Laporan Kasus Harian 3 (Aub +anemia Sedang)
Laporan Kasus Harian 3 (Aub +anemia Sedang)
Laporan Kasus Harian 3 (Aub +anemia Sedang)
OLEH:
PUTU RATNA DEWI
NIM. P07131216021
1081.6 kkal
Akt fisik = 30% x 1081.6 = 324.5 kkal
= 1406.1 kkal
SDA = 10% x 1.406.1 = 140.6 kkal
1546.7 kkal
Kebutuhan Protein
15% x 1546.1 kkal = 58 gram
4
Kebutuhan Lemak
25% x 1546.1 kkal = 42.9 gram
9
Kebutuhan Karbohidrat
60 % x 1546.1 kkal = 231.9 gram
4
RIWAYAT PERSONAL
Pasien tidak memiliki riwayat sebelumnya, bekerja
sebagai tukang jarit.
Kebutuhan Protein
Protein = 2 gr/kg BB
= 2 x 52 = 104 gram = 416 kkal
Kebutuhan Lemak
20% x 2080 kkal = 46.2 gram
9
Kebutuhan Karbohidrat
KH = 60% x 2080 kkal = 312 gram
4
6. Implementasi
Makanan diberikan dalam bentuk biasa berupa nasi. Makanan utama 3 kali sehari dan
snack 1 kali sehari , diberikan melalui oral karena pasien dalam keadaan sadar.
7. Rencana Edukasi/ Konseling Gizi
Tempat : Ruang Drupadi kamar 5, RSUD Sanjiwani Gianyar
Waktu : 08.45 WITA
Metode : Ceramah
Media :-
Sasaran : Pasien dan penunggu pasien
Materi :
1. Diet Tinggi Energi Tinggi Protein
Diet Tinggi Energi Tinggi protein (TETP) adalah diet yang mengandung energi
dan protein di atas kebutuhan norma. Diet diberikan dalam bentuk makanan
biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur,
daging, atau dalam bentuk minuman Enteral Tinggi Energi Tinggi Protein. Diet
ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat
menerima makanan lengkap.
2. Bahan makanan yang dianjurkan
Bahan makanan sumber karbohidrat nasi, roti, mie makaroni dan hasil olahan
tepung – tepungan lain, seperti cake, tarcis, pudding, dan pastry, dodol ubi,
karbohidrat sederhana seperti gula pasir,. Sumber protein hewani seperti daging
sapi, ayam, ikan, telur, susu dan hasil olah seperti keju dan yoghurt custard dan
es krim. Sumber protein nabati meliputi semua jenis kacang – kacangan dan
hasil olahannya, seperti tempe, tahu, dan selai kacang. Sayuran seperti semua
jenis sayuran terutama jenis B, seperti bayam, buncis, daun singkong, kacang
panjang, labu siam dan wortel direbus, dikukus dan ditumis. Buah – bauahan
yaitu semua jenis buah segar, buah kaleng, buah kering, dan jus buah. Lemak
dan minyak seperti minyak goreng, mentega, margarine, santan encer, salad
dressing. Minuman seperti soft drink, madu, sirup, the dan kopi encer. Bumbu
seperti bumbu tidak tajam, seperti bawang merah, bawang putih, laos, salam
dan kecap.
3. Bahan makanan yang tidak dianjurkan
Sumber protein hewani yang dimasak dengan banyak minyak atau
kelapa/santan kental. Sumber protein nabati dimasak banyak minyak atau
kelapa/santan kental. Sayuran dimasak dengan banyak minyak atau
kelapa/santan kental. Lemak dan minyak seperti santan. Minuman rendah
energi. Dan bumbu yang tajam seperti cabe dan merica.
Konsultasi yang
diberikan yaitu:
a. Makanan yang
diberikan berupa
makanan Tinggi
energi tinggi
Energi Protein Lemak KH protein
Implementasi (kkal) (gr) (gr) (gr) b. Disarankan
Asupan 1668.8 69.7 35.2 270.15 mengkonsumsi
kkal gram gram gram makanan tinggi
Kebutuhan 104 46.2 312 protein seperti
2080 kkal
RS gram gram gram daging ayam, ikan,
% Tingkat telur dan susu,
80.2% 67.0% 76.2% 86.6%
Penerimaan serta makanan
Kategori Baik Kurang Kurang Baik kaya zat besi
Keterangan : seperti hati dan
Kategori asupan makan: kacang-kacangan
Baik> 80%
Kurang< 80% c. Pasien tidak
2. Antropometri diperkenankan
BB 52 kg mengonsumsi
TB 155 cm makanan diluar
IMT 21.6 kg/m2 makanan yang
BBI 49.5 kg diberikan pihak RS
d. Peningkatan
pengetahuan
3. Biokimia pasien dan penjaga
Monitoring biokimia tidak dapat dilakukan karena tidak pasien terhadap
ada hasil laboratorium terbaru. makanan yang
dianjurkan dan
4. Pemeriksaan Fisik/Klinis tidak dianjurkan
untuk pasien.
Fisik Pasien masih merasakan lemas
Klinis Nadi : 86 x/menit
Suhu Badan : 36.5oC
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
5. Pembahasan Kasus
Pada kasus atas nama N.N.S yang berusia 37 tahun di
bawa ke UGD karena mengalami pendarahan, serta
dengan keluhan lemas dan mual saat ini di diagnosa
anemia sedang. Pada tingkat asupan makan pasien
dirumah, tergolong kategori baik untuk energi, namun
untuk, lemak, dan protein tergolong kurang serta
tergolong lebih pada karbohidrat. Saat pasien masuk
rumah sakit asupannya menurun karena mual dan lemas.
Saat dilakukan monitoring dan evaluasi asupan sudah
meningkat. Berdasarkan pemeriksaan fisik/klinis pasien
masih merasakan lemas.
Pembimbing Kasus
Ni Ketut Juniarti, S. Gz
NIP. 198006282006042026