, SKM, MK

Pelatihan                                            :  Dra. Asmuyeni Muchtar, M.Kes

Pelayanan                                          :  Tuti Sukaety, SPd, SST.

Administrasi Keuangan                    :  Sri Martini

Fund Rising                                         :  Dra. Misfita Farida, SKM, M.Kes

Ketua Yayasan Buah Delima                 :  M.I. Murniati, S.Sos, M.Kes.

Majelis Pertimbangan Organisasi         :  Mustika Sofyan, Letkol (Purn)

Nur Ainy Madjid, SKM

Majelis Pertimbangan Etik Bidan          :  Asniah, SST


5. LOGO IKATAN BIDAN INDONESIA

Arti Logo IBI (Ikatan Bidan Indonesia) :

1. Bentuk Bundar, dilingkari garis merah putih, melambangkan arti


persatuan abadi.
2. Buah Delima, merupakan buah yang berisi biji dan air, melambangkan
kesuburan.
3. Dua Helai Daun, melambangkan kemampuan dari pasangan laki-laki
dan perempuan untuk melanjutkan tumbuhnya bibit.
4. Ular dan Cawan, menunjukkan simbol Dewa Aesculapius dan Dewi
Hygea, dimana pelayanan kebidanan harus memelihara dan
mempertahankan biji (bibit) agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik.
5. Buah Delima Merekah, menggambarkan buah delima yang sudah
matang, mengandung biji-biji (benih) yang telah matang (matur) dan
sehat, sehingga dapat melanjutkan generasi penerus baru yang sehat
dan berkualitas. Seorang bidan diharapkan bersiap diri menjadi tenaga
pelayanan kesehatan yang profesional, untuk menghantarkan benih
yang matur dan sehat tersebut menjadi calon generasi penerus yang
mandiri serta berkualitas

Sumber : http://www.bidanindonesia.org/?part=2011020014&lang=id

Anda mungkin juga menyukai