Etika Bisnis Dalam Manajemen SDM
Etika Bisnis Dalam Manajemen SDM
Etika Bisnis Dalam Manajemen SDM
Disusun Oleh:
Agus Siti Nur Fadilah
190203006
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini. Makalah ini
dimaksudkan sebagai pemenuhan tugas bagi mahasiswa Prodi Akuntansi Semester III
khususnya.
Dalam makalah ini penyusun mencoba menjelaskan tentang “Konsep Etika Bisnis Dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia” pada Mata Kuliah Etika Bisnis Dan Good Corporate
Government. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran
atau kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sehingga pada pembuatan
makalah-makalah berikutnya dapat dilakukan perbaikan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber
daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial
merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan
terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam
membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut.
Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik
berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya. Sumber daya manusia
merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan,
karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat
menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan
unsur penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan
teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari
keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan
penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada
pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh
suatu departemen tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sumber Daya Manusia.?
2. Bagaimana Masalah Hukum dan Etika dalam SDM.?
3. Faktor Apa Saja Tentang Pasar Global SDM.?
4. Bagaimana Masalah SDM Indonesia Terhadap Globalisasi.?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Manusia
Ada 3 (tiga) macam pengertian maupun definisi dari Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu :
1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (
disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)
2. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non financial ) dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi
organisasi.
2
a. Memberikan perhatian dan melaksanakan usaha preventif dalam mencegah timbulnya
masalah yang dapat mengakibatkan ketegangan mental, seperti stress gangguan syaraf
dan lain-lain dalam bekerja.
b. Memberikan perhatian dan melaksanakan usaha kuratif dalam membantu pekerja yang
menglaami ketegangan mental karena pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya.
c. Memelihara dan mengambangkan program-program hubungan manusiawi yang akrab
dan sehat, antara para pekerja dengan para manajer (eksekutif). Program ini dapat
dilakukan di dalam dan di luar jam kerja sehari-hari.
d. Menyelenggarakan acara-acara pembinaan mental, khususnya dibidang keagamaan,
yang dapat mencegah itmbulnya periilaku yang merugikan pekerja atau perusahaan.
3
dikehendaki oleh pembangunan sehingga hukum ketenagakerjaan dapat berfungsi sebagai
sarana yang dapat membebaskan tenaga kerja dari perbudakan, peruluran, perhambaan, kerja
paksa dan sanksi yang memberatkan tenaga kerja. Selain itu, hukum ini dapat membebaskan
tenaga kerja dari kehilangan pekerjaan, memberikan kedudukan hukum yang seimbang dan
kedudukan ekonomis yang layak kepada tenaga kerja.
Jadi, hukum ketenagakerjaan sangat penting untuk diterapkan pada industri yang ada saat
ini. Jika diterapkan dengan benar maka tidak akan ada permasalahan yang berkepanjangan
antara hak dan kewajiban perusahaan dan tuntutan tenaga kerja. Praktek-praktek mafia kasus,
mafia peradilan dan monopoli hukum harus ditiadakan, agar para pekerja di industri indonesia
tidak selalu dirugikan oleh peraturan hukum yang tidak diterapkan secara benar dan adil.
4
E. Pasar Global SDM
Dalam abad ini atau era globalisasi tidak ada satu negera pun yang dapat menolak kondisi
ini. Begitu halnya dengan apsar tenga kerja juga akan memasuki persaingan global.
Globalisasi ini disebabkan oleh beberap faktor yaitu :
1. Peningkatan dan modernisasi saluran telekomunikasi.
2. Munculnya perusahaan-perusahaan raksasa yang dapat mendunia, tanpa membawa negara
asalnya.
3. Adanya perdagangan bebas.
4. Pasar uang yang berlangsung selama 24 jam dan adanya pasar tunggal di sejunmlah
negara.
5. Kontrol negara asing akan meningkat terhadap asset industri dan pekerjaan para tenaga
kerja suatu negara.
6. Munculnya standard dunia dan perubahan peraturan global mengenai perfagangan ( trade
commerce), keuangan produk dan pelayanan.
Untuk menghadapai pasar global semacam ini, maka diperlukan SDM yang berkualitas
dan dapat bersaing dengan meliki keahlian dan kompentensi yang sesuai dengan standard
internasional. Sehingga mampu bersaing dan mampu merebut pasar global.
5
kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai
kelasnya, seperti
Penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka
human movement akan semakin mudah dan bebas.
Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-
negara didunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan
lain-lain.Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar
ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento,
Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.Akibatnya selera masyarakat dunia –baik yang
berdomisili di kota maupun di desa– menuju pada selera global.Perdagangan.Hal ini terwujud
dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan
nontarif.Dengan demikian kegiatan perdagangan dan per-saingan menjadi semakin ketat dan
fair.Bahkan,transaksi menjadi semakin cepat karena “lesspapers/documents” dalam
perdagangan,tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin
canggih.
Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan
SDM di Indonesia.Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi.Daya saing
ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan
adalah pendidikan.Sebab dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme ke-
lembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan.Pendidikan merupakan
kegiatan investasi di mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan.
Sebab bagaimanapun pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul
baik dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi
subyek atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi,penyiapan
pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya
saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM
melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.
Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini,alokasi SDM masih belum mampu
mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah tercipta
sejak pemerintahan masa lalu.Sementara di sisi lain Indonesia kekurangan berbagai keahlian
untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum
permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat
diperlakukan sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya
masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan
komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa
lebih bersaing dengan negara lain.
Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan
mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya
yaiturecruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development
(pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan
tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan
pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus
SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum,
staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya
korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya
para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi
penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://barnasnursyabani.wordpress.com/2016/09/10/etika-bisnis-dalam-sumber-daya-manusia/
Diakses pada tanggal 22 November 2020