Review Jurnal Kultru Embrio Wandi 11980212549

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

NAMA : WANDI

NIM : 11980212549
KELAS : 5F AGROTEKNOLOGI
MK : KULTUR JARINGAN
TUGAS : REVIEW JURNAL KULTUR EMBRIO

Kultur Embrio Pisang Liar Musa acuminata ssp. sumatrana yang Langka (Embryo
Culture of Endangered Wild Banana Musa acuminata ssp. sumatrana)
Musa acuminata ssp. sumatrana adalah pisang liar yang langka dan perlu dilestarikan.
Teknik kultur in vitro dapat diterapkan untuk melestarikannya. Penerapan teknik konservasi
secara in vitro memerlukan penguasaan metode regenerasi, termasuk formulasi media
tumbuh. di Indonesia tumbuh Beberapa macam pisang liar yang, antara lain Musa acuminata
ssp. sumatrana, halabanensis, breviformis, microcarpa, zebrina, tomentosa, M. balbisiana cv.
Kluthuk Wulung dan Kluthuk Awu, juga M. ornata, M. troglodytarum, dan M. Borneensis.
Adapun Keuntungan dari teknik kultur embrio adalah rasio perkecambahan lebih
tinggi dari pada penaburan benih, menghemat waktu karena kecepatan tumbuh biakan embrio
lebih tinggi, dapat memulihkan kesehatan tanaman, memfasilitasi pembentukan hibrida dan
manajemen konservasi karena biakan embrio dapat disimpan secara in vitro sebelum
penggunaan yang lebih luas, serta dapat digunakan untuk merakit varietas pisang tahan
penyakit penting
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh BA, TDZ, dan PVP terhadap daya hidup
dan regenerasi embrio M. acuminata ssp. sumatrana.
Rancangan percobaan disusun secara faktorial dalam lingkungan rancangan acak
lengkap dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah BA (0, 1, 3, dan 5 mg/L), faktor kedua
adalah TDZ (0 dan 0,1 mg/L) dan faktor ketiga adalah PVP (100 dan 300 mg/L). Peubah
yang diamati adalah persentase daya hidup, persentase daya tumbuh, persentase pembentukan
akar, jumlah tunas, jumlah akar, dan jumlah daun yang terbentuk.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi yang nyata antara taraf BA, TDZ, dan
PVP terhadap seluruh peubah yang diamati. Kombinasi perlakuan BA 5 mg/L dengan TDZ
0,1 mg/L dan PVP 300 mg/L menghasilkan persentase hidup, persentase tumbuh, jumlah
tunas, dan jumlah daun yang paling tinggi, berturut-turut 100% daya hidup, 100% daya
tumbuh, lima tunas/eksplan, dan 15 daun/tunas. Media tersebut dapat diterapkan untuk
perbanyakan in vitro M. acuminata ssp. sumatrana dalam penyediaan materi untuk konservasi
in vitro.
Perkecambahan dan pertumbuhan embrio pisang liar M. acuminata ssp. sumatrana
dipengaruhi oleh kombinasi perlakuan BA, TDZ, dan PVP. Kombinasi perlakuan BA 1 mg/L
dan PVP 100 mg/L menghasilkan daya tumbuh, persentase perakaran dan jumlah akar yang
tinggi sehingga sesuai diterapkan untuk pembentukan planlet. Kombinasi perlakuan BA 5
mg/L dengan TDZ 0,1 mg/L dan PVP 300 mg/L menghasilkan daya tumbuh dan tingkat
multiplikasi tunas yang tinggi (lima tunas/ eksplan) sehingga sesuai diterapkan untuk
perbanyakan in vitro M. acuminata ssp. sumatrana dalam rangka penyediaan materi untuk
konservasi in vitro dengan metode pertumbuhan minimal dan kriopreservasi.

Anda mungkin juga menyukai