BAB II (1) Dinamo Meter
BAB II (1) Dinamo Meter
BAB II (1) Dinamo Meter
pembakaran yang lebih cepat dan mengurangi emisi gas buang yang di
hasilkan
variasi durasi noken As 260° (standar), 270°, 290°, 310°, dan 330°, Pada
putaran 4500 rpm, daya = 11.89 hp pada putaran 7000 rpm, dan bmep
=1547.64kPa pada putaran 4000 rpm. Sedangkan nilai Sfc terendah dan
HC terbaik
5
pengapian dan variasi derajat waku pengapian. Pada penelitian ini dapat
Kadar CO menurun dari 2.74% kadar CO pada kondisi busi utama map
map pengapian 16 derajat. Power pada roda juga meningkat dari 4.2 HP
pada kondisi busi utama map pengapian 15 derajat menjadi 4.4 HP pada
menurunnya emisi gas buang yaitu sekitar 0.48% emisi gas CO dan
kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi
pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri. Jika ditinjau dari cara
6
Prinsip kerja motor bensin adalah mesin yang bekerja
Secara garis besar cara kerja motor 4 tak yaitu mula-mula gas
yang merupakan campuran bahan bakar dan udara yang dihasilkan dari
berikut :
1) Langkah Hisap
2) Langkah Kompresi
7
Piston bergerak dari TMB ke TMA mengadakan kompresi terhadap
3) Langkah Usaha
untuk bergerak dari TMA ke TMB. Kedua katup masih dalam keadaan
bergerak.
4) Langkah Buang
buang terbuka. Piston bergerak dari TMB menuju TMA mendesak gas
8
Gambar 2.1 Prinsip kerja motor 4 (empat) langkah
9
2.2.3 Proses Pembakaran
motor bakar merupakan gabungan suatu proses fisika dan proses kimia
tergantung dari jenis dan kecepatan reaksi kimia, keadaan panas dan
tiga komponen utama, yaitu bahan bakar, oksigen (udara), dan panas.
Panas didapat dari letikan bunga api listrik pada motor bensin (Spark
Ignition Engine) atau tekanan kompresi yang tinggi pada motor diesel
10
2.2.4 Sistem Pengapian
dalam ruang bakar (silinder blok) setelah busi memercikkan bunga api,
langkah usaha. Agar busi dapat memercikkan bunga api dengan tepat,
Menurut Haryono (1997:29). Bunga api pada busi berasal dari arus
listrik tegangan tinggi di mana arus ini mengalir pada waktu tertentu, jadi
sewaktu arus mengalir busi memercikan bunga api dan sewaktu tidak
11
magnet. Pada pengapian konvensional umumnya kesulitan membuat
Syarat penting yang harus dimiliki oleh motor bensin, agar mesin
dapat bekerja dengan efisien menurut (Jama & Wagino 2008), yaitu:
b. Saat pengapian yang tepat dan percikan bunga api yang kuat
12
sistem pengapian konvensional, karena peran platina telah digantikan
oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau pick-
dari baterai, berbeda dengan CDI-AC yang bersumber dari source coil
(koil pengisi/sumber).
dan kelemahan:
1 Kelebihan CDI-DC
2 Kelemahan CDI-DC
CDI
13
Jenis sepeda motor yang menggunakan sistem pengapian CDI
2.2.6 Koil
busi dan dilihat dari sudut fungsinya koil merupakan sumber nyatadari
tengah koil berisi batangan logam yang dilapisi dengan inti besi,
sangat tipis dan lebih banyak dari kumparan primer.Dibagian luar dari
14
dengan lilitan kawat tembaga yang lebih besar, perbandingan lilitan
standart dan koil racing, perbedaan koil standart dan koil racing
tegangan.
a. Koil Standar
15
bakar. Koil difungsikan sebagai pengubah arus tegangan rendah
busi dan dilihat dari sudut fungsinya koil merupakan sumber nyata dari
koil standar. Tetapi koil ini memiliki bahan yang berbeda hal ini dapat
berbeda.
dibungkus.
16
2.2.8 Busi (Spark plug)
bunga api didalam ruang bakar. Percikan bunga api ini dihasilkan dari
sangat tinggi tersebut harus mampu ditahan oleh busi. Pada intinya,
17
2.2.9 Dinamometer
udara sekitar.
a. Torsi(N.m)
b. Daya (HP)
2.3.1 Torsi
kerja. Torsi bisa disebut juga momen gaya yang menyebabkan suatu
18
T= …………………………………………………….……(1)
Dimana :
T = Torsi (N.m)
P = Daya (Hp)
2.3.2 Daya
motor tadi selama waktu tertentu. (Arends dan Berenschot, 1992 : 21).
berikut :
Ne = . .............................................................................. (2)
Dimana :
Ne = daya (Hp)
T = Torsi ( N.m )
19
KBBS = ............................................................... (3)
Dimana :
P = daya ( Hp )
(Arismunandar 1988)
20
Gambar 2.6 Memperlihatkan sebuah diagram prestasi dari sebuah
motor bensin 4 langkah yang akan digunakan sebagai acuan dan landasan
Analisa uji varian satu jalan atau One Way ANOVA adalah sebuah
metode yang digunakan untuk menguji perbedaan rata – rata tiga atau lebih
pengapian.
1. Output Descriptives
21
sama atau homogen. Kriteria pengujian adalah jika signifikansi <
0,05 maka varian kelompok tidak sama, dan jika signifikansi > 0,05
3. Output ANOVA
data antara pengapian standar 2 busi satu koil dan 2 busi dua koil.
Kriteria pengujian :
22