Usulan Pengabdian Masyarakat - Pemberian Makan Anak
Usulan Pengabdian Masyarakat - Pemberian Makan Anak
Usulan Pengabdian Masyarakat - Pemberian Makan Anak
PENGABDIAN MASYARAKAT
TIM PENGUSUL
Oleh :
Ketua : Aprilya Roza Werdani, S.Gz., M.K.M/ NIDN 1020049104
Anggota : 1. Ns. Larasuci Arini, M.Kep / NIDN :1007080904
2. Ns.T. Eltrikanawati, M.Kep/ NIDN :
3. Ns.Resi Novia, M.Kep/ NIDN :1023118601
i
Berlaku 31 Agustus 2017
FORMULIR
PENGAJUAN PENGMAS Revisi 2
Unit LPPM
1 Data Dosen/Pengusul
Nama Aprilya Roza Werdani, S.Gz, M.K.M
Telp / Extension / 081267494820/ [email protected]
Email
NIDN/NUK/NIK 1020049104
Jabatan Fungsional / Ketua Program Studi Sarjana Gizi
Struktural
Bidang Keahlian Gizi
Jurusan / Fakultas Prodi Sarjana Gizi
2 Judul Pengabdian Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan
Ibu tentang Pemberian Makan Anak Usia 0-23
bulan di Pulau Nguan Tahun 2020
3 Jenis Pengabdian 1. Pendidikan pada Masyarakat
2. Pelayanan pada Masyarakat
3. Praktek Belajar Lapangan
4. Pengembangan wilayah secara terpadu
5. Pengembangan hasil penelitian
4 Tahun Pengabdian 2019/2020
5 Sumber pengabdian STIKes Mitra Bunda Persada
* Berikan lingkaran
a untuk kegiatan pengabdian masyarakat yang relevan
ii
Batam, 21 Januari 2020
Dosen,
2. Bidang : Gizi
iii
b. Nama Anggota II : Ns.T. Eltrikanawati, M.Kep
c. Nama Anggota III : Ns.Resi Novia, M.Kep
d. Nama Anggota IV :
Menyetujui,
Ketua LPPM STIKes Mitra Bunda Persada
SURAT PERNYATAAN
iv
Dengan ini menyatakan bahwa proposal Pengabdian Masyarakat saya dengan judul:
Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makan
Anak Usia 0-23 bulan di Pulau Nguan Tahun 2020. Yang diusulkan dengan skema
Pengabdian masyarakat Dosen untuk tahun anggaran 2019/2020 Bersifat original dan
belum pernah dibiayai oleh Lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan persyaratan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah saya terima ke STIKes Mitra Bunda Persada.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Pengabdian Masyarakat ini. Pengabdian
Masyarakat ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
di STIKes Mitra Bunda Persada Batam.
1. Bapak H. Henry Minit, dan Ibu H. Gusnawati, S.Tr. Keb. selaku Pembina dan
Ketua Yayasan Harapan Bunda.
2. Bapak dr. H. Mawardi Badar, MM. selaku Ketua STIKes Mitra Bunda Persada
Batam
v
3. Tokoh masyarakat dan semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kami berharap laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi oleh
semua pihak.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
FORMULIR.................................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PENGABDIAN MASYARAKAT.............................iii
SURAT PERNYATAAN............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................................v
A. ANALISIS SITUASI.........................................................................................................vii
B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH.........................................................viii
C. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................viii
D. TUJUAN KEGIATAN.........................................................................................................x
E. MANFAAT KEGIATAN....................................................................................................xi
F. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH........................................................................xi
G. KHALAYAK SASARAN ANTARA YANG STRATEGIS..............................................xii
H. KETERKAITAN...............................................................................................................xii
I. METODE KEGIATAN......................................................................................................xii
vi
J. RANCANGAN EVALUASI.............................................................................................xii
K. RENCANA DAN JADWAL KERJA...............................................................................xiii
L. ORGANISASI PELAKSANA..........................................................................................xiii
M. RENCANA BIAYA......................................................................................................xiv
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................xv
A. ANALISIS SITUASI
Kejadian kekurangan gizi (stunting, wasting, gizi kurang, dan gizi buruk)
pada anak usia di bawah dua tahun (0-23 bulan) di Indonesia masih tinggi. Pada
tahun 2018, Laporan Riskesdas menunjukkan bahwa 3,8% anak usia 0-23 bulan di
Indonesia mengalami gizi buruk, 11,4% mengalami gizi kurang, 29,9% stunting
(17,1% pendek dan 12,8% sangat pendek), dan 11,7% wasting (7,2% kurus dan
4,5% sangat kurus). Di Kepulauan Riau ditemukan 2,7% anak usia 0-23 bulan
mengalami gizi buruk, 8,8% mengalami gizi kurang, 30,1% stunting (21,5%
pendek dan 8,6% sangat pendek), dan 9,1% wasting (5,7% kurus dan 3,4% sangat
kurus) (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Kekurangan gizi berdampak terhadap peningkatan risiko kematian pada anak,
dan menimbulkan efek fisiologis jangka panjang. Anak yang mengalami
kekurangan gizi berisiko mengalami penyakit degeneratif di masa dewasa, seperti
obesitas, obesitas sentral, hipertensi, dislipidemia, dan resistensi insulin (Martins, et
al., 2011). Kekurangan gizi yang terjadi di awal kehidupan menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf, sehingga perkembangan kognitif dan
vii
emosional tidak maksimal. Selain itu, juga menyebabkan gangguan pertumbuhan
fisik, gangguan motorik anak, kemampuan sosial yang rendah, serta rentan terhadap
penyakit infeksi (Mengistu, Alemu, & Destaw, 2013).
Praktik pemberian makan yang tidak benar (inappropriate feeding practices)
merupakan penyebab utama awal terjadinya kekurangan pada bayi dan anak usia di
bawah dua tahun (Windayanti, et al., 2019). WHO dan UNICEF
merekomendasikan strategi pemberian makan yang optimal untuk anak usia di
bawah dua tahun yaitu 1) pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama; dan 2)
pemberian makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan dengan tetap melanjutkan
pemberian ASI hingga usia dua tahun (WHO, 2009). Berdasarkan Laporan
Riskesdas tahun 2018, di Indonesia, hanya 58,8% anak usia 0-23 bulan yang
mendapatkan ASI segera setelah lahir, sedangkan di Kepulauan Riau sebesar
66,6%. Proporsi anak usia 0-5 bulan di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif
sebesar 74,5%. Keberagaman konsumsi makanan anak usia 6-23 bulan di Indonesia
masih rendah, yaitu 46,6%. Begitu pula di Kepulauan Riau, proporsi anak usia 6-23
bulan yang mengonsumsi makanan beragam hanya 29,4% (Kementerian Kesehatan
RI, 2018).
Praktik pemberian makan yang tidak benar merupakan penyebab utama
terjadinya malnutrisi pada bayi dan anak. Permasalahan yang sering dijumpai
adalah pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini yang menyebabkan
kegagalan praktik ASI eksklusif. Hal ini dikaitkan dengan rendahnya pengetahuan
ibu/pengasuh mengenai pemberian makanan yang tepat bagi bayi dan anak. Upaya
peningkatan pengetahuan terkait kesehatan dapat dilakukan melalui kegiatan
promosi kesehatan. Selain untuk meningkatkan pengetahuan, promosi kesehatan
juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
masyarakat dalam berperilaku sehat (Windayanti, et al., 2019).
viii
masalah adalah bagaimana pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan ibu
tentang pemberian makan anak usia 0-23 bulan di Pulau Nguan tahun 2020?
C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi (undernutrition) merupakan salah satu bentuk malnutrisi
yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak adekuat (kelaparan), dan
penyakit infeksi yang berulang. Anak yang kekurangan gizi akan mengalami
gangguan pertumbuhan, rentan terhadap penyakit infeksi, dan kamampuan
pulih dari sakit menurun (UNICEF, 2006). Kekurangan gizi berdampak
terhadap peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang (Martins,
et al., 2011), pertumbuhan fisik dan motorik anak terganggu, serta kemampuan
sosial yang rendah (Mengistu, Alemu, & Destaw, 2013). Selain itu, kekurangan
gizi juga meningkatkan risiko kematian anak. Pada tahun 2017, jumlah
kematian anak usia di bawah lima tahun sebanyak 5,4 juta kasus, yang mana
45% diantaranya disebabkan oleh faktor kekurangan gizi (WHO, 2018).
Kekurangan gizi terdiri dari tiga bentuk umum, yaitu underweight (gizi
kurang, dan gizi buruk), stunting (pendek, dan sangat pendek), dan wasting
(kurus, dan sangat kurus) (WHO, 2018). Di Indonesia, data Riskesdas (Riset
Kesehatan Dasar) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi underweight
pada anak usia di bawah dua tahun sebesar 15,2% (11,4% gizi kurang, dan
3,8% gizi buruk), stunting 29,9% (17,1% pendek, dan 12,8% sangat pendek),
dan wasting 11,7% (7,2% kurus, dan 4,5% sangat kurus). Di Kepulauan Riau,
prevalensi underweight pada kelompok usia 0-23 bulan adalah 11,5% (2,7%
gizi buruk dan 8,8% gizi kurang), stunting 30,1% (21,5% pendek dan 8,6%
sangat pendek), dan wasting 9,1% (5,7% kurus dan 3,4% sangat kurus)
(Kementerian Kesehatan RI, 2018).
x
D. TUJUAN KEGIATAN
Secara umum kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan di Pulau Nguan
terkait pemberian makan pada anak usia 0-23 bulan. Tujuan khusus kegiatan ini
adalah untuk:
1. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang definisi kekurangan
gizi beserta penyebabnya.
2. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang pedoman pemberian
makan pada anak usia 0-23 bulan.
3. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang peran inisiasi menyusu
dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI mulai anak
usia 6 bulan, serta melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun terhadap
peningkatan status gizi anak.
4. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan memahami tentang dampak pemberian
makanan terhadap kesehatan anak.
5. Ibu/pengasuh anak usia 0-23 bulan mengetahui cara pembuatan makanan
pendamping ASI yang tepat dan sesuai dengan umur anak.
E. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Pulau
Nguan terkait pemberian makan pada anak usia 0-23 bulan sehingga praktik
pemberian makan pada anak sesuai dengan usia anak.
xi
Permasalahan Pemecahan Masalah
Ibu/pengasuh kurang memahami Melakukan edukasi atau promosi
pedoman pemberian makan bayi dan kesehatan terkait pemberian makan
anak. bayi dan anak yang tepat.
Metode Kegiatan
- ceramah dan diskusi tentang Alternatif Pemecahan Masalah
kekurangan gizi pada anak.
Upaya peningkatan pengetahuan
- ceramah dan diskusi tentang ibu/pengasuh terkait pemberian
pedoman pemberian makan bayi makan bayi dan anak yang tepat
dan anak. melalui metode ceramah, tanya
- tanya jawab keterkaitan antara jawab, dan diskusi.
praktik pemberian makan yang
tidak tepat dengan kekurangan gizi.
H. KETERKAITAN
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan perangkat daerah dan tokoh
masyarakat. Diharapkan dengan adanya keterlibatan perangkat daerah dan tokoh
masyarakat setempat dapat meningkatkan keikutsertaan masyarakat sehingga
manfaat kegiatan ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
xii
I. METODE KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan (ceramah dan diskusi).
Penyuluhan akan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dengan bantuan media
slide (power point) dan leaflet. Media komunikasi berisi informasi mengenai
gambaran status gizi anak serta pedoman pemberian makanan pada bayi dan anak.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu/pengasuh anak usia dibawah dua tahun, tokoh
masyarakat, dan perangkat daerah, serta didampingi oleh kader posyandu dan
tenaga kesehatan puskesmas setempat.
J. RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi keberhasilan kegiatan ini dilakukan dengan pengisian kuesioner
pretest dan post test oleh peserta penyuluhan. Pengisian kuesioner pretest dilakukan
di awal sebelum kegiatan penyuluhan dimulai, sedangkan pengisian kuesioner post
test dilakukan setelah tim penyuluh menyampaikan materi penyuluhan. Hasil dari
kedua kuesioner tersebutlah yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan
penyuluhan.
xiii
6 09.36-10.15 WIB Penyampaian materi penyuluhan
7 10.16-10.45 WIB Sesi diskusi
8 10.45-11.00 WIB Pengisian kuesioner post test
9 11.01-11.10 WIB Penutup
L. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
a. Nama dan Gelar Akademik : Aprilya Roza Werdani, S.Gz., M.K.M
Pangkat/ Golongan/ NIDN : IIIb/1020049104
b. Jabatan Fungsional :-
c. Bidang Keahlian : Gizi
d. Program Studi : Sarjana Gizi
2. Anggota Pelaksana :
a. Nama dan Gelar Akademik : Ns. Larasuci Arini M.Kep
b. Pangkat/ Golongan/ NIDN : IIIb/1007089004
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Bidang Keahlian : Keperawatan
e. Program Studi : Diploma III Keperawatan
3. Anggota Pelaksana:
a. Nama dan Gelar Akademik : Ns.T. Eltrikanawati, M.Kep
b. Pangkat/ Golongan/ NIDN :
c. Jabatan Fungsional :
d. Bidang Keahlian : Keperawatan
f. Program Studi : Sarjana Keperawatan Dan Profesi Ners
4. Anggota Pelaksana:
a. Nama dan Gelar Akademik : Ns. Resi Novia, M.Kep
b. Pangkat/ Golongan/ NIDN :
c. Jabatan Fungsional :
d. Bidang Keahlian : Keperawatan
e. Program Studi : Sarjana Keperawatan Dan Profesi Ners
M. RENCANA BIAYA
No Nama Barang Jumlah Harga
1. Cetak Proposal 2 Rp. 30. 000
2. Honor Pendamping 2 Rp. 150.000
xiv
Lapangan
3. Cetak Leaflet 30 lembar (@3000) Rp. 90.000
4. Snack 40 orang (@7000) Rp.280.000
Jumlah Rp. 550.000
DAFTAR PUSTAKA
Dadhich, J.P., & Agarwal, R.K. (2009). Mainstreaming early and exclusive
breastfeeding for improving child survival. Indian Pediatric, 46.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan nasional riskesdas 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Martins, V.J.B., et al. (2011). Long-lasting effects of undernutrition. International
Journal of Environmental Research and Public Health: 8(6): 1817–1846.
Mengistu, K., Alemu, K., & Destaw, B. (2013). Prevalence of malnutrition and
associated factors among children aged 6-59 months at Hidabu Abote District,
North Shewa, Oromia Regional State. Journal of Nutritional Disorder & Therapy.
DOI:10.4172/2161-0509.T1-001.
UNICEF. (2006). Nutrition, survival, and development. 20 Februari 2019.
https://www.unicef.org/progressforchildren/2006n4/index_undernutrition.html.
Windayanti, H., et al. (2019). Pemberian Informasi tentang Pemberian Makan Bayi dan
Anak Usia 0–24 Bulan. Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE),
1 (2).
World Health Organization (WHO). (2018). Infant and young child feeding. 21 Februari
2019. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-
feeding.
xv
World Health Organization (WHO). (2009). Infant and young child feeding model
chapter for textbooks for medical students and allied health professionals.
Switzerland: WHO Press.
xvi