Modul 12 - Merancang Kegiatan Pembelajaran
Modul 12 - Merancang Kegiatan Pembelajaran
Modul 12 - Merancang Kegiatan Pembelajaran
(PDGK 4502)
RESUME MODUL 12
MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Daryanto (858553975)
2. Ema Ladiana Farida (858554035)
3. Wiwik Susilowati (858559073)
KB 1. PENGALAMAN BELAJAR
A. Pengalaman Belajar
1.Pengertian Pengalaman belajar adalah dapat diartikan sebagai interaksi antara
orang yang sedang belajar ( siswa ) dengan kondisi lingkungan eksternal secara
aktif. Dengan kata lain dapat kita pahami bahwa pengalaman belajar tidak sama
dengan isi atau materi pembelajaran ,tetapi merupakan aktivitas pembelajaran yang
dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi belajar siswa.sehingga siswa dapat
merespon dan memberikan reaksi terhadap kondisi yang diciptakan tersebut sebagai
proses belajar.
2.Jenis- jenis pengalaman belajar dan Kegiatan belajar.sebagaimana yang
dikemukakan Tyler tentang jenis-jenis pengalaman belajar dan langkah-langkah
yang dapat ditempuh sebagai berikut;
a) Pengalaman Belajar untuk mengembangkan ketrampilan Berfikir
Adapun langkah langkah nya
mengenali kesulitan atau permasalahan yang tidak dapat dijawab saat ini.
mengidentifikasi masalah lebih jelas dengan analisis
mengumpulkan fakta-fakta yang reevan
memformulasikan hipotesis
menguju hipotesis dengsn cara cepat
membuat kesimpulan sebagai pemecahan masalah
b) Pengalaman belajar untuk memperoleh informasi
Informasi dapat diperoleh pada saat yang sama ketika siswa sedang belajar
memcahkan masalah.dengan langkah sebagai berikut ;
memilih informasi yang penting untuk diingat
mengarahkan situasi agar intensitas dan ragam kesan terhadap inormasi
untuk meningkatkan potensi siswa dalam mengingat inormasi penting.
menggunakan informasi penting secara berulang dan dalam konek berubah-
ubah untuk meningkatkan potensi ingatan.
3.Pengalaman belajar untuk mengembangkan sikap sosial
Ada 4 cara dalam mengembangkan pengalaman belajar untuk membangun sikap
sosial :
a) Asimilasi dengan lingkungan ,hal hal yang dianggap penting dalam
lingkungan yang sering diasimilasi tanpa kita sadari kita sadari .
b) Sikap muncul dari pengaruh emsional dari bentuk pengalaman
tertentu.yang artinya bila seseorang mengalami berbagai pengalaman maka ia
akan mengembangkan sikap yang sesuai dengan aspek pengalaman
tersebut.sebaliknya mengalami ketidakpuasan pengalaman tersebut bisa jadi ia
akan menjadi antagonis.
c) Pengalaman Traumatik,merupakan pengalaman yang memiliki dampak
emosional mendalam,seseorang akan mengembangkan sikap takut terhadap
sesuatu karena ia pernah mengalami hal yang menakutkan.
d) Proses intlektual langsung.seseorang yang melihat implikasi
prilaku,menganalisis karakter subyek atau proses tertentu maka sebenarnya ia
sedagng mengembangkan sikap positi ataupun negatif terhadapnya dari
pengetahuan yang diperoleh hasil analisis intelektual.
e) Pengalaman belajar untuk mengembangkan minat siswa ,dalam
mengembangkan pengalaman belajar guru dapat melakukan beberapa
langkah sbb :
Memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengekplorsi bidang yang
dapat mengembangkan minat dan untuk memperoleh hasil yang
memuaskan.
Kegiatan yang memberikan kepuasan terkait dengan pengalaman lain
yang juga memberikan kepuasan.dengan cara menghubungkan bacaan
dengan pengalaman yang menyenangkan.
Mengarahkan atau menata pengalaman belajar untuk menjadikanya
sebagai bentuk kegiatan yang menarik.agar tetap menarik perlu adanya
pendekatan baru yaitu pendekatan baru yang mencakup materi-materi
yang secara keseluruhan berbeda atau penempatan pengalaman belajar
dalam konteks yang benar –benar baru yang memberikan kesenangan
kepada siswa.
B. PEMILIHAN PENGALAMAN BELAJAR
1. Prinsip pertama,untuk tujuan atau kompetensi tertentu yang harus dicapai,siswa
harus memiliki pengalaman yang memberikan keleluasaan mempraktekan
tingkah laku yang dimaksud dalam tujuan.
2. Prinsip ke dua,Memberikan kepuasan kepada siswa dalam melaksanakan bentuk
tingkah laku yang dimaksud dalam tujuaan.
3. Prinsip ketiga ,dalam pengalaman belajar adanya memungkinkan keterlibatan
siswa.
4. Prinsip keempat,banyak pengalaman belajar dapat digunakan mencapai tujuan
yang sama.
5. Prisip kelima ,Pengalaman belajar yang sama akan ,memunculkan berbagai hasil
atau outcom.
A. METODE MENGAJAR
Metode mengajar adalah suatu cara yang dilakukan gur untuk menciptakan
hubungan antara guru (kegiatan mengajar) dan siswa (kegiatan belajar). Empat metode
yang dipaparkan dalam modul ini meliputi :
1. Metode ceramah
a. Pengertian
Metode ceramah adalah metode atau cara mengajar dengan penyajian materi
yang dilakukan melalui penuturan dan penjelasan secara lisan oleh gur kepada
siswa. Dala hal ini gur sebagi sumber informasi
b. Prinsip penggunaan
1. Topik atau materi yang diajarkan adalah materi baru
2. Siswa diperkirakan akan dapat kesulitan untuk mencari dan mempelajari
materi tersebut
3. Jumlah siswa relatif cukup banyak
4. Fasilitas ruangan dan buku bacaan terbatas.
c. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap persiapan (apersepsi)
Pada tahap ini guru mengawali kegiatan belahjara dengan melakukan
apersepsi yaitu menggali pengalaman siswa sebelumnya dan
menghubungkan dengan bahan atau materi yang akan dipahami.
2. Tahap penyajian/presentasi
Pada tahap ini guru menyajikan bahan atau materi pada siswa. Penyajian
materi dilakukan secara lisan dan dapat pula dibantu dengan alat bantu unutk
memperjelassajiannya.
3. Tahap komparasi/asosiasi
Tahapan dimana guru atau siswa menghubungan atau membandingkan bahan
atau matei pelajaran melalui contoh konkrret maupun rekaan yang dapat
memperjelas sajian guru
4. Tahap generalisasi/ kesimpulan
Tahapan dimana guru dan siswa mencoba menyimpulkan materi pelajaran.
5. Tahap evaluasi dan pemberian balikan (feedback)
Penilaian terhadap proses belajar mengajar yang akan dilakukan.
d. Kelemahan metode ceramah
1. Retensi atau penyerapan bahan atau materi pelajaran kurang sehingga
pemahaman siswa berkurang.
2. Kurang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk
mengembangkan pendapatnya.
3. Penggunaan kata asing membuat materi sajian susah dimengerti siswa.
4. Kurang cocok untuk siswa yang taraf perkembangan kognitifnya masih
rendah.
e. Mempersiapkan ceramah yang efektif
1. Rumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai
2. Periksa lagi, apakah metode ceramah merupakan metode yang paling tepat
untuk digunakan.
3. Susun bahan ceramah yang benar benar perlu diceramahkan, pilihlah
intisarinya
4. Tetapkan materi atau bahan sajian yang perlu dibantu menggunakan alat
bantu
5. Ambil perhatian siswa terhadap bahan yang akan disajikan dengan
menciptakan situasi belajar yang harmonis.
6. Tanamkan pengertian yang jelas
7. Buat alat penilaian yang tepat.
c. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini guru mencoba menyusun beberapa buah pertanyaan sesua
dengan materi.
2. Tahap pelaksanaan
Tahapan dimana guru mengajukan pertanyaan yang telah disusun pada
siswa.
3. Tahap kesimpulan
Pada tahap ini guru atau siswa bersama bantuan guru untuk menyimpulkan
jawaban pertanyaan yang paling tepat.
d. Jenis pertanyaan
1. Pertanyaan ingtan
Adalah pertanyaan yang mennayakan tentang “ apa, kapan, dimana, berapa
“. Contoh :
a. Apa yang dimaksud klorofil ?
b. Kapan tejadinya pemberontakan G30S PKI?
c. Siapa yang menulis buku “Prima dosa”?
2. Pertanyaan pikiran
Adalah pertanyaan yang menanyakan tentang “mengapa dan bagaimana”.
Contoh :
a. Mengapa banjir sering menimbulkan berbagai penyakit?
b. Hampir tiap tahun Bandung terkena bencana banjir, bagaimana cara
penanggulannya?
e. Tehnik bertanya
1. Cara guru mengajukan pertanyaan, meliputi 2 bagian, yaitu :
a. Redirecting
Adalah cara guru mengajukan pertanyaan dengan mengulang atau
memberi pengarahan ulang terhadap jawaban siswa.
Contoh:
Guru: apa yang menyebabkan perang di Bosnia?
Hasan:masalah perbedaan agama, pak .
Guru:bagaimana menurtmu akbar?
Akbar:yang menjadi permasalahan adalah masalah perbedaan etnis.
b. Probbling
Adalah cara bertanya guru dengan maksud membimbing siswa untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
Contoh :
Guru : Amin, berapa hasil perkalian 35 x 40 ?
Amin : (diam)
Guru : coba hitung 30 x 40!
Amin : 1200 pak.
Guru : 5 x 20 ?
Amin : 200 pak.
Guru : berapa jumlah 1200 + 200?
Amin : 1400 pak.
2. Sikap guru dalam bertanya, memperhatikan hal sebagai berikut :
a. Pertanyaan yang diajukan secara klasikal
b. Pertanyaan yang diajukan harus jelas.
c. Hargai setiap pendapat dan jawaban siswa.
d. Beri tenggang waktu untuk berpikir bagi siswa
e. Buat kesimpulan
3. Metode diskusi
a. Pengertian
Suatu metode atau cara penyajian bahan pelajaran melalui wahana tukar
pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman siswa.
b. Prinsip penggunaan
1. Waktu yang tersedia cukup lama
2. Bermaksud untuk membahas suatu topik secara mendalam
3. Bermaksud menumbuhkan keberanian mengemukakan pendapat.
c. Jenis metode diskusi
1. Diskusi kelas
Dimulai dengan pemaparan masalah oleh guru yang dilanjut dengan
tanggapan siswa terhadap permasalahan, pada akhir diskusi, pemimpin
diskusi membuat kesimpulan.
2. Diskusi panel
Ditujukan untuk membahas permasalahan dari sudut pandang luas.
Pembicaraan dilakukan oleh mereka yang ditunjuk pimpinan diskusi untuk
menyampaikan pendapatnya, biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang. Siswa
yang bukan pembicara menjadi pendengar, pencatat dan penilai jalannya
diskusi.
3. Diskusi kelompok kecil/ Buzz Groups
Perpaduan dari diskusi kelas dan panel. Permulaan dengan pemaparan
masalah pada kelompok kecil 3 sampai 7 orang yang kemudian
pembahasan masalah yang diajukan. Selanjutnya hasil pembahasan
kelompok kecil dibicarakan dalam diskusi panel yang anggotanya terdiri
dari wakil kelompok.
d. Prosedur pelaksanaan
1. Tahapan persiapan
Tahap ini guru merumuskan tujuan, masalah dan mengemukakan alasan
pemilihan masalah. Selanjutnya guru memilih jenis metode diskusi.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah permasalahan dikemukakan maka guru menentukan pemimpin
diskusi dan pembantunya, dan dijelaskan tugasnya, pada saat diskusi guru
mencatat hal penting, memberikan motivasi.
3. Tahap tindak lanjut
Setelah diskusi selesai guru dan siswa membuat kesimpulan dan
kesimpulan tersebut ditanggapi siswa.
e. Hal yang menunjang keberhasilan diskusi
1. Pimpinan diskusi mampu mengatur jalannya pembicaran dengan baik dan
adil
2. Masalah yang diajukan merupakan masalah yang probelmatis, mennantang
dan menarik.
3. Para siswa memiliki pengetahuan dan pengalaman terhadap masalah yang
diperbincangkan.
4. Adanya partisipasi aktif dari seluruh peserta diskusi.
f. Hambatan penggunaan metode diskusi
1. Guru yang beranggapan bahwa siswa masih terlalu kecil dan belum
sanggup untuk berdiskusi, sulitnya melaksanakan metode diskusi dan
terlalu banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan diskusi sehingga
akan banyak menyita waktu.
2. Satu atau beberapa siswa saja mendominasi pembicaran.
4. Metode resitasi
a. Pengertian
Suatu metode atau cara yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk yang telah disiapkan guru sehingga
siswa dapat mengalami kegiatan nyata.
b. Prinsip penggunaan
1. Pengajaran dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan
siswa melalui pembelajaran mandiri dan kelompok
2. Bermasud memupuk rasa kemandirian dan tanggung jawab
3. Mendayagunakan berbagai sumber pelajaran
4. Tugas yang dibebankan siswa harus sesua dengan kemampuan siswa.
c. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap persiapan/pemberian tugas
Guru merumuskan tujuan pembuatan tugas secara jelas. Kemudian guru
memberikan tugas kepada siswa dengan petunjuk pengerjaan dan sumber
yang dapat digunakan.
2. Tahap pelaksanaan
Tugas guru adalah membimbing, memotivasi, dan mengawasi pelaksanaan
tgas melalui monitoring dan laporan kemajuan.
3. Tahap Resitasi
Tahap siswa mempertanggungjawabkan hasil pengerjaan tugas pada guru
berupa hasil penelitian, observasi, dll.
d. Kelebihan metode penugasan atau resitasi
1. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar sendiri apalagi sesuai minat
dan dirasakan berguna bagi kehidupannnya
2. Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil
inisiatif, tanggung jawab, dan mandiri.
e. Kelemahan metode penugasan atau resitasi
1. Siswa sering melakukan tipuan dengan meniru atau menyalin pekerjaan
orang lan.
2. Jika tidak diawasi, adakalanya tugas ini dikerjakan orang lan.
3. Ketenangan mental siswa akan terganggu jika tugasnya banyak
4. Sulit bagi guru untuk memberikan tugas yang memenuhi kebutuhan
perbedaan secara individual.